MENINGITIS
1. TOPIK : Meningitis
2. SUB TOPIK :
a. Pengertian Meningitis
b. Etiologi Meningitis
c. Manifestasi Klinis Meningitis
d. Komplikasi Meningitis
e. Cara Pengobatan Meningitis
f. Cara Pencegahan Meningitis
3. SASARAN : Mahasiswa UPNVJ Limo Tingkat 2 U
4. WAKTU : 30 menit30 menit
5. HARI/TANGGAL : Rabu, 11 November 2015
6. TEMPAT : Ruang 410 UPNVJ Limo
7. PENYULUH : Neti Mulyati
1
3. Media : Menggunakan flipchart
C. LANGKAH KEGIATAN
1. Pra kegiatan pembelajaran
a. Persiapan tempat
b. Persiapan alat
c. Persiapan peserta/sasaran
2. Kegiatan membuka pembelajaran
Tahap K e g i a t an
No Waktu
kegiatan Penyuluh Sasaran
1. 5 menit Pembukaan 1. Membuka acara 1. Menjawab salam
dengan mengucapkan
salam kepada sasaran
2. Perkenalan 2. Memperhatikan
3. Menyampaikan topik 3. Mendengarkan
dan tujuan penkes penyuluh
kepada sasaran menyampaikan
topik dan tujuan.
4. Kontrak waktu untuk 4. Menyetujui
kesepakatan kesepakatan waktu
pelaksanaan penkes pelaksanaan
dengan sasaran penkes
2
3. 10 menit Evaluasi/ 1. Memberikan 1. Menjawab
penutup pertanyaan kepada pertanyaan yang
sasaran tentang materi diajukan penyuluh
yang sudah
disampaikan penyuluh.
2. Menyimpulkan materi 2. Mendengarkan
penyuluhan yang telah penyampaian
disampaikan kepada kesimpulan
sasaran
3. Menutup acara dan 3. Mendengarkan
mengucapkan salam penyuluh menutup
serta terima kasih acara dan
kepada sasaran. menjawab salam
D. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. SAP sudah siap satu hari sebelum di laksanakan kegiatan
b. Alat dan tempat siap
c. Perencanaan pendidikan kesehatan yang sesuai dan tepat
d. Penyuluh dan peserta siap
2. Evaluasi Proses
a. Alat dan tempat bisa di gunakan sesuai rencana
b. Peserta mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah
direncanakan.
3. Evaluasi Hasil
a. 70% Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian meningitis dengan benar
b. 75% Mahasiswa dapat menjelaskan etiologi meningitis
c. 75% Mahasiswa dapat menyebutkan manifestasi klinis meningitis
dengan benar
d. 75% Mahasiswa dapat menjelaskan komplikasi pada meningitis
e. 75% Mahasiswa dapat menyebutkan cara pengobatan meningitis
f. 80% Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana pencegahan meningitis
3
E. SUMBER
1. Batticaca, B. Fransisca, (2012). Asuhan Keperawatan Klien Dengan
Gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika
2. Muliawan, S., 2008. Haemophilus Influenzae As a Cause of Bacterial
Meningitis in Children. Jakarta : Majalah Kedokteran Indonesia
3. Muttaqin, Arif. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan
Gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika
4. WHO, (2005). Meningitis. http://www.who.int/emc/diseases/meningitis
5. WHO, (2008). Meningitis Season 2007-2008 moderate levels of meningitis
activity. http://www.who.int/emc/diseases/meningitis
F. LAMPIRAN
1. Satuan Acara Penyuluhan
2. Uraian Materi
4
MATERI PENYULUHAN
MENINGITIS
1. Definisi
5
3. MANIFESTASI KLINIS
Gejala meningitis tidak selalu sama, tergantung dari usia si penderita serta virus
apa yang menyebabkannya. Gejala yang paling umum adalah demam yang tinggi, sakit
kepala, pilek, mual, muntah, kejang. Setelah itu biasanya penderita merasa sangat lelah,
leher terasa pegal dan kaku, gangguan kesadaran serta penglihatan menjadi kurang
jelas. Gejala pada bayi yang terkena meningitis, biasanya menjadi sangat rewel, muncul
bercak pada kulit, tangisan lebih keras dan nadanya tinggi, demam ringan, badan terasa
kaku, dan terjadi gangguan kesadaran seperti tangannya membuat gerakan tidak
beraturan. (Muttaqin, Arif. 2011)
4. KOMPLIKASI MENINGITIS
Komplikasi ini lebih sering terjadi pada kasus meningitis bakterialis dari pada
kasus meningitis virus. Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang bisa terjadi :
a. Masalah ingatan atau konsentrasi
b. Kehilangan pendengaran, bisa parsial atau total
c. Kesulitan belajar, bisa sementara atau permanen
d. Masalah dengan koordinasi dan keseimbangan
e. Masalah dalam berbicara
f. Penglihatan hilang, bisa sebagian atau total
g. Epilepsi
h. Lumpuh otak atau cerebral palsy, istilah umum untuk kondisi yang
memengaruhi gerakan dan koordinasi tubuh
(WHO, 2005)
5. CARA PENGOBATAN MENINGITIS
Orang yang dicurigai mengidap meningitis atau septikemia harus dibawa ke rumah
sakit secepatnya. Ini adalah kondisi serius dan darurat. Penanganannya tergantung
kepada tipe meningitis yang dimiliki.
a. Meningitis Akibat Bakteri
Infeksi bakteri ditangani dengan antibiotik. Obat ini diberikan melalui
infus ke dalam pembuluh darah di tangan. Jika antibiotik berhasil mengatasinya,
maka hanya perlu menghabiskan waktu sekitar seminggu di rumah sakit. Tapi
jika kondisi yang terjadi sudah parah, mungkin harus dirawat di rumah sakit
selama beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan. Penanganan mungkin
juga akan meliputi pemberian oksigen, cairan infus dan steroid, atau obat lain.
6
Steroid diberikan untuk mengurangi inflamasi atau radang di otak. Dan perlu
diingat bahwa penyakit meningokokus (kombinasi meningitis dan septikemia)
bisa menyebabkan komplikasi jangka panjang.
b. Meningitis Akibat Virus
Kasus-kasus meningitis virus bisa terbagi menjadi dua, parah dan
ringan. Di bawah ini adalah bentuk-bentuk dari pengobatannya.
1. Pengobatan meningitis virus ringan
Kebanyakan penderita meningitis virus tidak perlu dirawat di
rumah sakit. Penanganan di rumah sendiri untuk mengatasi
meningitis virus, antara lain:
Obat pereda rasa sakit untuk sakit kepala
Obat anti emetik atau anti mual, agar tidak muntah-muntah
Banyak istirahat
Minum banyak cairan
Dengan penanganan di atas, kebanyakan penderita dapat
pulih dalam 1-2 minggu.
2. Pengobatan meningitis virus parah
Jika gejala meningitis virus cukup parah dan perlu dirawat di
rumah sakit, maka akan diperlakukan sama seperti penanganan
meningitis bakterialis, yaitu dengan memakai antibiotik.
Antibiotik akan ditarik jika diagnosis meningitis virus sudah
dipastikan, tapi cairan infus akan terus diberikan untuk
membantu proses pemulihan tubuh. Obat anti virus mungkin
akan diberikan. Ini terjadi ketika kasus meningitis virus
bertambah parah pada seseorang yang dirawat di rumah sakit.
(Batticaca, B. Fransisca, 2012).
6. CARA PENCEGAHAN
7
DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin, Arif. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Sistem Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika