Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bedah thorak (Thoracotomy) adalah suatu pembedahan dengan pembelahan

dinding dada, dapat juga dilakukan dengan pembelahan antara tulang-tulang rusuk

(intercostal atau lateral thoracotomy) atau dengan pemisahan dari sternum (median

sternotomy). Lobectomy pulmonary adalah pemotongan satu lobus paru-paru

(complete) atau sebagian dari lobus paru-paru (partial). Pneumonectomy adalah

pembuangan dari semua jaringan paru-paru pada satu bagian dari ruang thorak.

Intervensi Fisioterapi pada pasien bedah thorax dapat diberikan pada fase

post oprasi dengan tujuan jangka panjang: 1) Mampu melakukan ADL (Activity

Daily Living) secara mandiri, 2) mampu melkukan aktivitas pekerjaan. Tujuan

jangka pendek: 1) koreksi postur, 2) mengurangi spasme m. Rhomboideus, m.

Serratus anterior, m. Abdominal, m. Pectoralis dekstra, 3) mengurangi nyeri, 4)

Mengurangi atau menghilangkan turgor integumen (emfisema subkutan), 5)

mengurangi derajat sesak napas dengan melatih pola napas.

Dari assesment fisioterapi dapat menunjukan keluhan dan kebutuhan terapi

yang diberikan pasien untuk mendapatkan keberhasilan dari tujuan. Teknologi

intervensi fisioterapi: 1) IR thoraks (pada posisi terlentang) dan punggung (pada

posisi duduk atau half lying), 2) Massage, 3) Breathing exc (Breathing control,

segmental breathing dan pola napas).

35
36

B. Saran

Dalam penulisan makalah seminar kasus ini dapat dijadikan panduan praktis

untuk mengetahui penatalaksanaan chest physiotherapy paska bedah thorak

kardiovaskuler (BTKV) ec empyema di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

Salatiga.

Anda mungkin juga menyukai