Laporan KKN Individu
Laporan KKN Individu
CHEMISTRY IN LIFE
Belajar Kimia Dari Lingkungan Sekitar dengan Fun Sains
di SDN Cijeler 3 Desa Cijeler Kecamatan Situraja Kabupaten
Sumedang
Oleh :
Nazahah Mafkhorotul Fuadah
Nim.1162080048
PENDIDIKAN KIMIA
BANDUNG
2019 M/1441 H
LEMBAR PENGESAHAN
1. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan baik moral maupun
spiritual
2. Bapak Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si. selaku Rektor UIN Sunan Gunung
Djati Bandung
3. Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag., M.Si. selaku Kepala Pusat
Pengabdian kepada Masyarakat
4. Bapak Dr.H.Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag.,M.Si selaku Ketua LP2M.
5. Bapak Dr.Mohamad Syasi,M.Ag selaku Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL)
6. Bapak kepala Desa Cijeler beserta staf yang telah mendukung semua
program yang dijalankan
7. Bapak Asep Casman Selaku Kepala Dusun 2 Desa Cijeler yang senantiasa
membantu setiap keberlangsungan acara yang diadakan oleh KKN 184
8. Tokoh-tokoh masyarakat dan masyarakat dusun 2 yang terdiri dari RW
01, 05, dan 06 yang telah bersedia menerima dan membantu selama
melaksanakan KKN Sisdamas
9. Kepada Kepala Sekolah SDN Cijeler 3 , terima kasih telah bersedia
menerima saya di sekolah ini dalam melaksanakan kegiatan pengabdian.
10. Kepala Guru kelas 4 (empat) SDN Cijeler 3 Ibu Yeni, terimakasih telah
bersedia menerima, membantu, memberi dukungan serta memberi saran
kepada saya untuk melakukan kegiatan pengabdian di sekolah ini
11. Rekan-rekan satu tim yaitu kelompok 184 yang telah bekerja sama
dalam melaksanakan dan menyukseskan KKN Sisdamas 2019 ini.
12. Serta pihak-pihak lain yang telah membantu dari pelaksanaan KKN
hingga tersusunnya laporan ini.
Laporan Kuliah Kerja Nyata ini disusun berdasarkan kegiatan yang telah
dijalankan selama melaksanakan KKN di Desa Cijeler, Kecamatan Situraja,
Penulis
B. Identifikasi Masalah....................................................................... 8
1. Tujuan ............................................................................................... 10
2. Manfaat ............................................................................................. 10
BAB II .......................................................................................................... 14
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN .............................. 14
A. Gambaran Monografi Desa Cijeler ............................................ 14
BAB III......................................................................................................... 26
HASIL DAN PEMBAHASAN PENGABDIAN ....................................... 26
A. Tahapan Pengabdian Kepada Masyarakat ............................... 26
BAB IV ......................................................................................................... 35
PENUTUP .................................................................................................... 35
A. Kesimpulan ....................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL
B. Identifikasi Masalah
Pendidikan adalah wadah untuk berlatih, berkreasi, mewujudkan cita-cita
manusia yang berkualitas disamping itu juga melatih keterampilan di dalam
bidang tertentu. Sehingga dapat di jadikan sebagai pengabdian mahasiswa.
Pendidikan di sekolah tidak bisa lepas dari kegiatan belajar mengajar,
ekperimen untuk mata pelajaran IPA yang meliputi seluruh aktivitas yang
8|KKN SISDAMAS 2018
menyangkut pemberian materi pelajaran agar siswa memperoleh kecakapan
pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan. Prestasi siswa merupakan hasil
dari tercapainya tujuan pembelajaran tersebut (Anisa & Masykuri, 2013).
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta interaktif, inspiratif, memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik (Suardana, Sastrawidana, dkk, 2014).
Banyak siswa berpendapat bahwa bersekolah itu membosankan, siswa
tidak tertarik pada aktivitas belajar, membuang-buang waktu, dan tertidur di
kelas. Kebosanan siswa tersebut bersumber dari persepsi siswa terhadap
aktivitas sekolah yang tidak bermakna terlebih lagi persepsi tersebut diperkuat
dengan kegiatan pembelajaran yang bersifat monoton, seperti ceramah dan
siswa mendengarkan secara pasif (Schunk, Pintrich, & Meece, 2012).
Ilmu kimia adalah bidang ilmu pengetahuan alam yang dimana
didalamnya hanya mempelajari suatu materi yang ditinjau dari segi sifat-sifat,
struktur, reaksi, komposisinya dan perubahan energi didalam suatu reaksi
tersebut (Farida, 2011). Untuk memfasilitasi ilmu kimia sebagai proses perlu
dilaksanakan metode eksperimen (Yunita, 2016). Bisa juga dilaksanakan
dengan metode demonstrasi.
Berdasarkan hasil studi literatur, ditemukan beberapa kesamaan antara
metode praktikum dan demonstrasi, yaitu: (1) merangsang siswa untuk
mengembangkan konsep dari fenomena yang diamati, dan (2) mengubah
konsep abstrak menjadi nyata dan dapat diamati oleh siswa. Namun, suatu hal
yang pada hakikatnya membuat praktikum berbeda dan lebih unggul daripada
demonstrasi adalah pada praktikum siswa bekerja secara langsung dengan alat
dan bahan kimia (Shakhashiri, 2009).
Melalui eksperimen, siswa dapat mengembangkan proses sains dengan
memecahkan masalah yang diberikan, juga dapat mengembangkan aktivitas,
serta minat siswa dalam pembelajaran kimia (Murniati, 2014).
Dalam pembelajaran di SMP Negeri 2 Pasirjambu guru IPA di sekolah
tersebut masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, sehingga
peserta didik belum belajar secara maksimal sehingga menyebabkan prestasi
belajarnya masih rendah dan mereka menganggap mata pelajaran tersebut
kurang menarik, rumit, sulit, dan berbagai pemikiran lainnya. Selain itu,
keberadaan sarana/prasarana laboratorium yang kurang ini sering
dikemukakan guru sebagai penyebab tidak dilaksanakannya pembelajaran
menggunakan pendekatan saintifik.
2. Manfaat
Adapun beberapa manfaat, diantara sasaran yang ada yakni bagi para
siswa, pengabdi/Penulis, dan Program Studi Jurusan di Instansi Perguruan
Tinggi. Berikut beberapa manfaat yang dirasakan dilihat dari aspek sasaran
yang didapat:
1. Untuk siswa, dengan adanya laporan pengabdian dapat mempermudah
bagi siswa dalam demonstrasi kimia, meningkatkan pemahaman,
mengembangkan keterampilan dan meningkatkan motivasi siswa untuk
belajar sains kimia.
2. Untuk penulis, menambah pengetahuan tentang cara menganalisis
masalah yang ada di dalam sekolah dan memberikan solusi untuk sekolah
dalam menghadapi masalah kurangnya motivasi siswa dalam
pembelajaran sains kimia.
10 | K K N SISDAMAS 2018
3. Untuk institusi, mengaplikasikan hasil pengabdian yaitu berupa
demonstrasi sains kimia untuk meningkatkan motivasi belajar sains kimia
pada siswa.
D. Metode Pengabdian
Pada permasalahan ini penulis menggunakan pendekatan saintifik dengan
metode eksperimen atau demonstrasi yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik dalam melakukan suatu proses atau percobaan-percobaan yang
berhubungan dengan sains kimia. Metode ini bertujuan agar para peserta didik
tersebut berpikir kreatif, mandiri dan inovatif guna mengubah pemikiran
peserta didik bahwa sains kimia itu tidak selalu berhubungan dengan rumus
dan konsep yang membosankan. Pada tahapan ini penulis mencoba
mengenalkan dan mengajarkan tentang kimia gembira dimana para peserta
didik diajak untuk mengamati, bermain dan belajar tentang sains kimia.
Demonstrasi adalah kegiatan yang mementingkan cara menyajikan suatu
pelajaran dengan memberikan pertunjukkan yang dapat memotivasi siswa
suatu proses (Djamarah & Azwan, 2006).
Dalam pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dilakukan
peragaan suatu proses berkenaan dengan materi pembelajaran. Dalam
demonstrasi peserta didik dapat mengamati proses, informasi, peristiwa
sehingga peserta didik lebih memahami bahan yang diajarkan lewat suatu
kenyataan yang dapat diamati sehingga mudah dimengerti. Pelaksanaan
demonstrasi seringkali diikuti dengan diskusi yaitu salah satu metode
pembelajaran agar peserta didik dapat berbagi pengetahuan, pandangan, dan
keterampilan.
Berdasarkan hal tersebut, langkah-langkah penerapan metode
demonstrasi adalah sebagai berikut (Ali, 2010):
1. Merumuskan kecakapan atau ketrampilan yang hendak dicapai setelah
demonstrasi.
2. Mempertimbangkan penggunaan metode yang tepat dan efektif untuk
mencapai tujuan yang dirumuskan.
3. Memilih alat yang mudah didapat, dan mencobanya sebelum
didemonstrasikan supaya tidak gagal saat diadakan demonstrasi.
4. Menetapkan langkah-langkah yang akan dilaksanakan.
5. Memperhitungkan waktu yang tersedia.
6. Pelaksanaan demonstrasi.
7. Membuat perencanaan penilaian terhadap kemajuan peserta didik.
Adapun yang menjadi sasaran dari kegiatan demonstrasi ini adalah siswa
SDN Cijeler 3 yang terletak di Desa Cijeler karena daerah tersebut merupakan
tempat KKN penulis. Hal ini dilakukan karena berdasarkan guru di sekolah
tersebut menyatakan bahwa siswa di sekolah ini kurang termotivasi terhadap
11 | K K N SISDAMAS 2018
pelajaran IPA dikarenakan persepsi dari siswa tersebut mengenai mata
pelajaran IPA yang membosankan dengan rumus dan konsepnya.
Kegiatan yang dilakukan diantaranya tina tak tampa, balon meledak dan
uangterbakar dengan alat dan bahan yang ada dalam kehidupan.
12 | K K N SISDAMAS 2018
Gambar 1 Kerangka Pemecahan Masalah
13 | K K N SISDAMAS 2018
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
1. Kondisi Desa
a. Demografi Desa Cijeler
Desa Cijeler secara Geografis memilki luas 360,07 Ha, dengan
orbitasi ke Ibu Kota Kecamatan 3,5 Km, ke Ibu Kota Kabupaten 16 Km, dan
ke Ibu Kota provinsi Jawa Barat 65 Km , wilayahnya berbatasan dengan Desa
Ambit disebelah Utara ,Desa Karangheuleut disebelah Selatan, Desa
Cikadu dan Mekarmulya di sebelah Timur, dan Desa Sukaluyu Kecamatan
Ganeas di sebelah Barat.
14 | K K N SISDAMAS 2018
Luas wilayah Desa Cijeler 360,07 Ha dan terbagi untuk tanah sawah
seluas 151,737 Ha, tanah tegal/ladang seluas 124,387 Ha, tanah
pemukiman seluas 23 Ha, Tanah Kas desa seluas 38,898 Ha, tanah Lapang
seluas 0,726 Ha, tanah Kolam Ikan seluas 5,664 Ha, dan tanah lainnya
16,609 Ha.
Desa Cijeler berada pada ketinggian 500 meter di atas permukaan laut
dengan kordinat Bujur 108,001491, kordinat Lintang 6,866702, bentang
wilayah berbukit, suhu rata-rata 27/32 °C dengan curah hujan 2.500 mm,
dihuni oleh penduduk sebanyak 3,643 Jiwa, yang terdiri dari laki-laki
sebanyak 1.860 jiwa, dan perempuan sebanyak 1.783 jiwa, Desa Cijeler secara
administratif terdiri 3 (tiga) wilayah Dusun, 8 (delapan) Rukun Warga (RW)
dan 26 (dua puluh enam) Rukun Tetangga (RT).
Prasarana pendidikan yang ada di Desa Cijeler, TK 1 unit, SDN 3 Unit,dan
SMPN 1 unit, Prasarana kesehatan, Puskesmas Pembantu 1 unit dan Posyandu
4 unit, Prasarana keagamaan Masjid 3 unit, Mushola 11 unit dan TPA 2 unit.
Lembaga yang ada di Desa Cijeler terdiri dari LPMD, TP.PKK,
Karang Taruna, Kelompok Tani, MUI, DKM, RW dan RT, kemudian
Lembaga Ekonomi ;Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dan Pra Koperasi yang
dibentuk di tingkat RW yang belum berbadan hukum.
Tanaman pangan menurut komoditas yang ada yaitu Padi, Jagung,
Kacang tanah,ubi kayu,ubi jalar, dan jenis buah-buahan yang dibudidayakan
yaitu mangga, rambutan, durian, sawo, alpukat dan pisang.
Peternakan dengan jenis populasi yang ada yaitu, ternak sapi, domba,
ayam dan bebek, sedangkan untuk perikanan yang dibudidayakan adalah jenis
ikan mas,mujair,tawes dan nila.
Prasarana dan sarana transportasi, jalan desa beraspal 3 Km dan jalan desa
yang masih berupa tanah 4 Km, sedangkan sarana transportasi angkutan roda
empat bukan kendaraan umum yang merupakan milik pribadi warga desa
sebanyak 15 buah dan kendaraan sepedah motor (Ojeg) sebanyak 25 buah.
Latar belakang penduduk menurut mata pencaharian terdiri atas petani
/pemilik 292 jiwa, pegawai swasta 225 jiwa, PNS 42 jiwa, TNI/POLRI 9 Jiwa
dan usaha sendiri wiraswasta 565 jiwa
Sejalan dengan hal tersebut diatas, Desa Cijeler sebagai salah satu Desa yang
ada di wilayah Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang, ingin berusaha
maju untuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakatnya melalui upaya-
upaya berbagai aspek bidang pembangunan yang di program setiap tahun
dalam Rencana Operasional Tahunan dari program pemerintahan dan
pembangunan.
Upaya mewujudkan tujuan dan sasaran pelaksanaan tugas-tugas
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan Desa,Pembinaan
Kemasyarakatan dan Pemberdayaan Masyarakat di Desa Cijeler merupakan
fenomena yang cukup kompleks dan mempunyai implikasi yang luas, baik
15 | K K N SISDAMAS 2018
terhadap perkembangan desa,kehidupan sosial budaya, ekonomi,ketertiban
dan lain sebagainya.
Implikasi strategis pelaksanaan pembangunan Jangka Menengah
terdapat pada pemberdayaan masyarakat guna mendukung penyelenggaraan
pemerintah yang bersih,transparan dan akuntabilitas.
Gambaran diatas memperlihatkan inspirasi, bahwa Desa Cijeler adalah
termasuk daerah agraris dan merupakan peluang rasionalitas yang menjadi
ciri-ciri tujuan pencapaian kesejahteraan masyarakat desa dan akan sejalan
melandasi serta menunjang kepada visi-misi pembangunan Daerah Kabupaten
Sumedang.
Paradigma Pembangunan Daerah memberikan makna bahwa daerah
termasuk desa-desanya dituntut mampu mengembangkan dan menggali
berbagai potensi sumber daya alam,sumber daya manusia,sumber daya
pembangunan dan sumber daya sosial budaya yang dimilikinya menuju
pencapaian kemakmuran dan kemandirian pembangunan daerah dan desa.
b. Keadaan Sosial
Kondisi sosial budaya masyarakat ditunjukan masih rendahnya
kualitas dari sebagian SDM masyarakat di Desa Cijeler, serta cenderung masih
kuatnya budaya paternalistik. Meskipun demikian pola budaya seperti ini
dapat dikembangkan sebagai kekuatan dalam pembangunan yang bersifat
mobilisasi massa. Di samping itu masyarakat Desa Cijeler yang cenderung
memiliki sifat ekspresif, agamis dan terbuka dapat dimanfaatkan sebagai
pendorong budaya transparansi dalam setiap penyelenggaraan pemerintahan
dan pelaksanaan pembangunan.
Munculnya masalah kemiskinan, ketenaga kerjaan dan perburuhan
menyangkut pendapatan, status pemanfaatan lahan pada fasilitas umum
menunjukan masih adanya kelemahan pemahaman masyarakat terhadap
hukum yang ada saat ini, serta bantuan lainnya dari pemerintah untuk keluarga
miskin kurang tepat sasaran kondisi ini akan dapat menjadi pemicu timbulnya
benih kecemburuan sosial dan sengketa yang berkepanjangan, jika tidak
diselesaikan sejak dini.
c. Keadaan Ekonomi
Perekonomian Desa Cijeler secara umum di dominasi pada sektor
pertanian yang sistem pengelolaannya masih sangat tradisional (pengolahan
lahan, pola tanam maupun pemilihan komiditas produk pertaniannya). Produk
pertanian Desa Cijeler untuk lahan basah (sawah) masih monoton pada
unggulan padi dan sedikit palawija, hal ini diakibatkan adanya struktur tanah
yang mungkin belum tepat untuk produk unggulan pertanian diluar sentra
padi dan persoalan mendasar lainnya adalah sistem pengairan yang kurang
16 | K K N SISDAMAS 2018
baik sehingga berdampak adanya kekurangan air jika pada saat musim
kemarau.
Oleh karenanya harus ada langkah strategis dalam mengatasi persoalan
pertanian dengan melakukan berbagai upaya-upaya : Perbaikan sistem
irigasi/pengairan ; penggunaan teknologi tepat guna, perbaikan pola tanam dan
pemilihan komoditas alternatif dengan mengkomunikasikannya kepada pihak-
pihak terkait (dinas pengairan,dinas pertanian). Sedangkan untuk lahan kering
(tegal) sebagian besar masih banyak lahan yang belum termanfaatkan secara
produktif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, langkah alternatif
yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah melakukan
penyuluhan-penyuluhan untuk meningkatkan pemanfaatan lahan ; pengadaan
bibit-bibit tanaman produktif dengan melibatkan instansi terkait (dinas
kehutanan,dinas pertanian dan perkebunan).
2. Kelembagaan Desa
a. Kondisi Pemerintahan Desa
Desa Cijeler secara umum penyelenggaraan pemerintahan dan
pelaksanaan pembangunan dikelola oleh 2 elemen utama, yakni elemen
Pemerintah desa yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa beserta jajaran
perangkat desa, yang terdiri dari :
1) Kepala Desa
2) Sekretaris Desa
3) KepalaSeksi Pemerintahan
4) KepalaSeksiPelayanan Umum
5) KepalaSeksi Kesejahteraan Rakyat
6) KepalaUrusan Keuangan
7) KepalaUrusanTata Usaha
8) Kepala Urusan Perencanaan
9) Kepala Dusun ( 3 wilayah Dusun )
18 | K K N SISDAMAS 2018
perencanaan seperti menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja
desa, menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan,
melakukan monitoring dan evaluasi program, serta penyusunan laporan.
19 | K K N SISDAMAS 2018
Taruna yang juga merupakan representasi warga masyarakat secara umum
dapat mengfungsikan dirinya sebagai agen dan fasilitator pembangunan di
tingkat desa.
Desa Cijeler terbagi dalam tiga (3) wilayah kerja atau tiga (3) wilayah
Dusun, yang masing-masing di kepalai oleh seorang Kepala Dusun adalah
perangkat pembantu Kepala desa dan unsur pelaksana penyelenggara
pemerintah desa di wilayah dusun. Di masing-masing Dusun di bentuk Rukun
Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) yang masing–masing dusun 1 dan
2 membawahi 3 RW dan untuk dusun 3 membawahi 2 (dua) RW.
20 | K K N SISDAMAS 2018
Tabel 2. 2
Keadaan Sumber Daya Manusia Desa Cijeler
21 | K K N SISDAMAS 2018
Tabel 2. 3
Sumber Daya Pembangunan Desa Cijeler
Aset Prasarana
B
Pendidikan
a. PAUD 1 Unit
b. TK/RA 2 Unit
c. TPA 2 Unit
d. SD 3 Unit
e. SLTP 1 Unit
Aset Prasarana
C
Kesehatan
- Grafitasi 1
- Pompa Air -
Aset Prasarana
D - -
Ekonomi
Kelompok Usaha
E
Ekonomi Produktif
22 | K K N SISDAMAS 2018
1. Simpan Pinjam Klp Kelompo
3
Perempuan k
2. Koperasi Usaha
- -
Tani (PUAP)
1. Total Aset
Produktif
-
-SPP/UEP EX -
-
PNPM MPd -
-
-PUAP -
-LKM
2. Total Pinjaman di
Masyarakat
-
- SPP/UEP Exs
- -
PNPM MPd
-
- PUAP
- LKM
Jenis Jumlah
No Keterangan
Kelembagaan Anggota
1 BPD 9 Aktif
2 LPM 9 Aktif
3 MUI 3 Aktif
PKK dan Kader
4 37 Aktif
PKK
5 Linmas 12 Aktif
6 Karang Taruna 3 Aktif
7 BUMDES -
8 Posyandu 4 ada kader
9 Polindes 1 ada kader
10 RW 8 ada pengurus
11 RT 26 ada pengurus
12 Gapoktan 1 ada pengurus
23 | K K N SISDAMAS 2018
13 Kelompok Tani 6 ada pengurus
14 DKM/Mesjid 15 ada pengurus
15 Partai Politik 3 ada pengurus
16 Kelompok Senam - -
Unit Simpan
17 -
Pinjam
18 Kelompok Arisan 26 ada pengurus
19 Lainnya - -
24 | K K N SISDAMAS 2018
dari monografi Desa Cijeler memiliki lahan pertanian yang cukup luas,
dimana mayoritas masyarakat bertani padi. Selain bertani padi masyarakat
desa cijeler juga berternak dan sebagian memproduksi produk bangreng
(Home Industri)
Kebudayaan masyarakat di desa Cijeler memiliki kebiasaan unik yang
jarang di temui di wilayah lain yaitu tradisi rinjing yang setiap tahunnya
dilaksanakan pada bulan Agustus memperingati ulang tahun desa dan hari
ulang tahun Republik Indonesia. Setiapa warga membuat rinjing yang
didalmnya ada sesuatu yang harganya lebih dari Rp. 15.000, kemudian
diberikan kepada panitia untuk nantinya ditukar dengan rinjing milik warga
lain. Bertujuan untuk melestarikan budaya nenek moyang Desa Cijeler.
Hampir 99,9% penduduk Desa Cijeler beragama islam, terlihat dari
monografi penduduk. Lingkungan di Desa Sagara sangat agamis. Di desa
Sagara terdapat 11 mushola dan 3 mesjid. Banyak agenda pertemuan yang
dilakukan di mushola maupun di mesjid setiap minggunya. Pertemuan yang
dilakukan seperti kumpulan rutinan ibu-ibu dan bapak-bapak yang
dilaksanakan pada hari sabtu dan hari jum’at pengajian ibu-ibu dilaksanakan
di Mesjid Istiqomah.
25 | K K N SISDAMAS 2018
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN PENGABDIAN
26 | K K N SISDAMAS 2018
B. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
Hasil dari kegiatan pengabdian dan pemberdayaan kepada masyarakat
adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
Berdasarkan observasi yang telah di lakukan, \disekolah memang tidak
ada sarana dan prasarana dalam melakukan kegiatan demontrasi ataupun
eksperimen.
Gambar 3 Tahap Observasi Kelas
27 | K K N SISDAMAS 2018
Gambar 4 Berinteraksi dengan Siswa
Gambar 5 Kondisi Alat-alat Laboratorium
28 | K K N SISDAMAS 2018
2. Pelaksanaan demonstrasi oleh penulis dan diikuti oleh peserta didik
Melalui kegiatan demonstrasi yang dilakukan dengan alat dan bahan yang
telah disediakan awalnya siswa masih takut untuk melakukan demonstrasi
tersebut yaitu takut salah dalam melakukannya. Sehingga penulis harus
meyakinkan kepada siswa bahwa ini merupakan salah satu eksperimen yang
jika salah tidak akan menyebabkan kesalahan yang fatal. Dan juga melalui
demonstrasi ini mampu meningkatkan kemampuan berfikir siswa, belajar
kreatif, mengikuti arahan, menemukan solusi, serta meningkatkan motivasi
siswa
29 | K K N SISDAMAS 2018
untuk belajar sains. Juga siswa mengetahui bahwa IPA itu tidak
30 | K K N SISDAMAS 2018
Gambar 9 Perkenalan Nama Alat dan Fungsi
selamanya monoton.
31 | K K N SISDAMAS 2018
Gambar 10 Siswa Melakukan Demonstrasi Gas CO2
32 | K K N SISDAMAS 2018
Gambar 11 Antusiasnya Siswa Ketika Melakukan Demonstrasi
2. Faktor Penghambat
33 | K K N SISDAMAS 2018
Yang menjadi faktor penghambat dalam melaksanakan pengabdian ini
yaitu kurangnya bahan yang digunakan untuk lebih memaksimalkan kegiatan
demonstrasi dan akan lebih terlihat disetiap perubahan-perubahan warna dan
reaksi yang terjadi dari sebuah larutan. Sehingga, dari faktor penghambat
tersebut penulis hanya menggunakan bahan yang dapat di peroleh dalam
kehidupan sehari-hari.
Selain itu, faktor penghambat dalam melaksanakan pengabdian ini yaitu
karena laboratorium terpadu ini dipakai untuk segala aktifitas seperti
digunakan sebagai ruangan latihan paduan suara, aula, dan sebagainya.
Sehingga jadwal terbentrok dengan aktifitas yang lainnya. Serta ruangan
laboratorium ini menjadi kotor dan berdebu.
34 | K K N SISDAMAS 2018
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kegiatan motivasi siswa dalam pembelajaran sains kimia dengan
metode demonstrasi di lakukan di ruang kelas 4 SDN Cijeler 3 Desa Cijeler
dengan kelas sasaran yaitu 4 dan 5s. Dengan tahapannya yaitu perencanaan,
pelaksanaan demonstrasi, dan penilaian terhadap kemajuan siswa.
Mereka menanggapi dan merespon dengan positif program tersebut dan
juga mereka sangat antusias termotivasi dalam pembelajaran sains IPA dengan
metode demonstrasi ini. Selain itu, guru kelas di sekolah tersebut juga
memberikan saran dan dukungan dalam kegiatan pengabdian ini.
B. Rekomendasi
1. Rekomendasi untuk Masyarakat Sasaran
Semoga setelah siswa-siswa di SDN Cijeler 3 diberikan motivasi dengan
dilakukan demonstrasi dapat memberikan kesadaran dan selalu termotivasi
mengenai pembelajaran IPA bahwa sains itu tidak membosankan juga sains
itu menarik jika di pelajari lebih dalam lagi.
Dan semoga untuk guru kelas di sekolah tersebut dapat mengembangkan
potensi dengan alat-alat dan bahan yang tersedia untuk melakukan
pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi ini agar proses
pembelajaran tidak hanya metode ceramah saja yang dapat menyebabkan
kurangnya motivasi belajar untuk siswa.
2. Rekomendasi untuk Peserta KKN Berikutnya
Untuk peserta KKN berikutnya diharapkan untuk dapat mempersiapkan
diri baik moral maupun moril agar dapat melaksanakan kegiatan KKN sesuai
rancana. Mempersiapkan segalanya secara matang sehingga dapat mengurangi
hambatan yang akan terjadi di lapangan juga dapat memberikan solusi ketika
terdapat hambatan maupun kekurangan dalam kegiatan KKN berlangsung.
3. Rekomendasi untuk Lembaga Pusat Pengabdian Kepada
Masyarakat LP2M UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Seharusya LP2M mengadakan training bagaimana menjalin komunikasi
yang efektif dengan berbagai pihak. Bagaimana mengelola jaringan dengan
masyarakat setempat. Selain itu, persiapan dalam melakukan kegiatan KKN
juga kurang matang walaupun memang dari jauh tanggal hari pelaksanaan
KKN. Dan juga mengenai administrasi keuangan.
35 | K K N SISDAMAS 2018
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. (2010). Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik (Edisi
Enam). Jakarta: Media Grafika.
Anisa, D. N., & Masykuri, M. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran POE
(Predict, Observe, and Explanation) dan Sikap Ilmiah terhadap Prestasi
Belajar Siswa pada Materi Asam, Basa dan Garam Kelas VII Semester 1
SMP N 1 Jaten Tahun Pelajaran 2012/2013, 2(2), 16–23.
Djamarah, S. B., & Azwan, Z. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Farida, I. (2011). Pengembangan Kemampuan Interkoneksi Multiple
Representasi Mahasiswa Calon Guru Melalui Sistem Manajemen Belajar
Berbasis WEB, (September), 20–22.
Kirna, I. M., Sudria, I. B. N., & Sudiana, I. K. (2016). Lembar Kerja Siswa
(LKS) Bersuplemen Video dan Animasi Untuk Mendukung Pendekatan
Saintifik Pada Pembelajaran Kimia, (2), 94–103.
Murniati, M. M. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Mekanika
Berdasarkan Analisis Kompetensi. Journal of Physics A: Mathematical
and Theoretical, (33). https://doi.org/10.1088/1751-8113/47/33/335205
Schunk, D. H., Pintrich, P. R., & Meece, J. L. (2012). Motivasi dalam
Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Aplikasi Edisi Ketiga. Jakarta: PT
Indeks.
Shakhashiri, B. Z. (2009). Practical Work In Chemistry Education. Scotland:
Congress Glasgow.
Suardana, I. N., Sastrawidana, I. D. K., Retug, N., & Matematika, F. (2014).
Pelatihan Penyusunan Perangkat Pembelajaran Sains Kimia Berbasis
Budaya Bali Bagi Guru-Guru IPA SMP di Kecamatan Sukasada, 42–50.
Sururie, R. W., Aziz, R., Muttaqin, Uriawan, W., Zulqiah, Mardiyansyah, Y.,
& Fridayanti. (2019). Pelaksanaan, Model KKN Sisdamas UIN Sunan
Gunung Djati Bandung Tantangan dan Peluang. Jurnal Ilmiah
Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 1–2.
Yunita. (2016). Panduan Pengelolaan Laboratorium Kimia. Bandung: CV
Insan Mandiri.
36 | K K N SISDAMAS 2018
LAMPIRAN
37 | K K N SISDAMAS 2018
38 | K K N SISDAMAS 2018
39 | K K N SISDAMAS 2018
BIODATA PENULIS
40 | K K N SISDAMAS 2018
41 | K K N SISDAMAS 2018