Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Stroke merupakan salah satu kegawatan neurologik, dari tahun ketahun morbiditasnya
semakin meningkat seiring meningkatnya status ekonomi masyarakat dan adanya transisi
epidemologik maupu transisi demografik(ismail, 2004). Penyakit jantung dan stroke
merupakan sosok penyakit yang sangat menakutkan. Bahkan sekarang ini di Indonesia
penyakit jantung menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian.

Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang di akibatkan oleh berhentinya suplay darah
kebagian otak ( Baughman, C Diane.dkk, 2000). Otak merupakan organ yang membutuhkan
banyak oksigen dan glukosa. Zat ini diperolehnya dari darah.apabila di otak hampir tidak ada
cadangan oksigen, sehingga dapat merusak daerah-daerah yang ada di otak yang dapat
menyebabkan fungsi otak terganggu. Jadi jaringan otak sangat bergantung kepada keadaan
aliran darah setiap saat. Beberapa detik saja aliran darah terhenti maka fungsi otak akan bisa
berakibat fatal,dan apabila aliran darah kesuatu daerah otak terhenti selama kira-kira 3 menit
maka jaringan otak akan mati (infark).

Menurut europen stroke initiative (2003), Stroke atau serangan otak(brain attack)
adalah defisit neurologis mendadak susunan saraf pusat yang 2 di sebabkan oleh peristiwa
iskhemik atau hemorargik. Stroke juga sebagai penyebab utama kecacatan fisik atau mental
pada usia lanjut maupun usia produktif, dan dengan sifat-sifatnya tersebut, menempatkan
stroke sebagai masalah serius di dunia. Penyakit jantung dan stroke merupakan sosok
penyakit yang sangat menakutkan. Bahkan sekarang ini di Indonesia penyakit jantung
menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian.

Penyakit jantung dan stroke sering dianggap sebagai penyakit monopoli orang tua.
Dulu memang penyakitpenyakit tersebut di derita oleh orang tua terutama yang berusia 60
tahun ke atas, karena usia juga merupakan salah satu faktor risiko terkena penyakit jantung
dan stroke. Namun sekarang ini ada kecenderungan juga diderita oleh pasien di bawah usia
40 tahun. Hal ini bisa terjadi karena adanya perubahan gaya hidup, terutama pada orang muda
perkotaan modern. (Roy.2008.http://911medical.blogspot.com/2007/09/penyakit-jantung-
danstroke-serta.html)

Ketika era globalisasi menyebabkan informasi semakin mudah diperoleh, negara


berkembang dapat segera meniru kebiasaan negara barat yang dianggap cermin pola hidup
modern. Sejumlah perilaku seperti mengkonsumsi makanan siap saji (fast food) yang
mengandung kadar lemak jenuh tinggi, kebiasaan merokok, minuman beralkohol, kerja
berlebihan, kurang berolah raga, dan stress, telah menjadi gaya hidup manusia terutama di
perkotaan Padahal kesemua perilaku tersebut dapat merupakan faktor-faktor penyebab
penyakit jantung dan stroke.
Dari uraian di atas, maka perlu di adakan penelitian guna mengetahui faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi stroke sehingga hasil penelitian ini dapat memberi masukan bagi
perawat khususnya dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien Stroke.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui asuhan keperawatan komunitas pada penderita stroke

2. Mengetahui masalah-masalah dan diagnosa keperawatan komunitas pada pasien stroke

3. Merencanakan asuhan keperawatan komunitas pada pasien stroke

4. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan pasien stroke dalam pemeliharaan kesehatan


BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian

Stroke adalah syndrom klinis awal timbulnya mendadak, progresi berupa defisit
neurologi, fokal dan global, yang berlangsung 24 jam atau langsung menimbulkan kematian
dan semata-mata di sebabkan oleh gangguan perdaran darah otak non traumatik (Mansjoer,
2000).

Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang di akibatkan oleh berhentinya suplai darah
kebagian otak (Baughman, C Diane.dkk , 2000). Stroke adalah gangguan neurologi yang
dapat timbul sekunder dari suatu proses patologi dan pembuluh darah( Price, 2000). Stroke
adalah Infark dari sebagian otak karena kekurangan aliran darah ke otak.( Junaidi, 2004).

Stroke adalah serangkaian kejadian neurologist yang terjadi bila aliran darah arteri
terganggu ke otak atau di otak terganggu.(Engram. 1998). Cedera cerebrovaskuler atau stroke
adalah awitan deficit neurologis yang berhubungan dengan penurunan aliran darah cerebral
yang di sebabkan oleh oklusi atau stenosis pembuluh darah embolisme atau hemorargik, yang
menyebabkan iskhemik otak (Tucker, 1998). Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan
bahwa stroke/cerebrovaskuler adalah defisit neurologis yang 6 berakibat pada hilangnya
fungsi otak yang timbul secara mendadak karena adanya gangguan suplai darah ke bagian
otak.

2.2 Etiologi

Etiologi Menurut Baughman, C Diane.dkk (2000) stroke biasanya di akibatkan dari salah
satu tempat kejadian, yaitu:

1. Trombosis ( Bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau leher).

2. Embolisme serebral (Bekuan darah atau material lain yang di bawa ke otak dari bagian
otak atau dari bagian tubuh lain).

3. Isiansia (Penurunan aliran darh ke arah otak).

4. Hemorargik cerebral (Pecahnya pembuluh darah serebral dengan perlahan ke dalam


jaringan otak atau ruang sekitar otak). Akibatnya adalah gangguan suplai darah ke otak ,
menyebabkan kehilangan gerak, pikir, memori, bicara, atau sensasi baik sementara atau
permanen.
Sedangkan faktor resiko pada stroke menurut Baughman, C Diane.dkk (2000):

1. Hipertensi merupakan faktor resiko utama.

2. Penyakit kardiovaskuler(Embolisme serebral mungkin berasal dari jantung).

3. Kadar hematokrit normal tinggi(yang berhubungan dengan infark cerebral).

4. Kontrasepsi oral, peningkatan oleh hipertensi yang menyertai usia di atas 35 tahun dan
kadar esterogen yang tinggi.

5. Penurunan tekanan darah yang berlebihan atau dalam jangka panjang dapat menyebabkan
iskhemia serebral umum

6. Penyalahgunaan obat tertentu. pada remaja dan dewasa muda.

7. Konsultan individu yang muda untuk mengontrol lemak darah, tekanan darah, merokok
kretek dan obesitas.

8. Mungkin terdapat hubungan antara konsumsi alkohol dengan stroke.

2.3 Patofisiologi

Secara umum gangguan pembuluh darah otak atau sroke merupakan sirkulasi serebral
yang dapat disebabkan karena trombus, embolus dan perdarahan serebral. Embolus dapat
merupakan akibat bekuan darah plek aorta matosa fragmen, lemak dan udara. embolus pada
otak kebanyakan berasal dari jantung, sekunder terhadapinfark miokard atau fibrilasi atrium,
Jika etiologi stroke adalah hemorargi maka faktor pencetusnya biasanya adalah hipertensi.
Abnormalitas vaskuler seperti Malformasi Arteri Venera(MAV) dan aneurisma serbral lebih
rentan terhadap ruptur dan menyebabkan hemorargia pada hipertensi.

Pada stroke trombosis atau embolik bagian otak yang mengalami iskhemik atau infark
sulit ditentukan. Ada peluang dimana stroke akan meluas setelah serangan pertama dapat
terjadi edema serebral dan peningkatan intra kranial(PTIK) herniasai dan kematian setelah
trombolitik terjadi pada area 9 yang luasnya saat serangan, karena stroke trombolitik banyak
terjadi karena arterosklerosis, maka ada resiko terjadi stroke untuk masa mendatang.

Pada pasien yang sudah pernah mengalami stroke embolitik pasien juga mengalami
atau mempunyai kasus untuk mengalami stroke jika penyebabnya tidak ditangani. Jika luas
jaringan otak yang rusak akibat stroke hemorargik tidak besar dan bukan pada tempat yang
vital, maka pasien dapat pulih dengan defisit minimal. Jika hemorargik luas terjadi pada
daerah yang vital, pasien mungkin tidak dapat pulih (price, 2000)
2.4 Tanda dan gejala

Menurut Baughman, C Diane.dkk (2000) tanda dan gejala dari stoke adalah:

1. Kehilangan motorik.
Disfungsi motorik paling umum adalah hemiplegia
(paralisis pada salah satu sisi) dan hemiparesis(kelemahan salah satu sisi) dan
disfagia.
2. Kehilangan komunikasi
Disfungsi bahasa dan komunikasi adalah disatria (kesulitan berbicara) atau afasia
(kehilangan berbicara).
3. Gangguan persepsi
Meliputi disfungsi persepsi visual humanus, heminapsia atau kehilangan
penglihatan perifer dan diplopia, gangguan hubungan visual, spesial dan
kehilangan sensori.

4. Kerusakan fungsi kognitif, perestesia(terjadi pada sisi yang berlawanan).

5. Disfungsi kandung kemih

Meliputi inkontinensiaurinarius transier, inkontinensia urinarius peristen atau


retensi urin

2.5 Pemeriksaan Penunjang

Menurut Doenges (1999) pemeriksaan laboratorium meliputi:

a. CT.scan, memperlihatkan adanya cidera, hematoma, iskhemia infark.


b. Angiografi cerebral, membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik
seperti: perdarahan, obstruksi, arteri adanya ruptur.
c. Fungsi lumbal, menunjukan adanya tekanan normal dan biasanya ada
trombosis embolis serebral dan tekanan intrakranial(TIK). Tekanan
meningkat dan cairan yang mengandung darah menunjukkan adanya
haemoragik subarachnoid, perdarahan intra kranial.
d. Magnetik Resonance imaging (MRI), Menunjukan ada yang mengalami
infark.
e. Ultrasonografi dopler, mengidentifikasi penyakit artemovena.
f. Elektroencefalogram(EEG), Mengidentifikasi masalah didasarkan pada
gelombang otak dan mungkin memperlihatkan daerah lesi yang spesifik.
g. Sinar X tengkorak:menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal
daerah yang berlawanan dari masa yang meluas klasifikasi karotis interna
terdapat pada trombosis cerebral, klasifikasi parsial dinding aneurisma pada
perdarahan subarachnoid
2.6 Penatalaksanaan medis

Menurut Engram (1998) penetalaksanaan medis umum stroke adalah:

a. Farmakoterapi : Agen antihipertensi, antikoagulan (untuk stroke yang


disebabkan thrombus), kortikosteroid untuk mengurangi edema cerebral, asma
aminokaproik (Amicar) untuk perdarahan subarachnoid.
b. Pembedahan endarterektomi : eksisi tunika intima arteri yang menebal dan
atero matosa ( untuk sumbatan karotis yang di sebabkan oleh arterosklerosis).
c. Terapi fungsinya untuk memperkuat anggota tubuh pasien
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 KASUS

Di kelurahan Marga Mulya RT 2 rw 2 terdapat penduduk yang menderita


stroke yaitu berjumlah 200 orang, 40% wanita sebanyak 90 orang dan 60% laki-
laki sebanyak 110 orang. Dari jumlah penduduk yang menderita stroke masa
lansia awal sebanyak 20% yaitu 55 orang, masa lansia akhir 30% yaitu 65 orang
dan manula50% yaitu 80 orang. Dan kebanyakan pasien yang mengalami stroke di
sebabkan oleh hipertensi adapun sebagian di sebabkan karena komplikasi penyakit
lain. Dari penduduk yang menderita stroke sangat sedikit sekali yang rutin
memeriksakan kesehatannya. Asuhan keperawatan ini menggunakan pendekatan
proses keperawatan yang meliputi: Pengkajian status kesehatan masyarakat
perumusan diagnosa keperawatan, dan perencanaan keperawatan. Pemberi asuhan
kereperawatan melibatkan kader, petugas kesehatan, tokoh masyarakat, dan
pimpinan wilayah tersebut.

3.2 PENGKAJIAN

Pengkajian menggunakan pendekatan community as partner meliputi data inti dan


data sub sistem.

3.2.1 Data Inti komunitas meliputi ;


1. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
 Lokasi

 Provinsi : Jawa Barat


 Kabupaten/Kotamadya : Majalengka
 Kecamatan : Bantarujeg
 Kelurahan : Marga Mulya
 Rw : 02
 Rt : 02
 Luas wilayah : 6.3330 m2
 Batas wilayah/wilayah

 Utara : Jalan Mekar Agung


 Selatan : Jalan Mekar Asih
 Barat : RT 08
 Timur : Rt 03
 Keadaan tanah menurut pemanfaaatanya

 Pemukiman : 5660 m2

1. Data demografi
1) Jumlah penderita hipertensi : 200 orang
2) Jumlah penderita TB paru : 20 orang
3) Jumlah penderita asma : 35 orang
4) Jumlah penderita DM : 100 orang

 Berdasarkan Kelompok Penderita Stroke


 Masa Anak-anak :-
 Masa Remaja :-
 Masa Dewasa :-
 Masa Lansia awal : 55 orang (20%)
 Masa Lansia akhir : 65 orang (30%)
 Masa Lanjut usia/manula : 80 orang (50%)
 Berdasarkan agama

 Islam : 65 orang ( 80%)


 Kristen : 40 orang ( 35%)
 Hindu :-
 Budha :-
 Konghucu :-
 Katolik :-
 Berdasarkan suku bangsa

 Jawa : 30 orang (20%)


 Madura : 65 orang ( 25%)
 Sunda : 210 orang (70%)
 WNI keturunan :-
 Status perkawinan

 Kawin : 200 orang (65%)


 Tidak Kawin : 70 orang (25%)
 Duda : 40 orang ( 15%)
 Janda : 20 orang (5%)
3.2.2 Data Sub sistem
1. Data lingkungan fisik

a. Sumber air dan air minum


 Penyediaan air bersih
 PAM : 150 orang (50%)
 Sumur : 120 orang (40 %)
 Sungai : -

 Penyediaan air minum


 PAM : 110 orang (60%)
 Sumur : 80 orang (40%)
 Sungai :-
 Lain-lain/air mineral : 60 orang (20%)

 Pengelolaan air minum


 Masak : 200 orang ( 100%)
 Tidak di masak :-

b. Saluran Pembuangan air/sampah


 Kebiasaan membuang sampah
 Di angkut petugas : 70%
 Di buang sembarangan : 30%
 Pembuangan air limbah
 Got/parit : 70%
 Sungai : 30%
 Keadaan pembuangan air limbah
 Baik/lancar : 60%
 Kotor : 40%
c. Jamban
 Kepemilikan jamban
 Memiliki jamban :80%
 Tidak memiliki jamban : 20%
 Macam jamban yang di miliki
 Septitank : 80%
 Di sungai : 20%
 Keadaan jamban
 Bersih : 65%
 Kotor : 35%
d. Keadaan rumah

 Tipe rumah
 Tipe A/permanen : 80orang ( 50%)
 Tipe B/semipermanen : 65 orang ( 30%)
 Tipe C/tidak permanen : 55 orang (20%)
 Status rumah
 Milik rumah sendiri : 150 orang ( 80%)
 Kontrak : 50 orang ( 20%)
 Lantai rumah
 Tanah : 40 orang ( 20%)
 Papan : 55 orang ( 30%)
 Tegel/keramik : 105 orang (50%)
 Ventilasi
 Ada : 150 orang (80%)
 Tidak ada : 50 orang (20%)
 Luas kamar tidur
 Memenuhi syarat : 105 orang ( 70%)
 Tidak memenuhi syarat : 95 orang (30%)
 Penerangan rumah oleh matahari
 Baik : 65 orang ( 30%)
 Cukup : 45 orang (20 %)
 Kurang : 90 orang ( 50%)
e. Halaman rumah

 Kepemilikan pekarangan
 Memiliki : 150 orang (80%)
 Tidak memiliki : 50 orang (20%)
 Pemanfaatan pekarangan
 Ya : 140 orang ( 70%)
 Tidak : 60 orang( 30%

2. Fasilitas umum dan kesehatan


a) Fasilitas umum
1. Sarana kegiatan kelompok
 Karang taruna : 1 kelompok
 Pengajian : 2 kelompok
 Ceramah agama : 1 kelompok
 PKK : 1 kali per bulan
2. Tempat perkumpulan umum
 Balai desa : ada (1buah)
 Dukuh : ada (1buah)
 RW : ada (1buah)
 RT : ada (1buah)
 Masjid/Mushola : ada (3buah)
b) Fasilitas kesehatan
1. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
 Puskesmas : 85orang (50%)
 Rumah sakit : 55orang ( 17%)
 Para dokter wasta : 50 orang (16,6%)
 Praktek kesehatan lain : 10 orang (5%)
2. Kebiasaan check up kesehatan
 Rutin : 50 orang (20%)
 Jarang : 150 orang (80%)
3. Ekonomi
a. Karakteristik pekerjaan
 PNS/ABRI : 30 orang (15%)
 Pegawai swasta : 20 orang (10%)
 Wiraswasta : 95 orang (25%)
 Buruh tani/pabrik : 105 orang (50%)
b. Penghasilan rata-rata perbulan
 <dari UMR : 150 orang (60%)
 UMR -1.000.000,00 : 20 orang (15%)
 >dari UMR : 30 orang (25%)
c. Pengeluaran rata-rata perbulan
 <dari UMR : 150 orang (60%)
 UMR -1.000.000,00 : 20 orang (15%)
 >dari UMR : 30 orang (25)
d. Kepemilikan usaha
 Toko : 25 orang (5%)
 Warung makanan : 35 orang (10%)
 UKM : 10 orang (3%)
 Tidak punya : 130 orang (82%)
4. Keamanan dan transfortasi
a. Keamanan
1.Diet makan
 Kebiasaan makan makanan manis : 20% ( 50 orang)
 Kebiasaan makan makanan berlemak : 70% (130 orang)
 Lain-lain : 10% (20 0rang)
2. Kepatuhan terhadap diet
 Patuh : 25% ( 20 orang)
 Kadang-kadang : 30% (30 orang)
 Tidak patuh : 45% (150 orang)
3. Kebiasaan berolahraga
 Sering : 15%( 40 orang)
 Kadang-kadang : 40% ( 65 orang)
 Tidak pernah : 45% (95 orang)
4. Kebiasaan sehari-hari
 Memakai alas kaki
 Setiap saat : 60 % (100 orang)
 Saat di luar rumah : 30% (70 orang)
 Jarang memakai : 10% (30 orang)
5. Kebiasaan mencuci kaki sebelum tidur
 Sering :30% ( 30 orang)
 Kadang-kadang : 20% 20 orang)
 Tidak pernah :50%(130 orang)
b. Transfortasi
1) Fasilitas transfortasi :Angkutan umum
2) Alat transfortasi yang di miliki
 Sepeda : 60 orang (30%)
 Motor : 100 orang (40%)
 Mobil :30 orang (28%)
 Lain-lain/becak : 10 orang (2%)
3) Penggunaan sarana transfortasi oleh masyarakat
 Angkutan umum : 160 orang ( 70%)
 Kendaraan pabrik : 40 orang (30%)
5.Politik dan pemerintahan
a)Struktur organisasi :ada

 Terdapat kepala desa dan perangkatnya


 Ada organisasi karang taruna

b)Kelompok layanan pada masyarakat(PKK, karang taruna, posyandu)

c) Kebijakan pemerintah dalam pelayanan kesehatan : ada yaitu


puskesmas

d)Kebijakan pemerintah khusus untuk penyakit stroke : belum ada

e) peran serta partai dalam pelayanan kesehatan : belum ada

6. Sistem komunikasi

a. Fasilitas komunikasi yang ada

 Radio : 20 orang (15%)


 TV : 90 orang (60%)
 Telephone/handphone : 85 orang
 Majalah/koran : 5 orang (10%)
b.Fasilitas komunikasi yang menunjang untuk kelompok stroke
 Poster tentangndiit stroke : ada
 Pamflet tentang penanganan stroke : ada
 Leaflet tentang penanganan stroke : ada
c. Kegiatan yang menunjang kegiatan stroke
 Penyuluhan oleh kader atau bidan desa atau petugas kesehatan
puskesmas : ada tapi jarang
7.Pendidikan

Distribusi pendudukan berdasarkan tingkat pendidikan formal


 SD : 85 orang (45%)
 SLTP : 60orang (30%)
 SLTA : 40orang (20%)
 Perguruan tinggi : 15orang (5%)
8. Rekrasi

 Adanya tempat wisata dan yang sering di kunjungi adalah alun-alun


 Ada program setahun sekali di adakan ziaroh makam sekaligus wisata
bersama para karang taruna PKK dan pengurus mesjid RT02 RW02
Kelurahan Marga Mulya.

Anda mungkin juga menyukai