Anda di halaman 1dari 1

Observasi Kinerja Perawat di Ruang Interne Rumah Sakit Daerah Haji Abdul Manap oleh Riki

Gustiawan

Mahasiswa keperawatan Universitas Jambi mengambil Mata Kuliah PKK 1 di mana saya Riki
Gustiawan kelompok satu mendapatkan ruangan pertama di Ruang Interne. Menurut saya Kinerja
perawat di Ruang Interne sesuai dengan observasi saya sendiri banyak yang harus di kritisi. Dalam
bidang pembuatan Asuhan Keperawatan dan dalam tindakan. Dimana sangat sangat berbeda apa
yang pernah di pelajari semasa kuliah dengan fakta yang ada di lapangan. Kita berbicara konteks
tindakan dahulu. Dimana jika di masa perkuliahan kita mengenal adanya Standar Operasional
Prosedur merupakan suatu acuan sebelum melakukan tindakan seperti perawatan luka,
pemasangan kateter dan lain lainnya. Sebenarnya Rumah Sakit HAM pun punya SOP itu , tetapi
mungkin perawatnya tidak membacanya secara detail. Contohnya saat pemasangan kateter yang
seharusnya prinsip steril tetapi perawat disini tidak menggunakan prinsip itu , walaupun sarung
tangan yg digunakan itu steril, padahal komplikasi jika kita tidak menggunakan tindakan steril akan
menyebabkan Infeksi Saluran Kemih. Dan itu terbukti salah satu pasien di ruangan itu terkena ISK
padahal sebelumnya tidak ada keluhan mengenai ISK. Lalu seorang dokter pun tidak menggunakan
prinsip steril juga, seharusnya sebagai seorang dokter bisa mempraktekkan kepada teman
sejawatnya bahwa pemasangan kateter harus menggunakan teknik yang steril. Selanjutnya
komunikasi terapeutik yang seharusnya menjadi basic seorang perawat pun tidak dilakukan secara
baik, padahal perawat itu menurut saya bisa menyembuhkan tanpa menggunakan obat. Selanjutnya
tindakan pemasukan obat melalui injeksi itu sebenarnya tupoksi seorang dokter yang di advokasi
kepada perawat. Seharusnya perawat menjelaskan bahwa ini jenis obat A yang dimintai dokter
untuk di masukkan dengan fungsi disebutkan. Tetapi kenyataannya tidak dilakukan oleh perawat
walaupun ada satu perawat yang sesuai dengan SOP nya. Selanjutnya dalam perencanaan Asuhan
Keperawatan yang akan di berikan kepada pasien. Seperti yang telah saya sebutkan tadi perawat itu
seharusnya menyembukan Dimulai dari pengkajian sampai penentuan intervensi perawat pelaksana
seperti asal membuatnya , contohnya Salah satu pasien kelolaan saya , disana hanya ada diagnosa
nyeri padahal dia ada resiko kekurangan nutrisi, dan perawatnya pun kurang dalam mengkaji pasien.

Anda mungkin juga menyukai