Anda di halaman 1dari 5

Analisis dan Interpretasi Data

Interpretasi dan analisis data merupakan tahapan kritis dalam proses penelitian yang menuntut
peneliti untuk sama-sama tahu dan memahami data. Interpretasi dan analisis data menantang diri kita
untuk mengeksplorasi setiap kemungkinan dan mencoba menemukan pola serta mencari pemahaman
baru diantara data.
Analisis data adalah upaya peneliti untuk meringkas pengumpulan data yang dapat dipercaya
secara akurat, yang memberikan narasi, deskripsi dan data acak yang dikumpulkan dalam penelitian
kualitatif. Analisis data kualitatif menuntut peneliti untuk bersabar dan bekerja keras guna mengetahui
sumber-sumber data, termasuk catatan-catatan di lapangan sebagai hasil dari observasi dan wawancara,
kuisioner, peta, gambar, bahkan rekaman suara maupun gambar.

Menentukan Keandalan Pengukuran: Alfa Cronbach


Keandalan konsistensi antar-item atau koefisien keandalan Alfa Cronbach kelima variabel bebas dan
terikat dihasilkan, sekitar 0,80. Penting diingat bahwa semua kalimat item yang disusun secara negatif
dalam kuesioner sebaiknya terlebih dahulu dibalik sebelum melakukan uji keandalan terhadap item.
Kecuali semua item yang mengukur suatu variabel berada dalam arah yang sama, keandalan yang
dihasilkan akan salah.

Validasi hipotesis
 Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis.
 Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan
keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan, maka perlu dilakukan validasi. Validasi ini
dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan
keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar. Validasi hipotesis
tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu: saturasi, triangulasi dan jika perlu
dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK. Saturasi, apakah tidak ditemukan
lagi data tambahan. Triangulasi, mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi
tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu, jadi data atau informasi yang telah diperoleh
divalidasi dengan melakukan cek, recek, dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh
kesimpulan yang objektif.

Langkah Analisis Data Kualitatif


Jika data harus dianalisis, maka data tersebut harus diorganisir terlebih dahulu. Idealnya, peneliti
memiliki catatan yang dikelola secara teliti, rekaman-rekaman, dan kumpulan benda-benda yang
berkaitan dengan penelitian. Salah satu cara untuk melanjutkan dengan analisis ini adalah dengan
mengikuti tiga langkah pengulangan sebagai berikut : membaca/mencatat, menggambarkan tentang
keadaan yang sedang terjadi, dan mengklasifikasikan data penelitian. Fokus pelaksanaannya pada : (a)
menjadi lebih bersahabat dengan data dan mengidentifikasi potensi tema (membaca/mencatat) ; (b)
menguji data secara mendalam untuk memberikan deskripsi keadaan, partisipan dan aktivitas secara
rinci (menggambarkan); (c) kategorisasi dan pengkodean data, serta pengelompokannya dalam tema-
tema tertentu (mengklasifikasikan). Cara khas data kualitatif adalah dipecah, yaitu melalui proses
klasifikasi atau pengkodean, serta kategorisasi data dan mengelompokkannya dalam tema-tema
tertentu. Kategori adalah sebuah klasifikasi ide-ide atau konsep-konsep. Ketika konsep-konsep dalam
data itu diuji dan dibandingkan satu sama lain serta terdapat keterkaitan, maka kategori-kategori pun
terbentuk.

Strategi Analisis Data

a. Identifikasi Tema. Cara lain untuk menganalisis data adalah dengan mempertimbangkan tentang
gambaran umum, lalu mulai membuat daftar tema-tema yang pernah dilihat serta muncul dalam
tinjauan pustaka dan pengumpulan data..

b. Pengkodean Data Kualitatif. Salah satu kegiatan analisis data yang paling sering dilakukan oleh
peneliti kualitatif adalah pengkodean, yaitu proses kategorisasi atau unit-unit referensi teks (seperti
kata, kalimat, paragraf dan kutipan) dengan kode dan label sebagai cara untuk menunjukkan pola dan
makna..

c. Menanyakan Pertanyaan Kunci. Menurut Stringer, kerja melalui serangkaian pertanyaan dapat
mengaktifkan para peneliti kualitatif untuk memperluas pemahaman mereka terhadap permasalahan
dan keadaan yang sudah diinvestigasi.

d. Melakukan Kaji Ulang Pengorganisasian. Dalam studi kualitatif dimana penekanannya adalah
pada kisah pribadi individu atau kerjasama dalam kelompok kecil, kadang-kadang membantu untuk
melihat ke belakang dan memperhatikan keadaan yang lebih luas. Stringer menyarankan para peneliti
untuk mempertimbangkan tentang pelaksanaan peninjauan ulang pengorganisasian yang
menitikberatkan pada fitur-fitur organisasi sebagai berikut : visi dan misi, tujuan dan sasaran, struktur
organisasi, operasi, serta masalah-masalah dan isu-isu yang dihadapi.

e. Pemetaan Konsep. Para peneliti kualitatif harus melakukan kolaburasi dengan partisipan dalam
penelitian, dan kolaburasi itu dapat memperluas proses analisis data. Untuk lebih memvisualisasikan
pengaruh utama yang telah mempengaruhi penelitian, Stringer menyarankan agar peneliti memiliki
partisipan yang dapat membuat pemetaan konsep. Pemetaan konsep memberi para partisipan sebuah
kesempatan untuk menampilkan analisis mereka terhadap masalah penelitian, dan membantu peneliti
dalam menentukan konsistensi dan inkonsistensi yang mungkin ada diantara kelompok-kelompok yang
berbeda.

f. Analisis Sebab Akibat. Proses pemetaan sebab akibat adalah strategi lain untuk membantu
para peneliti kualitatif mengidentifikasi elemen-elemen utama dari analisis mereka. Penggunaan
kerangka kerja ini memberikan representasi visual tentang hubungan kausal yang sekarang dipercaya
keberadaannya oleh para peneliti. Kerangka kerja ini juga sangat membantu untuk meninjau kembali
hubungan kausal yang tidak muncul dalam tinjauan literatur peneliti guna menentukan tantangan dan
dukungan terhadap analisis dan interpretasi.

g. Menampilkan Temuan. Ini penting untuk mencoba merangkum informasi yang terkumpul dalam
format yang sesuai, dimana peneliti dapat berbagi dengan kolega-koleganya yang tertarik. Untuk
melakukan hal tersebut, strategi ini sangat membantu untuk menampilkan pemikiran sebagai
pertimbangan peneliti dalam menyampaikan temuan peneliti kepada para koleganya.

h. Menyatakan Apa yang Hilang. Akhirnya, bagian dari laporan lengkap peneliti, peneliti harus
melambaikan tangan bagi para konsumen riset peneliti, sebaga bagian dari teka-teki yang masih hilang,
dan mengidentifikasi pertanyaan yang masih belum bisa terjawab. Strategi analisis data ini
membolehkan peneliti membayangkan apa yang harus dilakukan selanjutnya dalam penyelidikan untuk
menemukan pemahaman yang lebih baik dari penelitiannya.

Menghasilkan Statistik Deskriptif: Distribusi Frekuensi


Distribusi frekuensi dihasilkan untuk semua data personal atau variabel klasifikasi. Frekuensi juga
dapat ditampilkan secara visual sebagai grafik batang, histogram, atau diagram pie.

Statistik Deskriptif: Mengukur Tendensi Sentral dan Dispersi


Statistik deskriptif seperti maksimum, minimum, rata-rata, standar deviasi dan varians dihasilkan untuk
variabel bebas dan terikat skala interval.

Statistik Inferensial: Korelasi Pearson


Koefisien korelasi Pearson adalah tepat untuk variabel berskala interval dan rasio dan keofisien
Spearman Rank atau Kendall’s Tau sesuai jika variabel diukur pada skala ordinal. Korelasi bivariat apa
pun dapat dihasilkan dengan mengeklik menu yang relevan, mengidentifikasi variabel, dan mencari
statistic parametric atau nonprametrik yang tepat.

Pengujian Hipotesis
Lima hipotesis telah disusun untuk penelitian ini. Penelitian ini memerlukan uji t untuk hipotesis 1,
ANOVA untuk hipotesis 2 dan 3, uji chi-square untuk hipotesis 4, dan analisis regresi berganda untuk
hipotesis 5.

Interpretasi dan Rekomendasi Menyeluruh kepada Direktur


Dari lima hipotesis yang diuji, terdapat dua yang terbukti dan tiga yang tidak. Dari analisis regresi
berganda, jelas bahwa kepuasan kerja merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam menjelaskan
keinginan karyawan untuk tetap bersama organisasi. Apa pun yang dilakukan untuk meningkatkan
kepuasan kerja akan membantu karyawan untuk lebih jarang berpikir tentang keluar dan mendorong
mereka untuk tinggal.

SPSS
SPSS merupakan program peranti lunsk ysng dapat membuat survey melalui SPSS Data Entry Builder,
mengumpulkan data melalui internet atau intranet dengan SPSS Data Entry Enterprises Server,
memasukkan data yang diperoleh melalui SPSS Data Entry Station, dan SPSS 11.0 untuk menganalisis
data yang diperoleh.
Sistem Pakar
Sistem Pakar (Expert System) memberikan teknik pemrograman yang unik untuk meniru keputusan
yang diambil para pakar. Kumpulan pengetahuan yang sangat banyak dimasukkan ke dalam sistem dan
beberapa peranti lunak dan peranti keras membantu individu menggunakannya untuk menghasilkan
keputusan tergadap masalah yang ingin dipecahkan. Singkatnya, sistem pakar dapa diandaikan sebagai
seorang “penasihat” yang menjelaskanatau memecahkan maslah problematic yang membingungkan
individu.
Sistem pakar yang berkaitan dengan analisis data membantu peneliti yang bingung memilih prosedur
statistik yang paling tepat untuk menguji berbagai macam hipotesis. Statistical Navigator adalah salah
satu sistem pakar yang merekomendasikan satu atau lebih prosedur statistik setelah mengumpulkan
informasi mengenai sasaran dan data.

Statistika Nonparametrik sebagai Alat Analisis:


Dalam analisis data penelitian-penelitian sosial saat ini sering digunakan Statistika
Nonparametrik. Statistika ini termasuk dalam ketegori Statistika Inferensial, yang dipakai untuk
menafsirkan parameter (populasi) berdasarkan statistik (sampel) melalui pengujian statistik atau
yang lebih dikenal dengan Uji Signifikansi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Statistika Nonparametrik antara
lain:
1. Penggunaan Statistika Nonparametrik hanyalah untuk data penelitian yang berasal dari
sampel, sebab jika data penelitian berasal dari populasi (sensus) hasil pengukurannya berupa
parameter, dengan demikian tidak perlu ditafsirkan lagi tetapi bisa langsung
diinterpretasikan.
2. Statistika Nonparametrik mensyaratkan pengambilan data dengan cara random, karena di
dalamnya mengandung kaidah-kaidah probabilitas.
3. Perhatikan hipotesis penelitian, karena hipotesis tersebut mengindikasikan apakah pengujian
(uji signifikansi) harus dilakukan satu sisi atau dua sisi.
4. Perhatikan dengan cermat, apakah penelitian kita terdiri atas kasus satu sampel, dua sampel,
atau lebih dari dua sampel.
5. Jika penelitian merupakan kasus dua sampel atau lebih, perhatikan dengan lebih teliti,
apakah merupakan sampel yang berpasangan atau tidak berpasangan.
Beberapa pengujian nonparametrik berikut akan dikelompokkan berdasarkan
sampel penelitian, dan tersedia dalam paket software SPSS (Statistical Package for Social
Sciences) yang banyak digunakan dalam penelitian social dengan cara operasi yang relatif
mudah.

Anda mungkin juga menyukai