Anda di halaman 1dari 2

Dulcolax Isi 10

Rating: -. Direkomendasikan oleh 5 pembaca. Beri rekomendasi:

Indikasi:
Digunakan untuk pasien yang menderita konstipasi. Untuk persipan prosedur diagnostik, terapi
sebelum dan sesudah operasi dan dalam kondisi untuk mempercepat defeksi.
DULCOLAX harus digunakan dengan pengawasan medis.

Kontra Indikasi:
Pada pasien ileus, abstruksi usus, yang baru mengalami pembedahan dibagian perut seperti usus
buntu, penyakit radang usus akut dan hehidrasi parah, dan juga pada pasien yang diketahui
hipersensitif terhadap bisacodyl atau komponen lain dalam produk.

Komposisi:
1 tablet salut enterik mengandung 5 g:
4,4'-diacetoxy-diphenyl-(pyridyl-2)-methane (=bisacodil)
Zat tambahan:
laktosa, pti jagung, gliserol, magnesium stearat, sukrosa, talk, akasia, titanium dioksida, eudragit
L100 dan S100, dibutilftalat, polietilen glikol, Fe-oksida kuning, beeswax white, carnauba wax,
shellac.

Cara Kerja Obat:


Bisacodyl adalah laksatif yang bekerja lokal dari kelompok turunan difenil metan. Sebagai laksatif
perangsang (hidragogue antiresorptive laxative), DULCOLAX merangsang gerakan peristaltis usus
besar setelah hidrolisis dalam usus besar, dan meningkatkan akumulasi air dan alektrolit dalam
lumen usus besar.

Dosis dan Cara Pemberian:


Kecuali ditentukan lain oleh dokter dosis yang dianjurkan adalah:

1. Untuk Konstipasi Tablet Salut Enterik


Dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun:
2 - 3 tablet (10 - 15 mg) sekali sehari.
Anak-anak 6 - 12 tahun: 1 tablet (5 mg) sekali sehari.
Anak-anak di bawah 6 tahun: konsultasi dengan dokter atau dianjurkan memakai
supositoria anak.
Tablet salut enterik sebaiknya diminum pada malam hari untuk mendapatkan hasil
evakuasi pada esok paginya. Tablet mempunyai lapisan khusus, oleh karena itu tidak
boleh diminum bersama-sama dengan susu atau antasida.
Tablet harus ditelan dalam keadaan utuh dengan air secukupnya.

2. Untuk Persiapan Prosedur Diagnostik dan Sebelum Operasi


Bila DULCOLAK digunakan pada pasien untuk persiapan pemeriksaan radiografik abdomen
atau persiapan sebelum operasi, maka penggunaan tablet DULCOLAX harus dikombinasi
dengan supositoria, agar didapat evakuasi yang sempurna dari usus.
Dosis yang dianjurkan untuk orang dewasa adalah 2 - 4 tablet pada malam sebelumnya
dan 1 sipositoria pada esok paginya.

Peringatan dan Perhatian:


Sebagaimana halnya laktasit lainnya, DULCOLAX tidak boleh diberikan setiap hari dalam waktu
yang sama. Jika pasien setiap hari membutuhkan laktasif, harus diketahui penyebab terjadinya
konstipasi.
Penggunaan berlebihan dalam waktu lama dapat menyebabkanketidakseimbangan cairan dan
elektrolit dan hipokalemia, dan dapat mengendapkan onset konstipasi balik.
Pusing dan/atau syncope telah dilaporkan pada pasien yang menggunakan DULCOLAX. Detail yang
ada menunjukkan bahwa kejadian tersebut akan terus berlanjut dengan berkurangnya kekuatan
untuk defekasi (defecation syncope), atau dengan respon vasovagal terhadap sakit perut yang
dapat berhubungan dengan konstipasi yang mendesak pasien tersebut terpaksa menggunakan
laktasif dan tidak perlu menggunakan DULCOLAX. Penggunaan supositoria dapat menyebabkan
sensasi rasa sakit dan iritasi lokal, kuhusnya pada fisura anus dan proktitis ulserativa.
Anak-anak tidak boleh menggunakan DULCOLAX tanpa petunjuk dokter.

Masa Hamil dan Menyusui


Pengalaman menunjukkan tidak ada bukti efek samping yang berbahaya selama kehamilan.
Namun demikian, seperti halnya obat lain, penggunaan DULCOLAX selama kehamilan harus
dengan petunjuk medis.
Belum diketahui apakah bisacodiyl menembus air susu ibu atau tidak. Oleh karena itu,
penggunaan DULCOLAX selama menyusui tidak dianjurkan.

Efek Samping:
Sewaktu menggunakan DULCOLAX, dapat terjadi rasa tidak enak pada perut termasuk kram, sakit
perut, dan diare. Reaksi alergi, termasuk kasus-kasus angiooedema dan reaksi anafilaktoid juga
dilaporkan terjadi sehubungan dengan pemberian DULCOLAX.

Interaksi:
Penggunaan bersamaan dengan diuretik atau adreno-kortikoid dapat meningkatkan risiko
ketidakseimbangan elektrolit jika DULCOLAX diberikan dalam dosis berlebihan.
Ketidaseimbangan elektrolit dapat mengakibatkan peningkatan sensitivitas glikosida jantung.

Overdosis:
Gejala
Bila dosis DULCOLAX terlalu tinggi, maka dapat terjadi diare, kram perut dan berkurangnya kadar
kalium serta elektrolit lainnya secara nyata.
Overdosis kronis DULCOLAX dapat menyebabkan diare kronis, sakit perut, hipokalemia,
hiperaldosteronisme dan batu ginjal. Kerusakan tubulus ginjal, alkalosis metabolik dan kelelahan
otot akibat hipokalemia juga terjadi pada penyalahgunaan laktasif kronis.

Terapi
Dalam waktu yang singkat setelah minum DULCOLAX, penyerapan DULCOLAX dapat dikurangi
atau dicegah dengan memaksa untuk muntah atau kuras lambung. Dalam hal ini mungkin
diperlukan penggantian cairan dan perbaikan keseimbangan elektrolit. Ini sangat diperlukan pada
pasien usia lanjut dan muda.
Pemberian antipasmodik mungkin ada manfaatnya.

Penyimpanan:
Simpan pada suhu 25 - 30 derajat C dan lindungi dari cahaya.
Simpan di tempat yang maan, jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Anda mungkin juga menyukai