Anda di halaman 1dari 22

FORMULASI STRATEGI PERUSAHAAN

DAN STRATEGI SDM

OLEH
KELOMPOK I

1. NI KOMANG AYU WINTARI (24)


2. NI NENGAH RISMA MONIKA (29)
3. NI PUTU PRAMESTI (31)
4. NI WAYAN DEVI HANDAYANI (33)

PROGRAM STUDI
MANAJEMEN FAKULTAS
EKONOMI UNIVERSITAS
MAHASARASWATI
DENPASAR
2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha


Esa berkat kehendak dan ridho-Nya makalah ini dapat disusun dan bisa
dikumpulkan pada dosen mata pelajaran tepat waktu. Makalah ini
diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan untuk mempelajari dan
untuk membuat makalah lainnya.
Kelompok kami berusaha membuat makalah ini dengan sebaik-
baiknya, namun bagaimanapun kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan. Tentunya tak ada gading yang tak
retak. Saran dan kritik pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan merupakan
alternatif bacaan yang berguna bagi pembaca lainnya. Kepada sumber
yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini kelompok kami
mengucapkan terima kasih.

Gianyar, 7 Oktober 2019

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN…………………………………………….…i


KATA PENGANTAR …………………………………………………………ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………...……iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………….……....…4
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………......5
1.3 Tujuan ……………………………………………………………....5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Proses formulasi strategi ………………………………………........6
2.1.1 Implementasi strategi ( strategy implementad )………………....8
2.1.2 Evaluasi strategi dan pengawasan ……………………………....10
2.2 Hubungan MSDM dalam formulasi strategi………………………....11
2.3 Peran MSDM dalam formulasi strategi ………………………….…..12
2.3.1 Model proses manajemen strategi ……………………………....12
2.3.2 Peran manajemen SDM dalam proses manajemen strategi……...13
2.3.3 Tingkat integrasi atau hubungan antara fungsi perencanaan strategi
dan fungsi manajemen SDM …………………………………….15
2.3.4 Variabel penting yang menentukan keberhasilan pelaksanaan
Strategi ………………………………………………………..…17
2.4 Integrasi strategi SDM dan strategi perusahaan dan fungsional……....19
2.5 Berbagai kebutuhan MSDM dalam jenis-jenis strategi ……...……….20

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ………..……………………………………………….…21
DAFTAR PUSTAKA……………..……………………………………………22

3
BAB I
PENDAHULAN

1.1 Latar belakang


Strategi perusahaan adalah sebagai konsep, bukanlah satu-satunya
penentu keberhasilan organisasi mencapi tujuan stratejik yang telah
diterapkan. Keberhasilan strategi harus dipahami sebagai keberhasilan
implementasinya. Strategi perusahaan secara konseptual mungkin sudah
baik, tapi jika proses implementasinya buruk,maka hasilnya adalah
kegagalan.
Untuk menjadi keunggulan kompetitif dan partner strategi bagi
organisasi, SDM harus memiliki pengetahuan,keahlian dan kemampuan
yang terpakai (Utilized Resources). Dengan demikian, tantangan bagi
manajer SDM adalah bias mencegah SDM yang ada agar tidak menjadi
un-utilized resources tapi menjadi utilized resources.
Perusahaan akan menghadapi kesulitan yang serius bila karyawan
yang memiliki keahlian dan kemampuan yang tidak mumpuni serta
motivasi kerja yang rendah untuk menjalankan peran jabatanya. Upaya
melakukan peningkatan kemampuan, keahlian dan motivasi, bias
dilakukan melalui program pelatihan dan pengembangan yang intensif,
mendesain lagi jabatanya dan perbaikan system kompensasi. Strateginya
berbeda jika kondisinya adalah karyawan yang ada sudah mumpuni
namun motivasi kerjanya yang kurang. peningkatan motivasi dapat
dipertimbangkan dengan cara redesign jabatan serta perbaikan system
kompensasi. Bagi individu yang selalu menunjukan kemampuan dan
motivasi yang tinggi dalam menjalankan tugas-tugasnya, sudah
selayaknya memperoleh penghargaan insentif, dan peluang yang lebih
besar untuk promosi.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu proses formulasi strategi ?
2. Apa hubungan MSDM dengan proses manajemen strategik ?
3. Apa peran MSDM dalam formulasi strategi ?
4. Apa integrasi SDM dan strategi perusahaan dan fungsional ?
5. Apa kebutuhan MSDM dalam jenis-jenis strategi ?

1.3 Tujuan
2. Untuk mengetahui proses formulasi strategi
3. Untuk mengetahui hubungan MSDM dengan proses manajemen strategic
4. Untuk mengetahui MSDM dalam formulasi strategi
5. Untuk mengetahui integrasi SDM dan strategi perusahaan dan fungsional
6. Untuk mengetahui kebutuhan MSDM dalam jenis-jenis strategi

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Proses Formulasi Strategi

Perumusan strategi atau formulasi strategi merupakan proses


penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun
visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan
perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam
rangka menyediakan customer value terbaik. mengatakan bahwa ada
keterikatan yang saling menunjang antara Struktur Organisasi & Budaya
Perusahaan, Teknologi, Peran Individu, Struktur Organisasi dan Proses
Manajemen yang dipengaruhi oleh Lingkungan Sosio-Ekonomis External dan
Lingkungan Teknologi External dalam metodologi pembentukan. Morton
(1996 : 17-22)
Terdapat beberapa tahapan proses manajemen strategis oleh David
(2011) diantaranya
a. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Perumusan strategi adalah tahap awal yang dilakukan pada proses
manajemen strategi, yang meliputi

 pengembangan visi dan misi,

 identifikasi peluang eksternal organisasi dan ancaman,

 menganalisa kekuatan dan kelemahan internal,

 merumuskan tujuan jangka panjang,

 menghasilkan strategi alternatif, dan

6
 memilih strategi tertentu untuk mencapai tujuan.

Lebih lanjut mengenai perencanaan strategi adalah:

b. Menganalisa Lingkungan External,

Hal yang dapat dilakukan seperti mengidentifikasi arah trend


(Lingkungan Sosial Budaya, Sosial Ekonomi, Teknologi, Politik) yang
dapat/akan mempengaruhi di masa yang akan datang, lebih lanjut seperti
Analisis Pasar, Kompetitor, Komunitas, Supplier, Kebijakan Makro dan
Mikro Pemerintah.

c. Menganalisa Lingkungan Internal,

Hal yang dapat dianalisa seperti Kemampuan sumber daya manusia yang
dimiliki, asset penunjang aktifitas, situasi lingkungan kerja dan
kapabilitas lainnya.

d. Memformulasikan Strategi

Melalui analisa peluang sekaligus ancaman dari lingkungan berdasarkan


kekuatan dan kelemahan perusahaan sebagai proses perencanaan jangka
panjang yang efektif dan efisien.

 Visi dan Misi, menentukan visi dan misi jangka pendek dan panjang

perusahaan.

 Tujuan dan arah strategi perusahaan, dalam menyusun tujuan

tersebut harus diperhatikan baik dari sisi waktu, kualitas, dan

kuantitas.

7
2.1.1 Implementasi Strategi (Strategy Implemented)

Pada tahap ini dilakukan pengembangan strategi pendukung budaya,


struktur organisasi yang efektif, mengatur ulang usaha pemasaran yang
dilakukan, mempersiapkan anggaran, mengembangkan sistem informasi
serta menghubungkan kompensasi karyawan terhadap kinerja organisasi.

a. Strategi Korporasi
 Membangun citra merek (brand image) perusahaan akan menjadi

peluang bisnis yang dapat menjadi pendapatan (revenue) bagi

perseroan.

 Pengembangan usaha melalui kerjasama dengan mitra strategis.


 Strategi memperluas jaringan pendanaan melalui penciptaan
prospek usaha yang menarik investor.

b. Strategi Bisnis
 Penerapan transaksi perusahaan dengan sistem administrasi
akuntabel dan aman.

 Menghasilkan produktifitas yang optimal.


 Pengembangan teknologi tepat guna melalui terciptanya sistem
yang efektif bagi perusahaan.

 Memfasilitasi komunikasi bisnis yang transparan dapat


memberikan nilai tambah dan manfaat bagi setiap pelaku atau

anggota.

8
c. Strategi Fungsional / Kegiatan Usaha

1. Kegiatan Operasional

 Pengembangan standarisasi proses produksi secara produktif,


efisien dan efektif.
 Perencanaan produksi yang tepat sasaran sesuai dengan
kebutuhan.
 Melakukan pemantauan dan menciptakan stabilitas harga.
 Pengembangan teknologi pengolahan secara kualitas dan
kuantitas yang berkesinambungan dan dapat diserap konsumen
dengan baik.
 Sistem distribusi yang tepat waktu dan efisien.
 Perencanaan produksi yang tepat sasaran sesuai dengan
kebutuhan.
 Kualitas dan kuantitas produk yang sesuai kebutuhan konsumen.
 Pengembangan komunitas yang loyal dan profesional sesuai
dengan fungsi dan peranannya.
 Menjalin kemitraan bersama masyarakat sekitar dalam
pengaplikasian CSR (Corporate Social Responsibility).

d. Bidang Administrasi dan Keuangan

 Memfasilitasi seluruh pendanaan yang diperlukan pada kegiatan


perusahaan.
 Menggambarkan seluruh aktifitas usaha dengan memberikan
informasi Laporan Keuangan terkini kepada
seluruh Stakeholder.
 Menciptakan cadangan dana untuk pengembangan usaha.
 Sistem administrasi yang efisien dan efektif, murah dan dapat
dipertanggung jawabkan.

9
 Menciptakan ketersediaan dana yang akan digunakan oleh
perusahaan dengan memperluas sumber pendanaan baik dari
Bank dan atau investor.
 Sistem keuangan yang efisien, efektif, bersih dan transparan.
 Menjaga stabilitas arus kas dan likuiditas perusahaan.
 Sistem Administrasi yang tepat sasaran dan transparan.
 Menciptakan skema-skema keuangan yang tepat baik itu modal
kerja ataupun investasi yang diperlukan.
 Memberikan keuntungan yang optimal bagi setiap Stakeholder.

e. Bidang SDM dan Organisasi

 Ketersediaan sumber daya manusia yang professional dan


berkualitas.
 Menciptakan struktur organisasi yang mampu mendukung
seluruh fungsi kinerja perusahaan dan tidak terbatas dalam
pengembangan usahanya.
 Melatih, mengembangkan mitra-mitra profesional untuk
mendukung setiap aktifitas perusahaan.
 Mengembangkan kemampuan perusahaan melalui peningkatan
kualitas sumber daya manusia yang dimiliki dengan melakukan
Pendidikan/Pelatihan yang berkesinambungan.
 Menciptakan sistem promosi dan mutasi yang sesuai dengan
keahlian dan orang yang tepat pada bidangnya.

2.1.2 Evaluasi Strategi dan Pengawasan

Tahap pengawasan terhadap seluruh aktivitas perusahaan, apakah


sudah berjalan sesuai dengan perencanaan strategi yang dipilih,
menggunakan metode analisa perbandingan kondisi pencapaian aktual
yang dibandingkan dengan perencanaan awal. Metode Laporan analisa
bisa diterapkan dalam periode tahunan, bulanan atau mingguan, supaya

10
segala penyimpangan dapat dievaluasi dan diperbaiki kinerjanya dengan
harapan, segala sesuatu yang telah direncanakan dapat berjalan dengan
semestinya.

2.2 Hubungan MSDM Dalam Formulasi Strategi


Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan suatu
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan
pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemeliharaan, dan
pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Manajemen sumber daya manusia adalah sebagai penarikan, seleksi,
pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh
organisasi (French dalam Soekidjo, 1991). Manajemen sumber daya
manusia adalah kebijakan dan praktik menentukan aspek “manusia” atau
sumber daya manusia dalam posisi manajemen, termasuk merekrut,
menyaring, melatih, memberi penghargaan, dan penilaian.
Menurut A.F. Stoner, manajemen sumber daya manusia adalah suatu
prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi
atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi
dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.Apapun bentuk
serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan
manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia.
Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan
institusi/organisasi. Selanjutnya, MSDM berarti mengatur, mengurus SDM
berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara
optimum.
Karenanya, MSDM juga menjadi bagian dari Ilmu Manajemen
(Management Science) yang mengacu kepada fungsi manajemen dalam
pelaksanaan proses-proses perencanaan, pengorganisasian, staffing,
memimpin dan mengendalikan.Sesuai dengan fungsi MSDM yaitu hal ihwal
staffing dan personalia dalam organisasi, yang mencakup analisis

11
tugas/jabatan, rekrutmen dan seleksi calon tenaga kerja, orientasi, pelatihan,
pemberian imbalan, penilaian dan pengembangan SDM. Karena sebagian atau
seluruh tugas tentang penempatan personalia yang tepat untuk tugas yang
tepat, orientasi, pelatihan, pemberian imbalan, promosi, pendisiplinan serta
penilaian kerja untuk perbaikan kinerja merupakan tugas setiap manajer maka
scope MSDM mencakup seluruh tugas tentang SDM yang diemban oleh setiap
manajer. Dan aspek manajemen serta SDM demikian strategis dan demikian
luasnya, maka MSDM melibatkan banyak aspek, terutama dengan faktor-
faktor lingkungan internal organisasi (kekuatan dan kelemahan) serta
lingkungan eksternal (peluang dan ancaman). Tantangan manajer masa kini
adalah merespons perubahan-perubahan eksternal agar faktor-faktor
lingkungan internal perusahaan menjadi kuat dan kompetitif.

2.3 Peran MSDM Dalam Formulasi Strategi


Proses Manajemen Strategi sangat memerlukan dukungan Manajemen
SDM untuk dapat mencapai keunggulan bersaing melalui asset perusahaan
yang paling penting yaitu SDM makalah ini akan menguraikan Model Proses
Manajemen Strategi dan bagaimana peran Manajemen SDM dalam Proses
Manajemen Strategi.

2.3.1 Model Proses Manajemen Strategi


Manajemen Strategi adalah proses dan pendekatan untuk mengatasi
tantangan-tantangan kompetitif yang dihadapi organisasi. Terdapat dua
unsur Manajemen Strategi yaitu sebagai berikut:
1. Perumusan Strategi : menentukan arah strategis perusahaan dan
mendefinisikan misi dan sasaran-sasaran perusahaan, berbagai
peluang dan ancaman eksternal, serta berbagai kelemahan dan
kekuatan internal, kemudian menentukan berbagai alternatif strategi
dan membandingkan kemampuan dari alternatif-alternatif strategi
tersebut untuk dapat mencapai misi dan sasaran-sasaran perusahaan,

12
sehingga dapat dipilih strategi yang paling tepat bagi perusahaan.
2. Pelaksanaan Strategi : organisasi mengikuti strategi yang dipilihnya,
mengalokasikan berbagai sumber daya, memastikan perusahaan
memiliki para karyawan yang trampil untuk ditempatkan serta
mengembangkan sistem-sistem penghargaan yang menyelaraskan
perilaku dan hasil-hasil kinerja karyawan dengan sasaran-sasaran
strategi perusahaan.

a. Model Proses Manajemen Strategi

Sumber : Human Resource Management, Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright, 2008

2.3.2 Peran Manajemen SDM dalam Proses Manajemen Strategi


Keberhasilan Proses Manajemen Strategi bergantung pada sejauh
apa Fungsi Manajemen SDM dilibatkan. Terkait dengan proses
perumusan strategi, keterlibatan peran Manajemen SDM bervariasi
tingkatannya sesuai dengan tingkat integrasi atau hubungan antara Fungsi
Perencanaan Strategi dan Fungsi Manajemen SDM. Terdapat empat

13
tingkat integrasi atau hubungan antara Fungsi Perencanaan Strategi dan
Fungsi Manajemen SDM yaitu sebagai berikut:
1. Hubungan Administratif : tingkat integrasi yang rendah, perhatian
Manajemen SDM fokus pada aktivitas sehari-hari, terpisah dengan
unsur proses manajemen strategi.
2. Hubungan Satu Arah : rencana strategi diinformasikan kebagian
Manajemen SDM, sehingga Manajemen SDM berperan untuk
merancang sistem-sistem dan/atau program-program yang
mendukung penerapan rencana strategi.
3. Hubungan Dua Arah : masalah-masalah dan dampak-dampak terhadap
SDM dipertimbangkan dalam proses perumusan rencana stategi.
Fungsi perencanaan strategi dan Manajemen SDM saling bergantung
pada hubungan dua arah dengan tiga langkah sebagai berikut:
• Perencanaan strategi diinformasikan kebagian Manajemen SDM.
• Manajemen SDM berfungsi menganalisa masalah dan dampak dari
rencana strategi tersebut terhadap SDM untuk kemudian
menginformasikannya kebagian perencanaan strategi.
•Tim perencanaan strategi membuat keputusan strategi dan
menginformasikan kebagian Manajemen SDM untuk kemudia
nmengembangkan sistem-sistem dan/atau program-program yang
mendukung penerapan rencana strategi.
4. Hubungan Integratif : bersifat dinamis dan berinteraksi terus-menerus
dalam berbagai aspek. Fungsi Manajemen SDM dibangun langsung
kedalam proses perumusan rencana strategi dan pelaksanaan strategi.

14
2.3.3 Tingkat integrasi atau hubungan antara Fungsi Perencanaan Strategi
dan Fungsi Manajemen SDM

Sumber : Human Resource Management, Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright, 2008


Dari keempat tingkat integrasi atau hubungan antara Fungsi
Perencanaan Strategi dan Fungsi Manajemen SDM tentunya hubungan
yang paling ideal dalam mendukung Proses Manajemen Strategi
perusahaan adalah Hubungan Integratif. Bagaimana Manajemen SDM
dapat memberikan keunggulan kompetitif dalam Proses Manajemen
Strategi dijelaskan dalam dua bagian berikut ini :
1. Peran Manajemen SDM dalam Proses Perumusan Strategi Terdapat lima
unsur utama dari Proses Manajemen Strategi yang berkaitan dengan
perumusan strategi yaitu misi – sasaran – analisis eksternal – analisis
internal – pemilihan strategi. Analisis eksternal memerlukan masukan
terkait SDM, banyak peluang dan ancaman pada lingkungan eksternal
yang berkaitan dengan SDM seperti kondisi pasar tenaga kerja,
peraturan pemerintah mengenai tenaga kerja, dan sebagainya. Begitu
pun juga dengan analisis internal. Analisis kekuatan dan kelemahan
internal memerlukan masukan terkait SDM karena SDM merupakan
asset penting perusahaan. Dengan mempertimbangkan masukan terkait
SDM, tim perencana strategi dapat mempertimbangkan seluruh masalah
bisnis yang berkaitan dengan SDM sebelum membuat pilihan strategi
sehingga dapat membuat pilihan strategi yang paling efektif.

15
Sumber : Human Resource Management, Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright, 2008
2. Peran Manajemen SDM dalam Proses Pelaksanaan Strategi Setelah
pilihan strategi diterapkan, Manajemen SDM harus mengambil peran
aktif dalam menerapkannya. Terdapat lima variabel penting yang
menentukan keberhasilan pelaksanaan strategi yaitu struktur
organisasi, perancangan tugas, seleksi, pelatihan dan pengembangan
SDM, sistem penghargaan, serta sistem informasi.

16
2.3.4 Variabel penting yang menentukan keberhasilan Pelaksanaan Strategi

Sumber : Human Resource Management, Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright, 2008


Agar dapat menerapkan strategi dengan baik, harus dirancang
struktur organisasi dan pembagian tugas antar unit kerja untuk mengejar
strategi perusahaan. Selanjutnya harus ditentukan tugas-tugas setiap
individu dalam perusahaan. Untuk dapat melaksanakan tugas-tugasnya,
para individu harus memiliki pengetahuan dan keterampilan tertentu serta
harus dimotivasi agar dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilannya
dalam pelaksanaan tugasnya secara efektif. Hal ini dapat dicapai dengan
perekrutan, seleksi dan pengembangan SDM yang tepat. Selain itu, fungsi
Manajemen SDM harus mengembangkan manajemen kinerja dan sistem
penghargaan yang mengarahkan para individu untuk bekerja dengan baik
mendukung pencapaian strategi perusahaan.

17
Sumber : Human Resource Management, Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright, 2008
Dengan melibatkan fungsi Manajemen SDM secara utuh pada
perumusan dan pelaksanaan strategi perusahaan,diharapkan perusahaan
dapat mengidentifikasi berbagai masalah perusahaan yang berkaitan dengan
SDM sejak awal proses perumusan rencana strategi perusahaan sehingga
perusahaan dapat menentukan pilihan strategi yang tepat dan menentukan
langkah-langkah untuk mengatasinya sehingga pelaksanaan strategi dapat
berjalan secara efektif.
Fungsi Manajemen SDM memiliki dampak yang besar dalam
pelaksanaan strategi dengan mengembangkan dan menyelaraskan praktik-
praktik Manajemen SDM yang memastikan bahwa perusahaan telah
mengembangkan karyawan dengan berbagai keterampilan yang diperlukan
sehingga dapat melaksanakan tugasnya secara efektif yang pada akhirnya
dapat mendukung pencapaian strategi perusahaan.

18
2.4 Integrasi Strategi SDM Dan Strategi Perusahaan Dan Fungsional
Strategi SDM perlu menjawab permasalahan apakah perusahaan perlu
menyewa karyawan kurang trampil dalam jumlah besar yang tentunya dengan
upahyang rendah, melakukan pekerjaan berulang, atau menyewa karyawan
sangat trampil dalam jumlah yang sedikit tetapi dengan upah yang lebih
tinggi, dan dapat dilatih agar berpartisipasi dalam tim perusahaan. Strategi-
strategi SDM dan strategi fungsional lainnya penting bagi perusahaan,
bervariasi menurut industrinya. Strategi fungsional memaksimalkan
produktifitas sumber dayauntuk menyediakan kompetensi tersendiri yang
memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Pertimbangan penting
adalah apakah fungsi atau kegiatan harus diintegrasi ke dalam perusahaan atau
dibeli dari luar perusahaan. Menyusun skenario merupakan alat yang berharga
dalam memilih strategi terbaik dari alternatif strategi yang ada. Pengambilan
keputusan strategis harus memperhatikan resiko yang dapat diterima, tekanan
dari stakeholdersdan kebutuhan dan keinginan manajer kunci. Setelah
merumuskan strategi, manajemen perusahaan harus membuat kebijakan untuk
menentukan aturan dasar bagi semua yang melaksanakan strategi tersebut.
Kebijakan memberikan pedoman bagi keputusan-keputusan operasional dan
karena itu menghubungkan perumusan strategi dengan
implementasi/penerapan startegi. Referensi : Hunger, J. Davis & Wheelen,
Thomas L, Strategic Management, Addison-Wesley, 2012.
Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta
pendaya gunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk
mencapai tujuan tersebut (Chandler, 1962: 13 dalam Rangkuti, 2015: 4).
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain
yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep-
konsep tersebut adalah sebagai berikut:

1. Distinctive Competence: tindakan yang dilakukan oleh perusahaan


dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan
pesaingnya.

19
2. Competitive Advantage: kegiatan spesifik yang dikembangkan
oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan
pesaingnya.

Strategi yang menitikberatkan pada pertanyaan jangka panjang dan


luas mengenai bisnis apa yang akan dimasuki oleh suatu organisasi dan apa
yang diinginkan dalam bisnis tersebut (Coulter, 2002: 250). Suatu cara
bagaimana perusahaan menciptakan nilai melalui konfigurasi dan koordinasi
dari aktivitas multipasarnya (Collis & Montgomery, 1998: 5)

Ketika strategi korporat membangun keseluruhan arah dan tujuan


yang diharapkan oleh suatu perusahaan, strategi perusahaan lain yaitu
fungsional dan kompetitif memberikan arti atau mekanisme untuk
memastikan perusahaan mencapai tujuannya. Strategi perusahaan digunakan
untuk mengendalikan perusahaan pada tujuan tertentu, tetapi strategi
perusahaan yang lain digunakan untuk memastikan arah tujuan tersebut
diikuti, dan memastikan untuk bisa mengerti dan mengatur jika terjadi
perkembangan yang signifikan. (Kuncoro, 2005)

2.5 Berbagai kebutuhan MSDM Dalam Jenis- Jenis Strategi


Strategi yang berbeda- beda mensyaratkan para karyawan untuk
memiliki berbagai keterapilan khusus dan memeperlihatkan berbagai
“perilaku peran” yang berbeda -beda. Perilaku peran (role behaviours)
merupakan perilaku perilaku yang dibutuhkan oleh seorang individu dalam
perannya sebagai karyawan tetap pada lingkungan pekerjaan social. Perilaku
peran tersebut bervariasi pada sejumlah dimensi. Selain itu, perilaku peran
berbeda beda membutuhkan strategi- strategi yang berbeda.

20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kami simpulkan bahwa perumusan
strategi atau formulasi strategi merupakan proses penyusunan langkah-
langkah kedepan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi
organisasi dan terdapat tiga tahapan proses manajemen strategik oleh (David,
2011) yaitu : perumusan strategi (strategy formulation), mennganalisa
lingkungan external dan menganalisa lingkungan internal. 2. Implementasi
strategi pada tahapan ini dilakukan pengembangan strategi pendukung
budaya, serta menghubungkan kompensasi karyawan terhadap kinerja
organisasi implementasi strategi terdiri dari strategi korporasi,strategi bisnis,
strategi fungsional/kegiatan usaha,bidang administrasi dan keuangan, bidang
SDM dan organisasi. 3. Evaluasi strategi dan pengawasan yaitu tahapan
pengawasan terhadap seluruh aktivitas perusahanan. 4. Hubungan MSDM
dalam formulasi strategi menurut A.F.Stoner, manajemen sumber daya
manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk
memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat
untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi
memerlukannya. Peran MSDM dalam formulasi strategi yaitu untuk dapat
mencapai keunggulan bersaing mulai asset perusahaan yang paling penting.
Model proses manajemen strategi yang terdapat 2 unsur manajemen strategik
yaitu perumusan strategi dan pelaksanaan strategi. Berbagai kebutuhan
MSDM dalam jenis-jenis strategi yang berbeda-beda mensyaratkan para
karyawan untuk memiliki berbagai keterampilan khusus dan memperlihatkan
berbagai “ perilaku peran” yang berbeda-beda.

21
Daftar Pustaka

D h a r m a y a n t i S a n t i , http://ccg.co.id/blog/2015/08/03/”peran-manajemen-
sdm-dalam-proses-manajemen-strategi/” , diakses tanggal 07 Oktober 2019.

Ilmu ekonomi ID, https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2018/09/”pengertian-dan-


tahapan-formulasi-strategi”,html, diakses tanggal 07 Oktober 2019.

22

Anda mungkin juga menyukai