Anda di halaman 1dari 4

1.

Berikan definisi berikut ini:


a. Farmakoekonomi adalah sudi yang mengukur dan membandingkan antara biaya
dan hasil dari suatu pengobatan. Atau analisis tentang biaya obat bagi sistem
pelayanan kesehatan dan masyarakat, agar masyarakat dapat mendapatkan
pengobatan mudah dan efisien.
b. Biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan secara langsung sebagai akibat
adanya pengobatan. Atau biaya yang secara langsung untuk menjalankan suatu
pengobatan dengan menghitung semua biaya yang dikeluarkan, keuntungan yang
diinginkan, dimana biaya secara jelas dapat ditelusuri penggunaannya dalam unit
kesehatan. Contoh biaya obat, biaya dokter, biaya labolatorium.
c. Cost minimazime analysis adalah analisis biaya yang membandingkan biaya total
antara 2 obat atau lebih yang mempunyai khasiat dan efek samping yang sama
dengan biaya serendah mungkin. Atau tipe analisis yang menentukan biaya
program terendah dengan asumsi besarnya manfaat yang diperoleh sama.
d. Obat generik adalah obat yang telah habis masa patennya (off patent), sehingga
dapat diproduksi oleh semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar royalti
dan obat dengan nama obat yang sama dengan zat aktif berkhasiat yang
dikandungnya, sesuai nama resmi International Non Propietary Names yang
telah di tetapkan dalam Farmakope Indonesia.
e. Kualitas hidup adalah suatu keadaan dimana seseorang memiliki kemampuan
untu kelakukan aktivitas yang positif bagi dirinya sendiri ataupun orang lain
2. Sebutkan perbedaan mendasar anatara analisis manfaat biaya (CBA), analisis
efektivitas biaya (CEA) dan analisis utilitas biaya (CUA), kualitas hidup. Analisis apa
yang terbaik menurut anda.
 Analisa Biaya Keuntungan ( Cost Benefit Analysis ).
Mengukur dan membandingkan biaya penyelenggaraan 2 program kesehatan
dimana outcome dari kedua program tersebut berbeda.
Contoh: cost benefit dari program penggunaan vaksin dibandingkan dengan
program penggunaa antihiperlipidemia.
 Analisa Biaya Efektifitas ( Cost Effective Analysis ).
Perbandingan nilai moneter dengan mengukur biaya dalam satuan medis.
Metode ini juga digunakan untuk membandingkan obat-obatan yang
pengukuran hasil terapinya dapat dibandingkan.

Contoh : membandingkan 2 obat yang digunakan untuk indikasi yang sama


tetapi biaya dan efektifitasnya berbeda.
 Analisis Cost-Utility adalah analisis yang lebih cenderung mengukur kualitas
hidup seseorang secara kontinu dalam menjalani suatu terapi pengobatan
Tidak selamanya ke empat evaluasi farmakoeonomi yang meliputi Cost-
Minimization Analysis (CMA), Cost-Effectiveness Analysis (CEA), Cost-Benefit
Analysis (CBA), dan Cost-Utility Analysis (CUA) dapat berjalan bersamaan.
Tergantung kita ingin melihat dari mana, kalau dari sisi biaya maka kita bisa
memilih CEA, kalau dari sisi kualitas hidup pilih CUA

3. Sebutkan dan jelaskan pendekatan farmakoekonomi dalam pemasaran obat dan


kebijakan publik. Aspek apa saja yang perlu anda ketahui dalam kebijakan publik.
Dan bagaimana menerapkan ilmu farmakoekonomi dalam pemasaran obat dan
kebijakan publik.
Pendekatan dalam kebijakan publik:
 Untuk melihat mekanisme aksi dari kebijakan publik tsb
 Mempelajari model permintaan dan kubutuhan terhadap proses pembuat
kebijakan
 Mempelajari pendekatan promosi kesehatan
 Menggambarkan bentuk pelayanan yang dihubungkan terhadap kebijakan
publik
 Menggambarkan bagaimana partisipasi masyarakat terhadap perkembangan
kebijakan kesehatan

Aspek yang perlu diketahui dalam kebijakan publik:

a. Kebijakan regulasi: melihat bagaimana pemerintah dapat memproteksi


penduduk terhadap bidang kesehatan
b. Kebijakan alokasi: biasanya menyangkut kebijakan terhadap servis
pelayanan/distribusi penghasilan terhadap tenaga profesional
c. Kebijakan multiregensi:

 Regulasi terhadap partisipasi penyedia/provider

 Kebijakan terhadap kekuasaan di dalam tenaga profesional


d. Kebijakan terhadap program penyedia sarana kesehatan Kebijakan keuangan:
harus diprioritaskan pada program pelayanan dan jasa yang diberikan
Cara menerapkan ilmu farmakoekonomi dalam kebijakan publik dan pemasaran obat:
a. Pemerintah melaksanakan evaluasi hanya secara periodik dengan
membandingkan dengan harga referensi internasional mengikuti metode
standar internasional yang terkini untuk:
 Membandingkan harga dengan harga negara lain dalam rangka
mengambil langkah kebijkan yang tepat mengenai harga obat

 Membandingkan keterjangkauan obat oleh masyarakat diberbagai


daerah (baik perkotaan maupun pedesaan) dan di sarana pelayanan
berbagai sektor.

 Menilai dampak kebijakan yang telah dilaksanakan mengenai harga


obat
b. Pemanfaatan studi farmakoekonomi diunit pelayanan kesehatan secara
terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi
c. Pengendalian harga jual pabrik

 Pemerintah melakukan perbandingan harga obat yang masih dilindungi


hak paten dengan harga di negara lain dengan mengacu pada hasil
pengukuran harga obat

 Harga obat me-too (copy) tidak boleh lebih mahal dari harga obat
paten yang bersangkutan
d. Pemerintah mengembangkan sistem informasi harga obat bagi masyarakat
e. Pemerintah mengembangan sistem pengadaan obat sektor publik dengan
menerapkan prinsip pengadaan dalam jumlah besar/pengadaan terpusat.
f. Penghapusan pajak dan bea masuk untuk obat esensial
g. Pemerintah perlu melakukan kebijakan penerapan harga obat untuk menjamin
keterjangkauan harga obat
4. Bagaimana pendapat anda perkembangan farmakoekonomi? Sejauh mana peranan
dan perkembangannya dalam rumah sakit dan dalam apotik? Sejauh mana ilmu
tersebut dapat diterapkan dalam dua aspek tersebut?
Perkembangan farmakoekonomi bagi tenaga kesehatan, farmakoekonomi berperan
mewujudkan penggunaan obat yang rasional dengan pengambilan keputusan klinik,
mengingat penggunaan obat yang rasional tidak hanya mempertimbangkan aspek
keamanan, khasiat dan mutu saja, tetapi juga harus mempertimbangkan aspek
ekonomi. Pada akhirnya, pasien diharapkan akan memperoleh alokasi sumber daya
pelayanan kesehatan yang optimal dengan cara mengukur serta membandingkan
aspek khasiat serta aspek ekonomi dari berbagai alternatif terapi pengobatan
Peranan dan pengembangan dalam RS dan apotek:
RS:
 Dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan pedoman terapi
 Untuk merumuskan apakah suatu obat bisa dimasukkan dalam formularium
RS atau sebaliknya suatu obat harus dihapus dari formularium RS karena tidak
cost efektif dibanding obat lain
 Dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan daftar obat yang ada di
klinik
 RS/klinik terhindar dari tuntutan pasien dan pihak asuransi karena pengobatan
yang mahal
Apotek
Manfaat: untuk menyeleksi komponen-komponen obat yang banyak diresepkan
dokter
Aspek yang perlu diketahui:menjalin hubungan yang baik dengan dokter
5. Bagaimana pendapat anda masa depan riset di dunia farmasi? Sejauh mana anda bisa
memprediksi perkembangan dunia farmasi khususnya profesi farmasi terhadap bidang
riset dan pemerintahan? Bidang-bidang apa saja yang dapat menjanjikan seorang
farmasis bisa berperan di dalam perkembangan tersebut?
Menurut saya, masa depan riset farmakoekonomi di dunia farmasi sangat penting
karena tidak dipengaruhi penggunaan obat yang rasional selain dilihat dari segi
khasiat, keamanan dan mutu, juga dilihat dari pemberian harga yang ekonomis
(terjangkau oleh semua lapisan masyarakat).
Dalam manifestasi farmasi, hal ini akan cukup memakan waktu yang lama, karena
saat ini banyak perusahaan yang bisa disebabkan oleh banyak hal di bidang
farmakoekonomi. Misalnya: pemerintah sudah melakukan berbagai kebijakan salah
satunya subsidi kepada industri farmasi, dalam hal ini tatap memberatkan karena
bahan baku yang 90 % masih import luar negri sehingga masih juga memberatkan
dalam hal pajak. Produksi dan aspek-aspek lainnya yang sangat mempengaruhi harga
obat. Disinilah perlu diperhatikan program farmakoekonomi di RS juga memiliki
tujuan farmakoekonomi untuk mendapatkan harga obat yang terjangkau.
Bidang-bidang yang menjanjikan seorang farmasis bisa berperan dalam
perkembangan tersebut, antara lain:
1. Bidang farmasi komunitas
o Rumah sakit
o Apotek
2. Bidang produksi/ industri obat-obat dan produk biologi
3. Bidang perdagangan, sektor perdagangan obat dan alat kesehatan juga
membutuhkan sarjana farmasi klinik dan komunitas karena harus memenuhi
standar
4. Bidang kebijakan: apoteker bisa merintis karir di BPOM
5. Bidang industri kosmetik
6. Bidang industri makanan dan minuman
7. Industri riset dan pendidikan
8. Industri perbekalan rumah tangga dan kesehatan
9. Industri jamu dan obat tradisional

Anda mungkin juga menyukai