PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Muawiyah bin Abi Sufyan sudha terkenal siasat dan tipu muslihatnya yang
licik, dia adalah kepala angkatan perang yang mula-mula mengatur angkatan laut,
dan ia pernah dijadikan sebagai amir “Al-Bahar”. Ia mempunyai sifat panjang akal,
cerdik cendekia lagi bijaksana, luas ilmu dan siasatnya terutama dalam urusan
dunia, ia juga pandai mengatur pekerjaan dan ahli hikmah.
2
kekuatan Kristen Ortodoks, yang pengaruhnya dapat membahayakan
perkembangan Islam. Kedua, orang-orang Byzantium sering melakukan
pemberontakan ke daerah Islam. Ketgia, Byzantium termasuk wilayah yang
memiliki kekayaan yang melimpah.
Ketika bani umayyah berkuasa, tapal batas negara yang dapat memisahkan
antara negara islam dan kafir segera dibuat, sehingga jelaskan batas-batas wilayah
kekuasaan mereka. Masuknya kekuataan islam ke berbagai wilayah yang
ditaklukkannya, sangat berpengaruh terhadap perkembangan kehidupan sosial
budaya masyarakatnya, sebab islam tidak mematikan kreatifitas masyarakat,
bahkan sebaliknya. Islam mendorong umatnya untuk senantiasa mengembangkan
potensi dan kemampuan yang dimiliki, sepanjang segala upaya kreatif itu tidak
bertentangan dengan nilai-nilai ajaran islam.
3
D. Kemajuan-kemajuan pada Masa Bani Umayyah
Pada masa pemerintahan Bani Umayyah tepatnya pada masa kekuasaan
Abdul Malik ibn Marwan, banyak terjadi perubahan dan perkembangan, baik
dibidang kenegaraan, ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang-bidang lainnya.
Seperti kenegaraan, dibentuk organisasi-organisasi yang diatur secara rapi.
Organisasi-organisasi kenegaraan tersebut meliputi :
Abdul Malik juga mengubah mata uang yang dipakai didaerah-daerah yang
dikuasai Islam. Sebelumnya mata uang yang berlaku adalah mata uang Bizantium
dan persia, seperti Denarius menjadi Dinar dan Diram atau Drachme menjadi
Dirham.
4
(Jerusalem), Abdul Malik membangun masjid Al-Aqsha dan monumen terbaik
yang bernama Qubbah As-Sakhr (Dome of the Rock).
2. Perluasan Daerah
a). Gerakan ke Timur
Kearah timur sampai ke sungai Ammu Darya dari sana gerakan mereka
sampai kedaerah-daerah degan berbahasa Turki, dan bahasa Persia. Pada
tahun 723 M pasukan muslim berhasil pula memasuki kawasan India.
5
3. Kemajuan dibidang Ilmu Pengetahuan
Pada masa kekuasaan bani umayah, ilmu pengetahuan berkembang
pesat, baik bersumber Al-Qur’an maupun yang bersumber dari akal
manusia. Ilmu-ilmu yang berkembang itu diantaranya:
6
berdakwah melalui berbagai jalur seperti jalur pendidikan, sosial budaya,
dan dengan menulis buku-buku agama. Khalifah Umar bin Abdul Aziz
membangun mesjid Nabawi menjadi lebih indah, megah, dan luas, berkat
bantuan arsitek yang dikirim dari Romawi. Begitu pula Khalifah Walid bin
Abul Malik sempat membangun mesjid Damaskus menjadi indah dan
megah. Mesjid itu dibangunnya bersamaan dengan pembangunan kota
Damaskus. Mesjid Agung Damaskus bukti kemegahan Dinasti Umayah.
1. Arsitektur
7
dibangun masjid agung yang terkenal dengan nama “Masjid Damaskus”.
Arsitek pembangunan masjid ini adalah Abu Ubaidah ibn Jarrah.
Kota Kairawan merupakan salah satu kota baru yang dibangun pada masa
ini oleh Uqbah ibn Nafi ketika ia menjabat sebagai gubernur di wilayah ini
pada masa Khalifah Mu’awiyah. Kota Kairawan dibangun dengan gaya
arsitektur Islam dan dilengkapi dengan berbagai gedung, masjid, taman
rekreasi, pangkalan militer, dsb.
2. Organisasi Militer
Organisasi militer pada masa Bani Umayyah terdiri dari angkatan darat
(al-jund), angkatan laut (al-bahriyah), dan angkatan kepolisian (as-
syurthah). Bala tentara pada masa ini muncul atas dasar paksaan. Angkatan
bersenjata terdiri dari orang-orang arab. Setelah wilayah kekuasaan meluas
sampai ke Afrika Utara orang luar pun terutama bangsa Barbar turut ambil
bagian dalam kemiliteran ini. Pada masa Abd al-Malik ibn Marwan
diberlakukan Undang-Undang Wajib Militer (Nidam at-Tajdid al-Ijbari).
8
3. Perdagangan
Daerah kekuasaan daulah Bani Umayyah yang semakin luas
menjadikan lalu lintas perdagangan mendapat jaminan yang layak. Lalu
lintas darat melalui jalan Sutera ke Tiongkok meliputi perdagangan sutera,
keramik, obat-obatan, dan wewangian. Sedangkan lalu lintas laut ke arah
negeri-negeri belahan timur untuk mencari rempah-rempah, bumbu, kasturi,
permata, logam mulia, gading, dan bulu-buluan. Keadaan ini membawa
ibukota Basrah di teluk Persi menjadi pelabuhan dagang yang ramai dan
makmur, begitu pula Kota Aden. Perkembangan perdagangan ini
mendorong meningkatnya kemakmuran bagi Bani Umayyah.
4. Kerajinan
5. Kedokteran
9
Khalifah Khalid ibn Yazid memerintahkan penterjemahan buku-buku
kedokteran, kimia, dan astrologi dari bahasa Yunani dan Kopti kedalam
bahasa Arab.
Dalam seni suara yang sangat berkembang adalah seni bca al-qur’an,
qasidah, dan seni musik lainnya.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dinasti Umayyah berdiri pada tahun 661 M s.d 750 M. Meskipun dinasti ini
kurang dari satu abad, tetapi capaian ekspansi sangat luas. Pada masa Bani
Umayyah terjadi pergantian sistem kekhalifahan kepada sistem kerajaan (Monarchi
absolut) dan pergantian pusat pemerintahan dari Madinah ke Damaskus. Bani
Umayyah membentuk semacam dewan sekertaris negara (Diwan al-kitabah) untuk
mengurus berbagai urusan pemerintahan. Periode Bani Umayyah dapat dibagi
menjadi 3 masa : permulaan, kejayaan dan keruntuhan. Masa permulaan ditandai
dengan usaha–usaha Mu’awiyah meletakkan dasar – dasar pemerintahan dan
orientasi kekuasaan, Kejayaan Bani Umayyah dimulai pada masa pemerintahan
Abdul Malik. Dia dianggap sebagai pendiri daulah Bani Umayyah ke dua.
pemerintahannya termasyhur seperti halnya pemerintahan orthodox yaitu
pemerintahan Abu Bakar dan Umar. Sepeninggalan Umar II kekhalifahan mulai
melemah dan akhirnya hancur.
Selain terjadi lika-liku dalam bidang politik, pada masa Bani Umayyah juga
mengalami perkembangan dalam peradaban dan kebudayaan. Perkembangan
tersebut meliputi bidang ilmu pengetahuan, arsitektur, organisasi militer,
perdagangan, kerajinan, dan kesenian.
11
B. Saran
Setelah memahami sejarah perkembangan kebudayaan islam, pada masa
Dinasti Umayyah, maka perlu disarankan agar para pembaca dapat mengambil
suatu hal positif dari perjalanan Dinasti umayyah.
12
DAFTAR PUSTAKA
13