Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Untuk tumbuh, setiap makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan,
membutuhkan nutrisi dan kondisi yang sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya saja
tumbuhan akan selalu membutuhkan air, unsur hara dan sinar matahari untuk tetap
hidup dan berkembang, walaupun kadar yang dibutuhkan berbeda untuk setiap
jenisnya, misalnya pada tumbuhan xerofit dengan tumbuhan hidrofit, jelas berbeda
kebutuhan air antara keduanya.
Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, dalam dunia tumbuhan terjadi
persaingan baik persaingan antar jenis tumbuhan maupun dalam sejenis tumbuhan
tertentu. Persaingan ini terjadi karena kebutuhan yang tidak terbatas dan sumber daya
untuk pemenuhannya sangatlah terbatas. Persaingan untuk mempertahankan hidup ini
sering disebut sebagai kompetisi.
Ketersediaan unsur-unsur pendukung hidup ini sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tumbuhan yang mendapatkan asupan
nutrisi yang cukup dan keadaan lingkungan yang mendukung tentunya akan tumbuh
dan berkembang dengan lebih baik dari pada tumbuhan yang asupan nutrisinya
kurang.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor
dalam dan luar. Faktor dalam adalah faktor yang terdapat dalam tubuh organisme,
antara lain sifat genetik yang ada di dalam gen dan hormon yang merangsang
pertumbuhan. Sedangkan faktor luar adalah faktor lingkungan. Potensi genetik hanya
akan berkembang apabila ditunjang oleh lingkungan yang cocok.
Penyiraman tumbuhan dengan air biasa adalah hal yang wajar dilakukan.
Dalam percobaan kali ini kelompok kami menggunakan air teh untuk uji coba pada
tanaman kacang hijau.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah pengaruh konsentrasi air teh terhadap pertumbuhan kacang
hijau?
2. Apa perbedaan antara antara kacang hijau A (yang disiram dengan air
biasa), B (disiram dengan air teh dengan kepekatan sedang),dan C ( disiram
dengan air teh dengan kepekatan kuat) ?
3. Bagaimanakah pertumbuhan kacang hijau setelah 10 hari?

1
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui pengaruh kosentrasi air the terhadap pertumbuhan
kacang hijau
2. Untuk mengetahui perbedaan kacang hijau pada A, B, C yang mendapat
perlakuan berbeda
3. Untuk mengeahui pertumbuhan kacng hijau setelah 10 hari

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Diharapkan dengan penelitian ini kita dapat lebih memahami tentang
pertumbuhan dan berkembangan pada tumbuhan sesuai dengan praktikum
yang dilakukan, beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2. Agar kita mengetahui jenis air apa yang baik untuk kita gunakan dalam
penyiraman tanaman.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Di dalam sebuah biji kacang hijau atau kacang-kacang yang lain terdapat calon
individu yang baru yang dilengkapi cadangan makanan.

 Bagian-bagian yang terdapat pada biji dikotil sebagai berikut:


1. Selubung biji : merupakan selaput tipis yang akan melindungi biji
dari kerusakan fisik dan mencegah penguapan air
yang berlebihan
2. Kotiledon : merupakan bagian biji yang paling besar dan berisi
cadangan makanan bagi embrio
3. Embrio : merupakan calon tumbuhan baru yang menyatukan
dua kotiledon yang terpisah, embrio memiliki
bagian yang menempel pada kotiledon disebut
dengan poros embrio
4. Epikotil : merupakan bagian embrio yang terletak di atas
poros embrio
5. Plumula : merupakan calon daun pada embrio yang terletak di
ujung epikotil
6. Hipokotil : merupakan bagian embrio yang terletak di bawah
poros embrio
7. Radikula : merupakan calon akar pada embrio yang terletak di
ujung hipokotil
 Bagian-bagian yang terdapat pada biji monokotil antara lain:
1. Endosperma : merupakan bagian terbesar dari biji monokotil yang
fungsinya sebagai cadangan makanan bagi embrio
2. Skutelum : merupakan modifikasi dari kotiledon yang
membentuk struktur khusus dan berfungsi
menyerap makanan dari endosperma untuk
diberikan pada embrio
3. Embrio : merupakan calon tumbuhan baru
4. Plumula : merupakan ujung atas embrio yang akan
berkembang menjadi daun
5. Koleoptil : merupakan struktur yang berfungsi untuk
melindungi plumula
6. Radikula : merupakan ujung bawah embrio yang akan
berkembang menjadi akar
7. Koleorhiza : merupakan struktur yang berfungsi untuk
melindungi radikula

3
A. PENGERTIAN PERKECAMBAHAN

Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio.


Hasil perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji. Proses
perubahan embrio saat perkecambahan adalah plumula tumbuh dan berkembang
menjadi batang, dan radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar.
Berdasarkan letak kotiledon pada saat perkecambahan dikenal dua macam tipe
perkecambahan, yaitu sebagai berikut.
a. Perkecambahan hypogeal
Pada perkecambahan hypogeal, terjadi pertumbuhan memanjang dari epikotil
yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah.
Kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh; kacang kapri.
b. Perkecambahan epigeal
Pada perkecambahan epigeal, hipokotil tumbuh memanjang, akibatnya
kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Pada perkecambahan
epigeal, kotiledon berada di atas tanah. Contoh; kacang hijau, kacang tanah.

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN TUMBUHAN

1) FAKTOR INTERNAL
a. Auksin
Hormon yang dihasilkan pada embrio dalam biji (koleoptil). Hormon auksin
yang pertama kali diisolasi adalah IAA (indole acetic acid) atau asam indol asetat.
Sebagian besar IAA disintesis di ujung batang, ujung akar, ujung tunas, daun muda,
bunga dan buah, seta sel-sel kambium. Auksin berperan di dalam:
1. pengatur pembesaran sel dan memacu perpanjangan sel di daerah belakang
meristem ujung.
2. merangsang pembelahan sel-sel kambium.
3. meningkatkan perkembangan bunga dan buah.
4. merangsang perkembangan akar lateral.
5. menyebabkan pembengkokan batang.
6. pembentukan akar adventif pada tanaman yang dibiakkan dengan setek.
7. pembentukan buah partenokarpi.
8. menghambat pembentukan tunas samping (lateral).
9. mempercapat terjadinya diferensiasi di daerah merstem dan daerah pengguguran
(absisi).

b. Giberelin
Giberelin ditemukan pada semua bagian tanaman, misalnya pucuk batang,
ujung akar, bunga, buah, dan terutama pada biji. Fungsi giberelin adalah:
1. merangsang pembelahan sel.
2. merangsang aktivitas enzim amylase dan proteinase yang berperan dalam
perkecambahan.

4
3. merangsang pembentukan tunas.
4. menghilangkan dormansi biji.
5. merangsang pertumbuhan buah secara parthenogenesis.

c. Sitokinin
Sitokinin dapat ditemukan pada jaringan yang membelah. Sitokinin yang
pertama ditemukan adalah kinetin. Struktur kimia sitokinin lebih sederhana dari pada
giberelin dan auksin. Sitokinin yang umum digunakan adalah kinetin. Selain kinetin,
contoh sitokinin adalah zeatin (ditemukan pada jagung) dan BAP (6-
benzilaminorpurin). Funsi sitokinin adalah:
1. merangsang pembelahan sel (sitokinesis).
2. merangsang pembentukan tunas pada batang maupun pada kalus.
3. menghambat efek dominasi apical oleh auksin.
4. mempercepat pertumbuhan memanjang.

d. Gas Etilen
Etilen adalah gas yang dikeluarkan terutama oleh buah yang sudah tua. Jika
buah tua diletakkan di tempat tertentu maka buah akan cepat masak. Hal ini
disebabkan karena buah tersebut mengeluarkan gas etilen yang mempercepat
pemasakan buah. Selain itu etilen juga menyebabkan pertumbuhan batang menjadi
tebal untuk menahan pengruh ngin. Kombinasi etilen dengan auksin dapat memacu
pembungaan pada mangga dan nanas. Kombinasi etilen dengan giberelin dapat
mengatur tumbuhnya bunga jantan dan bunga betina.
e. Asam Abisat
Tidak semua hormon pada tumbuhan berfungsi memacu pertumbuhan, karena
ada beberapa yang justru menghambat pertumbuhan. Secara umum fungsi asam abisat
adalah:
1. menghambat pembelahan dan pemnjangan sel.
2. menunda pertumbuhan atau dormansi, sehingga membantu tumbuhan bertahan
dalam kondisi yang buruk.
3. merangsang penutupan mulut daun pada musim kering, sehingga mengurangi
aktivitas transpirasi.
4. membantu peluruhan daun pada musim kering, sehingga tumbuhan tidak
kekurangan air melali transpirasi.

f. Asam Traumalin
Asam traumalin dianggap sebagai hormon luka, karena merangsang
pembelahan sel-sel di bagian tumbuhan yang luka.

5
g. Kalin.
Hormon kalin berfungsi merangsang pembentukan organ tumbuhan. Hormon
ini dibedakan atas rizokalin untuk merangsang pembentukan akar, kaulokalin
merangsang pembentukan batang, flokalin merangsang pembentukan daun, dan
antokalin/ florigen merangsang pembentukan bunga.

2) FAKTOR EKSTERNAL (LINGKUNGAN)


a. Nutrien
Tumbuhan membutuhkan nutrien untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Nutrien atau zat makanan terdiri dari unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia.
Nutrien yang diperlukan merupakan sumber energi dan sumber materi untuk sintesis
berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuahan.
Nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro
(makronutrien). Contoh unsur makro adalah karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen,
sulfur, fosfor, kalium, kalsium, dan magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan
dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah
klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan molybdenum.
b. Air
Air dibutuhkan tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh
tumbuahan dan sebagai medium reaksi enzimatis. Pada tumbuahan yang kekurangan
air akan meningkatkan sintesis asam absisat. Sebagai pelarut air juga mempengaruhi
kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak langsung mempengaruhi laju
metabolisme.
c. Cahaya
Selain berpengaruh terhadap proses fotosintesis, cahaya berpengaruh terhadap
pertumbuhan setiap organ atau terhadap keseluruhan tumbuhan secara langsung.
Keadaan gelap berpengaruh terhadap bentuk luar tumbuhan dan laju panjangnya.
Tumbuhan yang diletakkan ditempat gelap akan tumbuh lebih cepat dari pada yang
diletakkan di tempat yang terkena cahaya. Akan tetapi, tumbuhan menjadi pucat
karena kekurangan klorofil, kurus dan daun tidak berkembang. Tumbuhan seperti itu
mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada cahaya, auksin merangsang
pemanjangan sel-sel, sehingga tumbuhan tumbuh lebih panjang. Sebaliknya, dalam
keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga tumbuhan tumbuh
lebih pendek.
d. Suhu Udara
Suhu berpengaruh terhadap kerja enzim, sehingga juga berpengaruh terhadap
fisiologi tumbuhan. Perubahan suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan yang meliputi

6
reproduksi, fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu
rendah akan menghambat proses tersebut. Suhu optimum yang paling baik untuk
pertumbuhan adalah 10-30oC. Umumnya tumbuhan tidak tumbuh di bawah suhu 0o C
dan di atas 40oC.
e. Oksigen
Kandungan oksigen mempengaruhi pertumbuhan organisme. Oksigen
mempengaruhi pertumbuhan bagian tumbuhan di atas tanah maupun pertumbuhan
akar yang berada di dalam tanah. Tanah yang gembur mempunyai kemampuan besar
dalam menyimpan oksigen. Jika kandungan oksigen banyak maka pertumbuhan akar
tumbuhan semakin baik.
f. Kelembapan
Kelembapan udara dan tanah berpengaruh dalam proses pertumbuhan.
Kelembapan udara mempengaruhi proses penguapan air yang berhubungan dengan
penyerapan nutrien. Jika kelembapan udara rendah, penguapan akan meningkat
sehingga penyerapan nutrient akan semakin banyak. Keadaan ini akan memacu
pertumbuhan tanaman.

C. PENGERTIAN KACANG HIJAU


Klasifikasi ilmiah
 Kerajaan : Plantae
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Ordo : Fabales
 Famili : Fabaceae
 Genus : Vigna
 Spesies : V. Radiata
 Nama binomial :Vigna radiata (L.) R. Wilczek
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas
di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga
terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.

D. PENGERTIAN AIR TEH


Komponen aktif yang terkandung dalam teh, baik yang volatile maupun yang
nonvolatile antara lain sebagai berikut.
1. polyphenols (10 - 25%)

7
2. methylxanthines
3. asam amino
4. peptida
5. komponen organik lain
6. tannic acids (9 - 20%)
7. vitamin C (150 - 250 mg%)
8. vitamin E (25 - 70 mg%)
9. vitamin K (300 - 500 IU/g)
10. ß-carotene (13 - 20%)
11. kalium (1795 mg%)
12. magnesium (192 mg%)
13. mangan (300 - 600 ug/ml)
14. fluor (0,1 - 4,2 mg/L)
15. zinc (5,4 mg%)
16. selenium (1,0 - 1,8 ppm%)
17. copper (0,01 mg%)
18. iron (33 mg%)
19. calcium (7 mg%)
20. caffein (45 - 50 mg%)

Polyphenols
Teh sebagian besar mengandung ikatan biokimia yang disebut polyphenols,
termasuk di dalamnya flavonoid. Flavonoid merupakan suatu kelompok antioksidan
yang secara alamiah ada pada sayur-sayuran, buah-buahan, dan minuman seperti teh
dan anggur.
Pada tanaman, flavonoids memberikan perlindungan terhadap adanya stress
lingkungan, sinar ultra violet, serangga, jamur, virus, dan bakteri, di samping sebagai
pengendali hormon dan enzyme inhibitor.
Ternyata teh cukup banyak mengandung mineral, baik makro maupun mikro
yang banyak berperan dalam fungsi pembentukan enzim di dalam tubuh sebagai

8
enzim antioksidan dan lainnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa teh
merupakan sumber mineral yang menyehatkan.

E. HIPOTESIS
Ada pengaruh jenis air yang digunakan terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau

9
BAB III
METODE PENELITIAN

A. RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yaitu dengan melakukan
pemngamatan dan percobaan langsung pada obyek yang akan diteliti.

B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN


Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 6 Agustus 2018 tanggal l5 Agustus 2018
di Ruang Kelas 12 IPA 1 SMA PGRI 2 Denpasar.

C. VARIABEL PENELITIAN
Macam variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas : konsentrasi air rendaman teh.
2. Variabel terikat : jumlah daun dan tinggi batang.

D. ALAT DAN BAHAN


a. Alat-alat yang digunakan dalam peneltian kali ini adalah:
1. Gelas Plastik (3 buah)
2. Gelas ukur
3. Penggaris
4. Alat tulis
5. Paku
6. Wadah Larutan (3 botol plastik)
7. Sendok makan
b. Bahan yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah:
1. Biji kacang hijau
2. Tanah
3. Air rendaman teh 1%(5 sendok makan) dan 5% (10 sendok makan)
4. Air tanpa campuram
5. Media (Tanah)

E. PROSEDUR KERJA
1. Siapkan 3 gelas aqua, 3 gelas aqua untuk kelompok eksperimen, dan 3 botol
aqua untuk kelompok control (wadah larutan)
2. Lubangi tiap-tiap bagian bawah gelas aqua dengan menggunakan paku.

10
3. Isi media/tanah gembur ke dalam masing-masing gelas aqua.
4. Rendam biji kacang hijau di dalam air biasa selama 10 menit
5. Masukkan biji kacang hijau yang telah di rendam dan disiapkan ke dalam
masing-masing gelas aqua.

6. Lakukan penyiraman pada gelas aqua yang telah ditanami biji kacang hijau
tersebut dengan perlakuan:
 Gelas A disiram dengan air biasa tanpa campuran (0 %).
 Gelas B disiram dengan air teh (1 %) - 5 sendok makan teh.
 Gelas C disiram dengan air teh (5 %) - 10 sendok makan teh.
7. Usahakan tanah tetap gembur, dengan cara menyirami biji kacang hijau 1 kali
sehari .
8. Ukur dengan mistar/penggaris bila biji telah tumbuh menjadi kecambah.
Pengukuran dilakukan dari permukaan tanah hingga ujung kecambah setiap
hari.
9. Lakukan pengukuran setiap hari selama 10 hari.
10. Catatlah hasil pengamatan dalam tabel.

F. TEKNIK ANALISIS DATA


Membandingkan hasil pengukuran antara satu perlakuan dengan perlakuan
yang lain pada setiap gelas.

11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN
Setelah biji kacang hijau direndam selama 24 jam, mengakibatkan berakhirlah
masa dormansi. Maka dimulailah fase perkecambahan pada biji kacang hijau. Setelah
diamati maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Gelas/Wadah
Hari Tanggal A C
B
(Air Tanpa
(Air Teh 1%) (Air Teh 5 %)
Campuran)
1 6 Agustus 2018 - - -
2 7 Agustus 2018 - - -
3 8 Agustus 2018 2,4 cm 1,4 cm 0,6 cm
4 9 Agutus 2018 3,6 cm 2,5 cm 1,3 cm
5 10 Agustus 2018 14 cm 11,5 cm 9,2 cm
6 11 Agustus 2018 21 cm 20 cm 18 cm
7 12 Agustus 2018 25,5 cm 24 cm 21 cm
8 13 Agustus 2018 27,5 cm 27 cm 24,5 cm
9 14 Agustus 2018 28 cm 27,5 cm 24,5 cm
10 15 Agustus 2018 29,5 cm 27,5 cm 25 cm

12
 GAMBAR PERTUMBUHAN KACANG HIJAU

 HARI 1

 AIR TANPA CAMPURAN  AIR TEH (5%)

 AIR TEH (1%)

13
 HARI 2

 AIR TANPA CAMPURAN  AIR TEH (5%)

 AIR TEH (1%)

14
 HARI 3

 AIR TANPA CAMPURAN  AIR TEH (5%)

 AIR TEH 1%

15
 HARI 4

 AIR TANPA CAMPURAN  AIR TEH (5%)

 AIR TEH 1%

16
 HARI 6

 AIR TANPA CAMPURAN  AIR TEH (5%)

 AIR TEH 1%

17
 HARI 7

 AIR TANPA CAMPURAN

 AIR TEH 1%

 AIR TEH 5%

18
 HARI 8

 AIR TANPA CAMPURAN  AIR TEH (5%)

 AIR TEH 1%

19
 HARI 9

 AIR TANPA CAMPURAN  AIR TEH (5%)

 AIR TEH 1%

20
 HARI 10

 AIR TANPA CAMPURAN  AIR TEH (5%)

 AIR TEH 1%

21
B. PEMBAHASAN
Jenis air yang digunakan untuk menyirami kacang hijau berpengaruh dalam
rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman sebagai pencerminan pertumbuhan tanaman.
Meningkatnya tinggi tanaman terjadi melalui perpanjangan ruas-ruas akibat
membesarnya sel-sel atau bertanbahnya umur tanaman.Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan, konsentrasi air teh tidak memberi pengaruh yang signifikan terhadap
pertumbuhan tanaman kacang hjiau meskipun kandungan-kandungan mineral dalam
teh banyak seperti kalium, magnesium, mangan, flour, zinc, kalsium, dan
sebagainnya. Tapi air teh mengandung flavonoids yang memberikan perlindungan
pada tanaman terhadap stress lingkungan, sinar ultra violet, serangga, jamur dan
bakteri.
Sesuai hasil di atas, tanaman pada gelas A dengan konsentrasi air teh 0 % lebih
tinggi dibandingkan dengan tanaman pada gelas B yang konsentrasi air teh 1 % atau
tanaman gelas C dengan kosentrasi air teh 5%. Tanaman dengan konsentrasi air teh
lebih banyak pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan dengan tanaman yang
konsentrasi air teh lebih sedikit seperti tumbuhan pada gelas B yang lebih tinggi
dibandingkan tumbuhan C, pertumbuhan tanaman ini juga disebabkan karena faktor
gen dan kelembapan tanah. Karena gen pada biji kacang hijau itu sendiri
mengakibatkan perbedaan dalam laju pertumbuhan masing-masing biji kacang hijau.
GEN adalah "substansi hereditas" yang terletak di dalam kromosom.
Sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom, mengandung
informasi genetika, dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel.
Kelembapan tanah juga berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau karena tanah
yang lembap banyak mengandung air yang dapat mempengaruhi kepadatan struktur
tanah sehingga porositas dan sirkulasi menjadi lebih baik dan tanaman menjadi lebih
subur. Penyiraman kadar air yang tidak sama mengakibatkan kelembapan tanah
masing-masing polibek berbeda. Untuk faktor lain seperti cahaya, suhu udara dan
oksigen tidak berpengaruh karena tanaman kacang hijau di tempatkan pada tempat
yang sama dan media yang sama.
Dari hasil pengamatan selama 10 hari diperoleh perbandingan pertumbuhan
dari tinggi ke rendah:
-Tanaman pada gelas A dengan tinggi 29,5 cm.
-Tanaman pada gelas B dengan tinggi 27,5 cm
-Tanaman pada gelas C dengan tinggi 26 cm
Dengan demikian tanaman tertinggi pada gelas A dan tanaman terendah pada
gelas C.

22
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Air teh tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan kacang
hijau. Tapi air teh bisa memberikan antioksidan tumbuhan terhadap stress lingkungan,
sinar ultra violet, serangga, jamur, virus, dan bakteri, di samping sebagai pengendali
hormon dan enzim inhibitor. Faktor gen dan kelembapan yang paling berpengaruh
terhadap pertumbuhan kacang hijau tersubut. Namun penyiraman tanaman dengan air teh
sedikit menghambat pertumbuhan tanaman dibandingkan dengan air tanpa campuran.
Perkecambahan kacang hijau termasuk tipe perkecambahan epigeal karena
kotiledonnya terletak di atas permukaan tanah yang setiap harinya akan terus naik seiring
dengan tumbuhnya batang tanaman yang semakin tinggi.

B. DAFTAR PUSTAKA

Edwin. 2011. The bukan susu (online), (http://www.richindo.wordpress.com),


diakses 4 september 2011
Punyaku. 2008. Kandungan dalam teh, (http://www.blogspot.com),
http://octapyron.blogspot.com/2011/11/laporan-pengaruh-air-teh-terhadap.html
http://nengrismaa.blogspot.com/2014/06/pengaruh-air-teh-terhadap-
pertumbuhan.html

23

Anda mungkin juga menyukai