Hutan Wisata
Hutan Wisata
Hutan wisata adalah hutan yang dijadikan suaka alam yang ditujukan untuk
melindungi tumbuh-tumbuhan serta hewan / binatang langka agar tidak musnah / punah di
masa depan. Hutan suaka alam dilarang untuk ditebang dan diganggu dialih fungsi sebagai
buka hutan. Biasanya hutan wisata menjadi tempat rekreasi orang dan tempat penelitian.
Menurut Keputusan Menteri Kehutanan RI No: 687/Kpts II/ 1989 Bab I Ketentuan Umum,
Pasal 1 ayat 1 : bahwa hutan wisata adalah kawasan hutan diperuntukkan secara khusus,
dibina dan dipelihara guna kepentingan pariwisata dan wisata buru, yaitu hutan wisata
yang memiliki keindahan alam dan ciri khas tersendiri sehingga dapat dimanfaatkan bagi
kepentingan rekreasi dan budaya disebut Taman Wisata
Wana wisata adalah obyek-obyek wisata alam yang dibangun dan dikembangkan oleh
Perum Perhutani di dalam kawasan hutan produksi atau hutan lindung secara terbatas
dengan tidak mengubah fungsi pokoknya (Anonimous, 1989).
b. Mentalitas Manusia.
Manusia sering memposisikan dirinya sebagai pihak yang memiliki otonomi untuk
menyusun blue print dalam perencanaan dan pengelolaan hutan, baik untuk
kepentingan generasi sekarang maupun untuk anak cucunya. Hal ini kemungkinan
disebabkan karena manusia sering menganggap dirinya sebagai ciptaan yang lebih
sempurna dari yang lainnya. Pemikiran antrhroposentris seperti ini menjadikan
manusia sebagai pusat. Bahkan posisi seperti ini sering ditafsirkan memberi lisensi
kepada manusia untuk “menguasai” hutan. Karena manusia memposisikan dirinya
sebagai pihak yang dominan, maka keputusan dan tindakan yang dilaksanakanpun
sering lebih banyak di dominasi untuk kepentingan manusia dan sering hanya
memikirkan kepentingan sekarang daripada masa yang akan datang. Akhirnya
hutanpun dianggap hanya sebagai sumber penghasilan yang dapat dimanfaatkan
dengan sesuka hati. Tetapi semua itu dilaksanakan dengan cara pengelolaan yang
exploitative yang akhirnya menimbulkan kerusakan hutan. Dalam struktur birokrasi
pemerintahan mentalitas demikian juga seakan-akan telah membuat aparat tidak serius
untuk menegakkan hukum dalam mengatasi kerusakan hutan bahkan terlibat di
dalamnya.
3. Akibat terjadinya bencana di hutan wisata
a. Kepunahan Species
Hutan di Indonesia dikenal dengan keanekaragaman hayati di dalamnya. Dengan
rusaknya hutan sudah pasti keanekaragaman ini tidak lagi dapat dipertahankan
bahkan akan mengalami kepunahan. Dalam peringatan Hari Keragaman Hayati
Sedunia dua tahun yang lalu Departemen Kehutanan mengumumkan bahwa setiap
harinya Indonesia kehilangan satu species (punah) dan kehilangan hampir 70%
habitat alami pada sepuluh tahun terakhir ini
4. Contoh bencana yang pernah terjadi di hutan wisata
Ahira,Anne. 2012. Pengertian Hutan Wisata. Available (Online) :
http://www.anneahira.com/pengertian-hutan-wisata.htm Diakses pada tanggal 22 Mei
2017 pukul 18.15 wita
Surya. 2012. Penyebab Akibat dan Cara Penanggulangan. Available (Online) :
http://sangsurya-wahana.blogspot.co.id/2011/07/penyebab-akibat-dan-cara-
penangulangan.html Diakses pada tanggal 22 Mei 2017 pukul 20.05 wita