Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Farmasi Galenika ( Galenika Journal of Pharmacy) 2017; 2 (2): 118-125

ISSN: 2442-8744 (elektronik)


http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Galenika/index
DOI: 10,22487 / j24428744.2017.v3.i2.8771

Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Ekstrak Etanol Buah Naga Merah ( Hylocereus
polyrhizus ( FACWeber) Briton & Rose)

(Isolasi dan Identifikasi Flavonoid Senyawa dari Ekstrak Etanol Buah Naga Merah (Hylocereus
polyrhizus (FACWeber) Briton & Rose)

Siti Nuari, Syariful Anam, Akhmad Khumaidi

Jurusan Farmasi, Fakultas M saya PA, Universitas Tadulako, Palu, 94118

Pasal Info:
ABSTRAK
diterima: 08April 2017
dalam bentuk direvisi: 22 April 2017
Diterima: 30 Mei 2017 Tersedia Online: Isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid dari ekstrak etanol buah naga merah ( Hylocereus
01Oktober 2017 polyrhizus ( FACWeber) Briton & Rose) telah dilakukan. ekstrak buah naga merah diperoleh
dengan maserasi serbuk buah naga dengan 96% etanol. Ekstrak etanol kemudian dipartisi
Kata kunci:
Hylocereu s polyrhizus,
dengan metode partisi cair-cair menggunakan n-heksana, etil asetat dan air, masing-masing.
isolasi, Ekstrak etil asetat dipisahkan dengan kromatografi cair vakum, sedangkan ekstrak air pertama
flavanon kali dihidrolisis oleh HCl dan kemudian dipartisi dengan etil asetat (fraksi etil asetat). Hasil
pemurnian ekstrak etil asetat dengan KLT preparatif menghasilkan lima isolat. Namun, hanya
Penulis yang sesuai:
isolat ketiga adalah senyawa flavonoid positif. Data spektral UV-Vis dari tiga isolat menunjukkan
Siti Nuari Jurusan Farmasi,
Fakultas MIPA, Universitas puncak pada 330 nm (pita I) dan 280 nm (pita II), dan penambahan reagen diagnostik tidak
Tadulako, menunjukkan pergeseran batokromik dan hipsochromic. Berdasarkan data yang diperoleh,

94.118, Palu, Indonesia Telepon: +


62-8524-2696-488
Surel: shetinuari@yahoo.co.id

Copyright © 2017 JFG-UNTAD


Artikel akses terbuka ini didistribusikan di bawah Creative Commons Attribution (CC-BY-NC-SA) 4.0 lisensi International.

Bagaimana mengutip (APA 6 Style):


Nuari S., Anam S., Khumaidi A. (2017). Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Ekstrak Etanol Buah Naga Merah ( Hylocereus polyrhizus ( FACWeber)
Briton & Rose). Jurnal Farmasi Galenika: Galenika Journal of Pharmacy, 3 ( 2), 118-
125. doi: 10,22487 / j24428744.2017.v3.i2.

118
Nuari et al./Jurnal Farmasi Galenika (Galenica Journal of Pharmacy) 2017; 3 (2): 118-125

ABSTRAK

Telah dilakukan Penelitian Mengenai Isolasi Dan identifikasi Senyawa flavonoid Dari Ekstrak etanol buah naga merah
( Hylocereus polyrhizus ( FACWeber) Briton & Rose). Ekstrak buah naga merah TIMAH through maserasi serbuk buah naga
merah DENGAN pelarut etanol 96%. Ekstrak etanol Yang TIMAH di partisi DENGAN Metode partisi cair-cair pelarut using n heksana,
etil asetat Dan udara. Hasil partisi Ekstrak etil asetat kemudian dilakukan pemisahan DENGAN Kromatografi vakum cair,
sedangkan udara Ekstrak dihidrolisis terlebih PT KARYA CIPTA PUTRA DENGAN HCl Lalu dipartisi DENGAN etil asetat (Fraksi
etil asetat). Berdasarkan hasi pemurnian Ekstrak etil asetat Dan Fraksi etil asetat DENGAN KLT Preparatif TIMAH 5 isolat tetapi
Hanya isolat 3 Yang positif Senyawa flavonoid. Hasil spektroskopi UV-Vis isolat 3 menghasilkan Puncak PADA 330 nm (pita I)
Dan 280 nm (pita II), sedangkan PADA Disposals pereaksi Geser TIDAK mengalami pergeseran batokromik Dan hipsokromik.
Berdasarkan data Data Yang TIMAH isolat 3 diduga merupakan golongan Senyawa flavanon.

Kata Kunci: Hylocereu s polyrhizus ( FACWeber) Briton & Rose, Isolasi, flavanon.

PENDAHULUAN Hasil Penelitian Feranose (2009), flavonoid PADA buah


PENGGUNAAN Tanaman sebagai Bahan obat tradisional naga merah diketahui DAPAT Menurunkan kadar Glukosa
memerlukan Penelitian Ilmiah untuk review mengetahui Kebenaran Darah. Senyawa flavonoid seperti isoflavon berkhasiat DAPAT
khasiatnya. PENGGUNAAN Tanaman sebagai obat DAPAT Dijamin mencegah timbulnya Kanker prostat, Menurunkan Resiko
kebenarannya DENGAN didapatkannya Data Yang meyakinkan terkena penyakit Jantung, diabetes, ginjal Dan osteoporosis
Beroperasi Ilmiah. Contoh Tanaman Yang digunakan sebagai tanaman (Asih,
obat Yaitu Tanaman Beroperasi kaktus, shalat Satu JENIS kaktus 2012). Senyawa flavonoid lain hearts golongan flavanolol
Yang sebelumnya Saat ini Sudah dikenal di Indonesia Adalah buah berkhasiat sebagai antiinflamasi,
naga antioksidan Dan also antikanker Serta Senyawa flavanon
( Naga buah-buahan). Sejak berkhasiat sebagai antibakteri (Patni et al,
diperkenalkan Pertama kali hearts expo “ Agriteec ”Di Tokyo Tahun 2008). Hal Berdasarkan
1999, buah naga kian populer Dan Banyak diminati orangutan tersebut Perlu dilakukan
KARENA memiliki rasa enak Dan Banyak khasiat. Adapun JENIS Pengkajian LEBIH lanjut untuk review mengetahui Beroperasi Senyawa
buah naga Yang Telah dibudidayakan ADA empat dalam Yaitu flavonoid DENGAN melakukan Isolasi Dan identifikasi Ekstrak buah
buah naga berdaging putih ( Hylocereus undatus), buah naga naga merah, sehingga Pemanfaatan buah naga merah untuk review
berdaging merah ( H. polyrhizus), buah naga berdaging yang super kesehatan DAPAT dijelaskan Beroperasi Ilmiah.
merah ( H. costaricensis), Dan buah naga berkulit kuning DENGAN
daging putih
( selenicereus METODE PENELITIAN Alat
megalanthu s) (Winarsih, 2007). Penelitian
Buah naga memiliki different khasiat ANTARA Lain Alat-alat Yang digunakan PADA Penelitian Penyanyi Yaitu
DAPAT Menurunkan kadar Kolesterol, gelas ukur ( IWAKI PIREX ®), gelas kimia ( IWAKI PIREX ®), blender,
menyeimbangkan kadar gula Darah, mencegah terjadinya Kanker usus, pipa kapiler, kaca Corong ( IWAKI PIREX ®), erlenmeyer ( IWAKI
menguatkan Daya kerja Otot Serta DAPAT menghaluskan kulit. PIREX ®), labu takar ( IWAKI PIREX ®), bejana maserasi, kertas
Beroperasi Sales manager buah Penyanyi bermanfaat untuk review Saring, ruang KLT, timbangan analitik ( OHAUS ®),
Kesehatan dan DAPAT memenuhi Kebutuhan Tubuh akan zat gizi
Sehari-hari (Winarsih, hot plate (VENDILLE ®), vakum rotary evaporator (EYELA ®), cawan
2007). Buah naga memiliki Kandungan kimia flavonoid, fenolik, porselen, oven (SHELLAB ®),
polifenol (Jaafar et al, 2009). Flavonoid Adalah Kelompok sentrifuge (CENTURION ®), vacum oven, lampu UV 245 nm Dan
Senyawa fenolik alam Yang mempunyai bioaktifitas sebagai 366 nm, Dan spektrofotometer UV-Vis (UNICO)
obat. Terdapat flavonoid
hearts SEMUA tumbuhan hijau Dan
merupakan metabolit sekunder Yang menunjukkan different
khasiat farmakologi (Rohyami, 2008).

119
Nuari et al./Jurnal Farmasi Galenika (Galenica Journal of Pharmacy) 2017; 3 (2): 118-125

Bahan Penelitian Hidrolisis Ekstrak Air


Bahan-Bahan digunakan PADA Penelitian Adalah plat KLT Sebanyak 25 mg Ekstrak dilarutkan udara hearts 125 ml
Dan serbuk silika gel 60 GF 254 Dan PF 254 Campuran metanol: HCl 2 N (1: 1) hearts gelas kimia PADA
Serta Bahan berderajat tekhnis Yaitu etanol 96%, aquadest, etil penangas selama udara 60 Menit. Kemudian dipartisi DENGAN
asetat, n heksana, Yang berderajat Pa (Pro.Analysis) using etil asetat sebanyak 25 ml sehingga didapatkan Fraksi etil
Yaitu metanol, AlCl 3, CHCl 3 asetat hasil temuan hidrolisis.
(Kloroform), n butanol, natrium metoksida,
natrium asetat, H 3 BO 3 ( asam Borat), asam asetat glasial.
Identifikasi Flavonoid Ekstrak Etil asetat Dan Fraksi Etil
asetat Hasil hidrolisis
Bahan Uji Ekstrak etil asetat Dan Fraksi etil asetat hasil temuan
Bahan uji Yang digunakan PADA Penelitian Penyanyi Adalah buah hidrolisis Dari Ekstrak ditotolkan udara PADA plat DENGAN ukuran
naga merah Yang sebelumnnya Telah 2 cm x 10 cm PADA jarak pagar 1 cm Dari Tepi Bawah plat using
diidentifikasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sumber Daya Hayati pipa kapiler. dikeringkan Kemudian Dan dielusi DENGAN eluen
Sulawesi Universitas Tadulako DENGAN tidak ada. 788 / UN.28 n butanol:
UPT-SDH / IK / 2015 asam asetat glasial: udara (BAA) DENGAN PERBANDINGAN 4: 1: 5.
Pemisahan Ekstrak etil asetat dilanjutkan DENGAN Metode kromatografi
Cara Kerja vakum cair sedangkan untuk review Fraksi etil asetat hasil temuan
Pengambilan Dan Pengolahan sampel hidrolisis Ekstrak udara Langsung dikromatografi lapis tipis Preparatif.
Sampel buah naga merah ( Hylocereu s polyrhizus ( FACWeber)
Briton & Rose) diambil di Desa Sidera, Kecamatan Sigi
Biromaru, Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Sebanyak Pemisahan Senyawa flavonoid Beroperasi
10 kg Sampel buah naga merah segardikupas using pisau Kromatografi Cair Vakum
(steel), diambil Bagian dagingnya, dicuci DENGAN udara Sebanyak 4 gram Ekstrak etil asetat dilarutkan DENGAN
Mengalir kemudian ditiriskan Lalu diblender Dan dikeringkan metanol Dan ditambahkan silika gel secukupnya, diaduk Hingga
hearts oven vacum selama 6 hari PADA Suhu 50 0 C. homogen Dan Menjadi serbuk kering. Kemudian fase gerak
dimasukkan PADA Kolom Yang Telah dimampatkan
sebelumnya (20
g) DENGAN Tingkat kepolarannya Beroperasi gradien, Yaitu
Maserasi Buah Naga Merah n heksana 100% (2 kali), n heksana: etil asetat (8: 2), (6: 4), (4: 6), (2:
Serbuk sebanyak 588,1 gram diekstraksi Beroperasi 8) etil asetat 100%, etil asetat: metanol (1: 1), metanol 100%
maserasi DENGAN using pelarut etanol 96% sebanyak 3 masing-masing sebanyak 25 ml (Sekali).
liter. Perendaman dilakukan selama 3 x 24 jam, Dimana tiap
1 x 24 jam dilakukan pengadukan kemudian di uapkan using
Pemurnian MENGGUNAKAN Kromatografi Lapis Tipis
vakum evaporator rotary PADA Suhu Pemanasan 70 Hai C Sampai Preparatif (KLTP)
didapatkan Ekstrak Kental. Fraksi Yang positif mengandung flavonoid selanjutnya
dipreparatif. Eluen Yang digunakan n
partisi butanol: asam asetat glasial: udara (4: 1: 5). Pita hasil temuan
Sebanyak 20 gram Ekstrak etanol buah naga merah KLT-P dikerok Dan hearts dilarutkan pelarut metanol,
dilarutkan hearts sebanyak udara 100 ml. Selanjutnya dimasukkan kemudian disentrifuge Untuk
Ke hearts labu pisah Lalu ditambahkan 100 ml n heksana, dikocok mengendapkan silikanya sehingga TIMAH
Beroperasi pelahan-Lahan selama 5 Menit, Penghasilan kena pajak supernatan Lalu dikeringkan (isolat).
ITU didiamkan Hingga Terjadi pemisahan ANTARA Ekstrak
n Pemastian Kemurnian isolat DENGAN KLT multi eluen
heksana Dan udara. Ekstrak n heksana dipisahkan DENGAN lapisan
tebal kulit udara kemudian dipartisi Kembali Hingga 6 kali Sampai Isolat Yang diduga mengandung flavonoid dielusi using Tiga
Larutan berwarna bening. Partisi dilanjutkan using etil asetat macam fase gerak DENGAN PERBANDINGAN Yang
DENGAN Proses Yang sama DENGAN n heksana. Ekstrak n heksana BERBEDA DENGAN kepolaran tiap eluen BERBEDA Yaitu BAA
cair, Ekstrak etil asetat cair Dan Ekstrak udara diuapkan sehingga ( 7: 0,5: 0,5), etil asetat: Butanol: Asam asetat (4: 3: 1), Butanol:
TIMAH Ekstrak Kental. Asam asetat galsial: Etanol (6: 1: 0,5). Bercak tunggal Yang

120
Nuari et al./Jurnal Farmasi Galenika (Galenica Journal of Pharmacy) 2017; 3 (2): 118-125

dihasilkan menandakan bahwa isolat Yang TIMAH merupakan Identifikasi flavonoid DENGAN KLT
Senyawa tunggal ATAU murni (Mathias et al, 1987) Identifikasi Senyawa flavonoid hearts Ekstrak buah
naga merah dilakukan DENGAN Metode Kromatografi Lapis
Tipis (KLT). Tujuannya Adalah Untuk mengetahui pemisahan
Spektroskopi Isolat Senyawa (flavonoid) DENGAN eluen n butanol-asam asetat
Isolat dianalisis Beroperasi spektrofotometri UVVis glasial-air (BAA) 4: 1: 5
DENGAN Disposals perekasi Geser NaOH 2 M, AlCl3 5%, AlCl3 / (Markham, 1988). Pemisahan Ekstrak etil asetat Dan
HCl, NaOAc, NaOAc / H 3 BO 3 Fraksi etil asetat Dari hasil temuan hidrolisis Ekstrak dideteksi udara
di Bawah lampu UV 254nm Dan 366 nm kemudian dilakukan
data Analisa penampakan bercak using UAP amonia. Dari hasil temuan KLT
Data Yang TIMAH dianalisis DENGAN Cara membandingkan data data Ekstrak etil asetat (gambar 1) TIMAH 2 bercak berwarna biru muda
yang kromatografi Dan Pola Sales manager Spektrum hasil temuan (Penghasilan kena pajak diberi UAP amonia Dan dibawah lampu UV

spektroskopi UV-Vis DENGAN literatur Yang Telah ADA 366 nm). Berdasarkan perubahan warna Yang Terjadi PADA hasil
temuan KLT Fraksi etil asetat, Fraksi tersebut diduga mengandung
Senyawa flavonoid flavon ATAU flavanon (Markham, 1988). Fraksi
etil asetat Dari hasil temuan hidrolisis Ekstrak udara menghasilkan 3
HASIL DAN Pembahasan Hasil Ekstrak Etanol
bercak Yaitu bercak berwarna kuning, ungu Gelap, Dan biru
Buah Naga Merah
(Penghasilan kena pajak diberi UAP amonia Dan dibawah lampu UV
Hasil Ekstrak etanol buah naga merah Dari maserasi
366 nm). Dari perubahan warna Yang Terjadi PADA Fraksi etil asetat
serbuk seberat 588,1 gram using pelarut etanol 96% sebanyak
hasil temuan hidrolisis Ekstrak udara, Fraksi tersebut diduga
1500 ml selama 3 x 24 jam Yaitu 209,92 gram, DENGAN
mengandung Senyawa flavonoid Yaitu Auron,
Persen rendemen sebesar 35,69%

Hasil Partisi Ekstrak buah Naga Merah DENGAN n


flavon, Dan isoflavon
(Markham, 1988) .Pada pemisahan DENGAN KLT, eluen Yang
Heksana, Etil asetat dan Air
digunakan Yaitu BAA (4: 1: 5). Hal Suami KARENA sampel Yang
Hasil partisi DENGAN Metode partisi cair-cair Dari
digunakan Relatif kutub sehingga kesamaan Sifat ANTARA fase gerak
Ekstrak Kental etanol buah naga merah sebanyak 20 g TIMAH
Dan sampel DAPAT memberikan pemisahan yang Baik. Pemisahan
Ekstrak Kental 2,83 gram n heksana DENGAN Persen rendemen
Ekstrak etil asetat dilanjutkan DENGAN Metode kromatografi vakum
Yaitu 14,15%, Ekstrak Kental etil asetat 3,60 gram DENGAN
cair sedangkan untuk review Fraksi etil asetat hasil temuan hidrolisis
rendemen Persen
Ekstrak Langsung udara di KLTP. Hasil penampakan noda Ekstrak etil
18,00% dan ektrak Yaitu udara 9,63 gram DENGAN Persen
asetat Dan Fraksi etil asetat (hasil temuan hidrolisis Dari Ekstrak
rendemen Yaitu 48,15%
udara, DAPAT Dilihat PADA gambar 1.

Gambar 1. Profil KLT analitik, meggunakan fase diam silika gel 60, eluen BAA (4: 1: 5), jarak pagar elusi 8 cm. A: Profil KLT Ekstrak etil asetat SEBELUM UAP
amonia PADA lampu UV 366, B: Profil KLT Ekstrak etil asetat SEBELUM UAP amonia lampu UV
254, C: Profil KLT Ekstrak etil asetat Penghasilan kena pajak UAP amonia PADA lampu UV 366, D: Profil KLT Ekstrak etil asetat Penghasilan kena pajak UAP amonia PADA lampu UV
254, E: Profil KLT Fraksi etil asetat SEBELUM UAP amonia PADA lampu UV 366, F: Profil KLT Fraksi etil asetat SEBELUM UAP amonia PADA lampu UV 254, G: Profil KLT Fraksi etil
asetat Penghasilan kena pajak UAP amonia PADA lampu UV 366, H: Profil KLT Fraksi etil asetat Penghasilan kena pajak UAP amonia PADA lampu UV 254

121
Nuari et al./Jurnal Farmasi Galenika (Galenica Journal of Pharmacy) 2017; 3 (2): 118-125

Hasil Fraksinasi Ekstrak Etil asetat DENGAN (4: 1: 5) sebanyak 40 ml. Penghasilan kena pajak dielusi plat KLT
Kromatografi Vakum Cair dikeringkan kemudian diidentifikasi DENGAN UAP amonia Dan
Pemisahan Senyawa Ekstrak etil asetat dilanjutkan pereaksi AlCl 3. Berdasarkan hasil temuan pengamatan Terdapat
DENGAN Metode using bercak Yang berwarna biru Yang diduga sebagai Senyawa flavonoid.
kromatografi vakum cair. pelarut Yang digunakan merupakan Berdasarkan profil kromatogram Dari hasil temuan KLT 8 Fraksi
pelarut organik Yang Tingkat tersebut Terdapat Persamaan hearts profil kromatogram sehingga
kepolarannya Beroperasi gradien MENINGKAT Yaitu n dilakukan penggabungan Fraksi Dari 8 Fraksi Menjadi 3 Fraksi. Hasil
heksana 100%, n heksana: etil asetat (8: 2), (6: 4), penampakan noda SEMUA Fraksi dibawah lampu UV 254 Dan 366
(4: 6), (2: 8) etil asetat 100%, etil asetat: metanol (1: 1), metanol nm DAPAT Dilihat PADA gambar 2, sedangkan Fraksi Gabungan
100% DENGAN masing-masing sebanyak 25 ml sehingga hasil temuan Fraksinasi Ekstrak etil asetat buah naga merah DAPAT
dihasilkan 8 Fraksi. Lempeng KLT ditotolkan 8 Fraksi DENGAN Dilihat PADA tabel 1.
Disposals Ekstrak etil asetat
sebagai pembanding, kemudian dielusi using eluen n
butanol: asam asetat glasial: udara

Gambar2. Profil kromatogram hasil temuan Fraksinasi Ekstrak etil asetat, using fase diam silika gel GF 254 DENGAN eluen BAA (4: 1: 5), jarak pagar elusi 8 cm. A:
Profil KLT Fraksi etil asetat PADA lampu UV 254 nm, B: Profil KLT Fraksi etil asetat PADA lampu UV 366 nm

Tabel 1. Fraksi Gabungan hasil temuan Fraksinasi Ekstrak etil asetat buah naga merah

Fraksi ke- PERBANDINGAN eluen Catatan Notes Fraksi (gram)

1 n heksana 100% 0,3


n heksana: etil asetat (8: 2)
2 n heksana: etil asetat (6: 4) 0,2
3 n heksana: etil asetat (4: 6) 2,9
n heksana: etil asetat (2: 8) etil
asetat 100% etil asetat: metanol
metanol 100%

pemulihan Persen 3,47 = (86,75%)

Hasil Isolasi DENGAN Kromatografi Lapis Tipis Preparatif silika gel 60 PF 254 DENGAN ukuran 20 x 20 cm. Penghasilan kena
pajak dilakukan Proses elusi PADA hasil temuan Gabungan Fraksi
Fraksi 1,2,3, (Gabungan Fraksi hasil temuan KVC) hearts ruang, plat KLTP diamati di Bawah lampu UV 366 nm. PADA
Yang Telah TIMAH Dari Proses KVC Dan Fraksi 4 (Fraksi etil Fraksi 1 menghasilkan 1 pita,
asetat Dari hasil temuan hidrolisis Ekstrak udara) kemudian Fraksi 2 menghasilkan 1 pita, Fraksi 3
dilakukan pemisahan DENGAN KLT Preparatif. Plat Yang menghasilkan 2 pita DENGAN SEMUA pita (Fraksi 1, 2,
digunakan Adalah plat KLT 3) berfluoresensi biru muda sedangkan Fraksi 4

122
Nuari et al./Jurnal Farmasi Galenika (Galenica Journal of Pharmacy) 2017; 3 (2): 118-125

menghasilkan pita warna kuning. Pita-pita Yang dihasilkan Dan supernatan Yang didapatkan sehingga di peroleh isolat.
kemudian dikerok Dan dilarutkan dalampelarut metanol. Isolasi DENGAN kromatografi tipis lapis
Kemudian disentrifuge untuk review mengendapkan silika gel Preparatif Fraksi 3 (Gabungan F4,5,6,7) DAPAT Dilihat PADA gambar
ATAU memisahkan silika gel 3.

(SEBUAH) (B)
Gambar 3. Foto hasil temuan Isolasi DENGAN kromatografi lapis tipis Preparatif using fase diam silika gel PF 254, eluen Yang digunakan BAA (4: 1: 5). A:
Visualisasi KLTP PADA lampu UV 254, B: Visualisasi KLTP PADA lampu UV 366.

Uji Kemurnian DENGAN Kromatografi Lapis Tipis multi eluen eluen Penyanyi didasarkan PADA Perbedaan kepolaran Dari
masing-masing eluen Yang akan memberikan profil Yang BERBEDA
Isolat Yang TIMAH selanjutnya diuji kemurniaannya PADA lempeng KLT. Hasil elusi DENGAN Ketiga eluen tersebut
DENGAN Metode elusi Sistem multi-eluen. Tujuan Dari Metode menghasilkan Hanya Satu bercak. Hal Berdasarkan
Penyanyi Adalah untuk review Melihat hal Kemurnian isolat Yang tersebut DAPAT isolat
TIMAH Dari hasil temuan Isolasi. Isolat ditotolkan PADA lempeng dikatakan murni Beroperasi KLT. Kemurnian DENGAN KLT multi-
KLT, selanjutnya dielusi using Tiga macam fase gerak ANTARA lain eluen DENGAN MENGGUNAKAN 3
BAA (7: 0,5: 0,5) etil asetat: butanol: asam asetat (4: 3: 1), butanol: PERBANDINGAN eluen DENGAN kepolaran BERBEDA, DAPAT Dilihat PADA
asam asetat: etanol (6 : 1: 5). Pemilihan gambar 4.

Gambar 4. Profil KLT multi-eluen meggunakan fase diam silika gel 60. A: Penampakan KLT multi-eluen BAA (7: 0,5: 0,5) PADA lampu UV 254, B: Penampakan
KLT multi-eluen BAA (7: 0,5 : 0,5) PADA lampu UV 366, C: Penampakan KLT multi-eluen etil asetat: butanol: asam asetat (4: 1: 3) PADA lampu UV 366, D:
Penampakan KLT multi-etil asetat: butanol: asam asetat (4: 1: 3) PADA lampu UV 366, E: Penampakan KLT multi-eluen butanol: asam asetat glasial: etanol (6:
1: 0,5) PADA lampu UV 254 nm, F: Penampakan KLT multi-eluen butanol: asam asetat glasial: etanol (6: 1: 0,5) PADA lampu UV 366 nm

Identifikasi spektrofotometer
Mencari Google Artikel Gelombang 300-330 nm dan pita II PADA 275- 295 nm termasuk
Ultraviolet UV-Vis hearts golongan flavanon ATAU

Berdasarkan hasil temuan spektroskopi UV-Vis isolat dihidroflavonol, sehingga dugaan Senyawa Dari isolat 3 Adalah
1, 2, 4, dan 5 TIDAK menunjukkan Pola Sales manager Spektrum golongan flavanon ATAU dihidroflavonol. Hasil analisis
Senyawa flavonoid, sedangkan isolat 3 memberikan serapan spektrofotometri UV-Vis DENGAN melakukan memindai Panjang
Maksimum PADA Panjang Gelombang 330 nm (pita I) Dan 280 Gelombang 200-600 nm DAPAT Dilihat PADA gambar 5.
nm (pita II). * Menurut Markham (1988),
Senyawa flavonoid
DENGAN serapan Maksimum pita I PADA Panjang

123
Nuari et al./Jurnal Farmasi Galenika (Galenica Journal of Pharmacy) 2017; 3 (2): 118-125

Gambar 5. Hasil spektroskopi UV-Vis isolat 3, pelarut metanol.

Hasil spektrofotometri UV-Vis isolat DENGAN Disposals adanya Gugus orto dihidroksi PADA C-4' , C-5' dan TIDAK adanya
pereaksi Geser NaOH 2 M, AlCl 3 5%, AlCl 3 / HCl, Gugus hidroksi atom PADA C- 3 dan C-5 Yang DAPAT
NaOAc, NaOAc / H3BO3 DAPAT membentuk Kompleks apabila berikatan DENGAN Gugus keto
dilihatpada tabel 2. Tujuan Disposals pereaksi Geser Adalah DENGAN Bantuan AlCl 3. TIDAK adanya Gugus hidroksi atom
untuk review menentukan kedudukan Gugus hidroksi PADA PADA C-3 dan C-5 menandakan bahwa isolat 3 Bukan
inti flavonoid (markham, merupakan golongan dihidroflavonol, namun menunjukkan Ciri
Dari Senyawa flavonoid golongan flavanon (Setiawan,
1988). PADA Disposals pereaksi NaOH TIDAK menunjukkan
pergeseran batokromik Dan
2008). PADA Disposals pereaksi NaOAc Dan H 3 BO 3, hasil
hipsokromik PADA pita I dan II. Hal Penyanyi menunjukkan Tidak
temuan spektroskopinya menghasilkan TIDAK adanya
Terdapat Gugus orto hidroksi PADA cincin A. PADA Disposals
pergeseran apapun Dan Hal tersebut
pereaksi Geser AlCl 3 Dan AlCl 3
menunjukkan TIDAK terdapatnya Gugus orto hidroksi. Berdasarkan
Yang ditambahkan HCl also TIDAK menunjukkan pergeseran
Hal tersebut isolat 3 diduga merupakan golongan Senyawa flavonoid
batokromik Dan hipsokromik.
DENGAN inti flavanon.
Hal Berdasarkan tersebut pula menggambarkan TIDAK

Tabel 2. Panjang Gelombang Maksimum Dari isolat Penghasilan kena pajak Disposals pereaksi Geser

Panj ang gelomban g Maksimum (nm) DENGAN Disposals pereaksi Geser MeOH
isolat MeOH + MeOH + MeOH + MeOH + MeOH +
NaOH AlCl 3 AlCl 3 / HCl NaOAc NaOAc / H 3 BO 3
1 - - - - - -
2 - - - - - -
3 330 - - - - -
280 280 280 280 280 280
4 - - - - - -
5 325 - - - - -

UCAPAN TERIMA KASIH Feranose, P. (2009). Pengaruh Pemberian buah naga


Terima kasih ditunjukan kepada Ramadanil Pitopang merah (Hylocereus polyrhizus) Terhadap kadar Glukosa
(Profesor Botani) Dan Kanda Sahlan Yang Telah membantu Darah tikus putih Yang diinduksikan aloksan,
mengidentifikasi tumbuhan Yang (Skripsi) Fakultas Kedokteran
dilakukan hearts Penelitian. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

DAFTAR PUSTAKA Jaafar AR, Ridwan. A, Mahmod. CZ (2009).


Terdekat analisis dari naga buah
Asih, AR, Ratnasaari K, Swardana BI (2012). (Hylecereus polyhizus) Universitas Putra Malaysia,
Isolasi Dan identifikasi Senyawa golongan flavonoid Dari Selanggor, Malaysia
madu kelengkeng (Nephelium longata L), ( skripsi) Universitas
Udayana.

124
Nuari et al./Jurnal Farmasi Galenika (Galenica Journal of Pharmacy) 2017; 3 (2): 118-125

Markham KR, (1988), Cara Mengidentifikasi Flavonoid, Padmawinata


Rohyami, Y. (2008), Penentuan Kandungan
K, penerjemah, Penerbit ITB, Bandung. flavonoid Dari Ekstrak metanol daging buah Mahkota
Dewa (Phaleria macrocarpa Scheff Boerl), ( Skripsi)
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
Mathias, O., Hamburger, dan Geoffrey, AC (1987).
Sebuah uji bioautographic langsung untuk senyawa yang .
memiliki aktivitas antibakteri, Journal of Natural Products, Vol. Setiawan adi. MI, Asih Astiti RAI (2008). Senyawa
50 (1): 19 - 22 golongan flavonoid PADA Ekstrak n-butanol kulit batang
bungur (Lagerstroemia speciosa
Patni. V, Meena. C, Mahesh. (2008). isolasi dan Pers.), (Skripsi) Jurusan Kimia FMIPA Universitas
identifikasi quercetin flavonoid dari Citrullus Udayana, Bukit Jimbaran
colocynthis (Air terjun.) Schrad,
University of Rajasthan, India. Winarsih. (2007). Mengenal Dan membudidayakan
buah naga. CV Aneka Ilmu, Semarang.

125

Anda mungkin juga menyukai