Oleh
Wahyu Sukoco
NIM 132110056
i
ii
iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang
PERSEMBAHAN
Purworejo;
dan doa;
dukungan.
iv
PERNYATAAN
NIM : 132110056
menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini bukan plagiat hasil karya
orang lain, melainkan benar-benar hasil karya saya sendiri, baik sebagian maupun
seluruhnya. Pendapat para pakar atau temuan orang lain yang terdapat dalam
atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil plagiat karya orang lain, saya
Muhammadiyah Purworejo
Wahyu Sukoco
v
PRAKATA
cukup lama. Skripsi berjudul “Nilai Religius Novel Mencintaimu Seperti Kucintai
Siswa Kelas XII di SMA” ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa
Purworejo;
vi
skripsi ini dengan penuh ketelitian, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini;
5. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang
yang selayaknya atas budi baik yang telah diberikan. Semoga skripsi ini
Wahyu Sukoco
vii
ABSTRAK
Kata kunci: nilai religius novel dan rencana pelaksanaan pembelajaran di SMA.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................ i
PENGESAHAN ............................................................................................... ii
PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................... iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................... iv
PERNYATAAN ............................................................................................... v
PRAKATA ....................................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 5
C. Batasan Masalah ......................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ....................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7
F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7
G. Penegasan Istilah......................................................................... 9
H. Sistematika Skripsi ..................................................................... 10
ix
BAB IV PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN DATA
A. Penyajian Data ............................................................................ 44
B. Pembahasan Data ........................................................................ 52
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ..................................................................................... 149
B. Saran ........................................................................................... 151
x
DAFTAR TABEL
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi pendahuluan. Pendahuluan ini berisi latar belakang
sebagai sesuatu yang faktual realistis karena sastra adalah produk masyarakat
dapat dibutuhkan manusia pada umumnya yakni berupa nilai-nilai sastra seperti
pendidikan, moral, sosial, dan religius. Hal ini terjadi karena karya sastra dapat
kita sebut dengan karya sastra yang bersifat multifungsi yang di dalam karya
sastra yang mengangkat cerita-cerita yang tidak jauh dari kehidupan masyarakat
1
2
Novel adalah salah satu bentuk karya sastra, yang merupakan objek yang
dapat dinikmati dan sekaligus dapat dikaji. Novel dikatakan sebagai objek yang
dapat dinikmati karena novel (karya sastra) memiliki unsur-unsur keindahan dan
pesan moral bagi para pembacanya. Selain itu, seseorang juga dapat mengkaji
novel dari segi unsur intrinsik ataupun ekstrinsiknya. Novel juga merupakan salah
satu karya sastra yang diharapkan mampu memunculkan nilai-nilai positif bagi
yang terdapat oleh batin seorang pengarang yang mengandung aspek religius
mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia. Melalui karya sastra yang
hanya sedikit. Setidaknya dengan membaca karya sastra yang mengandung nilai
religius, mereka akan mengerti dan sadar bahwa hidup di dunia ini harus selalu
yang didalamnya terdapat tokoh dan terdapat berbagai masalah yang harus di
hadapi oleh tokoh cerita. Novel yang banyak diminati masyarakat, dari isi
masyarakat sehingga pembaca merasa cocok dan sesuai dengan keadaan maupun
3
religius dan keagamaan dalam sastra adalah suatu keberadaan sastra itu sendiri,
bahkan sastra tumbuh dari sesuatu yang bersifat religius. Religius sering
dikonotasikan dengan makna agama. Religius dan agama memang erat berkaitan,
halaman.Penelitian ini lebih membatasi pada nilai religius terutama nilai syariat
kepada Tuhan yang Maha Esa.Pada novel Mencintaimu Seperti Kucintai Qur’an
utama (Rahmat) yang dengan sabar menghadapi cobaan dan tetap bersyukur
Mencintaimu Seperti Kucintai Qur’an karya Wahyu Sujani adalah sebuah novel
imajinaif, tentang romansa nak manusia dengan segala dramatiknya. Sang hafizh
pun manusia biasa yang melakoni perjuangan dahsyat dengan tetap membawa
2016: 4). Sedangkan Nevi Restu menyatakan bahwa novel Mencintaimu Seperti
Kucintai Qur’an karya Wahyu Sujani adalah sebuah novel yang harus dibaca oleh
setiap anak muda terutama yang ingin belajar menjadi seorang penghafal al-
4
Qur’an. Banyak hal yang harus dicontoh dari novel ini. Sebuah novel ini dapat
diangkat ke layar lebar, sehingga akan lebih menyentuh di hati anak muda (dalam
kajian dalam penelitian ini. Penulis mengangkat judul tersebut dengan alasan
sebagai berikut.
1. Wahyu Sujani adalah penulis novel laki-laki yang lahir di Bandung 02 Januari
Sastra Indonesia. Novel-novel hasil karyanya antara lain: Atas Namaa Cinta
(2008), Ketika Tuhan Jatuh Cinta the series, Ajari Aku Menuju Arsy (2010),
Pena Jingga (2013), dan Mengapa Aku Cantik? (2013). Ia pernah meraih
skenario terbaik drama dua babak dan sutradara terbaik kabaret (2002), juara
1 lomba kaligrafi (2003), dan juara 1 menulis puisi (2003). Selain dibidang
tulis-menulis,ia juga pernah merebut juara 1 jejak alam EXBA (2004) tingkat
Jawa Barat dan Banten dan juara 3 festival band Rock se-Bandung Raya
(2005).
dan layak untuk dibaca selain mengandung nilai-nilai religius, novel ini juga
kehidupan masyarakat.
bahan ajar yang menarik untuk dikaji karena berkaitan dengan nilai-nilai
religius.
B. Identifikasi Masalah
media atau bahan pembelajaran. Pada penelitian ini dipilih media buku
karena ketersediaan novel banyak dijumpai atau dimiliki oleh peserta didik.
Novel yang dipilih sebagai bahan pembelajaran sastra tersebut adalah novel
syarat akan nilai religius yang sangat tepat bila diajarkan di sekolah
C. Batasan Masalah
Dalam setiap karya sastra misalnya novel terdiri dari atas banyak unsur
Akan tetapi untuk menjaga agar penelitian lebih terarah dan fokus, maka
ini dibatasi pada upaya mengungkap informasi mengenai unsur instrinsik dan
nilai religius pada novel Mencintaimu Seperti Kucintai Qur’an karya Wahyu
SMA.
D. Rumusan Masalah
Seperti Kucintai Qur’an karya Wahyu Sujani pada siswa kelas XII di SMA?
7
E. Tujuan Penelitian
mendeskripsikan:
Sujani;
Sujani;
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan dapat berhasil dengan baik, yaitu dapat
dapat bermanfaat secara umum. Ada dua manfaat yang diharapkan dari hasil
1. Manfaat teoretis
religius. Hasil studi tentang nilai religius atau sebuah karya novel akan
dan bila digunakan sebagai bahan atau sumber pengajaran seperti studi
lainnya.
8
2. Secara praktis
a. Bagi siswa
b. Bagi guru
c. Bagi pembaca
G. Penegasan Istilah
Agar dalam penelitian ini tidak terjadi salah pengertian antara penulis
1. Nilai Religius
nilai-nilai yang terdapat dalam karya sastra fiksi berupa penentuan manusia
yang berhati nurani, berahlak mulia atau saleh ke arah segala makna yang
baik. Bagi manusia religius, terdapat makna yang harus dihayati suci dan
nyata dalam bentuk kekuasaan dan kekuatan yang tidak terhingga, sumber
hidup dan kesuburan, sesuatu yang dapat dihayati manusia religius yakni
karya Wahyu Sujani yang diterbitkan oleh Senja, cetakan pertama tahun
Jadi, maksud dari judul dalam skripsi ini adalah penelitian mengenai
XII di SMA.
H. Sistematika Skripsi
yang disusun. Skripsi yang berjudul “Nilai Religius Novel Mencintaimu Seperti
Pembelajarannya pada Siswa Kelas XII di SMA” ini terdiri dari lima bab.
Permulaan skripsi ini adalah preliminer yang berisi halaman judul, persetujuan,
pernyataan, moto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, dan abstrak.
Bab II berisi tinjauan pustaka dan kajian teoretis. Tinjauan pustaka berisi
tentang uraian penelitian terdahulu yang terdiri dari skripsi Dwi Anggoro
Jayanti (2015), Esti Dwi Kustanti (2015), dan Merina Rahmawati (2014),
sedangkan kajian teoretis digunakan sebagai acuan dan penelitian. Dalam kajian
teoretis ini disajikan teori hakikat novel sebagai karya sastra, unsur novel,
data, instrumen penelitian, teknik analisis data, dan teknik penyajian hasil
penelitian.
Bab IV berisi penyajian data dan pembahasan data. Dalam bab ini,
kutipan langsung dan sub bab pembahasan data yang membahas struktur novel
dengan simpulan tersebut. Selain itu peneliti juga menyertakan daftar pustaka
dan lampiran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORETIS
Dalam bab ini berisi tinjauan pustaka dan kajian teoretis. Tinjauan pustaka
berisi kajian penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini dan kajian
teoretis berisi paparan teori yang dijadikan sebuah landasan penelitian dan
A. Tinjauan Pustaka
Pada bagian ini peneliti paparkan tiga peneliti yang relevan yaitu
Jayanti (2015) dalam skripsi yang berjudul “Nilai Religius pada Novel
penelitian yang ditemukan: (1) unsur intrinsik dalam novel Badai Matahari
Andalusia Karya Hary EL Parsia, (2) nilai religius yang meliputi hubungan
nilai religius yang meliputi hubungan antar manusia dengan Tuhan, hubungan
12
13
Perbedaannya terletak pada objek penelitian yang dilakukan oleh Jayanti dan
oleh Merina (2014). Penelitian ini dibahas nilai religius dengan menggunakan
hermeneutik.
meliputi unsur-unsur intrinsik novel dan nilai religius dalam novel Sujudku
Yang Tersembunyi. Nilai religius yang terkandung dalam novel ini yaitu nilai
alam.
dengan teori nilai religius dalam sebuah novel. Sementara itu, perbedaanya
B. Kajian Teoretis
materi untuk dijadikan sebagai acuan pokok dalam membahas masalah yang
diteliti. Dalam kajian teoretis ini peneliti akan membahas mengenai (1)
hakikat novel sebagai karya sastra, (2) unsur intrinsik novel, (3) hakikat
religius, (4) nilai religius dalam sastra, (5) religius sastra dalam islam, dan (6)
a. Definisi Novel
kan bahwa novel sebagai karya sastra yang berbentuk prosa yang
mempunyai dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang
sastra.
b. Jenis-jenis Novel
jenisnya novel dibagi menjadi tiga yaitu (1) novel berdasarkan nyata
dan inspiratif, (3) novel berdasarkan isi dan tokoh contohnya novel
dewasa, songlit, teenlit dan chiclit. Namun, dalam novel dikenal juga
tetralogi. Novellet adalah sebutan untuk novel pendek. Selain itu, ada
juga jenis novel yang isinya lebih panjang, seperti novel dwilogi dan
novel trilogi. Novel dwilogi adalah novel yang terdiri dari dua bagian
16
atau jilid. Novel tilogi adalah novel yang terdiri dari dari ampat bagian
memiliki pelaku yang sama dari bagian lainnya (Nurhayati, 2012: 29).
c. Ciri-ciri novel
novel adalah cerita yang lebih panjang dari cerita pendek, dibagi atas
diangkat dari cerita masyarakat yang diolah secara fiksi sehingga dapat
bagian-bagian unsur yang saling berkaitan satu sama lain secara erat dan
a. Tema
dan data-data yang lain dan itu merupakan kegiatan yang sering tidak
mudah dilakukan.
tokoh, hubungan tokoh dengan unsur cerita lain, watak tokoh-tokoh itu
c. Alur
alur menjadi lima bagian yang disarikan oleh Nurgiyantoro (2012: 209-
210).
konflik utama.
cerita diakhir.
d. Latar
yang diceritakan.
adalah suatu tempat dimana terjadinya sebuah cerita dalam karya sastra.
e. Sudut Pandang
f. Amanat
akibat yang terjadi pada tokoh dalam akhir cerita itu. Amanat yang baik
21
3. Hakikat Religius
segala makna yang baik yang lebih mementingkan huruf dari pada roh,
1998: 16).
kaum teolog, tetapi manusia yang beriman.” Demikian dalam sekian banyak
varian dan nuansa yang kita dengar. Bagi manusia religius ada “sesuatu”
aspek luarnya saja, islam yang dalam arti keselamatan, kedamaian, kepada
vision atau titik temu antara agama-agama, yaitu bentuk pergerakan dara
yang banyak (the many) kepada yang satu (the one). Titik temu tersebut
adalah merupakan jiwa, inti, substansi, hakikat, aspek batin, dan sari pati
dari agama.
22
manusia yang berhati nurani, berakhlak mulia atau saleh kearah segala
religius tidak harus terpaku pada kebakuan atau kekakuan. Ajaran Islam
syariah.
a. Aqidah
Aqidah berasal dari kata aqada yang artinya ikatan dua utas tali
b. Akhlak
atau “budi pekarti”. Akhlak merupakan suatu keadaan yang yang melekat
pada jiwa manusia yang dari padanya terlahir perbuatan dengan mudah
c. Syariah
keberadaan sastra itu sendiri. Bahkan, sastra tumbuh dari sesuatu yang
yang memiliki arti simpulan ikatan, perjanjian, dan kokoh. Abu bakar jabir
dapat diterima secara umum oleh manusia bedasarkan akal, wahyu dan
adanya novel sebagai salah satu bentuk karya sastra, bisa dijadikan sebagai
salah satu bahan ajar di SMA. Novel sebagai bahan ajar di SMA, memiliki
sastra.
keterampilan.
a) Indra
b) Penalaran
c) Perasaan
d) Kesadaran sosial
masa mendatang.
langsung.
1) Kompetensi Inti
2) Kompetensi Dasar
dan cerita fiksi dalam film baik melalui lisan atau tulisan;
31
3) Indikator
berikut.
4) Tujuan Pembelajaran
5) Mareri Pembelajaran
6) Metode Pembelajaran
7) Alokasi Waktu
8) Sumber Belajar
(penunjang) novel.
9) Evaluasi
1) Tahap persiapan.
kepada siswa.
2) Tahap pelaksanaan.
a) presentasi materi.
pengantar.
36
3) Tahap evaluasi.
yang ada.
37
diri siswa.
diberikan.
hidup.
yang diatas.
setiap siswa.
yang cukup matang dan terencana dengan cara yang lebih baik.
efektif.
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian ini meliputi sumber data, objek penelitian, fokus penelitian, teknik
pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data, dan teknik penyajian
hasil penelitian.
Data adalah segala fakta dan angka yang dijadikan bahan untuk
menyajikan suatu infirmasi (Arikunto, 2010: 95). Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kutipan langsung dan tidak langsung dari objek
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat
diperoleh (Arikunto, 2014: 172). Sumber data dalam penelitian ini dibagi
menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber data skunder. Sumber data
Kucintai Qur’an karya Wahyu Sujani. Selain itu, sumber data skunder
mencari informasi dan reverensi dalam bentuk text book, internet, dan sumber
40
41
B. Objek Penelitian
(Arikunto, 2013: 38). Objek dalam penelitian ini adalah nilai religius yang
Sujani.
C. Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah pusat dari objek penelitian itu sendiri. Fokus
masalah yang masih bersifat umum (Sugiyono, 2015: 285-285). Penelitian ini
Qur’an karya Wahyu Sujani yang meliputi unsur intrinsik, nilai religius
dalam novel yang meliputi akidah, akhlak, syariah, dan rencana pelaksanaan
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
karya Wahyu Sujani baik berupa kutipan langsung atau tidak langsung
3. mencatat data berdasarkan nilai-nilai religius dan unsur intrinsik yang ada
E. Instrumen Penelitian
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
digunakan dalam penelitian ini adalah penulis itu sendiri selaku peneliti,
dengan bantuan kartu pencatat data yang digunakan untuk mencatat data hasil
Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu
menggunakan teknik analisis isi. Metode analisis isi adalah metode yang
dilakukan dengan mengkaji dan membahas seluruh isi teks secara kritis dan
teliti (Arikunto, 2014: 53). Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa
ditempuh penulis dalam melakukan metode analisis isi adalah sebagai berikut:
a) penyajian data;
b) pembahasan data;
c) simpulan data;
d) lampiran data.
analisis data. Penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian kualitatif. Hasil
penyajian informal adalah penyajian hasil analisis data dengan kata-kata biasa,
sedangkan penyajian data formal adalah perumusan dengan apa yang umum
Mencintaimu Seperti Kucintai Qur’an karya Wahyu Sujani yang meliputi unsur
intrinsik, nilai religius dalam novel yang meliputi akidah, akhlak, syariah, dan
Dalam bab ini dibahas dua hal paparan pokok. Data dari bab ini, yaitu (1)
penyajian data dan (2) pembahasan data yang merupakan hasil penelitian dari
Mencintaimu Seperti Kucintai Qur’an karya Wahyu Sujani yang diterbitkan oleh
A. Penyajian Data
Pada penyajian data ini peneliti menyajikan tiga penelitian, yaitu unsur
Seperti Kucintai Qur’an karya Wahyu Sujani pada siswa kelas XII di SMA.
Wahyu Sujani
Seperti Kucintai Qur’an karya Wahyu Sujani meliputi tema, tokoh dan
penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan amanat. Data unsur intrinsik
44
45
Tabel 4.1
Unsur intrinsik novel Mencintaimu Seperti Kucintai Qur’an
karya Wahyu Sujani.
Wahyu Sujani
akhlak, dan syariah. Data nilai religius yang terdapat di dalam novel
Tabel 4.2
Nilai religius novel Mencintaimu Seperti Kucintai Qur’an
karya Wahyu Sujani
b. Bersyukur 78 dan
268
c. Berbakti kepada 25 dan
orang tua 106
d. Memberi salam 263 dan
366-367
3. Nilai pendidikan syariah a. Perintah 83-84 dan
mengerjakan shalat 104
b. Perintah menuntut 32 dan 31
ilmu
c. Berdoa kepada 106 dan
Allah 204
d. Berzikir kepada 72 dan 92
Allah
Kucintai Qur’an Karya Wahyu Sujani pada Siswa Kelas XII di SMA.
Tabel 4.3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran novel Mencintaimu Seperti
Kucintai Qur’an karya Wahyu Sujani pada Siswa kelas XII di SMA
Fase “Alami”
a) Siswa dibagi dalam tiga kelompok
b) Siswa beserta guru merencanakan
berbagai prosedur belajar khusus, tugas,
dan tujuan berdasarkan topik, yaitu
menentukan unsur intrinsik yang
terdapat dalam novel, dengan
memberikan kutipan yang menunjukan
unsur intrinsik.
c) Siswa merencanakan penyajian yang
menarik di depan kelas.
d) Setiap kelompok menyajiakan presentasi
yang menarik sehingga, semua
kelompok mengetahui macam-macam
unsur intrinsik yang terdapat dalam
novel yang telah dianalisis.
Fase “Namai”
Setiap siswa membuat simpulan hasil
diskusi antar kelompok dengan
bahasanya sendiri mengenai unsur
intrinsik yang terdapat dalam novel
Mencintaimu Seperti Kucintai Qur’an
karya Wahyu Sujani.
3) Kegiatan Akhir
a) Siswa dan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah berlangsung.
b) Semua kelompok mengumpulkan hasil
investigasi kelompoknya.
c) Guru memberikan pesan kepada siswa
agar meleladani setiap tokoh yang
memiliki sikap yang baik dan
memberikan arahan kepada siswa
supaya tidak meniru sikap tokoh yang
tidak baik dan menyampaikan amanat
yang dapat dipetik dalam novel
Mencintaimu Seperti Kucintai Qur’an
karya Wahyu Sujani.
d) Guru memberikan tugas rumah kepada
siswa untuk menganalisis nilai religius
di rumah.
e) Guru mengucapkan salam penutup.
Pertemuan II
1. Kegiatan Awal
a) Guru membuka pelajaran dengan salam.
b) Guru mengecek kehadiran siswa
(absensi).
51
B. Pembahasan Data
Unsur intrinsik yang akan dikaji oleh peneliti meliputi : (a) tema,
(b) tokoh dan penokohan, (c) alur, (d) latar, (e) sudut pandang, dan (f)
a. Tema
seorang hafizh al-Qur’an.” Jika diteliti lebih dalam, novel ini memiliki
tema minor atau tema tambahan dari tema mayor yang berbeda-beda,
ketika Dirman yang setiap hari hanya judi dan mabuk membuat
ini.
bertengkar karena setiap hari Dirman hanya judi dan mabuk tanpa
3) Masalah kehidupan.
bawah ini.
Ijah untuk melamar kerja. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah ini.
Rahma dan Rahmi anak kembar Bu Ijah yang suka kepada Rahmat
memilih salah satu maka akan ada yang terluka. Karena tidak mau
di bawah ini.
5) Masalah pekerjaan.
menghantam kaki Rahmat sebelah kiri. Hal itu terlihat dari kutipan
di bawah ini.
bawa ke rumah sakit. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah ini.
6) Masalah pernikahan
dengan Rahmat direstui oleh ayahnya Rhalin yaitu Pak Rusli tidak
butuh waktu lama akhirnya mereka menikah. Hal itu terlihat dari
Abah Jumadi yang sudah tidak ditempati lagi. Hal itu terlihat dari
7) Masalah perpisahan
dengan laju yang cepat akhirnya terjadi kecelakaan. Hal itu terlihat
kepada dokter.
1) Tokoh
Qur’an karya Wahyu Sujani terbagi atas tokoh utama dan tokoh
tambahan.
Rahmi, Imas, Ilyas, Adang, Pak Rusli, Abah Jumadi, dan Husein
2) Penokohan
berikut.
a) Rahmat
sifat pekerja keras. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah ini.
juga sosok yang pekerja keras, ia rela bekerja sebagai apa saja
b) Riani
sebuah sebuah rumah usaha pembuatan sandal. Hal itu terlihat dari
keras, Riani juga memiliki sifat perhatian. Hal itu terlihat dari
jam tangan.
c) Dirman
d) Sulastri
kan untuk pergi dari rimah Sulastri mengajak Rahmat dan Riani
Selain itu, Sulastri juga memiliki sifat pekerja keras. Hal itu
memiliki sifat pemaaf. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah ini.
e) Rhalin
suaminya.
f) Kiai Ra’uf
perhatian dan ramah. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah ini.
memiliki sifat ramah. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah ini.
g) Bu Ijah
Ijah memiliki sifat tegas dan penyayang. Hal itu terlihat dari
Ijah juga memiliki sifat penyayang. Hal itu terlihat dari kutipan
di bawah ini.
usahanya.
h) Rahma
ramah. Rahma yang baru kenal pada Rahmat, tidak segan untuk
bawah ini.
menyuapi Rahmat.
i) Rahmi
bawah ini.
untuk Rahmat.
j) Imas
memiliki sifat patuh. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah ini.
selalu melaksanakannya.
77
k) Ilyas
Bandung. Ilyas memiliki sifat yang ramah dan penolong. Hal itu
Husein.
78
l) Adang
peduli dan tegar. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah ini.
adang memiliki sifat tegar. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah
ini.
yang tegar. Adang tetap tegar setelah tertipu setelah duit pelicin
m) Pak Rusli
memiliki sifat ramah dan rendah hati. Hal itu terlihat dari
ramah, Pak Rusli memiliki sifat rendah hati. Hal itu terlihat dari
meski Pak Rusli lebih tua tidak mau dicium tangannya oleh
n) Abah Jumadi
Rahmat tinggal. Abah Jumadi tinggal terpecil dan agak jauh dari
o) Husein
dan tanggung jawab. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah ini.
c. Alur
Rahmat diasuh oleh paman dan bibinya sejak kecil. Hal itu terlihat
“Mat, kamu tahu, dari sejak kamu berumur sepuluh tahun dan
si Rani berumur dua tahun, setelah orang tua kalian jadi
korban tanah longsor itu, kalian kami asuh. Kami
memperlakukan kalian seperti anak kami sendiri karena
kalian masih punya pertalian darah yang kuat dengan
Mamang.” (16)
diasuh oleh paman dan bibinya sejak kecil setelah kedua orang
Riani akan mendapat nasib yang sama dengan Rahmat harus putus
sekolah.
85
di bawah ini.
“Iya. Akang teh kumaha, dulu Neng Rhalin cinta mati sama
Akang. Nih, Kang. Di awal-awal akang ngirim sms itu, Neng
Rhalin seperti orang setres. Hampir tiap hari kekampus
Akang buat nyari tahu tentang, Akang. Malamnya, nangis
lagi. Terus seperti itu. Sampai akhirnya pernah Imas anter ke
Garut ke kampung halaman Akang di Cikuray, tapi nihil.
Katanya Akang pindah ke Tasikmalaya. Kenapa atuh, akang
teh meni tega sekali ninggalin Neng Rhalin? Akang sudah
punya cewek lain ya, waktu itu?” “Ih, sungguh enggak, mas.
Cuma karena satu hal, akhirnya Akang harus ninggalkan
Rhalin. Gak ada orang ketiga di antara kita.” (55-56)
Rhalin ingat dengan gelang yang di pakai penjual lukisan itu sama
Rahmat dan akhir-nya mencari penjual lukisan itu. Hal itu terlihat
depan hotel itu sama dengan miliknya yang di beri oleh Rahmat.
akan memperkosa Rhlin. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah ini.
“Bunuh saja aku, Sein, dari pada kau nodai aku... demi
Allah... lebih baik aku mati...”. Terdengar Suara memaki-
maki kasar. Begitu Ilyas mengintip, ia terkejut melihat Rhalin
sudah di atas pembaringan dalam keadaan tidak berdaya
setengah meringkuksambil menangis. Hampir seluruh bagian
pakaianya bagian atas lepas dan robek besar hingga nyaris
setengah telanjang ketika Husein mulai berusaha melepas
celana Rhalin, Ilyas meraih kursi Rotan di dekat lalu
menghantamkannya pada kaca besar itu hingga
mengeluarkan suara nyaring sebelum pecahannya lantak ke
lantai.” (257)
dari Ilyas kekasih Riani adiknya. Hal itu terlihat dari kutipan di
bawah ini.
“Tapi kamu yang saya temui lebih dulu. Jadi kapan nih, mau
menikahi anak saya? Jangan dilama-lama.” Rahmat menoleh
pada Rhalin yang tertunduk namun ada senyum yang
disembunyikan. Masih dalam bingung dan belum bisa
memberi jawaban, tiba-tiba Rhalin bicara. “Dua minggu lagi
katanya, Pi.” Rahmat menoleh lagi dengan kaget. “Iya, Pi
dua minggu lagi.” (:349-350)
Rahman.
sebuah alur.
d. Latar
Wahyu Sujani, meliputi latar tempat, latar waktu, dan latar suasana.
1) Latar tempat
a) Ruang makan
c) Pemakaman
d) Desa Cisangkuy
karena sudah lama tidah bertemu bahkan kalau Ki’ai Ra’uf tahu
luar nikah.
e) Rumah Bu Ijah
bawah ini.
f) Masjid
di bawah ini.
g) Area proyek
helm di area proyek. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah ini.
dan memesan cincau karena cuaca yang cukup terik dan lelah
rokoknya.
i) Kamar
j) Taman
hampir diperkosa oleh Husein sebulan yang lalu. Hal itu terlihat
Adang.
k) Pondok
bawah ini.
ini.
l) Rumah Sakit
di bawah ini.
2) Latar Waktu
Wahyu Sujani ditunjukkan secara jelas pagi, siang, sore, dan malam
hari. Berikut ini akan di paparkan latar waktu yang terdapat dalam
a) Pagi hari
adalah pagi hari. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah ini.
itu, latar waktu pagi hari juga terlihat saat Rhalin mengajak pulang
b) Siang hari
bawah ini.
yang baru kembali dari masjid untuk mengantar sandal. Hal itu
c) Sore hari
membawa dus besar. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah ini.
diri dengan melukis. Selain itu selain itu latar waktu sore hari
juga terlihat ketika para pekerja proyek pulang atau ada yang
d) Malam hari
terhenti. Selain itu selain itu latar waktu malam hari juga
bawah ini.
3) Latar Suasana
a) Tegang
karena semalam tidak tidur di rumah dan pulang pagi. Hal itu
Husein.
b) Senang
harus jaga diri. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah ini.
c) Sedih
lagi. Ilyas yang tak kuasa melihat kakak iparnya juga ikut
sedih.
e. Sudut Pandang
kata gantinya ia dan dia. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah ini.
gantinya, seperti ia, dia, dan mereka. Nama-nama tokoh cerita tersebut
yang bertindak.
f. Amanat
halal. Terdapat kutipan lain yang dapat dijadikan amanat yaitu dari
sabar, dan sadar bahwa harta bukan segalanya tanpa diiringi dengan
kesahajaan jiwa.
Kucintai Qur’an karya Wahyu Sujani antara lain: a) aqidah, b) akhlak, dan
c) syariah. Berikut ini akan di paparkan ketiga nilai religius yang terdapat
kepada Allah, iman kepada kitab Allah, iman kepada Nabi dan Rasul
Allah, iman kepada hari akhir, dan iman kepada qadha dan qadar. Iman
Murni yang stres. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah ini.
umat-Nya.
Allah. Kata Wahyu berasal dari bahasa Arab: al-wahy. Kata ini
yang menimpa seseorang pasti ada berkah. Selain itu, terdapat juga
kutipan yang menejelaskan tentang iman kepada kitab Allah. Hal itu
mukmin.
sebelumnya.
itu kepada umat manusia. Ajaran iman kepada nabi dan rasul Allah
kepada Nabi dan Rasul Allah. Hal itu terlihat dari kutipan di bawah
ini.
123
umat Islam kita wajib mengimani bahwa nabi dan rasul adalah
kelak.
1) Tolong-menolong
artinya:
ini.
“Bisa pinjem, dong. Dua ratus saja. Buat beli spon baru sama
benang sol warna coklat. Ya, Mat, ya?” “Kapan gantinya?”
“Bulan ini kamu gak usah bayar kontrakan. Dari aku. Ya?”
Rahmat tertawa lantas memberikan uang dua ratus ribu
kepada Adang. Ia tak berharap Adang akan membayarnya
karena untuk makan sehari-hari saja selalu darinya.”(173)
kepada Rahmat untuk membeli spon baru dan benang sol. Rahmat
membutuhkan pertolongan.
2) Bersyukur
di bawah ini.
Gunung Cikuray.
sebagai salah satu bukti rasa baktinya kepada kedua orang tuanya
ini.
perintah dari orang tua selama itu baik, selain itu berbakti kepada
4) Memberi salam
bawah ini.
istrinya itu, Rhalin pun langsung menjawab salam dari suamiya itu.
syariah dalam bahasa Arab berasal dari kata syar’i, secara harfiah
berarti jalan yang harus dilalui oleh setiap muslim. Dilihat dari segi
yang wajib diikuti oleh agama islam, baik dalam berhubungan dengan
dalam masyarakat.
yang baik pula. Perintah salat ini tertuang dalam surat An-Nisa ayat
Nisa 103).
Sebagai seorang mukmin yang baik tentunya kita harus salat tepat
kembali sampai Rani pulang jam bekerja jam lima sore. Rani
melaksanakan sholat.
ilmu agama saja, tetapi semua ilmu yang bermanfaat baik di dunia
sekolah yang lebih banyak tentang agama, tetapi SMK atau SMA.
bawah ini.
tidak mau Riani putus sekolah seperti yang dialaminya harus putus
kita tidak akan bisa memahami setiap kejadian di dunia ini. Allah
Sebagai manusia kita harus berdoa kepada Allah dan Allah pasti
akan mengabulkan semua doa. Namun jika kita sombong dan tidak
mau berdoa kepada Allah maka akan masuk neraka jahanam. Perintah
ini.
dari api neraka. Selain itu, Perintah berdoa kepada Allah terdapat
136
“Ilyas lalu unjuk wajah serius. “Lin, tahu nggak kamu, apa
yang paling Allah suka dari hamba-Nya?” “Ya hamba yang
rajin ibadah, apa lagi?” “Allah paling suka pada hamba yang
banyak meminta pada-Nya. Apalagi disertai dengan
kepasrahan. Allah sangat suka rintihan seorang hamba yang
memohon pertolongan pada-Nya karena dengan demikian,
kebenaran diri-Nya benar-benar diyakini oleh hamba-Nya
itu.” (204)
Nya yang rajin beribadah Allah sangat senang kepada hamba yang
kekurangan dan kelemahan dan tidak bisa lepas dengan Allah Swt.
karena Allah Swt. Maha pemurah lagi maha penyayang. Untuk itu
Allah, dan zikir adalah salah satu kewajiban yang tercantum dalam
yang artinya:
bawah ini.
cobaan yang sedang dialaminya. Ada satu yang muncul dari benak
Dengan berzikir kepada kita tetap teringat kepada Allah Swt dimana
Kucintai Qur’an karya Wahyu Sujani pada Siswa Kelas XII di SMA
yang meliputi:
a) Kompetensi Inti
nilai religius dalam novel. Berikut ini kompetensi inti yang akan dicapai:
dunia.
b) Kompetensi Dasar
c) Indikator
Dalam hal ini, indikator yang ingin dicapai antar lain siswa dapat
mengidentifikasi.
d) Tujuan Pembelajaran
e) Alokasi Waktu
pelajaran di kelas.
f) Materi Pembelajaran
g) Metode Pembelajaran
1) Tumbuhkan
baik.
2) Alami
3) Namai
4) Demonstrasi
kerangka tulisan menjadi tulisan jadi. Hasil draf tersebut kasar itu
5) Ulangi
dilakukan.
143
6) Rayakan
h) Sumber Belajar
adalah buku pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII semester dua yang
Sujani
i) Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Awal
dibahas
144
pertemuan sebelumnya)
2. Kegiatan Inti
Fase “Tumbuhkan”
nilai religius.
Fase “Alami”
Fase “Namai”
3. Kegiatan akhir
berlangsung.
kelompoknya.
kepada siswa supaya tidak meniru sikap tokoh yang tidak baik
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Awal
2. Kegiatan Inti
Fase “Demonstrasi”
Fase “Ulangi”
Fase “Rayakan”
di depan kelas.
147
3. Kegiatan Akhir
kepada siswa supaya tidak meniru sikap tokoh yang tidak baik
j) Media Pembelajaran
4) Program Powerpoint
k) Evaluasi/Penelitian
pembelajaran.
tes esai dan lisan. Hal itu karena tes esai tepat digunakan untuk
Dalam bab ini dibahas simpulan dan saran. Simpulan berisi jawaban
singkat atas masalah yang diteliti. Sedangkan saran berisi masukan penulis yang
A. Simpulan
disajikan pada bab IV, dapat disimpulkan sesuai dengan rumusan masalah dan
Qur’an karya Wahyu Sujani meliputi lima unsur, yaitu (a) tema:
perjuangan hidup seorang hafizh al-Qur’an, (b) tokoh dalam novel ini
Imas, Ilyas, Adang, Pak Rusli, Abah Jumadi, dan Husein, (c) alur: alur
maju, (d) latar dalam novel Mencintaimu Seperti Kucintai Qur’an terdiri
dari latar tempat: ruang makan, Rumah orang tua Sulastri, Pemakaman,
Desa Cisangkuy, rumah Bu Ijah, Masjid, area proyek, depan hotel Grand
Golden, kamar, taman, pondok, dan rumah sakit. Latar waktu: pagi hari,
siang hari, sore hari, dan malam hari, dan latar suasana: tegang, senang,
dan sedih, (e) sudut pandang: sudut pandang persona ketiga “Ia dan Dia”
149
150
sama lain sehingga dapat membangun cerita yang padu dan menarik untuk
dibaca.
aqidah meliputi: iman kepada Allah, iman kepada kitab Allah, dan iman
kepada nabi dan rosul Allah; (2) nilai pendidikan akhlak meliputi: sikap
perintah menuntut ilmu, berdoa kepada Allah, dan berzikir kepada Allah.
Qur’an karya Wahyu Sujani pada siswa kelas XII di SMA dilaksanakan
sastra pada siswa kelas XII di SMA terdapat pada poin (3.9) Menganalisis
Qur’an karya Wahyu Sujani, dengan menganalisis nilai religius dan siswa
B. Saran
sebagai berikut.
1. Bagi Guru
nilai-nilai religius yang ada kaitannya dengan sastra tersebut. Guru juga
harus menyediakan fasilitas berupa novel yang berisi sastra atau lainnya di
2. Bagi Siswa
3. Bagi Pembaca
Daud Ali, Mohammad. 2015. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
Jayanti, Anggoro Dwi. 2015. “Nilai Religius Novel Badai Matahari Andalusi
Karya Hary El Parsia dan Skenario Pembelajarannya di Kelas XI SMA”.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Kustanti, Dwi Esti. 2015. “Nilai Religius Novel Sujudku Yang Tersembunyi
Karya Garina Adelia dan Skenario Pembelajarannya di Kelas XI SMA”.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Rahmawati, Merina. 2014. “Nilai Religius dalam Novel Hidayah Dalam Cinta
Karya Rohmat Nurhadi Alkastani: Tinjauan Semiotik dan
Implementasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA”. Skripsi.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
https://www.distrodoc.com/248397-nilai-religius-dalam-novel-hidayah-
dalam-cinta-karya-rohmat//. Diakses pada 25 Maret Pukul 22.00 WIB.
Rusyana, Yus. 1984. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung:
C.V. Diponegoro.
Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Sanata
Dharma University Press.
153
154
Stanton, Robert. 2012. Teori Fiksi (Terjemahan: Sugihastuti dan Rossi Abi Al
Irsyad). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
LAMPIRAN
Lampiran1
BIOGRAFI PENGARANG
Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia, yang diluluskan pada tahun 2006 oleh
Departemen Minat dan Bakat khususnya Kesenian. Prestasi yang penah diraih
terbaik drama dua babak dan sutradara terbaik kabaret (2002), juara satu lomba
kaligrafi (2003), dan juara satu menulis puisi (2003). Pada tahun 2002 ia
dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Muhammad Habibi Ziyad
(Abaiby).
Novel-novel yang sudah ia buat antara lain: Atas Nama Cinta (2008),
Ketika Tuhan Jatuh Cinta the series, Ajari Aku Menuju Arsy (2010), Pena Jingga
(2013), dan Mengapa Aku Cantik? (2013), semuanya diterbitkan oleh DIVA Press
Yogyakarta. Novel Ketika Tuhan Jatuh Cinta 1 pernah dilayarlebarkan pada Juni
2014.
Tahun : 2016
SINOPSIS
Berkisah tentang seorang pemuda bernama Rahmat, dan adiknya Riani yang
sudah tidak memiliki orang tua. Mereka tinggal bersama Bibi dan Pamannya di
membuat Rahmat putus kuliahnya, Rahmat pergi tanpa pamit pada kekasihnya
kemampuannya dalam melukis, dan yang paling berharga dan sangat ia selalu jaga
adalah surat cinta Allah tersimpan baik di hatinya. Ayat-ayat Illahi menjadi
membuatnya cacat, kekurangan materi Rahmat alami namun tetap berjuang demi
tengah berkeliling menjual lukisannya. Kisah lama hadir kembali, janji suci pun
terucap. Namun, tidak seorang pun tahu seperti apa kehidupan menanti. Takdir
Masalah kehidupan:
“A, kebetulan nih, di tempat Riani kerja lagi
butuh satu pegawai. Buat ngaput sandal.
Lumayan gajinya. Sebulan tujuh ratus.
Kalau Aa mau, Riani nanti bilang sama Bu
Ijah, bos Riani.”
“Oleh Bu Ijah Rahmat ditanyai soal
pengalaman mengaput sandal. Rahmat
menjawab tidak punya pengalaman untuk
itu. Tapi karena kebetulan Bu Ijah sedang
butuh satu pekerja, akhirnya Adang salah
satu pegawainya dipanggil. “Dang, kamu
pindah ruang ya, ketempat ngaput sandal.
Biar tugas mengecatmu diganti sama
Rahmat.”
Masalah pekerjaan:
“Maaat!! Awaaass!!” seorang pekerja teman
satu bendengnya berteriak memperingatkan.
Pak Rusli dalam kagetnya dibuat tergagap
melihat dua batu menggelinding cepat ke
arahnya. Rahmat yang berada di dekatnya
lantas mendorongnya dengan keras hingga
Pak Rusli terpelanting jauh dan selamat dari
hantaman batu yang menggelinding lebih
depan. Sementara batu kedua menghantam
kaki Rahmat sebelah kiri.”
Masalah pernikahan:
“Pantas kamu gak bisa melupakannya, Lin.
Ternyata lelaki ini... hahaha... dan sungguh,
ini merupakan wujud doa saya. Saya selalu
berdoa anak saya bisa berjodoh dengan si
penghafal al-Qur’an yang pernah
menyelamatkan saya.” “Tapi kamu yang
saya temui lebih dulu. Jadi kapan nih, mau
menikahi anak saya? Jangan dilama-lama.”
Masalah perpisahan:
“Maaaaat!” jerit Adang. Benturan keras
antara kendaraan besar dan kecil itu terjadi,
besar dan kecil itu terjadi, mengeluarkan
bunyi yang sangat nyaring bahkan sampai
mempercikkan api. BMW putih yang di
bawa Rahmat melintir, lalu naik ke trotoar
dan terguling keras. Pintu bagian sopir
melesak kedalam kap depannya ringsek tak
terbentuk lagi.”
Dirman:
“Dasar istri durhaka!”Sulastri tersenyum
sinis. “Heh, kalau kamu bisa jadi imam yang
baik buatku, pantas kamu menyebutku istri
durhaka. Nagaca dong! Lihat kelakuanmu
sendiri. Tiap malam kerjaannya hanya judi
dan mabok. pulang hampir pagi minta
dilayani memang aku binatang apa?! Mikir!
Punya otak nggak?!”
“Sebenarnya apa yang membuat Aka masih
mengharap Lastri yang gak bisa ngasih Aka
keturunan?”. “Aka mau menembus semua
kesalahan Aka di masa lalu sama Lastri.”
Sulastri:
“Sulastri menangis sembari mendekap Riani.
“Bibi pulang ke rumah nenekmu. Kamu ikut
Bibi, ya? Riani menoleh pada Rahmat.
“Rahmat juga. Cepat sekarang juga kita
pergi.”
“Hasilnya, untuk makan mereka tak
bergantung lagi dari penghasilan Sulastri
yang pas-pasan karena pekerjaannya hanya
si warung bakso di Rest Area bus yang
hendak ke Pangandaran.”
“Ini kali terakhir Lastri memberi kesempatan
sama Aka. Kalau ingkar janji lagi, besok-
besok mabuk dan judi lagi di warung kopi
itu, Lastri tidak akan pulang lagi kesini.
Anak-anak ikut Lastri selamanya.”
Rhalin:
“Iya. Akang teh kumaha, dulu neng Rhalin
cinta mati sama Akang. Nih, Kang. Diawal-
awal Akang ngrim SMS itu, Neng Rhalin
seperti orang stres. Hampir setiap hari
kekampus Akang buat nyari tahu tentang
akang. Malamnya, nangis lagi. Terus seperti
itu. Sampai akhirnya pernah Imas antar ke
Garut ke kampung halaman Akang di
Cikuray, tapi nihil.”
“Wa’alaikum salam, sayang. Maaf, aku
tidur lagi setelah shalat subuh. Gak kuat
ngantuk. Aku bikin oseng buncis sekarang,
ya?”
Kiai Ra’uf:
“Itulah maksud Abah ingin bertemu kamu.
Abah sangat ingin setelah kamu lulus kuliah
nanti kamu tinggal si pesantren ini. Tentu
dengan adikmu. Bagaimana? Mau kan?”
“Kedatangan Rahmat disambut hangat oleh
kiai Ra’uf dan Istrinya. Rahmat yang
membawa serta Adang dikenalkan padanya.
“Namanya juga manusia hidup, Dang. Jadi
kapan kalian mau narik?” kata kiai Ra,uf.
“Besok juga insya Allah siap, Bah. Iya kan,
Dang?”. “Oh, ya, Juragan. Sekarang juga
siap.” Kiai Ra’uf tersenyum melihat
keakraban Rahmat dan Adang. Ia lalu
menanyai asal-usul adang.”
Bu Ijah:
“Kedua anak saya ini sama-sama jatuh cinta
sama nak Rahmat. Sama-sama ingin punya
suami seorang hafizh Qur’an seperti nak
Rahmat. Sekarang, Nak Rahmat pilih yang
mana di antara mereka untuk jadi calon istri
Nak Rahmat? Ibu tidak butuh waktu lama
nunggu jawaban nak Rahmat.”
“Terus, nanti Nak Rahmat kerja dimana?”
“Insya Allah ada, Bu. Walau kerja kasar.
Jadi kuli di proyek pembangunan hotel baru
di Tarogong.” “Ooh... alhamdulillah. Yang
penting halal ya, kerja apa juga? Ya, Ibu gak
bisa nahan kamu, Nak. Ibu minta maaf
karena kelakuan anak Ibu, kamu akhirnya
mengambil keputusan ini. Sebenarnya berat
Ibu melepas kamu.” Bu Ijah tersenyum tipis.
Tatapannya penuh sayang pada Rahmat.”
Rahma:
“Kang Adang di belakang, ya?” kata Rahma.
Perjalanan menuju Bandung. “Saya banyak
mendengar tenyang pegawai baru di tempat
usaha kami itu ternyata mahasiswa seni,”
kata Rahma di sela mengemudinya.
“Mahasiswa tak lulus, Teh.” “Panggil saya
Rahma. Mungkin usia saya lebih muda dari
Akang. Saya baru lulus kuliah juga di
Kampus Islam Bandung. Jurusan apa Kang
Rahmat dulu kuliah?”
“Eh, kenapa si Akang melihatnya seperti itu
sama Rahma? Hayu, Akang sarapan. Ini.”
Rahma siap menyuapi Rahmat. “Kamu
begitu perhatian sama aku. Tapi aku dulu
menolak cintamu.”
Rahmi:
“Terdengar suara Lantang Rahmi yang
marah. “Harusnya kamu nyadar. Kepala saja
di tutupi kerudung, tapi hati culas. Bukannya
sudah aku bilang, kalau aku suka cinta sama
Kang Rahmat. Apapun caranya aku harus
bisa mendapatkan dia. Kamu sebagai kakak,
mikir! Jangan main rebut begitu.”
“Kalau boleh, Rahmi ingin ikut merawat
Akang juga,”Lnjut Rahmi membuat Rahmat
berpaling padanya. “Ah, maaf, Kang. Gak
ada maksud apa-apa.” Rahmi malu sendiri.
“Terimakasih Rahmi.” “Ini, A. Riani bawa
bakso yang Aa pesen. Riani gk bisa lama-
lama. Nanti siang Riani menemani si Adang
ngnter barang ke Bandung.” “Rahmi
melayani Rahmat. Bahkan setelah kembali
dengan membawa mangkok, ia
membantunya menyuapi bakso.”
Imas:
“Rahmat diam enggan menjawab. Akhirnya
Imas menyerah. “ Ya sudah. Imas minta
nomor HP Akang saja sini. Nanti Imas
kasihin ke Neng Rhalin.”
“Ya Allah, sampai lupa. Tolong ambilin
HPku di kamar.” Imas bergegas naik ke
atas.”
Ilyas:
“Alhamdulillah, akhirnya saya bisa bertemu
dengan Kang Rahmat. Sebenarnya ingin dari
kemarin-kemarin ke sini. Tapi masih ada
kerjaan.” Rahmat terus memperhatikan Ilyas.
Boleh dibilang lelaki itu tipikal ramah
bahkan cara duduknya sangat sopan seperti
calon menantu berhadapan dengan calon
mertua.”
“Husein dan Rhalin sama-sama terkejut.
Begitu Ilyas melompat msuk dari jendela
yang di jebolnya, Rhalin menarik selimut
untuk menutupi auratnya lalu mengguling
diri kesamping sampai jatuh ke lantai.
“Bajingan! Mampus kamu!” bentak Ilyas.
Ilyas langsung menerjang Husein dengan
segala kemampuan.”
Adang:
“Rahmi pernah bilang, kaknya itu jarang
pulang ke rumah. Lebih sering menginap di
butiknya. Tapi... ah, itu urusannya. Buat apa
juga kita mikirin dia?” “Ya memang bukan,
Mat. Sebagai seorang yang kita kenal,
anggaplah sahabat, wajib buat kita ngingetin.
Tapi aku takut kena damprat. Cuma kamu
yang bisa.”
“Nasibku lebih jelek dari kamu, Mat. Dulu
waktu aku bilang mau ikut kerja itu, ternyata
bohong. Malah aku kena tipu, amblas duitku
satu juta yang katanya buat pelicin biar
langsung diterima. Sekarang, aku jadi seperti
yang kau lihat. Jadi tukang sol keliling,”
Pak Rusli:
“Begitu indah lantunan ayat yang Akang
bacakan itu. Itu surat Yusuf ya, kalau tidak
salah?” “Iya Pak” “Akang ini sepertinya
sangat hafal dengan surat itu. Ataukah
seorang hafizh Qur’an?” Rahmat tersenyum.
“Masih belajar, Pak.” Lelaki itu balas
senyum kagum.” Kemunculan Rahmat
bersama Pak Rusli menjadi pusat perhatian
para pekerja. Apalagi mereka tampak akrab.”
“Kang... Kang Rahmat, kan?” Rahmat sadar
lantas meraih tangan ayahnya Rhalin dan
hendak menciumnya, namun lelaki itu
menariknya cepat kemudian memeluknya.
“Allahu Akbar... Allahu Akbar... tanganku
tidak pantas dicium seorang penjaga kalam
Allah di dunia. Seharusnya aku cium
tanganmu, Nak, agar dapat berkah.”
Abah Jumadi:
“Tanpa tujuan aku jadi gelandangan sampai
lima hari selama lima hari sampai akhirnya
langkahku membawaku ke Desa Cikuray itu.
Begitu ketemu sungai, aku memutuskan
untuk bunuh diri kesungai itu. Untunglah
bertemu dengan Abah Jumadi. Beliau
mencegahku lalu membawaku kesini.”
“pondok Abah Jumadi sekarang terasa
hangat dan benderang dengan banyaknya
lilin yang dinyalakan. Banyak makanan pula.
Seminggu kemudian, Rahmat mulai terbiasa
menggerakkan tangan dan belajar jalan lagi.
Rahma atau Abah Jumadi selalu
membantunya. Sedikit-sedikit Rahmat mulai
bisa berjalan menopang tongkatnya tanpa
dipapah lagi.”
Husein:
“Jalan pintas yang cukup sepi Rahmat
lewati. Ketika sampai di pertigaan jalan kecil
untuk memilih ke sebelah kiri, sebuah Pajero
hitam tiba-tiba menghadang. Empat laki-
laki turun lalu tanpa basa-basi menyerang
Rahmat. “Heh pincang! Ingat! Ini pelajaran
pertama kalau kamu masih menggangu calon
istriku lagi!’ kata salah seorang dari
mereka.”
“Saya.. saya minta maaf sebelumnya. Semua
kekacauan dari keluarga ini karena... saya.
Saya yang dulu... menghamili Rahma tapi
kemudian meninggalkannya. Sekarang...
tanpa ada malu dan keraguan lagi, saya
mau... saya mau mempertanggungjawabkan
perbuatan saya dulu sama Rahma.”
3. Alur Tahap Penyesuaian (Situasion): 16 dan
16-17
“Mat, kamu tahu, dari sejak kamu berumur
sepuluh tahun dan si Rani berumur dua
tahun, setelah orang tua kalian jadi korban
tanah longsor itu, kalian kami asuh. Kami
memperlakukan kalian seperti anak kami
sendiri karena kalian masih punya pertalian
darah yang kuat dengan Mamang.”
“Mamang mau minta maaf... minta maaf
tidak akan bisa membayar tunggakan
kuliahmu seperti yang pernah Mamang
janjikan dulu. Jadi... dengan sangat terpaksa,
kamu harus berhenti kuliah. Mungkin, si
Riani pun harus berhenti sekolah. Mamang
minta maaf, Mat.” Mata Dirman berkaca-
kaca.” “kalau memang keadaannya seperti
ini, Rahmat akan berhenti kuliah, Mang.
“Maafkan Mamang Mat.”
Tahap Pemunculan Konflik (Generaing 33-34
Circumstances): dan 55-
56
“Dari kuli bangunan, kemudian jadi kuli
andong dan tukang parkir, Rahmat lakoni.
Jika ada tawaran jadi kernet elf jurusan
Tasik-Ciamis, Rahmat terima. Demi melihat
kakaknya banting tulang seperti itu, Riani
pun tak mau kalah. Pulang sekolah, ia
bekerja di sebuah rumah usaha pembuatan
sandal terompah khas Tasikmalaya atas info
sulastri.” “A, kebetulan nih, di tempat Riani
bekerja butuh satu pegawai. Buat ngapu
sandal. Lumayan gajinya. Sebulan tujuh
ratus ribu. Kalau Aa mau, Riani nanti bilang
sama Bu Ijah, bos Riani.” “Sebulan tujuh
ratus ribu?” Wah, tuh. Tapi Aa gak punya
pengalaman mengaput sandal. Kalau ngaput
baju buntut, bisa. Haha”
“Iya. Akang teh kumaha, dulu Neng Rhalin
cinta mati sama Akang. Nih, Kang. Di awal-
awal akang ngirim sms itu, Neng Rhalin
seperti orang setres. Hampir tiap hari ke
kampus Akang buat nyari tahu tentang,
Akang. Malamnya, nangis lagi. Terus seperti
itu. Sampai akhirnya pernah Imas anter ke
Garut ke kampung halaman Akang di
Cikuray, tapi nihil. Katanya Akang pindah
ke Tasikmalaya. Kenapa atuh, akang teh
meni tega sekali ninggalin Neng Rhalin?
Akang sudah punya cewek lain ya, waktu
itu?” “Ih, sungguh enggak, mas. Cuma
karena satu hal, akhirnya Akang harus
ninggalkan Rhalin. Gak ada orang ketiga di
antara kita.”
Tahap peningkatan konflik (Rising Action): 132-133
dan 136-
“Rahmat melihat ke seberang pada dua 137
eksekutif muda itu. Seketika hatinya
berdegup kencang. “Rhalin,” desisnya.
Cepat-cepat Rahmat membalikkan badan
dan memasang kain lomar batik menutupi
sebagian wajahnya lalu mengenakan topi
dudukuy. “Ini...Akang yang punya?” Rhalin
menunjuk lukisan indah itu. “Iya, Bu,”
Rahmat membuat suaranya disengaukan
seperti yang sumbing.” “Ini saya beli.
Sebuah karya seni yang indah dan artistik
layak dihargai mahal.”
“Gelang itu... tasbih biji anjeli...” Rhalin
bangun dari tidurnya lantas membuka kunci
lemari. Seuntai tasbih biji anjeli yang
dikeringkan dan dibericat coklat natural
ditariknya. “Sama persis. Ya Allah... apakah
dia... Rahmat?” Imas pembantu setianya
menghampiri” “Mas... kamu benar. Rahmat
ada di Bandung. Dia ada di Bandung. Tadi
siang aku ketemu dia. Tapi dia... dia
menutupi wajahnya dengan tangan batik dan
suaranya sengaja di sengukan. Ini... ini
lukisan yang aku beli... buatan dia, Mas...”
“Pantas belakangan aku selalu ingat dia,
Mas. Kamu bukannya punya nomor HP
temannya Rahmat?”” oh, iya ,Neng.
Sebentar.”
Tahapan Klimaks (climakx): 190-191
dan 257
“Jalan pintas yang cukup sepi Rahmat
lewati. Ketika sampai di pertigaan jalan kecil
untuk memilih ke sebelah kiri, sebuah Pajero
hitam tiba-tiba menghadang. Emapat laki-
laki turun lalu tanpa basa-basi menyerang
Rahmat. “Heh pincang! Ingat! Ini pelajaran
pertama kalau kamu masih menggangu calon
istriku lagi!’ kata salah seorang dari
mereka.”
“Bunuh saja aku, Sein, dari pada kau nodai
aku... demi Allah... lebih baik aku mati...”.
Terdengar Suara memaki-maki kasar. Begitu
Ilyas mengintip, ia terkejut melihat Rhalin
sudah di atas pembaringan dalam keadaan
tidak berdaya setengah meringkuksambil
menangis. Hampir seluruh bagian pakaianya
bagian atas lepas dan robek besar hingga
nyaris setengah telanjang ketika Husein
mulai berusaha melepas celana Rhalin, Ilyas
meraih kursi Rotan di dekat lalu
menghantamkannya pada kaca besar itu
hingga mengeluarkan suara nyaring sebelum
pecahannya lantak ke lantai.”
Tahap Penyelesaian (Denouement): 263, 349-
350 dan
“Rahmat berdiri. Sejenak mengatur napas. 390-391
Dadanya mendadak berdebar-debar tak
menentu. “Assalamu’alaikum.” Bergetar
Rahmat mengucap salam. “Wa’alaikum
salam,” Sahut Rhalin tanpa menoleh.
Rahmat diam dalam kebingungan. Karena si
pengucap salam tak ada suaranya lagi,
Rhalin memutar badan menghadapnya.
“Rahmat....” Rahmat tersenyum. “apa salah
aku datang mengganggumu yang sedang asik
yang memberi makan ikan itu?” Rhalin
berusaha membuat senyuman. Matanya yang
berbinar sejenak mendadak redup lagi.
“Tidak ada yang salah. Yang salah
adalah,kenapa dulu kamu pergi begitu saja
tanpa ada alasan di saat kita baru mengucap
janji? Pengecut!”
“Tapi kamu yang saya temui lebih dulu. Jadi
kapan nih, mau menikahi anak saya? Jangan
dilama-lama.” Rahmat menoleh pada Rhalin
yang tertunduk namun ada senyum yang
disembunyikan. Masih dalam bingung dan
belum bisa memberi jawaban, tiba-tiba
Rhalin bicara. “Dua minggu lagi katanya,
Pi.” Rahmat menoleh lagi dengan kaget.
“Iya, Pi dua minggu lagi.”
“Ketika ia sedang berjuang mengeluarkan
bayi dalam rahimnya, di sudut yang tak jauh,
Riani terus menangis. Sementara didalam
sebuah ruangan, sesekali darah keluar dari
mulut, hidung, dan telinga Rahmat.
“Suamiku...?” lemah Rhalin bertanya. Ilyas
mengusap matanya yang basah. “Dia baik-
baik saja. Dia sudah tidak merasakan lagi
kesakitan. Dia menyebut satu nama, Hafizh
Ar-Rahman.” “Aku ingin melihatnya!”
Rhalin berusaha turun dari pembaringan.”
4. Latar Latar tempat: 9, 34-35,
22-23,
Ruang makan: 28, 24-
“Dari mana kamu, Baru pulang?” Dirman 25, 357,
yang hendak sarapan menatap tajam Sulastri, 25, 24,
istrinya, yang semalam tidak di rumah. 67, 71,
Riani, sang keponakan sudah menduga kalau 83, 319,
pagi itu akan terjadi perang lagi antara 82, 85,
paman dan bibinya.” 130, 132,
257, 370,
“Serius, A. Dari pada A Rahmat markiran 262, 145,
yang kudu setor sama preman di situ, 358, 241,
mending kerja di tempat Riani. Kalau mau 390-391,
Riani anter menemui Bu Ijah. jam dua, ya?” 88
“Hm...Bolehlah, Aa coba. Siapa tahu Bu Ijah
punya anak gadis cantik yang jatuh cinta
sama Aa, kaya di film-film TV gitu, si kaya
dan si miskin menjalin cinta.” “Mimpi
kamu.” Sulastri mempurukkan kepala
Rahmat sambil tertawa. “Sudah sarapan
dulu.”
Pemakaman:
“Itu bukti nyata azab Allah bagi manusia
durhaka. Astaghfirulloh. Ya sudah, Kang.
Terima kasih. Saya mau ke desa sebelah ke
makam Bapak dan Ibu.” Rahmat tak bisa
lagi menahan air mata. Tragedi tanah longsor
yang merenggut orang tuanya empat belas
tahun silam membayang lagi di pelupuk
mata. Sebentar Rahmat mengirimkan doa
untuk kedua orang tuanya.”
Desa Cisangkuy:
“Rahmat memutuskan kembali ke desa
Cisangkuy untuk silaturahmi pada Ki’ai
Ra’uf di Pesantren Nurul Jannah. “Allah
Maha Besar. Mat, Abah selalu menunggu
kamu kalau saja tahu alamat rumah bibimu
di Tasik, Abah bakal nyusul kamu ke sana,”
kata Ki’ai Ra’uf setelah Rahmat menyalami
dan mencium tangannya.”
Rumah Bu Ijah:
“Pagi, jam delapan, ketika Rahmat baru
sampai di tempat kerjanya. Ia mendengar
suara-suara bentakan nyaring dua orang yang
bertengkar hebat di belakang. Di Rumah Bu
Ijah. “Teh, ada apa itu? Itu seperti suara
Rahma dan Rahmi,” Tanya Rahmat pada
Teh Iin, pegawai senior. “Iya, Mat. Itu si
kembar. Dari tadi, lho. Cepat kamu ke sana
lerai mereka.”
Masjid:
“Rahmat tertawa sebentar. “aku ke masjid
dulu. Ada yang ikut?” “Sok, duluan, Mat,”
Rahmat keluar dari area proyek. Masjid kecil
tapi bagus bentuknya dengan hiasan dua
menara kembar dan kubah hijau tempat
sholat dimasuki lagi.”
Area proyek:
“Dua hari kemarin, pemilik proyek nengok,
Mat. Mang Ajum dimarahi karena melihat
banyak pekerja yang tidak memakai helm di
proyek. Selama empat hari ke depan bakal
terus mengontrol,”
Kamar:
“Husein dan Rhalin sama-sama terkejut.
Begitu Ilyas melompat msuk dari jendela
yang di jebolnya, Rhalin menarik selimut
untuk menutupi auratnya lalu mengguling
diri kesamping sampai jatuh ke lantai.”
“Mereka tergelak bersama. Rahmat benar-
benar menggendong istrinya sampai
kepondok bahkan masuk ke kamar. Alhasil,
untuk beberapa saat ia mengkurap
dipembaringan dengan napas menguik.
Namun begitu melihat istrinya melepas
basahan, mendadak semuanya seperti segar
kembali.”
Taman:
“Sejak hampir diperkosa sama si Husein,
sebulan lalu, Neng Rhalin jadi seperti itu.
Lebih banyak diam. Kalau gak di sini, ya
mengurung diri di kamar. Sampai gak pergi
ke-“ Rahmat memberi isyarat agar imas
diam. Ia lantas turun dari teras masuk ke
taman berumput Jepang yang banyak dihiasi
aneka tumbuhan dan pohon palm mungil
serta satu kolam renang berbentuk persegi.”
Pondok:
“Rhalin tidak menjawab. Masih kesal.
Rahmat membuka pintu pondok lantas
menyalakan obat nyamuk yang di bawanya.
Semua jendela di buka sehingga udara
pengap berlahan memudar. “percayalah. Aku
tidak akan membuatmu kelaparan di sini.”
Rumah Sakit:
“setengah jam, Rhalin berjuang melahirkan
anaknya. Akhirnya tangis pertama bayi laki-
laki terdengar membahana di ruang
persalinan itu. Dan ruang yang tak jauh,
Rahmat yang semula tak bergerak mendadak
tersentak. Muntah darah sekali tapi matanya
terbuka.” Hafizh... Ar-Rahman..,” Desisnya
jelas terdengar dokter. Namun setelah itu
kepala terkulai dengan embusan napas
terakhir, tepat menghadap ke arah Adang di
pembaringan sebelah kanannya.”
Siang hari:
“Jam dua, seperti katanya tadi pagi, Rahmat
ke tempat Riani bekerja. Oleh Riani
kemudian di bawa menemui Bu Ijah pemilik
rumah usaha pembuatan sandal terompah
khas Tasikmalaya. Oleh Bu Ijah Rahmat
ditanyai soal pengalaman mengaput sandal.
Rahmat menjawab tidak ada pengalaman
untuk itu. Tapi karena kebetulan Bu Ijah
sedang butuh satu pekerja, akhirnya Adang,
salah satu pegawainya dipanggil. “Dang,
kamu pindah ruang ya, ke tempat ngaput
sandal. Biar tugas ngecat kamu diganti sama
Rahmat.” “Kapan, Bu?” “Mulai besok.”
Sore hari:
“Dua hari kemudian. Sore setelah ashar, baru
Rahmat selesai mengerjakan sholat sambil
duduk di kursi untuk pertama kalinya, Adang
muncul membawa dus besar. Begitu dibuka,
isinya seperangkat alat melukis lengkap:
selipat tebal kain kanfas yang belum di
potong, steanding atau easel yang belum
disusun, valet pisau valet, kuas berbagai
ukuran, charcoal pencils, atau pensil lukis
dan cat akrilik aneka warna dalam kemasan
pasta dan tabung bertutup seperti wadah pil.
“Dari pada melamun, ada baiknya kamu
sibukkan diri dengan melukis. Biar gk
jenuh,” kata Adang. “Ini siapa yang belikan,
Dang?” “Akulah, Mat. Bgaimana? Oke
kan?”
Malam hari:
“Kalau memang keadaanya seperti ini,
Rahmat akan berhenti kuliah, Mang.”
“Maafkan Mamang. Mat?” Rahmat lantas
pamit untuk keluar mencari angin segar, di
samping kebun sayuran yang kelam
diselimuti malam, Rahmat menyendiri di
sebuah dangau. Ia menangis tersedu-sedu.
Tak menyangka jika dirinya harus memupus
semua mimpinya. Wajah Rhalin, sang
kekasih seketika melintas.”
Senang:
“Riani tersenyum malu. “Aa gak marah kan?”
“Ya, nggak, Ni. Tapi ingat, kamu harus bisa
jaga diri saja. Jangan karena Pak Ilyas sudah
sangat baik kepada kamu, lantas kamu
terpedaya olehnya.” “Iansya Allah, Riani bisa
jaga diri, A. Ng... boleh kan kalau Pak Ilyas,
Riani kenalin sama Aa?” “Ya harus itu. Biar
Aa tahu.” Riani tersenyum senang. “Nuhun
ya, A.”
Sedih:
“Suamiku-suamiku...!” Rhalin menunjuk-
nunjuk dalam sakitnya. Riani, Ilyas, dan Imas
yang menyertainya sama-sama menoleh.
Riani lantas memburu dan menahan gurney
yang membawa Rahmat. “Aaa...!” Jeritnya
terdengar lantas menangis terus sambil ikut
kemana gurney itu membawa kakaknya. Ilya
pun menyusul.”
Kelas : XII
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran/minggu
A. Kompetensi Inti
K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, samai), santun, responsif,
dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam mempertimbangkan diri sebagai
cermin bangsa dalam pergaulan dunia.
K3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitig berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebahasaan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K4 : Mengolah, menalar, menyaji dan menciptakan dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan novel.
C. Indikator
1.1 Mensyukuri anugrah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan
menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk
mempersatukan bangsa.
2.1 Menunjukan perilaku tanggung jawab, responsive dan imajinatif dalam
menggunakan bahasa Indonesia untuk mengekspresikan impian, misteri,
imajinasi, serta permasalahan remaja sosial
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca novel Mencintaimu Seperti Kucintai Qur’an karya
Wahyu Sujani, peserta didik dapat menemukan unsur intrinsik.
2. Setelah membaca sinopsis novel Mencintaimu Seperti Kucintai Qur’an
karya Wahyu Sujani, peserta didik dapat menguraikan bentuk nilai-nilai
religius.
E. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan rincian dari materi pokok. Dalam pemilihan
materi mengenai nilai religius pada novel Mencintaimu Seperti Kucintai
Qur’an karya Wahyu Sujani. Isi dari pada novel Mencintaimu Seperti
Kucintai Qur’an karya Wahyu Sujani mengandung segi psikologis berupa
permasalahan hidup. Sehingga merangsang siswa untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang sedang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
F. Metode Pembelajaran
Quantum learning menggunakan enam langkah pokok TANDUR, yaitu:
tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi, dan rayakan.
G. Media Pembelajaran
1. Novel Mencintaimu Seperti Kucintai Qur’an karya Wahyu Sujani.
2. Beragam contoh analisis nilai religius.
H. Alat Pembelajaran
1. Laptop
2. LCD
3. Catatan Kecil dan Alat Tulis.
I. Sumber Belajar
1. Buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik kelas XII, KBBI, dan
internet.
2. Buku pelengkap materi pembelajaran.
J. Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1:
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan f) Guru membuka pelajaran dengan salam. 15 menit
g) Guru mengecek kehadiran siswa
(absensi).
h) Guru memotivasi siswa tentang
pentingnya materi yang akan dibahas.
i) Guru menyampaikan kompetensi dasar
dan indikator pencapaian yang harus
dikuasai.
j) Guru bertanya kepada siswa mengetahui
gambaran umum isi novel yang telah
dibaca siswa dirumah (tugas rumah
pertemuan sebelumnya)
Inti Fase “Tumbuhkan” 60 menit
e) Guru menampilkan profil Wahyu Sujani
dan karya-karyanya dengan menggunakan
audio-visual.
f) Guru mempresentasikan materi dengan
media powerpoint mengenai unsur
intrinsik novel dan macam-macam yang
termasuk kedalam nilai religius.
g) Siswa mengamati contoh penggalan novel
yang mengandung nilai religius.
Siswa mencoba menentukan macam-
macam nilai religius berdasarkan
pengetahuan yang mereka miliki sehingga
timbul komunikasi antara guru dan siswa
Fase “Alami”
e) Siswa dibagi dalam tiga kelompok
f) Siswa beserta guru merencanakan
berbagai prosedur belajar khusus, tugas
dan tujuan berdasarkan topik, yaitu
menentukan unsur intrinsik yang terdapat
dalam novel, dengan memberikan kutipan
yang menunjukan unsur intrinsik.
g) Siswa merencanakan penyajian yang
menarik di depan kelas.
h) Setiap kelompok menyajiakn presentasi
yang menarik sehingga, semua kelompok
mengetahui macam-macam unsur
intrinsik yang terdapat dalam kumpulan
novel yang telah dianalisis.
Fase “Namai”
Setiap siswa membuat simpulan hasil diskusi
antar kelompok dengan bahasanya sendiri
mengenai unsur intrinsik yang terdapat dalam
novel Mencintaimu Seperti Kucintai Qur’an
karya Wahyu Sujani.
Penutup f) Siswa dan guru menyimpulkan hasil 15 menit
pembelajaran yang telah berlangsung.
g) Semua kelompok mengumpulkan hasil
investigasi kelompoknya.
h) Guru memberikan pesan kepada siswa
agar meleladani setiap tokoh yang
memiliki sikap yang baik dan
memberikan arahan kepada siswa supaya
tidak meniru sikap tokoh yang tidak baik
dan menyampaikan amanat yang dapat
dipetik dalam novel Mencintaimu Seperti
Kucintai Qur’an karya Wahyu Sujani.
i) Guru memberikan tugas rumah kepada
siswa untuk menganalisis nilai religius di
rumah.
j) Guru mengucapkan salam penutup.
Pertemuan ke-2:
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Tanggug
Religius Peduli Responsife Santun
No Nama siswa jawab
BT MT MB MK BT MT MB MK BT MT MB MK BT MT MB MK BT MT MB MK
1
2
3
4
5
Keterangan:
1 = kurang
2 = sedang
3 = baik
4 = sangat baik
Lembar Penilaian Antar Peserta Didik
No Skala Penilaian
Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5
1 Kerja sama
2 Inisiatif
3 Kedisiplinan
4 Tanggung jawab
Keterangan
1 : sangat kurang
2 : kurang
Nilai
3 : cukup
4 : baik
Lampiran 7