Bab II Tinjauan Pustaka: 2.1 Hipertensi Dalam Kehamilan
Bab II Tinjauan Pustaka: 2.1 Hipertensi Dalam Kehamilan
Bab II Tinjauan Pustaka: 2.1 Hipertensi Dalam Kehamilan
Tinjauan Pustaka
Hipertensi dalam kehamilan (HDK) adalah suatu suatu keadaan yang di temukan
sebagai komplikasi medis pada wanita hamil dan sebagai penyebab morbiditas dan mortalitas
pada ibu dan janin. Secara umum HDK dapat didefinisikan sebagai kenaikan tenganan darah
sistolik 140 mmHg keatas dan tekanan darah sistolik >90 mmHg yang diukur paling kurang 6
jam pada saat yang berbeda. Hingga saat ini hipertensi dalam kehamilan masih merupakan
salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas pada ibu dan janinnya. Upaya pencegahan
terhadap penyakit ini dengan sendirinya akan menurunkan angka morbiditas dan mortalitas
tersebut. Untuk itu diperlukan bukan hanya pengetahuan mengenai patofsiologis tetapi juga
cara-cara deteksi dini dan cara intervensi terhadap perubahan yang terjadi dalam proses
penyakit tersebut.
Hipertensi pada kehamilan dapat menyebabkan morbiditas/kesakitan pada ibu
(termasuk kejang eklamsia, perdarahan otak,edema paru (cairan di dalam paru), gagal ginjal
akut, dan penggumpalan pengentalan darah di dalam pembuluh darah) serta morbiditas pada
janin termasuk pertumbuhan janin terhambat di dalam rahim, kematian janin di dalam rahim.
Usia sangat memengaruhi kehamilan, usia yang baik untuk hamil berkisar antara 20-
35 tahun. Pada usia tersebut alat reproduksi wanita telah berkembang dan berfungsi secara
maksimal. Sebaliknya pada wanita dengan usia dibawah 20 tahun atau diatas 35 tahun kurang
baik untuk hamil. Karena kehamilan pada usia ini memiliki ini memiliki resiko tinggi, seperti
terjadinya keguguran atau kegagalan persalinan, bahkan bisa menyebabkan kematian. Wanita
yang usianya lebih tua memiliki tingkat risiko komplikasi melahirkan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan yang lebih muda. Bagi wanita yang berusia diatas 35 tahun, selain fisik
mulai melemah, juga kemungkinan munculnya berbagai risiko gangguan kesehatan, seperti
darah tinggi, diabetes, dan berbagai penyakit lainnya termasuk preeklampsia.Tingginya
kejadian hipertensi dalam kehamilan mempunyai kaitan erat dengan angka kesakitan dan
kematian pada janin, dan masih banyaknya faktor resiko serta belum sempurnanya
pengelolaan menyebabkan prognosa yang buruk baik ibu maupun janinnya.
Hasil penelitian dari Basana Dkk. Bahwa hasil uji statistik dengan Chi-Square
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara umur terhadap kejadian hipertensi pada kehamilan (p =
0,000), dengan nilai OR = 12,375, CI 95%. Hal ini berarti bahwa umur responden yang berisiko
12,375 kali kemungkinannya menderita hipertensi pada kehamilan dibandingkan dengan umur
responden yang tidak beresiko.
Hasil uji statistik dengan Chi-Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan obesitas
terhadap kejadian hipertensi pada kehamilan (p = 0,000), dengan nilai OR = 18,333, CI 95% . Hal ini
berarti bahwa responden yang obesitas 18.333 kali kemungkinannya menderita hipertensi
dibandingkan dengan responden yang tidak obesitas.
Hasil uji statistik dengan Chi-Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara paritas
terhadap kejadian hipertensi pada kehamilan (p = 0.000), dengan nilai OR = 23.100, CI 95%. Hal ini
berarti bahwa responden yang memiliki paritas yang tinggi 23.100 kali kemungkinannya hipertensi
pada kehamilan dibandingkan dengan responden yang paritas rendah.
Hasil penelitian dari Lutiatunnisa bahwa hasil analisis bivariate dengan menggunakan
uji chie square didapatkan hasil bahwa ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan
(p: 0,002; POR: 4,91), riwayat hipertensi (p: 0,023; POR: 3,75), status gizi sebelum hamil (p:
0,004; POR: 6,8), penambahan berat badan selama hamil (p: 0,004; POR: 7,58), konsumsi
lemak (p: 0,003; POR: 6,43) dan konsumsi kalsium (p: 0,014; POR: 3,91) dengan hipertensi
pada kehamilan.
Hasil penelitian dari Basri Dkk. bahwa pada kategori stres, memperlihatkan bahwa
jumlah ibu hamil yang mengalami hipertensi dengan kondisi stres (72,7%) lebih banyak
daripada yang tidak stres (4,3%) Berdasarkan hasil statistik menunjukan bahwa ada
memperlihatkan bahwa ada hubungan antara kondisi stres dengan kejadian hipertensi pada
ibu hamil dengan nilai p=0,000.
Usia Maternal
Riwayat Persalinan
Riwayat Keluarga
Hipertensi pada
Kehamilan Riwayat Hipertensi
Gangguan Ginjal
Aktivitas Fisik
Pola Makan
Usia Maternal
Riwayat Keluarga
Hipertensi pada Riwayat Persalinan
Kehamilan
Riwayat Hipertensi
IMT