Manajemen ASN - Mekanisme Pengelolaan ASN
Manajemen ASN - Mekanisme Pengelolaan ASN
Manajemen ASN adalah kebijakan dan praktek dalam mengelola aspek manusia/ SDM dalam organisasi. (Pengadaan,
penempatan, mutasi, promosi, pengembangan, penilaian, dan penghargaan).
UU No. 5 tentang ASN secara detail menyebutkan pengelolaan pegawai PNS maupun PPPK seperti disebutkan pada
bagian Merit sistem.
Pengembangan Kompetensi ASN : Pendidikan dan pelatiha, seminar, kursus, dan pendataran.
e. Pola Karier
Untuk menjamin keselarasan potensi PNS dalam penyelengaraan tugas dan pembangunan perlu
disusun pola karier yang terintegrasi secara nasional.
f. Promosi
Berdasarkan perbandingan objektif antara kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dibutuhkan
oleh jabatam, penilaian prestasi kerja, kepemimpinan, kerja sama, kreativitas, dan pertimbangan
dari tim penilai kerja.
g. Mutasi
Setiap PNS dapat dimutasi tugas dan/atau lokasi dalam 1 Instansi Pusat, antar-Instansi Pusat, 1
Instansi Daerah, antar-Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dan ke perwakilan NKRI di luar negeri.
Mutasi PNS dalam satu Instansi Pusat atau Instansi Daerah dilakukan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian.
Mutasi PNS antar kabupaten/kota dalam 1 provinsi ditetapkan oleh gubernur setelah
memperoleh pertimbangan kepala BKN.
Mutasi PNS antar kabupaten/kota antarprovins, dan antar provinsi ditetapkan oleh menteri
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri setelah memeperoleh
pertimbangan kepala BKN.
Mutasi PNS provinsi/kabupaten/kota ke Instansi Pusat atau sebaliknya, ditetapkan oleh
kepala BKN.
Mutasi PNS antar-Instansi Pusat ditetapkan oleh kepala BKN.
h. Penilaian Kinerja
Bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang didasarkan sistem prestasi dan sistem
karier.
Dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja pada tingkat individu&tingkat unit atau organisasi,
dengan memperhatikan target, capaian, hasil, dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS.
Penilaian Kinerja PNS dilakukan secara :
Objektif
Terukur
Akuntabel
Partisipatif
Transparan
Hasil Penilaian bisa dijadikan sebagai syarat dalam pengangkatan jabatan, kenaikan pangkat,
pemberian tunjangan, sanksi, mutasi, promosi, mengikuti pendidikan, dan pelatihan.
Jika tidak mencapai target dikenakan sanksi administrasi hingga pemberhentian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pengaktifan kembali PNS yang diberhentikan sementara dilakukan oleh Pejaat Pembina
Kepegawaian.
Jaminan pensiun dan hari tua PNS diberikan sebagai perlindungan kesinambungan penghasilan hari
tua, sebagai hak& penghargaan atas pengabdian PNS. 2 Jaminan tersebut diberikan dalam program
jaminan sosial nasional.
n. Perlindungan
Pemerintah wajib memberikan perlindungan berupa:
Jaminan kesehatan;
Jaminan kecelakaan kerja;
Jaminan kematian; dan
Bantuan hukum.
2. Manajemen PPPK
a. Penetapan Kebutuhan
Jenis jabatan diatur dengan Perpres. Penyusunan kebutuhan jumlah PPPK sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilakukan dalam jangka waktu 5 tahun yang diperinci per 1 tahun berdasarkan prioritas
kebutuhan.
b. Pengadaan
Setiap WNI memiliki kesempatan melamar menjadi calon PPPK setelah memenuhi syarat.
Tahapannya : Perencanaan, Pengumuman Lowongan, Pelamaran, Seleksi, Pengumuman Hasil
Seleksi, dan Pengangkatan Menjadi PPPK.
Masa perjanjian kerja paling singkat 1 tahun dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan&penilaian
kinerja. PPPK tidak dapat diangkat secara otomatis menjadi CPNS.
c. Penilaian Kinerja
Bertujuan menjamin objektivitas prestasi kerja yang sudah disepakati berdasarkan perjanjian kerja
antara Pejabat Pembina Kepegawaian dengan pegawai yang bersangkutan. Penilaian kinerja
memperhatikan target, sasaran, hasil, manfaat yang dicapai, dan perilaku pegawai.
Penilaian kinerja PPPK dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan.
Hasil penilaian dimanfaatkan untuk menjamin objektivitas perpanjangan perjanjian kerja pemberian
tunjangan, dan pengembangan kompetensi. Diberhentikan jika tidak mencapai target kinerja.
d. Penggajian dan Tunjangan
Gaji diberikan berdasarkan beban kerja, tanggungjawab jabatan, dan resiko pekerjaan.
e. Pengembangan Kompetensi
Kesempatan pengembangan kompetensi direncanakan setiap tahun oleh Instansi Pemerintah.
Pengembangan kompetensi dievaluasi sebagai salah satu dasar perjanjian kerja selanjutnya.
f. Pemberian Penghargaan
1) Tanda kehormatan;
2) Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi;
3) Kesempatan menghadiri acara resmi/ kenegaraan.
g. Disiplin
Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakan disiplin terhadap PPPK serta melaksanakan
berbagai upaya peningkatan disiplin.
h. Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
Dilakukan dengan hormat karena :
Jangka waktu perjanjian kerja berakhir
Meninggal dunia
Atas permintaan sendiri
Perampingan organissasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pengurangan
PPPK
Tidak cakap jasmani/ rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas&kewajiban sesuai
perjanjian kerja yang disepakati.