Anda di halaman 1dari 8

Harmonisasi Hak Dan Kewajiban Asasi Manusia Dalam Konkrit

Pelaksanaan Nilai-Nilai Pancasila


Nadia Azzahra Chandra1
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Jln. Rawamangun Muka Nomor 1 Jakarta Timur
1
nadiazzahrac_ppkn17s1@mahasiswa.unj.ac.id

Universitas Negeri Jakarta


Jln. Rawamangun Muka Nomor 1 JakartaT imur, DKI Jakarta, Indonesia

Abstrak— Salah satu konstitusi di Indonesia sebagai landasan dalam berbagai pelaksanaan hukum maupun bermasyarakat bagi
warga negara nya ialah Pancasila. Pancasila yang merupakan konstitusi dan ideologi negara mengandung berbagai makna
pelaksanaan nilai-nilai hak asasi manusia. Hak asasi manusia yang merupakan hak yang dimiliki bagi setiap warga negara Indonesia
dilindungi dengan adanya Pancasila serta Undang-Undang. Dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila yang mengandung hak asasi
manusia juga terdapat kewajiban asasi bagi warga negaranya. Nilai ketuhanan Yang Maha Esa terkandung dalam sila pertama
memiliki makna kebebasan beragama dan beribadah sesuai keyakinannya, nilai keadilan sosial bagi warga negara Indonesia
terkandung dalam sila kedua Pancasila, nilai kebebasan untuk bergaul, berserikat, maupun bersaudara terkandung dalam sila ketiga
Pancasila yaitu Persatuan Indonesia, nilai untuk mengharagi hak masing-masing warga negara untuk bermusyawarah dan
bermufakat tanpa adanya tekanan, paksaan, maupun intervensi terkandung dalam sila keempat Pancasila, dan nilai menghargai
kepemilikan seseorang terkandung dalam sila kelima Pancasila. Dalam mengharmonisasikan hak asasi manusia dengan adanya
kewajiban asasi bagi warga negara Indonesia perlu adanya sikap yang mendasari harmonisasi tersebut sehingga dapat terlaksananya
juga nilai-nilai Pancasila sebagai konstitusi dan ideologi negara seperti sikap toleransi, peduli sosial, cinta tanah air, saling
menghormati, bangga sebagai Bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia, serta yang terutama ialah menjaga keseimbanagan hak
dan kewajiban asasi manusia.
Kata kunci— Hak asasi manusia, Kewajiban asasi, Pancasila

I. PENDAHULUAN kehidupan juga adanya suatu hal yang disebut


dengan hak asasi manusia, dimana hak tersebut
A. Latar Belakang lahir bersama dengan adanya warga negara sejak
Saat membaca kata harmonisasi yang teringat pada dalam kandungan. Dalam kandungan warga negara
pikiran kita ialah kesetaraan, keselarasan, telah memiliki hak, salah satunya hak untuk hidup,
keseimbangan. Dalam hak asasi manusia dan dan bagi ibunya yang mengandung ialah hak untuk
dengan adanya kewajiban asasi manusia diharapkan hidup, bertahan hidup, mendapatkan pelayanan
dapat terciptanya suatu kesejahteraan dan keadilan kesehatan, tempat tinggal, dan sebagainya. Namun
dalam bermasyarakat maupun berbangsa dan dengan adanya hak asasi manusia tersebut, setiap
bernegara. Dalam kehidupan sehari-hari misalnya, orang juga memiliki suatu kewajiban asasi, yaitu
ketika kita hendak memiliki suatu yaitu misalnya berbagai sikap maupun moral yang ditujukan demi
berupa hak untuk memiliki suatu barang maka kita terciptanya keseimbangan dan keselarasan dengan
mempunyai kewajiban untuk membeli atau hak asasi manusia. Kewajiban tersebut seperti
membayarnya. Sama juga dalam hal menjalankan menghargai keberadaan orang lain tanpa melihat
nilai-nilai Pancasila, saat kita hendak mendapatkan latar belakang SARA, saling bekerjasama demi
hak untuk bermusyawarah dan bermufakat, maka terciptanya kerukunan tanpa memandang SARA,
dalam pelaksanaanya kita wajib yntuk menghargai sikap toleran, menjunjung tinggi nilai-nilai
pendapat orang lain. Seluruh hal tersebut kemanusiaan, dan sebagainya.
merupakan pencerminan dari sikap-sikap yang Dasar hukum hak asasi manusia dan kewajiban
konkrit dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. asasi manusia selain Pancasila ialah pada Undang-
Pancasila yang lahir sebagai ideologi negara pada 1 Undang Dasar NRI 1945 pasal 28A-28J, serta
Juni 1945 mengandung berbagai makna dalam ketetapan MPR dan peraturan lainnya. Dasar
kehidupan berbangsa dan bernegara. Di dalam hukum tersebut mengandung penjabaran nilai-nilai
instrumental dalam nilai-nilai Pancasila. Yang merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
merupakan pedoman pelaksanaan nilai-nilai dasar dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
pada Pancasila berupa ketentuan konstitusional. Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan
Namun sayangnya, saat ini seringkali terdapat serta perlindungan harkat dan martabat manusia 1.
pelanggaran hak asasi manusia, dari hal yang kecil Salah satu anggota Komisi Hak Asasi Manusia
hingga hal yang sangat serius. Hal ini salah satunya dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa Jan Materson
disebabkan karena kurangnya kesadaran akan mengartikan Hak Asasi Manusia sebagai hak yang
makna hak asasi dan kewajiban asasi manusia. Hak melekat dalam diri manusia dan tanpa hak tersebut
dan kewajiban yang semestinya dapat menjadi manusia tidak dapat hidup sebagai manusia. Dalam
seimbang dan selaras dapat menjadi tidak terwujud maknanya, Hak Asasi Manusia mengandung dua
apabila warga negara nya kurang peduli terhadap makna, yaitu :
pelaksanaannya serta makna dari sikap tersebut. 1. Hak Asasi Manusia merupakan hak alamiah
Karakter kebangsaan juga dapat menjadi penunjang yang melekat, sesuai dengan kodrat mereka
bagi pelaksanaan harmonisasi hak dan kewajiban sebagai makhluk yang merdeka, berakal
asasi manusia dalam pelaksanaan konkrtit nilai-nilai budi, dan berprikemanusiaan, serta telah
Pancasila. Oleh karena itu upaya untuk dimiliki sejak dalam kandungan.
menegakkkan hak asasi manusia dapat kita lakukan 2. Hak Asasi Manusia merupakan alat untuk
dengan menjalankan kewajiban asasi kita sebagai menjaga harkat dan martabat manusia sesuai
warga negara dan masyarakat berbangsa dan dengan kodratnya, sebab manusia
bernegara dengan peningkatan sikap dan karakter merupakan makhluk Tuhan yang paling
kebangsaan yang mencerminkan ideologi negara sempurna.
Indonesia yaitu Pancasila. Hak Asasi Manusia memiliki beberapa ciri
khusus, yaitu Hakiki artinya hak asasi manusia
B.Rumusan Masalah sudah ada sejak lahir, Universal yaitu berlaku
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, untuk semua orang tanpa memandang SARA,
maka rumusan masalah dalam penulisan ini adalah : Tidak dapat dicabut artinya hak tersebut tidak
1. Apa makna yang terkandung dalam dapat diberikan kepada pihak lain, Tidak dapat
Pancasila terkait dengan pelaksanaan nilai- dibagi artinya semua orang berhak memiliki
nilai Hak Asasi dan Kewajiban Asasi dan mendapatkan hak. Hak asasi manusia tidak
Manusia? dapat dipisahkan dengan manusia, HAM
2. Bagaimana sikap yang mencerminkan upaya bersumber pada sumber utama dari segala
harmonisasi hak dan kewajiban asasi sumber hukum yaitu dalam kitab suci, bahwa
manusia dalam pelaksanaan konkrit nilai- manusia diciptakan oleh Tuhan dengan hak dan
nilai Pancasila? kewajiban. Manusia dibedakan berdasarkan
tingkat keimanan dan ketakwaannya, dan tidak
C. Tujuan Penulisan dibedakan berdasarkan SARA. Oleh karena itu
Adapun tujuan dalam penulisan ini adalah untuk hak asasi manusia hendaknya dijunjung tinggi,
mengetahui makna yang terkandung dalam sebab dalam agama masing-masing hak asasi
harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia serta manusia sudah dilindungi. Pengakuan terhadap
upaya dalam pelaksanaan konkrit nilai-nilai hak asasi manusia ini merupakan pengakuan
Pancasila. terhadap segala potensi dan harga diri manusia
menurut kodratnya. Dalam hak tersebut juga
terkandung kewajiban yang harus dijalani,
II. PEMBAHASAN

A. Hak dan Kewajiban Asasi Manusia 1


Tim Dosen PKn UPI, ‘Undang-Undang RI Nomor
Hak asasi manusia ialah seperangkat hak yang 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia’,
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia Tersedia: Http://Www. Dpr. Go. Id. Html [1
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan Desember 2015], 1999.
sebab hak asasi manusia lahir bersama dengan Salah satu ciri dari hak asasi manusia ialah bersifat
adanya kewajiban asasi bagi setiap individu. universal, yaitu hak asasi manusia merupakan
kewajiban secara sederhana dapat diartikan sebagai sesuatu yang dimiliki dan wajib dilakukan oleh
sesuatu yang harus dilakukan dengan peenuh setiap manusia di dunia tanpa membedakan SARA.
tanggung jawab. Sehingga kewajiban asasi Sehingga setiap warga negara wajib menjunjung
merupakan kewajiban dasar yang dimiliki manusia. tinggi Hak Asasi Manusia. Penegakkan hak asasi
Hak dan kewajiban asasi manusia merupakan hal manusia berbeda dalam setiap negara. Misalnya di
yang saling berkaitan, dan menimbulkan sebab- negara Indonesia penegakkan hak asasi manusia
akibat. Seseorang akan mendapatkan haknya berdasarkan ideologi negara yaitu Pancasila yang
apabila telah melaksanakan kewajibannya. selalu menjunjung keseimbangan hak dan
Misalnya, saat seseorang telah menjaankan ibadah kewajiban warga negaranya.
puasa maka ia akan mendapatkan balasan berupa Pancasila merupakan ideologi negara yang
amal ibadah, atau ketika seseorang telah belajar mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan,
dengan giat maka ia akan mendapatkan prestasi menghormati keberadaan hak dan kewajiban asasi
yang diharapkan. Hak yang didapatkan juga dapat manusia, baik warga negara Indonesia maupun
terjadi sebagai akibat dari kewajiban yang dipenuhi warga negara asing. Pancasila menjamin nilai-nilai
oleh orang lain. Misalnya, seseorang berhutang tersebut dengan nilai-nilai yang terkandung
pada diri kita, lalu ia melunasi hutang tersebut, didalamnya. Nilai-nilai dalam Pancasila dapat
maka hak kita untuk mendapatkan kembali harta dikategorikan dal tiga nilai yaitu nilai dasar, nilai
kita terpenuhi karena adanya kesadaran dari orang instrumental, dan nilai praktis.
yang berhutang tersebut kepada kita. Atau dalam 1. Nilai dasar Hak Asasi Manusia dalam
kegiatan di sekolah, ketika guru memberi kita ilmu Pancasila
dan pengetahuan terkait materi yang diajarkan, Nilai-nilai dasar hak asasi manusia dalam
maka kita mendapatkan hak untuk menuntut ilmu Pancasila yaitu terkandung dalam hakikat
dan memperoleh pengetahuan karena guru telah kelima sila Pancasila. Pertama sila Ketuhanan
emmnuhi kewajibannya untuk mengajar. Yang Maha Esa menjamin hak kemerdekaan
Oleh karna itu hak dan kewajiban asasi tidak dapat untuk memeluk agama, beribadah, dan
dipisahkan, sebab dari berbagai kewajiban dapat kewajiban untuk menghargai perbedaan agama.
muncul berbagai hak asasi bagi individu maupun Kedua sila Kemanusiaan yang adil dan beradab
bagi orang lain. Namun saat ini, masih sering dimana hak bagi setiap warga negara Indonesia
terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban yang maupun warga negara asing pada kedudukan
tidak seimbang. Misalnya setiap warga negara sama dalam hukum serta memiliki kewajiban
berhak untuk hidup layak dan sejahtera, tetapi dan hak yang sama untuk mendapatkan jaminan
masih banyak warga negara yang merasakan dan perlindungan hukum. Yang ketiga pada sila
kesulitan dan kurang nya kelayakan untuk hidup. Persatuan Indonesia, yaitu adanya unsur
Hal tersebut disebabkan karena adanya persatuan antar warga negara dengan semangat
ketidakseimbangan hak dan kewajiban, yaitu karena gotong royong, saling menghormati, saling
warga tersebut kurang menjalani kewajibannya membantu, rela berkorban, dan menempatkan
sehingga kesenjangan terjadi terhadap hak nya kepentingan bangsa dan negara diatas
untuk mendapatkan penghidupan yang layak dan kepentingan pribadimaupun golongan. Hal
sejahter. Dan dapat juga disisi lain warga negara ini tersebut sesuai dengan prinsip hak asasi
kurang sejahtera karena adanya beberapa kebijak manusia yaitu hendaknya sesama manusia
pemerintah yang seharusnya menjadi kewajiban bergaul satu sama lain dengan semangat
pemerintah untuk mendukung pemenuhan hak persaudaraan. Yang keempat yaitu pada sila
warga negaranya, sehingga masih terjadi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kesenjangan dalam beberapa tingkat. kebijaksanaan dalam permusyawaratan
B. Makna yang terkandung dalam Pancasila perwakilan, hal ini mencerminkan kehidupan
yang demokratis, baik dalam pemerintahan,
negara, maupun bermasyarakat. Mengahargai NO.1/1999/Pengadilan Hak Asasi
setiap hak warga negara untuk bermusyawarah Manusia.
bermufakat, dilakukan tanpa adanya tekanan, e) Ketentuan dalam Peraturan Pemrintah
paksaan, maupun intervensi yang mengahlangi seperti Peraturan Pemerintah
hak-hak untuk berpartisipasi bagi masyarakat. NO.22/2002/Tata Cara Perlindungan
Dan yang terakhir yaitu pada sila kelima terhadap Korban dan Saksi dalam
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, pelanggaran Hak Asasi Manusia yang
hal ini menandakan bahwa seluruh rakyat berat, Peraturan Pemerintah NO.
Indonesia mengakui hak milik perorangan dan 3/2002/Kompensasi, Restitusi,
hak tersebut dilindungi oleh negara, dan setiap Rehabilitasi terhadap Korban
masayarakat memiliki kesempatan yang Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat.
sebesarnya. f) Ketentuan dalm Keppres (Keputusan
2. Nilai instrumental Hak Asasi Manusia Presiden) seperti Keppres
dalam Pancasila NO.50/1993/Komisi Nasional HAK
Nilai instrumental merupakan penjabaran Asasi Manusia, Keppres NO.
dari nilai-nilai dasar yang terkandung dalam 831998/Pengesahan Konvensi nomor 87
Pancasila. Nilai-nilai ini merupakan pedoman tentang Kebebasan Berserikat dan
pelaksanaan nilai-nilai dasar Pancasila. Perlindungan untuk Bernegoisasi,
Perwujudan nilai-nilai instrumental ini Keppres NO. 31/2001/Pembentukan
berbentuk ketentuan konstitusional, seperti Pengadilan HAM pada Pengadilan
Undang-Undang Dasar NRI 1945, hingga Negeri Jakarta pusat, Pengadilan Negri
peraturan dan Ketetapan MPR, Presiden, Surabaya, Pengadilan Negeri Medan,
maupun daerah. Hak asasi dan kewajiban asasi dan pengadilan Negeri Makassar,
manusia diatur dan dijamin dalam nilai-nilai Keppres NO. 96/2001/Perubahan
instrumental Pancasila. Peraturan-peraturan Keppres NO. 53/2001/Pembentukan
tersebut yang merupakan nilai instrumental Pengailan Hak Asasi Manusia Ad Hoe
Pancasila diantaranya : pada pengadilan Negeri Jakarta Pusat,
a) UUD NRI 1945 pada pasal 28A-28J. Keppres NO.40/2004/Rencana Aksi
b) Ketetapan MPR Nomor Nasional Hak Asasi Manusia Indonesia
XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi 2004-2009.
Manusia, didalamnya terdapat piagam
HAM Indonesia. 3. Nilai-nilai praktis Hak Asasi Manusia dalam
c) Ketentuan dalam UU organik, yaitu UU pencerminan Sila-Sila Pancasila
RI NO. 5/1998/Konvensi Menentang Nilai-nilai praktis merupakan realitas dari
Penyiksaan dan Perlakuan atau nilai-nilai dasar dan instrumental Pancasila
Penghukuman yang kejam, tidak yang diamalkan dalam kehidupan sehari-
manusiawi, atau Merendahkan Martabat hari. Niali praktis Pancasila selalu
Manusia, UU RI NO 39/1999/Hak Asasi berkembang seiring perubahan zaman dan
Manusia, UU RI NO. aspirasi masyarakat. Hal ini dikarenakan
26/2000/Pengadilan Hak Asasi Manusia, Pancasila merupakan ideologi yang terbuka,
UU RI NO. 11/2005/Konvenan sifatnya selalu mengiringi dan mengikuti
Internasional tentang Hak-hak Sipil dan perkembangan zaman namun terdapat
Politik, UU RI NO 12/2005/Konvenan ketetapan yang tidak dapat diabaikan, yaitu
Internasional Hak-hak Ekonomi, Sosial, menjunjung nilai kemanusiaan dan
dan Budaya. kebangsaan.
d) Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Hak asasi manusia dalam nilai-nilai praktis
Pengganti UU (Perppu) Pancasila dapat terwujud apabila nilai-nilai
dasar dan instrumental dalam Pnacasila
tersebut dapat dilaksanakan dalam berusaha untuk menjalin hubungan baik
kehidupan sehari-hari oleh warga dengan antar sesama anggota pengurus
negaranya. Hal tersebut dapat terwujud OSIS sehingga tercipta upaya yang baik
apabila setiap warga negara menunjukan untuk organisasi. 3
dan mencerminkan sikap positif dalam c) Persatuan Indonesia, tercermin dalam upaya
kehidupan sehari-harinya, sikap-sikap dan sikap seperti menempatkan persatuan,
tersebut diantaranya : kesatuan, kepentingan, dan keselamatan
a) Ketuhanan Yang Maha Esa tercermin dalam bangsa dan negara diatas kepentingan
sikap hormat-menghormati dan bekerja pribadi maupun golongan, rela berkorban
sama sehingga tercipta kerukunan hidup, untuk kepentingan bangsa dan negara, cinta
saling menghargaui dan menghormati tanah air dan bangsa, bangga sebagai bangsa
kebebasan beribadah sesuai agama dan Indonesia dan bertanah air Indonesia, serta
keyakinannya, tidak memaksakan kehendak berupaya memajukan pergaulan dalam
suatu agama dan kepercayaan kepada orang bangsa demi persatuan dan kesatuan bangsa
lain. Ketika sebelum memulai pelajaran di yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Salah satu
kelas pasti guru akan memulai dengan doa. upaya dalam lingkungan pendidikan ialah
Hal ini merupakan perwujudan fasilitas dalam penerapan pendidiakn karakter yang
keagamaan yang memadai termasuk guru berwawasan kebangsaan yaitu dengan
agama di dalamnya sebagai hak asasi menggunakan modul pendidikan karakter
manusia adalah manifestasi dari Tuhan Yang berwawasan kebangsaan sebagai proses
Maha Esa, hak asasi manusia yang paling menciptakan dan menguatkan rasa cinta
dasar. Kompetensi ini menuntun siswa tanah air dan bangsa.4
untuk hidup dan mempraktikkan ajaran Rasa cinta tanah air dan bangsa juga dapat
agama yang mereka anut.2 dilakukan salah satunya dengan pendidikan
b) Kemanusiaan yang adil dan beradab kearifan lokal. Kearifsn lokal yang
tercermin dalam sikap mengakui persamaan merupakan nilai-nilai sikap yang mendasari
derajat, hak, dan kewajiban antar sesama sesorang berdasarkan nilai-nilai luhur
manusia, saling mencintai sesama manusia, budaya di Indonesia. Nilai-nilai luhur
tenggang rasa kepada orang lain, tidak budaya tersebut dapat dilestarikan dengan
semena-mena kepada orang lain, jalan mewariskan dari generasi tua ke
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, berani generasi muda melalui pendidikan, baik itu
membela kebenaran dan keadilan, saling pendidikan formal, informal, maupun
menghormati dan bekerjasama dengan nonformal.5
bangsa lain. Hal ini sejalan dengan hak asasi d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
manusia yang bersifat universal tanpa kebijaksanaan dalam
membedakan SARA. Dalam lingkungan
sekolah misalnya pada OSIS Aktivitas 3
Muhammad Japar and Desca Paridana,
mental yang dilakukan oleh pengurus OSIS ‘Pembentukan Karakter Kemandirian Melalui
dapat diamati saat rapat atau forum, Kegiatan Osis Di Sekolah Menengah Atas’, 28.20
pemimpin rapat akan berusaha untuk saling (2018), 86–103.
mendengarkan dan menganggap sama para 4
Muhammad Japar, ‘Pengembangan Model
anggota pengurusnya tanpa melihat latar Pendidikan Karakter Berwawasan Kebangsaan Di
belakang anggotanya, para pengurus akan Perguruan Tinggi’, 1.1 (2017), 2012–15.
5
Septi Mulyanti Siregar and Nadiroh Nadiroh,
2
Muhammad Japar and Dini Nur Fadhillah, ‘Do We ‘Peran Keluarga Dalam Menerapkan Nilai Budaya
Need to Learn About Human Rights Values ?: Suku Sasak Dalam Memelihara Lingkungan’,
Jurisprudential Inquiry Model of Teaching in Senior Jurnal Green Growth Dan Manajemen Lingkungan,
High School’, 164.Icli 2017 (2018), 91–96. 5.2 (2016), 28–40.
permusyawaratan/perwakilan, dapat dengan disiplin masuk ke setiap kelas untuk
dicerminkan melalui sikap mengutamakan memberikan pengumuman sehingga dapat
kepentingan negara dan masyarakat, tidk menjadi teladan bagi siswa lain.8
memaksakan kehendak kepada orang lain,
mengutamakan musyawarah dalam C. Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
mengambil keputusan untuk kepentingan dalam Upaya pelaksanaan konkrit nilai-nilai
bersama, menerima dan melaksanakan Pancasila
setiap keputusan musyawarah, dan Hak dan kewajiban merupakan kesatuan yang tidak
mempertanggungjawabkan setiap keputusan dapat dipisahkan. Setiap individu telah melekat
musywarah secara moral kepada Tuhan dengan adanya hak asasi masing-masing. Hak asasi
Yang Maha Esa. Pada pola pemikiran baru tersebut bersifat hakiki, universal, tidak dapat
dalam pendidikan kewarganegaraan di dicabut, dan tidak dapat dibagi. Pengakuan atas
Indonesia ini yaitu mulai difokuskan pada keberadaan hak asasi manusia merupakan
demokrasi, hak asasi manusia dan hubungan pengakuan akan potensi dan segala harga diri
antara bangsa dan kewarganegaraan sebagai manusia secara kodratnya ialah makhluk Tuhan
pendidikan demokrasi politik. Oleh karena yang paling sempurna. Oleh karena itu manusia
itu pendidikan kewarganegaraan memiliki dengan bersamaan adanya hak asasi yang melekat
peran yang sangat penting dalam konteks pada dirinya juga terdapat kewajiban yang harus
ini, bagi siswa dalam membangun dan dijalankan dengan sepenuh hati. Salah satu cara
mengembangkan kepedulian terhadap hak dalam upaya mengharmonisasikan hak dan
asasi manusia. Hak asasi manusia memiliki kewajiban ialah menghindari sikap mementingkan
tujuan untuk memberikan tanggung jawab diri sendiri. Sebab sikap tersebut dapat
perubahan terhadap perjuangan dalam menyebabkan seseorang untuk menuntut haknya
melawan penindasan.6 Sebab hak asasi masing-masing tanpa memikirkan kewajibannya.
manusia adalah hak yang dimiliki oleh Upaya terhadap penegakkan atau
manusia yang telah diperoleh dan disatukan mengharmonisasikan hak asasi dan kewajiban asasi
dengan kelahiran dan kehadirannya dalam ini merupakan suatu bentuk atas dukungan terhadap
kehidupan bermasyarakat.7 upaya penegakkan Hak Asasi Manusia yang
e) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat dilakukan oleh pemerintah.
Indonesia, dapat tercermin dalam sikap Upaya konkrit pemerintah dalam upaya penegakkan
menjaga kesiembangan antara hak dan hak asasi manusia juga sekaligus menjalankan nilai-
kewajiban, menghormati hak-hak orang nilai dasar, instrumental, dan praktis dari Pancasila.
lain, suka memberi pertolongan kepada Upaya tersebut diantaranya dengan mengatur segala
orang lain, menjauhi sikap pemerasan hukum di Indonesia sesuai dengan kepribadian
terhadap orang lain, menjauhi sikap boros bangsanya yaitu Pancasila. Penegakkan Hak Asasi
dan gaya hidup bermewahan, rela bekerja Manusia di Indonesia tidak lagi berorientasi pada
keras, menghargai hasil karya orang lain. pemahaman Hak Asasi Manusia yang bersifat
Sebagai contoh ketika dalam kegiatan OSIS, liberal dan sekuler, yang tidak selaras dengan
pengurus OSIS bertanggung jawab terhadap makna sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang
organisasi dan lingkungan sosial siswa, Maha Esa. Selain berasaskan pada niai-nilai
instrumental Pancasila, Hak Asasi Manusia di
6 Indonesia juga mengikuti ketentuan-ketentuan
Social Studies and Sosyal Bilgiler, ‘The
hukum Internasional yang pada dasarnya
Improvement of Indonesia Students “Engagement
memberikan wewenang luar biasa kepada setiap
in Civic Education through Case - Based Learning”
negara. Terkait hal tersebut, Idrus Affandi dan
Muhammad Japar 1’, 9.3 (2018), 27–44
Karim Suryadi menegaskan bahwa Indonesia dalam
<https://doi.org/10.17499/jsser.11273>.
7
Miriam Budiardjo, ‘Masalah Kenegaraan’,
8
Gramedia, Jakarta, 1982. Japar and Paridana.
proses penegakkan Hak Asasi Manusia sangat Apabila partisipasi masyarakat meningkat dalam
mempertimbangkan dua hal yaitu pertama kehidupan berbangsa dan bernegara maka pejabat
kedudukan negara Indonesia sebagai negara yang penegak hukum harus memberikan pelayanan
berdaulat secara hukum, sosial, maupun politik perlindungan yang baik dan adil bagi
harus dipertrahankan dalam setiap keadaan. Kedua masyarakatnya dalam lingkungan masyarakat,
yaitu dalam pelaksanaannya pemerintah tetap berbangsa, maupun bernegara, meningkatkan
mengacu pada ketentuan-ketentua n hukum kualitas layanan publik untuk mecegah terjadinya
Internasional mengenai Hak Asasi Manusia, lalu pelanggaran HAM oleh pemerintah, sebab jika
menyesuaikannya dalam lingkungan nasional kewajiban tersebut tidak dilakukan maka akan
sehingga dapat ditempatkan sedemikian rupa yang menimbulkan akibat pada masyarakat dengan tidak
tidak dapat terpisahkan dari sistem hukum nasional. terpenuhinya hak mereka untuk mendapatkan
Upaya pemerintah tersebut diantaranya tercermin layanan yang baik. Kemudian meningkatkan
dalam Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga
Manusia (KOMNAS HAM) pada 7 Juni 1993 politik terhadap setiap upaya penegakkan HAM
melalui Keppres NO.50/1993. Keberadaan yang dilakukan oleh pemrintah, berbagai upaya
KOMNAS HAM diatur dalam UU RI hendaknya dapat diketahui oleh masyarakat sebab
NO.39/1999/Hak Asasi Manusia/Pasal75-99. akan kemungkinan terjadinya upaya yang hanya
Komisi ini merupakan lembaga yang berfungsi mementingkan beberpa golongan saja. Selanjutnya
sebagai lembaga pengkajian, penyuluhan, meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip HAM
penelitian, pemantauan, dan mediasi Hak Asasi kepada masyarakat melalui pendidikan formal
Manusia. Komisi ini beranggotakan 35 orang yang seperti sekolah, perguruan tinggi, dan non formal
dipilih oleh DPR berdasarkan usulan KOMNAS seperti kegiatan kerohanian atau kursus dan
HAM yang disetujui oleh Presiden. Masa jabatan pelatihan. Dan yang terakhir yaitu meningkatkan
dalam KOMNAS HAM yaitu 5 tahun. kerjasama yang harmonis antar kelopok maupun
Selain pembentukan KOMNAS HAM pemerintah golongandalam masyarakat. Dengan begitu dapat
juga membentuk instrumen HAM yang merupakan terciptanya keselarasan karena mampu saling
alat untuk menjamin proses penegakan Hak Asasi memahami, menghargai, dan menghormati masing-
Manusia, berupa peraturan perundang-undangan masing keyakinan maupun pendapat yang berbeda.
dan lembaga-lemabaga penegakkan Hak Asasi
III. KESIMPULAN
Manusia seperti KOMNAS HAM dan Pengadilan
Hak Asasi Manusia. Pengadilan HAM dibentuk Hak asasi manusia yang telah melekat pada
berdasarkan UU RI NO. 26/2000. Pengadilan ini individu manusia juga terdapat didalamnya
merupakan pengadilan khusus terhadap kewajiban yang menjadi persyaratan demi
pelanggaran Hak Asasi Manusia baik perseorangan terlaksananya harmonisasi hak dan kewajiban asasi
maupun masyarakat. Pengadilan HAM menjadi manusi. Pancasila sebagai ideologi negara
dasar dalam penegakkan hukum, keadilan, dan Indonesia mengandung berbagai makna dalam
persamaan, baik perseorangan maupun golongan.. pelaksanaanya terkait hak asasi manusia. Sebagai
Pengadilan ini berwenang untuk memeriksa dan warga negara Indonesia hendaknya terus
memutuskan perkara pelanggaran Hak Asasi mempertahankan dan menjunjung nilai-nulai
Manusia yang dilakukan oleh warga negara Pancasila sebagai identitas negara dan juga sebagai
Indonesia namun terjadi diluar wilayah teritorial belahan jiwa sebagai individu dalam negara
Indonesia (kasus pelanggaran HAM di luar negeri). Indonesia secara khaffah dan bermoral serta
Apabila terjadi kasus pelanggaran HAM maka berkarakter kebangsaan Indonesia. Oleh karenanya
upaya yang dapat dilakukan ialah dalam setiap manusia yang merupakan makhluk yang
penangannya dan upaya setelahnya yaitu memiliki kemampuan untuk dapat bermoral,
pencegahan agar pelanggaran tersebut tidak terjadi menurut Borba (2008) dalam Nina dan Nadiroh
lagi. Upaya tersebut diantaranya dengan (2015), bahwa kemampuan tersebut adalah
menegakkan supremasi hukum dan demokrasi. untuk memahami hal-hal yang benar dan
salah serta memiliki keyakinan etika <https://doi.org/10.12691/education-3-6-3>
yang kuat dan tindakan berdasarkan hal Siregar, Septi Mulyanti, and Nadiroh Nadiroh, ‘Peran
Keluarga Dalam Menerapkan Nilai Budaya Suku Sasak
itu yang dinamai dengan kecerdasan Dalam Memelihara Lingkungan’, Jurnal Green Growth
moral. Kecerdasan moral tersebut dapat Dan Manajemen Lingkungan, 5 (2016), 28–40
membuat seseorang mampu berperilaku Studies, Social, and Sosyal Bilgiler, ‘The Improvement of
baik serta ber etika. Namun keyakinan Indonesia Students “Engagement in Civic Education
etika yang kuat tersebut perlu unuk through Case - Based Learning” Muhammad Japar 1’, 9
(2018), 27–44 <https://doi.org/10.17499/jsser.11273>
ditumbuhkan dan dikembangkan, UPI, Tim Dosen PKn, ‘Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun
sehingga dapat menajadi kemampuan 1999 Tentang Hak Asasi Manusia’, Tersedia:
yang cerdas dalam melakukan tindakan Http://Www. Dpr. Go. Id. Html [1 Desember 2015],
bermoral, bahkan dapat dipelajari 1999
melalui proses pendidikan di sekolah.9

UCAPAN TERIMA KASIH


Tulisan ini adalah hasil dari studi pustaka penulis
dalam rangka pemenuhan tugas Ujian Akhir
Semester mata kuliah Perencanaan Pembelajaran
PPKN sebagai bahan materi pembelajaran. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada ibu Prof. Dr.
Nadiroh, M.Pd yang telah bersedia sebagai
pengampu dalam penulisan ini. Namun demikian,
segala hal yang berkaitan dengan jurnal ini adalah
tanggung jawab penulis.

Daftar Pustaka
Budiardjo, Miriam, ‘Masalah Kenegaraan’, Gramedia,
Jakarta, 1982
Japar, Muhammad, ‘Pengembangan Model Pendidikan
Karakter Berwawasan Kebangsaan Di Perguruan
Tinggi’, 1 (2017), 2012–15
Japar, Muhammad, and Dini Nur Fadhillah, ‘Do We Need to
Learn About Human Rights Values ?: Jurisprudential
Inquiry Model of Teaching in Senior High School’, 164
(2018), 91–96
Japar, Muhammad, and Desca Paridana, ‘Pembentukan
Karakter Kemandirian Melalui Kegiatan Osis Di
Sekolah Menengah Atas’, 28 (2018), 86–103
Nurhasanah, Nina, and N Nadiroh, ‘The Civic Educational
(PKn) Learning through Thematic Principle in an Effort
Developing Moral Intelligence (Study of Qualitative in
SD Laboratorium PGSD FIP UNJ 2010)’, American
Journal of Educational Research, 3 (2015), 683–88

9
Nina Nurhasanah and N Nadiroh, ‘The Civic
Educational (PKn) Learning through Thematic
Principle in an Effort Developing Moral
Intelligence (Study of Qualitative in SD
Laboratorium PGSD FIP UNJ 2010)’, American
Journal of Educational Research, 3.6 (2015), 683–
88 <https://doi.org/10.12691/education-3-6-3>.

Anda mungkin juga menyukai