Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka
mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintahuntuk
membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan.Atau dengan
kata lain, kebijakan fiscal adalah kebjakan pemerintah yang berkaitan dengan
penerimaan atau pengeluaran Negara.
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan
ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan pemerintah dalam bidang
anggaran belanja negara.
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi
suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan
Fiskal berbeda dengan kebijaka moneter, yang bertujuan menstabilkan perekonomian dengan
cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar.Instrumen utama kebijakan
fiskal adalah pengeluaran dan pajak.
Kebijakan Fiskal yang sering disebut “politik fiskal” atau “fiscal policy” biasa diartikan
sebagai tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam bidang anggaran belanja Negara
dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomia. Anggran belanja Negara terdiri
dari penerimaan berupa haasil pungutan pajak dan pengeluaran yang dapat berupa
“government expenditure” dan “government transfer’’, maka sering pula dikatakan bahwa
kebijakan fiskal meliputi semua tindakan pemerintah yang berupa tindakan memperbesar atau
memperkecil jumlah pungutan pajak memperbesar atau memperkecil “government
expenditure” dan atau memperbesar atau memperkecil “government transfer” yang bertujuan
untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. [1]
Sadono Sukirno, 2003 Kebijakan Fiskal adalah langkah-langkah pemerintah untuk
membuat perubahan-perubahan dalam sistem pajak atau dalam perbelanjaannya dengan
maksud untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi.
Menurut Tulus TH Tambunan, kebijakan memiliki dua prioritas, yang pertama
adalah mengatasi defisit anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) dan masalah-
masalah APBN lainnya. Defisit APBN terjadi apabila penerimaan pemerintah lebih kecil
dari pengeluarannya. Dan yang kedua adalah mengatasi stabilitas ekonomi makro, yang
terkait dengan antara lain ; pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, kesempatan kerja dan
neraca pembayaran.
Sedangkaan menurut Nopirin, Ph. D. 1987, kebijakan fiskal terdiri dari perubahan
pengeluaran pemerintah atau perpajakkan dengan tujuan untuk mempengaruhi besar serta
susunan permintaan agregat. Indicator yang biasa dipakai adalah budget defisit yakni selisih
antara pengeluaran pemerintah (dan juga pembayaran transfer) dengan penerimaan terutama
dari pajak.
Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan
ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah.
Berdasarkan dari beberapa teori dan pendapat yang dijelaskan diatas dapat kita
simpulkan bahwa kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh
pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara untuk mengarahkan kondisi perekonomian
menjadi lebih baik yang terbatas pada sumber-sumber penerimaan dan alokasi pengeluaran
negara yang tercantum dalam APBN.
A. Peranan kebijakan fiskal dalam perekonomian
Peranan kebijakan fiskal dalam perekonomian dalam kenyataannya menunjukkan
bahwa volume transaksi yang diadakan oleh pemerintah di kebanyakan Negara dari tahun ke
tahun bertendensi untuk meningkat lebih cepat daripada meningkatnya pendapatan Nasional.
ini berarti bahwa peranan dari tindakan fiskal pemerintah dalam turut menentukan tingkat
pendapatan nasional lebih besar. Untuk Negara-negara yang sudah maju perekonomiannya,
peranan tindakan fiskal pemerintah semakin besar dalam mekanisme pembentukan tingkat
pendapatan nasional terutama dimaksudkan agar supaya pemerintah dapat lebih mampu
dalam mempengaruhi jalannya perekonomian. Dengan demikian diharapkan bahwa dengan
adanya kebijakan fiskal, pemerintah dapat mengusahakan terhindarnya perekonomian dari
keadaan-keadaan yang tidak diinginkan seperti misalnya keadaan dimana banyak
pengangguran, inflasi, neraca pembayaran internasional yang terus menerus deficit, dan
sebagainya.
Bagi Negara-negara yamg sedang berkembang, pemerintah pada umumnya menyadari
akan rendahnya investasi yang timbul atas inisiatif dari masyarakat sendiri. Dari bagian 1 kita
telah mengetahui bahwa untuk meningkatnya tingkat hidup suatu masyarakat, kapasitas
produksi nasional perlu ditingkatkan. Untuk memperbesar kapasitas produksi nasional
dibutuhkan adanya capital formation. Dengan demikian berarti masyarakat perlu
mengadakan investasi yang cukup besar untuk terwujudnya capital formation yang
dibutuhkan tersebut.
B. Bentuk-bentuk kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal dapat dibedakan kepada dua golongan : penstabil otomatik (bentuk-
bentuk sistem fiskal yang sedang berlaku yang secara otomatik cenderung untuk
menimbulkan kestabilan dalam kegiatan ekonomi) dan kebijakan fiskal diskresioner
(langkah-langkah dalam bidang pengeluaran pemerintah dan perpajakan yang secara khusus
membuat perubahan ke atas sistem yang ada, yang bertujuan untuk mengatasi masalah-
masalah ekonomi yang dihadapi).
Penstabil otomatik adalah sistem perpajakan yang progresif dan proporsional, kebijakan
harga minimum, dan sistem asuransi pengangguran. Pajak progresif dan pajak proporsional,
pajak ini biasanya digunakan dalam memungut pajak pendapatan individu dan praktekkan
hampir disemua negara. Pada pendapatan yang sangat rendah pendapatan seseorang tidak
perlu membayar pajak. Akan tetapi semakin tinggi pendapatan, semakin besar pajak
dikenakan ke atas tambahan pendapatan yang diperoleh. Dibeberapa negara sistem pajak
proporsional biasanya digunakan untuk memungut pajak ke atas keuntungan perusahaan-
perusahaan korporat, yaitu pajak yang harus dibayar adalah proporsional dengan keuntungan
yang diperoleh.
Jika ditinjau dari sisi teori, ada tiga macam kebijakan anggaran yaitu:
a. Kebijakan anggaran pembiayaan fungsional (functional finance) kebijakan yang mengatur
pengeluaran pemerintah dengan melihat berbagai akibat tidak langsung terhadap pendapatan
nasional dan bertujuan untuk meningkatkan kesempatan kerja.
b. Kebijakan pengelolaan anggaran (the finance budget approach) kebijakan untuk mengatur
pengeluaran pemerintah, perpajakan, dan pinjaman untuk mencapai ekonomi yang mantap.
c. Kebijakan stabilisasi anggaran otomatis (the stabilizing budget) kebijakan yang mengatur
pengeluaran pemerintah dengan melihat besarnya biaya dan manfaat dari berbagai program.
Jika dilihat dari perbandingan jumlah penerimaan dengan jumlah pengeluaran,
kebijakan fiskal dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :
d. Kebijakan Anggaran Seimbang
Kebijakan anggaran seimbang, adalah kebijakan anggaran yang menyusun
pengeluaran sama besar dengan penerimaan.
e. Kebijakan Anggaran Defisit
Kebijakan anggaran defisit yaitu kebijakan anggaran dengan cara menyusun
pengeluaran lebih besar daripada penerimaan.
f. Kebijakan Anggaran Surplus
Kebijakan anggaran surplus, yaitu kebijakan anggaran dengan cara menyusun
pengeluaran lebih kecil dari penerimaan.
PENERIMAAN PENGELUARAN
o Pajak (berbagai macam) o Pengeluaran pemerintah untuk
o Pinjaman dari Bank Sentral pembelian barang/jasa
o pinjaman dari masyarakat dalam negeri o Pengeluaran pemerintah untuk gaji
o Pinjaman dari luar negeri pegawai
o Pengeluaran pemerintah untuk
transfer payment