Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Keberhasilan suatu penelitian sangat ditentukan oleh langkah-langkah penelitian

yang baik, sehingga penelitian tersebut dapat menghasilkan suatu bentuk pemecahan

masalah yang terintegrasi, menuju pada suatu tujuan yang memberikan jawaban atas

pemecahan masalah yang ada.

Metodologi adalah suatu proses berpikir yang dilakukan dalam penulisan suatu

laporan, mulai dari menentukan judul dan permasalahan, melakukan pengumpulan data

yang akan digunakan sebagai pembahasan yang didapat dari riset dalam suatu

perusahaan ataupun instansi-instansi lainnya, melakukan perancangan dan pembahasan

yang akan dihitung dan ditarik sebagai kesimpulan yang menjadi akhir dari laporan

tersebut..

. Kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat dianalisis pada Gambar 3.1

60
Studi lapangan Studi Pustaka

Rumusan masalah

Tujuan penelitian

Ruang lingkup penelitian

Pengumpulan data :
1. Waktu siklus
2. Uji keseragaman dan kecukupan data
3. Kapasitas produksi
4. Persentase sekrap
5. Data efisiensi mesin
6. Data proses produksi secara keseluruhan
7. Data jam kerja perusahaan
8. Data material handling
9. Dimensi mesin

Pengolahan data :
1. Perhitumgan Waktu baku
2. Perhitungan Routing Sheet
3. Perhitungan Multi Product Product Chart
4. Perhitunga luas lantai produksi welding
5. Perhitungan Material Handling Planning Sheet
6. Perhitungan Form to Chart
7. Pembuatan Area Relationship Diagram
8. Pembuatan Area Allocation Diagram
9. Pembuatan Template

Hasil dan pembahasan


1. Lay out awal
2. Lay out usulan

Kesimpulan dan saran

Gambar 3.1 Flowchart Penelitian

61
3.1.1 Studi Lapangan

Melakukan penelitian dan pengambilan data secara langsung dari perusahaan

yang bersangkutan dengan cara pengamatan dilapangan dan wawancara kepada pihak-

pihak yang terkait dalam pengambilan data.

3.1.2 Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk mencari referensi untuk landasan teori,

keterangan-keterangan lain dan rumus yang membantu dalam memecahkan masalah

yang akan dibahas oleh penulis. Studi pustaka dilakukan dengan cara mencari buku-

buku yang berhubungan dengan permasalahan yang ada dan juga referensi skripsi

lainnya.

3.2 Rumusan Masalah

Merupakan langkah awal dari penelitian tugas ini. Dengan demikian penelitian

dapat fokus terhadap masalah yang dianggap penting untuk diselesaikan oleh

perusahaan. Masalah yang akan dirumuskan pada penelitian Tugas akhir ini adalah

untuk meningkatkan kapasitas produksi di divisi welding dan memperbaiki tata letak

latai produksi pada divisi welding yang dirasa kurang efektif.

3.3 Tujuan Penelitian.

Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :

1. Menentukan kebutuhan jumlah mesin, peralatan dan tenaga kerja yang lebih efisien

dari jumlah sebelumnya.

2. Memberikan usulan rancangan tata letak lantai produksi divisi welding yang lebih

efektif.
62
3.4 Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah hal yang terpenting yang harus dilakukan, karena dengan

data yang kita kumpulkan sangat lengkap, kita akan dengan mudah membahas dan

menganalisa laporan tugas akhir yang akan kita buat. Setelah data berhasil dikumpulkan dan

cukup lengkap untuk dilakukan perhitungan.

Pengumpulan data pada penelitian tugas akhir ini lakukan dengan cara pengamatan

langsung, data perusahaan dan wawancara dengan pihak PT.XX.

Dalam pelaksanaannya, penelitian ini akan memerlukan data untuk diolah.

Data tersebut terbagi atas :

 Data Primer.

Data primer diperoleh dengan cara melakukan pengukuran langsung ke lantai

produksi welding dan melakukan wawancara langsung kepada Pimpinan perusahaan

serta para pekerja PT XX. Data-data ini diantaranya adalah waktu siklus, waktu

normal dan waktu baku setiap pekerjaan, kapasitas produksi, persentase skrap,

effisiensi mesin, dimensi mesin, proses produksi secara keseluruhan dan lain-lain.

 Data Sekunder

Data sekunder didapat berdasarkan catatan-catatan perusahaan yang berhubungan

dengan data yang dibutuhkan. Data tersebut yaitu data layout awal dari perusahaan.

a. Waktu Siklus

Data waktu operasi selanjutnya akan diolah untuk mendapatkan waktu dan output

standar

pada stasiun kerja tersebut. Serangkaian analisis statistik yang diperlukan dalam

pengolahan data ini adalah uji statistik dan langkah-langkah perhitungan penentuan

waktu standart dan output standart.

63
Untuk setiap proses dari masing-masing produk diambil data sebanyak 50 data

yang kemudian diuji keseragaman dan kecukupan datanya dengan tingkat keyakinan 95

% dan tingkat ketelitian pengukuran 10 %. Hasil akhir pencatatan yang menjadi waktu

siklus dari masing-masing proses adalah rata-rata yang terdapat pada uji keseragaman

dan kecukupan data.

 Waktu Siklus : Waktu Penyelesaian Rata-rata selama pengukuran

Rumus :

 Waktu Normal : Waktu Penyelesaian rata-rata selama pengukuran

ditambahkan dengan faktor penyesuaian.

Waktu Normal = Waktu Siklus x Faktor Penyesuaian

 Waktu Baku : Waktu penyelesaian yang ditambahkan dengan faktor

penyesuaian dan faktor kelonggaran.

Waktu Baku = Waktu Normal x ( 1 + Kelonggaran )

b. Uji keseragaman dan kecukupan data

Tujuan melakukan hal ini ialah agar nantinya mendapatkan perkiraan statistikal

dari

banyaknya pengukuran yang harus dilakukan untuk tingkat-tingkat ketelitian dan

keyakinan yang diinginkan. Seperti yang telah dikemukakan, tingkat-tingkat ketelitian

dan keyakinan ini ditetapkan pada saat menjalankan langkah penetapan tujuan

pengukuran.

c. Kapasitas produksi

Menurut Yamit (2003), perencanaan kapasitas produksi adalah jumlah

maksimum

64
output yang dapat diproduksi dalam satuan waktu tertentu.

d. Peta proses operasi.

Suatu peta proses operasi menggambarkan langkah-langkah operasi dan

pemeriksaan

yang dialami bahan (atau bahan-bahan) dalam urut-urutannya sejak awal sampai

menjadi produk jadi utuh maupun sebagai bagian setengah jadi.

e. Multi Product Process Chart (MPPC).

MPPC adalah suatu diagram yang menunjukkan urutan-urutan proses untuk masing

- masing komponen yang akan diproduksi. Informasi yang dapat diperoleh dari MPPC

ini adalah jumlah mesin actual yang dibutuhkan.

Contoh tabel MPPC :

Deskripsi Nomor Komponen Jumlah Jumlah


100 200 300 Mesin Mesin
Peralatan Teoritis Aktual
Receiving

Meja Fabrikasi

Mesin Penghalus

Shipping

f. Perhitungan jumlah mesin

Dengan membuat routing sheet, kita dapat menentukan jumlah bahan dan

jumlah

65
mesin teoritis. Setelah mesin teoritis didapatkan maka dapat langsung menghitung

jumlah mesin sebenarnya dan jumlah operator dengan menggunakan data jumlah mesin

teoritis dari data routing sheet. ( Apple, 1990 ).

Langkah-langkah :

 Tentukan Kapasitas Terpasang ( Produksi dari satuan barang jadi )

 Berikan Kelonggaran Untuk Buangan

 Menghitung Jumlah Barang Yang dibutuhkan ( yang diminta )

 Menghitung Jumlah Barang Yang Disiapkan

 Menghitung Produk dengan efisiensi yaitu jumlah barang yang disiapkan

dibagi dengan efisiensi

 Menghitung Jumlah Mesin Teoritis

g. Material Handling Planning Sheet (MHPS).

MHPS yaitu tabel yang digunakan untuk mengetahui besarnya biaya

penanganan material berdasarkan peralatan material handling yang digunakan

Langkah pembuatan :

 Perpindahan dari mesin satu ke mesin yang lain.

 Hitung perpindahan bahan.

 Hitung Luas area asal yang didapat dari perhitungan luas lantai teoritis

 Hitung Luas area tujuan yang didapat dari perhitungan luas lantai teoritis

66
 Jarak /Distance didapat berdasarkan rumus sebagai berikut

 Ongkos Material Handling ( Rp ), perhitungan ini digunakan sebagai data

dasar dalam perhitungan diagram dari ke atau from to chart. Dapat dihitung

dengan rumus:

h. From To Chart (FTC).

Salah satu teknik yang digunakan dalam pekerjaan tata letak dan pemindahan

bahan.

Biasanya menunjukkan ukuran aliran bahan antara lokasi yang terlibat, misalnya jumlah

satuan biaya, beban, jarak, berat, volume atau faktor lain atau kombinasi dari beberapa

faktor.

FTC ini dapat dihitung dengan rumus :

i. Area Relation Diagram (ARD).

diagram balok yang menunjukkan keterkaitan kegiatan, dimana setiap kegiatan

dianggap merupakan satu model kegiatan tunggal. ( Apple, 1990 ).

Yang menjadi dasar penggunaan ARD adalah agar keterkaitan pola aliran barang

dan lokasi kegiatan pelayanan yang dihubungkan dengan kegiatan produksi di divisi

welding.

67
j. Area Allocation Diagram (AAD).

diagram yang menggambarkan tata letak produksi yang sebenarnya,

pengalokasian,

penjatahan, pembagian wilayah-wilayah dari mesin-mesin produksi.

k. Template.

denah pabrik dua dimensi berskala tertentu yang di dalamnya ditunjukkan aliran

setiap

bahan mulai dari bahan baku sampai dengan barang jadi.

3.5 Hasil dan Usulan Perbaikan

Pada tahap ini merupakan pembahasan hasil dari pengolahan dan pengumpulan

data dari penelitian yang dilakukan di PT. XX pada divisi welding dan diberikan usulan

perbaikan dari hasil penelitian guna meningkatkan kapasitas produksi di divisi welding.

3.6 Kesimpulan dan Saran.

Pada tahap ini berisikan kesimpulan dari hasil dan pembahasan dari hasil

penelitian yang dilakukan oleh penulis serta memberikan gagasan atau saran –saran

dalam meningkatkan kapasitas produksi divisi welding di PT.XX.

68

Anda mungkin juga menyukai