Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH IKM DAN PROMOSI KESEHATAN

PENCEGAHAN PENYAKIT

DISUSUN OLEH :

Nama : 1. Selvi (1734006)


2. Sarah Romian Simbolon (1734010)

Dosen : Margareta Haiti, S.Pd, S.Kep, M.Kep

PRODI : DIV ANALIS KESEHATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS


Menurut Amsyari (1997) apabila di dalam lingkungan manusia terjadi sesuatu
yang mengancam ekosistem manusia yang disebabkan akibat perbuatannya, maka
terjadilah apa yang dinamakan pencemaran lingkungan hidup.
Susmarkanto.(2002).”Pencemaran Lingkungan Perairan Sungai Salah Satu Faktor
Penyebab Banjir di Jakarta”.Jurnal Teknologi Lingkungan.Vol.3,(1),Halaman
13.

Lingkungan merupakan tempat hidup sekaligus menjadi tempat penampungan


limbah hasil aktivitas manusia. Lingkungan memmiliki kemampuan bertahan
dalam keadaannya dan menetralkan diri kembali ke keadaan awal jika limbah
tersebut masih berada dalam batas daya dukung lingkungan tersebut. Lingkungan
dapat menerima limbah yang berasal dari rumah tangga maupun industri yang ada
di lingkungan tersebut. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan keadaan
kualitas lingkungan baik itu air, tanah, dan udara termasuk flora, fauna dan
mikroorganisme. Khusus untuk mikroorganisme, jenis dan jumlahnya di
lingkungan dipengaruhi oleh karakteristik lingkungan dan limbah yang masuk ke
lingkungan yang dapat menghambat dan menstimulus pertumbuhan
mikroorganisme.

Sumampouw Oksfriani, Yenni.(2008).”Indikator Pencemaran


Lingkungan”.Yogyakarta: Deepublish.Halaman 1

Menurut Pasal 1 UUPLH 1997, “Pencemaran Lingkungan” adalah masuknya


atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam
lingkungan oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak berfungsi sesuai dengan
peruntukannya.

Sesuai dengan pengertian dalam Pasal 1 UUPLH 1997, maka unsur-unsur atau
syarat mutlak untuk disebut suatu lingkungan telah tercemar haruslah memenuhi
unsur-unsur sebagai berikut :

1. Masuk atau dimasukkannya komponen-komponen (makhluk


hidup,zat,energi,zat dan lain-lain);
2. Ke dalam lingkungan atau ekosistem lingkungan;
3. Kegiatan manusia;
4. Timbul perubahan, atau menurunkan mutu yang lebih rendah hingga ke
tingkat tertentu;
5. Fungsi lingkungan menjadi berkurang atau tidak dapat berfungsi;
6. Menurut peruntukkannya.

N.H.T Siahaan.(2004).”Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan” Edisi-


2.Jakarta: Erlangga.Halaman 285-286

Pencemaran terbagi atas :

1. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, laut, air tanah. Polusi diakibatkan oleh
aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian
penting dalam siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan
sedimen dan polutan. Berbagai fungsinya sangat membantu kehidupan
manusia. Pemanfaatan tersebar danau,sungai, lauran, dan air tanah adalah
untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran
pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi
sebagai objek wisata. Ketut Irianto menjelaskan jenis penyakit dari bakteri,
virus, protozoa, cacing, penyakit berasal dari pencemaran air, seperti tifus,
kolera, dan disentri.
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda.
 Sampah organik seperti air comberan (sewage)
menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air
yang menerimanya dan mengarah pada berkurangnya
oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh
ekosistem.
 Industri membuang berbagai polutan ke dalam air
limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak,
nutrien, dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek
termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik,
yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air. Seperti
limbah pabrik yang mengalir ke sungai seperti di Sungan
Citarum, pencemaran air oleh sampah, dan penggunaan
bahan peledak untuk menangkap ikan.

Akibat pencemaran air dapat menyebabkan banjir,erosi,


kekurangan sumber air, dapat membuat penyakit, tanah longsor, dapat
merusak ekosistem sungai, dan kerugian untuk nelayan. Sikap dan
tindakan yang seharusnya dilakukan terhadap air :

 Hindari membuang plastik dan membakar plastik dan kaleng


 Buat lubang atau pot menimbun sampah basah
 Tutup sampah basah dalam pot atau lubang dengan daun
kering
 Menjual barang bekas setelah dikelompokkan
 TPS (Tempat Pembuangan Sementara) hanya sampah kering
yang tidak bisa dijual dan dipakai
 TPA (Tempat Pembuangan Akhir) tidak bau karena hanya
sampah kering

2. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi kimia,
biologi, dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau
merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-
sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik
dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak
pencemaran udara. Polusi udara berdampak gangguan kesehatan, tanaman,
hujan asam, efek rumah kaca, dan kerusakan ozon.
Pencemar udara dibedakan menjadi dua, yaitu pencemar primer
dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah pencemar yang
ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida
(CO2) adalah satu contoh dari pencemar udara primer, karena ia
merupakan hasil dari pembakaran. Sedangkan pencemar sekunder adalah
substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer
di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah satu contoh
dari pencemaran udara sekunder.
Pemanasan global (global warming) mempengaruhi: kegiatan
manusia yang memakai transportasi, kegiatan industri, pembangkit listrik,
pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator) dengan berbagai
jenis bahan bakar, gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya. Di
tambah lagi, sumber alami berasal dari gunung berapi, rawa-rawa
kebakaran hutan, nitrifikasi dan denitrifikasi biologi. Sumber-sumber lain
berasal dari transportasi amonia, kebocoran tangki klor.
Pencemaran yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh
melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam
tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikular berukuran besar dapat
tertahan di saluran pernapasan bagian atas. Adapun partikulat berukuran
kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar
diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (Infeksi
Saluran Napas Atas), termasuk di antaranya asma, bronkitis, dan gangguan
pernapasan lainnya.
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara
tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain:
klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Tingkat keasaman pH biasa air hujan
adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2
dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH
air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
 Mempengaruhi kualitas air permukaan
 Merusak tanaman
 Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah
sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air
permukaan
 Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan


CO2,CFC,metana,ozon dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap
radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya
panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena
pemanasan global. Dampak dari pemanasan global, yaitu:

 Peningkatan suhu rata-rata bumi


 Pencairan es di kutub
 Perubahan iklim regional dan global
 Perubahan siklus hidup flora dan fauna

Lapisan ozon yang berada di stratosfer merupakan pelindung alami


bumi yang berfungsi memlfilter radiasi ultraviolet B dari matahari.
Pembentukan dan penguuraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara
alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat
sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih
cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lobang-lobang pada
lapisan ozon.

Cara mengatasi pencemaran udara, yaitu:

 Menanam pohon
 Mengurangi penggunaan CFC / Pendingin
 Menggunakan transformasi umum
 Menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan
 Memanfaatkan biogas sebagai bahan bakar

3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimmia buatan
manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini
biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri
atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan
tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah. Air limbah dari tempat
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah
secara tidak memenuhi syarat.
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan
tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan/atau masuk ke dalam
tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai
zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak
langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air
tanah dan udara di atasnya. Paparan kronis (terus menerus) terhadap
benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan
terkenal leukemia.
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada
tipe polutan. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat
menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Air raksa siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot.
Berbagai pelarut mengandung klorin merangsang perubahan pada hati,
ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Beberapa dampak kesehatan
tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritas mata, dan ruam kulit.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap
ekosistem. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti
konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur,
meningkatnya tingkat kematian anakan, dan kemungkinan hilangnya
spesies tersebut. Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme
tanaman dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian.hal ini dapat
menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan
dampak lanjutan pada konservasi tanaman, di mana tanaman tidak mampu
menahan lapisan tanah dari erosi.
Ada dua cara menangani pencemaran tanah, yaitu:
 Remediasi
Adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah
yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ
(on site) dan ex-situ(off site). Pembersihan on-site adalah
pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan
mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian
tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang
aman. Setelah itu, di daerah aman, tanah tersebut
dibersihkan dari zat pencemar.
 Bioremediasi
Adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme. Bertujuan untuk memecah
atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang
kurang beracun atau tidak beracun (CO2 dan Air). Salah
satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi
adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam).

Bahan pencemaran tanah terdiri dari:

 Limbah domestik
Berasal dari daerah: pemukiman penduduk,
perdagangan/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain,
kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan
swasta, wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
 Limbah padat
Senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau
diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat,
keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan,
menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan
pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan
datang. Sampah anorganik tidak terbiodegradasi, yang
menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar
tanaman dan tidak tembus air, sehingga peresapan air dan
mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah
mikroorganisme di dalam tanah pun akan berkurang.
Akibatnya, tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak
memperoleh makanan untuk berkembang.
 Limbah cair
Tinja, detergen, oli, cat, jika meresap ke dalam tanah akan
merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh
mikroorganisme di dalam tanah.
 Limbah industri
Berasal dari sisa-sisa produksi industri, limbah cair yang
merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi,
misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan
industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom,
arsen, dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses
industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd, dapat
mencemari tanah, merupakan zat yang sangat beracun
terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah
akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang
memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.
 Limbah pertanian
Dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan
tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida
untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk yang
terus-menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah,
yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak
dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah
semakin berkurang. Dan, penggunaan pestisida tidak hanya
mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorganisme yang
berguna di dalam tanah.

Arbi Armawati.(2019).”KOMUNIKASI INTRAPRIBADI: Integrasi Komunikasi


Spiritual, Komunikasi Islam, dan Komunikasi Lingkungan Edisi Pertama Edisi
Pertama.Jakarta: KENCANA.Halaman 113-121

4. Pencemaran Suara/Kebisingan
Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki oleh manusia
dan merupakan faktor lingkungan yang dapat berpengaruh negatif
terhadap kesehatan. Secara umum, polusi suara di daerah perkotaan
dihasilkan melalui sumber yang berbeda, diantaranya lalu lintas, jalan,
konstruksi dan kegiatan komersial, industri, bandara dan daerah
perumahan. Menurut Sasongko, kebisingan bisa mengganggu percakapan
sehingga memengaruhi komunikasi yang sedang berlangsung, selain itu
dapat menimbulkan gangguan psikologis seperti kejengkelan, kecemasan,
serta ketakutan. Gangguan psikologis akibat kebisingan tergantung pada
intensitas, frekuensi, periode,saat dan lama kejadian kompleksitas
spektrum atau kegaduhan dan tidak teraturnya suara kebisingan.
Gangguan kesehatan yang timbul akibat adanya kebisingan yaitu
gangguan pendengaran, pencernaan, stress, sakit kepala, peningkatan
tekanan darah dan penurunan prestasi kerja. Menurut Listaningrum,
menyatakan bahwa kebisingan juga memberikan dampak berupa
penurunan fungsi pendengan yang dapat menyebabkan ketulian progresif.

Astike Rindy,Sudarmaji.(2015).”Analisis Dampak Intensitas Kebisingan


Terhadap Gangguan Pendengaran Petugas Laundry”.Jurnal Kesehatan
Lingkungan.Vol.,(2),Halaman230

DAFTAR PUSTAKA

Astike Rindy,Sudarmaji.(2015).”Analisis Dampak Intensitas Kebisingan


Terhadap Gangguan Pendengaran Petugas Laundry”.Jurnal Kesehatan
Lingkungan.Vol.,(2)
Arbi Armawati.(2019).”KOMUNIKASI INTRAPRIBADI: Integrasi Komunikasi
Spiritual, Komunikasi Islam, dan Komunikasi Lingkungan Edisi Pertama Edisi
Pertama.Jakarta: KENCANA

Susmarkanto.(2002).”Pencemaran Lingkungan Perairan Sungai Salah Satu Faktor


Penyebab Banjir di Jakarta”.Jurnal Teknologi Lingkungan.Vol.3,(1)

Sumampouw Oksfriani, Yenni.(2008).”Indikator Pencemaran


Lingkungan”.Yogyakarta: Deepublish

N.H.T Siahaan.(2004).”Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan” Edisi-


2.Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai