Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunianya berupa kekuatan dan kesehatan sehingga kegiatan
kunjungan belajar ke Stasiun Bumi LAPAN Pare-Pare dapat kami lakukan yang
merupakan salah satu sumber belajar dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Oleh karma itu laporan ini di susun berdasarkan hasil kunjungan ke
obyek yang tersebut di atas yang bertujuan memberikan dasar pemahaman
tentang penginderaan jauh pada mata kuliah GIS
Sekalipun laporan in diupayakan disusun dengan sempurna, sebagai
manusia biasa tidak lupuk dari kekurangan-kekurangan dan kesalahan baik
secara kualitatif maupun kuantitatif, seandainya dari pembaca laporan ini,
berkenan memberikan saran maupun kritikan yang sifatnya membangun.
Dengan terlaksananya kegiatan kunjungn belajar ke Stasiun Bumi LAPAN
Pare- pare kami tidak lupa mengucapkan kepada :
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan kajian mata pelajaran yang sangat luas dimana mencakup alam dan
manusia yang ditunjang oleh kurikulum 2013 yang dikenal K.13 dalam aplikasinya
mengenai pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan kontekstual dalam artian
mengarah pada hal-hal yang lebih nyata yang pada prinsipnya peserta didik
diharapkan untuk senantiasa mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi,mengasosiasi, mengkomunikasikan dan ditunjang oleh SK
MENDIKBUD No. 0461/U/1992. Ekstra kurikuler merupakan salah satu jalur
pembinaan kesiswaan , latihan kepembinaan dan wawasan wiyata mandala,
mendeskripsikan mata pelajatan dengan apa yang ada di lapangan utamanya
yang berhubungan dengan kunjungan belajar ke Stasiun Bumi LAPAN Pare-Pare
tentang Penginderaan Jauh.
Adapun alasan yang melatar belakngi tentaan kunjungan belajar ke
obyek tesebut adalah :
REPORT THIS AD
B. Batasan Masalah
Secara umum masalah dalam pelaksanaan kunjungan belajar ke Stasiun Bumi
Lapan Pare-Pare adalah “ APAKAH STASIUN BUMI LAPAN PARE-PARE
TENTANG PENGINDERAAN JAUH DAPAT MENUNJANG PENGEMBANGAN
ILMU PENGETAHUAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL”. Dari masalah umum
tersebut di atas dapat diperinci ke dalam masalah yang lebih khusus sebagai
berikut :
Pada saat itu Stasiun Bumi tersebut menerima data satelit SPOT2, LANDSAT-5,
ERS-1, dan ERS-2.Tahun 1995, dibangun Sistem penerimaan dan perekaman
data untuk satelit JERS-1. Satelit ini membawa sensor SAR dan optik. Tahun
2001, Stasiun Bumi Penginderaan Jauh (SBSPJ) berubah namanya menjadi
Instalasi Penginderaan Jauh Sumber Daya Alam (IISDA) LAPAN Parepare.
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala LAPAN Nomor Kep/010/II/2001, Instalasi
Penginderaan Jauh Sumber Daya Alam (Instalasi Inderaja SDA LAPAN)
mempunyai tugas melaksanakan : Penerimaan, Perekaman, dan Pengelolaan
Data satelit serta distribusi dan pelayanan teknis pemanfaatan data satelit Indraja
untuk wilayah Indonesia Bagian Tengah.
Tahun 2011 tepatnya tanggal 20 Juni 2011 IISDA LAPAN PAREPARE berubah
namanya menjadi UPT Balai Penginderaan Jauh Parepare Data satelit yang
direkam adalah data SPOT4 dan Modis (Aqua dan Terra). Saat ini Balai
Penginderaan Jauh Parepare melakukan perekaman data satelit SPOT 6, SPOT
7, Landsat 7, Landsat 8, AQUA, TERRA, dan NPP.
B. Visi & Misi Balai Penginderaan Jauh Parepare
Visi dan misi merupakan panduan yang memberikan pandangan dan arah
kedepan sebagai dasar acuan dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam
mencapai sasaran atau target yang ditetapkan. Dalam menjalankan tugas dan
fungsinya Balai Penginderaan Jauh LAPAN Parepare berpatokan pada visi dan
misi Pustekdatja yang disesuaikan dan juga berdasarkan perkembangan dan
kondisi real di lapangan sehingga visi dan misi tersebut dapat dijadikan dasar dari
setiap tujuan dan sasaran untuk melaksanakan setiap program di lingkungan Balai
Penginderaan Jauh LAPAN Parepare.
Funsinya :
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kunjungan belajar di LAPAN Pare-pare kami dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut :
B. Saran