Perubahan Sosial
22 Oktober 2011 09:20 Diperbarui: 26 Juni 2015 00:38 5 1 6
buat temen2 yg mau tau soal masyarakat, interaksi dan perubahan sosial dalam hubungannya
dengan studi masyarakat Indonesia,...ni aku share yaaa... sebagian browsing di web juga kok
tapi..hehe ini sejenis makalah gitu,...semoga bermanfaat yaaa.... :-)
BAB I
PENDAHULUAN
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan ada
reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu vs individu. Individu vs kelompok. Kelompok vs
kelompok dll. Contoh guru mengajar merupakan contoh interaksi sosial antara individu
dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu Kontak Sosial dan Komunikasi
Sosial.
Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Sedangkan komunikasi sosial
dapat secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial secara langsung apabila tanpa
melalui perantara. Misalnya A dan B bercakap-cakap termasuk contoh Interaksi sosial secara
langsung. Sedangkan kalau A titip salam ke C lewat B dan B meneruskan kembali ke A, ini
termasuk contoh interaksi sosial tidak langsung.
Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti, identifikasi,
indenifikasi, simpati dan empati Imitasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor
meniru orang lain.
Perubahan-perubahan hanya dapat ditemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan
dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan
dan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau.Perubahan-perubahan
masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku
organisasi, sususnan kelembagaan masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan
sebagainya.
B.RUMUSAN MASALAH
A.
B.
C.TUJUAN
Makalah ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Masyarakat
Indosesia dan sebagai bahan bacaan untuk memperluas ilmu pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.MASYARAKAT
1.Pengertian Masyarakat
·Koentjaraningrat
·Selo Soemardjan
·Emile Durkheim
Masyarakat adalah suatu sistem yang dibentuk dari hubungan antar anggota
sehingga menampilkan suatu realitas tertentu yang mempunyai ciri-cirinya
sendiri.
·Karl Marx
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah manusia yang
hidup bersama di suatu wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama yang saling
berhubungan dan berinteraksi dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan
persatuan yang sama.
Menurut Soerjono Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut ini :
Dalam masyarakat pasti akan ada interaksi sosial, yang bermula dari individu
melakukan tindakan sosial terhadap orang lain. Tindakan sosial merupakan perbuatan-
perbuatan yang ditunjukkan atau dipengaruhi orang lain untuk maksud atau tujuan
tertentu.Oleh karena adanya sifat memengaruhi satu sama lain, tindakan ini
menyebabkan hubungan sosial. Jika hubungan sosial ini berlangsung timbal balik
maka akan menciptakan interaksi sosial.
B. INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi
dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah interaksi sosial
adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama
lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu
dan kelompok.
Proses interaksi sosial dalam masyarakat terjadi apabila terpenuhi dua syarat sebagai berikut:
a.Kontak sosial, yaitu hubungan sosial antara individu satu dengan individu
lain yang bersifat langsung, seperti dengan sentuhan, percakapn, maupun tatap
muka sebagai wujud aksi dan reaksi.
Interaksi sosial dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu asosiatif dan disosiatif.
a.Asosiatif
·Akomodasi
Contohnya: perbudakan.
·Asimilasi
·Akulturasi
b.Disosiatif
Interaksi sosial ini mengarah pada bentuk pemisahan dan terbagi dalam tiga
bentuk sebagai berikut:
·Persaingan/kompetisi
·Kontravensi
·Konflik
a.Sugesti yaitu, proses pemberian pandangan atau pengaruh kepada orang lain
dengan cara tertentu sehingga pendangan atau pengaruh tersebut diikuti tanpa
berfikir panjang.
b.Imitasi yaitu, pembentukan nilai melalui dengan meniru cara- cara orang
lain.
Contoh: Seorang anak sering kali meniru kebiasan – kebiasan orang tuanya .
Contoh: Seorang anak laki – laki yang begitu dekat dan akrab dengan ayahnya
suka mengidentifikasikan dirinya menjadi sama dengan ayah nya .
d.Simpati yaitu, perasaan tertarik yang timbul dalam diri seseorang yang
membuatnya merasa seolah-olah berada dalam keadaan orang lain.
Contoh: mengucapkan ulang tahun pada hari ulang tahun merupakan wujud
simpati pada seseorang.
e.Empati yaitu, rasa haru ketika seseorang melihat orang lain mengalami
sesuatu yang menarik perhatian. Empati merupakan kelanjutan rasa simpati
yang berupa perbuatan nyata untuk mewujudkan rasa simpatinya.
Contoh: apabila kita melihat seseorang yang kecelakaan kita berempati untuk
ikut membantu korban kecelakaan itu.
C.PERUBAHAN SOSIAL
Gillin mengatakan perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang
telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan
materiil, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi atau penemuan
baru dalam masyarakat.
Pada dewasa ini proses-proses pada perubahan sosial dapat diketahui dari adanya
ciri-ciri tertentu, yaitu sebagai berikut :
Perubahan yang memerlukan waktu lama dan disertai perubahan kecil yang saling
mengikuti dengan lambat dinamakan evolusi. Ada bermacam-macam teori tentang
evolusi, yaitu :
b.Penemuan-penemuan baru
c.Pertentangan masyarakat
Pertentangan masyarakat mungkin pula menjadi sebab terjadinya perubahan
sosial. Pertentangan bisa terjadi antara individu dengan kelompok, bisa antara
kelompok dengan kelompok.
Perubahan sosial juga dapat disebabkan oleh faktor yang berasal dari luar masyarakat
itu sendiri, yaitu :
a.Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada disekitar manusia
b.Peperangan
c.Pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
5.Faktor-faktor yang mendorong jalannya proses perubahan :
a.Kontak dengan kebudayaan lain
b.Sistem pendidikan yang maju
c.Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginannya untuk maju
d.Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang
e.Sistem lapisan masyarakat yang terbuka
f.Penduduk yang heterogen
g.Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
h.Orientasi ke muka
i.Nilai meningkatkan taraf hidup
6.Faktor-faktor yang menghambat terjadinya perubahan :
a.Kurangnya hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain
b.Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
c.Sikap masyarakat yang tradisionalis
d.Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat
e.Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
f.Prasangka terhadap hal-hal baru
g.Hambatan ideologis
h.Kebiasaan
i.Nilai pasrah
Masyarakat merupakan bagian yang penting dalam suatu negara. Tanpa masyarakat, tidak
akan terbentuk suatu negara, karena masyarakat merupakan komponen penting dalam negara.
Seperti halnya di Indonesia, masyarakat di Indonesia terdiri dari beragam suku, bahasa,
maupun agama. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk yang saling berinteraksi
untuk dapat menjalin hubungan yang baik termasuk dalam pemenuhan kebutuhan. Seperti
yang dikatakan banyak ahli mengenai pengertian masyarakat, masyarakat di Indonesia
memiliki adat istiadat, norma maupun peraturan yang perlu dipatuhi agar tercapai keteraturan
dalam masyarakat. Sesuai hakikatnya, seorang individu adalah makhluk sosial yang tidak
dapat berdiri sendiri dan memerlukan orang lain, begitu pula masyarakat di Indonesia
memiliki sifat ketergantungan dan saling membutuhkan sehingga terjalin kerjasama untuk
dapat memenuhi kebutuhan.
Kemajemukan masyarakat Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa memicu
munculnya masalah - masalah kesuku bangsaan yang memiliki potensi pemecah belah dan
penghancuran sesama bangsa Indonesia.Konflik-konflik yang sering terjadi adalah konflik
antar etnik dan antar agama. Ini merupakan konflik yang sering terjadi akibat kemajemukan
masyarakat Indonesia yang mungkin masih belum bisa diterima oleh sebagian masyarakat di
Indonesia.
Seiring berkembangnya zaman, bangsa Indonesia semakin modern dan mulai menggunakan
teknologi yang dipercaya dapat mempermudah pekerjaan manusia. Namun tidak semua
lapisan masyarakat mau menerima perubahan ini. Ada beberapa kelompok masyarakat yang
menolak perubahan secara terang – terangan. Seperti di beberapa suku terpencil di Indonesia,
jangankan menggunakan teknologi yang baru, mereka pun tidak mau menggunakan sabun
mandi yang jelas – jelas sangat bermanfaat bagi kesehatan mereka sendiri, dengan alasan agar
nenek moyang tidak marah karena keturunannya menggunakan benda – benda asing. Padahal
jika dipikir secara logika, perilaku mereka ini justru merupakan upaya pemeliharaan
lingkungan dari bahan – bahan kimia. Kelompok – kelompok yang cenderung tertutup dan
lebih memilih untuk menjunjung tinggi budayanya inilah yang akan mengalami proses yang
sangat lambat dalam menerima perubahan yang terjadi di Indonesia.
Namun lebih banyak masyarakat Indonesia memilih untuk melakukan perubahan sosial
dengan keinginan agar lebih maju, meskipun hal itu dilakukan dengan mempelajari atau
bahkan menyerap kebudayaan lain.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Masyarakat adalah manusia yang hidup bersama di suatu wilayah tertentu dalam
waktu yang cukup lama yang saling berhubungan dan berinteraksi dan mempunyai
kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama. Sedangkan interaksi
sosial adalah interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling
mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar
kelompok maupun atar individu dan kelompok.
Dan perubahan sosial adalah interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama
manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar
individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok.
Jadi, didalam sebuah masyarakat terdapat interaksi sosial yang membuat mereka terhubung
antara satu dengan yang lainya dan masyarakat dapat berubah sesuai dengan faktor-faktor
lingkungan.
Interaksi Sosial, Komunitas/kelompok di Masyarakat
hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang
menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial’.
(jurnal-sdm.blogspot, 2009)
Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan
ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt
kemudian membagi kelompok menjadi empat macam.
1. Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial
dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah
kecamatan.
2. Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompok yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai
organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.
3. Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan
satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok
pertemuan, kerabat.
4. Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada
persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para
anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan
organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah.