Anda di halaman 1dari 10

Jurnal RISALAH, Vol. 26, No.

1, Maret 2015: 23-32

MINIATUR MASYARAKAT MADANI


(PERSPEKTIF PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM)

Muhammad Soim1)
1)
Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi,UIN Suska Riau,
Jl. HR Soebrantas Km 15 Simpangbaru, Tampan, Pekanbaru 28293
Email: muhammad.soim@uin-suska.ac.id

Abstrak

Momentum kebangkitan Nasional yang kini diperingati oleh bangsa Indonesia telah
didahului dengan sebuah gerakan, yaitu gerakan reformasi. Paling tidak dapat
diidentifikasi bahwa suatu kebangkitan dapat diwujudkan apabila dalam masyarakat
telah tumbuh sifat dan sikap kemandirian, keterbukaan atau transparansi dan adanya
daya saing atau sikap kompetetif yang sehat. Al-Qur’an telah mewariskan rambu-rambu
tersebut sebagai identitas dari masyarakat Islam, terutama yang termaktub dalam surat
Al-Hujarat, diantaranya hendaklah masyarakat memiliki landasan spiritual, menghargai
persamaan, lemah lembut dan sabar, waspada terhadap issu, serta ishlah dengan adil.

Kata Kunci: Masyarakat Islam, Masyarakat Madani

1. Pendahuluan Berdasar pembentukan sosial, perubahan


Sayyid Quthub berpendapat, bahwa struktur politik Eropa, dan modernisasi,
Islam hanya mengenal dua bentuk masyarakat, istilah The State dan civil society menjadi dua
yaitu masyarakat Islam dan masyarakat Jahili. etintas yang berbeda. Pelopor dari perubahan
Masyarakat Islam adalah masyarakat yang ini diantaranya
mengaplikasikan baik dalam aqidah, ibadah, Adam Ferguson. Johan Ster, Tom
syari‟ah, perundang-undangan, moral dan Hodgkings, Emanuel Sieyes, Tom Paine, JS
segala tingkah laku. Tidak dinamakan Mills dan Alexis de Tocqueville1. Civil
masyarakat islam- meskipun mereka sholat, society (CS) adalah konsep atau tradisi berasal
berpuasa dan haji- sementara syari‟at Islam dari Barat. Jika ditunjuk dari modelnya adalah
tidak dijadikan perundang-undangan ditengah- Amerika Serikat, meskipun asal mulanya dari
tangah masyarakatnya dan tidak menetapkan Eropa Barat di abad ke 18, biasa disebut jaman
segala ketetapan Allah dan RasulNya. “enlightement” atau yang dikenal sebagai masa
Sedangkan masyarakat Jahili adalah segala pencerahan, atau kini berusia 250 tahun.
bentuk masyarakat selain masyarakat Islam, Sedangkan konsep civil society untuk pertama
baik yang mengingkari wujudnya Allah atau kalinya diperkenalkan oleh Adam Ferguson,
yang tidak ingkar, akan tetapi syari‟ah Islam ilmuan asal skotlandia, melalui karya klasiknya
tidak dijadikan way of life (jalan hidupnya). yang berjudul “An Essay on the History of Civil
(Quthb, tt :129-130) Society”. Yang kemudian dikembangkan oleh
Cicero dalam filsafat politiknya untuk Hegel dan selanjutnya Karl Marx Cuma
kali pertama menggunakan istilah Societes bedanya, jika Ferguson melandaskan
Civilis. Istilah ini di Eropa Abad XVIII di pakai
1
secara bergantian dengan negara (state). Adnan Buyung Nasution, “Menuju Penguatan
„Civil Society‟

23
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 1, Maret 2015: 23-32

pemikirannya pada filsafat Yunani kuno masyarakat sipil. Sejak saat itulah dan pada
terutama dari Plato dan Socrates yang mengakui perkembangan selanjutnya, konsep masyarakat
keberadaan unsur transendental (tradisi dan sipil senantiasa merupakan diskursus pemikiran
agama). Hegel dan Karl Marx sepenuhnya kritis terhadap kapitalisme3.
meletakkan konsep itu dalam kerangka falsafah Namun sejak tahun 1990-an terjadi
pencerahan secara tertutup dan mengabaikan pergeseran diskursus terhadap masyarakat sipil
unsur – unsur di luar rasionalitas yang bersifat (civil society). Perbincangan mengenai
transendental baik yang berasal dari tradisi masyarakat sipil (civil society) memang masih
maupun agama memiliki dimensi sebagai bangkitnya resistensi
Pemikiran Karl Marx dilanjutkan oleh masyarakat terhadap negara dalam kerangka
Antonio Gramci, seorang komunis Italia, yang demokratisasi, dimensi kritik terhadap
terkenal dengan konsep hegemoninya, dengan kapitalisme tidak kelihatan lagi, justru gerakan
menempatkan civil society ke dalam masyarakat sipil (civil society) mengacu pada
superstruktur. Sedangkan Francis Fukoyama gerakan demokrasi liberal anti sosialisme pada
yang sangat terpukau dengan robohnya tembok masyarakat di negara – negara Eropa Timur.
Berlin dan keberhasilan gerakan solidaritas di Namun demikian dewasa ini perdebatan
Polandia, mengadopsi pemikiran Hegel. mengenai peran masyarakat sipil (civil
Dari siniliah kemudian terjadi polarisasi society) sudah semakin meluas, dan pandangan
aliran civil society, di mana dikalangan ilmuan tentang perlunya memperkuat masyarakat sipil
sosial liberal (aliran liberalisme) pemikiran sudah semakin meluas, antara mereka yang
mengenai masyarakat sipil banyak mengacu masih teguh untuk menggunakan penguatan
pada pemikiran ilmuan sosial Perancis masyarakat sipil secara Gramcian, yakni
Tocqueveille, sedangkan dari ilmuan sosialis sebagai sebagai gerakan pemikiran kritis dan
(komunis) banyak mengacu pada pemikiran resistensi terhadap hegemoni negara model
Hegel, Karl Mark dan Gramci2. kapitalis.
Antonio Gramci, yang disebut dalam Pada saat yang sama, juga terdapat
literatur ilmu sosial sebagai tokoh yang fenomena semakin kuatnya paham penguatan
memahami kapitalisme, memfokuskan secara masyarakat sipil (civil society) yang berpijak
sungguh – sungguh dan mendasar analisisnya pada paham liberalisme, yakni menuntut
terhadap konsep negara dikaitkan dengan kebebasan masyarakat, debirokratisasi dan
masyarakat sipil dalam bahasannya mengenai deregulasi dari negara, termasuk deregulasi
konsep hegemoni yang diperankan negara ekonomi menuju pasar bebas. Pada saat yang
untuk menjinakkan rakyat dalam rangka sama pula muncul juga gerakan resistensi
menlanggengkan kapitalisme. Pandangan masyarakat sipil yakni masyarakat adat, untuk
Gramci ini secara tidak langsung merupakan menuntut hak – hak mereka terhadap sumber
kritik terhadap analisis atas kapitalisme yang alami dan hak berbudaya, yang jika dikaji lebih
menekankan pada hubungan kapitalis dan dalam justru datang dari paham pluralisme
buruh, seperti dalam Marxisme tradisional. budaya yang berakar pada pemikiran
Kekalahan kaum marginal, bagi Gramci justru postmodernisme.
bukan karena penindasan dan kekerasan fisik, Dalam rangka menanamkan komitmen
melainkan melalui hegemoni, yakni dengan tingkat kesejatian yang tinggi itu, kita
menjinakkan budaya dan ideologi yang perlu menengok dan “mengangsu” kepada
diselenggarakan oleh negara terhadap khasanah budaya kita, dalam hal ini budaya

2 3
Lihat H. Bernstain (ed), 1973, Underdevelopmen Mansour Fakih, “Masyarakat Sipil ; Catatan
and development, Harmonsort: penguin books, Pembuka”, dalam Wacana Masyarakat
h.57 Sipil, WACANA No. 1, Yogyakarta, 1999, hlm.

24
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 1, Maret 2015: 23-32

keagamaan Islam. Bukanlah suatu kebetulan versus Adam Ferguson, John Locke, dan J.J.
bahwa wujud nyata masyarakat madani itu Rousseau dengan konsep demokratisasinya
untuk pertama kalinya dalam sejarah umat (dalam pandangan Barat modern adalah
manusia merupakan hasil usaha utusan Tuhan Liberalisme)4.
untuk akhir zaman, Nabi Muhammad, Sedangkan istilah masyarakat madani
Rasulullah SAW. Sesampai di kota hijrah yaitu itu tidak memiliki sejarah tersendiri, melainkan
Yatsrib (Yunani: Yethroba), beliau ganti nama merupakan istilah temuan kontemporer Prof.
kota itu Madinah. Dengan tindakan itu, Nabi Naquib al–Attas, sebagai terjemahan civil
Muhammad SAW telah merintis dan memberi society, sehingga mau tidak mau kajian tentang
teladan kepada umat manusia dalam masyarakat madani harus didekati melalui
membangun Masyarakat madani, yaitu konsep civil society.
masyarakat yang berperadaban (ber- Berarti masyarakat madani sendiri
“madaniyah”) karena tunduk dan patuh (dana- adalah civil society itu sendiri, dalam artian
yadinu) kepada ajaran kepatuhan (din) yang bahwa konsep masyarakat madani adalah
dinyatakan dan patuh (dana-yadinu) kepada konsep yang diilhami konsep civil
ajaran kepatuhan (din) yang dinyatakan dalam society. Cuma persoalannya intektual Islam
supremasi hukum dan peraturan. Masyarakat terutama di Indonesia mempunyai “kecerdasan”
madani pada hakekatnya adalah reformasi total untuk memainkan momen dengan mencoba
terhadap masyarakat yang tak kenal hukum menarik benang merah masyarakat madani
(lawless) Arab Jahiliyah, dan terhadap dengan masyarakat Madinah era Rasulullah.
supremasi kekuasaan pribadi penguasa seperti Kiranya topik-topik seperti masyarakat
yang selama ini menjadi pengertian umum madani, masyarakat islam dan lain-lain pada
tentang negara saat reformasi seperti sekarang ini perlu
Bagaimanapun juga Rasulullah telah diangkat dipermukaan, umat islam khususnya
meletakkan dasar – dasar masyarakat madani. dan bangsa Indonesia umunya, yang telah lama
Dengan cakupan wilayah yang terbatas serta haus pada akhlak madani seperti logo-logo
jumlah masyarakat yang masih sangat sedikit yang sering muncul kejujuran,
memang apa yang telah dirintis Rasulullah keterbukaan/transparansi, dan perilaku yang
mungkin lebih layak disebut miniatur bebas dan nepotisme.Masyarakat madani atau
masyarakat madani. Namun demikian, tatanan yang disebut orang barat Civil society
masyarakat madani yang dibangun oleh mempunyai prinsip pokok pluralis, toleransi
Muhammad Rasulullah, disebut oleh Robert N. dan human right termasuk di dalamnya adalah
Bellah sebagai suatu model masyarakat yang demokrasi. Sehingga masyarakat madani dalam
teramat modern pada jamannya. Merefleksikan artian negara menjadi suatu cita-cita bagi
dan memformulasikan model masyarakat model negaraIndonesia ini, meskipun sebenarnya pada
masyarakat madani di era sekarang. wilayah-wilayah tertentu, pada tingkat
Memang antara masyarakat madani masyarakat kecil, kehidupan yang menyangkut
dan civil society dalam perspektif historis tidak prinsip pokok dari masyarakat madani sudah
bisa digebyah uyah dalam satu kesepakatan ada. Sebagai bangsa yang pluralis dan
teoritis, karena ada nilai – nilai historis yang majemuk, model masyarakat madani
membedakan. Civil society mempunyai kajian merupakan tipe ideal suatu
sejarah yang panjang dengan muara mayarakat Indonesia demi terciptanya integritas
pemikirannya adalah refleksi dari para filosof sosial bahkan integritas nasional.
Yunani Cicero bahkan Plato dan Aristoteles,
4
walaupun kemudian mengalami polarisasi Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi,
pemikiran antara Antonio Gramci, Karl Marx, Jakarta: Aksara Baru, 1989
Hegel yang memperjuangkan konsep sosialisme

25
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 1, Maret 2015: 23-32

Sudah menjadi kewajiban kita semua Bellah Ed. Beyond Belief (New York : Harper
untuk ikut serta ambil peran dalam usaha & Row, edisi paperback, 1976 hh. 150-151)5
bersama bangsa kita untuk mewujudkan Setelah Nabi wafat, masyarakat madani
masyarakat berperadaban, masyarakat warisan Nabi itu, yang antara lain bercirikan
madani, civil society, dinegara kita tercinta, egaliterisme, penghargaan kepada orang
Republik Indonesia. Karena terbentuknya berdasarkan prestasi (bukan prestise seperti
masyarakat madani adalah bagian mutlak dari keturunan, kesukuan, ras, dan lain-lain),
wujud cita-cita kenegaraan, yaitu mewujudkan keterbukaan partisipasi seluruh anggota
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. masyarakat, dan penentuan kepemimpinan
Membangun masyarakat peradaban melalui pemilihan, bukan berdasarkan
itulah yang dilakukan Nabi selama sepuluh keturunan, hanya berlangsung selama tiga
tahun di Madinah. Beliau membangun puluh tahunan masa khulafur rasyidin. Sesudah
masyarakat yang adil, terbuka, dan demokratis, itu, sistem sosial madani dengan sistem yang
dengan landasan takwa kepada Allah dan taat lebih banyak diilhami oleh semangat kesukuan
kepada ajaran-NYA. Taqwa kepada Allah atau tribalisme Arab pra-Islam, yang kemudian
dalam arti semangat ketuhanan Yang Maha Esa, dikukuhkan dengan sistem dinasti keturunan
yang dalam peristilahan Kitab Suci juga disebut atau geneologis itu sebagai "Hirqaliyah" atau
semangat Rabbaniyah (QS Al Imran:79) atau "Hirakliusisme", mengacu kepada kaisar
rubbiyah (QS Al Imran:146). Inilah hablum min Heraklius, penguasa Yunani saat itu, seorang
Allah, tali hubungan dengan Allah, dimensi tokoh sistem dinasti geneologis.
vertikal hidup manusia, salah satu jaminan Begitu keadaan dunia Islam, terus-
untuk manusia agar tidak jatuh hina dan nista. menerus hanya mengenal sistem dinasti
Semangat Rabbaniyah itu jika cukup geneologis, sampai datangnya zaman modern
tulus dan sejati, akan memancar dalam sekarang. Sebagian negara muslim menerapkan
semangat perikemanusiaan, yaitu semangat konsep negara republik, dengan presiden dan
insaniyah, atau basyariyah, dimensi horisontal pimpinan lainnya yang dipilih. Karena itu,
hidup manusia, hablun min al-nas. Kemudian justru dalam zaman modern inilah, prasarana
pada urutannya, semangat perikemanusiian itu sosial dan kultural masyarakat madani yang
sendiri memancar dalam berbagai bentuk dahulu tidak ada pada bangsa manaoun di
hubungan pergaulan manusia yang penuh budi dunia, termasuk bangsa Arab, mungkin akan
luhur. Maka tak heran jika Nabi dalam sebuah terwujud. Maka kesempatan membangun
hadisnya menegaskan bahwa inti dari tugas suci masyarakat madani menuurut teladan nabi,
beliau adalah untuk "menyempurnakan justru mungkin lebih besar pada masa sekarang
berbagai keluhuran budi". ini.
Masyarakat berbudi luhur atau Berpangkal dari pandangan hidup
berakhlak mulia itulah, masyarakat bersemangat ketuhanan dengan konsekuensi
berperadaban, masyarakat madani, "civil tindakan kebaikan kepada sesama manusia (QS
society". Masyarakat Madani yang dibangun Fushshilat:33), masyarakat madani tegak berdiri
nabi itu, oleh Robert N. Bellah, seorang di atas landasan keadilan, yang antara lain
sosiologi agama terkemuka disebut sebagai bersendikan keteguhan berpegang kepada
masyarakat yang untuk zaman dan tempatnya hukum. Menegakkan hukum adalah amanat
sangat modern, bahkan terlalu modern, Tuhan Yang Maha Esa, yang diperintahkan
sehingga setelah nabi sendiri wafat tidak untuk dilaksanakan kepada yang berhak (QS
bertahan lama. Timur tengah dan umat manusia
saat itu belum siap dengan prasarana sosial
5
yang diperlukan untuk menopang suatu tatanan Khairuddin, Pengembangan Masyarakat Tinjauan
Aspek sosiologi, Yogyakarta: Liberty, 1998
sosial yang modern seperti dirintis Nabi (RN

26
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 1, Maret 2015: 23-32

Al-Nisa:58). Dan Nabi telah memberi telaadan C. Karakteristik Masyarakat Madani


kepada kita. Secara amat setia beliau Bila merujuk pada konsep
laksanakan perintah Tuhan itu. Apalagi Al- Pengembangan masyarakat, setidaknya ada
Qur'an juga menegaskan bahwa tugas suci beberapa syarat terbentuknya masyarakat
semua Nabi ialah menegakkan keadilan di madani diantaranya sebagai berikut:
antara manusia. 1. Terpenuhinya kebutuhan dasar individu,
keluarga, dan kelompok dalam masyarakat.
A. Masyarakat Madani Dalam Sejarah 2. Berkembangnya modal manusia (human
capital) dan modal sosial (social capital)
Ada dua masyarakat madani dalam yang kondusif bagi terbentuknya
sejarah yang terdokumentasi sebagai kemampuan melaksanakan tugas-tugas
masyarakat madani, yaitu: kehidupan dan terjalinnya kepercayaan dan
1) Masyarakat Saba‟ :yaitu masyarakat di relasi sosial antar kelompok.
masa Nabi Sulaiman. 3. Tidak adanya diskriminasi dalam berbagai
Allah SWT memberikan gambaran dari bidang pembangunan; dengan kata lain
masyarakat madani dengan firman-Nya terbukanya akses terhadap berbagai
pelayanan sosial.
dalam Q.S. Saba‟ ayat 15:
4. Adanya hak kemampuan dan kesempatan
Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada
tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat bagi masyarakat dan lembaga-lembaga
kediaman mereka yaitu dua buah kebun swadaya untuk terlibat dalam berbagai
di sebelah kanan dan di sebelah kiri. forum dimana isu-isu kepentingan bersama
dan kebijakan publik dapat dikembangkan.
(kepada mereka dikatakan):
“Makanlah olehmu dari rezki yang 5. Adanya kohesifitas antar kelompok dalam
(dianugerahkan) Tuhanmu dan masyarakat serta tumbuhnya sikap saling
bersyukurlah kamu kepada-Nya. menghargai perbedaan antar budaya dan
(Negerimu) adalah negeri yang baik kepercayaan.
6. Terselenggaranya sistem pemerintahan yang
dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang
Maha Pengampun”. memungkinkan lembaga-lembaga ekonomi,
hukum, dan sosial berjalan secara produktif
2). Masyarakat Madinah setelah terjadi traktat, dan berkeadilan sosial.
7. Adanya jaminan, kepastian dan kepercayaan
perjanjian Madinah antara Rasullullah SAW
beserta umat Islam dengan penduduk Madinah antara jaringan-jaringan kemasyarakatan
yang beragama Yahudi dan beragama Watsani yang memungkinkan terjalinnya hubungan
dari kaum Aus dan Khazraj. Perjanjian dan komunikasi antar mereka secara teratur,
Madinah berisi kesepakatan ketiga unsur terbuka dan terpercaya.
masyarakat untuk saling menolong, Tanpa prasyarat tesebut maka
menciptakan kedamaian dalam kehidupan masyarakat madani hanya akan berhenti pada
sosial, menjadikan Al-Qur‟an sebagai jargon. Masyarakat madani akan terjerumus
pada masyarakat “sipilisme” yang sempit yang
konstitusi, menjadikan Rasullullah SAW
sebagai pemimpin dengan ketaatan penuh tidak ubahnya dengan faham militerisme yang
terhadap keputusan-keputusannya, dan anti demokrasi dan sering melanggar hak azasi
memberikan kebebasan bagi penduduknya manusia. Dengan kata lain, ada beberapa
untuk memeluk agama serta beribadah sesuai rambu-rambu yang perlu diwaspadai dalam
proses mewujudkan masyarakat madani (lihat
dengan ajaran agama yang dianutnya.
DuBois dan Milley, 1992). Rambu-rambu
tersebut dapat menjadi jebakan yang
menggiring masyarakat menjadi sebuah entitas

27
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 1, Maret 2015: 23-32

yang bertolak belakang dengan semangat menentukan potensi-potensi orang lain dalam
negara-bangsa: menjangkau sumber-sumber atau mencapai
1. Sentralisme versus lokalisme. kesempatan-kesempatan yang ada dalam
Masyarakat pada mulanya ingin mengganti masyarakat.
prototipe pemerintahan yang sentralisme Satu hal yang menjadi catatan penting
dengan desentralisme. Namun yang terjadi bagi penulis adalah sebuah peradaban yang
kemudian malah terjebak ke dalam faham kosmopolit akan tercipta manakala umat Islam
lokalisme yang mengagungkan mitos-mitos memiliki sikap inklusif dan mempunyai
kedaerahan tanpa memperhatikan prinsip kemampuan (ability) menyesuaikan diri
nasionalisme, meritokrasi dan keadilan sosial. terhadap lingkungan sekitar. Namun, dengan
2. Pluralisme versus rasisme. catatan identitas sejati atas parameter-parameter
Pluralisme menunjuk pada saling penghormatan autentik agama tetap terjaga.
antara berbagai kelompok dalam masyarakat Kedua, adalah tingginya sikap toleransi
dan penghormatan kaum mayoritas terhadap (tasamuh). Baik terhadap saudara sesama
minoritas dan sebaliknya, yang memungkinkan Muslim maupun terhadap saudara non-Muslim.
mereka mengekspresikan kebudayaan mereka Secara sederhana toleransi dapat diartikan
tanpa prasangka dan permusuhan. Ketimbang sebagai sikap suka mendengar dan menghargai
berupaya untuk mengeliminasi karakter etnis, pendapat dan pendirian orang lain.
pluralisme budaya berjuang untuk memelihara Ketiga, adalah tegaknya prinsip
integritas budaya. Pluralisme menghindari demokrasi atau dalam dunia Islam lebih dikenal
penyeragaman. Karena, seperti kata Kleden dengan istilah musyawarah. Terlepas dari
(2000:5), “…penyeragaman adalah kekerasan perdebatan mengenai perbedaan konsep
terhadap perbedaan, pemerkosaan terhadap demokrasi dengan musyawarah, saya
bakat dan terhadap potensi manusia. memandang dalam arti membatasi hanya pada
Sebaliknya, rasisme merupakan sebuah wilayah terminologi saja, tidak lebih.
ideologi yang membenarkan dominasi satu Mengingat di dalam Alquran juga terdapat
kelompok ras tertentu terhadap kelompok nilai-nilai demokrasi
lainnya. Rasisme sering diberi legitimasi oleh Ketiga prinsip dasar setidaknya menjadi
suatu klaim bahwa suatu ras minoritas secara refleksi bagi kita yang menginginkan
genetik dan budaya lebih inferior dari ras yang terwujudnya sebuah tatanan sosial masyarakat
dominan. Diskriminasi ras memiliki tiga madani dalam konteks hari ini. Paling tidak hal
tingkatan: individual, organisasional, dan tersebut menjadi modal dasar untuk
struktural. Pada tingkat individu, diskriminasi mewujudkan masyarakat yang dicita-citakan.
ras berwujud sikap dan perilaku prasangka.
Pada tingkat organisasi, diskriminasi ras terlihat D. Peran Umat Islam Dalam
manakala kebijakan, aturan dan perundang- Mewujudkan Masyarakat Madani
undangan hanya menguntungkan kelompok
tertentu saja. Secara struktural, diskriminasi ras Dalam sejarah Islam, realisasi
dapat dilacak manakala satu lembaga sosial keunggulan normatif atau potensial umat Islam
memberikan pembatasan-pembatasan dan terjadi pada masa Abbassiyah. Pada masa itu
larangan-larangan terhadap lembaga lainnya. umat Islam menunjukkan kemajuan di bidang
3. Elitisme dan communalisme. Elitisme kehidupan seperti ilmu pengetahuan dan
merujuk pada pemujaan yang berlebihan teknologi, militer, ekonomi, politik dan
terhadap strata atau kelas sosial berdasarkan kemajuan bidang-bidang lainnya. Umat Islam
kekayaan, kekuasaan dan prestise. Seseorang menjadi kelompok umat terdepan dan
atau sekelompok orang yang memiliki kelas terunggul. Nama-nama ilmuwan besar dunia
sosial tinggi kemudian dianggap berhak lahir pada masa itu, seperti Ibnu Sina, Ubnu

28
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 1, Maret 2015: 23-32

Rusyd, Imam al-Ghazali, al-Farabi, dan yang tidak dapat diterima dalam Islam, sebab hal ini
lain. Dan langsung di abadika oleh Allah dalam berarti mengingkari tauhid. Manurut ajaran
Q.S. Ali Imran ayat 110 Islam hak milik mutlak hanya ada pada Allah
Artinya: saja. Hal ini berarti hak milik yang ada pada
Kamu adalah umat yang terbaik yang manusia hanyalah hak milik nisbi atau relatif.
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada Islam mengakui setiap individu sebagai pemilik
yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, apa yang diperolehnya melalui bekerja dalam
dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab pengertian yang seluas-luasnya, dan manusia
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di berhak untuk mempertukarkan haknya itu
antara mereka ada yang beriman, dan dalam batas-batas yang telah ditentukan secara
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang khusus dalam hukum Islam. Pernyataan-
fasik. pernyataan dan batas-batas hak milik dalam
Dari ayat tersebut sudah jelas bahwa Islam sesuai dengan kodrat manusia itu sendiri,
Allah menyatakan bahwa umat Islam adalah yaitu dengan sistem keadilan dan sesuai dengan
umat yang terbaik dari semua kelompok hak-hak semua pihak yang terlibat di dalamnya.
manusia yang Allah ciptakan. Di antara aspek Di dalam ajaran Islam terdapat dua prinsip
kebaikan umat Islam itu adalah keunggulan utama, yakni pertama, tidak seorangpun atau
kualitas SDM nya dibanding umat non Islam. sekelompok orangpun yang berhak
Keunggulan kualitas umat Islam yang dimaksud mengeksploitasi orang lain; dan kedua, tidak
dalam Al-Qur‟an itu sifatnya normatif, ada sekelompok orangpun boleh memisahkan
potensial, bukan riil. diri dari orang lain dengan tujuan untuk
Sumber daya manusia umat Islam saat membatasi kegiatan sosial ekonomi di kalangan
ini belum mampu menunjukkan kualitas yang mereka saja. Islam memandang umat manusia
unggul. Karena itu dalam percaturan global, sebagai satu keluarga, maka setiap manusia
baik dalam bidang politik, ekonomi, militer, adalah sama derajatnya di mata Allah dan di
dan ilmu pengetahuan dan teknologi, belum depan hukum yang diwahyukannya. Konsep
mampu menunjukkan perannya yang signifikan. persaudaraan dan perlakuan yang sama
Di Indonesia, jumlah umat Islam lebih dari terhadap seluruh anggota masyarakat di muka
85%, tetapi karena kualitas SDM nya masih hukum tidaklah ada artinya kalau tidak disertai
rendah, juga belum mampu memberikan peran dengan keadilan ekonomi yang memungkinkan
yang proporsional. Hukum positif yang berlaku setiap orang memperoleh hak atas sumbangan
di negeri ini bukan hukum Islam. Sistem sosial terhadap masyarakat. Allah melarang hak orang
politik dan ekonomi juga belum dijiwai oleh lain disalah gunakan sebagaimana dijelaskan
nilai-nilai Islam, bahkan tokoh-tokoh Islam dalam Q.S. al-Syu‟ara ayat 183:
belum mencerminkan akhlak Islam. Artinya:
Dan janganlah kamu merugikan manusia pada
E. Sistem Ekonomi dan Kesejahteraan hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di
Ummat muka bumi dengan membuat kerusakan;
Dalam komitmen Islam yang khas dan
Menurut ajaran Islam, semua kegiatan mendalam terhadap persaudaraan, keadilan
manusia termasuk kegiatan sosial dan ekonomi ekonomi dan sosial, maka ketidakadilan dalam
haruslah berlandaskan tauhid (keesaan Allah). pendapatan dan kekayaan bertentangan dengan
Setiap ikatan atau hubungan antara seseorang Islam. Akan tetapi, konsep Islam dalam
dengan orang lain dan penghasilannya yang distribusi pendapatan dan kekayaan serta
tidak sesuai dengan ajaran tauhid adalah ikatan konsepsinya tentang keadilan sosial tidaklah
atau hubungan yang tidak Islami. Dengan menuntut bahwa semua orang harus mendapat
demikian realitas dari adanya hak milik mutlak upah yang sama tanpa memandang

29
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 1, Maret 2015: 23-32

kontribusinya kepada masyarakat. Islam yang dimiliki yang mewajibkan dikeluarkannya


mentoleransi ketidaksamaan pendapatan sampai zakat, sedangkan haul adalah berjalan genap
tingkat tertentu, karena setiap orang tidaklah satu tahun. Zakat juga berarti kebersihan, setiap
sama sifat, kemampuan, dan pelayanannya pemeluk Islam yang mempunyai harta cukup
dalam masyarakat. Dalam Q.S. An-Nahl ayat banyaknya menurut ketentuan (nisab) zakat,
71 disebutkan: wajiblah membersihkan hartanya itu dengan
Artinya: mengeluarkan zakatnya.
Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari Dari sudut bahasa, kata zakat berasal
sebagian yang lain dalam hal rezki, tetapi dari kata “zaka” yang berarti berkah, tumbuh,
orang-orang yang dilebihkan (rezkinya itu) bersih, dan baik. Segala sesuatu yang
tidak mau memberikan rezki mereka kepada bertambah disebut zakat. Menurut istilah fikih
budak-budak yang mereka miliki, agar mereka zakat berarti sejumlah harta tertentu yang
sama (merasakan) rezki itu. Maka Mengapa diwajibkan Allah untuk diserahkan kepada yang
mereka mengingkari nikmat Allah. berhak. Orang yang wajib zakat disebut
Dalam ukuran tauhid, seseorang boleh “muzakki”,sedangkan orang yang berhak
menikmati penghasilannya sesuai dengan menerima zakat disebut ”mustahiq” .Zakat
kebutuhannya. Kelebihan penghasilan atau merupakan pengikat solidaritas dalam
kekayaannya. Kelebihan penghasilan atau masyarakat dan mendidik jiwa untuk
kekayaannya harus dibelanjakan sebagai mengalahkan kelemahan dan mempraktikan
sedekah karena Alah. ayat-ayat Allah yang pengorbanan diri serta kemurahan hati. Di
mendorong manusia untuk mengamalkan dalam Alquran Allah telah berfirman sebagai
sedekah, antara lain Q.S. An-nisa ayat 114: berikut: Al-Baqarah: 110
Artinya: Artinya:
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan- “Dan Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat.
bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan
orang yang menyuruh (manusia) memberi bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala
sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha
mengadakan perdamaian di antara manusia. melihat apa-apa yang kamu kerjakan”.
dan barangsiapa yang berbuat demikian Zakat memiliki hikmah yang besar,
Karena mencari keredhaan Allah, Maka kelak bagi muzakki, mustahik, maupun bagi
kami memberi kepadanya pahala yang besar. masyarakat muslim pada umumnya. Bagi
Dalam ajaran Islam ada dua dimensi muzakki zakat berarti mendidik jiwa manusia
utama hubungan yang harus dipelihara, yaitu untuk suka berkorban dan membersihkan jiwa
hubungan manusia dengan Allah dan hubungan dari sifat kikir, sombong dan angkuh yang
manusia dengan manusia dalam masyarakat. biasanya menyertai pemilikan harta yang
Kedua hubungan itu harus berjalan dengan banyak dan berlebih. Bagi mustahik, zakat
serentak. Dengan melaksanakan kedua memberikan harapan akan adanya perubahan
hubungan itu hidup manusia akan sejahtrera nasib dan sekaligus menghilangkan sifat iri,
baik di dunia maupun di akhirat kelak. Diantara dengki dan suudzan terhadap orang-orang kaya,
model sumber potensi ekonomi ummat adalah: sehingga jurang pemisah antara si kaya dan si
miskin dapat dihilangkan.
1. Zakat
a. Pengertian dan Dasar Hukum Zakat 2. Manajemen Wakaf
Zakat adalah memberikan harta yang Wakaf adalah salah satu bentuk dari
telah mencapai nisab dan haul kepada orang lembaga ekonomi Islam. Ia merupakan lembaga
yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat Islam yang satu sisi berfungsi sebagai ibadah
tertentu. Nisab adalah ukuran tertentu dari harta kepada Allah, sedangkan di sisi lain wakaf juga

30
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 1, Maret 2015: 23-32

berfungsi sosial. Wakf muncul dari satu F. KESIMPULAN


pernyataan dan perasaan iman yang mantap dan Untuk mewujudkan masyarakat madani
solidaritas yang tinggi antara sesama manusia. dan agar terciptanya kesejahteraan ummat maka
Dalam fungsinya sebagai ibadah ia diharapkan kita sebagai generasi penerus supaya dapat
akan menjadi bekal bagi si wakif di kemudian membuat suatu perubahan yang signifikan.
hari, karena ia merupakan suatu bentuk amalan Selain itu, kita juga harus dapat menyesuaikan
yang pahalanya akan terus menerus mengalir diri dengan apa yang sedang terjadi di
selama harta wakaf itu dimanfaatkan. masyarakat sekarang ini. Agar di dalam
Sedangkan dalam fungsi sosialnya, wakaf kehidupan bermasyarakat kita tidak ketinggalan
merupakan aset amat bernilai dalam berita. Adapun beberapa kesimpulan yang dapat
pembangunan umat. penulis ambil dari pembahasan ialah bahwa di
Istilah wakaf beradal dari “waqb” dalam mewujudkan masyarakat madani dan
artinya menahan. Menurut H. Moh. Anwar kesejahteraan umat haruslah berpacu pada Al-
disebutkan bahwa wakaf ialah menahan sesuatu Qur‟an dan As-Sunnah yang diamanatkan oleh
barang daripada dijual-belikan atau diberikan Rasullullah kepada kita sebagai umat akhir
atau dipinjamkan oleh yang empunya, guna zaman. Sebelumnya kita harus mengetahui dulu
dijadikan manfaat untuk kepentingan sesuatu apa yang dimaksud dengan masyarakat madani
yang diperbolehkan oleh Syara‟ serta tetap itu dan bagaimana cara menciptakan suasana
bentuknya dan boleh dipergunakan diambil pada masyarakat madani tersebut, serta ciri-ciri
manfaatnya oleh orang yang ditentukan (yang apa saja yang terdapat pada masyarakat madani
meneriman wakafan), perorangan atau umum. sebelum kita yakni pada zaman Rasullullah.
Adapun ayat-ayat Al-Qur‟an dan hadist yang Selain memahami apa itu masyarakat
menerangkan tentang wakaf ini ialah: Al- madani kita juga harus melihat pada potensi
Baqarah ayat 267 manusia yang ada di masyarakat, khususnya di
Artinya: Indonesia. Potensi yang ada di dalam diri
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah manusia sangat mendukung kita untuk
(di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu mewujudkan masyarakat madani. Karena
yang baik-baik dan sebagian dari apa yang semakin besar potensi yang dimiliki oleh
kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan seseorang dalam membangun agama Islam
janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu maka akan semakin baik pula hasilnya. Begitu
kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu pula sebaliknya, apabila seseorang memiliki
sendiri tidak mau mengambilnya melainkan potensi yang kurang di dalam membangun
dengan memincingkan mata terhadapnya. dan agamanya maka hasilnya pun tidak akan
Ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi memuaskan. Oleh karena itu, marilah kita
Maha Terpuji. berlomba-lomba dalam meningkatkan potensi
Abu Hurairah r.a. menceritakan, bahwa diri melalui latihan-latihan spiritual dan
Rasullullah SAW bersabda, “Jika seorang praktek-praktek di masyarakat.
manusia meninggal dunia, maka terputuslah Adapun di dalam Islam mengenal yang
masa ia melanjutkan amal, kecuali mengenai
namanya zakat, zakat memiliki dua fungsi baik
tiga hal, yaitu: Sedekah jariyah (waqafnya)
selama masih dipergunakan, ilmunya yang untuk yang menunaikan zakat maupun yang
dimanfaatkan masyarakat, dan anak salehnya menerimanya. Dengan zakat ini kita dapat
yang mendo‟akannya.” (Riwayat Muslim). Abu meningkatkan taraf hidup masyarakat higga
Hurairah r.a. menceritakan bahwa Rasullullah mencapai derajat yang disebut masyarakat
SAW mengutus Umar untuk memungut madani. Selain zakat, ada pula yang namanya
zakat…… di dalam hadist itu terdapat pula wakaf. Wakaf selain untuk beribadah kepada
Khalid mewakafkan baju besi dan perabot
Allah juga dapat berfungsi sebagai pengikat
perangnya di jalan Allah.
jalinan antara seorang muslim dengan muslim

31
Jurnal RISALAH, Vol. 26, No. 1, Maret 2015: 23-32

lainnya. Jadi wakaf mempunyai dua fungsi Khairuddin, Pengembangan Masyarakat


yakni fungsi ibadah dan fungsi sosial. Inilah Tinjauan Aspek sosiologi, Yogyakarta:
asset ekonomi ummat yang perlu diberdayakan Liberty, 1998
demi kemakmuran ummat. Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi,
Maka diharapkan kepada kita semua Jakarta: Aksara Baru, 1989
baik yang tua maupun yang muda agar dapat Mac Iver R.M dan Charles H. Page, Society, An
mewujudkan masyarakat madani di negeri kita Introductory analysis, Macmillan & Co.
yang tercinta ini yaitu Indonesia. Yakni melalui Ltd, 1961
peningkatan kualiatas sumber daya manusia, Modul Program Nasional Pemberdayaan
potensi, perbaikan sistem ekonomi, serta Masyarakat (PNPM) Mandiri.
menerapkan budaya zakat, infak, dan sedekah. Subejo dan Iwamoto, 2003 , Labor Institutions
Insya Allah dengan menjalankan syariat Islam in Rural Java: A Case Study in
dengan baik dan teratur kita dapat memperbaiki Yogyakarta Province, Working Paper
kehidupan bangsa ini secara perlahan menjadi Series No. 03-H-01, Department of
negri yang madani sebagaimana negri Madinah Agriculture and Resource Economics,
The University of Tokyo. Noriaki,
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Suwito, Deny. 2006. Membangun Masyarakat
Madani. Centre For Moderate Muslim
Indonesia: Jakarta.
Mansur, Hamdan. 2004. Materi Instrusional
Pendidikan Agama Islam. Depag RI:
Jakarta.
Suharto, Edi. 2002. Masyarakat Madani:
Aktualisasi Profesionalisme Community
Workers Dalam Mewujudkan
Masyarakat Yang Berkeadilan. STKS
Bandung: Bandung.
Sosrosoediro, Endang Rudiatin. 2007. Dari
Civil Society Ke Civil Religion. MUI:
Jakarta.
Sutianto, Anen. 2004. Reaktualisasi Masyarakat
Madani Dalam Kehidupan. Pikiran
Rakyat: Bandung.
Suryana, A. Toto, dkk. 1996. Pendidikan
Agama Islam. Tiga Mutiara: Bandung
Sudarsono. 1992. Pokok-pokok Hukum
Islam. Rineka Cipta: Jakarta.
Tim Icce UIN Jakarta. 2000. Demokrasi, Hak
Asasi Manusia dan Masyarakat Madani.
Prenada Media: Jakarta.
Busyairi Harits: Dakwah kontekstual sebuah
refleksi pemikiran islam kontemporer,
:Pustaka Pelajar:2006
Emha Ainun Nadjib, :Demokrasi La Raiba Fih,
Kompas:…

32

Anda mungkin juga menyukai