Anda di halaman 1dari 8

BNI101

Introduction to General Banking

Transkrip
Minggu 5: Introduction to General Banking Part 2 Jasa Layanan
Perbankan

Video 1: Pengantar
Video 2: Transfer dan Inkaso
Video 3: Letter of Credit
Video 4: Bank Garansi
Video 5: Safe Deposit Box
Video 6: E-banking
Video 7: Phone Banking

Video 1: Pengantar

Halo rekan-rekan IndonesiaX. Perkenalkan saya Triaji Pratomo, Dekan Akademi


Kepemimpinan BNI Corporate University. Jika pada pembelajaran sebelumnya, Anda sudah
mempelajari mengenai produk simpanan dan pinjaman atau kredit yang dapat digunakan
untuk memulai usaha.

Saat ini saya akan menjelaskan jasa atau service yang diberikan oleh sebuah bank. Kali ini kita
akan membahas beragam jasa atau service yang diberikan oleh sebuah bank, yaitu Transfer,
Inkaso, Surat Kredit Berdokumen atau Letter of Credit atau LC, Bank Garansi, Safe Deposit Box
atau SDB dan E-Banking. Sebelum kita membahas jasa-jasa perbankan, kita perlu mengerti
definisi jasa dalam perbankan.

Jasa bank adalah semua aktivitas bank, baik yang secara langsung maupun tidak langsung
yang berkaitan dengan tugas dan fungsi bank sebagai lembaga intermediasi, yaitu lembaga
yang memperlancar terjadinya transaksi perdagangan, sebagai lembaga yang memperlancar
peredaran uang serta sebagai lembaga yang memberikan jaminan kepada nasabahnya.

Video 2: Transfer dan Inkaso

Jasa bank yang akan dibahas pertama adalah transfer. Transfer merupakan suatu kegiatan
jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan perintah si pemberi
amanat yang ditunjukkan untuk seseorang yang ditunjuk sebagai penerima. Proses transfer

Halaman 1 dari 8
BNI101

sudah sering kita lakukan bersama-sama seperti pembayaran uang semester, membeli
barang secara online, dan lain sebagainya.

Hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan transfer adalah pastikan nomor rekening dan
nama yang tertera sesuai dengan data di bank atau di mesin ATM. Jika berbeda, segera
lakukan konfirmasi ke penerima untuk memastikan apakah nomor rekening dan nama sudah
benar. Apabila terdapat kesalahan transfer, Anda dapat mengajukan pembatalan.

Tentu saja proses pembatalan transfer tersebut akan memakan waktu. Ada dua macam jenis
transfer. Yang pertama adalah “Transfer Keluar”. Transfer keluar merupakan salah satu
fasilitas kiriman uang dari bank pengirim ke bank tujuan sesuai dengan amanat nasabah.

Yang kedua adalah “Transfer Masuk”. Transfer masuk dimana bank menerima amanat dari
salah satu cabang untuk membayar sejumlah uang kepada seseorang penerima manfaat atau
beneficiary. Inkaso adalah pemberian kuasa pada bank oleh nasabah baik perusahaan
maupun perorangan untuk melakukan penagihan terhadap surat-surat berharga baik yang
berdokumen maupun yang tidak berdokumen yang harus dibayar setelah pihak pembayar
dan atau tertarik menyetujui pembayarannya.

Perhatikan contoh-contoh berikut. Pak Wahyu adalah nasabah Bank ABC di kota A yang ingin
mencairkan deposito yang dibuka di cabang Jakarta. Di kota tempat beliau dinas yaitu
Surabaya, ‘bilyet deposito’ dapat dicairkan di kota lain sepanjang masih satu bank dengan
menggunakan mekanisme ‘INKASO’.

Jadi, ketika Pak Wahyu hendak mencairkan depositonya dia hanya perlu membawa deposito
tersebut ke bank yang ditunjuk. Beliau tidak perlu membawa dokumen yang lain. Tentu saja
KTP atau identitas lain dibutuhkan untuk proses klarifikasi. Inkaso dibagi dua.

Yang pertama adalah Inkaso Keluar. Inkaso keluar merupakan kegiatan untuk menagih suatu
warkat yang telah diterbitkan oleh nasabah bank lain. Di sini, bank menerima amanat dari
nasabahnya sendiri untuk menagih warkat tersebut kepada seseorang nasabah bank lain di
kota lain.

Yang kedua adalah Inkaso Masuk, yang merupakan inkaso yang diterima oleh bank dari bank
lain atau orang lain atas warkat surat berharga yang telah diterbitkan oleh nasabah sendiri.
Dalam kegiatan inkaso masuk, bank hanya memeriksa kecukupan dari nasabahnya yang telah
menerbitkan warkat kepada pihak ketiga. Ada dua jenis warkat inkaso, yaitu, yang pertama
adalah ‘Warkat Inkaso Tanpa Lampiran’.

Adalah warkat inkaso yang tidak melampirkan dokumen-dokumen pendukung. Yang


termasuk dalam jenis ini adalah cek, bilyet giro, wesel, dan surat berharga. Yang kedua adalah
‘Warkat Inkaso dengan Lampiran’.

Adalah warkat inkaso yang mewajibkan penerima untuk melampirkan dokumen pendukung
seperti kuitansi, faktur, polis asuransi, dan lainnya untuk melakukan pencairan.

Video 3: Letter of Credit

Halaman 2 dari 8
BNI101

‘Letter of Credit’ atau ‘Surat Kredit Berdokumen’ atau ‘LC’ adalah jasa yang ditawarkan bank
untuk jual beli barang. Fasilitas LC berupa penangguhan pembayaran oleh pembeli sejak LC
dibuka sampai dengan jangka waktu tertentu sesuai perjanjian. Ada beberapa pihak yang
terlibat dalam transaksi LC ini diantaranya adalah, Yang pertama, bank pembuka atau disebut
juga dengan opening bank, atau issuing bank.

Yang kedua, bank penerus atau disebut juga advising bank. Yang ketiga, bank pembayar atau
paying bank. Yang keempat, bank pengaksep atau accepting bank.

Yang kelima, bank penegosiasi atau negotiating bank. Dan yang keenam atau yang terakhir,
bank penjamin atau confirming bank. LC dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu
berdasarkan Ruang Lingkup Transaksinya.

Diantaranya adalah LC Impor, yaitu LC yang digunakan untuk mengadakan transaksi jual beli
barang atau jasa melewati batas-batas negara. LC Dalam Negeri atau Surat Kredit
Berdokumen Dalam Negeri atau SKBDN adalah LC yang digunakan untuk mengadakan
transaksi di dalam wilayah satu negara. Berdasarkan Saat Penyelesaian, LC dapat juga dibagi
menjadi, Sight LC, yaitu LC yang penangguhan pembayarannya sampai dengan dokumen tiba.

Usanse LC, adalah LC yang penangguhan pembayarannya sampai wesel yang diterbitkan
jatuh tempo atau dalam hal ini tidak lebih lama dari 180 hari. Berdasarkan Pembatalan, LC
dapat dibagi menjadi, Revocable LC, yaitu adalah LC yang dapat dibatalkan atau diubah
secara sepihak oleh issuing bank setiap saat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada
pihak yang berhak menerima pembayaran atau beneficiary. LC jenis ini biasanya digunakan
sebagai bekal awal sebelum negosiasi antara importir dan eksportir mengenai kesepakatan
final.

Yang kedua adalah Irrevocable LC, yaitu LC yang tidak dapat dibatalkan atau diubah secara
sepihak oleh issuing bank setiap saat, tanpa persetujuan dari beneficiary. Apabila suatu LC
tidak secara eksplisit menyatakan ‘revocable’ atau ‘irrevocable’, maka LC tersebut dianggap
sebagai irrevocable LC Berdasarkan Pengalihan Hak, LC dapat dibagi menjadi, Transferable
LC, yaitu LC yang memberikan hak kepada beneficiary untuk mengalihkan sebagian atau
seluruh hak penerimaan pembayaran kepada pihak lain. Pengalihan ini hanya dapat
dilakukan satu kali.

Untransferable LC, adalah LC yang tidak memberikan hak kepada beneficiary untuk
mengalihkan sebagian atau seluruh hak penerimaan pembayaran kepada pihak lain.
Berdasarkan Pihak Advising Bank, General atau Negotiating atau Non-Restricted LC, adalah
LC yang tidak menyebutkan dengan tegas, bank yang akan menjadi advising bank. Sedangkan
Restricted atau Straight LC, adalah LC yang menyebutkan dengan tegas bank yang menjadi
advising banknya.

Berdasarkan Cara Pembayaran kepada beneficiary, LC dapat dibagi menjadi, Standby LC,
yaitu surat pernyataan dari pihak bank yang menyatakan bahwa apabila pihak yang dijamin
atau nasabah bank tersebut cidera janji maka pihak bank akan menerbitkan Sight LC untuk
kepentingan yang menerima jaminan yaitu beneficiary. Red-Clause LC, adalah LC yang
memperkenankan penarikan sejumlah tertentu uang muka oleh beneficiary. LC ini diterbitkan
biasanya hanya apabila issuing bank benar-benar percaya pada reputasi dari beneficiary.

Halaman 3 dari 8
BNI101

Clean LC, adalah LC yang pembayarannya kepada beneficiary dapat dilakukan hanya atas
dasar kuitansi atau wesel atau cek tanpa harus menyerahkan dokumen pengiriman barang.
Ada beberapa keuntungan bagi bank ketika nasabah menggunakan jasa LC tersebut.
Pertama, bank akan menerima biaya administrasi berupa provisi atau komisi yang
merupakan fee based income bagi bank.

Yang kedua, terjadi pengendapan dana setoran yang merupakan dana murah bagi bank. Dan
yang ketiga, pemberian pelayanan kepada nasabahnya sehingga nasabah menjadi lebih loyal
kepada bank.

Video 4: Bank Garansi

Apa itu “Bank Garansi”? Mari kita lihat contoh berikut. Sebuah perusahaan mungkin memiliki
banyak proyek yang pelaksanaannya akan diserahkan kepada pihak ketiga atau pihak lain.
Pemilik usaha memerlukan keyakinan bahwa pihak lain tersebut akan memenuhi
komitmennya sesuai dengan kontrak.

Dalam hal ini bank dapat memberikan jasa bank garansi untuk meningkatkan keyakinan
pemilik usaha sekaligus meminimalkan risiko kerugian. “Bank Garansi” adalah agunan
pembayaran yang diberikan kepada pihak penerima agunan, apabila pihak yang dijamin tidak
memenuhi kewajibannya. Contoh lain, pemilik usaha merencanakan untuk membangun
sebuah hotel sehingga Anda mengundang beberapa kontraktor atau supplier untuk ikut
berpartisipasi.

Untuk itu, Anda mengadakan tender sebagai cara memilih calon kontraktor atau supplier
yang memenuhi syarat. Nah, dalam proses tender, pemilik usaha meminta kepada peserta
untuk menyerahkan Bid Bond supaya mereka tidak membatalkan diri secara tiba-tiba setelah
ditunjuk sebagai pemenang tender. Sebagai pemilik proyek atau bouwheer, Anda
memberikan uang muka kepada pemenang tender untuk mulai melaksanakan proyek
tersebut.

Untuk mencegah hilangnya uang muka karena pemenang proyek cidera janji, Anda dalam hal
ini sebagai pemilik proyek membutuhkan Advance Payment Bond. Setelah itu, Anda
membutuhkan Performance Bond supaya Anda yakin bahwa proyek dilaksanakan sesuai
dengan kesepakatan baik dalam kualitas, waktu dan spesifikasinya. Setelah proyek selesai,
Anda memerlukan Retention atau Maintenance Bond sebelum serah terima dilakukan, supaya
Anda yakin bahwa pelaksana proyek akan melakukan kewajiban layanan purna jual berupa
perbaikan-perbaikan dan pemeliharaan dalam jangka waktu tertentu.

Ringkasnya, Bid Bond, disebut juga Tender Bond, adalah agunan penawaran. Advance
Payment Bond adalah agunan uang muka. Performance Bond adalah agunan pelaksanaan.

Retention atau Maintenance Bond adalah agunan pemeliharaan. Dalam praktek, mungkin
Anda menemukan bank garansi khusus seperti garansi kepada maskapai pelayaran, agunan
warranty, customs bond dan lain-lain. Pada dasarnya, Bank Garansi tersebut digunakan untuk
menjamin supaya tidak terjadi cidera janji oleh pihak yang berkewajiban.

Halaman 4 dari 8
BNI101

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Bagi Penerima Bank Garansi antara lain, yang pertama
adalah, pastikan keaslian dan keabsahan Bank Garansi dengan cara menghubungi bank
penerbit. Yang kedua, periksa masa berlaku Bank Garansi sesuai dengan jangka waktu proyek
Anda. Dan yang ketiga, periksa dan pahami syarat-syarat klaim untuk memudahkan Anda
melakukan klaim apabila diperlukan.

Yang keempat, perhatikan biaya-biaya yang harus dibayar dalam rangka penerbitan Bank
Garansi. Dan yang terakhir, laksanakan kewajiban sesuai dengan yang diperjanjikan dengan
pihak penerima agunan sehingga tidak terjadi klaim atas Bank Garansi yang diterbitkan.
Penerbitan Bank Garansi melibatkan tiga pihak, yang pertama adalah penjamin, terjamin, dan
penerima jaminan.

Penjamin adalah bank yang menerbitkan jaminan bank kepada nasabahnya. Terjamin adalah
nasabah atau kontraktor sebagai pihak yang dijamin atau nasabah yang melakukan
permohonan kepada bank untuk menerbitkan Bank Garansi atas nama nasabah tersebut.
Sedangkan penerima jaminan adalah pihak ketiga atau pemilik proyek yang menerima
jaminan atas sebuah perjanjian dengan pihak terjamin dalam sebuah konsekuensi kesalahan
atau wanprestasi yang dilakukan pihak terjamin dan berhak memperoleh penggantian atas
kejadian tersebut.

Video 5: Safe Deposit Box

Dalam menyimpan sebuah barang berharga, apakah barang berharga Anda sudah aman?
Apakah Anda tahu dimana menyimpan semua dokumen penting? Apakah tempat itu benar-
benar aman terhadap kebakaran, banjir, serta bencana lainnya?

Safe Deposit Box atau SDB, adalah jasa penyewaan kotak penyimpanan harta atau surat-surat
berharga yang dirancang secara khusus dari bahan baja dan ditempatkan dalam ruang
khasanah yang kokoh dan tahan api untuk menjaga keamanan barang yang disimpan dan
memberikan rasa aman bagi penggunanya. Biasanya barang yang disimpan di dalam SDB
adalah barang yang bernilai tinggi seperti valuta asing, surat berharga, perhiasan, dan lain
sebagainya. Keuntungan dari menggunakan SDB adalah sebagai berikut.

Yang pertama, karena box terbuat dari material yang tahan api sehingga aman untuk
menyimpan dokumen atau barang berharga lain. SDB tersedia dalam berbagai ukuran sesuai
dengan kebutuhan penyewa baik bagi penyewa perorangan maupun badan. Persyaratan
sewa cukup mudah, yakni dengan membuka tabungan atau giro.

Ada bank yang tidak mensyaratkan hal tersebut, namun mengenakan tarif yang berbeda. Hal-
hal yang perlu diperhatikan saat menyewa SDB antara lain, yang pertama, adanya biaya yang
dibebankan kepada penyewa antara lain uang sewa, uang agunan kunci dan denda
keterlambatan pembayaran sewa. Yang kedua, tidak menyimpan barang-barang yang
dilarang dalam SDB.

Yang ketiga, menjaga agar kunci yang disimpan nasabah tidak hilang atau disalahgunakan
pihak lain. Dan yang keempat, memperlihatkan barang yang disimpan bila sewaktu-waktu
diperlukan oleh bank. Jika kunci yang dipegang penyewa hilang, maka uang agunan kunci

Halaman 5 dari 8
BNI101

akan digunakan sebagai biaya penggantian kunci dan pembongkaran SDB yang wajib
disaksikan sendiri oleh penyewa.

Memiliki daftar isi dari SDB dan menyimpan fotokopi atau salinan dokumen tersebut di rumah
untuk referensi. Penyewa bertanggung jawab apabila barang yang disimpan menyebabkan
kerugian secara langsung maupun tidak terhadap bank dan penyewa lainnya. Dalam jasa SDB,
bank tidak bertanggung jawab atas, yang pertama, perubahan kuantitas dan kualitas, hilang,
atau rusaknya barang yang bukan merupakan kesalahan bank.

Kedua, kerusakan barang akibat force majeure seperti gempa bumi, banjir, perang, huru-hara,
dan sebagainya. Barang-barang yang tidak boleh disimpan dalam SDB antara lain, senjata api
atau bahan peledak. Segala macam barang yang diduga dapat membahayakan atau merusak
SDB yang bersangkutan dan tempat sekitarnya.

Berikutnya adalah barang-barang yang sangat diperlukan saat keadaan darurat seperti surat
kuasa, catatan kesehatan dan petunjuk bila penyewa sakit, petunjuk bila penyewa meninggal
dunia atau wasiat. Dan yang terakhir adalah, barang lainnya yang dilarang oleh bank atau
ketentuan yang berlaku.

Video 6: E-banking

Selain dapat bertransaksi melalui teller di kantor cabang atau di mesin ATM, kini nasabah
dipermudah dengan layanan E-Banking. Bank menyediakan layanan Electronic Banking atau
E-Banking untuk memenuhi kebutuhan Anda akan alternatif media untuk melakukan
transaksi perbankan, selain yang tersedia di kantor cabang dan ATM. Dengan Electronic
Banking, Anda tidak perlu lagi membuang waktu untuk antri di bank atau ATM, karena saat ini
banyak transaksi perbankan yang dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun dengan mudah
serta praktis melalui jaringan elektronik, seperti internet, handphone, dan telepon.

Anda yang telah memiliki rekening tabungan atau giro dapat mengajukan layanan E-Banking,
yang meliputi internet banking, mobile banking, phone banking dan sms banking. Jenis
transaksi yang terdapat dalam E-Banking antara lain, transfer dana, infromasi saldo, mutasi
rekening, infromasi nilai tukar, pembayaran tagihan seperti kartu kredit, telepon, handphone,
listrik, dan sebagainya, pembelian misalnya pulsa isi ulang, tiket pesawat, atau saham,
Layanan lainnya seperti pembukaan rekening dan administrasi mengubah password, daftar
transaksi favorit. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk keamanan transaksi internet banking,
jangan pernah memberitahukan User ID dan PIN atau Personal Identification Number Anda
kepada orang lain, termasuk kepada petugas dan karyawan bank itu sendiri.

Yang kedua, jangan meminjamkan ‘Token’ pengaman transaksi Anda kepada orang lain. Yang
ketiga, jangan mencatat User ID Anda di tempat yang mudah diketahui orang lain. Dan yang
terakhir, gunakan User ID dan PIN Anda secara berhati-hati agar tidak terlihat dan diketahui
oleh orang lain. Pastikan Anda mengakses alamat situs bank dengan benar dan pahami
dengan baik situs bank Anda.

Mobile Banking adalah layanan perbankan yang dapat diakses langsung melalui smart phone
dengan menggunakan aplikasi Mobile Banking yang memanfaatkan jaringan internet untuk
bertransaksi perbankan selama 24 jam, 7 hari seminggu. Jenis transaksi yang bisa dilakukan

Halaman 6 dari 8
BNI101

dalam Mobile Banking antara lain, transfer dana, informasi saldo, mutasi rekening, informasi
nilai tukar, pembayaran kartu kredit, PLN, telepon, handphone, listrik, asuransi, dan lain
sebagainya, serta pembelian, misalnya pulsa isi ulang, atau pembelian saham. Dalam Mobile
Banking, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjamin keamanan transaksi
Mobile Banking.

Yang pertama, Anda wajib mengamankan PIN Mobile Banking. Anda bebas membuat PIN
sendiri. Jika merasa diketahui oleh orang lain, segera lakukan penggantian PIN. Bilamana
smart phone Anda hilang atau dicuri atau dipindahtangankan kepada pihak lain, segera
beritahukan bank Anda yang terdekat, atau segera telepon ke Call Center bank tersebut.

Video 7: Phone Banking

“Bagaimana, sudah dikonfirmasi? Ya, ya, baik, baik. Terima kasih.”. Baru saja saya melakukan
transaksi melalui “E-channel Phone Banking” yang dapat dilakukan 24 jam sehari, 7 hari
dalam seminggu. Apa itu fasilitas “Phone Banking”?

Phone Banking merupakan layanan perbankan melalui telpon yang memberikan layanan
transaksi keuangan dengan menggunakan bantuan petugas Call Center. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan untuk keamanan dalam melakukan transaksi melalui Phone Banking, yang
pertama adalah, wajib mengamankan PIN Phone Banking. Dan yang kedua, bebas untuk
membuat PIN sendiri.

Jika merasa diketahui oleh orang lain, segera lakukan penggantian PIN. Transaksi yang bisa
dilakukan pada Phone Banking antara lain, transfer dana, informasi saldo, mutasi rekening,
pembayaran misalnya kartu kredit, telepon, handphone, listrik, dan asuransi, atau pembelian
misalnya pembelian pulsa isi ulang. SMS Banking adalah, layanan infromasi perbankan yang
dapat diakses langsung melalui telepon seluler atau handphone dengan menggunakan media
SMS atau Short Message Service.

Jenis Transaksi dalam SMS Banking antara lain, transfer dana, informasi saldo, mutasi
rekening, pembayaran misalnya kartu kredit dan pembelian, dalam hal ini misalnya pulsa isi
ulang. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk keamanan transksi SMS Banking. Jangan
memberitahukan kode akses atau nomor pribadi SMS Banking Anda kepada orang lain.

Yang kedua, jangan mencatat dan menyimpan kode akses atau nomor pribadi SMS Banking
Anda di tempat yang mudah diketahui oleh orang lain. Berikutnya, setiap kali melakukan
transaksi melalui SMS Banking, tunggulah beberapa saat, hingga Anda menerima respon balik
atas transaksi tersebut. Untuk setiap transaksi, Anda akan menerima pesan notifikasi atas
transaksi berupa SMS yang akan tersimpan di dalam inbox.

Setelah kita mengenal berbagai macam jenis Electronic Banking atau E-Banking, kita bisa
mengambil beberapa poin, terkait keuntungan menggunakan E-Banking ini, antara lain,
mudah. E-Banking dapat digunakan kapan saja dan dimana saja tanpa Anda harus datang ke
kantor cabang atau ATM, kecuali mungkin untuk penarikan tunai. Aman.

E-Banking dilengkapi dengan pengaman untuk menjamin keamanan transaksi seperti User ID,
PIN, dan Token. Untuk lebih meningkatkan pemahaman Anda terhadap produk-produk yang

Halaman 7 dari 8
BNI101

telah saya sampaikan sebelumnya, silakan Anda mengerjakan “Mini Quiz” yang kami
sediakan. Selamat mengerjakan.

Halaman 8 dari 8

Anda mungkin juga menyukai