Anda di halaman 1dari 3

PERAWATAN PASIEN DI ISOLASI

Halaman
No. Dokumen No. Revisi

Ditetapkan
Standar Prosedur Tanggal Terbit Direktur
Operasional (SPO)
dr. Betsy Amalia A.S, MARS
Pengertian Ruang isolasi adalah ruang yang digunakan untuk meminimalkan kontak
antara pasien dengan dunia luar disekitar kamar pasien dan sebaliknya
dimana ruang isolasi mempunyai ruang antara yang mempunyai tekanan
positif sedangkan ruang perawatan mempunyai tekanan negatif dengan tujuan
agar udara dalam ruang perawatan tidak mengalir ke luar ruangan atau
sebaliknya yang dapat diatur sesuai kebutuhan.
Tujuan 1. Untuk meminimalkan kemungkinan pasien tertular dari penyakit yang
berasal dari lingkungan pasien lain sehingga tidak memperberat penyakit
yang diderita pasien.
2. Untuk melindungi orang-orang disekitar pasien termasuk dokter, perawat
dan petugas kesehatan lainnya yang merawat pasien terhindar dari
penyakit yang diderita pasien.
Kebijakan 1. Pasien yang memerlukan perawatan kamar isolasi adalah pasien yang
diduga terinfeksi mikroorganisme seperti Mycobacterium tuberculosis,
Streptococcus pneumoniae, virus ataupun Staphylococcus aureus
(MRSA/MSSA).
2. Pasien yang dirawat diruang isolasi adalah pasien yang terinfeksi
mikroorganisme patogen yang berpotensi menular antar manusia baik
secara udara maupun kontak langsung menggunakan ruang isolasi
dengan tekanan negatif.
3. Pasien yang dirawat diruang isolasi adalah pasien yang memiliki
gangguan imunitas (imunitas rendah/imunokompromis) dan
memerlukan perawatan intensif menggunakan ruang isolasi dengan
tekanan positif (tombol pengatur tekanan positif harus dinyalakan dan
tombol tekanan negatif harus dimatikan) begitupula jika tekanan di
ruangan isolasi dibuat negatif maka tombol harus dibuat sebaliknya.
4. Tombol Boster Fan jika ada kamar terisi pasien maka harus
dinyalakandan harus dimatikan jika kamar kosong.
5. Untuk pasien yang infeksius harus dibuat tekanan ruangan isolasi
menjadi negatif.
6. Semua petugas kesehatan yang merawat pasien menular yang
dimaksudkan dalam no 1 harus menggunakan APD lengkap jika berada
diruang pasien
7. Anggota keluarga pasien yang dimaksud no 1 tidak diperkenankan
masuk kedalam kamar pasien kecuali dengan alasan tertentu dan
menggunakan APD lengkap
8. Semua petugas kesehatan yang merawat pasien yang dimaksud no 2
harus menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum masuk
kedalam ruangan pasien dan menangani pasien
9. Hanya keluarga inti dari pasien yang dimaksud dalam no 2 yang
diperkenankan untuk menjenguk pasien kedalam kamar dengan
mengikuti peraturan yang telah dibuat oleh pihak RS sesuai jam
kunjungan pasien dengan tujuan untuk melindungi pasien.
Prosedure Cara kerja
1. DPJP akan melakukan pemeriksaan pasien dan menetapkan
diagnosa yang dimiliki oleh pasien tersebut serta menentukan
perlunya pasien dirawat dikamar isolasi
2. Pasien dan keluarga dijelaskan oleh DPJP/ KIC mengenai penyakit
yang diderita pasien. Hal ini juga dapat didelegasikan kepada dokter
jaga oleh DPJP
3. Pasien dan keluarga dijelaskan tentang indikasi dan perlunya pasien
dirawat diruang isolasi
4. Dokter jaga/ perawat akan meminta keluarga untuk mengurus
perpindahan status dibagian administrasi menjadi kamar isolasi jika
pasien berasal dari rawat inap
5. Tekanan didalam ruangan isolasi telah diatur minimal 15 menit
sebelum pasien masuk
6. Pintu ruangan isolasi dijaga selalu dalam keadaan tertutup setelah
ada yang masuk/ keluar dari ruangan tersebut
7. Jika pasien berasal dari luar rumah sakit maka pasien akan
langsung dibawa masuk ke ruang isolasi dan serah terima pasien
dlakukan didalam ruang isolasi tetapi operan pasien telah dilakukan
sebelum pasien dikirim/ dibawa ke sakit
8. Perawatan dan pengobatan pasien adalah sesuai dengan penyakit
yang dideritanya.
Dokumen Rekam medis, surat persetujuan rawat di Isolasi
terkait
Unit terkait IGD, Poliklinik, Ruang rawat

Anda mungkin juga menyukai