Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Latar belakang dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ujian Tengah
Semester dari dosen/Lecture Dra. Al Rafni, M.si , adapun dibuatnya makalah ini adaah untuk
memenuhi Ujian tengah Semester Politik Kenegaraan yang membahas mengenai tugas pokok,
fungsi dan kinerja partai politik dan dalam pemilu yakni partai PDI-Perjuangan.
Tema yang penulis ambil didalam makalah ini adalah untuk memberikan gambaran
bagaimana peranan partai politik yang ada di daam masyarakat, apakah tujuan, fungsi dan
kinerja partai politik sudah berjalan dengan semestinya. Karena keadaan yang terjadi di
masyarakat adalah ketidak percayaan masyarakat terhadap partai politik, karena partai politik
cenderung mengutamakan kepentingan kekuasaan atau kepentingan para elit partai politik
ketimbang kepentingan untuk memajukan masyarakat, bangsa dan negara. Ironisnya, pendidikan
politik yang kerap dikumandang para elit partai politik hanya sebuah slogan tak bermakna.
Selain itu juga makalah ini dibuat untuk mengoreksi sejauhmana orientasi dan implementasi visi
dan misi parpol secara konsisten dan terus-menerus.

B. Rumusan Masalah
Bagaiamana perkembangan dan apa saja tugas pokok, fungsi , dan kinerja dari partai politik yang
partai PDI-Perjuangan dan perannya dalam pemilu.

C. Tujuan
Untuk mengetahui apa saja perkembangan dan apa saja tugas pokok, fungsi, dan kinerja
dari partai politik PDI-Perjuangan dan perannya dalam pemilu.

1|feby arinda(17045089)
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Partai Politik

Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang
antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. pengertian ini
merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik
yang dikenal dalam ilmu politik.
Partai politik adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau dibentuk
dengan tujuan khusus. Definisi lainnya adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-
anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah
untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik biasanya dengan cara
konstitusionil untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka.
Partai politik adalah sarana politik yang menjembatani elit-elit politik dalam upaya
mencapai kekuasaan politik dalam suatu negara yang bercirikan mandiri dalam hal finansial,
memiliki platform atau haluan politik tersendiri, mengusung kepentingan-kepentingan kelompok
dalam urusan politik, dan turut menyumbang political development sebagai suprastruktur politik.
Dalam rangka memahami Partai Politik sebagai salah satu komponen Infra Struktur Politik
dalam negara, berikut beberapa pengertian mengenai Partai Politik, yakni :
1. Carl J. Friedrich: Partai Politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara
stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasan pemerintah bagi
pemimpin Partainya, dan berdasarkan penguasan ini memberikan kepada anggota
Partainya kemanfaatan yang bersifat ideal maupun materil.
2. R.H. Soltou: Partai Politik adalah sekelompok warga negara yang sedikit banyaknya
terorganisir, yang bertindak sebagai satukesatuan politik, yang dengan memanfaatkan
kekuasan memilih, bertujuan menguasai pemerintah dan melaksanakan kebijakan umum
mereka.
3. Sigmund Neumann: Partai Politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis Politik yang
berusaha untuk menguasai kekuasan pemerintah serta merebut dukungan rakyat atas
dasar persaingan melawan golongan-golongan lain yang tidak sepaham.
4. Miriam Budiardjo: Partai Politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang
anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama dengan
tujuan memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik (biasanya), dengan
cara konstitusional guna melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka.

B. Fungsi Partai politik

Prof. Miriam Budiardjo sendiri dalam bukunya “Dasar-Dasar Ilmu Politik” menyebutkan
beberapa fungsi dari partai politik:

2|feby arinda(17045089)
1. Sarana Komunikasi politik
Partai politik sebagai sarana komunikasi politik atau sebagai sarana artikulasi
kepentingan rakyat. Dalam sebuah negara, setiap warga negara tentu mempunyai
pendapat dan aspirasi yan berbeda-beda. Hal itu tentu akan menyulitkan ketika setiap
orang ingin didengar aspirasinya. Partai politik berperan sebagai penampung dan
penggabung pendapat dari setiap warga negara tersebut (interest aggregation). Kemudian
aspirasi-aspirasi tersebut dirumuskan menjadi bentuk yang lebih teratur (interest
articulation) dan diterapkan oleh partai ke dalam program partai. Program-program
tersebut yang kemudian diperjuangkan oleh partai politik di level pemerintahan untuk
diaplikasikan ke dalam kebijakan publik.

2. Sarana sosialisasi politik


Partai politik berfungsi sebagai sarana sosialisasi politik masyarakat. Di dalam ilmu
poitik, sosialisasi politik adalah proses di mana seseorang memperoleh sikap dan
orientasi terhadap fenomena politik yang berlaku di mana dia berada. Dalam konteks ini,
partai politik berusaha untuk menciptakan image bahwa mereka juga memperjuangkan
kepentingan umum agar mereka mendapat dukungan yang luas dari konstituen mereka.
Sosialisasi politik ini juga dapat berarti pendidikan politik, baik kepada kader-kader
partai itu sendiri maupun kepada rakyat agar mereka sadar akan tanggung jawab mereka
sebagai warga negara.

3. Rekruitmen politik
Rekruitmen politik berguna untuk memperluas partisipasi aktif rakyat dalam kegiatan
politik serta sebagai sarana untuk mendidik kader partai.

4. Sarana pengatur konflik


Fungsi partai politik yang terakhir adalah sebagai sarana pengatur konflik (conflict
management). Partai politik bertanggung jawab untuk meredam dan mengatasi konflik
yang biasa terjadi pada suasana demokras

C. Sejarah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) adalah sebuah partai politik di Indonesia
yang lahir dari pecahan partai lain yaitu Partai Demokrasi Indonesia (PDI). PDI sendiri
merupakan partai yang terbentuk dari bergabungnya beberapa partai diantaranya Partai Nasional
Indonesia (PNI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo), Partai Katolik, Ikatan Pendukung
Kemerdekaan Indonesia (IPKI), Murba.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) memisahkan diri dari PDI dikarenakan
adanya rasa kecewa teradap beberapa keputusan/kebijakan yang dikeluarkan partai, pada saat itu

3|feby arinda(17045089)
di pimpin oeh Suryadi. Hasil dari peristiwa ini adalah tampilnya Megawati Soekarno Putri di
kancah perpolitikan nasional sebagai ketua umum PDI-P.
Bendera PDI-P mulai berkibar dalam kancah perpolitik tanah air dimulai ketika
dibukanya kehidupan kepartaian politik oleh Presiden Habibie, untuk menyongsong pemilu
1999, tepatnya pada tanggal 14 februari 2009. Mulai dari saat itu sampai sekarang PDI-P
merupakan salah satu partai politik yang disegani dalam dunia perpolitikan di indonesia. Pada
tahun 2005 citra PDI-P sempat ternodai oleh tindak korupsi yang dilakukan oleh beberapa
kadernya sehingga pada tangga 28 oktober 2005 partai mengadakan kongres yang diaksanakan di
Sanur, Bali. Hal ini diakukan untuk mengembailikan citra PDI-P di mata rakyat. Pergantian
kepengurusan pun dilakukan untuk membersihkan partai dari beberapa kadernya yang
bermasalah.

D. Visi dan Misi

Bahwa sesungguhnya cita-cita luhur untuk membangun dan mewujudkan Indonesia yang
merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis, adil, dan makmur serta berkeadaban dan berketuhanan
sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan cita-cita bersama dari seluruh
rakyat Indonesia. Sebagai Partai Ideologis berasaskan Pancasila 1 Juni 1945, PDI Perjuangan
berperan aktif dalam usaha-usaha untuk mencapai cita-cita bersama di atas.Untuk itu, PDI
Perjuangan berketetapan menjadi alat perjuangan dan pengorganisasian rakyat.

Sebagai alat rakyat, PDI Perjuangan bertugas untuk :


1. Mewujudkan amanat penderitaan rakyat sebagaimana termaktub daam cita-cita
proklamasi 17 agustus 1945
2. Menjaga dan melaksanakan Pancasila 1 Juni 1945 sebagai dasar dan arah berbangsa
dan bernegara; sebagai sumber inspirasi dan harapan bagi rakyat; sebagai norma pengatur
tingkah laku kebijakan, kelembagaan dan anggota partai; dan sebagai cermin dari
keseluruhan jati diri partai.
3. Mengantarkan Indonesia untuk berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang
ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan sbagai syarat-syarat minimum bagi
perwujudan cita-cita bersama bangsa di atas.

Dalam perjuangan mewujudkan cita-cita bersama bangsa, PDI Perjuangan melaksanakan


melalui peroganisasian dan perjuangan rakyat untuk mencapai kekuasaan politik dan
mempengaruhi kebijakan dengan cara damai, demokratis, dan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagaimana dimaksud
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Membangun
masyarakat Pancasila 1 Juni 1945 dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka,
berdaulat, bersatu, demokratis, adil, dan makmur.

4|feby arinda(17045089)
Menghimpun dan membangun kekuatan politik rakyat, memperjuangkan kepentingan
rakyat di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya secara demokratis, dan berjuang
mendapatkan kekuasaan politik secara konstitusional guna mewujudkan pemerintahan yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dankeadilan sosial.Menjadi alat perjuangan
guna membentuk dan membangun karakter bangsa. Mendidik dan mencerdaskan rakyat agar
bertanggung jawab menggunakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
Menghimpun, merumuskan, dan memperjuangkan aspirasi rakyat dalam merumuskan dan
menetapkan kebijakan negara. Menghimpun, membangun dan menggerakkan kekuatan rakyat
guna membangun masyarakat Pancasila dan Melakukan komunikasi politik dan partisipasi
politik warga negara.

E. Program Kerja Partai

1. Program Konsolidasi, meliputi :


a) Konsolidasi Internal
b) Konsolidasi Eksternal

2. Program Kaderisasi
Melaksanakan pendidikan dan kaderisasi kepada kader dan struktural partai secara berjenjang.

3. Program pengabdian
a) Melakukan kegiatan bakti sosial
b) Siaga dalam penanggulangan bencana alam
c) Partisipasi dalam kegiatan-kegiatan masyarakat dan Hari Besar Nasional

4. Program Pemenangan Pemilu


a) Menyiapkan kader, anggota dan simpatisan yang potensial dalam proses pemenangan
pemilu
b) Melakukan survey dan pemetaan wilayah basis anggota Partai
c) Melakukan kampanye internal dan eksternal

F. Tugas Pokok dan Fungsi

1. Ketua Partai berwenang, bertugas dan bertanggung jawab atas eksistensi, program dan kinerja
partai dan keluar

2. Ketua dibantu beberapa orang Wakil Ketua Bidang Program internal yang bertugas mengenai
fungsi dan masalah internal partai yaitu :

5|feby arinda(17045089)
a) Bidang kehormatan Partai
b) Bidang Politik dan Hubungan antar Lembaga
c) Kaderisasi
d) Keanggotaan
e) Rekrutmen
f) Organisasi
g) Informasi
h) Komunikasi
i) Sumber daya dan dana

3. Ketua di bantu beberapa orang Wakil Ketua Bidang Program yang bertugas mengenai
program partai dalam bidang kehidupan masyarakat dan pemerintahan yaitu :
a) Petanian dan perikanan
b) Kelautan
c) Kesehatan
d) Tenaga kerja
e) Pendidikan, kebudayaan dan keagamaan
f) Pemuda dan olahraga
g) Perempuan dan anak
h) Hukum, HAM dan perundang-undangan

G. Indikator Kinerja Fraksi

Indikator kinerja fraksi PDI Perjuangan DPRD Kab. Garut merupakan sebuah indikator kerja
yang dimiliki fraksi, yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai kinerja fraksi dalam
menjalankan fungsi representasi anggota DPR. Beberapa indikator yang menjadi ukuran, yaitu
indikator platform dan ideologi partai dalam kategori input serta penambahan indikator implikasi
dampak internal dan eksternal dalam kategori output. Indikator tersebut diturunkan dari kategori
input, proses, dan output yang masing-masing memiliki indikator sebagai berikut :

1. Input, meliputi :
a) Sistem perekrutan
b) Strukur organisasi fraksi
c) Tata kerja fraksi
d) Pembentukan fraksi
e) Penempatan alat kelengkapan
f) Sistem pendukung
g) Platform ideologi partai

2. Proses :
a) Sistem pengawasan

6|feby arinda(17045089)
b) Pelaksanaan fungsi DPRD dalam Kegiatan Rutin dan Insidentil
c) Komunikasi Internal dan Eksternal Fraksi
d) Pengaduan Masyarakat
e) Transparansi
f) Peningkatan Kualitas

3. Output :
a) Akuntabilas
b) Sikap dan Keputusan Fraksi atas pelaksanaan fungsi DPRD
c) Keputusan Fraksi atas kegiatan Insidentil
d) Sanksi/Reward
e) Implikasi dampak Internal dan Eksternal

H. Hubungan Parta Politik dalam Partisipasi Masyarakat pada Pemilu


Adanya partai politik di Indonesia adalah sebagai salah satu wujud adanya kebebasan
mengeluarkan pendapat, berserikat,dan berkumpul yang menjadi satu ciri utama negara yang
menjalankan sistem demokrasi. Partai politik, bersama dengan institusi demokrasi lainnya
seperti lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan pers, harus secara konsisten
melaksanakan tugas dan fungsi-fungsinya baik pada masa persiapan pemilihan umum
maupun pada masa setelah pemilihan umum. Pada pemilu tahun 2009, partai politik peserta
pemilu mencapai jumlah yang paling banyak dibandingkan dengan pemilu sebelumnya, yaitu
sebanyak 38 parpol. Peran parpol dalam membangun demokrasi di Indonesia ini
memungkinkan partisipasi rakyat berlangsung secara penuh dalam urusan-urusan negara .
Rakyat sebagai elemen utama dalam sebuah negara secara mutlak diberikan kebebasan dan
kedudukan strategis yang dijamin oleh konstitusi untuk menjalankan peran-perannya sebagai
bentuk partisipasi aktif pada Indonesia.
Pada masyarakat yang demokrasinya sedang berkembang seperti Indonesia,
rendahnya partisipasi politik mengindikasikan berbagai makna atau arti. Terdapat banyak
alasan mengapa partisipasi politik masih rendah. Salah satu alasannya di sini karena adanya
performa institusi demokrasi yang buruk.

Berdasarkan fakta data-data yang diperoleh pada pemilu Kepala Daerah tahun 2008
tercermin rendahnya masyarakat yang menggunakan hak pilih, misalnya angka golput yang
terjadi pada Pilkada di Jawa Tengah 45,25 persen, Jawa Barat 32,6 persen, DKI 37 persen,
Kaltim 34,4 persen, Sumatera Utara 43 persen, Sulawesi Selatan 33 persen dan Sumatera

7|feby arinda(17045089)
Barat 39,9 persen1. Sementara itu pada pemilihan presiden tahun 2014 kemarin, angka
Golput juga masih terbilang sangat tinggi yaitu 56.7 juta pemiilih atau 29,8% dari seluruh
pemilih 2. Angka ini bahkan terbilang lebih tinggi dari angka Golput pada tahun 2009 yang
mencapai 27,7%, dan jauh diatas angka Golput pada pemilu 2004 yang hanya mencapai 24%.
Sebagai catatan tersendiri, partai politik harus mewaspadai gejala melemahnya
partisipasi politik masyarakat. Fenomena yang semakin meningkatnya angka pemilih yang
memilih untuk tidak memilih atau sering kali yang disebut dengan golput ini harus dipandang
dalam dua perspektif. Pertama, munculnya ketidakpercayaan terhadap saluran politik dalam
bentuk partai, yang kemudian berakibat pada perspektif kedua yakni keinginan warga Negara
untuk melakukan delegitimasi politik terhadap kekuasaan 3. Partisipasi politik dalam hal ini
bukan merupakan suatu kewajiban, melainkan suatu hak yang dilaksanakan berdasarkan
kesadaran masyarakat. Jika masyarakat memandang penggunaan hak politiknya akan
memberikan manfaat bagi kehidupannya, dengan sendirinya mereka akan berpartisipasi
dalam politik. Sebaliknya jika tidak mereka akan mengabaikan dan memilih golput.
Alasan yang dikemukakan oleh masyarakat yang memilih untuk Golput salah satunya
adalah karena banyaknya parpol yang sekarang ada di Indonesia. Sehingga masyarakat
menjadi bingung dan berada pada ketidakpastian, mana parpol yang benar-benar
mengutamakan rakyat, mana yang hanya memanipulasi rakyat. Munculnya berbagai parpol
di Indonesia merupakan sebuah konsekuensi dari penerapan sistem demokrasi secara
konsisten, namun di sisi lain banyaknya jumlah partai politik tidak otomatis membuat
kualitas pelaksanaan sistem demokrasi menjadi lebih baik, bahkan cenderung menjadi
semakin buruk.
Di dalam konteks pemerintahan, demokrasi adalah kesadaran dari rakyat untuk
terlibat langsung dalam politik dan pemerintahan, namun terkadang hal ini menjadi hal sulit
untuk diwujudkan, karena masyarakat sebagai warga Negara belum mempunyai kesadaran

8|feby arinda(17045089)
untuk turut aktif dalam perpolitikan dan urusan pemerintahan. Kesulitan ini disebabkan
berbagai macam faktor yang mendasarinya seperti kesadaran masyarakat.
Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum memiliki beberapa
penyebab seperti kasus-kasus korupsi yang melibatkan banyak anggota partai politik yang
kemudian menduduki jabatan politik telah mengecewakan kepercayaan rakyat .Dari kasus
korupsi tersebut masyarakat akan secara otomatis akan memberikan cap negatif kepada partai
politik.
Partai politik yang memiliki sejumlah kepentingan dengan rakyat harus berkaca dari
fenomena perilaku pemilih yang mulai kehilangan kepercayaan dan memilih apatis dan
golput. Setidaknya, partai politik perlu melakukan beberapa langkah peninjauan kembali
seperti melakukan pendidikan politik kepada kader-kader politik sehingga menghasilkan
kader yang matang. Kematangan berpolitik para kader diharapkan agar mereka tidak mudah
terjerumus pada jebakan-jebakan korupsi saat mereka menduduki jabatan publik. Lewat
pendidikan politik terlebih mengenai pendidikan kebangsaan, di harapkan segenap
masyarakat dapat lebih matang dalam menjalankan demokrasi itu sendiri. Pendidikan politik
berfungsi untuk menyembuhkan disfungsionalitas anggota partai yang telah melakukan
perilaku menyimpang karena tersandung kasus-kasus pidana seperti korupsi. Kemudian
diperlukan pula meninjau ulang dalam perekrutan kader politik. Fenomena perekrutan publik
figur dari kalangan artis untuk mendulang suara partai, terbukti tidak menghasilkan berbagai
perubahan signifikan yang disodorkan partai politik melalui kader-kadernya. Masuknya
kader dari kalangan artis ini kerap dimanfaatkan oleh partai itu sendiri yaitu partai mencoba
untuk meraup sebanyak mungkin suara tanpa memperhatikan kualitas dari sang kader artis.
Fenomena ini juga menunjukan bahwa sistem kaderisasi dan kepemimpinan di partai politik
tersebut tidak berjalan dengan baik.

I. Fungsi Parpol dalam kaitannya dengan PEMILU

1. Sebagai sarana komunikasi masyarakat


2. Sebagai sarana sosialisai dan Pendidikan Politik
3. Sebagai sarana rekruitmen Politik
4. Sebagai sarana peredam dan pengaturan konflik

9|feby arinda(17045089)
Struktur, komposisi dan Personalia PDI-Perjuangan

No Nama Jabatan
1. Megawati Soekarnoputri Ketua Umum
2. Komarudin Watubun Ketua Bidang Kehormatan Partai
3. Bambang Wuryanto Ketua Bidang Pemenangan Pemilu
4. Djarot Saiful Hidayat Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi
5. Sukur Nababan Ketua Bidang Keanggotaan dan
Organisasi
6. Puan Maharani Ketua Bidang Pemerintahan,
Pertahanan dan Keamanan
7. Yasonna Laoly Ketua Bidang Hukum, HAM dan
Perundang-undangan
8. Said Abdullah Ketua Bidang Perekonomian
9. I Made Urip Ketua Bidang Pangan, Pertanian,
Kehutanan dan Lingkungan Hidup
10. Rokhmin Dahuri Ketua Bidang Kelautan, Perikanan dan
Nelayan
11. Ahmad Basarah Ketua Bidang Luar Negeri
12. Ribka Tjiptaning Ketua Bidang Sosial dan
Penanggulangan Bencana
13. Nusyirwan Soejono Ketua Bidang Industri, Ketenagakerjaan
dan Jaminan Sosial
14. Sri Rahayu Ketua Bidang Kesehatan dan Anak
15. Tri Rismaharini Ketua Bidang Kebudayaan

16. Mindo Sianipar . Ketua Bidang Koperasi dan


Peningkatan Kesejahteraan Rakyat
17. Wiranti Sukamdani Ketua Bidang Pariwisata
18. Eriko Sotarduga Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga
19. Hamka Haq. Ketua Bidang Keagamaan dan
Kepercayaan kepada Tuhan YME

10 | f e b y a r i n d a ( 1 7 0 4 5 0 8 9 )
20. Prananda Prabowo Ketua Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif,
dan Ekonomi Digital
21. Hasto Kristiyanto Sekretaris Jenderal
22. Utut Adianto Wakil Sekjen Bidang Internal
23. Sadarestuwati Wakil Sekjen Bidang Kerakyatan
24. Arief Wibowo Wakil Sekjen Bidang Program
Pemerintahan
25. Olly Dondo Kambey Bendahara Umum
26. Rudianto Tjen . Wakil Bendahara Umum Bidang
Internal
27. Yuliari Batubara. Wakil Bendahara Umum Bidang
Program

Hasil Kemenangan PDI-P Pada pemilu 2019

Berdasrkan hasil data dari KPU bahwa partai PDI-P berada pada posisi pertama dengan
perolehan 20% pemerolehan suara tingkat nasional dan suara terbanyak pada daerah Jawa
Tegah sebanyak 5.702.538

11 | f e b y a r i n d a ( 1 7 0 4 5 0 8 9 )
12 | f e b y a r i n d a ( 1 7 0 4 5 0 8 9 )
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan mengkaji bagaimana Partai Politik, kita jadi bisa mengetahui dan memahami apa
yang menjadi tugas pokok dan fungsi dari sebuah Partai Politik dan bisa meninjau sampai mana
kinerja mereka dalam hal menjalankan suatu Partai Politik, cara pengrekrutan kader-kader,
sosialisasi mereka kepada masyarakat dan kaitannya dengan PEMILU, terutama dari Partai
Politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)

B. Saran

Ada beberapa saran yang kami berikan diantaranya :


1. Agar kinerja suatu Partai Politik lebih di tingkatkan lagi ke arah yang baik dan
membangun.
2. Apa yang menjadi Tugas pokok dan Fungsinya dapat terlaksana dengan baik.
3. Hasil dari kinerjanya dapat di rasakan oleh masyarakat.

13 | f e b y a r i n d a ( 1 7 0 4 5 0 8 9 )
DAFTAR PUSTAKA

Budiarjo, Miriam. 2003. Dasar-dasar ilmu poitik. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
https://id.wikipedia.org/wiki/Politik
https://id.wikipedia.org/wiki/Partai_politik
https://www.pdiperjuangan.id/https://pemilu2019.kpu.go.id/#/dprri/hitung-suara/

Resta Konitarani, Ahmad Zuber.2017. UPAYA PDIP (PARTAI DEMOKRASI INDONESIA


PERJUANGAN) DALAM MEMENUHI KUOTA CALON LEGISLATIF PEREMPUAN. Published
by Lab Sosio, Sosiologi: Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 1

Irodatul Afiyah, Fina.2017. Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU)

di Indonesia. Makalah. DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA


UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG.

14 | f e b y a r i n d a ( 1 7 0 4 5 0 8 9 )

Anda mungkin juga menyukai