Anda di halaman 1dari 5

Tema : Urgensi Nalar Politik dalam Membentuk Masyarakat Sosial Modern

MASYARAKAT SOSIAL MODERN SEBAGAI


DINAMISASI PERUBAHAN SOSIAL

Oleh :
Dede Yusuf Saepudin
IMM SUKABUMI
‘Masyarakat’ atau dikenal dalam bahasa Inggris sebagai ‘society’ berasal
dari kata Latin socius , yang berarti “kawan”. Istilah Masyarakat berasal dari akar
kata Arab yaitu syaraka yang memiliki arti “ikut serta, berpartisipasi”. Masyarakat
adalah sekumpulan manusia saling “bergaul”, atau dengan istilah ilmiah, saling
“berinteraksi” (Koentjaraningrat, 2009 : 116). Menurut Phil Astrid S. Susanto (1999
: 6), masyarakat atau society merupakan manusia sebagai satuan sosial dan suatu
keteraturan yang ditemukan secara berulang-ulang, sedangkan menurut Dannerius
Sinaga : (1988 : 143), masyarakat merupakan orang yang menempati suatu wilayah
baik langsung ataupun tidak langsung saling berhubungan sebagai usaha
pemenuhan kebutuhan, terkait sebagai satuan sosial melalui perasaan solidaritas
karena latar belakang sejarah, politik ataupun kebudayaan yang sama. Dari
beberapa pengertian tersebut, maka dapat kita maknai bahwa masyarakat
merupakan kesatuan atau kelompok yang mempunyai hubungan serta beberapa
kesamaan seperti sikap, tradisi, perasaan dan budaya yang membentuk suatu
keteraturan.

Salah satu macam-macam dari masyarakat, yaitu masyarakat modern.


Masyrakat modern merupakan masyarakat yang sudah tidak terikat pada adat
istiadat. Adat istiadat yang menghambat kemajuan segera ditinggalkan untuk
mengadopsi nilai-nilai baru yang secara rasional diyakini membawa kemajuan,
sehingga mudah menerima ide-ide baru (Dannerius Sinaga, 1988 : 156). Dalam
masyarakat modern, mempunyai solidaritas sosial organis. Solidaritas organis
didasarkan atas spesialisasi, solidaritas ini muncul karena rasa saling
ketergantungan secara fungsional antara yang satu dengan yang lain dalam suatu
kelompok masyarakat.
Selain adanya solidaritas organis, hukum yang terdapat dalam masyarakat
modern yaitu hukum restruktif yaitu hukum yang berfungsi untuk mengembalikan
keadaan seperti semula dan untuk membentuk kembali hubungan yang sukar atau
kacau kearah atau menjadi normal. Masyarakat modern juga dapat saya definisikan
sebagai masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai orientasi nilai
budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban masa kini. Ciri-ciri dari
masyarakat modern yaitu (1) memiliki sarana komunikasi yang lengkap (2) dalam
masyarakat modern, tindakan sosial diambil berdasarkan pilihan, bukan berdasar
pada kebiasaan atau tradisi (3) masyarakat modern selalu mengalami perubahan-
perubahan secara cepat karena kualitas permasalahan yang dihadapi cenderung
kompleks sehingga masyarakat modern terus berupaya menyesuaikan diri (4) pola
hubungan sosial kurang terlanksana dengan baik karena masyarakat yang
individualistic.

Masyarakat modern merupakan dinamisasi perubahan sosial dari


masyarakat tradisional atau dapat dikatakan sebagai modernisasi. Modernisasi
merupakan perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern.
Dapat dikatakan modernisasi merupakan suatu proses perubahan ketika masyarakat
yang sedang memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan ciri-ciri atau
karakteristik yang dimiliki masyarakat modern. Istilah modernisasi juga sering
dikaitkan dengan istilah industrialisasi dan mekanisasi yang dicirikan dengan
perkembanagan zaman dan teknologi. Artinya, Perubahan dalam rangka
memperbaharui ini, melalui proses berjalannya waktu dengan perkembangan
zaman dan perkembagan teknologi, maka kebudayaan dalam suatu masyarakat pun
mengalami perubahan mengikuti perkembangan zaman tersebut. begitu pun dalam
masyarakat modern, itulah sebabnya, kehidupan dalam suatu masyarakat selalu
berubah-ubah, baik dari segi budaya, pola pikir adat-istiadat, moral tingkah laku,
pengetahuan dan lain sebagainya. Proses perubahan tersebut dinamakan sebagai
perubahan sosial. Perubahan sosial, merupakan suatu variasi dari cara hidup yang
telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan
material, komposisi penduduk dan ideologi maupun karena adanya difusi ataupun
penemuan-penemuan baru dalam masyarakat (Gillin dan Gillin)
Dinamika kehidupan pada masyarakat sosial modern secara keseluruhan
sudah hampir meninggalkan budaya-budaya lama dan menumbuhkan budaya-
budaya baru seiring berjalannya perkembangan zaman tadi. Perubahan-perubahan
itu terjadi sebagai akibat masuknya pengaruh kebudayaan luar yang membawa
perkembanagn terutama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena
memang kita ketahui bahwa, setiap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
selalu menjanjikan perubahan, kemudahan, efisiensi serta peningkatan
produktivitas. Dalam masyarakat modern, kehadiran teknologi akan melahirkan
perubahan pola aktifiitas keseharian individu. Kehadiran televisi di rumah
misalnya, akan menyebabkan munculnya agenda baru setiap hari, ada jadwal
menonton acara favorit yang sebelumnya tidak ada. Jadwal mandi, makan belajar,
bekerja dan lain sebagainya. Dalam mencapai kemajuan tersebut masyarakat
modern berusaha agar mereka mempunyai pendidikan yang cukup tinggi dan
berusaha agar mereka selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tersebut. Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi seimbang
dengan kemajuan di bidang lainnya, seperti ekonomi, politik, hukum dan
sebagainya.

Pada kehidupan masyarakat modern, bekerja merupakan eksploitasi kepada


diri, sehingga mempengaruhi pola ibadah , makan dan pola hubungan pribadi
dengan keluarga. Sehingga dalam kebudayaan industri dan birokrasi modern pada
umumnya, dipersonalisasi menjadi pemandangan sehari-hari. Masyarakat sosial
modern terkadang mudah stres dan muncul penyakit-penyakit baru yang berkaitan
dengan perubahan pola makanan dan pola kerja. Masyarakat modern cenderung
memilih hal-hal yang serba instan dan serba cepat, dikarenakan tuntutan pekerjaan
yang dikejar waktu dan saking sibuknya dengan dunia pekerjaan. Pola hubungan
sosial sosial dalam masyarakat modern kurang terlaksana dengan baik dikarenakan
masyarakat modern ini sendiri lebih mementingkan kepentingan pribadi. Hal ini
menimbulkan kurangnya sifat kekeluargaan dan sifat gotongroyong dalam
masyarakat itu sendiri.
Dalam hal IPTEK, masyarakat modern memang bisa dikatakan lebih unggul
diakrenakan mengikuti arah peradaban yang kian maju. Akan tetapi, seringkali hal
ini disalahgunakan. Penyalahgunaan media teknologi sebagai sarana pencarian hal-
hal yang tidak ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan. Contoh seperti
timbulnya praktek-praktek curang dalam dunia kerja yaitu korupsi, kolusi dan
nepotisme. Maka dari itu, dengan perkembangan zaman yang dinilai sangat cepat,
sikap selektif terhadap informasi harus kita terapkan, agar tidak terlalu terbawa arus
dampak negatif dari kemajuan teknologi.

Dari pembahasan diatas, maka agar masyarakat sosial modern memiliki


dinamika kehidupan yang bergerak ke arah positif dan kehidupan yang stabil, perlu
adanya upaya seperti (1) norma dan nilai sosial dalam masyarakat difungsikan lagi
sebagai pegangan hidup bersama seperti semula (2) norma yang sudah tidak mantap
lagi sebagai pedoman hidup masyarakat, perlu diganti sesuai dengan kebutuhan
jaman (3) tindakan yang tegas kepada setiap anggota masyarakat yang diketahui
melanggar norma dengan sanksi dan hukuman (4) peningkatan rasa kepercayaan
anggota masyarakat agar terwujud masyarakat yang bersatu.

Berdasarkan uraian diatas , penulis dapat menyimpulkan bahwa masyarakat


modern sebagai dinamisasi perubahan sosial. Perubahan sosial mendorong
munculnya semangat-semangat untuk menciptakan produk baru, sehingga
terjadilah revolusi industri, dan kemunculan semangat astetisme intelektual.
Kemudian, asketisme intelktual menimbulkan etos intelektual, dan inilah yang
mendorong ,masyarakat untuk terus berkarya dan terus menciptakan hal-hal baru
guna meningkatkan kemakmuran hidupnya, sehingga masyarakat tersebut menjadi
masyarakat yang modern. Sedangkan proses menjadi masyarakat yang modern
disebut dengan istilah Modernisasi.

Referensi :

soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers

jurnal Kemajuan Teknologi dan Pola Hidup Manusia dalam Perspektif Sosial
Budaya : Muhammad Ngafifi
jurnal Konsep Masyarakat Madani di Indonesia dalam masa post modern (sebuah
analitis kritis) oleh : Suroto

Anda mungkin juga menyukai