Fachrurrozy Alhamdani
Firgian Kusuma Putra
Nadya S. Putri
Prayogasno Erlangga
Hukum Pendinginan
I. TEORI
II. ALAT-ALAT
1. Botol Kaca
2. Termometer
3. Stopwatch
4. Plastisin / Penyumbat
1
Aris Rachman Hakim
Fachrurrozy Alhamdani
Firgian Kusuma Putra
Nadya S. Putri
Prayogasno Erlangga
IV. TUGAS
2
Aris Rachman Hakim
Fachrurrozy Alhamdani
Firgian Kusuma Putra
Nadya S. Putri
Prayogasno Erlangga
5. Analisis dan beri kesimpulan dari percobaan ini
V. PERTANYAAN
3
Vol.7
Hukum Pendinginan
Eksperimen Fisika I
By
FACHRURROZY ALHAMDANI
I. Pembahasan
Pada proses pendinginan, ada tiga jenis perpindahan kalor yang terjadi yaitu,
konduksi, konveksi, dan radiasi. Untuk benda yang bersuhu rendah, perpindahan
kalor secara radiasi cukup relatif kecil. Sedangkan untuk benda yang berada di
udara terbuka, perpindahan kalor umumnya terjadi melalui konveksi. Laju
pendinginan sangat bergantung dengan keadaan lingkungan dan bendanya.
Pada eksperimen kali ini, akan digunakan air panas bersuhu ± 75°C yang
dimasukkan ke dalam botol berbahan kaca. Berdasarkan hukum pendinginan, laju
perubahan suhu suatu benda itu sebanding dengan perbedaan antara suhu benda
dan suhu sekitarnya. Maka didapatkan persamaan sebagai berikut.
𝑑𝑇
= −𝛼(𝑇 − 𝑇𝑅 ). . . (1)
𝑑𝑡
𝑑𝑇
= −𝛼𝑑𝑡. . . (2)
(𝑇 − 𝑇𝑅 )
𝑇𝑡 𝑡
1
∫ 𝑑𝑇 = −𝛼 ∫ 𝑑𝑡 . . . (3)
𝑇𝑡 (𝑇 − 𝑇𝑅 )
0 𝑡0
Jika persamaan (1) diselesaikan, maka akan didapatkan persamaan (4) yang
berbentuk persamaan linier. Suhu akan dicatat sebanyak 16 kali tiap 180 detik.
Setelah mendapatkan data eksperimen, data tersebut difit ke dalam grafik
mengikuti persamaan (4). Perlu diketahui, besar 𝛼 merupakan besar gradien dari
persamaan garis yang dibentuk oleh data eksperimen dan 𝛼 merupakan konstanta
pendinginan. Adapun data hasil eksperimen sebagai berikut,
1
Vol.7
Jika dilihat dari persamaan (4), untuk mencari nilai 𝛼 persamaan tersebut
cukup dipindah-ruaskan sehingga didapatkan nilai 𝛼 seperti yang tertera pada tabel
1 dikolom 𝛼 untuk tiap selang waktu t. Rata – rata nilai 𝛼 yang didapat itu sekitar
-0,000327979. Jika seluruh data difit dan garis tren dibuat maka di dapatkan grafik
sebagai berikut.
Grafik Eksperimen
4,5
4
3,5
3
ln(Tt-TR)
2,5
2
y = -0,0003x + 3,9187
R2 = 0,9984
1,5
1
0,5
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
Waktu (s)
2
Vol.7
II. Tugas
1. Mengapa air di dalam botol harus diaduk sebelum melakukan eksperimen?
Ketika air panas dimasukkan ke dalam botol, suhu air yang terukur pada
multimeter sekitar 76°C diukur dari dasar botol. Air perlu diaduk terlebih
dahulu agar penyebaran suhu pada air merata sehingga setelah di aduk selama
waktu tertentu, multimeter menujukkan suhu air di dalam botol 75°C posisi
baik di dasar botol, ditengah, maupun di permukaan air.
2. Dengan volume dan suhu air yang sama, untuk melakukan pecobaan ini, lebih
baik menggunakan botol dengan ukuran kecil atau ukuran besar? Jelaskan!
Jika menggunakan volume dan suhu air yang identik. Penggunaan botol dengan
ukuran diameter alas kecil, akan menyebabkan banyaknya air yang menyentuh
permukaan / selimut botol. Hal ini akan menyebabkan proses pendinginan yang
lebih cepat karena semakin besar permukaan yang bersentuhan dengan udara
luar maka semakin besar pula perpindahan kalor dari air panas ke udara luar
melalui permukaan / selimut botol. Jika menggunakan diameter alas yang lebih
besar, luas permukaan botol yang bersentuhan dengan air akan semakin kecil,
begitu juga dengan udara diluarnya. Karena permukaan / selimut botol yang
3
Vol.7
bersentuhan dengan air dan udara kecil, proses pendinginan akan jauh lebih
lama dari penggunaan botol dengan diamater alas yang lebih kecil.
3. Bagaimana jika botol pada eksperimen ini diganti dengan gelas sterofoam?
Jelaskan!
Gelas sterofoam, merupakan benda dengan jenis bahan isolator. Cup atau
wadah mie seduh instan biasanya terbuat dari sterofoam. Mengapa
menggunakan sterofoam? Dari kejadian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
gelas berbahan sterofoam dapat menghambat panas dari permukaan gelas ke
udara hal ini terbukti ketika seseorang sedang menyeduh mie dengan air panas,
tangan tidak akan merasakan langsung panas dari air yang diberikan, meskipun
lama – kelamaan tangan akan segera merasakan panas.
Jika dikaitkan dengan hukum pendinginan, bahan isolator yang diberikan pada
botol atau benda, akan memperlambat laju perpindahan kalornya ke
lingkungan. Jika eksperimen ini menggunakan gelas sterofoam, maka nantinya
akan didapatkan nilai konstanta pendinginan yang lebih kecil dari hasil
penelitian dengan menggunakan botol kaca.