Anda di halaman 1dari 3

Definisi

Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis.
Terdapat beberapa spesies Mycobacterium, antara lain: M. tuberculosis, M. africanum, M. bovis, M.
Leprae dsb. Yang juga dikenal sebagai Bakteri Tahan Asam (BTA). Kelompok bakteri Mycobacterium selain
Mycobacterium tuberculosis yang bisa menimbulkan gangguan pada saluran nafas dikenal sebagai MOTT
(Mycobacterium Other Than Tuberculosis) yang terkadang bisa mengganggu penegakan diagnosis dan
pengobatan TBC.

Penyebab

TBC disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (MTB) yang dapat menyebar melalui udara. Bakteri ini
dapat terhirup jika terjadi kontak dengan penderita tuberculosis atau melalui udara yang sudah dicemari
penyakit TBC melalui batuk.

Setelah memasuki tubuh, bakteri masih belum aktif melainkan akan “tidur” selama beberapa waktu.
Periode ini disebut masa inkubasi. Karena bakteri tidak aktif, maka tidak akan ada gejala dan tidak pula
menular. Jika pasien mengikuti tes bakteri MTB, hasilnya akan positif meskipun tidak ada tanda-tanda
sama sekali. Risiko TBC dapat dikurangi secara signifikan jika terdeteksi dini dalam periode inkubasi.

Dari sepuluh orang yang terinfeksi bakteri MTB, hanya satu orang yang biasanya akan berkembang
menjadi terjangkit penyakit TBC. Bakteri akan menyerang tubuh ketika sistem kekebalan tidak mampu
melawannya, atau bakteri tersebut menunggu hingga sistem kekebalan melemah (misalnya pada orang
lanjut usia, atau pada penderita HIV). Jadi, masa inkubasi akan berbeda pada setiap orang. Ketika bakteri
mulai aktif, bakteri akan berkembang di dalam paru-paru dan pembuluh darah, lalu bermigrasi ke bagian
tubuh lain.

Gejala

Gejala utama pasien TBC paru yaitu batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti
dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu
makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam
meriang lebih dari satu bulan. Pada pasien dengan HIV positif, batuk sering kali bukan merupakan gejala
TBC yang khas, sehingga gejala batuk tidak harus selalu selama 2 minggu atau lebih.

Faktor-faktor risiko

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko Anda terkena TBC. Faktor paling besar adalah apabila sistem
kekebalan tubuh melemah, di antaranya akibat:

1. HIV/AIDS

2. Diabetes

3. Penyakit ginjal stadium akhir


4. Kanker

5. Malnutrisi

6. Pengobatan kanker, seperti kemoterapi

7. Konsumsi obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit autoimun, seperti rheumatoid
arthritis, penyakit Crohn, dan psoriasis.

Jika seseorang tidak memiliki faktor risiko seperti di atas, bukan berarti ia tidak akan terkena TBC. Tanda-
tanda di atas hanyalah referensi semata.

Obat & Pengobatan

TBC dapat diobati dengan cukup mudah. Biasanya, pasien diharuskan mengonsumsi obat-obatan selama
enam bulan atau lebih.Pengobatan TBC yang tepat akan melibatkan 3-4 antibiotik harian. Pasien akan
merasa lebih baik setelah beberapa minggu. Namun, ini bukan berarti bakteri MTB sudah hilang dari
tubuh. Karenanya, penting bagi pasien untuk menyelesaikan tahapan pengobatan sekalipun gejala-gejala
TBC sudah hilang.

Jika pengobatan tidak diselesaikan dengan tuntas atau berhenti di tengah-tengah, bakteri MTB dapat
tersisa di tubuh pasien. Penyakit TBC dapat kembali, menyebar ke bagian tubuh lain dan menular.
Pemakaian antibiotik yang tidak tuntas dapat membuat bakteri MTB kebal terhadap antibiotik yang
tersedia. Hal ini akan mempersulit pengobatan tuberkulosis karena antibiotik yang tersedia untuk
mengobati TB terbatas macamnya. Jalani pengobatan sesuai anjuran dokter untuk menghindari bakteri
MTB menjadi kebal. Penghentian konsumsi obat hanya berdasarkan anjuran dokter.

Obat-obat antibiotik yang diberikan oleh dokter dapat memberikan efek samping seperti kencing
berwarna merah (bukan darah), telinga berdenging, kesemutan pada kulit, mual muntah, dan kulit
kuning. Kencing berwarna merah bukanlah sesuatu yang berbahaya. Namun bila efek samping lainnya
muncul, segera temui dokter Anda untuk menanganinya. Orang-orang yang memiliki kontak dengan
pasien TB juga berisiko untuk terinfeksi TB. Maka dari itu, keluarga pasien ataupun orang yang
melakukan kontak dengannya harus segera diperiksa.

Tes yang biasa dilakukan untuk TBC

Jika Anda mengalami batuk terus-menerus, demam atau penurunan berat badan yang tidak dapat
dijelaskan, maka bisa jadi disebabkan oleh TBC. Untuk mendeteksi sumber infeksi TBC, dokter akan
menanyakan tempat Anda tinggal dan bekerja, serta dengan siapa saja Anda melakukan kontak. Dokter
juga dapat memeriksa sejarah dari hasil tes kulit TBC, faktor risiko (terutama HIV), kunjungan ke luar
negeri, dan kerja lapangan.

Reaksi tes kulit dengan elemen TB (PPD) dapat dilakukan. Dalam tes ini, sejumlah kecil protein yang
mengandung bakteri TBC akan disuntikkan ke kulit di bawah lengan; bagian yang bengkak akan diperiksa
setelah 48-72 jam kemudian. Ukuran dari bagian yang bengkak tersebut akan menentukan hasil tes.
Apabila hasilnya positif, biasanya berarti bahwa orang tersebut telah terinfeksi TBC. Dokter dapat pula
mengambil sinar X dan sampel dahak, darah, atau urin untuk memeriksa keberadaan bakteri MTB. Tes
HIV juga bisa dilakukan.

Pengobatan di rumah

Gaya hidup dan pengobatan berikut dapat membantu Anda mengatasi penyakit TBC:

1. Minumlah obat sesuai anjuran dokter

2. Konsumsi obat sesuai jadwal

3. Tanyakan pada dokter tentang efek samping pengobatan dan apa yang harus dilakukan bila muncul

4. Lakukan pemeriksaan ulang secara tepat waktu

5. Waspada penularan penyakit kepada orang lain. Tutuplah mulut Anda ketika batuk dengan
menggunakan masker, sapu tangan, atau lipatan siku Anda. Menggunakan telapak tangan Anda
memudahkan penularan bakteri MTB saat bersalaman dan saat memegang benda lain

6. Ikuti instruksi dokter mengenai kebersihan diri dan lingkungan

7. Segera hubungi dokter apabila tubuh Anda mengalami panas atau dingin, apabila Anda khawatir
tentang efek samping obat suatu obat, apabila Anda menunjukkan gejala yang terus-menerus atau
bahkan memburuk, apabila Anda mengalami batuk dengan dahak berubah warna atau berdarah.

Anda mungkin juga menyukai