Anda di halaman 1dari 11

METODA PENGOLAHAN LIMBAH

Nama Kelompok:

1. Alda Risma Elva Riana (03)

2. Febrian Tito Zakaria M (15)

3. Lukman (16)

4. Mustika Vinda Perdani (23)

5. Vivin Zulha Puspitasari (32)

1. PENDAHULUAN

Limbah adalah suatu bahan yang terbuang atau di buang dari aktivitas manusia, maupun proses-
proses alam yang belum mempunyai nilai ekonomi, bahkan bisa memiliki nilai ekonomi negatif.

Secara umum limbah dapat dibagi menjadi:


Limbah cair
Limbah padat
Limbah gas (udara)

Dari tingkat bahayanya dikenal dengan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) . Jenis limbah
tersebut memiliki sifat-sifat yang berbeda, sehingga memerlukan metoda pengelolaan limbah yang
berbeda pula, sebelum di buang ke lingkungan.

2. PENGELOLAAN LIMBAH CAIR

Air limbah dapat berasal dari 3 sumber yaitu:

a. Air limbah rumah tangga (domestik); perumahan,perdangangan, rekreasi

b. Air limbah industri

c. Air limbah rembesan dan limpasan air hujan

Sifat-sifat air limbah dapat dibagi :

1. Sifat fisik (zat padat, warna, kekeruhan, suhu, bau dan rasa)
2. Sifat kimia (bahan organik (BOD,COD),DO,pH, alkalinitas, logam-logam,anion,phenol, deterjen
dsb)
3. Sifat biologis (biota pencairan, mikroorganisme dan toksinitas)
Jenis kegiatan pengolahan limbah dan tujuan agar kosentrasinya mencapai taraf baku mutu effluen
disajikan :

Tabel : jenis kegiatan pengolahan limbah dan tujuannya (sugiharto,1987)

Jenis kegiatan Tujuan Pengolahan

1. Penyaringan Untuk menghilangkan zat padat


2. Perajangan Memotong benda yang berada dalam air limbah
3. Bak penangkap Menghilangkan pasir dan koral
pasir Memisahkan benda terapung
4. Bak penangkap Melunakkan air limbah
lemak Menetralkan asam atau basa
5. Tangki ekualisasi Menghilangkan benda tercampur
6. Netralisasi Menghilangkan bahan organik
7. Pengendapan Menghilangkan bau, benda yang tidak dapat diuraikan
8. Reaktor lumpur Untuk mengendapkan fosfat
aktif Menghilangkan nitrat secara biologis
9. Karbon aktif Menghilangkan amoniak
10. Pengendapan kimiawi Menghilangkan jenis zat tertentu
11. Nitrifikasi/denitrifikasi Menghilangkan partikel padat yang lebih kecil
12. Air stripping Menghilangkan zat terlarut
13. Pertukaran ion Membunuh mikroorganisme
14. Saringan pasir
15. Osmosis/elektrolisis
16. Desinfeksi

Berdasarkan komposisi dan sifat-sifatnya, pengolahan air limbah dapat dilakukan secara
bertahap sebagai berikut :

2.1 Pengolahan pendahuluan (pretreatment)

Pengolahan pendahuluan bertujuan memisahkan benda padat baik yang terapung maupun yang
mengendap, untuk memudahkan proses pengolahan limbah selanjutnya. Pengolahan pendahuluan
dilakukan dengan pompa sentrifugal dan biasanya di kombinasikan dengan alat pencacah/perajang
untuk memudahkan penarikkan pasir

2.3 Pengolahan kedua (Secondary treatment)

Umumnya mencakup proses biologis untuk mengurangi bahan organik melalui mikroorganisme
yang ada didalamnya.
Terdapat 2 hal penting dalam proses biologis:

a. Proses penambahan oksigen (aerasi)

b. Pertumbuhan bakteri dalam reaktor

Penambahan oksigen adalah salah satu usaha oksidasi zat pencemar,sehingga kosentrasi zat
pencemar akan berkurang atau dapat dihilangkan sama sekali.

Untuk mengurangi bahan organik yang ada dalam air limbah diperlukan bakteri jenis tertentu
(biasanya campuran mikroorganismenya) dalam jumlah yang cukup. Digunakan reaktor pengolahan
lumpur aktif dari saringan penjernihan

2.4 Pengolahan ketiga (tertiary treatment)


merupakan pengolahan khusus sesuai dengan kandungan zat pencemar yang terbanyak dalam air
limbah.

Pengolah ketiga berupa :

a. Saringan pasir

Penyaringan akan memisahkan zat padat dan zat kimia terlarut

b. Saringan multimedia

Saringan menggunakan ukuran yang berbeda untuk memisahkan granula berdasarkan ukuran
partikelnya.

c. Precoal filter. Penyaringnya menggunakan tanah diatom atau perlit

d. Mkrostaining

Berupa drum yang berputar yang dibungkus oleh ayakan stainless steel (20-50µm) lumpur
menempel diluar saringan kemudian disemprot dengan air

e. Vakum filter

Saringan berupa drum horizontal yang dilapisi filter

f. Penyerapan (adsorption)

Menggunakan arang aktif, penyaring molekuler

g. Pengurangan besi(Fe) dan Mangan (Mn)

Menggunakan cara oksidasi, menggunakan oksidator (klorin atau KMnO4)

h. Perubahan CN
CN dioksidasi menjadi CNO- dengan NaOH, NaOCl dan Cl2

i. Osmosis balik (Reverse osmosis)

Dilakukan untuk pengurangan bahan mineral

2.5 Pembunuhan Bakteri (desinfection)

Untuk mengurangi/ membunuh mikroorganisme patogen yang ada dalam air limbah. Yang
banyak digunakan adalah Klorin untuk membunuh bakteri.

2.6 Pengolahan Lanjutan (Ultimate Disposal)


Dari pengolahan air limbah di atas menghasilkan lumpur yang perlu ditangani khusus.

Pengolahan lumpur dilakukan dengan proses sebagai berikut :


a. Proses pemekatan
b. Proses stabilisasi
c. Proses Pengaturan
d. Proses Pengurangan air
e. Proses Pengeringan
F. Proses Pembuangan

3.2 Pengolahan Limbah Padat

Pengolahan limbah padat secara umum adalah :

a. Penumpukkan (dumping) : Untuk menutupi lekukan tanah,rawa atau jurang (sifatnya bisa
terbuka atau tertutup)
b. Pencacahan (grinding)
c. Reduksi Limbah Organik :Pengukusan sampah untuk mengurangi bahan-bahan organik
d. Pengempaan agar kompak dan padat
e. Penggilingan atau penghancuran limbah
f. Oksidasi basah : Pencampuran dengan air supaya terjadi proses fermentasi anaerobik
menghasilkan gas metana (biogas)
g. Pencernaan anaerobik untuk menghasilkan gas
h. Pengomposan
i. Pembakaran
j. Sanitasi dalam Tanah :Menumpuk sampah itutup dengan tanah, mengurangi polusi
udara (bau)
k. Pirolisis : dekomposisi senyawa kimia pada suhu tinggi dengan
pembakaran yang sempurna
IV. PENGELOLAAN KUALITAS UDARA

4.1 Karakteristik Limbah Udara

Polutan udara primer dapat dibedakan :

- Karbon monoksida (CO)


Nitrogen Oksida (Nox)
Hidrokarbon (HC)
Sulfur Oksida (Sox)
Dan Partikel

Sumber polusi utama adalah : transportasi,industri dan rumah tangga


Yang mempengaruhi kosentrasi polutan adalah: suhu, angin, dan kondisi geografis

a. Prinsip Pengendalian Pencemaran Udara

Metoda pengendalian pencemaran (Corbitt,1990)yaitu:

1. Pada titik sumbernya

2. Pengenceran secara alami atas pencemar udara sampai batas kosentrasi dimana tidak
membahayakan manusia, binatang, tanaman dan barang-barang.

b.Pengendalian Emisi Partikulat


c. Pengendalian Limbah Gas
d. Pengendalian Bau (Odor)
e. Pengendalian kualitas udara dalam ruangan
v. PENGELOLAAN LIMBAH B3

Limbah B3(bahan beracun dan berbahaya) adalah limbah yang memenuhi salah satu atau lebih
karakteristik :

• Mudah meledak
Mudah terbakar
Bersifat reaktif
Beracun
Menyebabkan infeksi
Bersifat korosif

Teknologi yang digunakan mengolah limbah B3 yaitu :

1. Pembakaran
Penangganan dengan panas, proses kimia,fisik dan biologi yang mengubah bahan berbahaya
menjadi kurang atau tidak berbahaya
2. Pengolahan di dalam tanah
yang selain mengubah limbah berbahaya juga sebagai tempat penyimpan seterusnya

3. Pengolahan biologi
Teknologi yang dapat mengolah limbah organik dan logam B3 menggunakan teknologi
Bioremediasi yang memanfaatkan mikroorganisme

1.obat nyamuk
---->dapat merusak hati dan ginjal serta mengiritasi kulit
2.aerosol
---->merusak lapisan ozon
3.batterai kering
--->mengandung logam berat yang dapat merusak otak dan sistem saraf
4.oli
--->kerusakan ginjal,saraf dan penyakit kanker
5.pemutih
--->mengandung klorin yang uapnya sangat memedihkan mata,kulit,hidung dan tenggorokan
6.semir sepatu
--->dapat menyebabkan kanker yang diserap dari kulit
7.pembersih kaca
--->mengandung amonia yang uapnya dapat mengiritasi mata dan paru"
8.kamper
--->mengandung paradiklorobenza yang dapat menyebabkanmengiritasi hidung dan paru"
9.pengharum ruangan
--->mengandung formalderhida menimbulkan iritasi mata, kulit dan sistem pernapasan

1. Air limbah yang bersumber dari rumah tangga atau domestic wastes water, yaitu air limbah yang berasal
dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini terdiri dari ekskreta yaitu tinja dan air seni, air
bekas cucian dapur dan kamar mandi, dan umumnya terdiri dari bahan-bahan organik.
2. Air limbah industri yang berasal dari berbagai jenis industri akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung
didalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri,
antara lain nitrogen, sulfida, amoniak, lemak, garam-garam, zat pewarna, mineral, logam berat, zat
pelarut, dan sebagainya. Oleh sebab itu, pengolahan jenis air limbah ini, agar tidak menimbulkan polusi
lingkungan menjadi lebih rumit.
1.Pengolahan Awal (Pretreatment)
Tahap ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi
dan minyak dalam limbah. Beberapa proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini
ialah screen and grit removal, equalization and storage, serta oil separation.

2.Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)


•pengolahan tahap pertama memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak
perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung. Proses yang terjadi ialah neutralization,
chemical addition and coagulation, flotation, sedimentation, dan filtration.
3.Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
•tahap kedua dirancang untuk menghilangkan zat terlarut dari limbah yg tak dapat
dihilangkan dgn proses fisik. Peralatan yang umum digunakan pada pengolahan tahap ini
ialah activated sludge, anaerobic lagoon, tricking filter, aerated lagoon, stabilization basin,
rotating biological contactor, serta anaerobic contactor and filter.
4.Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)
•Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga ialah coagulation and
sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion exchange, membrane separation, serta
thickening gravity or flotation. pada proses ini dilakukan pemisahan secara kimia untuk lebih
memurnikan air yang belum sepenuhnya bersih.

5.Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)


•Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian
diolah kembali melalui proses digestion or wet combustion, pressure filtration, vacuum
filtration, centrifugation, lagooning or drying bed, incineration, atau landfill.

Beberapa proses memang tidak dijelaskan secara rinci karena prosesnya yang rumit, namun
untuk beberapa kata akan didefinisikan secara ringkas.
Filtration : filtrasi atau penyaringan untuk memisahkan cairan dengan padatan. padatan dapat
berukuran besar maupun sangat kecil tergantung dari penyaringnya
Centrifugation : sentrifugasi atau memisahkan antara cairan dan padatan dengan
memanfaatkan gaya sentrifugal
Inceneration : insenerasi atau melakukan pembakaran dengan suhu tinggi
Sedimenttation : sedimentasi atau mengendapkan zat yang yang diinginkan daru suatu
larutan dengan menambahkan suatu senyawa lain
Coagulation: koagulagi atau penggumpalan, yaitu dengan menggumpalkan senyawa yang tak
diinginkan. zat yang dikuagulasikan tak menjadi sekeras seperti koagulasi.

Anda mungkin juga menyukai