Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

ii
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3
A. Sistem Pencernaan Pada Manusia .......................................................................... 3
B. Organ Yang Berperan dalam Pencernaan Manusia ................................................ 4
a.) Mulut (Oris) ..................................................................................................... 4
b.) Faring............................................................................................................... 4
c.) Kerongkongan (Esofagus)................................................................................ 4
d.) Lambung (Ventrikulus) .................................................................................... 5
e.) Usus Halus (Intestinum) .................................................................................. 5
f.) Usus Besar (Kolon) .......................................................................................... 6
g.) Anus ................................................................................................................ 6
C. Mekanisme Sistem Pencernaan Manusia ............................................................... 7
D. Penyakit Pada Sistem Pencernaan .......................................................................... 8
BAB III ................................................................................................................................ 12
PENUTUP ........................................................................................................................... 12
Kesimpulan.................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tubuh manusia sangat membutuhkan energi untuk melakukan berbagai
aktifitas, energi ini dapat di peroleh tubuh melalui makanan. Diantara aktivitas
makhluk hidup yang dapat menentukan kehidupan makhluk hidup adalah proses
pencernaan dan pernafasan. Untuk mengatur mekanismenya. Setiap makhluk hidup
memerlukan oksigen dan zat makan serta mengeluarkan zat sisa metabolisme1
menghasilkan sampah (sisa) yang harus dikeluarkan oleh tubuh. Makanan tidak
begitu saja dapat menyalurkan energi pada tubuh manusia, tubuh manusia hanya
membutuhkan sari-sari dari makanan tersebut. Selain untuk mendapatkan energi,
makanan juga berfungsi sebagai penutrisi tubuh.
Bagaimana cara tubuh mendapatkan sari-sari dari makanan? Yaitu dapat di
dapatkan dalam proses sistem pencernaan, serta bagaimana kita mengenali berbagai
macam penyakit yang dapat menyerang sistem pencernaan akan dibahas di dalam
makalah ini. Dalam makalah ini akan membahas tentang pengertian sistem
pencernaan, apa saja organ yang berperan dalam sistem pencernaan, bagaimana
mekanisme sistem pencernaan, dan penyakit sistem pencernaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan sistem pencernaan pada manusia?
2. Apa saja organ yang berperan dalam sistem pencernaan pada manusia?
3. Bagaimana mekanisme sistem pencernaan pada manusia?
4. Apa saja penyakit pada sistem pencernaan?

1.3 Tujuan Penulisan


Dari rumusan masalah diatas dapat diambil tujuan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui sistem pencernaan pada manusia
2. Untuk mengetahui apa saja organ yang berperan dalam sistem pencernaan
3. Untuk mengetahui proses pencernaan pada manusia

1
4. Untuk mengetahui apa saja penyakit pada sistem pencernaan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Pencernaan Pada Manusia


Sistem pencernaan ialah sistem yang berfungsi untuk mengubah makanan
dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah
molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan
menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan agar zat makanan dapat
diserap oleh tubuh. Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat
dibedakan atas 5 macam yaitu:
1. Injesti
Adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut. Biasanya
menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu,
sumpit, dan lain sebagainya.
2. Pencernaan Mekanik
Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan menjadi
kecil dan lembut. Proses mengunyah makanan oleh gigi disebut Mastikasi.
Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah proses
pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan secara sadar atau sesuai dengan
keinginan kita. Proses perncernaan secara mekanik juga terjadi di
kerongkongan dengan gerakan peristalktik yang disebut deglutisi.
3. Pencernaan Kimiawi
Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul zat
makanan yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana
sehingga mudah dicerna. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam,
‘bile’, dan air.
4. Absorpsi/Penyerapan
Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem
sirkulator dan ‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis, transport aktif, dan
difusi
5. Defekasi/Penyingkiran

3
Penyingkiran/pembuangan material yang tidak dicerna dari ‘tract’
pencernaan melalui anus.
B. Organ Yang Berperan dalam Pencernaan Manusia
a.) Mulut (Oris)
Proses pencernaan pertama kali terjadi di mulut, di dalam mulut terdapat
berbagai alat yang dapat berfungsi membantu proses pencernaan diantaranya,
Gigi, Lidah, dan Enzim ptialin. Mulut merupakan tempat pertama terjadinya
proses pencernaan baik secara mekanik yang dilakukan dengan gigi maupun
secara kimiawi yang bekerjasama dengan kelenjar ludah. Gigi yang berfungsi
sebagai pencerna mekanik yang dimana gigi tersebut bertugas untuk memotong,
menyobek, dan mengunyah makanan. Sedangkan lidah berfungsi untuk
membantu proses menelan dan pencampuran makanan dalam mulut. Ada juga
ludah yang akan membantu Anda menelan makanan dengan lebih mudah lagi dan
juga berfungsi sebagai pelindung rongga mulut.

b.) Faring
Faring merupakan peralihan ruang antara rongga mulut dan sistem pernapasan
dan pencernaan. Ia membentuk hubungan antara daerah hidung dan laring. Faring
dibatasi oleh epitel berlapis gepeng jenis mukosa, kecuali pada daerah-daerah
bagian pernapasan yang tidak mengalami abrasi. Faring mempunyai tonsila yang
merupakan sistem pertahanan tubuh.
c.) Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut
dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah
dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses
pencernaan. Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga
mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut
gerak peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari
dinding kerongkongan mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristalsis
merupakan gerakan kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan
masuk ke dalam lambung. Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar
enam detik. Bagian pangkal kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada
kerongkongan bekerja secara sadar menurut kehendak kita dalam proses menelan.
Artinya, kita menelan jika makanan telah dikunyah sesuai kehendak kita. Akan
tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum mengeluarkan feses, kerja otot-otot
organ pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita (tidak disadari).

4
d.) Lambung (Ventrikulus)
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di
sebelah kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses
pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak),
bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus).
Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan.
Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung
kardiak dan pilorus terdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk dan
keluarnya makanan ke dan dari lambung. Struktur lambung dapat dilihat
pada gambar berikut ini.

e.) Usus Halus (Intestinum)


Di dalam usus halus terdapat dua proses pencernaan yaitu pencernaan
secara kimiawi dan proses penyerapan sari makanan. Usus halus terdiri
dari :
1) Usus dua belas jari (duodenum)
2) Usus kosong (jejenum)
3) Usus penyerap (ileum)
Di dalam usus dua belas jaru bernuara dua saluran, yaitu sebagai berikut:
a) Saluran empedu, berasal dari kantung empedu di hati. Empedu di hasilkan oleh
hati berfungsi utuk mengemulsikan lemak pada makanan.
b) Saluran Pankreas,berasal dari kelenjar pankreas yang mengandung enzim-enzim,
seperti enzim amilase, enzim tripsin dan enzim lipase.
Didalam usus kosong, makanan mengalami pencernaan secara kimiawi
oleh enzim yang dihasilkan dinding usus, sehingga makanan menjadi

5
semakin halus dan cenderung encer. Dinding usus halus juga
menghasilkan getah usus halus yang mengandung enzim-enzim sebagai
berikut :
1) Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
2) Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
3) Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4) Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
5) Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
Pencernaan makanan ini akan berakhir pada usus penyerapan.
f.) Usus Besar (Kolon)
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan
lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat
bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa
makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga
menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan
darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena
tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar.
Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar. Usus besar
terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian
mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus.
g.) Anus
Bagian yang terakhir dari saluran pencernaan merupakan bagian yang
menggelembung disebut rektum. Rektum dan anus merupakan lubang tepat
pembuangan fases dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung
terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot
sphinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot sphinkter yang
menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang
air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut
yang diikuti dengan mengendurnya otot sphinkter anus dan kontraksi kolon serta
rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus. Di anus terdapat otot
sphinkter, rektum, dan vena. Fungsi otot sphinkter adalah untuk membuka atau

6
menutup anus. Sedangkan fungsi rektum adalah untuk menyimpan feses sementara
waktu.
C. Mekanisme Sistem Pencernaan Manusia
Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan
mekanik yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan
kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah
makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula
sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya.
Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.
Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan.
Makanan bisa turun ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot di
kerongkongan. Di lambung, makanan akan melalui proses pencernaan kimiawi
menggunakan zat/enzim sebagai berikut:
 Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu
(ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
 Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
 HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi
pepsin. Sebagai desinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin
dan kolesistokinin pada usus halus.
 Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit.
Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam,
makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari terdapat
enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas:
1. Amilase
Enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana
(maltosa).
2. Lipase
Enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
3. Tripsinogen
Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah
protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus

7
halus. Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi
proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan.
Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan
gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari,
seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan.
Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan
sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak
diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk
asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung
diserap oleh usus halus. Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya
selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam
usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses
pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan,
bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam
proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak
mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap
kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus
besar. Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses.
Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.

D. Penyakit Pada Sistem Pencernaan


Ada beberapa penyakit yang akan mengancam sistem pencernaan manusia. Untuk
menambah pengetahuan, di bawah ini kami uraikan apa saja penyakit yang dapat
menyerang sistem pencernaan :
1. Diare
Merupakan salah satu gangguan sistem pencernaan yang banyak dialami.
Dimana gangguan pencernaan ini akan membuat perut terasa mulas dan feses
penderita menjadi encer. Gangguan ini terjadi karena selaput dinding usus besar si
penderita mengalami iritasi. Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang
menderita diare, dimana salah satunya yaitu karena penderita mengkonsumsi
makanan yang tidak higenis atau mengandung kuman, sehingga dengan begitu
gerakan peristaltik usus menjadi tidak terkendali serta di dalam usus besar tidak
terjadi penyerapan air. Jika fases penderita bercampur dengan nanah atau darah,

8
maka gejala tersebut menunjukan bahwa si penderita mengalami desentri yang
mana gangguan itu disebabkan karena adanya infeksi bakteri Shigella pada dinding
usus besar orang yang menderitanya.
2. Gastritis
Gastritis merupakan penyakit atau gangguan dimana dinding lambung mengalami
peradangan. Gangguan ini disebabkan karena kadar asam klorida atau Hcl terlalu
tinggi. Selain itu, Gastritis juga dapat disebabkan karena penderita mengkonsumsi
makanan yang banyak mengandung kuman penyebab penyakit. Ketika gastritis
terjadi, ada penderita yang merasakan gejalanya dan ada juga yang tidak. Beberapa
gejala gastritis di antaranya:
 Nyeri yang menggerogoti dan panas di dalam lambung
 Hilang nafsu makan
 Cepat merasa kenyang saat makan
 Perut kembung
 Cegukan
 Mual
 Muntah
 Sakit perut
 Gangguan saluran cerna
 BAB dengan tinja berwarna hitam pekat
 Muntah darah
Penyebab Gastritis
Berikut ini sejumlah hal yang bisa menyebabkan gastritis, di antaranya:
 Infeksi bakteri H. pylori
 Efek samping konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (misalnya ibuprofen
dan aspirin) secara berkala
 Stres
 Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
 Penyalahgunaan obat-obatan
 Reaksi autoimun
 Pertambahan usia
 Infeksi bakteri dan virus
 Penyakit Crohn

9
 Penyakit HIV/AIDS
 Refluks empedu
 Anemia pernisiosa
 Muntah kronis

3. Maag
Maag merupakan penyakit yang sudah tidak aneh lagi untuk kita semua, karena
penyakit yang satu ini biasanya dialami oleh banyak orang. Maag merupakan
penyakit atau gangguan sistem pencernaan yang ditandai dengan adanya rasa perih
pada dinding lambung, selain itu maag juga disertai dengan adanya rasa mual dan
perut menjadi kembung. Gangguan ini terjadi karena tingginya kadar asam
lambung. Penyebab utama gangguan ini yaitu karena pola makan penderita tidak
baik atau tidak teratur, stres dan lain sebagainya. Helicobakter pylori, merupakan
bakteri penyebab terjadinya maag pada manusia.
4. Konstipasi atau sembelit
Sembelit merupakan salah satu gangguan pada sistem pencernaan dimana si
penderita akan mengeluarkan fases yang keras. Gangguan ini terjadi disebabkan
karena usus besar menyerap air terlalu banyak. Sembelit disebabkan karena kurang
mengkonsumsi makanan berserat seperti misalkan buah dan sayur atau kebiasaan
buruk yang selalu menunda buang air besar.
5. Hemaroid atau wasir
Hemaroid atau yang lebih dikenal dengan wasir yaitu pembengkakan berisi
pembuluh darah yang membesar. Pembuluh darah yang terkena gangguan ini yaitu
berada di sekitar atau di dalam bokong, entah itu di dalam anus atau di dalam
rektum. Biasanya kebanyakan hemaroid yaitu penyakit ringan serta tidak
menimbulkan adanya gejala. Jika saja seseorang terdapat gajala wasir, maka hal
yang sering terjadi seperti misalkan:
 Adanya pendarahan setelah buang air besar, dimana dengan warna darah
merah terang.
 Adanya benjolan yang tergantung di luar anus. Biasanya benjolan ini harus
didorong kembali ke dalam anus setelah melakukan buang air besar.
 Adanya rasa gatal di sekitaran anus.

10
Hemaroid atau wasir biasanya sering dialami oleh mereka yang terlalu lama duduk
atau wanita yang tengah hamil.
6. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan sistem pencernaan yang mana umbai cacing atau
usus buntu mengalami peradangan. Apendisitis ini biasanya terjadi ketika ada sisa-
sisa makanan yang terjebak serta tidak bisa keluar di umbai cacing. Sehingga lama
kelamaan umbai cacing tersebut akan menjadi busuk serta akan menimbulkan
peradangan yang menjalar ke usus buntu. Jika umbai cacing tidak segera dibuang,
maka lama kelamaan akan pecah. Dimana peradangan usus buntu ini biasanya
ditandai dengan terdapatnya nanah. Bila gangguan atau penyakit ini tidak terawat,
maka akan menyebabkan angka kematian yang cukup tinggi.
7. Tukak lambung
Tukak lambung merupakan keadaan dimana dinding lambung terluka. Gangguan
ini disebabkan karena terkikisnya lapisan dinding lambung itu sendiri. Luka yang
muncul ini juga bisa saja muncul pada dinding duodenum atau usus kecil serta
esofagus atau kerongkongan. Penyakit yang satu ini dapat menyerang siapa saja
tanpa mengenal usia. Namun meskipun begitu, orang di atas usia 60 tahun memiliki
resiko yang lebih tinggi mengalmi penyakit ini. Gejala yang biasanya muncul yaitu,
penderita akan merasa nyeri atau perih pada bagian perut. Rasa nyeri yang muncul
akan menyebar ke leher, terasa semakin perih saat perut kosong, muncul ketika
malam hari, akan hilang dan kambuh lagi pada minggu kemudian.
8. Radang usus buntu
Gangguan atau penyakit yang satu ini menyerang usus buntu. Dimana keadaan ini
terjadi karena usus buntu terinfeksi oleh bakteri. Radang usus buntu terjadi karena
lubang antara usus buntu dan usus besar tersumbat oleh lendir atau biji cabai.
9. Sariawan
Seperti yang kita ketahui, sariawan merupakan gangguan sistem pencernaan yang
biasanya muncul di sekitar mulut. Ketika kita mengalami gangguan ini maka ketika
makan akan merasakan perih. Sariawan terjadi karena panas dalam pada rongga
lidah atau rongga mulut. Dimana penyebab yang paling mendasar dari penyakit ini
yaitu kurangnya vitamin C.

11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

12
DAFTAR PUSTAKA

13

Anda mungkin juga menyukai