Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

PERENCANAAN DAN EVALUASI KESEHATAN

“MOTIVASI”

KELOMPOK 1

NAMA ANGGOTA:

1. MARSELINA GA BANI

2. NAVE HAUTEAS

3. URIANI LAPENANGGA

4. WELI NOMLENI

5. YOHANA DIMU

KELAS/SEMESTER : D/IV

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa Latin "movere", yang berarti menggerakkan.
Menurut Weiner (1990) motivasi didefenisikan sebagai kondisi internal yang
membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan
membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu. Menurut Uno (2007), motivasi
dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang
diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat, dorongan dan kebutuhan, harapan dan
cita-cita, penghargaan, dan penghormatan. Sedangkan Imron (1966) menjelaskan
bahwa motivasi berasal dari bahasa Inggris "motivation" yang berarti dorongan atau
pengalasan untuk melakukan suatu aktivitas hingga mencapai tujuan.
Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan teori Y
Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah 'alasan'
yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang
dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan
yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan
pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang
berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan 'semangat', seperti
contoh dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi".
Statement ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki
semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan
penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai
sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.
Dari serangkain pengertian para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
motivasi adalah sesuatu alasan yang mendorong seseorang untuk melakukan;
menyelesaikan; menghentikan; dsb, suatu aktivitas guna mencapai tujuan tertentu
yang diinginkan dari motivasi tersebut.

2. Peranan Motivasi dalam Pelaksanaan Kegiatan


a. Motivasi menjadi sangat penting karena dengan motivasi diharapkan setiap
karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja
yang tinggi (Hasibuan, 1996: 92).
b. Motivasi akan memberikan inspirasi, dorongan, semangat kerja bagi karyawan
sehingga terjalin hubungan kerja yang baik antara karyawan dan pimpinan
sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara maksimal. Bagitu juga
motivasi berkaitan erat dengan usaha, kepuasan pekerja dan performance
pekerjaan (Gomes, 1995: 178).
c. Motivasi sangat penting dalam meningkatkan semangat kerja dan
produktivitas karyawan. Tugas pimpinan adalah memberikan motivasi atau
dorongan kepada karyawan agar bisa bekerja sesuai dengan yang diharapkan
oleh organisasi.
d. Motivasi yang ada pada seseorang merupakan kekuatan pendorong yang akan
mewujudkan suatu perilaku guna mencapai kepuasan dirinya. Seseorang yang
sangat termotivasi yaitu orang yang melaksanakan upaya substansial, guna
menunjang tujuan-tujuan produksi kesatuan kerjanya dan organisasi dimana ia
bekerja. Seseorang yang termotivasi hanya memberikan upaya minimum
dalam hal bekerja motivasi merupakan sebuah konsep penting dalam studi
kerja individu (Winardi, 2001: 2).
e. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak
akan timbul sesuatu tindakan atau perbuatan.
f. Motivasi berfungsi sebagai pengaruh artinya mengarahkan perbuatan untuk
mencapai tujuan yang di inginkan.
g. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Besar kecilnya motivasi akan
menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA

https://teknologikinerja.wordpress.com/2008/05/06/pengaruh-motivasi-terhadap-peningkatan-
kinerja/

http://blogfhaaa.blogspot.com/2012/11/motivasi-dalam-manajemen.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Motivasi

Anda mungkin juga menyukai