Anda di halaman 1dari 197

DIREKTORAT PEMBINAAN SMK

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA
2016

Biologi
KesehatanANJUDUL

SMK
KELAS XI
SEMESTER 1

i
Hak cipta pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi Undang-Undang

Milik Negara
Tidak Diperdagangkan

Penulis : Hermin Pancasakti Kusumaningrum


Muhammad Zainuri
Endang Purbajanti
Waheni Rizki Aprilia

2017
Disusun dengan huruf Times New Roman 11 pt

ii
KATA PENGANTAR

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31


ayat (3) mengamanatkan bahwa Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan
dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang diatur dengan undang-undang. Atas dasar amanat tersebut telah diterbitkan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional

Implementasi dari undang-undang Sistem Pendidikan Nasional tersebut


yang dijabarkan melalui sejumlah peraturan pemerintan, memberikan arahan
tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan,
diantaranya adalah standar sarana dan prasarana. Guna peningkatan kualitas
lulusan SMK maka salah satu sarana yang harus dipenuhi oleh Direktorat
Pembinaan SMK adalah ketersediaan bahan ajar siswa khususnya bahan ajar
Peminatan C1 SMK sebagai sumber belajar yang memuat materi dasar kejuruan

Kurikulum yang digunakan di SMK baik kurikulum 2013 maupun


kurikulum KTSP pada dasarnya adalah kurikulum berbasis kompetensi. Di
dalamnya dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang harus dikuasai peserta didik serta rumusan proses pembelajaran
dan penilaian yang diperlukan oleh peserta didik untuk mencapai kompetensi yang
diinginkan. Bahan ajar Siswa Peminatan C1 SMK ini dirancang dengan
menggunakan proses pembelajaran yang sesuai untuk mencapai kompetensi yang
telah dirumuskan dan diukur dengan proses penilaian yang sesuai.

Sejalan dengan itu, kompetensi keterampilan yang diharapkan dari seorang


lulusan SMK adalah kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret. Kompetensi itu dirancang untuk dicapai melalui proses
pembelajaran berbasis penemuan (discovery learning) melalui kegiatan-kegiatan
berbentuk tugas (project based learning), dan penyelesaian masalah (problem
solving based learning) yang mencakup proses mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Khusus untuk
SMK ditambah dengan kemampuan mencipta . Bahan ajar ini merupakan
penjabaran hal-hal yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan kurikulum yang digunakan, peserta
didik diajak berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang
luas di sekitarnya. Bahan ajar ini merupakan edisi ke-1. Oleh sebab itu Bahan Ajar
ini perlu terus menerus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan.

Kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi
berikutnya sangat kami harapkan; sekaligus, akan terus memperkaya kualitas
penyajian bahan ajar ini.Atas kontribusi itu, kami ucapkan terima kasih. Tak lupa

iii
kami mengucapkan terima kasih kepada kontributor naskah, editor isi, dan editor
bahasa atas kerjasamanya. Mudah-mudahan, kita dapat memberikan yang terbaik
bagi kemajuan dunia pendidikan menengah kejuruan dalam rangka
mempersiapkan Generasi Emas seratus tahun Indonesia Merdeka (2045).

Jakarta, Agustus 2017


Direktorat Pembinaan SMK

iv
PENDAHULUAN
Cakupan materi pembelajaran pada buku ini disajikan secara sistematis,
komunikatif, dan integratif. Di setiap awal bab dilengkapi gambar pembuka pelajaran,
bertujuan memberikan gambaran materi pembelajaran yang akan dibahas, dan
mengajarkan Kalian konsep berpikir kontekstual dan logis sekaligus merangsang cara
berpikir lebih dalam. Selain itu, buku ini juga ditata dengan format yang menarik dan
didukung dengan foto dan ilustrasi yang representatif. Bahasa digunakan sesuai dengan
tingkat kematangan emosional Kalian sehingga Kalian lebih mudah memahami konsep
materinya.
Buku untuk SMK Kesehatan Kelas XI ini terdiri atas enam bab, yaitu Sistem Gerak
pada Manusia; Sistem Peredaran Darah pada Manusia; Sistem Pencernaan Makanan;
Sistem Pernapasan; dan Sistem Ekskresi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan petunjuk untuk
pembaca berikut:
(1) Judul Bab, disesuaikan dengan tema materi dalam bab.
(2) Kata Kunci, panduan Kalian dalam mempelajari konsep materi.
(3) Tujuan Pembelajaran, tujuan umum yang harus Kalian capai pada bab yang
dipelajari.
(4) Gambar Pembuka Bab, disajikan untuk memberi gambaran tentang materi yang
akan dipelajari.
(5) Peta Konsep, menggambarkan hubungan antarkonsep sehingga memudahkan
Kalian mempelajari materi dalam bab.
(6) Materi Pembelajaran, disajikan secara sistematis, komunikatif, integratif, dan
sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi sehingga Kalian dapat
tertantang untuk belajar lebih jauh.
(7) Gambar dan Ilustrasi, sesuai dengan materi dalam bab yang disajikan secara
menarik dan mudah dipahami.
(8) Rangkuman, merupakan ringkasan materi pembelajaran bab.
(9) Evaluasi Kompetensi Bab, merupakan penekanan terhadap pemahaman konsep
materi, berkaitan dengan materi dalam bab.

v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN HAK CIPTA ................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
PENDAHULUAN ............................................................................................ v
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ viii
DAFTAR TABEL............................................................................................. xi
BAB 1 SISTEM GERAK PADA MANUSIA .................................................. 1
A.Tulang dan Rangka........................................................................... 2
B.Otot ................................................................................................... 24
Rangkuman .......................................................................................... 33
Evaluasi ................................................................................................ 34
BAB 2 SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA......................... 42
A.Darah ................................................................................................ 43
B.Organ-Organ Peredaran Darah ........................................................... 52
C.Gangguan dan Penyakit pada Sistem Darah ..................................... 58
Rangkuman .......................................................................................... 58
Evaluasi Kompetensi............................................................................ 59
BAB 3 ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIA ......................... 67
A.Organ ................................................................................................ 68
B.Sistem Organ .................................................................................... 74
Rangkuman .......................................................................................... 96
Evaluasi Kompetensi............................................................................ 96
BAB 4 SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA ..................................... 102
A.Zat Makanan..................................................................................... 103
B.Sistem Pencernaan ............................................................................ 110
Rangkuman .......................................................................................... 118
Evaluasi Kompetensi............................................................................ 119
BAB 5 SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA ..................................... 125
A.Sistem Pernapasan ............................................................................ 126

vi
B.Gangguan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan ............................ 134
C.Contoh Teknologi yang Berhubungan dengan Sistem Pernapasan . 136
Rangkuman .......................................................................................... 137
Evaluasi Kompetensi............................................................................ 138
BAB 6 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA ............................................. 144
A.Sistem Ekskresi ................................................................................ 145
B. Gangguan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi ................................ 157
Rangkuman .......................................................................................... 160
Evaluasi Kompetensi............................................................................ 161
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 167
GLOSARIUM................................................................................................... 187
INDEKS ........................................................................................................... 175

vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. (a) Tulang rawan hialin, (b) tulang rawan fibrosa, dan (c) tulang
rawan elastis. ..................................................................................... 3
Gambar 1.2. Tulang keras terdiri atas sel-sel hidup yang disebut osteosit. ...... 3
Gambar 1.3. Tulang kompak dantulang spons. ................................................. 4
Gambar 1.4. (a)Tulang pendek, (b) tulang pipa, (c) tulang ireguler, dan (d) tulang
pipih. .................................................................................................. 4
Gambar 1.5. Tulang pendek pada pangkal telapak tangan................................ 5
Gambar 1.6. Struktur tulang pipa. .................................................................... 6
Gambar 1.7. Proses pembentukan tulang .......................................................... 7
Gambar 1.8. Proses osifikasi ............................................................................. 8
Gambar 1.9. Tulang-tulang penyusun tubuh manusia ...................................... 8
Gambar 1.10. Tulang tengkorak (a) bagian kepala, dan (b) bagian muka ....... 9
Gambar 1.11. Ruas tulang belakang ................................................................. 12
Gambar 1.12. Tulang sakral tampak dari depan (a) dan belakang (b) .............. 13
Gambar 1.13. Tulang dada dan tulang rusuk .................................................... 13
Gambar 1.14. Rangka apendikular manusia ..................................................... 14
Gambar 1.15. Tulang anggota gerak atas .......................................................... 15
Gambar 1.16. Tulang anggota gerak bawah ..................................................... 16
Gambar 1.17. Persendian sinartrosis sinfibrosis ............................................... 16
Gambar 1.18. Hubungan antartulang belakang termasuk contoh persendian
amfiartrosis. ....................................................................................... 18
Gambar 1.19. Sendi peluru memungkinkan pergerakan ke banyak arah .......... 18
Gambar 1.20. Sendi engsel memungkinkan pergerakan satu arah. .................. 19
Gambar 1.21. Sendi putar memungkinkan pergerakan berputar. ...................... 19
Gambar 1.22. Sendi pelana memungkinkan pergerakan mirip pelana dengan
penunggang kuda ............................................................................... 20
Gambar 1.23. Sendi elipsoid memiliki bonggol yang ujung-ujungnya sedikit
oval. ................................................................................................... 20
Gambar 1.24. Sendi luncur memungkinkan gerakan menggeser. ..................... 21
Gambar 1.25. Beberapa jenis fraktura, yaitu (a) fraktura terbuka, (b) fraktura
tertutup, (c) remuk, dan (d) retak...................................................... 21

viii
Gambar 1.26. Tulang belakang (a) normal, (b) skoliosis, (c) kifosis, (d)
lordosis .............................................................................................. 22
Gambar 1.26. Otot dan tulang, adanya otot, tulang-tulang dapat digerakkan. 24
Gambar 1.27. Struktur otot rangka.................................................................... 26
Gambar 1.28. Pembuluh darah arteri mempunyai otot polos yang bekerja di luar
kesadaran. .......................................................................................... 27
Gambar 1.29. Otot jantung terletak di jantung.................................................. 27
Gambar 1.30 (a) Otot rangkadari tingkat otot sampai tingkat molekul yang
membangunnya. (b) Posisi aktin dan miosin saat relaksasi dan
kontraksi. ........................................................................................... 29
Gambar 1.31. Perubahan yang terjadidi zona terang dan gelap, yaitu zona H yang
terdapat pita A dan pita I, saat otot berkontraksi. ....................... 30
Gambar 2.1 Mekanisme penghantaran gas-gas respiratori oleh oksihemoglobin dan
karbominohemoglobin ....................................................................... 46
Gambar 2.2 proses pembekuan darah ............................................................... 49
Gambar 2.3. Struktur pembuluh darah .............................................................. 55
Gambar 4.1. Berbagai macam makanan ........................................................... 103
Gambar 4.2. Berbagai jenis makanan sebagai sumber karbohidrat .................. 104
Gambar 4.3. Berbagai jenis makanan sebagai sumber lemak ........................... 105
Gambar 4.4. Berbagai jenis makanan sebagai sumber protein ......................... 107
Gambar 4.5. Berbagai jenis makanan sebagai sumber vitamin dan mineral..... 109
Gambar 4.6 Sistem pencernaan manusia .......................................................... 111
Gambar 4.7 Struktur rongga mulut manusia ..................................................... 111
Gambar 4.8. Struktur kelenjar pada sistem pencernaan manusia...................... 112
Gambar 4.9. Anatomi lambung ........................................................................ 114
Gambar 4.10 Penyerapan nutrien di usus halus ................................................ 116
Gambar 5.1. Tiga macam pernapasan pada manusia ........................................ 126
Gambar 5.2. Saluran pernapasan manusia ........................................................ 127
Gambar 5.3. Struktur laring .............................................................................. 128
Gambar 5.4. (a) Bronkus akan bercabang-cabang menjadi bronkiolus. (b) Ujung-
ujung bronkiolus membentuk alveolus. ............................................. 129
Gambar 5.5. Rongga alveolus ........................................................................... 129

ix
Gambar 5.6. Mekanisme inspirasi dan ekspirasi............................................... 130
Gambar 5.7. Grafik volume paru-paru .............................................................. 131
Gambar 5.8. Otak berperan mengatur pernapasan. ........................................... 132
Gambar 5.9. Mekanisme pertukaranoksigen dan karbondioksida .................... 134
Gambar 5.10. Virus SARS ................................................................................ 135
Gambar 5.11. (a) Paru-paru yang sehat dan (b) paru-paru yang terkena kanker. 136
Gambar 5.12. Penggunaan bronkoskop ............................................................ 137
Gambar 6.1 Struktur ginjal dan nefron ............................................................ 146
Gambar 6.2 Proses pembentukan urin di nefron ginjal ..................................... 147
Gambar 6.3 Struktur kulit dan lapisan-lapisannya ............................................ 150
Gambar 6.4 Struktur lapisan epidermis............................................................. 151
Gambar 6.5 Struktur lapisan kulit dermis ......................................................... 152
Gambar 6.6 Struktur hati................................................................................... 157
Gambar 6.7 Pasien gagal ginjal yang sedang menjalani proses cuci darah ...... 158
Gambar 6.8 Kulit yang mengalami eksim ........................................................ 159

x
DAFTAR TABEL
Tabel 1 .1 Tunang-tulang penyusun rangka aksial.............................................................. 9
Tabel 1. 2 Tulang-tulang penyusun rangka apendikular ................................................... 16
Tabel 2. 1Kemungkinan transfusi darah antar golongan darah......................................... 51
Tabel 3 .1Perbedaan sistem peredaran darah dengan sistem peredaran limpa.................. 76
Tabel 3. 2 Berbagai sistem organ manusia dan fungsinya ................................................ 84
Tabel 5. 1 Tekanan parsial O2 dan CO2 .......................................................................... 133

xi
BAB 1
SISTEM GERAK PADA MANUSIA

Peta Konsep
Sistem Gerak

Otot Rangka Persendian

Otot polos Aksial Apendikular


Sinartrosis

Tulang Gelang
Tulang rusuk Gelang bahu
tungkai panggul
Otot rangka Amfiartrosis

Tungkai
Tulang dada
bawah
Otot jantung Diartrosis

Tungkai atas
Tulang
belakang

Tulang
tengkorak

Kata Kunci
Osteon
Tujuan Pembelajaran Kartilago
Setelah mempelajari materi yang terdapat dalam bab ini diharapkan Kalian mampu Otot
menyelesaikan mekanisme terjadinya gerak pada manusia serta mengetahui berbagai Rangka
penyakit yang mengganggu sistem gerak pada manusia. Otot polos
Otot jantung

1
A. Tulang dan Rangka
Manusia selalu melakukan gerak. Gerak adalah tanggapan atau reaksi tubuh terhadap
rangsangan baik dari dalam maupun dari luar tubuh. Gerak dapat berupa gerakan sebagian
anggota tubuh maupun seluruh tubuh. Gerak merupakan suatu hasil kerja dua komponen,
yaitu tulang dan otot. Tulang merupakan salah satu bagian sistem rangka yang terbuat dari
jaringan ikat tulang. Tulang disebut sebagai alat gerak pasif dan otot disebut alat gerak
aktif. Tulang merupakan alat gerak pasif karena tulang tidak bisa bergerak sendiri, hanya
dapat digerakkan oleh otot. Otot yang berkontraksi menyebabkan tulang bergerak.
Beberapa fungsi tulang antara lain: Sebagai alat gerak bersama dengan otot, tempat
melekatnya otot, pelindung organ lunak dan vital, tempat memproduksi sel-sel darah,
tempat penyimpanan cadangan mineral, berupa kalsium dan fosfat, serta cadangan lemak.

1. Jenis-Jenis Tulang
Tulang sangat banyak jenisnya, baik bentuk maupun penyusunnya.Berdasarkan
jaringan penyusunnya, tulang dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a. Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan terdiri atas sel-sel tulang rawan (kondrosit), serabut kolagen, dan matriks.
Sel-sel tulang rawan dibentuk oleh bakal sel-sel tulang rawan, yaitu kondroblas.
Berdasarkan susunan serabutnya, tulang rawan dapat digolongkan menjadi tiga jenis,
yaitu:
1) Tulang rawan hialin, mempunyai serabut tersebar dalam anyaman yang halus dan rapat.
Tulang rawan hialin terdapat di ujung-ujung tulang rusuk yang menempel ke tulang
dada.
2) Tulang rawan elastis, susunan sel dan matriksnya mirip tulang rawan hialin, tetapi tidak
sehalus dan serapat tulang rawan hialin. Tulang rawan elastis terdapat di daun telinga,
laring, dan epiglotis.
3) Tulang rawan fibrosa, matriksnya tersusun kasar dan tidak beraturan.Tulang rawan
fibrosa terdapat di cakram antartulang belakang dan simfisis pubis (pertautan tulang
kemaluan).

2
Sumber : http://cpengertian.blogspot.co.id
Gambar 1.1. (a) Tulang rawan hialin, (b) tulang rawan fibrosa, dan (c) tulang
rawan elastis.

b. Tulang Keras (Osteon)


Tulang keras bersifat keras dan berfungsi sebagai penyusun sistem rangka tubuh.
Tulang terbentuk dari tulang rawan yang mengalami penulangan (osifikasi). Ketika tulang
rawan (kartilago) terbentuk, rongga-rongga matriksnya terisi oleh sel osteoblas. Osteoblas
merupakan lapisan sel tulang muda. Osteoblas akan menyekresikan zat interseluler seperti
kolagen yang akan mengikat zat kapur. Osteoblas yang telah dikelilingi zat kapur akan
mengeras dan menjadi osteosit (sel tulang keras). Antara sel tulang yang satu dan sel tulang
yang lain dihubungkan oleh juluran-juluran sitoplasma yang disebut kanalikuli. Setiap
satuan sel osteosit akan mengelilingi suatu sistem saraf dan pembuluh darah sehingga
membentuk sistem Havers.

Sumber : http://indonetedu.blogspot.com/
Gambar 1.2. Tulang keras terdiri atas sel -sel hidup yang disebut osteosit.

3
Matriks di sekitar sel-sel tulang memiliki senyawa protein yang dapat mengikat
kapur (CaCO3) dan fosfor (CaPO4). Kapur dan fosfor tersebut membuat tulang menjadi
keras. Berdasarkan matriksnya, bagian tulang dapat dikelompokkan menjadi dua bagian,
yaitu tulang kompak dan tulang spons.

Sumber : http://lofalofiana.blogspot.co.id/
Gambar 1.3. Tulang kompak dan tulang spons.

Tulang kompak memiliki matriks yang padat dan rapat, sedangkan tulang spons
memiliki matriks yang berongga-rongga. Sebenarnya, kedua jenis tulang tersebut terdapat
di suatu tempat yang sama. Penamaan diambil hanya dengan melihat bagian mana yang
paling dominan.
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang dapat dibedakan menjadi empat jenis,
yaitu tulang pendek, tulang pipa (panjang), tulang pipih, dan tulang ireguler.

Sumber : http://hoethealth.blogspot.co.id/
Gambar 1.4. (a)Tulang pendek, (b)tulang pipa, (c)tulang ireguler, dan (d)tulang
pipih.

4
Tulang pendek memiliki bentuk seperti kubus. Tulang pendek berukuran pendek.
Tulang ini hanya ditemukan di pangkal kaki, pangkal lengan, dan ruas-ruas tulang
belakang. Tulang pendek diselubungi jaringan padat tipis. Tulang ini memiliki inti tulang
spongiosa yang dikelilingi tulang kompakta. Tulang pendek sebagian besar terbuat dari
jaringan tulang jarang karena diperlukan sifat yang ringan dan kuat. Karena kuatnya, maka
tulang pendek mampu mendukung bagian tubuh seperti terdapat pada tulang pergelangan
tangan.

Sumber : http://www .kuttabku.com/


Gambar 1.5. Tulang pendek pada pangkal telapak tangan.

Tulang pipa (panjang) memiliki bentuk seperti tabung yang berongga. Selain itu,
pada ujung-ujung tulang pipa terdapat perluasan bentuk sebagai fungsi untuk berhubungan
dengan tulang lain. Tulang pipa dapat ditemukan di tulang betis, tulang hasta, tulang kering,
dan tulang pengumpil. Tulang pipa bekerja sebagai alat ungkit dari tubuh dan
memungkinkan adanya pergerakan.
Tulang pipa terdiri atas dua bagian, yaitu diafisis dan epifisis. Diafisis adalah
bagian "badan" tulang, sedangkan epifisis adalah bagian tepi atau bagian "kepala" tulang.
Di bagian tengah terdapat rongga besar, disebut kanalis medularis, yang berisi sumsum
kuning dan banyak mengandung zat lemak. Di antara epifisis dan diafisis, dibatasi oleh
bagian yang disebut cakram epifisis. Cakram epifisis lebih lambat proses penulangannya
dibandingkan dengan daerah diafisis.
Selaput yang menyelimuti bagian luar tulang yaitu periosteum. Periosteum
mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat, dan pembuluh darah.
Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot skeleton ke tulang dan berperan dalam
nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusuk.

5
Sumber: http://eriksutrada039.blogspot.co.id/

Gambar 1.6. Struktur tulang pipa.

Adapun tulang ireguler merupakan tulang yang memiliki bentuk tidak beraturan,
sehingga disebut pula tulang tidak beraturan. Tulang ireguler dapat ditemukan pada tulang
penyusun wajah dan tulang belakang.
Sesuai dengan namanya, tulang pipih memiliki bentuk pipih atau lempengan dan
lebar.Tulang pipih memiliki dua lapisan tulang kompakta yang disebut lamina eksterna dan
interna osiskrani yang dipisahkan oleh satu lapisan tulang spongiosa yang disebut diploe.Di
dalam tulang pipih berisi sumsum merah, tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah
putih. Tulang pipih berfungsi sebagai penyusun dinding rongga atau sebagai pelindung.
Contoh tulang pipih adalah tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak.
2. Pembentukan Tulang
Manusia memiliki rangka tubuh ketika dalam tahap perkembangan embrio. Rangka
tubuh dalam masa embrio masih berupa tulang rawan (kartilago). Kartilago berwarna
transparan dan lebih lentur. Kartilago dibentuk oleh sel-sel mesenkim. Di dalam kartilago
akan diisi oleh osteoblas. Osteoblas merupakan sel-sel pembentuk tulang keras. Osteoblas
akan mengisi jaringan sekelilingnya dan membentuk osteosit (sel-sel tulang).
Sel-sel tulang dibentuk secara konsentris (dari arah dalam ke luar). Setiap sel-sel
tulang akan mengelilingi pembuluh darah dan serabut saraf, membentuk sistem Havers.
Setiap kelompok lapisan terdapat sel tulang yang berada pada tempat yang disebut lakuna.
Pada saluran Harvers terdapat pembuluh darah yang berhubungan dengan pembuluh darah
pada periosteum (selaput yang menyelimuti bagian luar tulang), yang bertugas memberikan
zat makanan ke bagian-bagian tulang. Selain itu, di sekeliling sel-sel tulang ini terbentuk

6
senyawa protein pembentuk matriks tulang. Matriks tulang akan mengeras karena adanya
garam kapur (CaCO3) dan garam fosfat (Ca3(PO4)2). Makin keras suatu tulang, makin
berkurang pula zat perekatnya. Bahkan, pada tulang pipa yang keras sel-sel tulangnya telah
mati sehingga hanya tampak lakuna saja.
Tulang yang menyusun rangka manusia berjumlah kurang lebih 206 buah. Di
dalam tulang terdapat sel-sel osteoklas. Sel-sel ini berfungsi menyerap kembali sel tulang
yang sudah rusak dan dihancurkan. Adanya aktivitassel osteoklas, tulang akan berongga.
Rongga ini kelak berisi sumsum tulang. Osteoklas membentuk rongga sedangkan osteoblas
terus membentuk osteosit baru ke arah permukaan luar. Tulang akan bertambah besar dan
berongga. Jadi, sel osteoblas dan osteoklas dapat diibaratkan bertugas untuk membongkar
pasang tulang karena setiap saat sel-sel tulang ada yang mengalami kerusakan.

,:

Sumber : http://www .gudangbiologi.com/2015/


Gambar 1.7. Proses pembentukan tulang

Pada kasus patah tulang, bagian tersebut harus secepatnya dikembalikan pada
susunan semula. Apabila kasusnya parah, kadang-kadang ditambahkan pen untuk
menyambung. Sel-sel tulang yang rusak akan dimakan oleh osteoklas dan terjadilah proses
perbaikan tulang. Lama waktu pemulihan tulang tergantung pada umur seseorang. Proses
pemulihan tulang pada anak-anak berlangsung lebih cepat dibandingkan orang tua.
Proses pembentukan tulang keras disebut osifikasi. Proses osifikasi terjadi dalam
beberapa tahap:(a) kartilago, (b) ban periosteum terbentuk, (c) perkembangan pusat
osifikasi primer, (d) masuknya pembuluh darah, (e) rongga sumsum tulang terbentuk, (f)
penipisan dan pemanjangan ban, (g) pembentukan pusat osifikasi sekunder, (h) sisa
kartilago sebagai lempeng epifisis, (i) pembentukan batas epifisis. Proses ini dibedakan

7
menjadi dua, yaitu osifikasi intramembranosa dan osifikasi intrakartilagenosa. Osifikasi
intramembranosa disebut juga penulangan langsung (osifikasi primer). Proses ini terjadi
pada tulang pipih, misalnya tulang tengkorak. Penulangan ini terjadi secara langsung dan
tidak akan terulang lagi untuk selamanya. Contoh osifikasi intrakartilagenosa adalah
pembentukan tulang pipa. Osifikasi ini menyebabkan tulang bertambah panjang.

Sumber : http://artikelpedian.blogspot.co.id/
Gambar 1.8. Proses osifikasi

3. Sistem Rangka Manusia


Tulang yang menyusun rangka manusia berjumlah kurang lebih 206 buah. Tulang-
tulang tersebut memiliki struktur dan fungsi yang berbeda-beda. Berdasarkan letak tulang-
tulang terhadap sumbu tubuh, rangka dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama adalah rangka aksial yang berada di bagian tengah sumbu tubuh.
Kelompok kedua, adalah rangka apendikular yang berada di bagian tepi dari sistem rangka
aksial.

Sumber : http://sekolahmandiri.blogspot.co.id/
Gambar 1.9. Tulang-tulang penyusun tubuh manusia

8
Rangka aksial terdiri atas tulang kepala (tengkorak), ruas-ruas tulang belakang
(vertebrae), tulang dada (sternum), dan tulang rusuk (kosta). Rangka apendikular terdiri
atas gelang bahu, anggota gerak atas (tungkai atas), gelang panggul, dan anggota gerak
bawah (tungkai bawah).
a. Rangka Aksial
Rangka aksial disebut juga rangka poros atau sumbu tubuh. Disebut demikian,
karena hampir semua tulang anggota rangka aksial berada di garis sumbu tubuh. Rangka
aksial tersusun atas tulang kepala (tengkorak), tulang belakang (vertebrae), tulang dada
(sternum), dan tulang rusuk (kosta).

Tabel 1 .1 Tunang-tulang penyusun rangka aksial

9
1) Tulang kepala (Tengkorak)
Tulang kepala terdiri atas tulang tempurung (kranium) dan tulang rahang. Tulang
tengkorak berbentuk pipih, saling berhubungan, dan membentuk rongga.Tulang-tulangini
mengelilingi dan melindungi otak yang adadi dalamnya. Tulang kepala tersusun dari 22
tulang yang membentuk satu kesatuan dan berfungsi sebagai pelindung otak, organ
pendengaran, dan organ penglihatan. Tulang tengkorak berhubungan dengan bagian atas
tulangbelakang (tulang leher). Di bagian bawah tempurung kepala terdapat rongga khusus
yang disebut foramen magnum yang menjadi tempat masuk dan keluarnya pembuluh saraf
serta darah yang kemudian menuju ke sumsum tulang belakang.
Tulang-tulang yang menyusun tulang tengkorak dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Tulang-tulang yang membentuk bagian kepala
Kelompok tulang-tulang ini meliputi:
(1) tulang baji (sfenoid) 2 tulang
(2) tulang tapis (etmoid) 1 tulang
(3) tulang pelipis (temporal) 2 tulang
(4) tulang dahi (frontal) 1 tulang
(5) tulang ubun-ubun (parietal) 2 tulang
(6) tulang kepala belakang (oksipital) 1 tulang
b) Tulang-tulang yang menyusun wajah
Kelompok tulang-tulang ini meliputi:
(1) tulang rahang atas (maksila) 2 tulang
(2) tulang rahang bawah (mandibula) 2 tulang
(3) tulang pipi (zigomatikus) 2 tulang
(4) tulang langit-langit (palatinum) 2 tulang
(5) tulang hidung (nasale) 2 tulang
(6) tulang mata (lakrimalis) 2 tulang
(7) tulang pangkal lidah 1 tulang

10
a.

b.

Sumber : http://cpengertian.blogspot.co.id/2013/
Gambar 1.10. Tulang tengkorak (a) bagian kepala, dan (b) bagian muka

2) Tulang Belakang (Vertebrae)


Tulang belakang merupakan penopang tubuh utama, terdiri atas jejeran tulang-
tulang belakang (vertebrae). Tulang belakang ini bersifat kuat tetapi lentur. Hal ini
disebabkan karena tulang belakang bertugas menopang hampir dua pertiga dari berat
badan. Di sisi lain ia harus melakukan banyak pergerakan tubuh, antara lain memutar
kepala dan sebagainya. Tulang belakang ini juga berfungsi untuk melindungi saraf-saraf
tulang belakang. Ruas tulang belakang manusia berjumlah 33 buah. Tulang-tulang tersebut
membentuk suatu kesatuan memanjang yang membentuk sumbu tubuh dan menopang
tengkorak. Di antara tulang-tulang belakang (vertebrae) terdapat discus invertebralis
merupakan tulang rawan yang membentuk sendi yang kuat dan elastis. Discus invertebralis
memungkinkan tulang belakang bergerak ke segala arah.

11
Sumber : http://guratansemangat.blogspot.co.id
Gambar 1.11. Ruas tulang belakang

Tulang belakang tersusun dari beberapa tulang, antara lain seperti berikut.
(a) Tulang Leher (Servikal)
Ruas pertama tulang leher disebut atlas, sedangkan ruas kedua disebut tulang
pemutar. Tulang leher terdiri atas 7 buah tulang yang bertugas menopang kepala, leher, dan
menggerakkan kepala untuk menunduk, serta menengadah ke samping kiri dan kanan.
(b) Tulang Punggung (Dorsalis)
Tulang punggung memiliki 12 buah tulang yang bersifat agak kaku sebab tulang-
tulang di bagian ini hampir semuanya dipersatukan oleh tulang rusuk.
(c) Tulang Pinggang (Lumbal)
Ada 5 buah tulang yang menyusun tulang pinggang pada daerah ini, biasanya
sering terjadi gangguan, misalnya nyeri atau pegal linu.
(d) Tulang Sakral (Sakrum)
Penyusun tulang ini adalah tulang kelangkang yang berjumlah 5 buah dan tulang
ekor yang berjumlah 4 buah. Tulang-tulang ini membentuk sebagian tulang pinggul.

12
Sumber : http://dadang -saksono.blogspot.co.id
Gambar 1.12. Tulang sakral tampak dari depan (a) dan belakang (b)

3) Tulang Dada (Sternum)


Tulang dada terdiri atas tulang-tulang yang berbentuk pipih, antara lain tulang hulu
atau tangkai (manubrium sterni), tulang badan (corpus sterni), dan tulang taju pedang
(processus xyphoideus). Bersama lekukan thorax pada tulang belakang, tulang dada dan
tulang rusuk membentuk rongga dada (thorax) yang melindungi organ-organ penting
seperti jantung, paru-paru, dan pembuluh darah.

Sumber : http://mustaqbalzahir.blogspot.co.id/2014/

Gambar 1.13. Tulang dada dan tulang rusuk

4) Tulang Rusuk (Kosta)


Penyusun tulang rusuk berjumlah 12 pasang, yaitu tulang rusuk sejati (costa vera)
sebanyak 7 pasang, tulang rusuk palsu (costa spuria) sebanyak 3 pasang, dan 2 pasang
rusuk melayang (costa fluctuantes). Bagian depan tulang rusuk sejati menempel pada
tulang dada dan bagian belakangnya menempel pada ruas-ruas tulang punggung,

13
sedangkan bagian depan tulang rusuk palsu menempel pada tulang rusuk di atasnya dan
bagian belakang menempel pada ruas-ruas tulang punggung.

b. Rangka Apendikular
Rangka apendikular disebut juga sebagai rangka tambahan. Secara umum, rangka
apendikular adalah tulang-tulang penyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki. Rangka
apendikular dapat dikelompokkan menjadi gelang bahu, tulang anggota gerak atas, gelang
panggul, dan tulang anggota gerak bawah.
1) Gelang bahu
Terdapat dua gelang bahu, yaitu kanan dan kiri. Masing-masing gelang bahu terdiri
atas tulang selangka (clavicula) dan tulang belikat (scapula). Tulang selangka berjumlah 2
buah. Tulang selangka berbentuk seperti huruf “S”. Ujung yang satu melekat pada tulang
dada sedangkan ujung yang lain berakhir pada ujung bahu. Tulang selangka menjadi
penghubung antara gelang bahu dan rangka tubuh.Tulang belikat berjumlah 2 buah yang
berbentuk segi bahu dan taju paruh gagak.

Sumber : http://www .perpusku.com/


Gambar 1.14. Rangka apendikular manusia

14
2) Tulang anggota gerak atas
Tulang anggota gerak atas terdiri atas dua tungkai, kanan dan kiri. Masing-masing
terdiri atas
(a) tulang lengan atas (humerus)
(b) tulang hasta (ulna)
(c) tulang pengumpil (radius)
(d) 8 tulang pergelangan tangan (carpal)
(e) 5 tulang telapak tangan (metacarpal)
(f) 14 tulang jari tangan (phalanges)

Sumber : http://i mandosz.blogspot.co.id/


Gambar 1.15. Tulang anggota gerak atas

3) Gelang panggul (Pelvis)


Gelang panggul terdiri atas 2 tulang pinggul (coxae) di kanan dan kiri. Gelang panggul
sangat stabil dan berfungsi menahan berat tubuh. Tulang panggul terdiri atas tiga bagian,
yaitu tulang usus (ileum) berjumlah 2 buah, tulang duduk (iskhium) berjumlah 2 buah, dan
tulang kemaluan berjumlah 2 buah.
4) Tulang anggota gerak bawah
Tulang anggota gerak bawah terdiri atas dua tungkai kaki, kanan dan kiri.
Masing-masing terdiri atas
(a) Tulang paha (femur)

15
(b) Tulang tempurung (patella)
(c) Tulang kering (tibia)
(d) Tulang betis (fibula)
(e) 7 tulang pergelangan kaki (tarsal)
(f) 5 tulang telapak kaki (metatarsal)
(g) 14 tulang jari kaki (phalanges)

Sumber : http://cpengertian.blogspot.co.id/2013/
Gambar 1.16. Tulang anggota gerak bawah

Tabel 1. 2 Tulang-tulang penyusun rangka apendikular

16
4. Hubungan Antartulang
Artikulasi adalah istilah untuk menyatakan hubungan antartulang. Namun, pada
umumnya orang lebih sering menggunakan istilah persendian daripada istilah artikulasi.
Sebuah artikulasi terdiri atas dua atau lebih tulang yang berhubungan. Hubungan antar
tulang disebut juga persendian (sendi). Persendian adalah tempat antara tulang-tulang atau
antara tulang dan tulang rawan. Untuk memungkinkan adanya pergerakan, diperlukan
adanya sendi. Sendi dibentuk pada kartilago di daerah sendi. Pada persendian terdapat
cairan pelumas yang disebut cairan sinovial. Tulang-tulang disatukan dengan jaringan ikat
yang lentur dengan adanya sendi, sehingga terbentuklah rangka dan gerakan-gerakan
tulang. Secara fungsional, persendian dibagi menjadi tiga, yaitu sinartrosis, amfiartrosis,
dan diartrosis.
a. Sinartrosis
Sinartrosis adalah hubungan antartulang yang rapat sehingga tidak memungkinkan
pergerakan sama sekali. Berdasarkan jaringan yang menghubungkannya, sinartrosis
dibedakan menjadi sinartrosis sinfibrosis dan sinartrosis sinkondrosis.
Sinartosis sinfibrosis dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa. Persendian ini
terdapat pada tulang tengkorak. Lekukan pada tulang tengkorak disebut sutura. Adapun
sinartrosis sinkondrosis dihubungkan oleh tulang rawan, misalnya hubungan tulang rusuk
dan tulang dada.

Sumber : https://meandbiology.w ordpress.com/


Gambar 1.17. Persendian sinartrosis sinfibrosis
b. Amfiartrosis
Amfiartrosis merupakan persendian dengan gerakan terbatas. Misalnya hubungan
antar tulang rusuk dengan ruas-ruas tulang belakang. Tulang-tulang tersebut dapat
menimbulkan gerakan pada saat kita bernapas. Pada persendian amfiartrosis, kedua ujung
tulang yang berhubungan dilapisi oleh tulang rawan hialin. Bantalan tulang rawan hialin
cukup tebal. Di bagian luar, kedua tulang tersebut diikat oleh jaringan ikat longgar.

17
Amfiartrosis dibagi menjadi dua, yaitu simfisis dan sindesmosis. Simfisis
merupakan persendian yang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan yang tipis. Contoh
simfisis adalah sendi antartulang belakang dan pada tulang kemaluan. Adapun sindesmosis
merupakan persendian yang dihubungkan oleh banyak jaringan ikat. Contoh sindesmosis
adalah sendi antara tibia dan fibula.

Gambar 1.18. Hubungan antartulang belakang termasuk contoh persendian


amfiartrosis.

c. Diartrosis
Kedua ujung tulang pada persendian diartrosis dihubungkan oleh jaringan ikat
longgar sehingga tulang-tulang dalam persendian tersebut dapat bergerak dengan leluasa.
Antara jaringan ikat longgar dan tulang-tulang yang membentuk persendian terdapat ruang
yang berisi cairan sinovial berfungsi sebagai pelumas. Berdasarkan tulang pembentuk
sendi dan gerakannya, diartrosis dikelompokkan menjadi sendi peluru, sendi engsel, sendi
putar, sendi pelana, sendi ovoid/ ellipsoid, dan sendi luncur.
1) Sendi peluru
Sendi peluru merupakan sendi yang dapat digerakkan ke atas, ke bawah, dan ke
samping. Pergerakan yang bebas ini dikarenakan bentuk ujung tulang berupa bongkol dan
mangkuk. Contoh sendi peluru adalah pada gelang bahu.

Gambar 1.19. Sendi peluru memungkinkan pergerakan ke banyak arah

2) Sendi engsel

18
Pergerakan pada sendi engsel hanya satu arah. Contoh sendi engsel adalah siku dan
lutut.

Gambar 1.20. Sendi engsel memungkinkan pergerakan satu arah.

3) Sendi putar
Gerakan pada sendi putar berupa gerakan rotasi dengan satu poros. Contoh sendi
putar adalah gerakan memutar kepala (tulang leher dan tulang tengkorak) dan antara tulang
hasta dan tulang pengumpil.

Gambar 1.21. Sendi putar memungkinkan pergerakan berputar.


4) Sendi pelana
Pada sendi pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi menyerupai pelana.
Contoh sendi pelana adalah gerakan ibu jari dan hubungan tulang belakang dengan tulang
rusuk.

19
Gambar 1.22. Sendi pelana memungkinkan pergerakan mirip pelana dengan
penunggang kuda.

5) Sendi ovoid/ellipsoid
Sendi ovoid/ellipsoid memiliki kedua ujung tulang yang berbentuk oval. Mirip
dengan sendi peluru, hanya saja sendi elipsoid memiliki bonggol dan ujung-ujung
tulangnya tidak membulat, tetapi sedikit oval. Oleh karena itu, gerakan yang dihasilkan
lebih terbatas dibandingkan dengan sendi peluru. Contohnya, hubungan antara tulang
pengumpil dan tulang pergelangan tangan.

Gambar 1.23. Sendi elipsoid memi liki bonggol yang ujung -ujungnya sedikit oval.

6) Sendi luncur
Sendi luncur adalah hubungan antartulang yang kedua ujung tulangnya sedikit rata
sehingga terjadi gerakan menggeser. Sendi ini tidak berporos. Contohnya, persendian yang
dibentuk oleh tulang-tulang pergelangan tangan, pergelangan kaki, serta antartulang
selangka.

20
Gambar 1.24. Sendi luncur memungkinkan gerakan menggeser.

5. Kelainan dan Gangguan pada Tulang


Tulang dapat mengalami kelainan dan gangguan. Kelainan dan gangguan dapat
disebabkan oleh aktivitas, infeksi kuman, kekurangan vitamin, maupun kecelakaan.
a. Fraktura
Fraktura merupakan retak/patahnya tulang akibat mengalami benturan keras,
misalnya karena kecelakaan. Fraktura dibedakan menjadi empat, yaitu fraktura tertutup,
fraktura terbuka, fisura (retak), dan remuk. Pemulihan untuk kelainan ini, yaitu dengan
mengembalikan pada susunan semula secepat mungkin.

Gambar 1.25. Beberapa jenis fraktura, yaitu (a) fraktura terbuka, (b) fraktura
tertutup, (c) remuk, dan (d) retak
Pada kasus patah tulang, untuk menyambungkannya ditambahkan pen atau platina.
Setelah tulang mengalami pertumbuhan dan menyatu, pen/platina akan diambil kembali.
Tulang lengan yang patah memerlukan waktu penyembuhan yang lebih cepat dibandingkan
dengan tulang paha. Waktu untuk penyembuhan tulang lengan ± 1 bulan, sedangkan pada
tulang paha berlangsung ± 6 bulan.

21
b. Gangguan pada Tulang Belakang
Tulang belakang dapat mengalami berbagai gangguan. Pada umumnya, gangguan
tersebut disebabkan oleh sikap tubuh yang salah. Gangguan tersebut adalah skoliosis,
kifosis, dan lordosis.
1) Skoliosis, merupakan kelainan berupa melengkungnya tulang belakang ke arah
samping.
2) Kifosis, adalah jika tulang belakang terlalu membungkuk. Kifosis dapat terjadi
karena kebiasaan menulis yang terlalu membungkuk.
3) Lordosis, terjadi jika lengkung lumbar melekuk ke dalam.

Gambar 1.26. Tulang belakang (a) normal, (b) skoliosis, (c) kifosis, (d) lordosis

c. Gangguan Persendian
Persendian dapat mengalami gangguan, seperti artritis, dislokasi, dan ankilosis.
1) Artritis
Artritis adalah peradangan sendi dengan ciri-ciri bengkak, dan gangguan fungsi sendi
tersebut. Artritis dibedakan menjadi artritis gout, osteoartritis, dan artritis eskudatif.
Artritis gout terjadi karena kegagalan metabolisme asam urat. Osteoartritis disebabkan
menipisnya tulang rawan pelindung sendi. Adapun artritis eskudatif disebabkan terisinya
rongga sendi oleh getah radang.
Beberapa hal penyebab penyakit ini adalah:
(a) Metabolisme asam urat yang terganggu, sehingga asam urat tertimbun pada sendi.
Keadaan ini akan menimbulkan sakit, terutama pada jari- jari tangan maupun kaki.
(b) Penumpukan bahan kapur di antara dua tulang sehingga mengakibatkan sendi sulit
digerakkan dan kaku. Biasanya sendi akan membengkak dan terasa sakit.

2) Dislokasi
Dislokasi terjadi jika sendi terlepas dari tempatnya dan disertai sobeknya ligamen.
Dislokasi dapat pula berupa pergeseran sendi.

22
3) Ankilosis
Gangguan ini menyebabkan sendi tidak dapat digerakkan, disebabkan karena tulang
rahang melebur dengan tulang tengkorak.

d. Rheumatism (Rheumatic)
Rheumatism merupakan gangguan rasa sakit pada semua alat gerak, sepeti tulang,
otot, ligamen, dan sendi.
e. Osteoporosis
Orang yang menderita kelainan ini, keadaan tulangnya akan rapuh dan keropos.
Hal ini disebabkan karena berkurangnya kadar kalsium dalam tulang. Seiring dengan
bertambahnya usia seseorang, maka kadar kalsium akan berkurang sedikit demi sedikit.
Wanita lebih rentan terkena osteoporosis. Ketika seorang wanita mengalami
menopause, ia akan kehilangan kalsium dengan cepat. Hal ini akan mengakibatkan tulang
keropos. Untuk menghindari hal ini, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang
banyak mengandung kalsium. Susu kalsium dosis tinggi sangat dianjurkan untuk ibu-ibu
yang berumur di atas 50 tahun. Selain minum susu, sebaiknya diimbangi pula dengan
olahraga yang teratur.
f. Rakhitis
Penyakit rakhitis menyebabkan tulang seseorang menjadi lunak karena tubuh
kekurangan vitamin D. Vitamin D berfungsi untuk mengabsorpsi fosfor dan berperan
dalam metabolisme kalsium. Penderita ini disarankan banyak mengkonsumsi telur, susu,
dan minyak hati ikan. Selain itu, pada pagi hari, penderita disarankan berjemur di bawah
sinar matahari karena sinar matahari pagi dapat membantu pembentukan vitamin D dalam
tubuh.
g. Mikrosefalus
Penderita kelainan Mikrosefalus akan mengalami keadaan dimana pertumbuhan
tulang-tulang tengkorak terlambat, sehingga bentuk kepala kecil. Kelainan ini merupakan
bawaan dari lahir. Hal ini disebabkan ketika sedang hamil, seorang ibu kurang mendapat
vitamin A dan zat kapur/kalsium. Oleh sebab itu, ibu hamil dianjurkan banyak
mengkonsumsi vitamin A yang banyak terdapat pada sayuran yang berwarna merah dan
kuning, seperti kuning telur, mentega, minyak ikan, hati, dan susu. Sedangkan zat kapur
(kalsium) dapat diperoleh dari sayuran kubis, brokoli, biji-bijian, susu, kerang, ikan, dan
keju.

23
B. Otot

Tulang adalah alat gerak pasif, sedangkan otot adalah alat gerak aktif. Otot
merupakan alat gerak aktif karena kontraksinya dapat menggerakkan tulang sehingga
muncul gerak. Otot akan memendek apabila berkontraksi dan akan memanjang apabila
berelaksasi.
Cara melekatnya di tulang, terdapat dua bagian otot, yaitu origo dan insersio. Origo
merupakan ujung otot yang menempel di tulang yang kedudukannya tetap (tumpuan) ketika
otot berkontraksi. Adapun insersio merupakan bagian otot yang menempel pada tulang
yang akan digerakkan ketika otot berkontraksi.
Dalam keseharian, otot lebih dikenal sebagai daging. Berdasarkan letaknya, dalam
tubuh manusia terdapat ± 600 jenis otot yang berbeda. Otot tidak hanya menggerakkan
rangka, tetapi juga menggerakkan organ-organ tertentu dalam tubuh, misalnya, jantung,
usus, dan lambung. Kerja otot juga mengakibatkan membesar dan mengecilnya rongga
dada, tempat paru-paru berada.
1. Sebagai alat gerak aktif, otot mempunyai tiga karakteristik, yaitu sebagai berikut.
2. Kontraktibilitas, dengan kemampuan ini otot bisa memendek dari ukuran semula.
3. Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk berelaksasi atau memanjang.
4. Elastisitas, dengan sifat elastisitas ini otot memiliki kemampuan untuk kembali lagi
pada posisi semula setelah berkontraksi atau berelaksasi.

Gambar 1.26. Otot dan tulang, adanya otot, tulang -tulang dapat digerakkan.

1. Jenis-Jenis Otot
Berdasarkan struktur dan fungsinya, otot dibedakan menjadi tiga yaitu; otot lurik,
otot polos, dan otot jantung.

24
a. Otot Lurik
Otot lurik disebut juga otot rangka karena otot ini melekat pada rangka dan menjadi
alat gerak utama. Otot lurik memiliki sel yang berbentuk silindris dan memiliki banyak inti.
Otot ini disebut otot lurik, karena pada serabut-serabut panjang otot terdapat garis terang
(isotropi) dan garis gelap (anisotropi) secara bergantian. Irisan melintang otot lurik
memperlihatkan beribu-ribu serabut otot. Serabut-serabut itu tersusun dalam berkas-berkas
yang sejajar, dan terikat sesamanya oleh jaringan penyambung yang dilalui oleh pembuluh
darah dan saraf. Ukuran diameter otot ini 50 mikron dengan panjang 2,5 cm.
Berdasarkan mioglobin, otot rangka dibedakan menjadi otot merah dan otot putih.
Otot merah mempunyai lebih banyak mioglobin dibandingkan otot putih. Mioglobin adalah
pigmen otot yang berfungsi mengikat oksigen. Oksigen yang diikat oleh mioglobin
berfungsi untuk respirasi sel-sel otot rangka yang akan menghasilkan energi untuk
melakukan aktivitas.
Kerja otot lurik dikendalikan oleh sistem saraf pusat dan disadari. Otot ini akan
bergerak jika ada perintah dari otak. Gerak tersebut disebut gerak volunter. Otot ini
berperan dalam banyak gerak tubuh yang dikehendaki.
Sekumpulan otot, misalnya otot bisep, ujung-ujungnya berupa tendon untuk
melekat pada tulang. Keseluruhan kumpulan otot dibungkus oleh seludang jaringan ikat
yang disebut fasia superfasialis. Kumpulan otot ini terdiri atas kumpulan yang lebih kecil
lagi yang diseludangi oleh fasia propia.
Kumpulan kecil terdiri atas serabut-serabut otot. Serabut otot secara fungsional
merupakan satu sel otot. Jadi, satu serabut otot sama dengan satu sel otot saja.
Satu sel otot dibungkus oleh membran sel (sarkolema). Sel otot terdiri atas
miofibril-miofibril. Setiap miofibril terdiri atas dua macam miofilamen, yaitu filamen tipis
dan filamen tebal. Filamen tipis terdiri atas 3 macam molekul protein, yaitu aktin, troponin,
dan tropomiosin. Adapun filamen tebal terdiri dari satu macam filamen protein, yaitu
miosin.
Filamen tipis dan filamen tebal membentuk satu kesatuan disebut sarkomer. Kedua
macam filamen ini bergabung secara berselang-seling dan tumpang tindih (overlap)
dengan posisi filamen tipis lebih ke pinggir dan filamen tebal di tengah-tengah. Apabila
otot dilihat dengan mikroskop berkekuatan tinggi, posisi tersebut memberi kesan gelap
terang atau berlurik-lurik.

25
Sarkomer yang satu bergabung dengan sarkomer sebelahnya pada bagian filamen
tipis. Daerah ini disebut garis Z. Garis Z dengan filamen tipis yang memberi kesan terang
disebut pita I.

Gambar 1.27. Struktur otot rangka

Sarkomer bagian tengah disebut garis M. Sebelah kiri dan kanan garis M, tepatnya
yang terdiri atas filamen tebal yang tidak tumpang- tindih olehfilamen tipis pada saat otot
kontraksi, disebut zona H. Pita A, daerah gelap, adalah sarkomer yang mengandung filamen
tebal dan ditumpang tindih oleh sebagian filamen tipis.
b. Otot Polos
Otot polos sering juga disebut otot organ dalam atau otot viseral. Otot polos
terdapat di organ-organ dalam, misalnya di saluran-saluran dalam sistem pernapasan,
sistem pencernaan, pembuluh darah, dan saluran ekskresi. Bentuk sel-sel otot polos
menyerupai gelendong dengan satu inti di tengah. Jika kita lihat di bawah mikroskop
cahaya, otot polos tidak memperlihatkan pola lurik melintang. Permukaannya polos. Sel-
selnya mengandung filamen tipis maupun tebal aktin dan miosin, dan filamen tersebut
tersusun menjadi fibril kontraktil. Otot polos tidak dikendalikan oleh sistem saraf pusat
sehingga otot-otot polos bekerja di luar kesadaran.
Kerja otot polos jauh lebih lambat daripada otot kerangka, tetapi tahan terhadap
kelelahan. Otot polos memerlukan waktu 3-180 detik untuk bekontraksi. Perbedaan lain
dari otot kerangka adalah kemampuannya untuk tetap berkontraksi pada berbagai panjang.
Otot ini bekerja terus-menerus dan tidak dipengaruhi oleh kesadaran dan tidak mudah lelah.

26
Gambar 1.28. Pembuluh darah arteri mempunyai ototpolos yang bekerja di luar
kesadaran.
c. Otot Jantung
Otot jantung memiliki struktur mirip dengan struktur otot lurik. Hal yang
membedakannya adalah serabut otot jantung memiliki percabangan di serabut-serabut
ototnya. Setiap percabangan pada otot jantung terdapat jaringan pengikat yang disebut
discus interkalaris. Otot jantung bekerja di bawah pengaruh saraf tidak sadar, cepat
bereaksi terhadap rangsangan, dan tahan terhadap kelelahan. Otot jantung menggerakkan
jantung dan jenis sarafnya adalah saraf otonom. Oleh karena itu, otot jantung bekerja di
luar kesadaran.
Sel-sel otot jantung memiliki cabang. Sel satu dengan sel lain yang bersebelahan
pada sisi pendeknya memiliki sarkolema yang cukup tebal. Sarkolema yang tebal tersebut
dinamakan keping interkalar atau sinsitium. Keping ini berfungsi sebagai penguat otot
jantung dan membantu menghantarkan rangsang/impuls.
Keistimewaan otot jantung adalah mempunyai struktur seperti otot lurik tetapi
bekerja seperti otot polos. Kontraksi dan relaksasi otot jantung menyebabkan serambi dan
bilik jantung melebar dan menyempit sehingga menimbulkan denyut jantung. Adanya
kontraksi dan relaksasi, darah dapat dipompa ke dalam pembuluh-pembuluh darah dan
dialirkan ke seluruh tubuh.

Gambar 1.29. Otot jantung terletak di jantung

27
2. Gerak pada Otot
Otot melekat pada tulang dengan jaringan ikat kuat yang disebut tendon. Tendon
yang melekat pada tulang yang relatif diam pada saat otot berkontraksi disebut origo.
Adapun tendon yang melekat pada tulang yang bergerak disebut insersi. Pada persendian
terdapat jaringan ikat yang membungkus sendi agar sendi itu tidak terurai. Jaringan tersebut
adalah ligamen.
Otot, sendi, dan tulang bekerja sama membentuk suatu gerak. Dalam lengan
terdapat beberapa jenis otot, tulang, dan sendi. Ketika kita mengangkat lengan bawah,
misalnya, akan terjadi kerja sama antara otot, tulang dan sendi.
Gerak yang dihasilkan dari kerja sama otot, tulang, dan sendi dapat dikelompokkan
menjadi gerakberlawanan (antagonis) dan gerak bersamaan (sinergid).
a. Gerak Antagonis
Gerakan ini terjadi jika sebagian atau sebuah otot yang melekat pada tulang yang
sama berkontraksi, sementara sebagian atau sebuah otot pasangannya berelaksasi. Contoh
gerak antagonis adalah lutut dan siku. Lengan terdapat otot bisep dan trisep, yang
menyebabkan gerakan pada siku. Oleh karena kerja otot berlawanan, terdapat beberapa
jenis gerakan tulang yang berlawanan, yaitu:
1) otot fleksor (menekukkan) dan ekstensor (meluruskan)
2) otot abduktor (menjauhkan) dan adduktor (mendekatkan)
3) otot depresor (menurunkan) dan elevator (menaikkan)
4) otot supinator (menengadahkan) dan pronator (menelungkupkan)
b. Gerak Sinergid
Gerakan Sinergid terjadi jika sekelompok atau pasangan otot berkontraksi atau
berelaksasi dalam waktu yang bersamaan dan mengakibatkan satu gerak bagian tubuh.
Contoh gerak sinergid, yaitu pada otot-otot punggung dan otot-otot leher.
3. Kontraksi Otot
Otot memiliki mekanisme khusus untuk berkontraksi. Kontraksi pada otot akan
memunculkan gerakan.
a. Mekanisme Kontraksi Otot
Pada tahun 1955, Hansen dan Huxly, mengemukakan teori sliding filaments
(filamen yang bergeser) pada otot lurik. Mereka menyatakan bahwa saat otot kontraksi
tidak terjadi pemendekan filamen, tetapi hanya pergeseran filamen- filamen. Melalui
pengamatan dengan menggunakan mikroskop elektron dan difraksi sinar X, Hansen dan

28
Huxly menemukan dua set filamen, yaitu aktin dan miosin. Aktin dan miosin tersebut
bergeser sehingga otot dapat memendek dan memanjang saat otot berkontraksi dan
berelaksasi.
Filamen tersebut terdapat di dalam sarkomer. Sarkomer terdapat dalam sel otot.
Jumlah filamen dalam satu sarkomer dapat mencapai ratusan hingga ribuan filamen,
bergantung jenis ototnya. Filamen-filamen tersebut membangun 80% massa sarkomer.

Gambar 1.30 (a) Otot rangkadari tingkat otot sampai tingkat molekul
yangmembangunnya.(b) Posisi aktin dan miosin saat relaksasi dankontraksi.

Pada saat berkontraksi, filamen aktin berikatan dan meluncur sepanjang filamen
miosin. Zona H adalah bagian terang, yang berada di antara bagian A yang berupa pita
gelap. Pita yang terang disebut pita I. Pada saat berkontraksi, di zona-zona tersebut terjadi
perubahan. Pita I dan zona H akan berubah jadi semakin sempit, atau bahkan hilang sama
sekali.
Kontraksi otot dipacu oleh potensial aksi dari sinaps sel saraf yang menyebabkan
pelepasan ion kalsium (Ca2+) oleh retikulum sarkoplasma (retikulum endoplasma yang
terspesialisasi) di otot. Pelepasan Ca2+ menyebabkan protein regulator tropomiosin dan
troponin berubah bentuk. Hal ini memungkinkan terjadi ikatan antara kepala miosin dan
filamen aktin. Ketika filamen-filamen aktin meluncur menuju tengah sarkomer, otot
memendek (kontraksi). Pada saat relaksasi, filamen-filamen tersebut kembali ke bentuk
semula.Pada saat filamen aktin meluncur, kepala miosin akan membentuk ikatan(cross
bridges) dengan sebuah bonggol pada badan filamen aktin.

29
Gambar 1.31. Perubahan yang terjadidi zona terang dan gelap, yaitu zona H yang
terdapat pita A dan pita I, saat oto t berkontraksi.

Segera setelah terbentuk, jembatan penyeberangan tersebut membebaskan


sejumlah energi dan menyampaikan energi tersebut ke arah filamen tipis. Proses ini
menyebabkan filamen tipis mengerut. Secara keseluruhan sarkomer ikut mengerut yang
mengakibatkan otot pun berkerut. Kepala miosin akan lepas dari filamen tipis. Proses ini
memerlukan ATP yang diambil dari sekitarnya. Akibat dari peristiwa ini, filamen tipis akan
lepas dari filamen tebal, dan secara keseluruhan otot akan relaksasi kembali.
Proses ini berulang sampai 5 kali dalam jangka waktu satu detik. Jadi, kontraksi
otot akan berlangsung selama ada rangsangan. Apabila tidak ada rangsangan, maka ion
kalsium akan direabsorpsi. Pada saat itu pun troponin dan tropomiosin tidak memiliki sisi
aktif lagi dan sarkomer dalam keadaan istirahat memanjang berelaksasi.
b. Energi untuk Kontraksi Otot
ATP (adenosin trifosfat) merupakan sumber energi bagi otot. Namun, jumlah yang
tersedia hanya dapat digunakan untuk kontraksi dalam waktu beberapa detik saja. Otot
mengandung lebih banyak cadangan energi fosfat yang tinggi berupa kreatin fosfat
sehingga akan dibebaskan sejumlah energi yang segera dipakai untuk membentuk ATP dari
ADP.
Persediaan kreatin fosfat di otot sangat sedikit. Persediaan ini harus segera
dipenuhi lagi dengan cara oksidasi karbohidrat. Cadangan karbohidrat di dalam otot adalah

30
glikogen. Glikogen dapat diubah dengan segera menjadi glukosa-6-fosfat. Perubahan
tersebut merupakan tahapan pertama dari proses respirasi sel yang berlangsung dalam
mitokondria yang menghasilkan ATP.
Apabila kontraksi otot tidak terlalu intensif atau tidak terus-menerus, glukosa dapat
dioksidasi sempurna menghasilkan CO2 dan H2O dengan respirasi aerob. Apabila
kontraksi otot cukup intensif dan terus-menerus maka suplai oksigen oleh darah ke dalam
otot tidak cepat dan banyak untuk mengoksidasikan glukosa. Oleh karena itu, penyediaan
energi bagi kontraksi otot didapatkan dari proses respirasi anaerob, suatu proses yang tidak
memerlukan oksigen. Keuntungan proses ini dapat menyediakan energi bagi kontraksi otot
dengan segera, walaupun jumlah energi yang diberikan relatif sedikit dibandingkan proses
aerob.
Pada respirasi anaerob, glukosa diubah menjadi asam laktat dengan sejumlah
energi. Energi digunakan untuk membentuk kembali kreatin fosfat, yang nantinya dapat
menghasilkan energi untuk membentuk ATP dari ADP.
Asam laktat yang tertimbun di dalam otot akan segera berdifusi pada sistem
peredaran darah. Apabila penggunaan otot terus-menerus, pembentukan asam laktat yang
banyak akan menghambat kerja enzim dan menyebabkan kelelahan (fatigue).

4. Gangguan dan Kelainan pada Otot


Seperti halnya tulang, otot dapat mengalami gangguan dan penyakit. Gangguan
pada otot dan tulang dapat mengganggu pergerakan manusia. Gangguan dan penyakit pada
otot disebabkan oleh beberapa faktor, seperti infeksi virus, infeksi bakteri, maupun
aktivitas.
a. Atropi, keadaan otot yang lisut atau kumpulan otot menjadi kecil. Hal ini terjadi
antara lain karena serangan penyakit yang disebabkan oleh virus (virus polio).
Selain itu, otot yang jarang digunakan pun kemungkinan akan terserang atropi.
b. Tetanus, adalah gangguan otot yang terus-menerus berkontraksi. Sehari-hari
dikenal dengan kejang otot atau kram. Hal ini dapat disebabkan oleh aktivitas otot
yang terlalu tinggi. Tetanus yang lain disebabkan oleh kuman penyakit (bakteri
Clostridium tetani).

31
c. Hernia, suatu tonjolan dari organ-organ dalam, misalnya usus, melalui tempat-
tempat yang lemah pada dinding perut. Hernia dapat disebabkan oleh faktor usia
maupun tekanan yang tinggi di daerah perut.
d. Myesthenia gravis, melemahnya otot-otot muka akibat serangan autoimunitas.
Autoimunitas adalah tubuh menghasilkan antibodi yang menyerang jaringan-
jaringan tubuh sendiri. Penyakit ini memiliki gejala turunnya kelopak mata, sulit
menelan, dan gangguan pernapasan.
Latihan :
Amatilah berbagai jenis olahraga.
a. Permainan olahraga apakah yang memerlukan gerakan yang paling banyak?
b. Permainan olahraga apakah yang memerlukan gerakan yang paling sedikit?
c. Diskusikan dengan temanmu dan buatlah laporan tertulis dari hasil diskusimu.

JENDELA ILMU
Bersin, batuk, menguap, menggaruk bila gatal, kaget merupakan suatu aksi yang disebut
refleks. Kita melakukan kegiatan tersebut tanpa melalui proses pada otot terlebih dahulu. Refleks
merupakan cara tubuh kita untuk menjaga dan melindungi diri dengan cepat dan aman. Gerak ini
terjadi pada bagian tubuh yang terlibat, sehingga bagian tubuh tersebut bergerak secara
otomatis. Perhatikan Gambar dibawah ini.

Sumber : http://www.pelajaransekolah.net/

32
Refleks sentakan lutut misalnya, merupakan respons sederhana. Satu ketukan pada lutut
akan menyebabkan tarikan pada tendon yang berkaitan dengan otot paha (otot kuadrisep).
Akibatnya, kaki bagian bawah ikut tertarik. Reseptor regangan yang merupakan
reseptor sensorik menerima tarikan itu. Kemudian, reseptor sensorik mengirimkan
informasi ke sinapsis dengan neuron motorik pada sumsum tulang belakang. Selanjutnya,
neuron motorik mengirimkan impuls / sinyal menuju otot kuadrisep untuk berkontraksi.
Kontraksi ini menyebabkan kaki bagian bawah tersentak ke arah depan. Cobalah mencari
salah satu gerak refleks yang dapat kamu cari sendiri penjelasan mengenai mekanisme kerja
gerak refleks tersebut.

Rangkuman
1. Gerak pada manusia merupakan perpaduan antara tulang dan otot. Tulang saja tidak
akan bergerak, diperlukan otot untuk dapat bergerak, sehingga tulang dapat dikatakan
sebagai alat gerak pasif.
2. Berdasarkan penyusunnya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang
keras. Tulang rawan tersusun atas sel-sel tulang rawan (kondrosit), serabut kolagen,
dan matriks.
3. Tulang keras berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi tulang pipa, tulang pipih,
tulang pendek, dan tulang tidak beraturan.
4. Tulang rangka manusia jumlahnya lebih dari 206 tulang. Tulang tesebut dapat
dikelompokkan menjadi rangka aksial dan rangka apendikular. Rangka aksial terdiri
atas tulang kepala, tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk. Adapun tulang
apendikular terdiri atas tulang gelang bahu, tulang anggota gerak atas, tulang gelang
panggul, dan tulang anggota gerak bawah.
5. Hubungan antartulang (artikulasi) dapat dibedakan menjadi sinartrosis amfiartrosis,
dan aliran diartrosis. Persendian diartrosis memungkinkan pergerakan leluasa dan
dapat dibedakan atas sendi peluru, sendi putar, sendi engsel, sendi elipsoid, sendi
pelana, dan sendi luncur.
6. Otot merupakan alat gerak aktif. Otot dapat dibedakan menjadi otot lurik, otot polos,
dan otot jantung. Mekanisme kerja otot berdasarkan teori sliding filamen, menyatakan
bahwa sewaktu otot kontraksi tidak ada filamen yang memendek atau memanjang,
tetapi hanya terjadi pergeseran filamen.

33
7. Tulang dan otot dapat mengalami gangguan. Gangguan pada tulang, diantaranya
osteoporosis dan mikrosefalus. Adapun gangguan pada otot, di antaranya atrofi dan
hernia.

Evaluasi
I. Pilih salah satu jawaban yang benar!

1. Proses pembentukan tulang disebut ....

a. kalsifikasi

b. osteoklas

c. osifikasi

d. osteoblast

e. osteosit

2. Hubungan antartulang belakang termasuk ke dalam ....

a. diartrosis

b. sinartrosis

c. amfiartrosis

d. kifosis

e. lordosis

3. Hubungan tulang yang sangat rapat pada tengkorak disebut ....

a. sutura

b. sendi

c. osifikasi

d. apendikular

e. aksial

34
4. Gelang bahu merupakan salah satu contoh dari sendi ....

a. engsel

b. putar

c. pelana

d. mati

e. peluru

5. Perhatikan gambar berikut.

Gerakan tersebut merupakan kerja dari otot ....

a. fleksor dan ektensor

b. abduktor dan adductor

c. depresor dan pronator

d. supinator dan pronator

e. entensor dan elevator

6. Fungsi rangka tubuh sebagai berikut, kecuali ....

a. tempat melekatnya otot-otot

b. tempat pembentukan sel-sel darah

c. penyokong dan penopang tubuh

d. tempat penimbunan mineral

e. alat gerak aktif

35
Untuk menjawab pertanyaan nomor 7 hingga 11, perhatikan gambar berikut.

7. Anggota tulang aksial ditunjukkan oleh nomor ....

a. 1, 3, 4, dan 9

b. 1, 3, 4, 5, dan 9

c. 3, 5, 6 , dan 10

d. 2, 5, 6, dan 10

e. 3, 8, 9, dan 10

8. Hubungan antartulang pada gambar, antara tulang nomor 5 dan 6 merupakan

hubungan ....

a. sendi engsel

b. sendi peluru

c. sendi putar

d. sendi pelana

e. sendi luncur

36
9. Tulang pipih terdapat pada gambar dan ditunjukkan oleh nomor ....

a. 1

b. 2

c. 5

d. 7

e. 8

10. Bagian tulang yang berfungsi melindungi organ dalam ditunjukkan pada gambar

oleh nomor ....

a. 1 dan 2

b. 5 dan 6

c. 4 dan 8

d. 1 dan 7

e. 3 dan 8

11. Tulang yang termasuk tulang anggota gerak bawah ditunjukkan oleh nomor ....

a. 2 dan 10

b. 8 dan 9

c. 4 dan 5

d. 3 dan 9

e. 6 dan 7

12. Otot yang melekat pada tulang yang tidak bergerak ketika otot berkontraksi

adalah ....

a. origo

37
b. insersi

c. tendon

d. otot polos

e. ligament

13. Berikut adalah ciri-ciri otot.

1. Letak inti sel di tengah

2. Penampakan lurik di bawah mikroskop

3. Gerakannya di luar perintah otak

Pernyataan tersebut merupakan ciri-ciri dari otot ....

a. lurik

b. polos

c. jantung

d. polos dan otot jantung

e. terdon

14. Kelelahan otot disebabkan karena banyaknya ....

a. asam piruvat

b. asam laktat

c. ATP

d. ADP

e. Glukosa

15. Perhatikan gambar berikut.

38
Aksi yang terjadi pada otot 1 dan 2 adalah ....

a. 1 kontraksi dan 2 kontraksi

b. 1 kontraksi dan 2 relaksasi

c. 1 relaksasi dan 2 kontraksi

d. 1 relaksasi dan 2 relaksasi

e. tidak terjadi aksi

16. Terjadinya kontraksi otot memerlukan rangsangan dari luar atau dalam, rangsang

tersebut diterima oleh ....

a. aktomiosin

b. miofibril

c. sarkolema

d. asetilkolin

e. sarkomer

17. Jenis kelainan pada tulang belakang antara lain ....

a. lordosis

b. miastenia grafis

c. hernia abdominal

d. artritis sika

e. artritis eksudatif

39
18. Mekanisme yang terjadi dalam kontraksi otot adalah ....

a. memanjangnya ukuran otot akibat geseran molekul aktin dan miosin yang

memerlukan energi dari pemecahan ATP

b. memanjangnya ukuran otot akibat geseran miofibril yang memerlukan

energi dari metabolisme aerobik glukosa

c. mengendurnya ukuran otot akibat geseran miofibril yang memerlukan ion

kalsium dan fosfat anorganik

d. bergesernya filamen-filamen yang lebih tebal ke filamen yang lebih tipis dan

diperlukan energi dari pemecahan asam piruvat

e. memendeknya ukuran otot akibat zona Z menjadi lebih panjang dan zona H

menjadi lebih pendek yang prosesnya memerlukan energi dari pemecahan

ATP

19. Dalam sel-sel otot, di samping ATP terdapat molekul khas yang dapat

memanfaatkan energi yang dibebaskan oleh ATP untuk kontraksi otot, yaitu ....

a. asetil kolin

b. adenosin trifosfat

c. aktomiosin

d. adenosin difosfat

e. asam nukleat

20. Osteoporosis merupakan penyakit pada tulang yaitu …

a. infeksi sendi

b. memar

c. keropos tulang

d. patah tulang

40
e. retak tulang

II. Jawablah dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan secara singkat mengenai proses pembentukan tulang!

2. Sebutkan fungsi rangka!

3. Sebut dan jelaskan macam dari persendian diartrosis!

4. Apakah perbedaan antara otot polos, otot lurik, dan otot jantung?

5. Ibu Ari menengok tetangganya, seorang bapak, yang mengalami kecelakaan sepeda

motor saat pulang kerja. Bersama Bapak tersebut, anaknya yang berumur 6 tahun ikut

menjadi korban. Keduanya mengalami patah tulang paha. Dokter memberitahukan

bahwa bekas luka si Bapak terkadang akan terasa nyeri, meskipun lukanya sudah

sembuh. Sementara itu, si anak akan sembuh total. Dapatkah Anda jelaskan mengapa

hal ini dapat terjadi?

41
BAB 2

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA


Peta Konsep
Sistem Sirkulasi
pada Manusia

Alat-Alat
Darah
sirkulasi darah

Sel darah Plasma darah Pembuluh darah Jantung

Sel darah merah Sel darah putih Keping darah


Arteri
(eritrosit) (leukosit) (trombosit)

Leukosit Leukosit
Vena
agranulosit granulosit

Eosinofil Monosit Kapiler

Basofil Limfosit

Netrofil

Kata Kunci
Fibrinogen
Tujuan Pembelajaran Eritrosit
Setelah mempelajari materi yang terdapat dalam bab ini diharapkan Kalian mampu Leukosit
menjelaskan proses peredaran darah pada manusia serta mengetahui penyakit/kelainan Trombosit
yang mengganggu sistem peredaran darah. Selain itu, diharapkan Kalian mampu Hemoglobin
menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit Jantung
penyakit. Limfa

42
Sistem peredaran darah disebut juga sistem sirkulasi. Sistem peredaran darah
adalah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh seperti nutrisi dan
oksigen, serta pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Sistem ini juga berfungsi dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda-benda asing
yang dapat menyebabkan penyakit. Fungsi-fungsi tersebut terkadang digolongkan secara
terpisah, yaitu sebagai sistem kardiovaskuler dan limfatik. Organ yang berperan dalam
kardiovaskular adalah jantung dan pembuluh darah. Sedangkan sistem limfatik melibatkan
kelenjar limfa dan timus, yang menghasilkan atau memodifikasi sel yang disebut limfosit.
Limfosit inilah yang dilepaskan ke dalam aliran darah dan menghancurkan benda-benda
asing yang berbahaya bagi tubuh. Namun fungsi-fungsi tersebut melibatkan jaringan yang
sama yaitu darah.

A. Darah
Darah adalah jaringan khusus yang terdiri atas berbagai macam sel yang bersatu
dalam cairan yang disebut plasma. Dalam kehidupan sehari-hari, bila kita menyebut darah,
hal itu diidentikkan dengan darah yang berwarna merah. Padahal warna merah pada darah
tidak selalu tetap, artinya warna itu bisa berubah-ubah. Darah cenderung berwarna merah
tua, tetapi terkadang berwarna merah muda. Apakah yang menyebabkan warna darah
menjadi demikian? Hal ini bisa terjadi dikarenakan di dalam darah yang berwarna merah
muda mengandung kadar oksigen (O2) yang tinggi, sedangkan bila kadar karbondioksida
(CO2) yang tinggi maka darah akan berwarna merah tua.
Darah merupakan cairan tubuh yang meliputi 8% dari berat tubuh seseorang, kira-
kira mempunyai volume 4-5 liter. Darah sangat penting bagi tubuh manusia, karena
mempunyai peran yang sangat banyak, terutama dalam pengangkutan zat-zat yang penting
bagi proses metabolisme tubuh. Jika darah mengalami gangguan, maka segala proses
metabolisme tubuh akan terganggu pula.
Dalam tubuh manusia, darah khususnya berperan sebagai berikut.
1. Alat pengangkut zat-zat yang diperlukan tubuh, misalnya vitamin, gula, lemak, dan
air yang diberikan untuk sel dalam jumlah tepat ke seluruh jaringan tubuh.
2. Transportasi oksigen dari paru-paru ke sel-sel seluruh tubuh, dan transportasi
karbondioksida dari sel-sel seluruh tubuh ke paru-paru.
3. Pengangkutan sisa metabolisme dari sel-sel tubuh ke organ ekskresi (pengeluaran).
4. Pengangkutan hormon dari kelenjar endokrin ke sel-sel atau jaringan target.
5. Membantu keseimbangan cairan tubuh.

43
6. Membantu dalam mengatur suhu tubuh.
Begitu banyak fungsi darah sehingga darah merupakan cairan tubuh yang sangat
penting dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh anggota tubuh yang lain.
1. Komposisi Darah
Darah manusia memiliki beberapa komposisi penyusunnya. Komposisi darah
dapat diperoleh dengan cara memutar darah dalam suatu tabung dengan kecepatan tinggi
(sentrifugasi). Dari hasil sentrifugasi, darah sebanyak 4,5 – 6.0 liter akan terpisah menjadi
dua bagian, yaitu bagian bawah yang padat dan bagian atas berupa cairan. Cairan pada
bagian atas adalah plasma darah (55%), sedangkan bagian bawah terdapat sel-sel darah
(45%).
a. Plasma Darah
Plasma merupakan cairan yang menyertai sel-sel darah. Plasma ini berwarna
kekuning-kuningan. Plasma darah mengisi sekitar 55% dari total volume darah. Salah satu
fungsi plasma darah yaitu mengatur keseimbangan osmosis darah di dalam tubuh. Pada
manusia, plasma darah tersusun atas air (90%) dan bahan-bahan terlarut (10%) seperti
protein, ion, glukosa, enzim, hormon, kreatin dan urea..
b. Sel - Sel Darah
Terdapat sekitar 45% sel - sel darah di dalam darah. Sel – sel darah tersusun atas
sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
1) Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah merupakan penyusun sel-sel darah yang jumlahnya paling banyak.
Sel darah merah pada wanita jumlahnya ± 4,5 juta/mm3 darah, sedangkan pada laki-laki ±
5 juta/mm3 darah. Namun, jumlah tersebut bisa naik atau turun, tergantung dari kondisi
seseorang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah eritrosit adalah
(a) Jenis Kelamin
Laki-laki normal jumlah konsentrasi eritrosit mencapai 5,1-5,8 juta/mm3 darah,
sedangkan pada wanita normal 4,3-5,2 juta/mm3 darah.
(b) Usia
Orang dewasa memiliki jumlah eritrosit lebih banyak dibanding anak-anak.
(c) Tempat Ketinggian
Orang yang hidup di dataran tinggi cenderung memiliki jumlah ertrosit lebih
banyak.

44
(d) Kondisi Tubuh Seseorang
Sakit dan luka yang mengeluarkan banyak darah dapat mengurangi jumlah eritrosit
dalam darah.
Sel-sel darah merah berbentuk bulat pipih dengan cekungan di kedua permukaannya
(bikonkaf). Eritrosit memiliki diameter 75 nm, ketebalan di tepi 2 nm dan ketebalan di
tengah 1 nm. Warna sel-sel darah merah disebabkan karena pigmen merah yang disebut
hemoglobin (Hb).
Hemoglobin adalah suatu protein yang terdiri atas heme dan globin. Heme adalah
suatu pigmen yang mengandung zat besi (Fe). Heme inilah yang menyebabkan darah
berwarna merah. Adapun globin adalah sejenis protein yang tersusun atas dua pasang rantai
(alfa dan beta). Rantai tersebut berikatan dengan heme yang mengandung zat besi. Dalam
peredarannya ke seluruh tubuh, darah diikat oleh Hb yang kemudian diberi nama
oksihemoglobin. Selain mengikat O2, Hb juga dapat mengikat CO2 sisa metabolisme tubuh
untuk dibuang melalui organ ekskresi. Hb yang mengangkut CO2 ini disebut
karbominohemoglobin (HbCO2).
Eritrosit dibentuk oleh hemositoblas yaitu sel batang mieloid yang terdapat di
sumsum tulang. Sel-sel pembentuk sel darah merah ini disebut eritroblast. Eritoblast akan
membentuk berbagai jenis leukosit, eritrosit, megakariosit (pembentuk keping darah).
Rata-rata umur sel darah merah kurang lebih 120 hari.
Sel-sel darah merah yang rusak akan dihancurkan dalam sistem retikulum
endotelium terutama dalam limfa dan hati. Globin dan hemoglobin dipecah menjadi asam
amino untuk digunakan sebagai protein dalam jaringan-jaringan dan zat besi dalam heme
dari hemoglobin dikeluarkan untuk dibuang dalam pembentukan sel darah merah lagi.

45
Sumber : Krieger, 2009
Gambar 2.1. Mekanisme penghantaran gas -gas respiratori oleh oksihemo globin dan
karbominohemoglobin

Sisa heme dari hemoglobin diubah menjadi bilirubin (warna kuning empedu) dan
biliverdin, yang berwarna kehijau-hijauan yang dapat dilihat pada perubahan warna
hemoglobin yang rusak pada luka memar.
Pada embrio (bayi), sel-sel darah merah dibentuk di dalam hati dan limfa. Eritrosit
dihasilkan pertama kali di dalam kantong kuning saat usia embrio pada minggu-minggu
pertama. Proses pembentukan eritrosit disebut eritropoisis. Setelah beberapa bulan
kemudian, eritrosit terbentuk di dalam hati, limfa, dan kelenjar sumsum tulang. Produksi
eritrosit ini dirangsang oleh hormon eritropoietin. Setelah dewasa eritrosit dibentuk di
sumsum tulang membranosa. Semakin bertambah usia seseorang, maka produktivitas
sumsum tulang semakin turun.
Pada kasus donor darah, kehilangan darah pada tubuh seseorang akan bisa cepat
diatasi karena sumsum tulang akan menghasilkan dan mengembalikan sel darah merah
menjadi normal kembali. Namun, pada kasus pendarahan yang hebat misalnya kecelakaan,
apabila sel darah merah hilang melebihi laju pembentukannya, akan mengakibatkan
seseorang kekurangan sel darah merah, sehingga dapat mengakibatkan anemia. Selain
pendarahan, anemia juga disebabkan karena gizi buruk dan infeksi kuman penyakit.

2) Sel Darah Putih (Leukosit)


Sel darah putih ibarat serdadu penjaga tubuh dari serangan musuh. Jika
kita terluka, maka sel darah putih ini akan berkumpul di bagian tubuh yang terkena
luka, agar tidak ada kuman penyakit yang masuk melalui luka itu. Jika ada kuman
yang masuk, maka dia akan segera melawannya. Dapat digambarkan, bahwa akan
terjadi pertarungan antara kuman dengan sel darah putih. Timbulnya nanah pada
luka itu merupakan gabungan dari sel darah putih yang mati, kuman, sel-sel tubuh,
dan cairan tubuh.
Sel darah putih mempunyai nukleus dengan bentuk yang bervariasi.
Ukurannya berkisar antara 10 nm–25 nm. Fungsi sel darah putih adalah untuk
melindungi badan dari infeksi penyakit serta pembentukan antibodi di dalam tubuh.
Jumlah sel darah putih lebih sedikit daripada sel darah merah dengan
perbandingan 1:700. Pada tubuh manusia, jumlah sel darah putih berkisar antara 6

46
3
ribu–9 ribu butir/mm , namun jumlah ini bisa naik atau turun. Faktor penyebab
turunnya sel darah putih, antara lain karena infeksi kuman penyakit. Pada tubuh
seseorang yang menderita penyakit tifus, sel darah putihnya hanya berjumlah 3 ribu
3
butir/mm .
Kondisi sel darah putih yang turun di bawah normal disebut leukopeni. Pada
kondisi ini seseorang harus diberikan obat antibiotik untuk meningkatkan daya tahan
dan keamanan tubuh. Apabila tidak, maka orang tersebut dapat meninggal dunia. Pada
orang yang terkena kanker darah atau leukemia, sel darah putih bisa mencapai 20
3
ribu butir/mm atau lebih. Kondisi di mana jumlah sel darah putih naik di atas
jumlah normal disebut leukositosis.
Sel darah putih dibuat didalam sumsum tulang, limfa, dan kelenjar limfa. Jumlah
sel darah putih pada manusia sekitar 5.000–10.000 dalam setiap milimeter kubik darah.
Jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan jumlah eritrosit. Sel darah putih hanya berumur
beberapa hari saja, bahkan beberapa jam. Sel darah putih terdiri atas agranulosit dan
granulosit. Agranulosit bila plasmanya tidak bergranuler, sedangkan granulosit bila
plasmanya bergranuler.
a) Agranulosit
Agranulosit merupakan leukosit yang tidak memiliki granula pada sitoplasma.
Terdapat dua jenis agranulosit, yaitu limfosit dan monosit. Limfosit adalah leukosit yang
tidak dapat bergerak dan memiliki satu inti sel. Limfosit berfungsi dalam membentuk
antibodi. Limfosit berukuran antara 8–14 Pm. Monosit berukuran lebih besar daripada
limfosit, yaitu14–19 Pm. Monosit memiliki inti menyerupai ginjal.
b) Granulosit
Granulosit merupakan leukosit yang memiliki granula pada sitoplasma.
Berdasarkan sifat-sifat granul yang dimilikinya, granulosit dibedakan menjadi tiga, yaitu
neutrofil, basofil, eosinofil. Neutrofil memiliki granul-granul yang dapat menyerap zat
warna netral. Basofil memiliki granul-granul yang dapat menyerap zat warna bersifat
basa. Adapun granul-granul pada eosinofil dapat menyerap zat warna yang bersifat asam.
Granulasit dan monosit mempunyai peranan penting dalam perlindungan badan
terhadap kuman-kuman penyakit. Dengan kemampuannya sebagai fagosit mereka
memakan bakteri-bakteri hidup yang masuk ke peredaran darah. Pada waktu
menjalankan fungsi ini mereka disebut fagosit. Dengan kekuatan gerakan amuboidnya ia
dapat bergerak bebas di dalam mengitari seluruh bagian tubuh. Dengan cara ini ia dapat:

47
(a) mengepung daerah yang terkena infeksi,
(b) menangkap kuman-kuman penyakit hidup,
(c) menyingkirkan bahan lain seperti kotoran-kotoran.
Granulosit juga mempunyai enzim yang dapat memecah protein yang
memungkinkan merusak jaringan hidup, menghancurkan, dan membuangnya.
Dengan cara ini jaringan yang rusak atau terluka dapat dibuang dan memungkinkan
untuk penyembuhan. Sebagai hasil kerja fagositik dari sel darah putih, yaitu peradangan
dapat dihentikan sama sekali. Bila kegiatan sel darah putih tersebut tidak berhasil
dengan baik, maka dapat terbentuk nanah. Nanah berisi kuman-kuman yang sudah
mati.

3) Keping darah (Trombosit)


Ketika kita mengalami luka pada permukaan tubuh, maka tubuh akan
mengeluarkan darah. Pendarahan tersebut terjadi disebabkan oleh sobeknya pembuluh
darah. Saat keadaan luka yang ringan, setelah beberapa saat darah akan berhenti mengalir.
Ketika terjadi luka pada permukaan tubuh, komponen darah, yaitu trombosit akan segera
berkumpul mengerumuni bagian yang terluka dan akan menggumpal sehingga dapat
menyumbat dan menutupi luka.
Di dalam darah terdapat protein (trombin) yang larut dalam plasma darah yang
mengubah fibrinogen menjadi fibrin atau benang-benang. Fibrin ini akan membentuk
anyaman dan terisi keping darah, sehingga mengakibatkan penyumbatan dan akhirnya
darah bisa membeku. Proses pembekuan darah terjadi karena:

48
Sumber: Reece, 2011
Gambar 2.2 Proses pembekuan darah

(a) Kulit terluka menyebabkan darah keluar dari pembuluh. Trombosit ikut keluar
juga bersama darah kemudian menyentuh permukaan-permukaan kasar dan
menyebabkan trombosit pecah. Trombosit akan mengeluarkan zat (enzim) yang
disebut trombokinase.
(b) Trombokinase akan masuk ke dalam plasma darah dan akan mengubah protrombin
menjadi enzim aktif yang disebut trombin. Perubahan tersebut dipengaruhi ion
kalsium (Ca2+) di dalam plasma darah. Protrombin adalah senyawa protein yang
larut dalam darah yang mengandung globulin. Zat ini merupakan enzim yang
belum aktif yang dibentuk oleh hati. Pembentukannya dibantu oleh vitamin K.
(c) Trombin yang terbentuk akan mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin.
Terbentuknya benang-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup sehingga
darah tidak mengalir keluar lagi. Fibrinogen adalah sejenis protein yang larut
dalam darah. Coba kita bayangkan, apabila fibrin ini beredar di dalam darah kita
tanpa adanya luka, apa yang akan terjadi? Tentunyaakan terjadi banyak
penyumbatan darahyang bisa berakibat fatal dalam tubuh kita.

2. Golongan Darah dan Transfusi Darah


Golongan darah manusia dibagi menjadi beberapa macam. Hal ini dapat dilihat dari
aglutinogen (antigen) dan aglutinin (antibodi) yang terkandung dalam darah seseorang.
Penggolongan darah ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Lendsteiner dan Donath. Di
dalam darah manusia terdapat aglutinogen (antigen) pada eritrosit dan aglutinin (antibodi)
dalam plasma darah.
Penemuan Karl Landsteiner diawali dari penelitiannya, yaitu ketika eritrosit
seseorang dicampur dengan serum darah orang lain, maka terjadi penggumpalan
(aglutinasi). Namun pada orang lain, campuran itu tidak menyebabkan penggumpalan
darah. Aglutinogen (aglutinin) yang terdapat pada eritrosit orang tertentu dapat bereaksi
dengan zat aglutinin (antibodi) yang terdapat pada serum darah. Aglutinogen dibedakan
menjadi dua yaitu:
a. Aglutinogen A memiliki enzim glikosil transferase yang mengandung glutiasetil
glukosamin pada rangka glikoproteinnya.

49
b. Aglutinogen B memiliki enzim galaktose pada rangka glikoproteinnya.

Darah seseorang memungkinkan dapat mengandung aglutinogen A saja atau


aglutinogen B saja. Tetapi kemungkinan juga dapat mengandung aglutinogen A dan
B. Ada juga yang tidak mengandung aglutinogen sama sekali. Adanya aglutinogen dan
aglutinin inilah yang menjadi dasar penggolongan darah manusia berdasarkan sistem
ABO.
Dalam penelitiannya, Leindsteiner juga menemukan aglutinogen yang terdapat
pada darah kera, Maccacus rhesus, sehingga diberi nama aglutinogen rhesus. Dari fakta ini,
kemudian golongan darah dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :

a. Golongan darah Rh+, jika di dalam sel darah seseorang terdapat


aglutinogen rhesus.

b. Golongan darah Rh–, jika di dalam sel darah seseorang tidak terdapat
aglutinogen rhesus.
Sistem rhesus ini dalam tranfusi darah juga harus diperhatikan. Apabila golongan

darah Rh+ maka tidak boleh digunakan sebagai donor untuk golongan darah Rh-, karena
bisa terjadi aglutinasi (penggumpalan).

Pada kasus lain, jika seorang ibu yang memiliki golongan darah Rh– kemudian

mengandung bayi dengan golongan darah Rh+, maka sel darah bayi akan rusak dan
menyebabkan penyakit bawaan, yaitu penyakit kuning atau eritroblastosis fetalis.
Pada tahun 1900, Dr. Karl Lendsteiner melakukan penelitian. Ia menemukan
macam-macam tipe darah pada manusia. Ia melakukan pengujian dengan
mencampurkan eritrosit seseorang dengan serum darah orang lain. Ternyata terjadi
penggumpalan. Pada tahun 1930, ia mendapatkan hadiah Nobel bidang kesehatan,
dari penemuannya tentang golongan darah.
Pernahkah Kalian melakukan transfusi darah atau melihat proses transfusi darah?
Jika belum, Kalian bisa melihat proses ini di rumah sakit. Tujuan dilakukannya transfusi
darah adalah untuk memberikan darah kepada orang yang kekurangan darah, misalnya
karena kecelakaan, operasi, proses melahirkan, dan sebagainya. Tentunya ada hal-hal yang
harus diperhatikan pada proses transfusi ini, terutama jenis golongan darah.

50
Tabel 2. 1Kemungkinan transfusi darah antar golongan darah

Tipe Darah
Karakteristik
A B AB O
Aglutinogen (antigen) A B A dan B -
Anti A dan
Aglutinin (antibodi) Anti-B Anti-A -
Anti B
Darah pendonor yang
A dan O B dan O A, B, AB dan O O
cocok
Darah pendonor yang A, B dan
B dan AB A dan AB -
tidak cocok AB

Dari tabel di atas disimpulkan donor darah golongan sejenis dan antar
golongan darah dapat dilakukan, y a i t u :
a. Golongan darah A dapat menjadi donor bagi golongan darah A dan AB;
b. Golongan darah B dapat menjadi donor bagi golongan darah B dan AB;
c. Golongan darah AB dapat menjadi donor bagi golongan darah AB;
d. Golongan darah O dapat menjadi donor bagi golongan darah A, B dan AB.
Dalam kasus transfusi darah, golongan darah sangat penting sekali untuk diketahui. Jika
golongan darah yang ditransfusikan tidak sesuai, terutama protein darahnya, maka sel darah
akan mengalami penggumpalan (aglutinasi). Apabila hal ini terjadi bisa membahayakan
jiwa penerima transfusi darah. Orang yang memberikan darahnya disebut donor, sedangkan
orang yang menerima darah disebut resipien.
Golongan darah O disebut sebagai donor universal yaitu donor bagi semua
golongan darah. Apabila dipandang dari resipiennya terlihat bahwa:
a. Golongan darah A dapat menjadi resipien dari golongan darah A dan O;
b. Golongan darah B dapat menjadi resipien dari golongan darah B dan O;
c. Golongan darah AB dapat menjadi resipien dari golongan darah A, B, AB
dan O.
Dalam hal ini golongan darah AB disebut resipien uniersal, yaitu resipien
dari semua golongan darah dan golongan darah O hanya dapat menjadi resipien dari
golongan darah O saja.

51
B. Organ-Organ Peredaran Darah
1. Jantung
Jantung termasuk salah satu organ vital dalam tubuh kita. Jantung terletak di dalam
rongga mediastinum dari rongga dada (toraks), di atas paru-paru. Beratnya 250-350 gram
dan hampir seukuran kepalan tangan. Jantung terbuat dari otot jantung tak sadar, dan ini
yang menyebabkan mengapa jantung terus berdetak bahkan ketika kita tidur. Fungsi
jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh.
Jantung merupakan organ utama peredaran darah. Darah beredar selalu berada di
dalam pembuluh darah. Peredaran darah seperti ini disebut peredaran darah tertutup. Dalam
satu kali beredar, darah melewati jantung sebanyak dua kali. Peredaran darah seperti ini
disebut peredaran darah ganda. Ada dua macam peredaran darah ganda, yaitu.
a. Peredaran darah besar, peredaran darah yang membawa darah dari bilik kiri ke
seluruh tubuh dan kembali ke serambi kanan.
b. Peredaran darah kecil, peredaran darah yang membawa darah dari bilik kanan
menuju paru-paru, kemudian kembali ke serambi kiri.
Pada manusia, jantung terdiri atas empat ruangan, yaitu serambi kiri, serambi
kanan, bilik kiri, dan bilik kanan. Dinding jantung terdiri atas 3 lapisan, antara lain
perikardium, miokardium, dan endokardium. Perikardium adalah selaput pembungkus
jantung. Perikardium terdiri dari 2 bagian, yaitu sebelah dalam dan luar. Di antara kedua
lapisan perikardium di pisahkan oleh sedikit cairan pelumas yang berfungsi mengurangi
gesekan yang disebabkan oleh gerakan memompa dari jantung itu sendiri. Miokardium
adalah otot jantung, adapun endokardium adalah selaput yang membatasi ruangan jantung.
Antara ruangan jantung terdapat klep (katup) yang berfungsi untuk mengatur aliran darah
agar tetap searah. Klep pada ruangan jantung, adalah
a. Valvula trikuspidalis dan valvula mitral, klep (katup) ini terdapat antara serambi
kanan dan bilik kanan.
b. Valvula bikuspidalis, letak klep (katup) ini terdapat antara serambi kiri dan bilik
kiri.
c. Valvula semilunaris, klep (katup) ini terdapat pada pangkal nadi besar.
Jantung bekerja dengan melakukan kontraksi otot dengan gerakan mengembang
dan mengempis secara bergantian. Denyutan jantung tersebut dapat dirasakan pembuluh
nadi pada tubuh kita.

52
Di dalam miokardium ada jalan-jalan penghantaran khusus yang berfungsi
menjamin irama dan impuls serta kontraksi otot jantung, yang dikendalikan oleh sistem
saraf tak sadar.
Sistem saraf yang bekerja pada jantung adalah sebagai berikut.
a. Simpul Keith–Flack (nodus sino aurikularis), terdapat pada dinding serambi di
antara vena yang masuk ke serambi kanan.
b. Simpul Tawara (nodus atrioventrikularis), terdapat pada sekat serambi dengan
bilik.
c. Berkas His, yang terdapat pada sekat antara bilik jantung. Simpul saraf ini
bercabang-cabang ke otot serambi jantung.
Urutan normal jalannya impuls melalui sistem saraf dimulai dari nodus aurikularis.
Karena itu nodus aurikularis disebut sebagai pemacu alami dari jantung. Impuls dari
jantung ini kemudian menyebar dari nodus sino aurikularis menuju sistem penghantar
khusus dan kemudian sampai ke otot-otot serambi. Impuls ini kemudian sampai ke nodus
atriobentrikularis. Dari nodus atriobentrikularis impuls diteruskan ke berkas His. Berkas
His ini bercabang menjadi cabang berkas sebelah kanan dan cabang berkas sebelah kiri,
yang menjulur ke bawah pada sisi yang berlawanan dari sekat antara bilik. Berkas cabang
ini berasal dari suatu jalinan cabang serabut yang kompleks yang disebut dengan sistem
Purkinje, yang menyebar ke seluruh permukaan sebelah dalam kedua bilik jantung.
Penyebaran impuls melalui serabut Purkinje ini berjalan cepat sekali. Adanya
sistem saraf tersebut akan dapat menghasilkan suatu kontraksi dan kegiatan simultan dari
sel-sel miokardium. Kemudian darah kembali masuk jantung. Melewati serambi kanan dari
pembuluh balik besar, dari bagian bawah tubuh dan dari kepala serta bagian atas tubuh.
Darah tersebut di peras masuk ke dalam bilik kanan lewat katup (klep) trikuspidalis. Ketika
bilik kanan berkontraksi, maka katup (klep) trikuspidalis ini menutup. Darah diperas masuk
ke dalam pembuluh nadi paru-paru (arteri pulmonalis) lewat katup (klep) pulmonalis. Di
dalam jaringan paru-paru (alveoli) cadangan oksigen darah diperbaharui kemudian kembali
ke serambi kiri melalui pembuluh balik pulmonal. Proses ini diulangi terus menerus dengan
frekuensi 75 kali per menit.
Periode dari suatu akhir kontraksi hingga akhir kontraksi berikutnya disebut siklus jantung.
Siklus jantung dibedakan menjadi 2, yaitu; (a) Periode Relaksasi, pada saat ini serambi
jantung menguncup dan bilik jantung mengembang maksimal. Darah masuk ke jantung,
kondisi ini dinamakan diastole dan (b) Periode Kontraksi, pada saat ini otot bilik jantung

53
menguncup. Darah dalam bilik di pompa ke pembuluh nadi paru-paru atau ke aorta secara
bersama, kondisi ini dinamakan sistol.
Pada pengukuran tekanan darah yang diukur adalah sistol dan diastol. Pada orang
dewasa sehat tekanan darahnya 120/80 mmHg. Artinya tekanan sistol 120 mmHg dan
diastol 80 mmHg. Alat untuk mengukur tekanan darah ini disebut dengan tensimeter
(sphygmomanometer).
Kasus lain terjadi pada peredaran darah janin (fetus) yang agak berbeda dengan
peredaran darah pada orang dewasa seperti pada penjelasan di atas. Hal ini disebabkan bayi
belum bernapas dengan paru-paru, sehingga kebutuhan akan O2 dan makanan harus
dipenuhi dari ibunya, dengan bantuan plasenta. Darah dari serambi kanan melalui foramen
ovale masuk ke serambi kiri. Selanjutnya, darah akan menuju plasenta dengan melalui
arteria umbilikalis. Di dalam plasenta, darah akan mengambil O2 dan sari makanan. Dengan
melewati vena umbilikalis, maka darah akan dibawa kembali ke dalam tubuh bayi.
Jantung merupakan organ yang tugasnya sangat berat, karena harus bekerja 24 jam
setiap hari, memompa darah. Bahkan, perlu kita ketahui ternyata jantung inilah organ
pertama yang mempunyai fungsi sejak janin berusia 2 bulan. Pada janin yang berusia 2
bulan, jantung sudah mulai berdenyut memompa darah. Kerja jantung tidak diperintah otak
sadar. kerja denyut jantung diatur oleh arus listrik yang dihasilkannya sendiri. Salah satu
faktanya dapat kita lihat pada jantung katak yang tetap berdenyut beberapa menit setelah
diambil dari tubuhnya, bahkan masih dapat berdenyut beberapa hari apabila jantung
tersebut direndam dengan larutan fisiologis seperti NaCl.

2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan jalan bagi darah yang mengalir dari jantung menuju
ke jaringan tubuh, atau sebaliknya. Pembuluh darah melayani berbagai fungsi dalam
menjaga tubuh tetap hidup dan sehat yaitu mengangkut darah dari jantung, mengangkut
darah beroksigen ke seluruh tubuh, mengangkut darah dari arteri ke kapiler, menguras
darah dari kapiler ke dalam vena dan bertukar oksigen, karbon dioksida, air dan garam
antara tubuh dan jaringan sekitarnya.

54
Sumber: Reece, 2011
Gambar 2.3. Struktur pembuluh darah

Jika memperhatikan Gambar 2.3, mungkin Anda akan membayangkan bahwa


bentuk pembuluh darah seperti selang panjang, yang di dalamnya berisi cairan darah.
Melalui pembuluh darah mengalir beredar ke seluruh tubuh. Pembuluh darah ini memiliki
otot tebal dan elastis. Pembuluh darah dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu pembuluh
nadi, pembuluh vena, dan pembuluh kapiler.
a. Pembuluh nadi
Pembuluh nadi atau pembuluh arteri ialah pembuluh darah yang membawa darah
dari jantung menuju kapiler untuk diedarkan ke organ dan jaringan tubuh. Pembuluh ini
merupakan pembuluh yang keluar dari jantung. Pembuluh ini memiliki 1 buah katup/klep
berbentuk bulan sabit yang disebut valvula semilunaris. Fungsi pembuluh ini adalah untuk
menjaga aliran darah tetap searah.
Pembuluh nadi besar disebut juga aorta. Pembuluh ini berhubungan langsung
dengan bilik kiri, sehingga membawa darah kaya O2 yang akan dibawa ke seluruh tubuh,
bagian kepala maupun bagian bawah dari organ tubuh. Cabang dari aorta adalah pembuluh
arteri. Pembuluh ini merupakan cabang pembuluh nadi yang berhubungan langsung dengan
kapiler. Pembuluh arteri yang berhubungan dengan bilik kanan jantung adalah arteri
pulmonales. Pada umumnya arteri mengalirkan darah yang kaya akan oksigen, tetapi tidak
demikian dengan arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis merupakan pembuluh arteri yang
mengalirkan darah yang kaya karbondioksida dari ventrikel/bilik kanan ke paru-paru. Gas

55
CO2 di dalam paru-paru akan dilepaskan dan diganti dengan O2 yang kemudian dibawa
menuju jantung. Pembuluh ini menghubungkan darah menuju organ paru-paru kiri dan
kanan.
b. Pembuluh vena
Pembuluh vena atau pembuluh balik ialah pembuluh darah yang membawa darah
ke arah jantung. Pada sepanjang pembuluh vena, terdapat katup-katup yang mencegah
darah kembali ke jaringan tubuh. Pembuluh vena terletak lebih ke permukaan pada jaringan
tubuh daripada pembuluh arteri.
Pembuluh balik disebut juga vena, yaitu pembuluh yang mengangkut darah dari
seluruh tubuh ke jantung. Pembuluh ini mengangkut darah dari bagian atas (kepala) yang
disebut vena cava superior dan dari bagian bawah, misalnya kaki, ginjal, hati, dan lain-lain
yang disebut vena cava inferior.
Contoh pembuluh vena, yaitu vena pulmonalis. Pembuluh ini mengangkut darah
yang kaya O2 dari paru-paru menuju ke serambi kiri dan merupakan pembuluh balik yang
langsung berhubungan dengan kapiler. Pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena)
sama-sama mempunyai fungsi yang sama, yaitu mengalirkan darah ke jantung dan dari
jantung.
c. Pembuluh kapiler
Pembuluh kapiler ialah pembuluh darah kecil yang mempunyai diameter kira-kira
sebesar sel darah merah, yaitu 7,5 μm. Oksigen, glukosa, asam amino, berbagai ion dan zat
lain yang diperlukan secara mudah dapat berdifusi melalui dinding kapiler ke dalam cairan
interstitium mengikuti gradien konsentrasinya. Sebaliknya, karbondioksida, limbah
nitrogen, dan hasil sampingan metabolisme lain dapat dengan mudah berdifusi ke dalam
darah. Pembuluh darah Kapiler berfungsi untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit,
hormon, dan bahan-bahan lainnya antara darah dan cairan interstisial.
d. Pembuluh Limfa
Pembuluh limfa merupakan pembuluh yang juga mendukung sistem peredaran
darah, walau kadang - kadang dipisahkan dari sistem peredaran darah menjadi sistem yang
khusus sendiri, yaitu sistem pembuluh limfa. Pembuluh limfa berfungsi seperti pembuluh
darah, sebagai sarana tansportasi bagi limfa yang merupakan cairan yang mengandung sel
darah putih. Pembuluh limfa mempunyai banyak katup dan terdapat pada semua jaringan
tubuh, kecuali pada sistem saraf pusat. Perbedaan lain juga terlihat pada pembuluh limfa.
Berbeda dengan pembuluh darah, pembuluh limfa ini memiliki katup yang lebih banyak

56
dengan struktur seperti vena kecil dan bercabang-cabang halus dengan bagian ujung
terbuka. Dari bagian yang terbuka inilah cairan jaringan tubuh dapat masuk ke dalam
pembuluh limfa.
Pembuluh limfa mempunyai fungsi seperti berikut.
1) Mengangkut cairan dan protein dari jaringan tubuh ke dalam darah.
2) Menghancurkan kuman penyakit.
3) Menghasilkan zat antibodi.
4) Mengangkut emulsi lemak dari usus ke dalam darah.
Pembuluh limfa terletak pada pembuluh balik di bawah tulang selangka kanan.
Pembuluh limfa kanan merupakan tempat muara dari semua cairan limfa yang berasal dari
kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan lengan kanan.
Pembuluh dibedakan menjadi dua macam yaitu pembuluh limfa kanan dan pembuluh limfa
kiri. Pembuluh limfa kanan berfungsi menampung cairan limfa yang berasal dari daerah
kepala, leher bagian kanan, dada kanan, dan lengan kanan. Pembuluh ini bermuara pada
vena yang berada di bawah selangka kanan. Pembuluh limfa kiri berfungsi menampung
getah bening yang berasal dari daerah kepala, leher kiri, dada kiri, dan lengan kiri serta
tubuh bagian bawah. Pembuluh ini bermuara pada vena di bawah selangka kiri.
Cairan limfa berwarna kuning keputih-putihan yang disebabkan karena adanya
kandungan lemak dari usus. Jika darah tersusun dari banyak sel-sel darah, maka pada limfa
hanya terdapat satu macam sel darah, yaitu limfosit, yang merupakan bagian dari sel darah
putih. Limfosit inilah yang akan menyusun sistem imunitas pada tubuh, karena dapat
menghasilkan antibodi. Kelebihan cairan limfa dan mengembalikannya pada darah.
Cairan limfa juga memiliki kandungan protein seperti pada plasma darah. Namun, pada
limfa ini kandungan proteinnya lebih sedikit dan mengandung lemak yang dihasilkan oleh
usus. Cairan limfa dihasilkan suatu kelenjar limfa. Kelenjar limfa berfungsi untuk
menghasilkan sel darah putih dan menjaga agar tidak terjadi infeksi lebih lanjut. Kelenjar
limfa terdapat di sepanjang pembuluh limfa, terutama terdapat pada pangkal paha, ketiak,
dan leher. Alat tubuh yang mempunyai fungsi yang sama dengan kelenjar limfa adalah
limpa dan tonsil.
Limfa merupakan sebuah kelenjar yang terletak di belakang lambung dan berwarna
ungu. Fungsinya antara lain sebagai tempat penyimpanan cadangan sel darah, membunuh
kuman penyakit, pembentukan sel darah putih dan antibodi, dan tempat pembongkaran sel
darah merah yang sudah mati. Tonsil atau amandel terletak di bagian kanan dan kiri
pangkal tenggorokan. Limfa terletak di sebelah kiri perut. Salah satu fungsi utama dari

57
limfa adalah untuk menyaring darah. Trombosit, bersama dengan sel darah putih, disimpan
dalam limpa. Daur ulang sel darah merah tua juga terjadi di limpa. Limpa juga membantu
dalam memerangi bakteri tertentu yang dapat menyebabkan pneumonia dan meningitis.

C. Gangguan dan Penyakit pada Sistem Darah


Terdapat beberapa gangguan dan penyakit pada sistem peredaran darah. Gangguan
dan penyakit tersebut dapat disebabkan oleh faktor fisik, aktivitas, maupun makanan yang
dikonsumsi.
1. Hipertensi
Hipertensi disebut pula sebagai penyakit tekanan darah tinggi. Orang yang
mengidap hipertensi memiliki nilai sistol dan diastol melebihi batas normal (>140/90
mmHg). Kebalikan dari hipertensi adalah hipotensi. Hipotensi merupakan penyakit tekanan
darah rendah. Penderita hipotensi memiliki nilai sistol di bawah 100 mmHg. Hipotensi
memiliki gejala, seperti lesu, pusing, gangguan penglihatan, dan sering pingsan.
2. Arteriosklerosis
Arteriosklerosis merupakan penyakit berupa pengapuran pembuluh darah karena
endapan lemak. Apabila pembuluh darah tersumbat oleh endapan zat kapur, penyakit
tersebut dinamakan arteriosklerosis. Kedua penyakit tersebut dapat mengakibatkan darah
tidak dapat mengalir. Pecahnya pembuluh darah di otak dapat menyebabkan stroke.
3. Gagal Jantung
Gagal jantung adalah penyakit akibat penurunan kekuatan kontraksi otot jantung.
Hal tersebut akan mengakibatkan volume peredaran darah ke seluruh tubuh berkurang.
Gejala gagal jantung cepat lelah, sesak napas, dan jantung membengkak.

Rangkuman
1. Darah dan sistem peredaran darah manusia memiliki beberapa fungsi, seperti
mengedarkan sari makanan dari sistem pencernaan makanan, mengedarkan
oksigen dari sistem respirasi, mengangkut sisa metabolisme, mengangkut hormon
dari kelenjar endokrin, membantu keseimbangan cairan tubuh, serta membantu
dalam pengaturan suhu tubuh.
2. Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas darah dan organ-organ
peredaran darah (jantung dan pembuluh darah).

58
3. Darah tersusun atas dua komponen utama, yaitu plasma darah dan sel-sel darah.
4. Plasma darah tersusun atas air dan bahan-bahan terlarut, seperti protein, garam-
garam, nutrien, hormon, dan karbon dioksida.
5. Sel-sel darah tersusun atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit),
dan keping darah (trombosit).
6. Berdasarkan komposisi aglutinogen dan aglutininnya, golongan darah manusia
dibedakan menjadi golongan darah A, B, AB, dan O. Penggolongan darah ABO
ini berperan dalam transfusi darah. Transfusi darah adalah proses pemindahan
darah dari tubuh seseorang ke tubuh orang lain.
7. Sistem peredaran darah pada manusia memiliki organ pendukung, yaitu jantung
dan pembuluh darah.
8. Jantung merupakan pusat dari sistem peredaran darah manusia. Jantung berfungsi
memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung terbagi menjadi empat ruang, yaitu dua
atrium (serambi) dan dua ventrikel (bilik).
9. Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh
ataupun sebaliknya. Pembuluh darah dibagi menjadi arteri, arteriol, kapiler,
venula, dan vena.
10. Manusia memiliki dua macam peredaran darah, yaitu peredaran darah kecil
(pulmonalis) dan peredaran darah besar (sistemik). Peredaran darah pulmonalis
dimulai dari jantung menuju paru-paru dan kembali ke jantung. Adapun peredaran
darah sistemik dimulai dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung.

Evaluasi Kompetensi

I. Pilih salah satu jawaban yang benar!


1. Seseorang menderita penyakit jantung dimana frekuensi denyut jantungnya 40
permenit yang disebabkan oleh sistem konduktorium abnormal dan penyakit
miksedema. Dapat disimpulkan bahwa seseorang tersebut menderita ....
a. rematik
b. angina pektoris
c. bradikardia
d. takikardia
e. atherosklerosis
2. Penyebab aliran darah mengalir dari jantung ke paru-paru adalah ....

59
a. kontraksi atrium kanan
b. relaksasi ventrikel kanan
c. kontraksi atrium kiri
d. relaksasi atrium kiri
e. semua salah
3. Apabila dalam sel darah merah seseorang tidak terdapat aglutinogen, tetapi dalam
plasmanya mengandung aglutinin A dan B, golongan darah orang tersebut adalah
....
a. O
b. AB
c. A
d. B
e. O dan AB
4. Perhatikan gambar berikut.

Katup X

Katup Y

Katup Z

Ketika darah keluar dari Z, katup X dan katup Y akan ....

Katup X Katup Y
a. menutup menutup
b. menutup membuka
c. membuka menutup
d. membuka membuka
e. diam diam

Soal nomor 6 dan 7, perhatikan gambar berikut!

60
P Q R
5. Ketiga jenis pembuluh darah tersebut adalah....
Arteri Kapiler Vena

a. P Q R
b. P R Q
c. R P Q
d. R Q P
e. Q R P

6. Pembuluh darah P memiliki dinding yang tebal untuk ....


a. Mencegah kebocoran sel darah putih
b. Mencegah masuknya bakteri
c. Mencegah darah mengalir
d. Menahan tekanan darah yang tinggi
e. Menahan tekanan darah yang rendah
7. Pernyataan yang benar mengenai seluruh arteri di tubuh manusia adalah ....
a. membawa darah yang kaya O2
b. memiliki katup
c. memiliki dinding yang tipis
d. membawa darah yang kaya CO2
e. membawa darah dari jantung
8. Vena cava superior adalah vena yang membawa darah yang
kaya CO2 menuju ...
a. atrium kiri
b. atrium kanan
c. ventrikel kiri
d. ventrikel kanan
e. aorta
9. Cairan pada darah disebut ....
a. plasma darah

61
b. hormon
c. trombosit
d. sampah nitrogen
e. eritrosit

Soal nomor 10, 11 dan 12, perhatikan gambar berikut.

1
2
3
4

10. Apabila darah disentrifugasi, sel-sel darah merah akan berada pada nomor ....
a. 1
b. 2
c. 4
d. 1 dan 2
e. 2 dan 3
11. Protein albumin, garam-garam, dan hormon berada pada bagian bernomor....
a. 1
b. 2
c. 4
d. 1 dan 2
e. 2 dan 3
12. Hemoglobin terdapat pada nomor ....
a. 1
b. 2
c. 4
d. 1 dan 2

62
e. 2 dan 3
13. Pada proses penggumpalan darah, perubahan protrombin menjadi trombin
dipicu oleh ion ....
a. Na+
b. Fe
c. Ca2+
d. K+
e. Cl
14. Golongan darah A, B, O, dan AB merupakan sistem pengelompokan darah
berdasarkan ....
a. sel-sel darah
b. trombosit
c. plasma darah
d. usia
e. aglutinogen darah dan aglutinin

Soal nomor 15 dan 16, perhatikan gambar berikut.

1 2 3
15. Bagian yang ditunjukkan oleh nomor adalah ....

Eritrosit Leukosit Trombosit

a. 1 2 3
b. 3 2 1
c. 2 1 3
d. 1 3 2
e. 3 1 2

16. Nomor 1 dan 2 berfungsi ....

Eritrosit Trombosit

63
a. Penggumpalan darah Membuat antibodi
b. Mengedarkan oksigen Penggumpalan darah
c. Kekebalan tubuh Mengedarkan oksigen
d. Mengedarkan oksigen Kekebalan tubuh
e. Kekebalan tulang Penggumpalan darah

17. Produksi sel darah putih melebihi batas normal merupakan ciri penyakit ....
a. anemia
b. leukemia
c. thalassemia
d. jantung
e. sickle cell anemia
18. Cairan perikardium pada jantung berfungsi ....
a. memompa darah
b. menyaring darah
c. mengurangi gesekan saat jantung berdenyut
d. kontraksi jantung
e. membasahi jantung

19. Penyakit akibat penurunan kekuatan kontraksi otot jantung adalah ....
a. thalassemia
b. hipertensi
c. anemia
d. arterosklerosis
e. gagaljantung

20. Kelainan berupa pengerasan dan penyempitan pembuluh darah akibat endapan
senyawa lemak disebut ....
a. hemophilia
b. leukemia
c. varises
d. atherosklerosis
e. arteriosklerosis

64
II. Jawablah dengan singkat dan jelas!

1. Tuliskan fungsi sistem peredaran darah.


2. Jelaskan komposisi darah !
3. Seseorang memiliki plasma darah yang tidak mengandung bahan yang diperlukan
dalam perubahan protombin menjadi trombin. Apa yang akan terjadi, apabila
seseorang tersebut mengalami luka ?
4. Sebutkan perbedaan sistem peredaran darah tertutup dan sistem peredaran darah
terbuka !
5. Tekanan darah dapat diukur dengan menggunakan tensimeter. Grafik berikut
menunjukkan tekanan darah pada berbagai jenis pembuluh darah.

Berdasarkan gambar tersebut, jawablah pertanyaan berikut.


a. Berapakah tekanan diastol tertinggi?
b. Dimanakah tekanan darah tertinggi?
c. Mengapa tekanan darah di kapiler lebih tinggi daripada tekanan darah di vena?

65
JENDELA ILMU
Ketika kadar sel darah merah atau hemoglobin di tubuh berada di bawah normal, seseorang kerap merasa
lelah. Hal ini disebut dengan kondisi kurang darah. Istilah lainnya adalah anemia. Jenis anemia yang paling umum
terjadi adalah anemia defisiensi besi.
Anemia akan terjadi ketika tubuh kekurangan zat besi yang diperlukan dalam membentuk hemoglobin
untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan hemoglobin dapat menyebabkan kulit tampak pucat.
Hemoglobin adalah zat yang memberi efek kulit berwarna kemerahan. Apabila kekurangan zat ini, warna kemerahan
pada kulit akan memudar sehingga terlihat adalah pucat. Bagian kulit yang paling tampak apabila Kalian mengalami
kurang darah adalah di sekitar kelopak mata bawah.
Tubuh lelah adalah gejala umum yang dapat timbul pada penderita anemia. Tubuh yang kelelahan ini
adalah tanda bahwa sedang terjadi kesulitan pada darah dalam membawa oksigen ke seluruh tubuh. Tubuh yang
terasa sangat lelah ini adalah tanda umum bahwa Kalian sedang kekurangan zat besi.
Sakit kepala, pusing, dan jantung berdebar-debar juga merupakan tanda-tanda umum kekurangan darah.
Tanda-tanda kurang darah yang jarang diketahui secara umum, yaitu:
Sering mengalami infeksi
Limpa adalah salah satu organ tubuh yang membantu memerangi infeksi. Apabila tubuh kekurangan sel darah
merah, maka bisa mengurangi pasokan oksigen ke limpa. Oleh karenanya, limpa tidak dapat bekerja secara optimal.
Organ tubuh yang juga berhubungan dengan infeksi adalah kelenjar getah bening. Organ ini adalah tempatnya sel
darah putih sebagai tameng dalam memerangi infeksi. Apabila tubuh kekurangan zat besi, pasokan oksigen ke
kelenjar getah bening menjadi tidak mencukupi. Dengan begitu, meski sel darah putih tetap diproduksi, tetapi
kualitasnya tidak sempurna sehingga tubuh pun lebih mudah mengalami infeksi. Di sinilah peran penting zat besi
dalam mendukung sistem kekebalan tubuh.
Mengalami sindrom restless leg
Kekurangan zat besi membuat sebagian orang dapat mengalami sindrom restless leg atau kaki gelisah yaitu getaran
yang menjalar di kaki, semacam aliran listrik. Hal ini membuat penderita memiliki dorongan untuk terus
menggerakkan kaki seperti seseorang yang sedang gelisah.
Mengalami rambut rontok
Rambut yang rontok berlebihan > 100 helai per hari dan tidak tumbuh kembali, merupakan salah satu tanda
kekurangan zat besi.Ketika tubuh kekurangan zat besi, pasokan oksigen ke folikel rambut tidak mencukupi
kebutuhan yang ideal. Dengan begitu, rambut menjadi rontok dan bisa berhenti tumbuh. Bila kebutuhan zat besi
sudah tercukupi, umumnya rambut dapat tumbuh kembali.
Lidah menjadi bengkak
Kurang darah membuat organ-organ di seluruh tubuh kemungkinan besar mengalami kekurangan oksigen. Kondisi
ini dapat membuat otot-otot di hampir semua bagian tubuh mengalami pembesaran, termasuk otot lidah. Jika hal ini
terjadi, lidah menjadi bengkak dan terasa sakit. Kurang darah akibat kekurangan zat besi juga dapat menimbulkan
retak-retak pada bagian mulut.

Sumber : http://www.alodokter.com/tanda-tanda-kurang-darah-yang-belum-tentu-anda-ketahui

66
BAB 3

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIA

Peta Konsep

Organ dan Sistem Organ

Organ Sistem Organ

Sistem Pencernaan

Sistem Pernapasan

Sistem Reproduksi

Sistem Integumentum

Sistem Gerak

Sistem Sirkulasi

Sistem Saraf

Sistem Hormon

Sistem Ekskresi

Kata Kunci
Otak
Tujuan Pembelajaran Jantung
Ginjal
Setelah mempelajari materi yang terdapat dalam bab ini
Sistem pencernaan
diharapkan Anda mampu mengetahui berbagai organ yang Sistem saraf
menyusun sistem organ manusia. Sistem pernapasan

67
A. Organ
Organ adalah kumpulan jaringan yang memiliki peran khusus dalam tubuh manusia.
Setiap organ memiliki fungsi penting bagi tubuh. Organ juga bekerja sama secara erat untuk
membentuk sistem organ, seperti sistem pencernaan atau sistem peredaran darah.
1. Otak
Otak adalah salah satu organ paling penting dalam tubuh manusia dan bertanggung
jawab atas tindakan utama yang dilakukan oleh tubuh. Otak dilindungi oleh tengkorak dan
tertutup dalam tempurung kepala yang menjaganya agar tetap aman. Struktur otak manusia
dapat dibandingkan dengan mamalia lain. Otak manusia tiga kali lebih besar dan lebih maju
daripada mamalia lainnya. Otak membantu tubuh mengaktifkan otot dan mensekresikan
bahan kimia yang memungkinkan tubuh untuk menanggapi rangsangan eksternal. Selain
itu, otak manusia juga dapat berfungsi untuk pengendalian diri, perencanaan, penalaran,
dan berpikir abstrak. Fungsi tersebut yang membuat manusia sebagai spesies paling cerdas
di bumi.
2. Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal adalah kelenjar endokrin penting berwarna abu-abu kemerahan
yang terdapat di dalam otak. Kelenjar pineal berukuran seperti sebutir beras dan terdiri dari
sel-sel khusus yang disebut pinealocytes. Salah satu hormon utama yang disekresikan oleh
kelenjar pineal adalah melatonin. Hormon tersebut bertanggung jawab untuk
mempengaruhi perkembangan generatif dan siklus tidur-bangun yang berhubungan dengan
tubuh.
3. Hipotalamus
Hipotalamus merupakan bagian dari otak manusia yang mengontrol pelepasan
hormon utama oleh kelenjar hipofisis. Hipotalamus bertanggung jawab untuk menjaga
suhu tubuh dan mengendalikan perilaku generatif dan reproduksi. Hipotalamus berfungsi
sebagai penghubung ke sistem saraf pusat melalui kelenjar pituitari. Selain itu, hipotalamus
juga berfungsi dalam mengendalikan rasa lapar, tidur maupun lelah.
4. Kelenjar Pituitari
Kelenjar pituitari adalah salah satu kelenjar yang paling penting dalam tubuh
manusia. Kelenjar pituitari disebut juga kelenjar master sistem endokrin. Kelenjar pituitari
terletak di dasar otak tetapi tidak dianggap bagian dari otak. Kelenjar pituitari mensekresi
hormon yang banyak membantu dalam mengatur homeostasis yaitu keseimbangan
metabolisme. Fungsi tersebut aktif dikelola oleh beberapa mekanisme biologis kompleks.

68
5. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah berada di dekat mulut dan tenggorokan. Fungsi utama dari kelenjar
ini adalah mengeluarkan air liur ke dalam mulut untuk membasahi makanan. Kelenjar
ludah juga memulai pencernaan dan membantu melindungi gigi dari pembusukan. Kelenjar
ludah dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
a. kelenjar parotis, terletak di sekitar ramus mandibula
b. kelenjar submandibular, terletak di bawah rahang bawah, dan
c. kelenjar sublingual, terletak di bawah lidah.

6. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid terletak di pangkal leher dan kelenjar endokrin terbesar dalam
tubuh. Kelenjar tiroid mengeluarkan dua hormon penting, yaitu tiroksin (T4) dan
triiodothyronine (T3). Hormon tersebut bertanggung jawab untuk pertumbuhan dan
metabolisme tubuh. Sekresi berlebihan dari hormon tiroid menyebabkan hipertiroidisme.
Ketika sekresi tidak cukup dari hormon tiroid akan menyebabkan hipotiroidisme.
7. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid adalah empat kelenjar endokrin kecil yang terletak di leher.
Masing-masing memiliki ukuran seperti sebutir beras. Fungsi utama kelenjar paratiroid
adalah menghasilkan hormon paratiroid yang mengontrol jumlah kalsium dalam darah dan
tulang. Orang yang memiliki kelenjar paratiroid terlalu aktif akan menderita
hiperparatiroidisme, sedangkan apabila memiliki kelenjar kurang aktif akan menderita
hipoparatiroidisme.
8. Kulit
Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh yang utama karena berada di lapisan
anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar.
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat di permukaan tubuh yang merupakan organ
terluas pada tubuh. Kulit sangat tipis dengan beberapa lapisan yang menyusunnya. Kulit
manusia terbagi menjadi 3 lapisan, yaitu kulit ari (epidermis), kulit jangat (dermis), dan
jaringan ikat bawah kulit.
Fungsi utama kulit, yaitu sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan keringat. Selain
itu, kulit juga menghasilkan minyak melalui kelenjar minyak. Minyak berfungsi untuk
mencegah kekeringan pada kulit dan mengerutnya kulit rambut. Fungsi kulit yang lain

69
adalah sebagai alat indera, Sebagai pengatur suhu tubuh, dan tempat pembentukan vitamin
D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet, untuk
melindungi jaringan yang ada di bawahnya, dan menyimpan kelebihan lemak

9. Faring
Faring adalah bagian dari sistem pernafasan dan pencernaan. Faring terletak di
bawah mulut dan rongga hidung, serta di atas esofagus dan laring. Fungsi utama dari faring
adalah menyaring udara. Faring membuat udara menjadi hangat, sehingga udara dapat
masuk ke paru-paru. Faring terdiri dari tiga bagian, yaitu nasofaring, orofaring, dan
laringofaring.
10. Laring
Laring adalah struktur tulang rawan yang berada di atas trakea dan berisi pita suara.
Fungsi utama laring adalah memberikan nada suara ketika kita berbicara. Laring lebih
dikenal sebagai kotak suara. Laring juga melindungi trakea terhadap aspirasi makanan.
Setiap gangguan dalam organ ini dapat menyebabkan nyeri pada tenggorokan, kehilangan
suara, atau masalah pernapasan.
11. Timus
Timus adalah kelenjar berbentuk piramida yang terletak tepat di bawah leher.
Timus adalah salah satu organ yang paling khusus dari sistem kekebalan tubuh. Fungsi
utama dari kelenjar Timus adalah untuk menghasilkan limfosit atau sel-T yang membantu
dalam mengembangkan kekebalan terhadap penyakit. Timus ini atropi dengan usia, yaitu
ukuran organ menurun sesuai dengan bertambahnya usia.
12. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah bagian dari sistem pencernaan. Fungsi utama dari
kerongkngan adalah membantu dalam mengangkut makanan ke lambung. Organ ini terdiri
dari sebuah tabung otot yang menyalurkan makanan dari faring menuju ke lambung melalui
proses peristaltik. Rata-rata panjang kerongkongan (esophagus) yaitu 25-30 cm.
13. Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan
sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh
cincin tulang rawan, Pada bagian dalam rongga terdapat epitel bersilia. Silia-silia ini
berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. Trakea
berfungsi menyaring udara yang kita hirup dan juga bercabang ke bronkus.

70
14. Jantung
Jantung bertanggung jawab untuk memompa darah dalam tubuh. Berat jantung
yaitu 250-350 gram. Fungsi utama jantung adalah memberikan darah berisi oksigen ke
seluruh organ tubuh melalui pembuluh darah. Jantung terletak di sisi kiri dada dan
dilindungi oleh tulang rusuk. Perikardium adalah kantung berdinding ganda yang
membungkus jantung. Tidak hanya melindungi jantung, perikardium juga mencegah
jantung dari pengisian darah yang berlebihan.
15. Paru-paru
Paru-paru membantu dalam pernapasan dan merupakan organ yang paling penting dari
sistem pernapasan. Paru-paru bekerja sangat erat dengan jantung. Kedua organ tersebut
memberikan udara oksigen murni untuk darah yang diedarkan oleh jantung ke berbagai
organ tubuh. Paru-paru juga membuang karbondioksida (CO2) dan kotoran lainnya dari
vena darah. Jantung hampir diapit oleh paru-paru, sehingga kedua organ ini bertindak
sebagai peredam kejut untuk jantung. Paru-paru juga menjaga tingkat keasaman (pH)
darah.
16. Diafragma
Diafragma adalah partisi otot antara perut dan rongga dada. Diafragma meluas di
bagian bawah tulang rusuk. Fungsi utama diafragma adalah membantu dalam proses
respirasi. Ketika diafragma berkontraksi, ada peningkatan volume rongga dada dan udara
ditarik ke dalam paru-paru. Setiap gangguan pada diafragma menyebabkan masalah dalam
pernapasan.
17. Lambung
Lambung adalah organ utama dalam sistem pencernaan. Lambung adalah organ
berbentuk buah pir yang terletak di rongga perut antara kerongkongan dan usus. Lambung
dapat mengubah ukuran dan bentuk sesuai posisi tubuh dan jumlah makanan di dalam
lambung. Lambung merupakan organ yang besar dan multi-bilik. Organ ini menjadi rumah
bakteri khusus penghasil enzim yang diperlukan untuk pencernaan. Lambung
mengeluarkan asam lambung, asam klorida, dan menjaga tingkat keasaman (pH), yang
membantu dalam proses pencernaan.
18. Hati
Hati terletak di sisi kanan rongga perut. Beberapa fungsi penting hati meliputi
penyaringan zat berbahaya dari darah, menjaga kadar kolesterol dan glukosa dalam darah,

71
mensekresi asam amino tertentu, menyimpan vitamin dan mineral, pensekresi bahan kimia
untuk memecah lemak, dan mengubah glukosa menjadi glikogen.

19. Pankreas
Pankreas terletak jauh di dalam perut dan terjepit di antara tulang belakang dan
lambung. Pankreas merupakan bagian integral dari sistem pencernaan. Fungsi pankreas
adalah mengeluarkan cairan pankreas dan insulin. Airan tersebut merupakan suatu hormon
yang mempengaruhi tingkat gula dalam darah. Pankreas terdiri dari sejumlah sel yang
disebut pulau Langerhans.
20. Limpa
Limpa terletak di sebelah kiri perut. Salah satu fungsi utama dari limpa adalah
menyaring darah. Trombosit bersama dengan sel darah putih disimpan dalam limpa. Daur
ulang sel darah merah juga terjadi di limpa. Limpa juga membantu dalam memerangi
bakteri tertentu yang dapat menyebabkan pneumonia dan meningitis.
21. Kandung Empedu
Kandung empedu adalah struktur otot seperti kantung yang melekat pada hati.
Kandung empedu berukuran sekitar 8 cm dan 4 cm. Fungsi utama kandung empedu adalah
menyimpan empedu yang disekresikan oleh hati dan dibutuhkan untuk pencernaan.
Kandung empedu juga membantu dalam pencernaan lemak.
22. Usus Halus
Usus halus menghubungkan lambung dan usus besar. Panjang usus halus orang
dewasa yaitu sekitar 22 meter. Organ ini bertanggung jawab untuk pencernaan. Usus halus
menyerap nutrisi dan mineral dalam makanan. Selain itu, usus halus juga berfungsi
melewatkan makanan yang dicerna ke usus besar.
23. Usus Besar
Usus besar adalah bagian posterior usus. Usus besar memiliki panjang yaitu sekitar
5 meter. Usus besar terbagi menjadi empat bagian, antara lain sekum, kolon, rektum dan
anus. Fungsi utama usus besar adalah menyerap air dan elektrolit dari sisa pencernaan.
Selain itu, usus besar juga berfungsi menyimpan kotoran hingga diekskresikan.
24. Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal merupakan kelenjar endokrin yang terletak di atas ginjal. Kelenjar
ini berbentuk segitiga dan terletak secara bilateral. Tanggung jawab utama kelenjar adrenal

72
adalah sekresi hormon dalam respon terhadap stres. Kelenjar adrenal bertanggung jawab
untuk hormon seperti kortisol, estrogen dan testosteron.

25. Ginjal
Ginjal adalah dua organ berbentuk seperti kacang. Ginjal bertanggung jawab untuk
menyaring darah dalam tubuh manusia. Ginjal juga bertanggung jawab untuk
mengeluarkan limbah dan mengatur keseimbangan elektrolit. Ginjal mensekskresikan urin
ke ureter kemudian diteruskan keluar dari tubuh. Fungsi penting lain dari ginjal adalah
mengontrol keseimbangan cairan tubuh dan membantu dalam reabsorpsi air, glukosa serta
asam amino.
26. Ovarium
Ovarium adalah bagian dari sistem reproduksi wanita. Ovarium terletak di dinding
lateral pelvis dan menempel pada rahim. Kedua ovarium terhubung satu sama lain dengan
tuba fallopi. Ovarium mensekresikan hormon estrogen dan progesteron. Ovarium juga
menghasilkan telur yang disebut ovum, selama pembuahan. Ovarium bertanggung jawab
untuk pengembangan karakteristik seks sekunder pada wanita saat pubertas.
27. Uterus
Uterus disebut juga rahim. Uterus berbentuk seprti buah pir. Uterus merupakan
bagian dari sistem reproduksi wanita yang terletak di bagian bawah perut. Salah satu ujung
uterus mengarah ke lubang vagina. Sementara ujung lainnya dihubungkan ke saluran telur.
Rahim bertanggung jawab untuk memelihara ovum dan menyimpannya hingga janin cukup
matang untuk lahir.
28. Testis
Testis adalah sepasang organ berbentuk oval yang bertanggung jawab untuk
memproduksi sperma pada laki-laki. Organ ini berada di luar tubuh. Testis juga
mensekresikan androgen, hormon pria yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan sistem reproduksi laki-laki. Testis bekerja optimal pada suhu kurang dari
suhu tubuh.
29. Ureter
Ureter adalah tabung berpasangan yang terdiri dari serat otot polos. Ureter
bertanggung jawab untuk membawa urin dari ginjal ke kandung kemih. Ureter memiliki
panjang 25-30 cm dan berdiameter 3-4 mm.
30. Kandung Kemih

73
Kandung kemih merupakan kantung otot yang fleksibel. Kandung kemih
bertanggung jawab menyimpan urin sebelum diekskresikan. Organ ini terletak di bagian
anterior rongga panggul. Kandung kemih dapat menampung urin sebanyak 300-350 ml.
Setelah ditampung untuk jangka waktu tertentu, urin dilewatkan ke uretra untuk ekskresi.
31. Uretra
Uretra adalah saluran yang menghubungkan kandung kemih ke alat kelamin. Urin
dilewatkan melalui organ ini untuk ekskresi. Uretra laki-laki lebih panjang, yaitu ±20 cm,
dibandingkan dengan uretra perempuan, yaitu ±5 cm. Uretra juga bertanggung jawab untuk
membawa urin. Kehadiran otot sphincter pada uretra membantu dalam kontrol sadar untuk
ekskresi urin.

B. Sistem Organ
Sistem organ tubuh adalah gabungan dari organ-organ tubuh yang menjalankan fungsi
tertentu. Manusia memiliki 9 sistem organ, yaitu sistem pencernaan, sistem pernapasan
(respirasi), sistem sirkulasi, sistem pengeluaran (ekskresi), sistem gerak, sistem reproduksi,
sistem saraf, sistem integumen dan sistem hormon.
1. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan berfungsi untuk menghancurkan makanan yang dicerna,
menyerap nutrisi dari makanan tersebut, serta membuang sisa pencernaan. Organ tubuh
yang berperan dalam sistem pencernaan di antaranya adalah mulut, kerongkongan
(esophagus), lambung, usus halus, usus besar, dan anus.
Proses pencernaan pada manusia dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Pencernaan mekanik, adalah proses pengubahan makanan dari bentuk kasar
menjadi halus. Proses ini dilakukan menggunakan gigi di dalam mulut.
b. Pencernaan kimiawi, adalah proses perubahan makanan dari zat yang kompleks
menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan enzim. Proses ini terjadi mulai dari
mulut, lambung, dan usus.
Proses pencernaan makanan pada manusia melalui berbagai tahap. Tahapan dalam
proses pencernaan antara lain ingesti, mastikasi, deglutisi, absorpsi, dan defekasi. Ingesti
adalah pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut. Mastikasi adalah proses
mengunyah makanan oleh gigi. Deglutisi adalah proses menelan makanan di
kerongkongan. Digesti adalah pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana

74
dengan bantuan enzim, terdapat di lambung. Absorpsi adalah proses penyerapan, terjadi di
usus halus. Defekasi adalah pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk
tubuh melalui anus.
Di dalam mulut terdapat gigi seri yang berfungsi untuk memotong makanan, gigi
taring untuk mengoyak, dan gigi geraham untuk mengunyah. Lidah membantu mengatur
penempatan makanan sehingga dapat dikunyah gigi atas dan gigi bawah. Makanan selagi
masih dikunyah bercampur dengan ludah yang dihasilkan oleh kelenjar ludah. Fungsi ludah
untuk melicinkan makanan agar lebih mudah ditelan. Pada saat yang sama, makanan
dilarutkan dan enzim yang dikandung ludah mulai bereaksi dengan makanan.
Adanya gerak peristaltik pada kerongkongan menyebabkan makanan masuk ke
dalam lambung secara perlahan-lahan. Makanan di dalam lambung mengalami pencernaan
lebih lanjut. Makanan di sini dicerna oleh getah lambung yang terdiri atas air, asam
hidroklorida, dan enzim sehingga makanan menjadi bubur yang siap diteruskan ke usus.
Setelah melalui lambung, makanan masuk ke dalam usus halus. Bagian pertama
usus halus disebut usus dua belas jari. Kandung empedu menempel pada hati. Empedu
dihasilkan hati dan berguna untuk mengemulsikan lemak. Pankreas menghasilkan cairan
pankreas yang mengandung amilase, tripsin, dan lipase. Enzim tersebut mempunyai
peranan mengubah zat makanan sehingga menjadi bentuk yang dapat diserap oleh usus
halus. Batas antara usus halus dan usus besar adalah usus buntu dengan bagian tambahan
berupa umbai cacing (apendiks). Bagian terakhir usus besar adalah poros usus (rektum)
dan muara pelepasan yang disebut anus. Anus mempunyai otot gelang berupa otot sadar
dan tidak sadar.
2. Sistem Pernapasan (Respirasi)
Sistem pernapasan bertugas untuk bernapas, adalah suatu kegiatan mengambil
oksigen di udara dan mengeluarkan karbondioksida (CO2). Oksigen (O2) merupakan
senyawa penting dalam kehidupan manusia. Sistem pernapasan manusia meliputi hidung,
faring, laring, tenggorokan (trakea), paru-paru, dan diafragma.
3. Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi berfungsi untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh,
mentranspor zat makanan ke jaringan tubuh, mentranspor produk-produk yang tidak
berguna, menghantarkan hormon dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain, dan
memelihara lingkungan yang sesuai di dalam seluruh cairan jaringan tubuh agar sel dapat
bertahan hidup dan berfungsi secara optimal. Sistem sirkulasi terdiri dari sstem peredaran
darah dan sistem getah bening.

75
Sistem peredaran darah (sistem transportasi) adalah proses pengedaran berbagai
zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk
dikeluarkan dari tubuh. Sistem peredaran darah manusia berupa sistem peredaran darah
tertutup dan peredaran darah ganda. Sistem peredaran darah berfungsi untuk mensuplai
oksigen dan sari makanan yang diabsorbsi dari sistem pencernaan ke seluruh jaringan
tubuh, membawa gas sisa berupa karbon dioksida ke paru-paru, mengembalikan zat sisa
metabolisme ke ginjal untuk di sekresikan, menjaga suhu tubuh, dan mendistribusikan
hormon-hormon untuk mengatur fungsi sel tubuh. Sistem peredaran darah manusia
melibatkan darah, jantung, dan pembuluh darah. Pembuluh darah terdiri dari pembuluh
vena, pembuluh nadi, pembuluh kapiler.
Sistem limfa berkaitan erat dengan sistem peredaran darah. Sistem getah bening
berfungsi untuk membuat getah bening atau limfa yang merupakan cairan mengandung sel
darah putih. Getah bening bertugas membantu tubuh untuk melawan infeksi yang
menyerang. Sistem getah bening juga mengambil kelebihan cairan limfa dan
mengembalikannya pada darah. Fungsi sistem peredaran getah bening adalah untuk sistem
pertahanan tubuh, mengangkut kembali cairan tubuh, cairan plasma darah, sel darah putih
yang berada di luar pembuluh darah, dan mengangkut lemak dari usus ke dalam sistem
peredaran darah. Sistem getah bening terdiri dari cairan limfa, pembuluh limfa, dan
kelenjar limfa.

Tabel 3 .1Perbedaan sistem peredaran darah dengan sistem peredaran limpa

No Karakter Pembeda Peredaran Darah Peredaran limpa (limpha)


1 Sistem peredaran Tertutup Terbuka
2 Materi yang dialirkan Darah, warna merah Getah bening warna
kekuningan
3 Tenaga penggerak Kontraksi otot jantung Kontraksi otot rangka
4 Zat yang diangkut O2, CO2, Protein, gula Lemak (asam lemak dan
gliserin)
5 Saluran Pengangkut Arteri dan Vena Pembuluh getah bening
Sumber : https://biologigonz.blogspot.co.id/2010/03/sistem-transportasi-buku.html

4. Sistem Pengeluaran (Ekskresi)


Setiap hari tubuh kita melakukan proses reaksi yang sangat komplek. Reaksi itu
yang disebut dengan metabolisme. Reaksi ini terdiri dari anabolisme
(pengikat/penggabungan) dan katabolisme (pembongkaran/penguraian). Dari hasil reaksi
itu menghasilkan zat yang berguna dan tidak berguna bagi tubuh kita (organ tubuh),

76
sehingga zat yang tidak berguna bagi organ tubuh perlu dikeluarkan karena bisa
menyebabkan keracunan bagi organ tubuh manusia. Sistem ekskresi meliputi organ kulit,
paru-paru, hati, dan ginjal.
Dalam pengeluaran zat yang bisa meracuni tubuh manusia tadi dapat dilakukan 4
cara, yaitu:
a. Defekasi, yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses
dan dikeluarkan melalui anus. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami
metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak
diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus. Defekasi terjadi ketika
adanya gelombang peristaltik yang mendorong feses ke dalam kolon sigmoid dan
rektum. Di dalam rektum, saraf sensorik dirangsang dan akhirnya sadar akan
kebutuhan defekasi.
b. Ekskresi, yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna lagi
bagi tubuh seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Sistem
ekskresi sangat penting untuk membuang sisa pencernaan keluar tubuh. Tanpa
sistem ekskresi yang bekerja dengan sempurna, sisa pencernaan dapat kembali ke
dalam tubuh dan membahayakan tubuh. Sistem ekskresi meliputi organ ginjal,
kulit, paru, hati. Fungsi sistem ekskresi antara lain membuang limbah yang tidak
berguna dan beracun dari dalam tubuh, mengatur konsentrasi dan volume cairan
tubuh (osmoregulasi), mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal
(termoregulasi), dan homeostasis.
c. Sekresi, yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran
pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya
mengandung enzim. Sekresi adalah proses pengeluaran substansi kimia berbentuk
lendir (enzim dan hormon) oleh sel dan kelenjar. Dalam tubuh manusia terdapat
dua tipe kelenjar yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin. Kelenjar eksokrin
melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau
organ internal, seperti lapisan traktus intestinal. Sedangkan, kelenjar endokrin
melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah, termasuk kelenjar hepar,
pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk
air mata. Bagian dari kelenjar endokrin antara lain Pulau Langerhans pada
pankreas, gonad (ovarium dan testis), serta kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan
paratiroid, serta timus.

77
d. Eliminasi, yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang
kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).
Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah
sehingga darah terbebas dari zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh dan menyerap zat-
zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh larut
dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih). Selain ekskresi produk limbah
metabolisme, ginjal juga berperan penting dalam mempertahankan keseimbangan asam-
basa, terlibat dalam metabolisme vitamin D dengan menghasilkan suatu senyawa yang
mengendalikan kadar kalsium dalam cairan tubuh, dan melakukan fungsi endokrindengan
membebaskan 2 hormon. Adapun zat-zat yang terkandung dalam urin normal adalah urea,
ammonia, air, zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin), dan zat yang berlebihan dalam
darah seperti vitamin, obat-obatan. Sistem perkemihan (urinaria) terdiri atas ginjal,
ureter,kandung kemih (vesikula urinaria), dan uretra.

5. Sistem Gerak
Alat gerak pada manusia adalah tulang dan otot. Tulang disebut alat gerak pasif,
terdiri dari 206 tulang yang saling berhubungan menyusun sistem rangka, sedangkan otot
disebut alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi sehingga dapat menggerakkan
tulang sehingga disebut sistem otot.
a. Sistem Rangka
Rangka manusia dewasa dibangun oleh 206 ruas tulang dengan bentuk dan ukuran
yang bervariasi sesuai dengan fungsinya. Rangka berfungsi sebagai:
1) Formasi bentuk tubuh
Tulang-tulang penyusun tubuh menentukan bentuk dan ukuran tubuh.
2) Formasi sendi-sendi
Tulang-tulang yang berdekatan membentuk persendian yang bergerak, tidak
bergerak, atau sedikit bergerak, bergantung pada kebutuhan fungsional tubuh.
3) Pelekatan otot-otot
Tulang-tulang menyediakan permukaannya sebagai tempat untuk melekatkan otot-
otot. Otot-otot dapat berfungsi dengan baik apabila melekat dengan kuat pada
tulang.
4) Bekerja sebagai pengungkit
Tulang digunakan sebagai pengungkit untuk berbagai macam aktivitas selama
pergerakan.

78
5) Penyokong berat badan serta daya tahan untuk menghadapi pengaruh tekanan
Tulang-tulang menyokong berat badan, memelihara sikap tubuh tertentu, misalnya
: sikap tegak pada tubuh manusia.
6) Proteksi
Tulang-tulang membentuk rongga yang melindungi organ-organ halus seperti otak,
sumsum tulang belakang, jantung, paru-paru, dan organ-organ bagian dalam tubuh
lainnya.
7) Hemopoesis
Sumsum tulang merupakan tempat pembentukan sel-sel darah.
8) Fungsi imunologis
Sel-sel imunitas dibentuk di dalam sumsum tulang. Misalnya pembentukan
limfosit B yang kemudian membentuk antibody untuk system kekebalan tubuh.
9) Penyimpanan kalsium
Tulang-tulang mengandung sekitar 97% kalsium yang terdapat di dalam tubuh.
Kalsium tersebut berupa senyawa anorganik maupun garam-garam, terutama
kalsium fosfat. Kalsium akan dilepaskan ke darah bila dibutuhkan.
Sistem rangka disusun oleh beberapa tulang yang saling berhubungan. Rangka
manusia dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu aksial dan apendikuler.
Rangka aksial merupakan kelompok tulang yang terletak di sumbu tubuh, yaitu pada tulang
tengkorak,tulang belakang,tulang rusuk dan tulang dada, terdiri dari 80 tulang. Rangka
apendikuler merupakan kelompok tulang yang menyusun anggota gerak atas dan bawah,
terdiri atas 126 ruas tulang.
Rangka aksial terdiri dari beberapa tulang sebagai berikut.
a) Tulang tengkorak tempurung kepala, berfungsi untuk melindungi otak.
b) Tulang belakang, berfungsi untuk menopang seluruh tubuh, melindungi organ
dalam tubuh, serta merupakan tempat pelekatan tulang rusuk.
c) Tulang dada dan tulang rusuk, berfungsi untuk melindungi organ-organ yang ada
di bagian dada, seperti jantung (pemompa darah) dan paru-paru (bernapas).
Rangka Apendikuler merupakan rangka pelengkap yang terdiri dari tulang-tulang
anggota gerak atas dan bawah. Rangka aksial terdiri dari beberapa tulang sebagai berikut.
b) Tulang anggota gerak atas, terdiri dari tulang bahu, tulang lengan atas, dan tulang
lengan bawah.
c) Tulang anggota gerak bawah terdiri dari tulang pinggul, tulang paha tulang
tempurung lutut, tulang kering dan tulang betis.

79
Bentuk-bentuk tulang terdiri dari tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih, dan
tulang tidak beraturan. Tulang manusia tersusun dari tulang rawan atau kartilago dan tulang
sejati atau tulang keras. Pada orang dewasa tulang rawan terdapat pada telinga, ujung
hidung, dan ruas antar tulang belakang, antar ruas tulang rusuk dan tulang dada, sendi-sendi
tulang, pada cakra efifis. Tulang sejati sering disebut sebagai tulang, tersusun dari sel-sel
tulang yang sangat kompak pada permukaannya.
Sendi merupakan hubungan antar tulang sehingga mampu digerakkan. Hubungan
antara dua tulang atau lebih disebut persendian atau artikulasi. Komponen penunjang sendi
berfungsi untuk memperkuat sendi dan memudahkan pergerakan, terdiri dari ligamen,
Ligamen merupakan jaringan ikat yang berfungsi mengikat bagian luar ujung tulang yang
membentuk persendian dan mencegah berubahnya posisi tulang. Berdasarkan arah
pergerakannya, sendi dikelompokkan menjadi lima, yaitu sendi putar, sendi peluru, sendi
pelana, sendi engsel, dan sendi luncur/ sendi geser.
b. Sistem Otot
Otot terdiri dari sel-sel yang terspesialisasi untuk kontraksi, yaitu mengandung
protein kontraktil yang dapat berubah dalam ukuran panjang dan memungkinkan sel-sel
untuk memendek. Sel-sel tersebut sering disebut serabut-serabut otot. Otot memiliki tiga
kemampuan khusus, yaitu:
1) Kontraktibilitas, yaitu kemampuan untuk berkontraksi/memendek.
2) Ekstensibilitas, yaitu kemampuan melakukan gerakan kebalikan akibat kontraksi
3) Elastisitas, yaitu kemampuan unuk kembali ke posisi semula, setelah berkotraksi
atau disebut relaksasi
Sifat kerja otot dibedakan menjadi sinergis dan antagonis. Sinergis adalah cara
kerja dari dua otot atau lebih yang sama berkontraksi dan sama-sama berelaksasi. Contoh
cara kerja otot secara sinergis, yaitu otot-otot pronator yang terletak pada lengan bawah.
Antagonis adalah cara kerja dari dua otot yang satu berkontraksi dan yang lain relaksasi.
Otot manusia dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu
1) Otot Rangka/Otot Lurik
Otot rangka/otot lurik merupakan otot yang melekat dan menggerakkan tulang
rangka. Gerak otot rangka merupakan gerak yang disadari sehingga otot rangka
disebut juga otot sadar.
2) Otot Polos
Otot polos tidak melekat pada tulang rangka tubuh, aktivitasnya lambat, namun
geraknya beruntun sehingga mampu berkontraksi dalam waktu lama dan tidak

80
cepat mengalami kelelahan. Gerak otot polos dikontrol oleh saraf tak sadar,
sehingga disebut gerak tidak sadar. Otot polos dapat dijumpai pada dinding
penyusun organ-organ bagian dalam tubuh.
3) Otot Jantung
4) Otot jantung merupakan otot yang hanya dijumpai pada dinding jantung dan vena
kava yang memasuki jantung.

6. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam
organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak, atau kemampuan makhluk hidup
untuk menghasilkan keturunan dengan tujuan mempertahankan jenisnya. Sistem
reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan dan betina.
a. Sistem Reproduksi Pria
Sistem reproduksi pria meliputi spermatogenesis, hormon-hormon pada pria, dan
organ reproduksi. Spermatognesis merupakan proses pembentukan sperma.
Spermatogenesis terjadi di dalam testis, tepatnya pada tubulus seminiferus. Proses
spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing
Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan.
Organ reproduksi/alat-alat kelamin pria, terdiri dari organ reproduksi luar dan
dalam. Organ reproduksi dalam terdiri dari testis, saluran pengeluaran dan kelenjar
asesoris. Organ reproduksi luar terdiri dari penis dan skrotum.

b. Sistem Reproduksi Wanita


Sistem reproduksi wanita meliputi organ reproduksi, oogenesis, hormon pada
wanita, fertilisasi, kehamilan, persalinan dan laktasi. Organ reproduksi terdiri dari organ
reproduksi dalam dan organ reproduksi luar. Organ reproduksi dalam adalah ovarium dan
saluran reproduksi (oviduk, uterus ,vagina).
7. Sistem Saraf
Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas adalah
kemampuan menanggapi rangsangan. Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen
yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a. Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls pada tubuh kita, yang
bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.

81
b. Konduktor (penghantar impuls), dilakukan oleh sistem saraf itu sendiri yang terdiri
dari sel-sel saraf yang disebut neuron.
c. Efektor, adalah bagian tubuh yang menanggapi rangsangan. Efektor yang paling
penting pada manusia adalah otot dan kelenjar (hormon). Otot menanggapi
rangsang gerakan tubuh, sedangkan hormon menanggapi rangsang dengan
meningkatkan/menurunkan aktivitas organ tubuh tertentu. Misalnya,
mempercepat/memperlambat denyut jantung, melebarkan/menyempitkan
pembuluh darah dan lain sebagainya.
Sistem saraf tersusun oleh sel-sel saraf atau neuron. Neuron inilah yang berperan
dalam menghantarkan impuls (rangsangan). Sebuah sel saraf terdiri dari tiga bagian utama
yaitu badan sel, dendrit, dan neurit (akson). Macam-macam neuron (sel saraf) antara lain
saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf konektor.
a. Saraf sensorik, adalah saraf yang membawa rangsangan (impuls) dari reseptor
(indra) ke saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
b. Saraf motorik, adalah saraf yang membawa rangsangan (impuls) dari saraf pusat
susunan saraf ke efektor (otot dan kelenjar).
c. Saraf konektor, adalah saraf yang menghubungkan rangsangan (impuls) dari saraf
sensorik ke saraf motorik.
Gerakan merupakan salah satu cara tubuh dalam mengagapi rangsangan.
Berdasarkan jalannya rangsangan (impuls) gerakan dibedakan menjadi dua yaitu gerak
sadar dan gerak refleks (tak sadar).

a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau
disadari. Pada gerak sadar ini, gerakan tubuh dikoordinasi oleh otak. Rangsangan yang
diterima oleh reseptor (indra) disampaikan ke otak melalui neuron sensorik. Di otak
rangsangan tadi diartikan dan diputuskan apa yang akan dilakukan. Kemudian otak
mengirimkan perintah ke efektor melalui neuron motorik. Otot (efektor) bergerak
melaksanakan perintah otak. Contoh gerak sadar antara lain menulis, membuka payung,
mengambil makanan atau berjalan.
Skema gerak sadar sebagai berikut:

82
b. Gerak Refleks (Tak Sadar)
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini tidak melewati otak namun hanya sampai sumsum tulang
belakang. Gerak refleks misalnya terjadi saat kita mengangkat kaki karena menginjak
benda runcing, gerakan tangan saat tidak sengaja menjatuhkan buku, gerakan saat
menghindari tabrakan dan lain sebagainya.
Skema gerak refleks sebagai berikut:

Sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem
saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi
terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom. Sistem saraf autonom merupakan
bagian dari susunan saraf tepi yang bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara
otomatis. Sistem saraf autonom mengendalikan kegiatan organ-organ dalam seperti otot
perut, pembuluh darah, jantung dan alat-alat reproduksi.
Menurut fungsinya, saraf autonom terdiri atas dua macam yaitu sistem saraf
simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Sistem saraf ini bekerja secara berlawanan dalam
mengendalikan kerja suatu organ. Organ atau kelenjar yang dikendalikan oleh sistem saraf
simpatik dan sistem saraf parasimpatik disebut sistem pengendalian ganda.

8. Sistem Integumen
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut
sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem
ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan
sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan
eksternal). Integumen merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin “integumentum“,
yang berarti “penutup”. Sesuai dengan fungsinya, organ-organ pada sistem integumen
berfungsi menutup organ atau jaringan dalam manusia dari kontak luar.
Sistem integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat,
kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki sendiri (self-
repairing) & mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar
tubuh dengan dalam tubuh).

83
9. Sistem Hormon
Hormon berasalah dari bahasa Yunani yaitu hormaein yang berarti "memacu".
Hormon diproduksi oleh kelenjar endokrin dan berfungsi untuk mengatur metabolisme,
perbembangan, pertumbuhan, reproduksi, dan tingkah laku. Hormon dihasilkan dalam
jumlah sedikit, tetapi memberikan pengaruh yang sangat besar.
Hormon diperlukan dalam jumlah tertentu. Jika kekurangan atau kelebihan suatu
hormon, hal ini akan menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti gigantisme
(pertumbuhan raksasa), kerdil (tubuh tetap seperti layaknya anak-anak) dan lain
sebagainya.
Fungsi hormon yaitu mengatur kinerja tubuh. Hormon mengatur kinerja tubuh
dengan cara menghantar rangsangan dengan lambat, menghantar rangsangan dengan
teratur, dan rangsangan dihantarkan melalui aliran darah.
Kelenjar endokrin penghasil hormon antara lain kelenjar hipofisis dan
hipotalamus, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar timus, kelenjar pankreas, kelenjar
adrenal, dan kelenjar gonad.

Tabel 3. 2 Berbagai sistem organ manusia dan fungsinya

NO Sistem Fungsi Sistem Organ Penyusun Fungsi Organ Penyusun


1 Sistem menghancurkan Rongga mulut: Tempat proses
Pencernaan makanan yang dicerna, pencernaan makanan
menyerap nutrisi dari secara mekanik dan
makanan tersebut, serta kimiawi
membuang sisa Gigi Sebagai alat pencernaan
pencernaan mekanis, gigi
membantu memecah
makanan menjadi
potongan-potongan
yang lebih kecil.
Lidah Membantu mencampur
dan menelan makanan,
dan sebagai alat perasa
makanan.
Kelenjar Ludah Berperan penting dalam
proses perubahan zat
makanan secara

84
kimiawi yang terjadi di
dalam mulut.
Saluran
pencernaan:
Kerongkongan sebagai jalan bolus
(Makanan yang telah
dilumatkan dengan
dikunyah dan
dilunakkan di dalam
mulut oleh air liur ) dari
mulut menuju lambung.
Lambung Sebagai tempat
menampung makanan
dan tempat makanan
dicerna secara mekanik
Usus halus Tempat proses
pencernaan kimiawi
dengan melibatkan
berbagai enzim
pencernaan.
Usus besar Untuk menyerap air dan
elektrolit dari sisa
pencernaan dan
menyimpan kotoran
sampai diekskresikan
Rektum Sebagai tempat
penampungan feses.
Anus Jalan keluar feses
Kelenjar
pencernaan:
Hati Hati menghasilkan
empedu sebagai
kelenjar eksokrin,
tempat menyimpan
cadangan lemak,
glikogen, vitamin A,

85
vitamin B12, vitamin
D, dan albumin, Hati
bertugas mensintesis
protein dari cairan
darah dan mampu
menjadi bengkel sel
darah merah yang rusak
atau mati, sebagai
detoksifikasi zat-zat
beracun di dalam
pencernaan,
menghasilkan enzim
arginase yang
mengubah arginina
menjadi ornitina dan
urea sehingga
menetralisasi racun di
dalam tubuh.
Pankreas menghasilkan beberapa
enzim pencernaan
makanan
Kandung empedu Untuk menyimpan
empedu, yang
disekresikan oleh hati
sampai dibutuhkan
untuk pencernaan serta
membantu dalam
pencernaan lemak
2 Sistem Bertugas untuk Hidung Alat pernapasan dan
pernapasan bernapas, yakni suatu sebagai alat indera
kegiatan mengambil penciuman bau
oksigen di udara dan Faring (pangkal Menyediakan saluran
mengeluarkan karbon tenggorokan) bagi udara yang keluar
dioksida masuk dan juga sebagi
jalan makanan dan
minuman yang ditelan,

86
faring juga
menyediakan ruang
dengung (resonansi)
untuk suara percakapan.
Laring Menghasilkan suara dan
juga sebagai tempat
keluar masuknya udara.
Tenggorokan/ Menyaring udara yang
Trakea kita hirup dan juga
bercabang ke bronkus.
Paru-paru mentransfer oksigen
yang di hirup ke dalam
darah untuk kemudian
dialirkan ke seluruh
tubuh serta untuk
mengeluarkan karbon
dioksida keluar tubuh.
Diafragma Membantu dalam
respirasi
3 Sistem Untuk memenuhi
Sirkulasi: kebutuhan jaringan
tubuh, Untuk
mentranspor zat
makanan ke jaringan
tubuh, Untuk
mentranspor produk-
produk yang tidak
berguna, Untuk
menghantarkan hormon
dari satu bagian tubuh
ke bagian tubuh yang
lain, memelihara
lingkungan yang sesuai
di dalam seluruh cairan
jaringan tubuh agar sel
bisa bertahan hidup dan

87
berfungsi secara
optimal.
Sistem Mensuplai oksigen dan Darah Mengangkut oksigen
Peredaran sari makanan yang dan karbondioksida ke
Darah diabsorbsi dari sistem dan dari jaringan-
pencernaan ke seluruh jaringan dan paru-paru,
jaringan tubuh, mengangkut bahan
membawa gas sisa lainnya ke seluruh
berupa karbon dioksida tubuh yaitu molekul-
ke paru-paru, molekul makanan
mengembalikan zat sisa (seperti gula, asam
metabolisme ke ginjal amino) limbah
untuk di sekresikan, metabolisme (seperti
menjaga suhu tubuh, urea), ion-ion dari
mendistribusikan macam-macam garam
hormon-hormon untuk (seperti Na+, Ca++,Cl–,
mengatur fungsi sel HCO3–), dan hormon-
tubuh hormon, mengedarkan
panas dalam tubuh,
berperan aktif dalam
memerangi bibit
penyakit.
Jantung Memberikan darah
beroksigen ke seluruh
organ tubuh melalui
pembuluh darah
Pembuluh darah: Mengangkut darah dari
jantung, mengangkut
darah beroksigen ke
seluruh tubuh,
mengangkut darah dari
arteri ke kapiler,
menguras darah dari
kapiler ke dalam vena
dan bertukar oksigen,
karbon dioksida, air dan

88
garam antara tubuh dan
jaringan sekitarnya
Pembuluh nadi Membawa darah dari
jantung menuju kapiler
untuk diedarkan ke
organ dan
jaringan tubuh
Pembuluh vena Membawa darah ke
arah jantung.
Pembuluh kapiler Untuk pertukaran
cairan, zat makanan,
elektrolit, hormon, dan
bahan-bahan lainnya
antara darah dan cairan
interstisial
Sistem Membantu tubuh untuk Cairan limfa Mematikan kuman
Peredaran melawan infeksi yang penyakit yang masuk ke
Getah Bening menyerang serta dalam tubuh
mengambil kelebihan Pembuluh limfa Pembuluh limfa kanan
cairan limfa dan berfungsi menampung
mengembalikannya cairan limfa yang
pada darah berasal dari daerah
kepala, leher bagian
kanan, dada kanan, dan
lengan kanan.
Pembuluh limfa kiri
berfungsi menampung
getah bening yang
berasal dari daerah
kepala, leher kiri, dada
kiri, dan lengan kiri
serta tubuh bagian
bawah.
Kelenjar limfa Menghasilkan sel darah
putih dan menjaga agar

89
tidak terjadi infeksi
lebih lanjut
Limpa Tempat penyimpanan
cadangan sel darah,
membunuh kuman
penyakit, pembentukan
sel darah putih dan
antibodi, dan tempat
pembongkaran sel
darah merah yang
sudah mati.
4 Sistem Membuang limbah yang Kulit Mengeluarkan keringat.
Pengeluaran: tidak berguna dan serta menghasilkan
ekskresi beracun dari dalam minyak melalui kelenjar
tubuh, Mengatur minyak
konsentrasi dan volume Hati mengeluarkan racun
cairan tubuh, dari dalam tubuh,
Mempertahankan mencerna obat,
temperatur tubuh dalam menyaring darah,
kisaran normal mensekresi bilirubin,
serta memproduksi
protein untuk
pembekuan darah.
paru-paru Mengeluarkan ekskret
yang berupa gas
karbondioksida dan uap
air
Ginjal Mengeluarkan limbah
dan mengatur
keseimbangan elektrolit
Ureter bertanggung jawab
untuk membawa urin
dari ginjal ke kandung
kemih
Kandung kemih Untuk menyimpan urin
yang diproduksi oleh

90
ginjal dan
mengeluarkan dari
tubuh
Uretra Untuk wanita: Sebagai
saluran untuk urine
Untuk Pria: Sebagai
saluran untuk urine dan
spermatozoa
5 Sistem gerak:
Sistem Memberi Bentuk Rangka kepala Membentuk wajah dan
Rangka Tubuh, Menopang dan melindungi otak
Menegakkan Badan, Rangka badan Memberi Bentuk
melindungi organ-organ Tubuh, Menopang dan
dalam yang Menegakkan Badan,
bersifat lunak, Tempat melindungi organ-organ
Melekatnya Otot dalam yang
(Daging), alat gerak bersifat lunak
pasif Rangka anggota Berfungsi untuk
gerak meliputi bergerak seperti,
tulang-tulang berjalan, berlari,
tangan dan kaki memegang benda dan
sebagainya
Sistem Otot Fungsi utama mereka Serabut Berperan dalam
adalah gerakan, baik aktivitas kontraksi
sengaja dan tidak Tendon menghubungkan otot ke
sengaja (alat gerak tulang
aktif), dan mereka juga
mendukung tubuhnya,
membantu menjaga
postur.
6 Sistem untuk menghasilkan Pada Pria:
reproduksi keturunan dengan Testis Menghasilkan sperma
tujuan untuk dan hormon
testosterone

91
mempertahankan Epididimis Untuk menyimpan
jenisnya sperma sementara dan
mematangkan sperma
Vas deferens Untuk mengangkut
sperma menuju vesikula
seminalis/ kantung
semen atau mani.
Uretra Membawa sperma ke
luar tubuh
Tubulus recti Tempat bermuaranya
saluran dari tubulus
seminiferus
Penis Alat untuk melakukan
reproduksi
(menyalurkan sel
sperma)
Skrotum Untuk alat
pembentukan sperma.
Pada Wanita:
Ovarium (indung Menghasilkan sel telur
telur) (ovum) dan hormon
(estrogen dan
progesteron)
Oviduk/ tuba Untuk menyalurkan
falopi / saluran ovum dari ovarium
telur menuju uterus
Uterus (kantung Sebagai tempat
peranakan) atau perkembangan zigot
rahim apabila terjadi
fertilisasi, menerima
pembuahan ovum yang
tertanam ke dalam
endometriumdan dapat
makanan dari pembuluh
darah, tempat tumbuh

92
dan berkembangnya
janin
Vagina Penghubung rahim ke
bagian luar tubuh,
menghasilkan berbagai
macam sekresi
Vulva Sebagai jalan masuk
sperma ke dalam tubuh
wanita dan sebagai
pelindung organ
kelamin dalam dari
organisme penyebab
infeksi
Leher rahim Membantu perjalanan
(serviks) sperma dari vagina
menuju ke rahim
7 Sistem saraf Mengkoordinasi gerak Otak sebagai pusat kegiatan-
dan tanggapan terhadap kegiatan yang disadari,
rangsang untuk mengatur
keseimbangan tubuh
dan mengkoordinasi
kerja otot-otot ketika
kita bergerak
Sumsum tulang Menghantarkan impuls
belakang dari dan ke otak,
memberi kemungkinan
jalan terpendek gerak
refleks
8 Sistem Berfungsi menutup Kulit Mengeluarkan keringat,
integumen organ atau jaringan pelindung tubuh,
dalam manusia dari menyimpan kelebihan
kontak luar. lemak, mengatur suhu
tubuh, tempat
pembuatan vitamin D
dari pro vitamin D
dengan bantuan sinar

93
matahari yang
mengandung ultraviolet

Rambut Melindungi kulit dari


pengaruh buruk,
Menyaring udara pada
hidung, pengatur suhu,
Pendorong penguapan
keringat
Kuku Melindungi ujung jari
yang lembut dan penuh
urat saraf, serta
mempertinggi daya
sentuh
9 Sistem mengatur fungsi kelenjar Mengatur kinerja tubuh,
Hormon/ organ,mengendalikan penghasil menghasilkan hormon-
endokrin proses pertumbuhan, hormon: hormon yang berguna
reproduksi, bagi tubuh.
metabolisme, Kelenjar Berfungsi untuk
kekebalan, dan pola Hipotalamus mengontrol sintesa dan
hidup manusia sekresi hormon hipofisa
sekalipun Kelenjar Berfungsi sebagai
Hipofisis pengatur kegiatan
kelenjar lainnya
Kelenjar Tiroid Menghasilkan hormon
tiroksin yang berfungsi
untuk mempengaruhi
metabolisme sel tubuh
dan pengaturan suhu
tubuh
Kelenjar Menghasilkan susunan
Paratiroid hormon parathormon
sebagai pengatur
kandungan fosfor dan

94
kalsium dalam
peredaran darah
Kelenjar Timus Menghasilkan timosin
yang berfungsi untuk
merangsang limfosit.
Menghasilkan hormon
somatotrof atau hormon
pertumbuhan
Kelenjar Adrenal Menghasilkan hormon
adrenalin yang
mengatur detak jantung
Kelenjar Menghasilkan hormon
Pankreas insulin sebagai pengatur
kadar gula darah
Kelenjar Ovarium Menghasilkan Hormon
estrogen yang berfungsi
menimbulkan tanda-
tanda kelamin sekunder
pada wanita, seperti
tumbuh buah dada,
ukuran pinggul, siklus
menstruasi dan lain
sebagainya
Menghasilkan Hormon
progesteron yang
berfungsi untuk
mempertahankan
identitas kelamin
sekunder pada wanita
sekaligus menyiapkan
dinding kokoh pada
uterus yang berperan
sebagai penyangga bayi
di rahim.
Kelenjar Kelamin Menghasilkan hormon
Pria (Testis) Testoteron berfungsi

95
menimbulkan tanda-
tanda kelamin sekunder
sekaligus
memeliharanya

Rangkuman
1. Organ adalah kumpulan jaringan yang memiliki peran khusus dalam tubuh
manusia.
2. Organ terdiri dari otak,tenggorokan, kerongkongan, jantung, paru-paru, lambung,
usus, ginjal, dan sebagainya.
3. Sistem organ adalah gabungan dari organ-organ tubuh yang menjalankan fungsi
tertentu.
4. Sistem organ manusia memiliki 9 sistem organ, yaitu sistem pencernaan, sistem
pernapasan (respirasi), sistem sirkulasi, sistem pengeluaran.

Evaluasi Kompetensi
I. Pilih salah satu jawaban yang benar!
1. Berikut ini yang termasuk organ adalah ...
a. eritrosit
b. kulit
c. otot jantung
d. epitel pipih pada arteri
e. sistem pencernaan

2. Di antara organ-organ berikut yang saling berinteraksi menyusun sistem


pencernaan adalah …
a. hati-usus-ginjal-limfa
b. pankreas-usus-hati-otot
c. lambung-limfa-paru-paru-usus-jantung
d. usus-lambung-hati-pankreas
e. jantung-paru-paru-usus-jantung

3. Sel-sel penyusun sistem saraf disebut …

96
a. neurolema
b. dendrit
c. akson
d. neuron
e. neurit

4. Sistem organ pada tubuh manusia yang bertanggung jawab untuk


memindahkan hasil-hasil metabolisme yang tidak berguna ke luar dari tubuh
dan menjaga keseimbangan sel dengan lingkungannya adalah …
a. sistem pencernaan
b. sistem peredaran
c. sistem pernapasan
d. sistem ekskresi
e. sistem reproduksi

5. Organ berikut yang tidak berhubungan langsung dengan sistem pencernaan


makanan adalah ...
a. usus
b. lambung
c. pankreas
d. hati
e. jantung

6. Berikut ini beberapa kelompok sistem organ yang benar, kecuali …


a. mulut, lambung, usus, dan anus
b. ginjal, ureter, dan uretra
c. otot polos, otot jantung, dan otot rangka
d. testis, ovarium, dan alat kelamin
e. faring, laring, trakea, dan bronkus

7. Berikut ini adalah organ-organ pada hewan dan manusia.


(1) kulit
(2) lambung
(3) hati

97
(4) ginjal
(5) pankreas
yang bukan termasuk organ penyusun sistem ekskresi adalah ...
a. 1 dan 2
b. 1 dan 4
c. 2 dan 5
d. 3 dan 5
e. 4 dan 5

8. Ovarium, oviduk, uterus, tuba falopi adalah organ-organ yang menyusun


sistem ...
a. reproduksi
b. koordinasi
c. sirkulasi
d. digesti
e. respirasi

9. Berikut ini organ-organ tubuh manusia


(1) kulit
(2) kuku
(3) rambut
(4) pankreas
(5) hati
Organ-organ yang berasal dari lapisan endoderm adalah ...
a. 1, 2 dan 3
b. 2, 3, dan 4
c. 2, 3, dan 5
d. 3, 5, dan 6
e. 4, 5, dan 6

10. Sistem pernapasan pada manusia disusun oleh beberapa organ, bagian yang
paling efektif untuk terjadi difusi oksigen dan karbon dioksida adalah …
a. rongga hidung
b. laring

98
c. pleura
d. alveolus
e. trakeolus
11. Jenis sel darah putih yang bersifat fagosit dan dapat bergerak cepat adalah …
a. neutrofil
b. basofil
c. eosinofil
d. limfosit
e. monosit

12. Manakah pernyataan di bawah ini yang tepat …


a. Ginjal berfungsi untuk menyaring darah dan mengeluarkan mineral-
mineral bersama urin
b. Kulit berfungsi untuk mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat
dan karbon dioksida
c. Hati berfungsi untuk menyaring darah dengan menghasilkan empedu
d. Paru-paru sebagai alat pengeluaran yang berfungsi untuk mengeluarkan
oksigen dan uap air
e. Kulit berfungsi untuk perlindungan dan mengeluarkan keringat

13. Bagian otak yang mengatur suhu (temperatur) tubuh adalah …


a. talamus
b. hipotamus
c. cerebellum
d. medula oblongata
e. pons

14. Saluran eustachius dalam telinga berfungsi untuk menghubungkan antara …


a. bagian telinga tengah dengan rongga faring
b. jendela lonjong dengan jendela bulat
c. tulang-tulang pendengaran dengan selaput pendengaran
d. organ korti dengan perilimfa
e. membran timpani dengan koklea

99
15. Bagian kulit yang merupakan bagian yang terdapat akar rambut, kelenjar
minyak, pembuluh darah, serabut saraf, serta otot penegak rambut adalah …
a. epidermis
b. dermis
c. stratum lusidum
d. stratum granulosum

16. stratum korneumBerikut adalah alat-alat pencernaan pada tubuh manusia


(1) Esofagus
(2) Usus besar
(3) Mulut
(4) Intestinum
(5) Anus
Urutan sistem pencernaan pada manusia adalah …
a. 3–2–1–4–5
b. 3–1–2–4–5
c. 3–4–1–2–5
d. 3–4–1–5–2
e. 3–1–4–2–5

17. Urea dibentuk dari NH3 sebagai hasil metaboliseme protein dan CO2 sebagai
penghasil respirasi. Pembentukan urea terjadi di dalam …
a. kantung kemih
b. ginjal
c. hati
d. kantung empedu
e. pancreas

18. Limfosit B dibentuk dan dimatangkan dalam …


a. hati
b. kelenjar timus
c. kelenjar limfe
d. pankreas
e. sumsum tulang

100
19. Sindrom cushing merupakan salah satu gangguan sistem hormon yang
disebabkan oleh …
a. kurangnya produksi hormon insulin dalam tubuh
b. kadar hormon tiroid dalam darah sangat tinggi
c. jumlah hormon glukokortiroid dalam darah sangat tinggi
d. kadar hormon tiroid dalam darah sangat rendah
e. peningkatan hormon pituitri secara dini

20. Hormon yang mengontrol kecepatan metabolisme tubuh untuk menghasilkan


energi adalah …
a. kalsitosin
b. oksitosin
c. tiroksin
d. paratiroid
e. adrenalin

II. Jawablah dengan singkat dan jelas!


1. Jelaskan secara singkat mengenai proses pembentukan tulang!
2. Organ apa saja yang membentuk sistem pernapasan (respirasi)?
Jelaskan secara singkat fungsinya!
3. Sebutkan dan jelaskan dua macam proses pencernaan pada manusia!
4. Bagaimana proses terjadinya gerak sadar?
5. Sebutkan dan jelaskan cara tubuh kita dapat mengeluarkan zat yang tidak
berguna bagi tubuh!

101
BAB 4

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA


Peta Konsep
Makanan

Kandungan zat-zat Mulut

Karbohidr
Protein Lemak Vitamin Mineral Kerongkongan
at

A, D, E, K, B,
Lambung
C

Usus halus

Usus besar

Sisa makanan
Kata Kunci
Karbohidrat Anus
Protein
Lemak
Vitamin
Mineral
Feses
Gigi
Lambung
Zat makanan

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi yang terdapat dalam bab ini diharapkan Kalian mampu
memahami proses pencernaan yang terjadi pada manusia serta berbagai alat pencernaannya

102
Makanan yang baik adalah makanan yang higienis, yaitu tidak mengandung kuman-
kuman penyakit dan zat racun yang membahayakan tubuh; bergizi, yaitu cukup
mengandung kalori, karbohidrat, lemak, dan protein yang mengandung 10 asam amino
esensial; mudah dicerna; bervitamin dan bermineral; dan cukup mengandung air.
Makanan merupakan struktur kompleks yang terbuat dari protein, karbohidrat, lemak,
dan zat-zat lain. Oleh karena itu, makanan tersebut harus dicerna terlebih dahulu sebelum
diserap dan digunakan tubuh. Melalui proses mencerna, makanan dipecah menjadi partikel
yang lebih kecil untuk selanjutnya diserap tubuh.
Proses mencerna dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu secara kimiawi dan secara
mekanik. Pencernaan secara kimiawi menggunakan enzim sebagai pengurai makanan.
Adapun pencernaan secara mekanik memecah makanan menjadi partikel yang lebih kecil
secara fisik tanpa melibatkan enzim.Saluran pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan
dalam tubuh akan membentuk suatu sistem yang disebut sistem pencernaan.
Molekul-molekul zat makanan yang berukuran besar akan diubah menjadi molekul-
molekul yang lebih kecil agar dapat diserap oleh dinding usus. Proses perubahan tersebut
disebut sebagai pencernaan.

Sumber : https://alidesta.wordpress.com /
Gambar 4.1. Berbagai macam makanan asli Indonesia

A. Zat Makanan
Zat makanan merupakan bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh supaya tetap sehat.
Ada 2 jenis zat makanan, yaitu zat makanan makro (karbohidrat, lemak, protein, air) dan zat
makanan mikro (vitamin, mineral).

1. Karbohidrat

103
Sumber : http://manfaatnyasehat.com/fungsi -karbohidrat/
Gambar 4.2. Berbagai jenis makanan sebagai sumber karbohidrat

Karbohidrat atau hidrat arang merupakan senyawa yang mengandung C, H, dan O


dengan perbandingan H dan O = 2 : 1 dan dinyatakan dengan rumus umum Cn(H2O)n.
Secara kimiawi, karbohidrat dapat didefinisikan sebagai turunan aldehida (polihidroksi
aldehid) atau turunan keto (polihidroksi keton) dari alkohol, atau juga karbohidrat berarti
senyawa yang dapat dihidrolisis (bereaksi dengan air) menghasilkan aldehida atau keton.
Berdasar panjang rantai karbon, karbohidrat dibagi 3, yaitu:
a. Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat yang tidak bisa dihidrolisis menjadi bentuk
yang lebih sederhana. Monosakarida dibagi menjadi triosa, tetrosa, pentosa, heksosa,
heptosa. Heksosa dalam tubuh antara lain glukosa, galaktosa, fruktosa dan manosa.
Sebelum diserap oleh tubuh, fruktosa, galaktosa, dan monosakarida lainnya diubah
menjadi glukosa oleh hati. Glukosa merupakan sumber energi utama dalam sel untuk
menghasilkan energi siap guna yang disebut ATP (adenosin trifosfat).
b. Oligosakarida
Menghasilkan 2-6 monosakarida melalui hidrolisis. Oligosakarida yang penting
dalam tubuh adalah disakarida yang menghasilkan 2 monosakarida jika dihidrolisis.
Contoh disakarida adalah sukrosa. Contoh sukrosa yang paling mudah adalah gula yang
biasa kita gunakan sehari-hari. Sukrosa merupakan glukosa dan fruktosa yang bergabung
menjadi satu molekul. Sukrosa banyak terdapat dalam tebu, gula bit, madu, (gula pasir),
laktosa (gula susu), dan maltosa (gula gandum). Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa
dan fruktosa. Hidrolisis laktosa menghasilkan galaktosa dan glukosa. Hidrolisis maltosa
menghasilkan dua molekul glukosa.
c. Polisakarida

104
Menghasilkan lebih dari 6 monosakarida melalui hidrolisis. Contohnya pati,
glikogen, insulin, selulosa, dekstrin. Pati (amilum atau zat tepung) adalah cadangan energi
yang disimpan dalam umbi (misalnya pada ubi jalar), umbi akar (misalnya pada singkong),
atau biji-bijian. Glikogen adalah molekul penyimpan energi yang banyak terdapat di dalam
otot, hati hewan dan jamur. Adapun selulosa banyak terdapat di dinding sel tumbuhan.
Manusia dapat memecah ikatan molekul-molekul glukosa pada pati (amilum) dan glikogen,
tetapi tidak dapat mencerna selulosa.
Sumber karbohidrat antara lain padi-padian (beras, gandum, jagung), umbi-umbian
(singkong, ubi, kentang), tepung, sagu. Karbohidrat selain sebagai sumber energi utama
memiliki peran penting lainnya yaitu berperan penting dalam metabolisme; menjaga
keseimbangan asam dan basa; pembentukan struktur sel, jaringan, dan organ tubuh;
membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya selulosa;
membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa. Karbohidrat juga mampu membentuk
senyawa kimia lain, seperti lemak dan protein.
Kelebihan glukosa oleh tubuh disimpan dalam sel otot dan hati dalam bentuk
glikogen. Ketika dibutuhkan, glikogen dengan cepat diubah lagi menjadi glukosa. Namun,
kemampuan hati dan jaringan otot dalam menyimpan glikogen terbatas. Oleh karena itu,
kelebihan glukosa diubah menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan adiposa.
Setiap satu gram karbohidrat akan menghasilkan 4,1 kilokalori. Satu kalori adalah
energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu satu kilogram air sebesar 1°C. Hingga saat
ini, belum diketahui berapa jumlah karbohidrat yang sebaiknya dikonsumsi. Terlalu banyak
mengonsumsi karbohidrat akan menghasilkan timbunan protein dan lemak.

2. Lemak

Sumber : http://ukm cerdas.blogspot.co.id/


Gambar 4.3. Berbagai jenis makanan sebagai sumber lemak

105
Persenyawaan antara asam lemak dan gliserol disebut "lemak", tersusun atas unsur
C, H, dan O, serta terkadang P dan N. Lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
organik, seperti eter, kloroform, dan minyak tanah.
Sekitar 95% lemak dalam makanan manusia dalam bentuk trigliserol atau disebut
juga trigliserida. Trigliserida terdiri atas tiga asam lemak yang terpaut pada molekul
gliserol. Asam lemak dapat dibagi menjadi dua, yaitu asam lemak tak jenuh dan asam
lemak jenuh. Asam lemak jenuh banyak terdapat dalam daging, susu, keju, mentega, dan
telur. Lemak tak jenuh banyak terdapat dalam minyak kelapa, minyak kedelai, ikan, dan
minyak jagung.
Lima persen jenis lemak sisanya, terdiri atas kolesterol dan fosfolipid, seperti
lecitin. Kolesterol banyak ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada otak, hati, dan kuning
telur. Secara keseluruhan banyak ditemukan dalam susu, keju, mentega, dan daging.
Lemak dibedakan menjadi 3, yaitu:
a. Lemak Sederhana
Lemak sederhana terdiri dari lemak dan minyak. Tersusun dari trigliserida (satu
gliserol dan tiga asam lemak). Trigliserida adalah sumber energi penting yang dapat
digunakan untuk memproduksi molekul ATP. Energi yang dihasilkan trigliserida lebih
banyak dibandingkan dengan karbohidrat. Satu gram lemak secara keseluruhan dapat
menghasilkan energi sebesar 9,3 kilokalori. Beberapa sel, seperti sel otot rangka
mendapatkan energi utamanya dari trigliserida.
Setelah makan, trigliserida berlebih yang tidak digunakan, akan disimpan dalam
jaringan adiposa atau dalam hati. Jika diperlukan, trigliserida akan dipecah, asam lemak
akan dilepas dalam darah sehingga dapat digunakan oleh berbagai macam jaringan dalam
tubuh. Sebagai penyimpan energi, jaringan adiposa banyak terdapat di bawah kulit untuk
isolator pencegah hilangnya panas tubuh.
b. Lemak Campuran
Lemak campuran terdiri dari fosfolipid, fosfatid, dan lipoprotein. Fosfolipid
merupakan komponen pembentuk struktur membran sel, berfungsi untuk mencegah
terjadinya penguapan air yang berlebihan dan biasanya ditemukan di banyak makanan.
Fosfatid, dibentuk oleh tubuh sendiri dari asam lemak, gliserin, kolin, dan fosfat,
berfungsi untuk mengatur timbunan lemak di dalam tubuh. Banyak terdapat dalam kuning
telur, otak, dan urat saraf.

106
Lipoprotein merupakan lemak yang mengandung unsur N, berfungsi untuk
mengangkut beberapa jenis zat makanan dari saluran pencernaan ke seluruh sel atau
jaringan tubuh yang membutuhkan.
c. Lemak asli
Lemak asli terdiri dari asam lemak, sterol, kolesterol, dan pelarut vitamin D. Bahan
makanan sumber lemak ada 2 jenis, yaitu lemak nabati (asam lemak jenuh dan asam lemak
tidak jenuh). Lemak nabati umumnya mengandung asam lemak tidak jenuh, kecuali
minyak kelapa. Contoh lemak nabati, yaitu minyak kelapa sawit, minyak kelapa, minyak
zaitun, minyak jagung, minyak bunga matahari, margarin dan kacang-kacangan. Lemak
hewani (asam lemak jenuh) mengandung asam lemak jenuh, kecuali ikan dan kerang.
Contoh lemak hewani, yaitu mentega, susu, keju, daging, ikan, dan kuning telur.
Dalam kondisi berlebih, asam lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol darah.
Kadar kolesterol yang tinggi dapat memberikan masalah pada jantung dan pembuluh darah.
Kolesterol merupakan komponen dalam membran plasma. Kolesterol dapat
dimodifikasi menjadi bentuk molekul penting lainnya, seperti garam empedu dan hormon
steroid. Garam empedu sangat penting untuk pencernaan dan absorpsi lemak. Sementara
itu, hormon steroid terdiri atas hormon-hormon, seperti estrogen, progesteron, dan
testosteron.
Lemak memiliki fungsi antara lain: sumber energi; pelarut vitamin A, D, E, dan K,
sumber asam lemak esensial; pelindung organ tubuh; penyebab lamanya pengosongan
lambung sehingga memberi rasa kenyang lebih lama.
3. Protein

Sumber : http://giziklinikku.blogspot.com /2017/02/karakteritik -pencernaan-dan-


m etabolism e_26.htm l
Gambar 4.4. Berbagai jenis makanan sebagai sumber protein

107
Protein didefinisikan sebagai senyawa majemuk yang terdiri atas unsur-unsur C,
H, O, N, dan kadang-kadang mengandung pula unsur P dan S. Protein dibentuk oleh banyak
asam amino yang panjang dan membentuk rantai kompleks. Protein dalam tubuh manusia
dibangun oleh 20 asam amino yang berbeda. Asam amino dapat dibagi menjadi dua, yaitu
asam amino esensial dan asam amino nonesensial.
Asam amino esensial merupakan asam amino yang tidak dapat disintesis sendiri
dalam tubuh. Tubuh kita memperoleh asam amino dari makanan yang kita makan. Terdapat
sepuluh asam amino esensial, yaitu isoleusin, leusin, lisin, fenilalanin, metionin, treonin,
triptofan, valin, histidin, dan arginin (hanya diperlukan oleh balita). Sebaliknya, asam
amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis sendiri di dalam tubuh kita.
Jenis kandungan protein pada makanan dibagi menjadi dua, yaitu protein lengkap
dan protein tidak lengkap. Protein lengkap adalah protein yang mengandung semua asam
amino esensial, sedangkan protein tidak lengkap adalah protein yang hanya mengandung
sebagian asam amino esensial. Protein lengkap banyak terdapat dalam daging, ikan,
unggas-unggasan, susu, keju, dan telur. Protein tidak lengkap banyak terdapat dalam daun
sayuran hijau, padi-padian, dan kacang-kacangan.
Sel dalam makhluk hidup disusun oleh protein. Dalam membran sel, terdapat
protein yang berfungsi menjadi molekul reseptor dan fasilitator bagi molekul-molekul
tertentu ketika melewati membran plasma. Sintesis protein dalam pembentukan enzim dan
hormon membutuhkan asam-asam amino yang telah diuraikan pada proses pencernaan
protein. Protein dalam darah juga berfungsi dalam mempertahankan pH darah (sebagai
buffer). Protein yang berlebih dapat disimpan dalam bentuk lemak dan glikogen. Meskipun
bukan sebagai penghasil energi utama, 1 gram protein dapat menghasilkan energi sebesar
4,1 kilokalori.
4. Vitamin dan Mineral
Vitamin dibutuhkan dalam jumlah yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan
bahan makanan yang lain. Vitamin membantu enzim dalam mengkatalis reaksi-reaksi
kimia tertentu dalam tubuh. Vitamin juga penting bagi pertumbuhan, kesehatan, dan
reproduksi. Kebanyakan vitamin tidak dapat diproduksi sendiri sehingga kita harus
memperolehnya dari luar melalui makanan. Jika seseorang mengalami kekurangan vitamin
dia akan mengalami avitaminosis.
Vitamin mudah rusak atau kehilangan fungsinya jika mengalami pemanasan
berlebih. Pada umumnya, penderita avitaminosis tidak memperoleh vitamin karena
kesalahan dalam mengolah makanan.

108
Sumber : http://kesehatan.gen22.net/
Gambar 4.5. Berbagai jenis makanan seb agai sumber vitamin dan mineral

Vitamin dapat dikelompokkan dalam dua kelompok besar, yaitu vitamin yang larut
dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Sebagian besar vitamin larut dalam air,
hanya vitamin A, D, E, dan K yang larut dalam lemak. Oleh karena larut dalam lemak,
waktu retensi (waktu tinggal) vitamin-vitamin tersebut lebih lama.
Vitamin terdapat dalam jumlah yang sedikit pada makanan, tetapi sangat penting
untuk metabolisme yang normal. Pada umumnya, vitamin tidak dapat diproduksi sendiri
dalam tubuh sehingga harus kita dapatkan dalam makanan kita. Kekurangan salah satu
vitamin dalam makanan, dapat menyebabkan penyakit tertentu.
Vitamin dipecah secara katabolisme, tetapi digunakan tubuh dalam bentuk aslinya
atau dalam bentuk modifikasinya. Ketika struktur kimia vitamin rusak, vitamin kehilangan
fungsinya. Vitamin seperti riboflavin, asam pantotenat, niasin, dan biotin sangat penting
untuk memproduksi energi. Sementara itu, asam folat dan vitamin B12 terlibat dalam
sintesis asam nukleat. Retinol, thiamin, dan vitamin C, D dan E sangat penting untuk
pertumbuhan.
Vitamin K sangat penting untuk sintesis protein pembeku darah. Vitamin yang
larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E dan K diabsorpsi di sepanjang usus oleh lemak.
Beberapa vitamin tersebut disimpan dalam waktu yang lama di dalam tubuh. Oleh karena
itu, vitamin dapat terakumulasi hingga mencapai titik toksik yang disebut hipervitaminosis.
Vitamin yang larut dalam air contohnya adalah vitamin B dan C. Vitamin ini diserap
bersama air di sepanjang usus dan tinggal dalam waktu yang singkat dalam tubuh sebelum
akhirnya dikeluarkan.

109
Mineral merupakan komponen dari enzim. Mineral menambah kekuatan pada
tulang dan gigi, serta sangat penting untuk aktivitas saraf dan otot. Mineral berfungsi juga
sebagai penyangga (buffer) dan terlibat dalam proses perubahan energi serta osmosis.
Mineral didapat dalam bentuk aslinya atau dalam kombinasi dengan molekul organik lain.
Sumber mineral dapat berasal dari hewan maupun tumbuhan. Mineral diserap dari
tumbuhan, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit karena biasanya mineral terdapat dalam
serat tumbuhan. Contoh makanan yang banyak mengandung mineral adalah sereal, roti,
lemak, dan gula. Berikut tabel contoh beberapa mineral beserta sumber, fungsi, dan gejala
kekurangannya.
Mineral-mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dikelompokkan menjadi
makroelemen dan mikroelemen. Makroelemen yaitu Unsur-unsur yang diperlukan tubuh
dalam jumlah besar disebut makroelemen dan mikroelemen yaitu mikroelemen merupakan
unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit namun berperan vital
bagi proses metabolisme.
5. Air
Air sebagai zat makanan memiliki peranan antara lain: sebagai pelarut senyawa-
senyawa lainnya; mengangkut zat lain dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan lainnya;
menjaga stabilitas suhu tubuh; pengaturan air di dalam tubuh; dikendalikan oleh berbagai
kelenjar buntu, seperti hipofisis, tiroid, anak ginjal, dan alat pengeluaran seperti kulit
melalui kelenjar keringat.

B. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan makanan tersusun atas organ-organ pencernaan dan enzim
pencernaan. Organ-organ pencernaan terdiri atas mulut, kerongkongan (esofagus),
lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus. Adapun
enzim pencernaan dihasilkan oleh kelenjar pencernaan, yaitu kelenjar ludah, hati, pankreas,
dan empedu.
Makanan dicerna secara mekanik dan kimiawi di dalam rongga mulut. Di dalam
rongga mulut, terdapat lidah, gigi, dan kelenjar ludah yang menyekresikan air liur Masing-
masing memiliki peran dalam proses pencernaan makanan. Organ-organ pencernaan
makanan berfungsi mencernakan makanan sehingga dapat diserap oleh usus halus.

110
Sumber : Reece et al., 2004
Gambar 4.6 Sistem pencernaan manusia

1. Rongga Mulut

Sumber : http://hadijah-arsyad.blogspot.co.id/
Gambar 4.7 Struktur rongga mulut manusia

Pencernaan secara mekanik dan kimia terjadi di dalam mulut. Pencernaan tersebut
di dalam mulut dilakukan oleh gigi, lidah, kelenjar ludah.
a. Lidah
Lidah berfungsi sebagai alat pengecap, membantu mendorong makanan dalam
proses penelanan, membantu membersihkan mulut dan membantu bersuara. Lidah

111
berperan dalam membantu proses pencernaan makanan secara mekanik. Lidah bergerak
membalik dan memutar makanan, ketika kita makan, sehingga makanan dapat dikunyah
secara merata. Lidah juga mendorong makanan untuk membantu proses menelan.
Lidah memiliki struktur yang khas, yaitu papila. Papila-papila ini memiliki ujung-
ujung pengecap yang berhubungan dengan jaringan saraf sensorik. Melalui papila-papila
ini, kita memperoleh informasi mengenai rasa (asin, manis, pahit, dan asam) dan suhu
(panas atau dingin) pada makanan yang kita makan. Informasi tersebut dapat menjadi
peringatan awal, mengenai makanan yang kita makan. Beberapa jenis bahan yang kita
makan mungkin dapat berbahaya bagi tubuh kita jika terlalu panas atau terlalu asam.

b. Kelenjar ludah

Sumber : https://belajar.kemdikbud.go.id/
Gambar 4.8. Struktur kelenjar pada sistem pencernaan manusia

Kelenjar ludah menyekresikan air liur yang mengandung enzim ptialin (amilase).
Enzim tersebut berperan dalam pencernaan enzimatik yang berlangsung di mulut. Amilase
mengubah amilum menjadi glukosa.
Selain enzim, ludah juga mengandung zat antibakteri (lisozim) sehingga makanan
yang masuk ke dalam tubuh mengandung lebih sedikit bakteri yang dapat membahayakan
kesehatan kita. Cairan ludah juga membantu melarutkan makanan dan melumasi rongga
mulut.
Ludah dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar ludah yang terdapat di dalam mulut yaitu:
1) glandula parotid, yang berada di mulut bagian belakang, di dekattelinga;

112
2) glandula submaksilaris, berada di rahang bawah;
3) glandula sublingualis, berada di bawah pangkal lidah.

c. Gigi
Gigi adalah organ utama yang berperan dalam pencernaan mekanik dalam rongga
mulut. Pada bayi, gigi akan tumbuh pertama kali pada usia sekitar enam bulan. Gigi yang
tumbuh pertama kali tersebut dinamakan gigi susu. Gigi susu tersebut berangsur-angsur
akan digantikan oleh gigi sulung pada usia sekitar 6–14 tahun. Setelah itu, gigi sulung
berangsur-angsur digantikan gigi tetap. Pada anak-anak terdapat 20 gigi susu, sedangkan
pada orang dewasa terdapat 32 gigi tetap.Berikut susunan gigi susu dan gigi tetap.
Susunan gigi sulung Susunan gigi tetap

Jenisgigi PCI ICP Jenisgigi MPCI ICPM


Rahangatas 212 212 Rahangatas 32 12 212 3
Rahangbawah 212 212 Rahangbawah 32 12 212 3

Keterangan:
I = Insisivus = gigi seri (untuk memotong)
C = Caninus = gigi taring (untuk menyobek)
P = Premolar = geraham depan (untuk mengunyah)
M = Molar = geraham belakang (untuk mengunyah hingga halus)

Gigi terdiri atas beberapa bagian, yaitu bagian mahkota, leher, dan akar gigi.
Bagian gigi yang terlihat merupakan bagian mahkota, sedangkan bagian leher tertutup oleh
lapisan gusi. Gigi dilapisi oleh lapisan email. Email merupakan lapisan paling keras pada
tubuh manusia, sebagian besar dibangun oleh kalsium. Di bagian bawah lapisan email
terdapat dentin. Di dalam lapisan dentin tersebut terdapat rongga pulpa, tempat pembuluh
darah dan saraf berada.
2. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan berbentuk seperti tabung dengan panjang kira-kira 25 cm yang
menghubungkan mulut dengan lambung. Kerongkongan ikut berperan dalam mendorong
makanan menuju lambung. Kerongkongan dilengkapi sepertiga otot lurik dan dua pertiga
otot halus untuk tugas tersebut. Otot-otot tersebut tersusun memanjang dan melingkar

113
sehingga mampu melakukan serangkaian kontraksi yang membuat makanan terdorong
menuju lambung. Gerakan ini disebut gerakan peristaltik.
3. Lambung
Lambung pada manusia menyerupai kantung otot yang mampu menampung bahan
makanan sebanyak 2 liter hingga 4 liter. Makanan masuk ke lambung melalui sfinkter
kardiak yang merupakan otot melingkar antara esofagus dan lambung. Otot tersebut
tertutup ketika tidak ada makanan yang masuk ke lambung. Lambung dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu:
a. kardiak, bagian lambung yang terletak di bagian atas, dekat hati;
b. fundus, bagian lambung yang membulat, terletak di tengah;
c. pilorus, bagian ujung lambung yang terletak di dekat usus halus.

Sumber : http://gastrichealthtablet.org/
Gambar 4.9. Anatomi Lambung

Lambung dapat mencerna makanan secara mekanik. Lambung memiliki tiga lapis
otot halus yang tersusun memanjang (bagian luar), melingkar (bagian tengah), dan miring
(bagian dalam). Kontraksi dinding lambung menghasilkan gerakan peristaltik yang
menghancurkan makanan dan mencampurkannya dengan enzim-enzim yang dihasilkan
oleh dinding lambung.
Lambung menyimpan makanan dan menyalurkannya secara bertahap ke usus halus
dengan kecepatan yang sesuai dengan tingkat pencernaan dan absorpsi makanan. Oleh
karena itu, manusia dapat makan dalam jumlah yang relatif banyak. Pada karnivora,
kemampuan ini berkembang secara ekstrim. Misalnya, macan dapat memakan daging
sebanyak 18 kg sekali makan, lalu mencernanya dan tidak makan selama beberapa hari ke
depan.

114
Dinding lambung disusun oleh lapisan epitel sel selapis batang. Kontraksi otot
lambung menyebabkan beberapa sel pada dinding lambung menyekresikan gastrin. Gastrin
merangsang sel-sel kelejar di dinding lambung menyekresikan asam lambung. Asam
lambung tersebut terdiri atas HCl, enzim-enzim pencernaan, dan lendir (mukus).
Lendir selain berfungsi mencampur makanan dengan enzim, juga berfungsi
melindungi dinding lambung dari asam lambung. Dinding lambung sering mengalami
pergantian karena sering rusak oleh HCl yang dihasilkannya. HCl berperan dalam
membunuh mikroorganisme yang terkandung dalam makanan yang tidak mati oleh ludah
dalam mulut. HCl juga mengaktivasi sel-sel kelenjar lain di dinding lambung untuk
menghasilkan pepsinogen. Dalam suasana yang asam (pH 1 hingga 3), pepsinogen akan
berubah menjadi enzim yang aktif, yaitu pepsin. Pepsin akan mengubah protein menjadi
protease dan pepton. Selain pepsin, beberapa enzim lain yang dihasilkan antara lain adalah
renin yang berfungsi menggumpalkan kasein dalam susu, dan lipase yang berfungsi
mencerna lemak.
Makanan di lambung yang telah berbentuk cairan asam disebut kim (chyme).
Melalui gerakan peristaltik, kim didorong menuju usus halus melewati sfinkter pilorik,
yaitu otot yang berada di ujung lambung. Lambung juga menjadi persinggahan sementara
makanan sebelum masuk ke usus halus. Lambung dapat mengatur berapa volume makanan
yang harus dikeluarkan ke usus halus untuk mengoptimalkan proses penyerapan makanan.
4. Usus Halus (Intestinum)
Dalam usus halus terjadi dua peristiwa penting, yaitu pencernaan secara enzimatik
dan penyerapan sari-sari makanan ke dalam sel darah. Usus halus terbagi tiga bagian, yaitu
duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan).
Duodenum disebut usus duabelas jari karena memiliki panjang sekitar 12 jari orang
dewasa. Sementara itu jejunum disebut usus kosong karena pada orang yang telah
meninggal dunia, bagian usus ini kosong. Ileum disebut usus penyerapan karena pada
bagian tersebut zat-zat makanan diserap oleh tubuh.
Enzim-enzim yang berperan di usus halus berasal dari hati, pankreas, dan sel-sel
di dinding usus halus tersebut. Enzim-enzim tersebut memecah molekul-molekul kompleks
makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dan mengabsorpsinya dalam aliran darah.

115
Sumber : http://adzhar-arsyad.blogspot.co.id /
Gambar 4.10 Penyerapan nutr ien di usus halus

Hati menghasilkan cairan empedu, suatu cairan yang merupakan campuran dari
garam empedu, air, garam-garam lain, dan kolesterol. Empedu dihasilkan hati untuk
kemudian disimpan di dalam kantung empedu. Ketika dibutuhkan, empedu akan dialirkan
dari kantung empedu menuju usus halus melewati saluran yang disebut ductus hepaticus
(saluran empedu).
Garam empedu disintesis di hati dari kolesterol dan asam amino. Meskipun
berperan dalam memecah lemak, garam empedu tidak termasuk enzim. Garam empedu
bekerja mirip deterjen atau agen pengemulsi yang memecah gumpalan lemak pada kim
menjadi partikel-partikel yang lebih kecil. Partikel-partikel ini kemudian diuraikan lagi
oleh enzim lipase yang dihasilkan oleh pankreas. Pankreas terletak di antara lambung dan
usus halus. Selain lipase, pankreas juga menghasilkan sodium bikarbonat (NaHCO3),
amilase, dan beberapa protease yang terdiri atas tripsin, kemotripsin, dan
karboksipeptidase. Bersama dengan air, sekresi pankreas ini sering disebut "pancreas
juice".
Sodium bikarbonat menaikkan pH hingga 7 sampai 8 untuk memberikansuasana
basa pada bubur kim yang dihasilkan dari lambung. Pada suasana basa ini, enzim-enzim
yang dihasilkan pankreas dapat bekerja optimum. Masing-masing enzim tersebut bereaksi
terhadap molekul makanan yang berbeda. Amilase berperan dalam memecah amilum (zat
tepung) menjadi maltosa. Lipase memecah lemak (lipid) menjadi gliserol dan asam lemak.
Dinding usus halus menghasilkan tripsinogen dan kemotripsinogen yang akan menjadi
enzim aktif tripsin dan kemotripsin ketika memasuki rongga usus halus.Tripsin dan
kemotripsin memecah protein dan polipeptida menjadi rantai-rantai peptida yang lebih
pendek. Karboksipeptidase kemudian menghidrolisis peptida menjadi asam-asam amino.

116
Sel-sel epitel pada usus halus, selain mampu menyerap makanan juga
menghasilkan enzim aminopeptidase, sukrase, laktase, dan maltase. Jadi, segera setelah
molekul-molekul makanan dicerna oleh enzim-enzim tersebut, molekul-molekul yang
sederhana diserap ke dalam sel dan siap diangkut ke seluruh tubuh oleh pembuluh darah.
Usus halus membentuk struktur yang disebut dengan vili (jonjot) dan mikrovili
usus. Struktur vili tersebut memperluas permukaan di dalam usus halus sehingga
meningkatkan penyerapan.
Seperti juga pada lambung, usus halus mempunyai otot-otot polos yang letaknya
bertumpuk dan bersilangan. Ketika otot-otot ini berkontraksi, kim teraduk dan bersentuhan
dengan dinding usus sehingga terdorong melewati usus halus yang panjangnya mencapai
delapan meter. Sebagian zat diserap, sedangkan zat yang tidak dapat diserap terdorong
menuju usus besar akibat gerakan otot-otot usus halus.
5. Usus Besar
Usus besar dibagi menjadi dua bagian, yaitu kolon dan rektum. Makanan yang
tidak dapat dicerna dan tidak dapat diserap oleh usus halus, seperti serat pada sayuran dan
buah-buahan serta lemak dan protein yang tidak dapat terurai, semuanya akan bercampur
dengan air dan akan masuk ke dalam kolon. Di dalam kolon, terdapat berbagai jenis bakteri,
salah satunya adalah Escherichia coli (E. coli) yang hidup bersimbiosis dengan manusia.
Escherichia coli mencerna makanan yang tidak dapat dicerna enzim usus. E.coli
mensekresikan beberapa zat seperti thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B3), vitamin
B12, biotin (vitamin H), dan vitamin K. Zat-zat tersebut kemudian diserap oleh dinding
kolon.
Di dalam usus besar sisa makanan akan dibusukkan oleh bakteri E. coli menjadi
feses. Agar sisa makanan yang masuk ke dalam kolon tidak kembali ke intestinum, di
perbatasan kedua usus tersebut terdapat klep yang bernama klep ileosekum. Di dalam kolon
kotoran (feses) yang semisolid dihasilkan. Feses tersebut melalui gerak peristaltik kolon
akan terdorong sedikit demi sedikit sehingga mendekati poros usus (rektum). Di dalam
rektum terjadi penyerapan air dan mineral yang masih tersisa pada makanan sehingga feses
menjadi padat (solid). Ketika rektum penuh, akan timbul rangsangan gastrokolik yang
menyebabkan keinginan untuk buang air besar (defekasi), sebagai mekanisme untuk
membuang sisa makanan yang tidak dapat dicerna. Feses akhirnya dikeluarkan tubuh
melalui anus.

117
JENDELA ILMU
MENGAPA KITA BERSENDAWA SETELAH MAKAN ?

Bersendawa adalah salah satu mekanisme alami yang dilakukan oleh saluran pencernaan tubuh
dan memiliki banyak tujuan yang penting bagi kesehatan. Apa sajakah manfaat bersendawa setelah
kita makan?

Menurunkan kadar gas dalam perut


Tanpa kita sadari, selain mengkonsumsi nutrisi dari makanan dan minuman, kita juga banyak
mengkonsumsi gas pada saat makan. Gas-gas ini bisa ikut tertelan bersama dengan saat kita makan
atau berasal dari bahan makanan layaknya kacang-kacangan, brokoli, hingga lobak. Gas-gas dalam
perut bisa keluar dari perut dengan bersendawa sehingga akan menurunkan penumpukan gas yang
bisa menjaga tubuh tetap berenergi dan tidak lesu.
Menurunkan rasa tidak nyaman pada perut
Lambung terhindar dari rasa tidak nyaman. Lambung akan terasa kembung karena banyaknya
kandungan gas di perut, yang membuat sangat tidak nyaman sehingga akan dikeluarkan melalui
sendawa. Gas tersebut bisa membuat nyeri pada dada atau bahkan naiknya asam lambung. Perut
menjadi lebih lega setelah bersendawa dan rasa tidak nyaman tersebut segera hilang.
Membantu kelancaran proses pencernaan
Penumpukan gas di dalam perut bisa membuat proses pencernaan menjadi terhambat. Gas-gas
tersebut akan lepas pada saat bersendawa dan proses pencernaan pun akan kembali normal
sehingga berbagai nutrisi bisa kembali diserap dengan baik.

Sumber :http://doktersehat.com/mengapa-kita-bersendawa-setelah-makan/#ixzz4qksqKoLk

Rangkuman
1. Makanan dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan utama tubuh. Secara umum
makanan mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Semua zat-
zat tersebut dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan aktivitasnya.
2. Makanan adalah sesuatu yang dapat dimakan dan berguna bagi tubuh. Makanan yang
berguna bagi tubuh yaitu makanan yang mengandung gizi atau zat- zat makanan.
3. Makanan memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai sumber energi, untuk
pertumbuhan dan perkem- bangan tubuh, perbaikan sel-sel yang rusak, berperan dalam
metabolisme tubuh, dan sebagai pertahanan tubuh dari bibit penyakit.
4. Beberapa zat makanan yang berguna bagi tubuh, antara lain karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, dan mineral. Karbohidrat bisa diperoleh dari nasi, gandum,jagung,
dan buah-buahan. Protein bisa diperoleh dari daging, telur, ikan, dan kacang-
kacangan. Lemak bisa diperoleh dari daging, keju, susu, dan mentega. Vitamin banyak
terdapat pada buah-buahan dan sayuran.
5. Sistem pencernaan manusia memiliki organ-organ pencernaan, yaitu mulut,
kerongkongan (esofagus), lambung, usus halus, usus besar, dan anus.
6. Proses pencernaan manusia dilakukan secara mekanik dan kimiawi. Makanan
dihancurkan secara mekanik dan enzimatik di dalam mulut. Kemudian, makanan yang

118
sudah hancur tersebut dicerna secara mekanik dan enzimatik di dalam lambung. Dari
lambung, makanan masuk ke dalam usus halus dan mengalami pencernaan enzimatik.
Selain itu, di usus halus makanan mulai diserap. Setelah dari usus halus, makanan
yang masih tersisa diteruskan ke usus besar. Di usus besar, air yang masih tersisa dan
beberapa zat penting lainnya diserap kembali. Sisa-sisa makanan yang sudah tidak
dapat dicerna dibuang melalui anus.

Evaluasi Kompetensi
I. Pilih salah satu jawaban yang benar!
1. Proses pencernaan kimiawi dimulut akan memecah polisakarida menjadi ….
a. glukosa
b. dekstrin dan maltosa
c. disakarida
d. amilum
e. pati

2. Perhatikan gambar sistem pencernaan berikut!

Reaksi enzimatis dan enzim yang tepat sesuai bagian yang ditunjuk adalah ….
a. 1, pencernaan karbohidrat oleh enzim amilase
b. 2, pencernaan protein oleh enzim tripsin
c. 3, pencernaan karbohidrat oleh enzim amilase
d. 4, pencernaan lemak oleh enzim lipase
e. 5, pencernaan protein oleh enzim kasein

3. Kelebihan cairan lambung (asam lambung) akan menimbulkan gangguan


pencernaan pada lambung, yanitu mempengaruhi pH makanan yang akan dicerna,
kelainan/gangguan ini dikenal dengan….

119
a. gastritis
b. maag
c. pankreasitis
d. hipoglikemia
e. hiperglikemia

4. Dalam lambung manusia terdapat banyak enzim pencernaan. Enzim pepsin


berfungsi untuk ….
a. menguraikan lemak
b. menguraikan polisakarida
c. menguraikan disakarida
d. menguraikan monosakarida
e. menguraikan protein

5. Organ – organ pencernaan manusia dominan disusun oleh otot polos yang
berkontraksi dalam watu yang lama, kontaksi otot polos di sepanjang
kerongkongan akan menimbulkan suatu gerakan yang dapat mendorong makanan
masuk ke kerongkongan, gerakan yang dimaksud adalah .…
a. amuboid
b. melingkar
c. vertikal
d. paristaltik
e. horizontal

6. Protein yang terkandung dalam telur bebek asin akan mengalami proses
penyederhanan oleh sekelompok enzim (protease), setelah itu diserap ke pembuluh
darah. Protein yang diserap berbentuk .…
a. asam nukleat
b. asam amino
c. polipeptida
d. glikoprotein
e. lipoprotein

120
7. Pada sistem pencernaan manusia, ditemukan adanya pencernaan kimiawi,
tempatnya di mulut: pencernaan kimiawi melibatkan .… dalam prosesnya.
a. tekanan
b. air
c. perbedaan suhu
d. perbedaan
e. enzim

8. Lemak tidak jenuh adalah lemak yang berwujud cair pada suhu kamar dan dapat
disintesis tubuh, lemak - lemak berikut merupakan kumpulan lemak tak jenuh,
kecuali….
a. minyak goreng
b. minyak kelapa
c. minyak jagung
d. minyak kedelai
e. mentega

9. Diantara makanan berikut yang mengandung kolesterol paling banyak adalah ….


a. daging kambing
b. kacang mede
c. perut sapi
d. biji melinjo
e. kuning telur

10. Kandungan lemak yang terdapat dalam makanan yang kita konsumsi akan diserap
di usus halus dalam bentuk ….
a. lilin (wax)
b. fosfatidilkolin
c. fosfolipid
d. glikolipid
e. trigliserida

11. Fungsi karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam tubuh, tetapi
karbohirdat juga diperlukan sebagai pengontrol kadar air di usus besar, apabila

121
karbohidrat kurang maka penyerapan air menjadi berlebihan sehingga
menimbulkan penyakit ….
a. diare
b. radang usus buntu
c. konstipasi
d. flatus
e. gastritis

12. Rumus gigi orang dewasa menggambarkan letak dan jumlah gigi. Rumus gigi
orang dewasa berikut ini (letak dan jumlah gigi pada rahang atas) ang benar adalah
….
a. 3 2 1 2 / 2 1 2 3
b. 2 2 1 3 / 3 2 1 2
c. 2 2 3 1 / 2 2 3 1
d. 1 2 3 2 / 1 2 3 2
e. 3 3 1 1 / 2 2 2 2
13. Polisakarida yang terdapat dalam darah manusia sebagai gula otot (cadangan
energi yang disimpan di hati) adalah…
a. pektin
b. lignin
c. kitin
d. amilum
e. glikogen

14. Apabila makanan di uraikan menjadi energi, maka jenis makanan berikut ini yang
menghasilkan energi paling banyak adalah ….
a. lemak 1,5 gr
b. monosakarida 2 gr
c. serat kasar 1 gr
d. protein 2 gr
e. karbohidrat 0,7 gr

15. Pencernaan adalah ….


a. penyerapan makanan oleh epitel usus

122
b. penyerapan makanan di dalam usus
c. pengetahan enzim pencernaan untuk memecah zat-zat makanan
d. pemecahan zat-zat makanan sehingga dapat diserap oleh usus
e. penghancuran makanan secara mekanik

16. Dua macam enzim yang mercernakan zat gula di usus halus adalah ….
a. amilase dan lipase
b. amilase dan laktase
c. maltase dan amilase
d. sakarase dan maltase
e. sakarase dan amilase

17. Zat-zat makanan yang telah tercerna menjadi molekul-molekul yang sederhana
sesampainya di usus halus diserap oleh villi, selanjutnya ….
a. semuanya akan menuju kapiler
b. hanya vitamin dan mineral yang menuju kapiler
c. asam lemak dan asam amino menuju pembuluh chyl
d. asam lemak dan gliserin menuju ke pembuluh chyl, sedangkan asam amino,
glukosa, vitamin dan mineral ke kapiler
e. asam amino dan glukosa serta asam lemak menuju ke pembuluh chyl

18. Kekurangan protein pada makanan menyebabkan busung lapar karena protein
selain penyusun enzim juga berfungsi dalam ….
a. menyusun penimbunan lemak
b. merusak zat yang bersifat racun
c. memelihara kesetimbangan tekanan osmosis darah
d. menjaga kesetimbangan energi
e. memelihara ketegaran sel

19. Pankreas mengeluarkan protease ke dalam usus halus. Pankreas maupun usus halus
tidak tercena oleh enzim ini. Pernyataan berikut ini yang sifatnya tidak melindungi
untuk terjadinya pencernaan tersebut adalah ….
a. protease (tripsin) dihasilkan pankreas dalam keadaan tidak aktif
b. protease paling baik fungsinya dalam suasana basa

123
c. lapisan lendir yang terdapat pada dinding usus halus membantu melindungi
kerja protease
d. villus (jonjot) usus halus selalu dalam keadaan bergerak
e. adanya lapisan mukus pada permukaan usus halus

20. Salah satu contoh kelainan sistem pencernaan yang disebabkan kurang
mengkonsumsi makanan yang berserat adalah ….
a. diare
b. konstipasi
c. maag
d. sariawan
e. ambien

II. Jawablah dengan singkat dan jelas!


1. Mengapa kita harus memakan makanan yang beraneka ragam? Jelaskan!
2. Jelaskan cara kerja lambung dalam mencerna makanan!
3. Tuliskan tiga macam kelenjar ludah dan fungsinya!
4. Jelaskan secara singkat jalur pencernaan makanan pada manusia!
5. Jelaskan tiga gangguan atau penyakit pada sistem pencernaan manusia!

124
BAB 5

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA


Peta Konsep

Sistem Pernapasan pada


Manusia

Mekanisme Organ-organ
pernapasan pernapasan

Pernapasan
Hidung Faring Laring Trakea Paru-paru
dada

Pernapasan
Bronkus
perut

Bronkiolus

Alveolus

Kata Kunci
Tujuan Pembelajaran
Hidung
Setelah mempelajari materi yang terdapat dalam bab ini diharapkan Kalian
Faring
mampu menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses yang Laring
terjadi pada sistem pernapasan pada manusia, serta mengetahui kelainan Trakea
atau penyakit pada sistem pernapasan. Bronkus
Pulmo
Inspirasi
Ekspirasi
Oksigen
Karbon dioksida

125
A. Sistem Pernapasan
Pernapasan dapat memiliki beberapa makna. Pernapasan dapat berarti hanya bernapas,
memasukkan dan mengeluarkan udara dari paru-paru. Bagi ilmuwan biologi, pernapasan
merupakan seluruh proses sel pada suatu organisme dalam menerima oksigen dan
melepaskan karbon dioksida. Pernapasan dapat dibedakan dalam tiga bentuk, yaitu
pernapasan eksternal (external respiration), pernapasan internal (internal respiration), dan
pernapasan seluler (cellular respiration).

Sumber : https://quatrebonbon.wordpress.com /
Gambar 5.1. Tiga macam pernapasan pada manusia

Pernapasan eksternal merupakan pertukaran udara yang terjadi di dalam paru-paru.


Dalam proses ini, oksigen masuk ke dalam darah dan karbon dioksida keluar menuju
atmosfer.
Pertukaran udara antara darah dan sel-sel dalam tubuh disebut pernapasan internal.
Oksigen dan karbon dioksida bergerak berlawanan. Oksigen berdifusi dari darah ke dalam
sel. Sementara itu, karbon dioksida berdifusi ke luar sel menuju darah.
Pernapasan seluler merupakan proses kimia yang terjadi dalam mitokondria di
dalam sel. Dalam proses ini, oksigen bereaksi dengan molekul makanan (glukosa) sehingga
energi dihasilkan. Energi ini tersimpan dalam ATP. Karbon dioksida dan air dihasilkan
sebagai hasil sampingan.
Pernapasan eksternal pada manusia dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu fase
inspirasi dan ekspirasi, serta fase pertukaran udara di jaringan tubuh dan paru-paru
(pernapasan internal).

1. Organ-Organ Pernapasan Manusia


Sistem pernapasan manusia memiliki organ-organ pernapasan yang menunjang
proses pernapasan. Organ-organ pernapasan tersebut memiliki struktur dan fungsi yang

126
berbeda-beda. Organ-organ pernapasan manusia terdiri atas hidung, faring, laring, trakea,
bronkus, dan alveous.
a. Hidung
Hidung merupakan alat pernapasan pertama yang dilalui oleh udara. Ujung hidung
ditunjang oleh tulang rawan dan pangkal hidung ditunjang oleh tulang nasalis. Kedua
tulang hidung menghubungkan rongga hidung dengan atmosfer untuk mengambil udara.
Rongga hidung tersusun atas sel-sel epitel berlapis pipih dengan rambut-rambut
kasar. Rambut-rambut kasar tersebut berfungsi menyaring debu-debu kasar. Rongga
hidung tersusun atas sel-sel epitel berlapis semu bersilia yang memiliki sel goblet. Sel
goblet merupakan sel penghasil lendir yang berfungsi menyaring debu, melekatkan kotoran
pada rambut hidung, dan mengatur suhu udara pernapasan. Sebagai indra pembau, pada
atap atau rongga hidung terdapat lobus olfaktorius yang mengandung sel-sel pembau.
Perjalanan udara memasuki paru-paru dimulai ketika udara melewati lubang
hidung. Di lubang hidung, udara disaring oleh rambut-rambut di lubang hidung. Udara juga
menjadi lebih hangat ketika melewati rongga hidung bagian dalam. Di rongga hidung
bagian dalam, terdapat juga ujung-ujung saraf yang dapat menangkap zat-zat kimia yang
terkandung dalam udara sehingga kita mengenal berbagai macam bau. Ujung-ujung saraf
penciuman tersebut kemudian akan mengirimkan impuls ke otak.
b. Faring
Udara setelah melewati rongga hidung akan masuk ke faring. Faring memiliki
panjang kurang lebih 12,5–13 cm. Faring terdiri atas tiga bagian, yakni nasofaring,
orofaring, dan laringofaring. Faring adalah percabangan antara saluran pencernaan
(esofagus) dan saluran pernapasan (laring dan trakea). Oleh karena itu, ketika menelan
makanan, suatu katup (epiglotis) akan menutup saluran pernapasan (glotis) sehingga
makanan akan masuk ke saluran pencernaan.

Sumber : http://www.berpendidikan.com /
Gambar 5.2. Saluran pernapasan manusia

127
c. Laring
Setelah melewati faring, udara akan menuju laring. Laring sering disebut sebagai
kotak suara karena di dalamnya terdapat pita suara. Laring merupakan suatu saluran yang
dikelilingi oleh sembilan tulang rawan. Salah satu dari sembilan tulang rawan tersebut
adalah tulang rawan tiroid yang berbentuk menyerupai perisai. Pada laki-laki dewasa,
tulang rawan tiroid lebih besar daripada wanita sehingga membentuk apa yang disebut
dengan jakun.

Sumber : Human Body, 2002


Gambar 5.3. Struktur laring

d. Trakea
Setelah dari laring, udara akan masuk ke dalam trakea. Trakea disebut juga “pipa
angin” atau saluran udara. Trakea memiliki panjang kurang lebih 11,5 cm dengan diameter
2,4 cm. Trakea tersusun atas empat lapisan, yaitu lapisan mukosa, lapisan submukosa,
lapisan tulang rawan, dan lapisan adventitia.
Lapisan mukosa terdiri atas sel-sel epitel berlapis semu bersilia yang mengandung
sel goblet penghasil lendir (mucus). Silia dan lendir berfungsi menyaring debu atau kotoran
yang masuk. Lapisan submukosa terdiri atas jaringan ikat. Lapisan tulang rawan terdiri atas
kurang lebih 18 tulang rawan berbentuk cincin atau seperti huruf C. Cincin-cincin itu
memungkinkan trakea tetap mempertahankan bentuknya. Lapisan adventitia terdiri atas
jaringan ikat.
e. Bronkus dan Bronkiolus

128
Setelah melalui trakea, saluran bercabang dua. Kedua cabang tersebut dinamakan
bronkus. Trakea bercabang menjadi dua bronkus yang masing-masing menuju paru-paru.
Setiap bronkus terhubung dengan paru-paru sebelah kanan dan kiri. Bronkus bercabang-
cabang lagi, cabang yang lebih kecil disebut bronkiolus. Dinding bronkus juga dilapisi
lapisan sel epitel selapis silindris bersilia.

Sumber : http://biologiandscinece.blogspot.co.id/
Gambar 5.4. (a) Bronkus akan bercabang -cabang menjadi bronkiolus. (b)u jung-
ujung bronkiolus membentuk alveolus
f. Alveolus
Pada ujung-ujung bronkiolus, terdapat sekumpulan kantung udara yang disebut
alveolus (jamak: alveoli). Bronkiolus bermuara pada alveoli, struktur berbentuk bola-bola
mungil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Dinding alveoli hanya dilapisi oleh
satu lapis epitel pipih yang berfungsi sebagai permukaan respirasi.
Di sekitar alveolus terdapat kapiler-kapiler pembuluh darah. Dinding kapiler
pembuluh darah tersebut sangat berdekatan dengan alveolus sehingga membentuk
membran respirasi yang sangat tipis. Membran yang tipis ini memungkinkan terjadinya
difusi antara udara alveolus dan darah pada kapiler-kapiler pembuluh darah. Bronkus,
bronkious, dan alveolus membentuk satu struktur yang disebut paru-paru.

Sumber : https://oktavianipratama.wordpress.com/
Gambar 5.5. Rongga alveolus

129
2. Fase Inspirasi dan Ekspirasi
Inspirasi merupakan proses ketika udara masuk ke dalam saluran pernapasan,
sedangkan ekspirasi merupakan proses ketika udara keluar dari saluran pernapasan.
Inspirasi terjadi ketika kita menghirup napas dan ekspirasi terjadi ketika kita
mengembuskan napas atau mengeluarkan udara dari paru-paru kita. Terdapat dua macam
pernapasan, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
Inspirasi terjadi ketika otot antartulang rusuk berkontraksi. Tulang rusuk akan
terangkat dan rongga dada membesar. Tekanan udara di dalam rongga dada menurun
sehingga terjadi aliran udara dari lingkungan ke dalam saluran pernapasan. Ekspirasi terjadi
ketika otot antartulang rusuk mengendur (relaksasi) yang menyebabkan mengecilnya
rongga dada. Pernapasan seperti ini disebut pernapasan dada.
Pada pernapasan perut, selama inspirasi otot diafragma berkontraksi sehingga
posisi permukaan diafragma menjadi mendatar. Akibatnya, volume rongga dada dan paru-
paru membesar. Membesarnya volume paru-paru menyebabkan tekanan udara di dalamnya
menjadi lebih rendah daripada tekanan udara di luar paru-paru sehingga udara masuk ke
paru-paru.
Sebaliknya, selama ekspirasi, otot diafragma mengalami relaksasisehingga
menyebabkan posisi permukaan diafragma menjadi melengkung ke atas. Akibatnya,
volume rongga dada dan rongga paru-paru menjadi mengecil sehingga tekanan udara di
dalam paru-paru lebih tinggi daripada tekanan udara di luar paru-paru. Perbedaan tekanan
udara ini menyebabkan keluarnya udara dari dalam paru-paru.

Sumber : http://pernafasan -1991.blogspot.co.id/2011/10/mekanisme -pernapasan.html


Gambar 5.6. Mekanisme inspirasi dan ekspirasi.

3. Volume Paru-Paru

130
Tujuan utama dari proses bernapas adalah memasukkan oksigen segar ke dalam
paru-paru (alveoli) secara terus-menerus. Volume udara yang masuk dan keluar paru-
paru dapat berbeda-beda. Ketika istirahat, volume udara yang masuk dan keluar dari paru-
paru hanya sedikit. Akan tetapi, ketika berolahraga, volume udara yang masuk dan keluar
dari paru-paru bertambah besar sesuai dengan kebutuhan. Volume udara di dalam paru-
paru dapat dibagi menjadi beberapa macam.
a. Volume tidal (500 mL): volume udara yang dihirup dan dikeluarkan pada keadaan
istirahat.
b. Volume suplemen (±1.500 mL): volume udara yang masih dapat dikeluarkan
setelah ekspirasi biasa (tidal).
c. Volume komplemen (±3.000 mL): volume udara yang masih dapat dihirup setelah
inspirasi biasa (tidal).
d. Volume residu (±1.200 mL): volume udara yang tersisa setelah melakukan
ekspirasi maksimal. Volume residu tidak dapat dikeluarkan dengan ekspirasi biasa.
Volume residu disebut juga dengan udara cadangan.
e. Kapasitas vital (±5.000 mL): jumlah volume total dari volume tidal, volume
suplemen, dan volume komplemen. Dengan kata lain, kapasitas vital adalah
volume maksimal udara yang dapat dihembuskan setelah inspirasi maksimal.
Kapasitas total paru-paru: jumlah volume residu ditambah kapasitas vital paru-paru.

Sumber : https://prodiipa.wordpress.com/kelas -viii/rahasia-dibalik-pernapasan/konsep -


tekanan-dan-hubungannya-dengan-pernapasan/
Gambar 5.7. Grafik volume paru-paru

4. Kontrol Pernapasan

131
Kita dapat menahan napas selama beberapa menit. Selain itu, kecepatan dan
kedalaman bernapas dapat kita atur. Akan tetapi, kebanyakan proses bernapas merupakan
mekanisme otomatis yang teratur. Kontrol pernapasan merupakan kerja sama antara sistem
pernapasan dan sistem saraf.
Pusat pengaturan napas terletak di dua bagian otak, yaitu medula oblongata dan
pons varoli. Medula oblongata mengatur irama pernapasan. Ketika kita mengambil napas
dalam-dalam, sensor di dalam jaringan paru- paru mengirimkan impuls kembali ke medula
untuk menghentikan pusat pengaturan napas.
Selain itu, medula oblongata akan mendeteksi kenaikan pH dalam darah akibat
kandungan CO2 darah yang meningkat. Medula oblongata akan mengirimkan impuls
kepada otot tulang rusuk untuk berkontraksi dan meningkatkan laju serta kedalaman proses
bernapas.
Kandungan O2 di dalam darah hanya memiliki sedikit pengaruh terhadap pusat
pengaturan pernapasan. Akan tetapi, ketika kandungan di dalam darah sedikit, medula
oblongata akan mengirimkan impuls terhadap otot tulang rusuk untuk berkontraksi. Hal ini
akan meningkatkan pula laju serta kedalaman proses bernapas.

Sumber : https://www.siswapedia.com /
Gambar 5.8. Otak berperan mengatur pernapasan.

Laju pernapasan sangat bergantung kepada aktivitas. Ketika tidur, laju pernapasan
akan turun. Adapun ketika berolahraga, laju pernapasan akan meningkat. Selain itu,
pernapasan bergantung pula pada usia. Orang dewasa memiliki laju pernapasan lebih
lambat dibandingkan dengan bayi. Hal ini disebabkan lebih tingginya proses metabolisme
pada bayi. Terdapat beberapa faktor lain yang mempengaruhi laju pernapasan, seperti jenis
kelamin, suhu tubuh, dan posisi tubuh.

132
5. Pertukaran Oksigen (O2) dan Karbon Dioksida (CO2)
Tahap akhir dari proses pernapasan adalah pengangkutan oksigen dan pelepasan
karbon dioksida dari sel-sel tubuh. Pertukaran oksigen dan karbon dioksida tersebut terjadi
di paru-paru dan jaringan tubuh secara difusi mengikuti perbedaan tekanan. Difusi tersebut
terjadi karena adanya perbedaan tekanan yang diberikan oleh suatu gas (tekanan parsial).

Tabel 5. 1 Tekanan parsial O2 dan CO2

Pada dasarnya, gas akan berdifusi dari bagian yang bertekanan parsial tinggi ke
bagian yang bertekanan parsial rendah. Darah yang masuk ke dalam paru-paru memiliki
yang rendah dan yang lebih tinggi dibandingkan dengan dandi dalam alveoli. Ketika darah
berada di kapiler, karbon dioksida akan berdifusi dari darah menuju udara di alveoli.
Sebaliknya, oksigen akan berdifusi dari alveoli ke dalam darah.
Pada saat meninggalkan paru-paru, darah yang kaya O2 memiliki yang tinggi dan
yang rendah dibandingkan sebelum masuk paru-paru. Setelah melewati jantung, darah
tersebut akan dipompa melalui peredaran darah sistemik. Di dalam kapiler peredaran darah
sistemik, perbedaan tekanan parsial menyebabkan terjadinya difusi oksigen dari darah
menuju sel-sel tubuh. Pada saat yang bersamaan, karbon dioksida akan berdifusi dari sel-
sel jaringan menuju darah. Setelah membuang O2dan mengangkutCO2, darah akan kembali
ke jantung.

133
Gambar 5.9. Mekanisme pertukaran oksigen dan karbondioksida

B. Gangguan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan


Sistem pernapasan pada manusia dapat mengalami gangguan dan penyakit. Banyak
faktor yang dapat menyebabkan gangguan dan penyakit pada sistem pernapasan tersebut,
seperti asap rokok, bakteri, faktor genetis, maupun kelainan fisiologis. Selain gangguan
yang bersifat fisik, terdapat gangguan saluran pernapasan yang disebabkan infeksi bakteri
atau virus. Pada umumnya gangguan ini menyebabkan peradangan karena adanya respons
sistem kekebalan tubuh. Peradangan ini diberi nama bergantung pada tempat terjadinya
peradangan.
1. Faringitis
Faringitis merupakan radang pada faring karena infeksi. Peradangan juga dapat
terjadi karena terlalu banyak merokok, ditandai dengan rasa sakit saat menelan dan rasa
kering di kerongkongan.
2. Dipteri

134
Dipteri merupakan infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada umumnya,
disebabkan oleh Corynebacterium diphterial. Pada tingkat lanjut, penderitanya dapat
mengalami kerusakan selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan meninggal dunia.
3. SARS
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah sebuah penyakit pernapasan
yang disebabkan oleh virus Coronavirus dari ordo Coronaviridae. Virus ini menginfeksi
saluran pernapasan. Gejalanya berbeda- beda pada tiap penderita, misalnya pusing,
muntah-muntah, disertai panas tinggi dan batuk.

Sumber : https://socioecohistory.wordpress.com/
Gambar 5.10. Virus SARS
Sementara itu, gangguan yang tidak disebabkan oleh infeksi antara lain rinitis,
yaitu peradangan pada membran lendir (mukosa) rongga hidung. Banyaknya lendir yang
disekresikan, mengakibatkan peradangan. Biasanya, terjadi karena alergi terhadap suatu
benda, seperti debu atau bulu hewan.
4. Asma
Asma merupakan gangguan pada sistem pernapasan dengan gejala sukar bernapas.
Gangguan asma disebabkan bagian otot polos pada trakea berkontraksi sehingga saluran
trakea menyempit. Asma dapat disebabkan alergi atau faktor psikis (emosi).

5. Tuberculosis (TBC)
Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit akibat infeksi oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis, pada saluran pernapasan. Bakteri ini ditularkan melalui
udara, kemudian masuk jaringan paru-paru. Gejala penyakit ini, antara lain berat badan
turun, lesu, batuk-batuk, sesak napas, dan sakit dada.
6. Emfisema

135
Emfisema merupakan peradangan pada permukaan dalam alveolus.
Akibatnya,paru-paru menggelembung sehingga mengganggu efektivitas pengikatan
oksigen dan penderita sulit bernapas.
7. Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan pada bronkus atau bronkiolus. Penyakit ini sering
disebabkan oleh infeksi bakteri. Peradangan ini terjadi pada kelenjar mukosa sehingga
menimbulkan produksi lendir yang berlebih. Asap rokok dan debu dapat merusak kelenjar
mukosa pada bronkus sehingga memudahkan terjadinya bronkitis.
8. Kanker Paru-Paru
Kanker paru-paru disebabkan oleh kelainan sel pada epitel bronkial. Sel ini tumbuh
dengan cepat membentuk tumor ganas. Kelainan sel ini disebabkan epitel bronkial terlalu
sering menerima bahan-bahan karsinogenik (penyebab kanker) yang banyak terkandung di
dalam rokok yang dihisap penderita.

Sumber: Biology Concepts & Connections, 2006


Gambar 5.11. (a) Paru-paru yang sehat dan (b) paru -paru yang terkena kanker.

C. Contoh Teknologi yang Berhubungan dengan Sistem Pernapasan

Teknologi yang berhubungan dengan sistem pernapasan dari yang paling sederhana,
yaitu tabung oksigen dan regulator oksigen sampai robot buatan yang telah banyak
membantu orang yang mengalami gangguan pada sistem pernapasan.
Penderita asma ketika kambuh dan mengalami kesulitan bernapas seringterbantu
dengan alat egulator oksigen yang dihubungkan dengan tabung oksigen. Bahkan, sekarang
telah banyak dijual oksigen murni dalam tabung-tabung kecil untuk orang yang
membutuhkannya.

136
Selain regulator oksigen, terdapat teknologi yang dapat membantumendeteksi
penyakit asma, yaitu PSA (pulmonary sound analizer). Dengan PSA, tingkat keparahan
penyakit asma seseorang dapat diketahui.

Gambar 5.12. Penggunaan bronkoskop

Bronkoskop (bronchoscope) juga merupakan teknologi yang berhubungan dengan


sistem pernapasan. Bronkoskop dapat digunakan untuk mengambil contoh jaringan dan
lendir dalam saluran pernapasan yang diduga ada gangguan atau kelainan. Selain itu,
bronkoskop dapat digunakan untuk mengetahui secara rinci keadaan saluran trakea,
bronkus, dan bronkiolus.

Rangkuman
1. Terdapat dua proses pernapasan, yaitu inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi merupakan
proses masuknya udara ke dalam saluran pernapasan. Adapun ekspirasi adalah
proses keluarnya udara dari saluran pernapasan.
2. Sistem pernapasan manusia didukung oleh organ- organ pernapasan yaitu hidung,
faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, dan alveolus. Bronkus, bronkiolus, dan
alveolus membentuk satu struktur yang disebut paru-paru.
3. Pada manusia, pernapasan dapat diatur oleh sistem saraf. Pusat pengaturan napas
terletak di medula oblongata dan pons varoli.
4. Pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi di dalam paru-paru dan jaringan
tubuh. Pertukaran gas tersebut terjadi secara difusi. Difusi gas tersebut terjadi
karena adanya perbedaan tekanan parsial O2 dan CO2 yang berbeda-beda.

137
5. Terdapat beberapa gangguan dan penyakit yang dapat terjadi pada sistem
pernapasan manusia, seperti kanker paru-paru, asma, tuberculosis (TBC), dan
bronkitis.

Evaluasi Kompetensi
I. Pilih salah satu jawaban yang benar!
1. Alat pernapasan manusia terdiri atas ....
a. hidung, trakea, laring, dan paru-paru
b. hidung, faring, trakea, dan paru-paru
c. hidung, faring, laring, trakea, dan paru-paru
d. hidung, larin, dan paru-paru
e. hidung, faring, laring, dan paru-paru
2. Proses pertukaran udara antara udara di dalam darah dan udara di atmosfer
disebut ....
a. pernapasan internal
b. pernapasan eksternal
c. pernapasan selular
d. pernapasan dada
e. pernapasan perut
3. Berikut ini adalah proses yang terjadi pada saat ekspirasi, kecuali ....
a. otot diagfragma kontraksi
b. otot diagfragma relaksasi
c. otot antartulang rusuk relaksasi
d. volume rongga dada mengecil
e. tulang-tulang rusuk turun
4. Pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi karena adanya ....
a. kontraksi otot
b. kontrol pernapasan
c. perbeaan tekanan
d. perbedaan aktivitas
e. sistem pencernaan
5. Penyakit pada sistem pernapasan akibat infeksi bakteri Mycobacterium
tuberculosis adalah ....

138
a. asma
b. kanker paru-paru
c. TBC
d. bronkhitis
e. batuk

Perhatikan gambar berikut!

6. Konsentrasi oksigen pada nomor 1, 2, dan 3 secaraberturut-turut adalah ....


a. rendah, tinggi, rendah
b. tinggi, rendah, tinggi
c. rendah, tinggi, tinggi
d. rendah, rendah, tinggi
e. tinggi, tinggi, tinggi
7. Peristiwa yang terjadi setelah seseorang melakukan olahraga adalah ....
DetakJantung LajuPernapasan
a. menurun menurun
b. menurun meningkat
c. meningat menurun
d. meningat meningkat
e. stabil stabil

8. Udara yang masuk atau keluar waktu kita bernapas normal disebut udara
….
a. residu
b. komplementer
c. cadangan
d. cadangan pernapasan
e. tidal

139
9. Batas antara rongga dada dan rongga perut adalah ….
a. diafragma
b. nasofaring
c. mukus
d. pleura
e. orofaring

Untuk menjawab pertanyaan nomor 10 hingga nomor 13, perhatikan gambar


berikut!

10. Udara dihangatkan, dilembapkan, dan disaring pada organ yang ditunjukkan
oleh ....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
11. Pembatas antara rongga dada dan perut yang ditunjukkan label 6 dan
disebut ....
a. pleura
b. diafragma
c. parietal

140
d. perikardium
e. visceral

12. Saluran yang disusun dari tulang- tulang rawan yang berbentuk cincin
ditunjukkan nomor ....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

13. Gambar yang ditunjukkan label 4 dan disebut ....


a. faring
b. laring
c. trakea
d. bronkus
e. bronkiolus

14. Alat yang berfungsi untuk mengetahui keadaan saluran pernapasan secara
rinci tanpa melakukan operasi adalah ....
a. PSA (pulmonary sound analyzer)
b. stetoskop
c. robot RONAF
d. tabung oksigen
e. bronkoskop

15. Energi yang dihasilkan dari pernapasan seluler adalah berupa ....
a. ATP
b. penarikan ion H+ dari substrat
c. enzim
d. glikogen
e. mitokondria

16. Kelainan berupa pembengkakan pada rongga hidung disebut ....

141
a. asam
b. sinusitis
c. bronkitis
d. diteri
e. emfisema

17. Di bawah ini adalah beberapa pernyataan tentang mekanisme


pernapasan:
(1) Otot antartulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk naik, volume dada
membesar, tekanan udara turun, udara masuk.
(2) Otot sekat rongga dada mengerut, volume rongga dada mengecil, udara
keluar.
(3) Otot antartulang rusuk kendur, tulang rusuk turun, volume rongga dada
mengecil, tekanan bertambah, akibatnya udara keluar.
(4) Otot sekat rongga dada mendatar, volume rongga dada membesar, udara
masuk.
Pernyataan yang benar tentang mekanisme pernapasan dada adalah ….
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
e. 3 dan 4

18. Rangsangan yang mengatur cepat lambatnya gerakan pernapasan adalah ....
a. rangsangan pusat saraf
b. Fe dalam eritrosit
c. H2O dalam darah
d. CO2 dalam darah
e. Kadar O2 dalam darah

19. Kontraksi otot antarrusuk pada proses pernapasan manusia menyebabkan ....
a. tulang-tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar, dan terjadi
inspirasi

142
b. tulang-tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar, dan terjadi
ekspirasi
c. tulang-tulang rusuk mengendur, rongga dada membesar, dan terjadi
inspirasi
d. tulang-tulang rusuk mengendur, rongga dada mengecil, dan terjadi
inspirasi
e. diafragma mendatar, rongga dada membesar, dan terjadi inspirasi

20. Dalam keadaan istirahat, udara yang dimasukkan ke dalam paru- paru
(alveolus) melalui inspirasi sebanyak ... cm3.
a. 500
b. 1.000
c. 1.500
d. 3.500
e. 4.500

II. Jawablah dengan singkat dan jelas!


1. Sebut dan jelaskan organ-organ yang menyusun sistem perna- pasan pada
manusia!
2. Ada berapa macam cara pernapasan yang dapat Anda lakukan?
Jelaskan prosesnya masing-masing!
3. Jelaskan mengenai volume udara paru-paru!
4. Sebutkan dan jelaskan kelainan atau penyakit pada sistem pernapasan!
5. Pada kasus korban tenggelam, seringkali disebutkan bahwa paru-parunya
terisi air. Mengapa korban meninggal dunia jika paru-parunya terisi air?

143
BAB 6

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA


Peta Konsep
Sistem Ekskresi

Hati Kulit Paru-paru Ginjal

Garam dan
Empedu senyawa Air dan CO2 Urine
organik

Filtrasi

Reabsorpsi

Augmentasi

Tujuan Pembelajaran Kata Kunci

Setelah mempelajari materi yang terdapat dalam bab ini diharapkan Anda Ginjal
mampu menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta Paru-paru
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia. Kulit
Hati
Urine
Osmoregulasi
Filtrasi
Reabsorpsi
Augmentasi

144
Di dalam tubuh manusia terjadi metabolisme. Metabolisme merupakan proses
molekul suatu zat dalam sel dari bentuk sederhana ke bentuk kompleks atau sebaliknya.
Metabolisme tidak menghasilkan bahan-bahan yang bermanfaat bagi tubuh. Jika bahan-
bahan tersebut terus berada di dalam tubuh kita, akan terjadi ketidakseimbangan kimia di
dalam tubuh kita. Ketidakseimbangan tersebut akan mengganggu proses-proses
metabolisme yang lain. Proses pengeluaran bahan-bahan sisa metabolisme ini disebut
ekskresi, dan sistem yang mengaturnya disebut dengan sistem ekskresi.

A.Sistem Ekskresi
Ekskresi membantu menjaga homeostasis dengan mempertahankan lingkungan
dalam tubuh agar tetap stabil dan bebas dari materi-materi yang membahayakan. Dalam
sistem eksresi manusia terdapat organ-organ berupa ginjal, kulit, hati, ginjal dan paru-paru.
Manusia memiliki organ ekskresi yang kompleks dibandingkan dengan makhluk
hidup lainnya. Organ-organ ekskresi tersebut sangat penting dalam menjalankan fungsinya,
seperti mengeluarkan sisa-sisa metabolisme, mengatur homeostatis tubuh, dan mengatur
kadar pH cairan tubuh.
1. Ginjal
Ginjal merupakan organ yang berbentuk menyerupai kacang merah. Ginjal pada
manusia memiliki ukuran panjang 10-12 cm, lebar 5-6 cm, dan tebal 3-4 cm dengan berat
sekitar 140 gram. Organ ini terletak di dekat ruas-ruas tulang belakang bagian pinggang.
Ginjal pada manusia terdiri atas satu pasang (kiri dan kanan). Ginjal kanan terletak sedikit
lebih rendah dari ginjal kiri. Hal ini disebabkan di atas ginjal kanan terdapat hati. Ginjal
terdiri atas tiga bagian, yaitu korteks, medula, dan pelvis.
Sebagai salah satu organ ekskresi, peran ginjal sangat penting dan tak dapat
digantikan oleh organ lain. Jika seseorang mengalami disfungi ginjal, maka ia harus
menggunakan alat pengganti untuk menjalankan fungsinya, yaitu dengan melakukan
transplantasi (pencangkokan) ginjal yang baru. Jika tidak, maka orang itu harus menjalani
cuci darah seumur hidup. Dengan demikian kita harus berusaha menjaga organ ini agar
tidak mengalami kerusakan (gangguan).
Fungsi Ginjal dalam Tubuh Manusia ada 6 yaitu:
a. Menyaring/Membersihkan Darah
Bagian ginjal yang menjalankan fungsi ini adalah nefron. Manusia tanpa ginjal
akan meninggal, sebab tubuhnya diracuni oleh kotoran yang dihasilkan tubuhnya sendiri.

145
b. Mengatur Volume Darah
Darah dapat mengatur jumlah cairan yang terlarut dalam darah sehingga volume
dipertahankan untuk selalu seimbang di dalam tubuh. Tanpa kontrol dari ginjal ini, maka
kemungkinan terburuk tubuh menjadi kering karena kekurangan cairan atau tubuh
tenggelam karena kebanyakan cairan yang menumpuk tak terbuang.

Sumber : https://www.siswapedia.com/
Gambar 6.1 Struktur ginjal dan nefron

c. Mendaur Ulang Air, Mineral, Glukosa, dan Gizi


Ginjal akan mempertahankan zat-zat penting yang ikut masuk ke dalam nefron
bersama cairan darah, lalu mengembalikannya ke peredaran darah. Tapi ginjal tidak
menyerap kembali zat-zat ini jika jumlahnya berlebih dalam darah.
d. Mengatur Keseimbangan Kandungan Kimia Darah
Salah satu contoh fungsi pengatur adalah mengatur kadar garam dalam darah.
Garam cenderung mengikat air sehingga jika kadar dalam gula darah berlebih
mengakibatkan penumpukan cairan yang berlebihan dalam darah dan rongga sela antarsel
tubuh. Jika demikian, maka anggota tubuh seperti wajah, tangan, dan kaki akan
membengkak. Akibat lain adalah memperberat tugas jantung dalam memompa darah
karena adanya cairan dalam darah tersebut. Berdasarkan alasan itu maka ginjal akan
mengeluarkan kadar garam yang berlebih dalam darah agar seimbang kembali.
Ginjal juga mengatur kadar kalium dalam darah. Apabila kadar kalium dalam darah
berkurang, maka ginjal akan menyerap kembali kalium tersebut. Sebaliknya, jika jumlah
kalium berlebih ginjal akan membuangnya. Zat lain yang perlu dijaga keseimbangannya
adalah urea yang merupakan limbah pencernaan protein, karena urea yang berlebih dapat
mengakibatkan keracunan yang disebut penyakit uremia.
e. Menjaga Darah agar tidak Terlalu Asam
Ginjal berperan dalam menjaga pH darah agar tidak terlalu asam.

146
f. Penghasil Hormon
Hormon yang dihasilkan adalah hormon eritroprotein yang berfungsi untuk
merangsang peningkatan laju pembentukan sel darah merah oleh sumsum tulang.

Sumber : http://www.softilmu.com/2015/
Gambar 6.2 Proses pe mbentukan urin di nefron ginjal

Ginjal mengandung jutaan unit fungsional terkecil yang disebut nefron. Setiap
nefron terdiri atas saluran (tubulus) nefron yang berhubungan dengan pembuluh darah.
Nefron merupakan miniatur (bentuk kecil) dari fungsi ginjal. Nefron berbentuk seperti
cacing berkepala besar dengan tubuh bagaikan elang yang berkelok-kelok. Pada bagian
kepala terdapat saringan halus yang hanya dapat dilewati oleh zat-zat tertentu saja. Sel
darah dan protein darah tidak dapat melewati saringan ini karena ukurannya lebih besar.
Nefron bekerja dengan cara mengolah sejumlah darah menjadi urin. Setiap nefron
memiliki ujung dan pangkal pada bagian korteks. Pada nefron terdapat pula Kapsula
Bowman, suatu bagian berbentuk seperti mangkuk. Di dalam Kapsula Bowman terdapat
suatu kumpulan pembuluh darah kapiler yang disebut glomerulus. Glomerulus berfungsi
dalam filtrasi darah untuk pembentukan urin. Nefron memiliki tiga bagian saluran (tubulus)
yaitu tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, dan tubulus kontortus distal. Pada
ujung lainnya dari nefron terdapat tubulus kolektivus (saluran pengumpul).
Dalam sistem ekskresi manusia, nefron berperan dalam pembentukan urin sebagai
hasil dari pengolahan zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan tubuh lagi.
Pembentukan urin terjadi melalui tiga proses, yaitu:
1) Filtrasi

147
Darah yang masuk ke glomerulus akan mengalami proses filtrasi. Air dan molekul-
molekul kecil lainnya masuk dari kapiler menuju saluran-saluran pada nefron melalui
glomerulus. Penyaringan terjadi tepatnya di kapsul Bowman yang berada di badan
malpighi. Setelah penyaringan, terbentuklah filtrat glomerulus yang disebut urin primer. Di
dalam urin primer ini masih terkandung banyak zat yang diperlukan oleh tubuh seperti air,
glukosa, garam-garam, asam amino dan ion-ion lainnya. Sebanyak 99% filtrat glomerulus
ini nantinya masih akan diserap kembali.
2) Reabsorbsi
Urin primer dari glomerulus tersebut akan masuk ke tubulus kontortus proksimal.
Pada tubulus kontortus proksimal, glukosa dan asam amino dari filtrat akan direabsorpsi
menuju kapiler. Selanjutnya proses reabsorbsi terjadi di lengkung Henle. Lengkung Henle
akan membawa filtrat ke bagian medula dan kembali ke bagian korteks. Air akan
meninggalkan tubulus dengan cara berosmosis ke dalam darah melewati pembuluh kapiler
di sekitar tubulus. Hal ini disebabkan cairan interstitial (darah) pada bagian medula
memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan pada filtrat. Pada bagian lengkung
Henle ascenden (naik), reabsorpsi air akan berhenti karena tubulus tersebut impermeabel
(tidak dapat ditembus) terhadap air. Pada bagian ini, terjadi reabsorpsi NaCl dari filtrat
menuju darah. Sisanya akan membentuk urin sekunder, di mana tidak terdapat lagi zat yang
berguna melainkan kadar urea yang terkandung tinggi.Urin sekunder kemudian dialirkan
ke dalam tubulus distal dan menuju tubulus kolektivus.
Reabsorpsi NaCl kembali terjadi di tubulus kolektivus, di mana proses ini akan
menentukan kadar garam di dalam urin. Pada bagian medula, tubulus kolektivus menjadi
permeabel (dapat ditembus) terhadap urea. Akibatnya, urea akan direabsorpsi menuju
darah. Beberapa tubulus kolektivus akan bermuara di bagian pelvis yang kemudian akan
menuju ureter sebelum akhirnya sampai di kantung kemih. Urin akan ditampung pada
kantung kemih sebelum akhirnya dikeluarkan melalui uretra.
3) Augmentasi
Proses augmentasi, yaitu penyerapan air dan penambahan zat-zat seperti ion H+,
K+, kreatinin dan urea dalam urin sehingga urin hanya berisi zat-zat yang benar-benar sudah
tidak berguna lagi. Kelebihan H+ di dalam darah akan disekresikan kembali ke dalam filtrat.
Hal ini bertujuan untuk menjaga darah agar tidak menjadi asam. Selain itu bahan-bahan
dari racun di dalam darah akan dihilangkan. Melalui proses augmentasi, akan terbentuk
urin yang sesungguhnya. Urin ini dikumpulkan melalui tubulus kolektivus ke rongga ginjal
kemudian dialirkan ke kandung kemih atau vesika urinaria, melalui saluran ureter.

148
Urin yang telah diekskresikan ginjal mengandung zat-zat seperti berikut.
(a) Ureum. Ureum merupakan hasil akhir dari metabolisme protein. Ureum berasal
asam amino yang tidak mengandung asam amoniak lagi, karena amoniaknya sudah
dipindahkan ke hati. Ureum disekresikan rata-rata 30 gram per hari.
(b) Kreatin. Kreatin merupakan zat hasil buangan dari otot.
(c) Asam urat. Asam urat memiliki kadar normal dalam darah kurang lebih 2–3 mg
setiap 100 cc. Dari jumlah asam urat di atas sekitar 1,5–2 mg akan dikeluarkan
melalui urin setiap hari.
(d) Natrium klorida (garam dapur). Garam seperti natrium dan kalium klorida masuk
ke dalam tubuh melalui makanan, untuk mengimbangi jumlah yang masuk melalui
mulut maka zat ini akan dikeluarkan melalui urin.
Pembentukan urin sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik bagian eksternal
maupun internal, antara lain:
(a) Jumlah air yang diminum, semakin banyak air yang diminum jumlah urin semakin
banyak. penyerapan air ke dalam darah sedikit, sehingga pembuangan air
jumlahnya lebih banyak dan air kencing akan terlihat bening dan encer. Sebaliknya
apabila sedikit air yang diminum, akibatnya penyerapan air ke dalam darah akan
banyak sehingga pembuangan air sedikit dan air kencing berwarna lebih kuning.
(b) Jumlah garam yang dikeluarkan dari darah supaya tekanan osmotik tetap, semakin
banyak konsumsi garam maka pengeluaran urin semakin banyak.
(c) Konsentrasi hormon insulin, jika konsentrasi insulin rendah, orang akan sering
mengeluarkan urin. Kasus ini terjadi pada orang yang menderita kencing manis.
(d) Hormon antidiuretik (ADH), hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian
belakang. Jika darah sedikit mengandung air, maka ADH akan banyak
disekresikan ke dalam ginjal, akibatnya penyerapan air meningkat sehingga urin
yang terjadi pekat dan jumlahnya sedikit. Sebaliknya, apabila darah banyak
mengandung air, maka ADH yang disekresikan ke dalam ginjal berkurang,
akibatnya penyerapan air berkurang pula, sehingga urin yang terjadi akan encer
dan jumlahnya banyak.
(e) Suhu lingkungan. Ketika suhu sekitar dingin, maka tubuh akan berusaha untuk
menjaga suhunya dengan mengurangi jumlah darah yang mengalir ke kulit
sehingga darah akan lebih banyak yang menuju organ tubuh, di antaranya ginjal.
Apabila darah yang menuju ginjal jumlahnya samakin banyak, maka pengeluaran
air kencing pun banyak.

149
(f) Gejolak emosi dan stress. Jika seseorang mengalami stress, biasanya tekanan
darahnya akan meningkat sehingga banyak darah yang menuju ginjal. Selain itu,
pada saat orang berada dalam kondisi emosi, maka kandung kemih akan
berkontraksi. Dengan demikian, timbul hasrat ingin buang air kecil.
(g) Minuman alkohol dan kafein. Alkohol dapat menghambat pembentukan hormon
antidiuretika. Seseorang yang banyak minum alkohol dan kafein, maka jumlah air
kencingnya akan meningkat.

2. Kulit
Kulit pada manusia memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai pelindung tubuh,
pengatur suhu tubuh, peraba, tempat sintesis vitamin D, serta pelindung jaringan di
bawahnya. Dalam kajian ekskresi, kulit berfungsi mengeluarkan sisa metabolisme berupa
garam dan senyawa lainnya dalam bentuk keringat.

Sumber : https://brainly.co.id/
Gambar 6.3 Struktur kulit dan lapisan -lapisannya

Kulit manusia tersusun atas dua lapisan jaringan, yaitu epidermis dan dermis.
Epidermis tersusun atas lapisan sel-sel epitel. Apabila lapisan sel epitel paling atas rusak
atau mati, akan digantikan oleh sel-sel epitel yang baru.
a. Epidermis (Kutilkula)
Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit, yang memiliki struktur tipis dengan
ketebalan sekitar 0,07 mm. Epidermis terdiri atas beberapa lapisan, yaitu stratum korneum
(lapisan tanduk), stratum lusidum, stratum granulosum, dan stratum germinativum.

150
Sumber : http://hadijah -arsyad.blogspot.co.id/
Gambar 6.4 Struktur Lapisan Epidermis

1) Stratum Korneum
Stratum korneum (lapisan zat tanduk) adalah lapisan sel-sel epidermis (sel epitel
selapis pipih) yang mati dan menumpuk menjadi berlapis-lapis. Letak lapisan ini berada
paling luar dan merupakan kulit mati. Jaringan epidermis ini disusun oleh 50 lapisan sel-
sel mati, dan akan mengalami pengelupasan secara perlahan-lahan, digantikan dengan sel
yang baru.
2) Stratum Lusidum
Stratum lusidum merupakan lapisan bening di bawah stratum korneum kulit tebal
seperti pada telapak tangan dan telapak kaki. Sel-sel dari stratum lusidum rata dan
mengandung zat berminyak yang merupakan hasil dari disintegrasi lisosom. Zat ini
memberikan sifat bahan air stratum lusidum sehingga disebut lapisan penghalang kulit.
3) Stratum Granulosum
Stratum granulosum adalah lapisan sel yang mengandung pigmen melanin yang
berpengaruh terhadap warna kulit. Stratum granulosum yang menghasilkan pigmen warna
kulit, disebut melamin. Lapisan ini terdiri atas sel-sel hidup dan terletak pada bagian paling
bawah dari jaringan epidermis.
Stratum granulosum berfungsi melakukan “pengecatan” terhadap kulit dan rambut.
Semakin banyak melanin yang dihasilkan dari sel-sel ini, maka warna kulit akan menjadi
semakin gelap. Selain memberikan warna pada kulit, melanin juga berfungsi melindungi
sel-sel kulit dari sinar ultraviolet matahari yang dapat membahayakan kulit. Walaupun
sebenarnya dalam jumlah yang tepat sinar ultraviolet ini bermanfaat untuk mengubah

151
lemak tertentu di kulit menjadi vitamin D, tetapi dalam jumlah yang berlebihan sangat
berbahaya bagi kulit.
Kadang-kadang seseorang menghindari sinar matahari di siang hari yang terik,
karena ingin menghindari sinar ultraviolet. Hal ini disebabkan karena sinar ultraviolet dapat
membuat kulit semakin hitam. Berdasarkan riset, sinar ultraviolet dapat merangsang
pembentukan melanosit menjadi lebih banyak untuk tujuan perlindungan terhadap kulit.
Sedangkan jika kita lihat seseorang mempunyai kulit kuning langsat, ini disebabkan orang
tersebut memiliki pigmen karoten.
4) Stratum germinativum
Stratum germinativum sering dikatakan sebagai sel hidup karena lapisan ini
merupakan lapisan yang aktif membelah. Sel-selnya membelah ke arah luar untuk
membentuk sel-sel kulit teluar. Sel-sel yang baru terbentuk akan mendorong sel-sel yang
ada di atasnya selanjutnya sel ini juga akan didorong dari bawah oleh sel yang lebih baru
lagi. Pada saat yang sama sel-sel lapisan paling luar mengelupas dan gugur.
b. Dermis (Kulit Jangat)
Jaringan dermis memiliki struktur yang lebih rumit daripada epidermis, yang
terdiri atas banyak lapisan. Jaringan ini lebih tebal daripada epidermis yaitu sekitar 2,5 mm.
Dermis dibentuk oleh serabut-serabut khusus yang membuatnya lentur, yang terdiri atas
kolagen, yaitu suatu jenis protein yang membentuk sekitar 30% dari protein tubuh. Kolagen
akan berangsur-angsur berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Itulah sebabnya
seorang yang sudah tua tekstur kulitnya kasar dan keriput.Lapisan dermis terletak di bawah
lapisan epidermis.Lapisan dermis terdiri atas bagian-bagian berikut.

Sumber : http://www.softilmu.com/
Gambar 6.5 Struktur lapisan kulit dermis

152
1) Akar Rambut
Di sekitar akar rambut terdapat otot polos penegak rambut (Musculus arektor pili),
folikel rambut yang menghasilkan rambut dan ujung saraf indera perasa nyeri. Udara dingin
akan membuat otot-otot ini berkontraksi dan mengakibatkan rambut akan berdiri. Adanya
saraf-saraf perasa mengakibatkan rasa nyeri apabila rambut dicabut.
2) Pembuluh Darah
Pembuluh darah banyak terdapat di sekitar akar rambut. Melalui pembuluh darah
ini akar-akar rambut mendapatkan makanan, sehingga rambut dapat tumbuh.
3) Kelenjar Minyak (Glandula Sebasea)
Kelenjar minyak terdapat di sekitar akar rambut. Minyak yang dihasilkan oleh
kelenjar di sekitar folikel rambut berfungsi menjaga permukaan kulit agar tetap lembap dan
menjaga agar rambut tidak kering.
4) Kelenjar Keringat (Glandula Sudorifera)
Kelenjar keringat dapat menghasilkan keringat. Kelenjar keringat berbentuk botol
dan bermuara di dalam folikel rambut. Bagian tubuh yang banyak terdapat kelenjar keringat
adalah bagian kepala, muka, sekitar hidung, dan lain-lain. Kelenjar keringat tidak terdapat
dalam kulit tapak tangan dan telapak kaki.
Kelenjar keringat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian pangkal berbentuk
gulungan anyaman yang terletak di dermis, dan bagian saluran yang berujung di permukaan
kulit (epidermis). Bagian pangkal yang bergulung tersebut dikelilingi oleh kapiler darah.
Melalui kapiler darah tersebut kelenjar keringat menyerap cairan di jaringan. Cairan
tersebut kemudian dikeluarkan sebagai keringat.
5) Serabut Saraf
Pada lapisan dermis terdapat puting peraba yang merupakan ujung akhir saraf
sensoris. Ujung-ujung saraf tersebut merupakan indera perasa panas, dingin, nyeri, dan
sebagainya. Jaringan dermis dapat menghasilkan zat feromon, yaitu suatu zat yang
memiliki bau khas pada seorang wanita maupun laki-laki. Feromon ini dapat memikat
lawan jenis.
Sebagai alat ekskresi, kulit mengeluarkan keringat. Keringat terdiri atas air dan
garam-garam mineral (terutama NaCl, itu sebabnya keringat terasa asin), serta sedikit
sampah buangan, seperti urea, asam urat, dan amonia. Keringat dikeluarkan tubuh dalam
jumlah besar ketika melakukan kegiatan berat dan berada di lingkungan yang panas.
Pengeluaran keringat juga dipengaruhi oleh makanan, keadaan kesehatan, dan emosi.

153
Ekskresi keringat berkaitan juga dengan upaya tubuh dalam menjaga kestabilan
suhu tubuh. Ketika suhu tubuh naik, suhu darah akan meningkat dan merangsang kelenjar
hipotalamus di otak. Hormon yang disekresikan kelenjar ini masuk ke darah dan
merangsang pembuluh darah untuk melebar sehingga kecepatan aliran darah menurun dan
kelenjar keringat memproduksi keringat. Dengan demikian, suhu tubuh akan menurun.
Kulit dapat mengalami gangguan, di antaranya, jerawat, bisul, flek (noda hitam)
dan kanker kulit. Timbulnya jerawat dan bisul disebabkan karena produksi kelenjar minyak
yang berlebihan sehingga menyumbat salurannya. Karena saluran keluarnya tersumbat
maka banyak minyak yang tertinggal di dalam kulit dan menjadi makanan bagi bakteri
tertentu, maka muncullah jerawat atau bisul. Flek atau noda hitam di wajah, dapat terjadi
karena daerah-daerah tertentu yang bersifat peka terhadap sinar ultraviolet matahari,
sehingga merangsang pigmentasi dan membentuk bercak hitam. Kecenderungan ini terjadi
pada orang yang berkulit putih. Adapun kanker kulit dapat juga disebabkan oleh sinar
ultraviolet yang berlebihan.
Jaringan kulit dapat mengalami kelainan misalnya luka bakar. Akibat luka bakar
ini protein jaringan terdenaturasi. Gejalanya adalah bengkak, merah, melepuh, dan
menyebabkan rasa sakit di kulit. Luka bakar jika dibiarkan akan menyebabkan infeksi pada
jaringan kulit dan gangguan pernapasan. Hal-hal yang perlu diketahui untuk memberikan
pertolongan pada luka bakar yang ringan antara lain adalah:.
a. Mencelupkan luka bakar ke dalam air dingin untuk mengurangi rasa sakit.
b. Kulit melepuh yang telah pecah dibersihkan dengan sabun dan air kemudian diberi
obat jenis perak sulfadiasin.
c. Lepuh yang pecah tidak perlu dipecahkan karena dapat mengakibatkan infeksi
kuman.
d. Minum obat antibiotika.
Apabila luka bakar tersebut parah yang harus dilakukan:
a. Luka – luka dibersihkan agar tidak terinfeksi kuman;
b. Diberi antibiotic;
c. Jika shock diberi infuse;
d. Apabila mengenai saluran pernapasan, lakukan pernapasan buatan agar tidak sesak
napas;

3. Hati

154
Hati merupakan organ yang terletak di sebelah komponen kanan atas rongga perut
di bawah diafragma. Hati pada manusia berukuran sebesar kepalan tangan dengan berat ±
2 kg. Hati terdiri atas lobus kiri dan kanan. Hati terletak di dalam rongga perut dan
merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh kita. Hati dilindungi oleh selaput tipis pada
bagian luar yang disebut kapsula hepatis. Di dalam hati terdapat kelenjar empedu dan
pembuluh darah yang dipersatukan oleh selaput tipis yang disebut Kapsula Gilson. Sel-sel
hati bersatu membentuk lobula terdapat kuranglebih 100 ribu lobula. Masing-masing lobula
ini mempunyai panjang diameter antara 0,8-2 mm. Antara lobula satu dengan yang lain
dipisahkan oleh ruangan-ruangan yang disebut lakuna. Di dalam hati juga terdapat sel-sel
histiosit yang berfungsi untuk merombak sel darah merah yang telah tua.
Hati adalah kelenjar tubuh yang juga berfungsi sebagai organ ekskresi, yaitu untuk
mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan ke dalam empedu dan urin.
Selain itu, hati juga berfungsi sebagai berikut.
a. Menawarkan Racun
Tanpa hati, manusia akan mati terbunuh oleh racun yang masuk ke dalam tubuh.
Racun-racun tersebut dapat berasal dari obat-obatan, alkohol, asam laktat, dan zat amonia.
Salah satu proses metabolisme di dalam tubuh akan memberikan hasil samping berupa
asam laktat yang dapat merugikan tubuh. Penumpukan asam laktat ditandai dengan rasa
pegal pada otot. Hati akan mengubah asam laktat ini menjadi glikogen yaitu sejenis
karbohidrat yang dapat digunakan sebagai sumber energi yang disimpan di dalam otot.
Pada proses metabolisme protein akan dihasilkan produk sampingan berupa zat
amonia. Zat ini bersifat racun dan membahayakan tubuh. Tetapi kemudian hati
mengubahnya menjadi urea dan dikeluarkannya bersama dengan air kencing.
b. Tempat Pembentukan dan Pembongkaran Sel Darah Merah
Hati akan dilewati darah kurang lebih 1,4 liter setiap menit. Pada saat darah
melewati hati tersebut maka akan mengalami “pencucian”, sekitar 3 juta sel darah merah
mati setiap detik dan ini akan dilebur dan hasil peleburannya akan disimpan untuk didaur
ulang sebagai bahan baku dalam membuat sel darah merah baru serta sebagai bahan baku
zat empedu.
c. Tempat Pembentukan dan Pembongkaran Protein
Protein larut dalam plasma darah, sekitar 50 gram protein per hari dihasilkan oleh
hati.
d. Mengubah Glukosa Menjadi Glikogen atau Sebaliknya

155
Fungsi hati adalah mengatur kadar gula dalam darah, karena kadar gula darah yang
tidak tepat akan berakibat fatal bagi tubuh. Pada saat gula darah dalam tubuh naik maka
hati mengubahnya ke bentuk glikogen, dan sebaliknya pada saat gula darah turun, glikogen
diubah menjadi glukosa.
e. Menghasilkan Zat yang Melarutkan Lemak
Hati menghasilkan sekitar 0,5-1 liter zat empedu setiap hari. Zat inilah yang dapat
melarutkan lemak. Telah dijelaskan di depan bahwa sel darah yang mati akan didaur ulang
sebagai bahan baku untuk membuat sel darah merah dan zat empedu. Zat empedu ini
memiliki pigmen warna merah yang disebut dengan bilirubin dan hijau yang disebut
dengan biliverdin.
Orang yang mengalami kelainan pada hati, kadang-kadang kulit dan matanya
berwarna kuning, yang disebut dengan penyakit kuning (jaundice). Ini disebabkan karena
pigmen warna empedu keluar berlebihan dan membanjiri peredaran darah.

f. Menyimpan Vitamin
Apabila vitamin yang ada dalam tubuh jumlahnya melebihi kebutuhan, maka
kelebihan vitamin tersebut tersimpan di dalam hati. Pada saat tertentu ketika tubuh
memerlukan maka vitamin tersebut akan keluar dari hati. Jenis-jenis vitamin tersebut
antara lain vitamin A, D, E, B12.
Dalam proses ekskresi, hati berfungsi menghasilkan cairan empedu. Cairan
empedu mengandung beberapa bahan, seperti garam-garam empedu, bilirubin, kolesterol,
mineral, dan air.Bilirubin merupakan hasil perombakan hemoglobin darah yang
berlangsung di dalam hati. Hemoglobin pada sel-sel darah merah yang rusak akan dipecah
menjadi heme dan globin, serta zat besi. Globin dan zat besi akan digunakan kembali oleh
tubuh. Adapun hemin diubah menjadi bilirubin. Di dalam hati, bilirubin tersebut diubah
menjadi urobilin yang akan diserap kembali oleh usus. Urobilin tersebut akan
diekskresikan oleh ginjal di dalam urin. Urobilin memberikan warna kuning pada urin,
sedangkan bilirubin memberikan warna kuning pada feses.

156
Sumber : https://geoweek.wordpress.com/
Gambar 6.6 Struktur hati

4. Paru-Paru
Pada pelajaran sebelumnya, kita mengenal bahwa paru-paru berperan sebagai
organ pada sistem pernapasan. Pada sistem pernapasan, paru-paru berfungsi menarik O2
dari atmosfer ke dalam tubuh dan mengeluarkan CO2 dari darah ke atmosfer (luar tubuh).
Oleh karena itu, paru-paru dapat dimasukkan ke dalam organ ekskresi karena berfungsi
mengeluarkan CO2 dan uap air hasil metabolisme sel-sel tubuh.
Paru-paru berperan dalam proses ekskresi karena paru-paru mengeluarkan gas karbon
dioksida dan air melalui proses respirasi. Dalam paru-paru, terdapat alveoli tempat
terjadinya pertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida. Dinding alveoli dan kapiler
sangat tipis dan basah sehingga memudahkan pertukaran gas. Setelah udara masuk ke
alveolus, oksigen masuk melalui dinding alveolus dan segera memasuki dinding kapiler
darah. Sebaliknya, karbon dioksida dan air terlepas dari darah dan masuk ke alveoli untuk
selanjutnya dikeluarkan dari dalam tubuh.

B. Gangguan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi


Gangguan dan penyakit pada sistem ekskresi yang umum terjadi antara lain sebagai
berikut.

1. Sistitis (Cystitis). Sistitis adalah peradangan yang terjadi di kantung urinaria.


Biasanya, terjadi karena infeksi oleh bakteri yang masuk ke dalam tubuh.

157
2. Hematuria, terjadi ketika ditemukan eritrosit dalam urine. Penyebabnya
bermacam-macam, seperti adanya batu dalam ginjal, tumor di renal pelvis, ureter,
kandung kemih, kelenjar prostat atau uretra.
3. Glomerulonefritis adalah peradangan yang terjadi di glomerulus sehingga proses
filtrasi darah terganggu.
4. Batu ginjal adalah adanya objek keras yang ditemukan di pelvis renalis ginjal.
Komposisi batu ginjal adalah asam urat, kalsium oksalat, dan kalsium fosfat. Batu
ginjal terjadi karena terlalu banyak mengonsumsi garam mineral, tetapi sedikit
mengonsumsi air. Batu ginjal tersebut sering mengakibatkan iritasi dan pendarahan
pada bagian ginjal yang kontak dengannya.
5. Gagal ginjal, terjadi karena ketidakmampuan ginjal untuk melakukan fungsinya
secara normal. Hal ini dapat terjadi karena senyawa toksik, seperti merkuri,
arsenik, karbon tetraklorida, insektisida, antibiotik, dan obat penghilang sakit pada
tingkat yang tinggi. Gagal ginjal dapat diatasi dengan dialisis. Kita lebih
mengenalnya sebagai proses cuci darah. Jika kerusakan ginjal sangat parah, dapat
dilakukan transplantasi ginjal yang baru.

Sumber : https://www.amazine.co/
Gambar 6.7 Pasien gagal ginjal yang sed ang menjalani proses cuci darah(dialisis)

6. Dermatitis adalah suatu peradangan yang terjadi di kulit, yang berulang-ulang dan
sering kambuh. Contoh dermatitis yang umum adalah eksim.

158
Sumber : https://www.firstderm .com /
Gambar 6.8 Kulit yang mengalami eksim

7. Prostatis adalah peradangan di prostat. Akibat peradangan tersebut, penderitanya


sulit buang air seni.
8. Impetigo adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit ini
terjadi pada anak-anak, terutama pada mereka yang kekurangan gizi. Impetigo
ditandai dengan kulit yang berbintik-bintik berisi nanah yang biasanya timbul di
wajah dan tangan.
9. Penyakit kuning yang disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu karena
adanya penumpukan kolesterol dan membentuk batu empedu. Feses penderita akan
berwarna cokelat abu-abu, sedangkan darahnya kekuningan karena cairan empedu
masuk ke aliran darah.
10. Glikosuria, hematuria, dan albuminaria
Glikosuria adalah kelainan yang dicirikan dengan ditemukannya glukosa pada
urine. Hal tersebut menunjukkan adanya kelainan pada tubulus ginjal. Hematuria
adalah kelainan dengan tanda ditemukannya sel darah merah di dalam urine.
Penyebabnya adalah peradangan pada ginjal atau karena iritasi akibat bergesekan
dengan batu ginjal. Albuminaria adalah kelainan, yang ditandai dengan
ditemukannya zat putih telur (albumin) dalam urine. Hal tersebut disebabkan
kerusakan membran pada kapsula Bowman yang menyebabkan protein berukuran
besar seperti albumin dapat lolos dari filtrasi.
11. Diabetes Melitus
Pada penderita ini, urinnya mengandung gula. Di dalam tubuh penderita diabetes
melitus, terdapat kadar hormon insulin yang menurun. Akibat berkurangnya
hormon insulin, maka darah akan banyak mengandung glukosa. Glukosa dalam

159
darah yang berlebihan tidak semuanya mampu direabsorbsi sehingga masih ikut
bersama urin.
12. Diabetes Insipidus
Penyakit ini disebabkan karena jumlah ADH dalam tubuh seseorang menurun.
Penderita penyakit ini akan sering buang air kecil, bisa mencapai 20-30 kali lebih
banyak dari orang sehat.
13. Batu Ginjal
Batu ginjal terbentuk dari kalsium dan asam urat. Pemicu penyakit ini antara lain
karena sedikit minum dan sering menahan kencing, sehingga zat tersebut akan
mengendap. Selain itu, penyakit batu ginjal juga dapat disebabkan akibat kelainan
dalam metabolisme tubuh. Batu ginjal ini biasanya berada di dalam ginjal atau
kandung kencing.
14. Nefritis
Penyakit nefritis disebabkan adanya infeksi bakteri tertentu pada glomerulus,
akibatnya glomerulus akan mengalami gangguan. Pada keadaan ini, filtrat banyak
mengandung protein, sehingga urin masih mengandung protein. Selain itu, ureum
yang seharusnya terbuang, akan masuk kembali ke dalam darah dan aki- batnya
penyerapan air terganggu. Akhirnya, air akan tertimbun padakaki sehingga
menyebabkan kaki membengkak yang disebut edema. Apabila terjadi kelainan
pada ginjal yang menyebabkan disfungsi ginjal atau gagal ginjal, maka seseorang
harus menjalani cangkok ginjal atau melakukan cuci darah di samping merupakan
upaya untuk mengganti fungsi ginjal.

Rangkuman
1. Sistem ekskresi berfungsi mengeluarkan sisa hasil metabolisme yang sudah tidak
diperlukan tubuh. Jika tidak dikeluarkan, zat buangan tersebut dapat meracuni
tubuh.
2. Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas organ kulit, hati, paru-paru, dan ginjal.
Kulit mengekskresikan keringat. Hati mengekskresikan cairan empedu. Paru-paru
mengekskresikan CO2 dan air. Adapun ginjal mengeksresikan urine.
3. Proses pembentukan urine melalui tiga tahap, yaitu tahap filtrasi, reabsorsi, dan
augmentasi.

160
4. Terdapat beberapa kelainan dan penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi
manusia, antara lain sistitis, hematuria, glomerulonefritis, batu ginjal, gagal ginjal,
dermatitis, prostatis, impetigo, dan penyakit kuning.

Latihan.
Pada saat kamu selesai berolahraga di bawah sinar matahari yang terik, amatilah apakah
badanmu merasa gatal-gatal. Catatlah apa yang kamu rasakan dan bandingkan dengan
teman-temanmu.

Evaluasi Kompetensi
I. Pilih salah satu jawaban yang benar!
1. Organ ekskresi yang berfungsi mengeluarkan sisa metabolisme berupa urine
adalah ....
a. paru-paru
b. ginjal
c. kulit
d. hati
e. jantung
2. Sebagai organ ekskresi, kulit mengeluarkan sisa metabolisme dalam bentuk ....
a. urine
b. feses
c. hormone
d. uap air
e. keringat

3. Lapisan kulit yang mengandung pigmen adalah ....


a. stratum korneum
b. stratum granulosum
c. stratum germinativum
d. stratum lusidium
e. lapisan epidermis

161
4. Kulit kita berperan sebagai berikut, kecuali ....
a. perasa dan peraba
b. menjaga suhu
c. proteksi (pelindung)
d. ekskresi
e. respirasi

5. Unit fungsional terkecil dari ginjal yaitu ....


a. nukleus
b. neuron
c. nefron
d. glomerulus
e. medula

6. Bagian terluar dari ginjal disebut dengan ....


a. medula
b. pelvis
c. glomerulus
d. korteks
e. kapsula Bowman

Untuk soal nomor 7-9, perhatikanlah gambar berikut!


1

3
4

7. Secara berturut-turut, nomor 1–4 menunjukkan organ

162
1 2 3 4
a. kantung uretra ginjal ureter
kemih
b. ureter ginjal kantung uretra
kemih
c. uretra ureter ginjal kantung
kemih
d. ginjal uretra kantung ureter
kemih
e. ginjal ureter kantung uretra
kemih

8. Proses pembentukan urine terjadi pada organ dengan nomor ....


a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 1 dan 3

9. Urine akan dikeluarkan keluar tubuh melalui organ yang ditunjukkan oleh nomor
....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 1 dan 3

10. Perhatikan gambar nefron berikut!

Bagian yang akan menyerap kembali unsur yang masih berguna,

163
kemudian dihasilkan urine sekunder adalah yang bernomor....
a. 1, 2,3
b. 1, 3,6
c. 2,3,4
d. 3, 4,6
e. 4, 5,6

11. Pada proses filtrasi, glukosa dan asam ami no merupakan zat yang lolos dalam
penyaringan. Akan tetapi, zat ini tidak terdapat di urine karena adanya proses
reabsorpsi yang terjadi di ....
a. kapsulaBowman
b. glomerulus
c. tubuluskolektivus
d. tubuluskontortusproksimal
e. tubuluskontortusdistal

12. Jika pada urine seseorang mengandung protein berarti terjadi


kerusakan bagian ginjal di....
a. glomerulus
b. tubulus proksimal
c. tubulus distal
d. lengkung Henle
e. kapsula Bowman

13. Hal berikut dapat memengaruhi pengeluaran urine,kecuali....


a. senyum
b. ketakutan
c. kedinginan
d. gugup
e. berkeringat

14. Dalam sistem ekskresi, hati mengeluarkan sisa metabolisme dalam bentuk....
a. O2
b. urine

164
c. keringat
d. cairan empedu
e. CO2

15. Paru-paru dimasukkan pula kedalam organ ekskresi karena mengeluarkan hasil
metabolisme sel-sel tubuh berupa....
a. O2
b. urine
c. CO2
d. keringat
e. hormon
16. Badan Malpighi pada ginjal terdiri atas ....
a. glomerulus dan pelvis
b. glomerulus dan kapsula Bowman
c. nefron dan glomerulus
d. nefron dan kapsula Bowman
e. kapsula Bowman dan pelvis
17. Sisa metabolisme protein yang dikeluarkan oleh tubuh melalui urine adalah....
a. Asam nitrat
b. urea
c. asam amino
d. molekul protein
e. asam nitrit
18. Dari hasil pengujian urine Amir, ternyata ditemukan glukosa. Hasil ini
menunjukkan adanya kelainan fungsi ginjal pada proses....
a. sekresi
b. filtrasi
c. reabsorpsi
d. augmentasi
e. defekasi
19. Dinding yang terbuat dari bahan yang bersifat
permeabel terhadap air dan bergantung dari
kebutuhan untuk menyimpan air adalah....
a. ureter

165
b. tubulus proksimal
c. glomerulus
d. uretra
e. tubuluskolektivus
20. Proses berikut yang tidak terjadi di
nefron dan tubulus kolektivus adalah....
a. filtrasi
b. eliminasiureadaritubuh
c. reabsorbsinutrien
d. augmentasi
e. konsentrasiurine

II. Jawablah dengan singkat dan jelas!


1. Jelaskan fungsi sistem ekskresi bagi tubuh manusia!
2. Jelaskan keterkaitan antara penyakit diabetes mellitus dengan kelainan pada
ginjal!
3. Dewasa ini, banyak bermunculan produk-produk kosmetik berupa deodoran
(penghilang bau keringat di ketiak).
a. Bagaimana cara kerja deodoran tersebut sehingga dapat
menghilangkan bau keringat?
b. Menurut Anda, adakah pengaruh produk tersebut terhadap fungsi
fisiologis kelenjar keringat pada tubuh, khususnyadi ketiak? Jelaskan!
4. Pada proses pembentukan urine,terdapat tiga tahap pembentukannya. Jelaskan
ketiga tahap tersebut!

166
DAFTAR PUSTAKA

Aberchrombie, M., et al.1997. Kamus Lengkap Biologi. Jakarta: Erlangga.


Audesirk, T. and Gerald Audesirk. 1999. Biology Life on Earth. 5th edition. New Jersey:
Prentice Hall.
Brurn, G.D., Larry McKane, and Gerry Karp. 1994. Biology Exploring Life. New York:
John Wiley & Sons.
Burnei, David. 1994. Concise Encyclopedia Nature. London: Dorling Kindersler.
Campbell, N. A. 1998. Biology. California: The Benjamin/Cummings Publishing.
Reece J.B., M.R.Taylor, E.J. Simon, J.L. Dickey, and K.G-E. Scott. 2004. Campbell
Biology Concepts & Connections. Fourth Edition. Pearson Canada.
Diastuti, R. 2009. Biologi 2. Jakarta: Pusat Perbukuan
Enger, E.D. and Frederick C. Ross. 2000. Concepts in Biology 9th edition. Boston:
McGraw-Hill.
Ferdinand, F., Moekti Ariebowo, dan Dadan Ahmad Sobardan. 2009. Praktis Belajar
Biologi 2. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Firmansyah, R., Agus Mawardi H., dan M. Umar Riandi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar
Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Greenleaf, Paul. 1996. The Visual Dictionary of Human Anatomy. London: Dorling
Kindersley. Guttman, N.A. 1999. Biology. New York: Mc Graw Hill.
Hendaryono, Daisy B. Sriyanti dan Ari Wijayani: 1994. Teknik Kultur
Jaringan.Yogyakarta: Kanisius
Hopson, Janet L. & Norman K. Wessels. 1990. Essentials of Biology. New York: Mc
Graw-Hill.
Jefferis, David. 1999. Megatech: Cloning Frontiers of Genetic Enginnering. Leicester:
Silverdale. Indonesian Heritage. 1996. Jakarta: Buku Antar Bangsa.
Kimball, J.W. 1988. Biology. Reading, Massachusetts: Addison-Wesley Publishing
Company.
Kurnadi, Kemal Adyana. 1992. Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia.
Bandung: Jurusan PendidikanBiologi FPMIPA IKIP Bandung.
Lestari, E. S. dan Idun Kistinnah. 2009. Biologi 2: Makhluk Hidup dan Lingkungannya.
Jakarta: Pusat Perbukuan.
Levine, Joseph. S. and Kenneth R. Miller. 1991. Biology: Discovering Life.
Massachusettes:DC Heath.
Mader, S. Sylvia. 1998. Biology. International Edition. Boston: USA McGraw-Hill
McLaren, James E. and Lissa Rotundo. 1985. Heath Biology. Massachusetts: D.C Heath
andCompany.
Milani, J.P. et al. 1992. Biological Science: An Ecological Approach. Green version 7th
edition. Kendall/HuntPublishing Co., Keper.
Moore, Randy, et al. 1995. Botany. Indianapolis: Brown Publisher.
Nugroho, Arinto dan Heru Sugito. 2002. Pedoman Pelaksanaan Teknik Kultur Jaringan.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Parker, Steve. 1997. Jendela IPTEK: Kedokteran. Jakarta: Balai Pustaka.
Rachmawati, F., Nurul Urifah, dan Ari Wijayanti. Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Salisbury, F.B dan C.W. Ross.1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3. Bandung: Penerbit ITB
Solomon, et al. 1993. Biology 3rd edition. Saunders College Publishing, New York.

167
Starr, Cecie and Ralph Taggart. 1995. Biology; The Unity and Diversity of Life. Edisi ke-
7. California: Wadswarth.
Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan
William, Gareth. 2002. Biology for You. Cheltenham: Nelson Thomas Ltd.
Winatasasmita, Djamhur. 1985. Fisiologi Hewan dan Tumbuhan. Jakarta: Universitas
Terbuka.

Sumber lain:
www.adam.com, diunduh tanggal 5 Juni, 2016
www.AIDS.ch.com diunduh tanggal 5 Juni, 2016
http://cpengertian.blogspot.co.id/2013/01/tulang-rawan-sifat-ciri-dan-struktur.html
diunduh tanggal 5 Juni, 2016
www.allbiographies.com, diunduh tanggal 15 Juni, 2016
www.arbl.crmbs.colostate.edu, diunduh tanggal 15 Juni, 2016
www.asklasikdoctor.com, diunduh tanggal 15 Juni, 2016
www.beedata.com, diunduh tanggal 25 Juni, 2016
http://dadang-saksono.blogspot.co.id/2010/07/teknik-radiografi-lumbo-sacral.html,
diunduh tanggal 25 Juni, 2016
www.contemporarypediatrics.com, diunduh tanggal 25 Juni, 2016
www.dea.gov, diunduh tanggal 27 Juni, 2016
http://guratansemangat.blogspot.co.id/2016/09/struktur-dan-fungsi-rangka-manusia.html,
diunduh tanggal 29 Juni 2016
www.depkes.go.id, diunduh tanggal 28 Juni, 2016
www.emc.maricopa.edu, diunduh tanggal 28 Juni, 2016
www fururu.net, diunduh tanggal 30 Juni, 2016
www fwf.ac.at, diunduh tanggal 30Juni, 2016
www gcarlson.com, diunduh tanggal 30 Juni, 2016
www.healthgate.partners.org, diunduh tanggal 5 Juli, 2016
www humboldt.edu, diunduh tanggal 5 Juli, 2016
www kompas.com, diunduh tanggal 5 Juli , 2016
www lege.akten.no, diunduh tanggal 7 Juli, 2016
http://mustaqbalzahir.blogspot.co.id/2014/, diunduh tanggal 7 Juli, 2016
www.library.thinkquest.org, diunduh tanggal 7 Juli, 2016
www.manufacturingcenter.com, diunduh tanggal 8 Juli, 2016
www nanopicoftheday org, diunduh tanggal 15 Juli, 2016
www.oftalamo.com, diunduh tanggal 15 Juli, 2016
www.pikiran-rakyat.com, diunduh tanggal 15 Juli, 2016
www.republika.co.id, diunduh tanggal 25 Juli, 2016
www.scf.online.com, diunduh tanggal 25 Juli, 2016
www.sirinet.net, diunduh tanggal 5 Agustus, 2016
www.skidmore.edu, diunduh tanggal 5 Agustus, 2016
www.tipztime.com, diunduh tanggal 9 Agustus, 2016
www.trc-chennai.org, diunduh tanggal 9 Agustus, 2016
www.unescap.org, diunduh tanggal 12 Agustus, 2016
www.uni.tuebingen.de, diunduh tanggal 15 Agustus 2016
www.users.rcn.com, diunduh tanggal 15 Agustus, 2016
www.wikipedia.org, diunduh tanggal 15 Agustus, 2016

168
https://meandbiology.wordpress.com/tag/sinfibrosis/, diunduh tanggal 23 Agustus, 2016
https://alidesta.wordpress.com/2015/04/13/21-makanan-khas-dari-berbagai-daerah-di-
indonesia/, diunduh tanggal 23 Agustus, 2016
https://biologigonz.blogspot.co.id/2010/03/sistem -transportasi-buku.html ,
diunduh tanggal 23 Agustus, 2016
http://manfaatnyasehat.com/fungsi -karbohidrat/ , diunduh tanggal 23
Agustus, 2016
http://ukmcerdas.blogspot.co.id/2012/06/lemak-yang-baik-untuk-kesehatan.html, diunduh
tanggal 24 Agustus, 2016
http://kesehatan.gen22.net/2012/10/19-vitamin-dan-mineral-yang-dibutuhkan.html,
diunduh tanggal 24 Agustus, 2016
http://giziklinikku.blogspot.com/2017/02/karakteritik-pencernaan-dan-
metabolisme_26.html, diunduh tanggal 24 Agustus, 2016
http://hadijah-arsyad.blogspot.co.id/2011/10/mulut-oris.html, diunduh tanggal 24 Agustus,
2016
https://quatrebonbon.wordpress.com/2012/11/11/baru-bio-kelas-8-sistem-pernapasan12-
25-nov-2012/, diunduh tanggal 24 Agustus, 2016
http://gastrichealthtablet.org/manfaat-bawang-putih-untuk-lambung/, diunduh tanggal 24
Agustus, 2016
https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.php?ver=22&idmateri=39&mn
u=Uraian1, diunduh tanggal 24 Agustus, 2016
http://adzhar-arsyad.blogspot.co.id/2014/04/ilmu-gizi-pencernaan-absorbsi-dan.html,
diunduh tanggal 24 Agustus, 2016
http://www.berpendidikan.com/2015/11/sistem-pernapasan-respirasi-pada-manusia-
organ-alat-dan-saluran-pernapasan-manusia-serta-fungsinya.html, diunduh tanggal 24
Agustus, 2016
http://biologiandscinece.blogspot.co.id/2016/08/organ-organ-pernapasan-manusia-
dan.html, diunduh tanggal 24 Agustus, 2016
https://oktavianipratama.wordpress.com/science/biology/alveolus/ diunduh tanggal 24
Agustus, 2016
https://socioecohistory.wordpress.com/2012/09/27/new-sars-virus-attacks-arabs-created-
by-israeli-and-british-bio-weapons-lab/ diunduh tanggal 24 Agustus, 2016
https://www.firstderm.com/contact-dermatitis/ diunduh tanggal 24 Agustus, 2016
https://www.amazine.co/39892/harapan-hidup-pasien-dialisis-cuci-darah-pada-gagal-
ginjal/ diunduh tanggal 24 Agustus, 2016
https://geoweek.wordpress.com/2011/03/29/mengenal-organ-hati/ diunduh tanggal 24
Agustus, 2016
http://www.softilmu.com/2015/02/Pengertian-Fungsi-Lapisan-Struktur-Kulit-
Adalah.html diunduh tanggal 24 Agustus, 2016
https://brainly.co.id/tugas/178168 diunduh tanggal 24 Agustus, 2016
http://www.softilmu.com/2015/01/proses-pembentukan-urin-ginjal-adalah.html diunduh
tanggal 24 Agustus, 2016
https://www.siswapedia.com/bagian-bagian-ginjal-atau-struktur-ginjal-dan-fungsi-ginjal/
diunduh tanggal 24 Agustus, 2016

169
http://hadijah-arsyad.blogspot.co.id/2011/11/lapisan-epidermis.html diunduh tanggal 24
Agustus, 2016
http://lofalofiana.blogspot.co.id/2014/09/biologi-ipa-smp-kelas-8-sistem-gerak.html
diunduh tanggal 24 Agustus, 2016
http://eriksutrada039.blogspot.co.id/2015_11_01_archive.html. diunduh tanggal 24
Agustus, 2016
http://artikelpedian.blogspot.co.id/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html diunduh
tanggal 24 Agustus, 2016
http://www.gudangbiologi.com/2015/10/urutan-proses-pembentukan-tulang-pada-
manusia.html diunduh tanggal 24 Agustus, 2016
http://www.kuttabku.com/2016/12/macam-macam-struktur-dan-bentuk-tulang-kerangka-
tubuh-pada-sistem-gerak-manusia-beserta-fungsinya.html diunduh tanggal 24 Agustus,
2016
http://hoethealth.blogspot.co.id/2016/02/tulang-sebagai-alat-gerak-pasif.html diunduh
tanggal 24 Agustus, 2016
http://indonetedu.blogspot.com/2013/10/fungsi-dan-perbedaan-tulang-rawan-dan-tulang-
keras.html diunduh tanggal 24 Agustus, 2016
http://sekolahmandiri.blogspot.co.id/2012/09/bagian-rangka-pada-manusia-sc-8-12.html
diunduh tanggal 24 Agustus, 2016
http://imandosz.blogspot.co.id/2012/05/sistem-rangka-manusia.html diunduh tanggal 24
Agustus, 2016
http://www.perpusku.com/2016/04/fungsi-rangka-pada-sistem-gerak-manusia.html
diunduh tanggal 24 Agustus, 2016
http://www.pelajaransekolah.net/2015/10/pengertian-contoh-mekanisme-dan-urutan-
gerak-refleks-dan-gerak-biasa.html diunduh tanggal 24 Agustus, 2016

170
GLOSARIUM
A
Aglutinasi :penggumpalan ataumemecahanseldarah merah.
Aglutinogen :sejenis protein yang terdapat dalam sel darah merah dan memicu
penggumpalan darah.
Akrosom :organel sel yang terdapat di kepala sperma,
mengandungenzimhialuronidase.
Akson :cabang-cabang halus yang keluar dari badan sel saraf dan umumnya hanya
satu, berfungsi meneruskan impuls.
Aktin : mikrofilamen dalam sitoplasma, banyak terdapat diselotot.
Antagonis : hal yang berlawanan antara dua atau lebih, prosesatausistem.
Anterior :terletak dibagiandepan.
Antigen : makromolekul asing yang bukan merupakan bagian dari organisme
inang dan yang memicu munculnya respons imun.
Antibodi :protein anti terhadap bahan yang tak dikenal atau asing bagi tubuh suatu
individu.
ATP : adenosin tri fosfat, molekul yang mengandung energitinggi.

B
Bilirubin :pigmen empedu, berasal dari perombakan he- moglobin dalam hati dan
limpa.
Bintik buta : tempat masuk dan membeloknya berkas saraf yang tidak mempunyai
ujung-ujung saraf penglihatansehinggatidakpekaterhadapcahaya.

C
Cerebellum :otak kecil
Cerebrum :otak besar

D
Dendrit : juluran sitoplasma yang relatif pendek pada selsaraf, berfungsi
menerima impuls.
Depolarisasi : hilangnya kekutuban pada sel saraf yang terjadi saat sel saraf menerima
impuls.
Detoksifikasi : menawarkan racun atau sifat meracun.
Dermis :lapisandalamkulit.
Difusi :proses perpindahan suatu zat, air, gas dari larutan yang berkonsentrasi
tinggi (hipertonis) ke larutan berkonsentrasi rendah (hipotonis).
Diploid : keadaaan dalam sel/jaringan, atau stadium yang inti-inti selnya
mempunyai dua perangkat kromosom.
Diastol : tahapan siklus denyut jantung di mana otot jantung berelaksasi, yang
memungkinkan ruang jantung itu terisi oleh darah.

E
Eksitasi : perpindahan elektron dari tingkat energi yang lebih tinggi ke tingkat
energi yang lebih rendah dengan memancarkan energi.

171
Enzim :katalis protein yang dihasilkan oleh sel dan bertanggung jawab untuk
laju dan kekhususan yang tinggi dari satu atau lebih reaksi biokimia
intraseluler atau ekstraseluler.
Epiglotis : suatu penutup dari tulang rawan yangmenyumbat bagian atas pipa
udara (glotis) selama proses penelanan yang mencegah masuknya
makanan kedalam sistem pernapasan.
Epikotil :bakal batang yang berasal dari tunas embrionik.

F
Fagositosis : suatu jenis endositosisyang melibatkan bahanpartikulatbesar.
Fertilisasi internal : pembuahan antara sel telur dan sel sperma yang terjadi didalam
tubuh organisme.
Fertilisasieksternal :pembuahan antara sel telurdan sel sperma yang terjadi diluar
tubuh organisme.
Fibrin : bentuk aktif protein pengumpal darah fibrino- gen, yang menyatu
membentuk benang-benang yang membentukgumpalandarah.
Folike : struktur mikroskopik dalamovariumyang mangandung ovum yang
sedang berkembang dan menyekresikan estrogen.

G
Glikogen : polisakarida cadangan yang terdiri atas monomer glukosa yang
bercabangbanyak danditemukandalamhatidanotothewan.
Granulosit : leukosit bergranula

H
Haploid : keadaan dalam sel jaringan atau stadium yang inti-inti selnya hanya
mempunyai satu perangkat kromosom yang tak berpasangan.
Hidrofilik :mempunyai afinitas terhadap air.
Hemoglobin :protein mengandung besi dalam sel darah merah yang berikatan dengan
oksigen.
Histiosit : sejenis makrofag pada jaringan di luarpembuluhdarah.
Hormon : salah satu jenis sinyal kimiawi yang beredar pada semua organisme
multiseluler yang dibentuk dalam sel-sel terpesialisasi, yang berkelana
dalam caiarantubuh, dan mengKoordinasikanberbagai bagian
organisme dengan cara berinteraksi dengan sel-sel target.
Histamin : subtansi yang dikeluarkan oleh sel-sel terluka yang menyebabkan
pembesaran pembuluh darah selama terjadinya respons peradangan.

I
Imunisasi :perlakuan yang menyebabkan seseorang menjadi kebal (imun) terhadap
suatu Penyakit
Interferon :protein yang dihasilkan oleh sel hewan dan beberapa limfosit yang
terinfeksi virus
Immunoglobulin: salah satu kelas protein yangmembentukantibodi.
Imunitas humoral:jenis imunitas yang memerangi bakteri dan virus dalam cairan
tubuh dengan antibodi yang beredar dalam plasma darah dan getah
bening.

172
K
Kutikula : penutup permukaan batang dan daun dengan lilin sebagai suatu
adaptasi untuk mencegah penguapan pada tumbuhan darat.
Kapsul Bowman:suatu wadah berbentuk mangkok di dalam ginjal vertebrata yang
merupakan segmen awal nefron yang membesar, tempat fitrat masuk ke
nefron dari dalam.
Korpus luteum : badan yang bekerja menghasilkan progesteron dan sedikit estrogen
dalam ovarium.

M
Membran basal: lantai atau dasar suatu membran epitel, tempatselbasalmenempel.
Mikrovili : salah satu dari beberapa penjuluran halus mirip jari dari sel epitel pada
rumen usus halus yang meningkatkanluaspermukaannya.
Miosin : suatu jenis filamen protein yang berinteraksi dengan filamen aktin
untuk menghasilkan kontraksi selotot.

N
Nefron : satuan ekskretoris tubuler pada ginjal vertebtara.
Nodus Ranvier: suatu celah kecil pada lapisan mielin.

O
Organ : pusat fungsi tubuh tertentu yang terdiri atas beberapa jenis jaringan
yang berbeda.
Osifikasi : pertumbuhan bahan tulang pada jaringan ikat atau tulang rawan

P
Peristaltik : gelombang berirama pada kontraksi otot polos yang mendorong
makanan di sepanjang saluran pencernaan.
Patogen : parasit penyebab penyakit, biasanya mikroorganisme
Pernapasan : kegiatan memasukkan dan mengeluarkan udara ke dalam dan dari paru-
paru
Protein : polimer molekul yang sangat besar terdiri atas satu atau lebih rantai
polipeptida

S
Sistem Havers : salah satu unit struktur dalam tulang vertebrata, yang terdiri atas lapisan
konsentrik matriks tulang termineralisasi dikelilingi lakuna yang
mengandung pembuluh darah dan saraf.
Sarkomer : unit dasar berulang pada otot lurik yang dibatasi oleh garis-garis.
Sistol : tahapan siklus jantung di mana otot jantung berkontraksi dan kamar
jantung memompakan darah.
Sistem trakea : sistem pertukaran gas yang terdiri atas saluran bercabang dan dilapisi
kitin yang melapisi badan dan membawa oksigen secara langsung ke sel-
sel pada serangga.
Sitokinesis : pembelahan sitoplasma.
Sel api : unit terkecil sistem ekskresi pada cacing (Platy- helminthes).
Sel Schhwann : suatu ranti sel-sel pendukung yang membungkus akson dari banyak sel
saraf dan yang membentuk suatu lapisan yang disebut seludang mielin.

173
Spermatogenesis: produksi sel-sel sperma dewasa secara terus-menerus

T
Trakeid : unsur pendukung dan penghantar air pada xilem yang terdiri atas selsel
panjang dan tipis dengan ujung runcing dan dinding yang dikeraskan
oleh lignin.
Testis : organ reproduksi jantan, tempat sperma dan hormon reproduksi
dihasilkan.
Tubulus seminiferus: saluran yang sangat berkelok- kelok dalam testis, tempat sperma
dihasilkan.
Trombosit : keeping darah

V
Vas deferens : saluran dalam sistem reproduksi jantan, tempat sperma berkelana dari
epididimes sampai uretra.
Vaksin :bahan yang pada hewan menimbulkan reaksi imun dan imunitas
perolehan terhadap suatu mikroorganisme
Vena : pembuluh darah balik yang membawa darah keluardarijantung.
Vitamin : molekul organik yang diperlukan makanan
dalamjumlahyangsangatsedikit.

174
INDEKS

A
Amfiartrosis 19
Artritis 24
Ankilosis 25
Anisotropi 27
Aktin 27
Abduktor 30
Adduktor 30
Atropi 34
Agranulosit 47
Aglutinogen 49
Antigen 49
Aglutinin 49
Antibodi 49
Alveolus 126

B
Basofil 47
Bilirubin 76
Biliverdin 76
Bronkus 126

C
Cakram epifisis 5
Clavicula 15
Cystitis 156

175
D
Diploe 6
discus invertebralis 12
diartrosis 19
depresor 30
dermis 67
deglutisi 72
defekasi 72, 75
dendrit 79
defekasi 75
duodenum 113
ductus hepaticus 114
Diabetes 158

E
Ekstensor 30
Elevator 30
Eritrosit 44
Eritoblast 45
Eosinofil 47
eritroblastosis fetalis 51
Esofagus 67
Estrogen 78
Ekspirasi 123, 127

F
Fibrosa 2
foramen magnum 10
fraktura 23
fasia propia 27

176
fasia superfasialis 27
fleksor 30
fibrinogen 48
faring 68
fundus 112

G
Granulosit 47
Glotis 124
Glandula Sebasea 152
Glandula Sudorifera 152
Gagal ginjal 156
Glomerulonefritis 156
Glikosuria 158

H
Hialin 2
Havers 3
Hernia 34
Hemoglobin 45
Hipotalamus 66

I
interna osiskrani 6
insersio 26
isotropi 27
ingesti 72
Integumen 82, 92
Ileum 113

177
Inspirasi 123, 127
Impetigo 158

J
Jangat 67
Jejenum 113

K
Kondroblas 2
Kanalikuli 3
Kartilago 6
Kosta 9
Kifosis 24
Karbominohemoglobin 45
Kolesterol 69
Kalori 102
Kardiak 112

L
lamina eksterna 6
lordosis 24
leukosit 44
leukositosis 47
limfosit 47
laringofaring 67
lemak 104

178
M
Mikrosefalus 25
Mioglobin 27
Miosin 27
Myesthenia gravis 34
Monosit 47
Melatonin 66
Mastikasi 72

N
Nasofaring 67
Neurit 79
Neuron 80
Nefron 144
Nefritis 158

O
Osteon 3
Osteoblas 3, 7
Osteosit 3
Osteoklas 7
Osifikasi 8
Osteoporosis 25
Origo 26
Otot polos 28, 78

179
Otot jantung 29, 78
Otot Lurik 29, 78
Origo 30
Oksihemoglobin 45
Otak 66

P
Periosteum 6
Pronator 30
Protrombin 49
Pituitari 66
Paratiroid 67
Perikardium 69
Peristaltik 72
Pilorus 112
Pepsin 112
Protease 112
Pepton 112
Prostatis 157

R
Rheumatik 25
Rakhitis 25
Rhesus 50
Resipien 51

S
Spongiosa 5

180
Sternum 9
Scapula 15
Sinartrosis 19
simfisis 20
sindesmosis 20
sinovial 20
scoliosis 24
sarkomer 27, 30
sinsitium 29
supinator 30
serambi jantung 51

T
Tulang rawan 2
Troponin 27, 30
Tropomiosin 27, 30
Tendon 30
Tetanus 34
Trombosit 44, 48
Trombin 48, 49
Tiroid 67
Tiroksin 67
Timus 67
Testosteron 78

U
Uterus 71
Ureter 71, 75
Urin 71, 75

181
Uretra 71, 72

V
vesikula urinaria 75
vulva 90
vitamin 106, 108
ventrikulus 10

Dr. Hermin Pancasakti Kusumaningrum, SSi., MSi lahir di Semarang, merupakan


staf pengajar di Departemen Biologi Fakultas Sains dan Matematika di Universitas
Diponegoro Semarang. Penulis mendapat gelar Sarjana Sains dari Jurusan Biologi
Universitas Diponegoro Semarang. Gelar Magister Sains diperoleh dari Jurusan
Biologi FMIPA Institut Teknologi Bandung sedangkan gelar Doktor doperoleh dari
Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta bidang Bioteknologi.
Penulis pernah menjabat sebagai Kepala Laboratorium Genetika tahun 2007-2016.
Selain mengajar, penulis juga aktif melakukan berbagai penelitian terkait dengan
genetika, bioteknologi dan biologi molekuler. Penulis juga aktif di dalam penulisan
berbagai karya ilmiah.

182
Prof. Dr. Ir. Muhammad Zainuri, DEA lahir di Semarang, merupakan staf pengajar
di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang.
Penulis mendapat gelar Sarjana Sains dari Jurusan Perikanan Universitas
Diponegoro Semarang. Pendidikan S2 dan S3 penulis dilakukan di Montpellier
Perancis tahun 1988-1993 di bidang ekologi dan biologi populasi. Penulis aktif
melakukan berbagai penelitian terkait dengan planktonologi, oseanografi biologi,
zoologi laut, ekologi dan biologi populasi . Penulis juga aktif di dalam penulisan
berbagai karya ilmiah.

ENDANG DWI PURBAJANTI. Penulis dilahirkan di Madiun pada tahun


1955. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) Mojorejo 1, SMP Negeri 2 dan SMA
Negeri 1 Madiun telah ditempuh penulis di kota kelahiran. Jenjang
pendidikan sarjana (S1) penulis tempuh di Institut Pertanian Bogor, Bogor
dengan mengambil jurusan Agronomi. Pendidikan S2 ditempuh penulis

di Universitas Padjadjaran Bandung dan pendidikan S3 diselesaikan penulis di


Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sejak tahun 1981 penulis menjadi staf pengajar Fakultas Peternakan dan
Pertanian Universitas Diponegoro. Beberapa kali mendapatkan Hibah dari Ditjen
DP3M Dikti Kemendikbud, yaitu Penelitian ( Dosen Muda, Hibah Bersaing,
Fundamental Research), Hibah Pengabdian kepada Masyarakat ( Ipteks, Vucer,
KKU) dan Hibah Penulisan Buku. Penulis pernah tergabung dalam Tim
Penerjemahan Buku yang diterbitkan oleh Gadjah Mada University Press dengan

183
dana Bank Dunia ( Dasar-dasar Ilmu Tanah, 1988) dan penerjemahan buku
Fisiologi Lingkungan Tanaman ( 1991, Gadjah Mada University Press). Buku hasil
karya penulis yang telah diterbitkan adalah Usahatani Konservasi dalam Sistem
Produksi Tanaman Pakan ( 2007, Penerbit UNDIP) dan Buku Ajar Imu Tanah dan
Kesuburan , Buku Rumput dan Legum, sebagai hijauan pakan ternak (2013),
Budidaya Tanaman Hias (2016), Teknik Budidaya Hidroponik (2017)

184
185

Anda mungkin juga menyukai