Contoh soal:
Dari hasil penelitian di suatu daerah penelitian, diketahui bahwa daerah penelitian tersebut
terbagi menjadi 3 satuan peta lahan (SPL) dengan sifat-sifat sbb:
Pasir (%) 35 40 45
Pasir sgt halus(%) 15 20 20
Debu (%) 40 30 25
Lempung (%) 10 10 10
BO (%) 5 (rendah) 6 4 (rendah)
(rendah)
Permeabilitas 35 (kode 1) 10 (kode 20 (kode 2)
(cm/jam) 3)
Struktur Granuler Granuler Granuler
halus halus halus
(kode 2) (kode 2) (kode 2)
Panjang Lereng 20 18 17
rata-rata (m)
Kemiringan 24 13 15
Lereng rata-
rata(%)
Penggunaan lahan Pinus Kentang Kebun
campuran
kerapatan
sedang
Pengelolaan tanah Tanpa Teras Teras
tindakan kontruksi kontruksi
konservasi baik sedang
Nilai T (ton/ha/th) 4 12 8
Pinus 0,200
Kentang 0,400
Kebun campuran kerapatan sedang 0,200
Jawaban:
1. Mencari nilai erodibilitas tanah (K)
a. Pada SPL 1
100 K = 1.292 {2.1 M1.14 (10-4) (12-a) + 3.25 (b-2) + 2.5 (c-3)}
100 K = 1.292 [2.1 { (15+40) x (100 – 10) }1.14 x (10-4) x (12 - 5) + 3.25 (2 - 2) + 2.5 (1 - 3) ]
100 K = 1.292 [2.1 (4950)1.14 x (10-4) x (7) + 3.25 (0) + 2.5 (-2) ]
100 K = 1.292 (23.94237681 + 0 - 5 )
100 K = 1.292 x 18.94237681
100 K = 24.47355084
K = 0.244735508
b. Pada SPL 2
100 K = 1.292 {2.1 M1.14 (10-4) (12-a) + 3.25 (b-2) + 2.5 (c-3)}
100 K = 1.292 [2.1 { (20 + 30) x (100 – 10) }1.14 x (10-4) x (12 – 6) + 3.25 (2 - 2) + 2.5 (3 - 3)
]
100 K = 1.292 [2.1 (4500)1.14 x (10-4) x (6) + 3.25 (0) + 2.5 (0) ]
100 K = 1.292 (18.40911077 + 0 + 0 )
100 K = 1.292 x 18.40911077
100 K = 23.78457111
K = 0.237845711
c. Pada SPL 3
100 K = 1.292 {2.1 M1.14 (10-4) (12-a) + 3.25 (b-2) + 2.5 (c-3)}
100 K = 1.292 [2.1 { (20 + 25) x (100 – 10) }1.14 x (10-4) x (12 – 4) + 3.25 (2 - 2) + 2.5 (2 - 3)
]
100 K = 1.292 [2.1 (4050)1.14 x (10-4) x (8) + 3.25 (0) + 2.5 (-1) ]
100 K = 1.292 (21.76747269 + 0 – 2.5 )
100 K = 1.292 x 19.26747269
100 K = 24.89357471
K = 0.248935747
Keterangan:
K : Faktor erodibilitas tanah
M : (Presentase pasir sangat halus + debu) x (100 – presentase liat)
a : Presentase bahan organic
b : Kode Struktur tanah
c : Kelas permeabilitas profil tanah
PREDIKSI EROSI
1. Pada SPL 1
A = R. K. L. S. C. P
= 2080.12057 x 0.244735508 x 0.953462589 x 4.899138061 x 0.2 x 1
= 475.5966922 ton/ha/tahun
2. Pada SPL 2
A = R. K. L. S. C. P
= 2080.12057 x 0.237845711 x 0.904534034 x 1.75366702x 0.4 x 0.04
= 12.55670995 ton/ha/tahun
3. Pada SPL 3
A = R. K. L. S. C. P
= 2080.12057 x 0.248935747 x 0.879049073 x 2.208528656 x 0.2 x 0.15
= 12.55670995 ton/ha/tahun
PREDIKSI INDEKS BAHAYA EROSI
SPL A (nilai erosi) Kelas Harkat Teknik konservasi yang perlu dilakukan
Ton/ha/tahun bahaya
erosi
1 475.5966922 IV Seperti yang diketahui nilai erosi yang dapat dibiarkan untuk
SPL 1 (T = 4 ton/ha/tahun), pada kenyataannya, telah terjadi
erosi besar-besaran sehingga perlu dilakukannya teknik
konservasi yang serius.
Berdasarkan tingkat kemiringan lereng, SPL 1 termasuk kelas
kemampuan lahan IV.
Konservasi yang bisa dilakukan antara lain: Tanah diolah
seperlunya memngingat kemiringan lereng yang cukup curam
yakni 24%.
Membuat parit pengelak, dengan membuat semacam saluran
yang memotong arah lereng atau menurut kontur dengan
kemiringan yang kecil terhadap kontur sehingga kecepatan air
dalam saluran tersebut tidak melebihi 0.5m/detik.
Penutupan mulsa dengan sekat rumput Setasia spacelata, yang
diterapkan pada lahan pengelolaan tembakau dapat menurunkan
erosi rata-rata sebesar 39% (Wardojo 1995). Tindakan ini
dimungkinkan karena pohon pinus termasuk tumbuhan relatif
tinggi dan rumput bisa dijadikan seagai bahan pakan ternak.
2 12.55670995 I Seperti yang diketahui nilai erosi yang dapat dibiarkan untuk
SPL 1 (T = 12 ton/ha/tahun), pada kenyataannya, telah terjadi
erosi sedikit lebih besar sehingga tetap diperlukannya teknik
konservasi. Berdasarkan tingkat kemiringan lereng, SPL 2
termasuk kelas kemampuan lahan III.
Lahan III memerlukan drainase dan pengelolaan tanah yang
dapat memlihara atau memperbaiki struktur dan keadaan olah
tanah. Untuk mencegah pelumpuran dan pemadatan dan
memperbaiki permeabilitas diperlukan tidak mengolah tanah
sewaktu tanah masih basah.
Pada tanah berlereng 8 - <15%, tindakan konservasi tanah dapat
dilakukan dengan membuat penanaman dalam strip, penggunaan
mulsa, pergiliran tanaman atau pembuatan teras atau kombinasi
dari tindakan-tindakan tersebut.
SPL 2 digunakan untuk penanaman kentang, dimana tanaman
umbi-umbian ini banyak mengangkut hara dari tanah, maka itu
perlu penambahan bahan organik dan pengolahan tanah menurut
kontur.
Teras bangku miring kedalam cocok untuk tanah dengan
permeabilitas rendah agar air tidak segera terinfiltrasi tidak
mengalir keluar melalui talud.
3 12.55670995 I Seperti yang diketahui nilai erosi yang dapat dibiarkan untuk
SPL 1 (T = 8 ton/ha/tahun), pada kenyataannya, telah terjadi
erosi lebih besar, sehingga perlu dilakukannya teknik konservasi
yang memadai.
Berdasarkan tingkat kemiringan lereng, SPL 3 termasuk kelas
kemampuan lahan III. Lahan III memerlukan drainase dan
pengelolaan tanah yang dapat memelihara atau memperbaiki
struktur dan keadaan olah tanah. Untuk mencegah pelumpuran
dan pemadatan dan memperbaiki permeabilitas umumnya
diperlukan penambahan bahan organik dan tidak mengolah tanah
sewaktu tanah masih basah.
Pada tanah berlereng 8 - <15%, tindakan konservasi tanah dapat
dilakukan dengan membuat penanaman dalam strip, pergiliran
tanaman atau pembuatan teras atau kombinasi dari tindakan-
tindakan tersebut.