Konsep Asuhan Keperawatan Padi Klien Dengan Infeksi Saluran Kemih
Konsep Asuhan Keperawatan Padi Klien Dengan Infeksi Saluran Kemih
Nama Anggota
3 .Suwandanu 201701037
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kita haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan penyertaan-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “KONSEP ASKEP INFEKSI SALURAN KEMIH ”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, dari semua pihak
demi kesempurnaan penyusunan makalah ini di masa yang akan datang. Akhirnya
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua
mengenai perilaku manusia.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
2.5 Patofisiologi....................................................................................... 12
4
3.2.1 Biodata......................................................................................... 18
5
BAB I
PENDAHULUAN
6
6. Apa saja pathwy dari ISK ?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian dari ISK
7
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
2.1 Definisi
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi akibat berkembangbiaknya
mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal air kemih tidak
mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain. Infeksi saluran kemih (ISK)
merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering di temukan di praktik umum.
Infeksi saluran kemih dapat terjadi pada pria dan maupun wanita dari semua umur,
dan dari kedua jenis kelamin ternyata wanita lebih sering menderita infeksi saluran
kemih dari pada pria (Sukandar, 2007).
2.2 Etiologi
1. Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan Infeksi Saluran Kencing :
a. E. coli 90% menyebabkan ISK Uncomplicated
8
b. Pseudomnas, prosteus, Klebsiella : penyebab ISK Complicated
c. Enterobacter, staphylococus epidemis, enterococus ,dan lain –lain .
a. Sistis
1) Disebabkan oleh bakteri dari vagina yang berpindah dari uretra ke
kandung kemih.
2) Wanita yang menderita isk setelah melakukan hubungan intim,
dikarenakan uretra yang cidera.
3) Vistula vesikovaginal (hubungan abnormal antara kandung kemih dan
vagina )
4) Akibat pemasangan kateter atau alat yang digunakan selama penbedahan
b. Urethritis
1) Penyebab bisa berupa bakteri, jamur atau virus yang berasal dari usus besar
sampai ke vagina melalui anus.
2) Nesseria gonorrhoea penyebab gonore, bakteri yang masuk ke vagina atau
penis pada saat melakukan hubungan seksual.
3) Paling sering disebabkan oleh gonococus
9
c. Prostattitis
Disebabkan oleh pertumbuhan bakteri di akibatkan oleh urin yang
tertahan pada kandung kemih sehingga menjalar dan terjadilah radang pada
prostat
2.3 Klasifikasi
Jenis infeksi saluran kemih, antara lain :
1. Kandung kemih (sistisis)
2. Urethra ( Uretritis)
3. Prostat (Prostatitis)
4. Ginjal ( Pielonefritis)
Selain itu, ISK pada mereka yang usia lanjut dibedakan menjadi :
1. ISK Uncomplicated(Simple)
ISK yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing baik
anatomik maupun fungsional normal. ISK ini pada usia lanjut terutama
mengenai penderita wanita dan infeksi hanya mengenai mukosa
superficial kandung kemih.
2. ISK Complicated
Sering menimbulkan banyak masalah karena seringkali kuman
penyebab sulit untuk diberantas. Kuman penyebab seringkali resisten
terhadap beberapa jenis antibiotik, sering menyebabkan bakterimia,
sepsis, hingga shok. Infeksi saluran kencing ini terjadi bila terdapat
keadaan sebagai berikut :
a. Kelainan abnormal saluran kencing, misalnya batu, refreks vesiko urethral
obstruksi, atoni kandung kemih,paraplegia, kateter kandung kemih menetap dan
prostatitis.
b. Kelainan faal ginjal: GGA maupun GGK
c. Gangguan imunitas
10
d. Infeksi yang disebabkan oleh organisme virulen seperti prosteus yang
memproduksi urease.
11
b. Peningkatan frekuensi berkemih.
f. Demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah.
a. Demam.
b. Menggigil.
c. Nyeri pinggang.
2.5 Patofisiologi
Menurut Nurharis Huda Amin, yang dikutip dari Masjoer Arif, (2003) Infeksi
Saluran kencing (ISK) terjadi akibat infeksi pada traktus urinarus yang disebabkan
oleh masuknya mikroorganisme patogenik dengan atau tanpa disertainya tanda dan
juga gejala. Mikroorganisme ini dapat masuk bisa dikarenakan penggunaan steroid
jangka panjang, makanan yang terkontaminasi bakteri, proses perkembangan usia
lanjut, anomali saluran kemih, higine yang tidak bersih, dan hubungan seksual yang
tidak sehat, serta akibat dari cidera uretra. Infeksi saluran kencing ini dapat mengenai
kandung kemih, prostat, uretra, dan juga ginjal
Pada pasien dengan Infeksi saluran kencing, umunya retensi urin teradi akibat
dari obstruksi dan menyebabkan peningkatan tekanan di vesika urinaria serta
penebalan diding vesika, ketika hal ini terjadi maka menyebabkan penurunan
12
kontraksi vesika sehingga menimbullkan tahanan pada kandung kemih, urin yang
tertahan pada kandung kamih dalam jangka waktu yang lama (lebih dari 12 jam )
merupakan media yang baik untuk perkembangan mikroorganisme patogen seperti E.
coli, Klabsiella, prosteus, psudomonas, dan enterobacter.
Ketika bakteri telah berhasil berkembang, maka tubuh akan melakukan respon
pertahanan dengan merangsang hipotalamus untuk menstimulus sistem pertahanan
tubuh untuk memfagosit antigen tersebut sehingga akan menyebabkan peningkatan
metabolisme dan muncul gejala demam,ketika antigen tidak mampu di fagosit oleh
sistem imun kita maka akan menyebabkan munculnya bakteremia skunder yang
menjalar ke ureter sehingga menyebabkan iritasi dan peradangan pada ureter,
umumnya ketika hal ini terjadi maka akan menyebabkan pasien mengalami oliguria.
Selain itu ketika proses peradangan terjadi akan meningkatkan frekuensi dorongan
kontraksi uretra dan memunculkan persepsi nyeri akibat proses depresi syaraf perifer.
Selain itu, respon pertahanan tubuh kita juga akan merangsang hipotalamus
sehingga muncul lah gejala seperti demam serta nyeri di bagian yang terinfeksi.
2.6 Pathway
Akumulasi etiologi dan faktor resiko Makanan jaringan parut -> total
HCL (Lambung )
Tidak hidup
Hidup
RETENSI URIN
Bacterimia
sekunder
s
Iritasi ureteral Menekan
termoregulator
Oligoria
HIPERTERMIA
Cepat lelah
GG ELIMINASI
URIN
INTOLERANSI
Peradangan AKTIFITAS
14
NYERI AKUT
1. Leukosuria atau piuria : merupakan salah satu petunjuk penting adanya ISK
(Infeksi Saluran Kemih). Leukosuria positif bila terdapat lebih dari 5
leukosit/lapang pandang besar (LPB) sediment air kemih.
3. Bakteriologis : a. Mikroskopis.
b. Biakan bakteri.
5. Hitung koloni: hitung koloni sekitar 100.000 koloni per milliliter urin dari
urin tampung aliran tengah atau dari specimen dalam kateter dianggap sebagai
criteria utama adanya infeksi.
6. Metode tes
a. Tes dipstick multistrip untuk WBC (tes esterase lekosit) dan nitrit (tes
Griess untuk pengurangan nitrat). Tes esterase lekosit positif: maka psien
15
mengalami piuria. Tes pengurangan nitrat, Griess positif jika terdapat
bakteri yang mengurangi nitrat urin normal menjadi nitrit.
2.8 Penatalaksanaan
1. Pemberian agens antibakterial yang secara efektif menghilangkan bakteri dari
traktus urinarius dengan efek minima terhadap flora fekal dan vagina dengan
demikian memperkecil infeksi ragi vagina.
2. Variasi program pengobatan telah mengobat infeksi saluran kemih ini, misalnya
dosis tunggal program medikasi short cause (3-4 hari) atau long course (7-10
hari).
3. Penggunaan medikasi mencakup sulfisoxasol, sulfamethoxazole.
4. Pemakaian antimikrobial jangka panjang menurunkan resiko kekambuhan
infeksi
5. jika kekambuhan terjadi setelah agens mikrobial selesai diberikan, maka
program short medikasi (3-4 hari) dari terapi antimikrobial dosis penuh
diberikan
6. jika kekambuhan tidak terjadi, maka medikasi diberikan setiap malam
berikutnya selama 6-7 bulan.
16
2.9 Komplikasi
1. Gagal ginjal akut
Edema yang terjadi akibat inflamasi akut pada ginjal akan mendesak
sistem pelvikalises, sehingga menimbulkan gangguan aliran urin.
2. Urosepsis
3. Nekrosis papilla ginjal
Infeksi ginjal pada pasien DM sering menimbulkan pengelupasan papilla
ginjal.
4. Terbentuknya batu ginjal
Adanya papilla yang terkelupas akibat ISK serta dedris dari bakteri
merupakan nidus pembentukan batu saluran kemih.
5. Sapurasi atau pembentukan abses
ISK yang mengenai ginjal dapat menimbulkan abses pada ginjal yang
meluas ke rongga perirenal dan bahkan ke pararenal.
6. Granuloma
17
BAB III
3.2 PENGKAJIAN
3.2.1 Biodata :
Nama : Tn. A
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
18
Alamat :Jl.Solo 13 Maguwoharjo,
mojokerto
No RM : 081916
19
3.2.3 pemeriksaan fisik B1 – B6
1. B1 ( breathing )
RR : 20x/ menit
2. B2 (blood)
Inspeksi : bentuk dada simetris
Palpasi : nyeri tekan epigastrium,
Nadi 80x/menit,
Auskultasi : tidak ada bunyi nafas tambahan,
Tekanan Darah 110/80 mmHg, S1 S2 tunggal
Hasil Lab
Hb = (14,0 g/dL)
GDS = positif 1
20
3. B3 ( Brain)
Wajah meringis
4. B4 (Bladder)
Inspeksi : terjadi oliguria( sedikit saat berkemih < 400cc) dan terjadi
disuria(nyeri saat berkemih)
Palpasi :
21
Kuadrab 8 : terdapat nyeri tekan pada suprapubic
Perkusi: tympani
5. B5 (bowel )
6. B6 (bone )
Tonus otot :
555 555
555 555
22
3.3 ANALISA DATA
23
DO : urine
- Tn.A Tampak menahan nyeri
- Urine berwarna keruh dan
adanya hematuria.
- Urine 400cc
DO : Menekan thermoregular
- TTV :
RR = 25x/menit
N = 100x/menit Hipertermi
S = 39 ℃
- Tn.A tampak pucat.
- Kulitnya teraba hangat.
24
3.5 Intervensi
keperawatan
Nyeri akut
1 Noc NIC
berhubungan
1. Pain level Pain management
dengan agen
Mampu mengenali Ajarkan teknik
pencedera
nyeri (skala, nonfarmakologi
fisiologi(inflamasi)
intensitas, Lakukan pengkajian
ditandai dengan
frekuensi dan tanda nyeri secara
klien tampak
nyeri ) komprehensif termasuk
meringis
2. Pain control lokasi, karakteristik,
a. Mampu durasi,frekuensi,
25
nyeri berkurang Kurangi faktor
untukmengurangi nyeri
26
Gangguan
2 Noc Nic
eliminasi urin
1. Eliminasi urin Urinary retension care
berhubungan
Tidak ada 1. Memantau asupan
dengan iritasi
residu urin > 100 – dan keluaran
kandung kemih
200 cc 2. Memantau tingkat
ditandai dengan
2. Urinary contiunence distensi kandung
sering buang air
Kandung kemih kemih dengan
kecil
kosong secara palpasi dan perkusi
penuh 3. Memantau
normal kolinergic
Balance cairan
seimbang
Hipertermia
3 Noc Nic
berhubungan
Termoregulasi Fever treatments
dengan
1. Suhu tubuh 1. Berikan selimut
27
prosespenyakit dalam rentang pasien
normal 3. Tingkatkan
suhu kulit
7. Monitor tekanan
output
9. berikan antipiretik
temperature regulation
2 jam
dan RR
28
3. monitor tanda tanda
hipertermi
4. tingkatkan intake
29
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Infeksi saluran kemih adalah masalah kesehatan yang serius mengenai jutaan
populasi manusia setiap tahunnya. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah jenis infeksi
yang kedua paling banyak ditemukan setelah infeksi saluran pernafasan.
Infeksi saluran kemih adalah suatu infeksi yang melibatkan ginjal, ureter,
buli-buli, ataupun uretra. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang
menunjukkan keberadaan mikroorganisme (MO) dalam urin (Sukandar, E., 2004).
4.2 Saran
30
DAFTAR PUSTAKA
Aesculapius FKUI.
EGC
Jakarta : EGC .
: Mokomedia .
31
Kusuma, A. H. (2016). ASUHAN KEPERAWATAN PRAKTIS jilid 2 . Jogjakarta :
Mediaction .
32