Anda di halaman 1dari 14

PEDOMAN RUANG KESEHATAN ANAK, KONSELING DAN IMUNISASI

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR


DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR
PUSKESMAS LENEK
Jalan Raya Mataram – Lb. Lombok KM 50 Desa Lenek Kecamatan Lenek Kb. Lombok Timur
KATA PENGANTAR

Lenek, 02 Januari 2018


Kepala Puskesmas Lenek

JALALUDIN SAYUTI, SKM.MPH


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATANSASARANKEGIATAN PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kematian bayi dan balita merupkan salah satu parameter derajat kesehatan suatu negara,
MDGs dalam garis 4 dan 5 mengamanatkan bahwa angka kematian balita harus turun menjadi 2/3
pada tahun 2015. Sehingga di tahun 2015 angka kematian bayi menjadi 17/1000 kelahiran hidup
(KH), balita menjadi 23/100.000 KH.
Sebagian besar penyebab kematian bayi dan balita dapat dicegah dengan tehnologi sederhana
ditingkat pelayanan dasar, salah satunya adalah dengan menerapkan Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS). WHO, 1993 melaporkan bahwa MTBS merupakan intervensi cost effective untuk
mengatasi masalah kematian balita yang disebabkan oelh infeksi Pernafasan Akut (ISPA), Diare,
Campak, Malaria, Kurang Gizi dan yang sering merupakan kombinasi dari keadaan tersebut.
Puskesmas Lenek merupakan fasilitas pelayanan tingkat pertama yang menyediakan
pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) PLUS di wilayah kerja Kecamatan Lenek.
Untuk itu penyelenggaraan MTBS PLUS harus sejalan dengan visi dan misi Puskesmas.

B. Tujuan Pedoman
Bertujuan dalam memberikan pelayan pada pasein rawat jalan sehingga pada akhirya pelayanan
klinis dapat meningkatkan kepuasa pelanggan

C. Ruang Lingkup Pedoman


1. Promosi kesehatan, meliputi pemberian edukasi kepada pasien atau keluarga mengenai
penyakit yang diderita, penyebab dan cara pengobatannya
2. Pengobatan, meliputi pengobatan pada pasein umur 0-5 tahun
3. Pembuatan surat rujukan internal untuk tindakan selanjutnya seperti rawat inap, konsultasi
gizi, maupun konsultasi kesehatan lingkungan
4. Pembuatan pengantar laboratorium

D. Batasan Oprasional
1. Ruang kesahatan anak, konseling dan imunisasi adalah ruang pemeriksaan pasein rawat
jalan yang mencakup diruang lingkup seperti konseling gizi dan kesehatan lingkungan,
2. Ruang kesehatan anak, konseling dan imunisasi adalah dengan rentan usia tidak ada tanda
gaway darut dengan rentan usi 0-5 tahun dimana untuk pasien konseling dari rujukan internal
unit lainnya juga
3. Jam pelayanan ruang kesehatan anak, konseling dan imunisasi sesuai dengan SK kepala
puskesmas tetang jenis dan jam buka pelayanan yaitu
Senin – Kamis : 08.00 - 12.30 Wita
Jum’at : 08.00 - 10.30 Wita
Sabtu : 08.00 - 11.30 Wita
Jadwal pelayanan Imunisasi setiap hari Jum’at, jam 09.00 - 10.00 Wita
4. Rujukan internal adalah terjadi antar unit pelayanan di dalam gedung puskesmas seperti
rawat inap, UGD, laboratorium, konseling dan gizi
5. Rujukan ekternal adalah rujukan adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang
pelayanan kesehatan tingkat puskesmas ke rumah sakit

E. Landasan hukum
1. Undang Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang Undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
3. Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Petugas ruang kesehatan anak, konseling dan imunisasi terdiri dari 1 orang penanggung jawab
yaitu dr. Fibrianti Ratnasari, bidan pelaksana berjumlah 12 orang, ahli gizi 1 orang, kesling 1 orang,
perawat imunisasi 1 orang.

B. Distribusi Ketenagaan
Dokter bekerja sesuai jadwal yang telah dibuat dengan roling setiap 1 minggu sekali, bidan yang
yang bertugas diruang kesehatan anak konseling dan imunisasi bertugas sesuai dengan jadwal
yang telah dibuat, petuas gizi dan petugas kesling bertugas sesuai dengan jadwal yang telah
dibuat
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

Keterangan :
5
6 1. Meja bidan
4 2. Bed periksa
3. Troli oralit
4. Area bermain
7 5. Meja dokter
6. Meja kesling
7. Meja gizi

1 3
2

B. Standar Fasilitas
1. Fasilitas & Sarana
Ruang Kesehatan Anak, Konseling dan Imunisasi berlokasi di lantai 1 gedung
puskesmas Lenek. Ruangan terdiri dari 1 (satu ) tempat tidur pemeriksaan, 4 meja, 7 kursi dan
1 loker.
Peralatan Ruang Kesehatan Anak, Konseling dan Imunisasi adalah sejumlah alat
medis yang dipergunakan untuk melaksanakan pelayanan kesehatan
a. Set Pemeriksaan Kesehatan Anak
1) Alat pengukur panjang bayi
2) Pengukur tinggi badan anak
3) Steteskop Pediatric
4) Termometer anak
5) Timbangan anak
6) Timbangan bayi
7) Spatula lidah
8) ARI timer
9) Meteran pengukur tinggi
b. Bahan Habis Pakai
1) Kasa/ kapas
2) Masker
3) Handscoon
4) Handscrab
c. Perlengkapan
1) Bantal
2) Sarung bantal
3) Selimut
4) Tempat sampah tertutup yang dilengkapi dengan injakan pembuka penutup
d. Meubelair
1) Kursi kerja
2) Lemari arsip
3) Meja tulis 1/2 biro
e. Pencatatan dan Pelaporan
1) Buku register pelayanan
2) Formulir informed consent
3) Formulir rujukan
4) Form mtbs / mtbm
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Persiapan Pelayanan
Sebelum memulai pelayanan di ruang kesehatan anak, konseling dan imunisasi petugas
menyiapkan register, form mtbs, blangko laboratorium, rujukan internal, serta melihat kembali
kelengkapan alat di ruangan.

B. Langkah kegiatan / Tata Laksana Pelayanan


a. Memanggil pasien sesuai nomor urut
b. Melakukan anamnese sesuai dengan form MTBS
c. Mengukur Berat Badan dan Tinggi badan
d. Pemeriksaan fisik dan vital sign pasien
e. Klasifikasi sesuai umur (< 2 tahun atau > 2 tahun)
f. Bila tidak diperlukan tindakan lainnya pasien diberi resep dan bisa langsung pulang
g. Bila ditemuka tanda bahaya umum pasien pasien akan dikonsulkan ke dokter yng piket
diruang kesehatan anak, konseling dan imunisasi
h. Bila pasien membutuhkan pemeriksaan laboratorium maka petugas akan merujuk pasien
ke laboratorium dengan memberikan formulir laboratorium yang sudah diisi petugas,
apabila pasien bpjs maka langsung dirujuk ke laboratorium sedangkan pasien umum akan
menyelesaikan administrasi pembayaran dikasir kemudian dirujuk ke laboratorium, bila
pasien menolak untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium maka petugas akan
memberikan infomed consen penolakan.
i. Bila pasien membutuhkan perawatan intensif makan pasien akan dirujuk ke UDG, apabila
pasien menolak untuk rawat inap maka pasein atau keluarga pasien menandatangani
infomed consen penolakan rawat inap.
j. Pasien akan diberikan koseling gizi dana kesling apabila membutuhkan.
k. Pasien dianjurkan kontrol kembali sesuai dengan saran petugas.

Akhir dari pelayaan diruang kesehatan anak, konseling dan imunisasi mtbs ditulis di buku
register MTBS
BAB V
LOGISTIK

Untuk menunjang terselenggaranya pelayanan klinis yang bermutu, maka perlu didukung oleh
penyediaan logistik yang memadai dan optimal, melalui perencanaan yang baik dan berdasarkan
kebutuhan pasien dan usulan petugas ruang kesehatan anak, konseling dan imunisasi atas dasar
kebutuhan pasien dan demi kelencaran dari pelayanan di ruang kesehatan anak, konseling dan
imunisasi. Ketersediaan logistik harus dijamin kecukupannya dan pemeliharaan yang sudah
dianggarkan dan dijadwalkan. Pengadaan alat dan bahan dalam pelaksanaan upaya klinis puskesmas
diselenggarakan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Logistik seperti alat kesehatan berupaya diajukan melalui dana JKN tahunan, sedangkan yang
bersifat segera dapat dianggarakan dari dana umum/taktis Puskesmas. Pengusulan perencanaan
dilakukan sesuai kebutuhan dan masukan yang bersumber dari rapat bulanan, monitoring penanggung
jawab, maupun masukan pasien dengan dasar permenkes 75 tahun 2014.
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM

Keselamatan Pasien ( Patient Safety ) Adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk asesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden
dan tindak lanjutnya, implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem ini mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh Kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan perlu diperhatikan keselamatan
sasaran dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada
saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-
tiap kegiatan yang akan dilaksanakan
Tujuan penerapan keselamatan paisen adalah terciptanya budaya keselamatan
pasien, meningkatkan akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat,
menurunkan kejadian tidak diharapkan (KTD) di puskesmas, terlaksananya program- program
pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.
Puskesmas Lenek wajib menerapkan standar keselamtan pasien yang meliputi :
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien
5. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
6. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam pemeriksaan perlu diperhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas dengan


melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat
pemeriksaan. Upaya pencegahan risiko terhadap petugas harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan
pemeriksaa yang akan dilaksanakan.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Indikator mutu yang digunakan di Kesehatan Anak, Konseling dan Imunisasi Puskesmas Lenek dalam
memberikan pelayanan MTBS adalah:

1. Penggunaan format MTBS 100%


2. Waktu Tunggu ≤ 10 menit 80% Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien dipanggil
sampai dilayani
3. Kepuasan Pelanggan 95% Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap
pelayanan yang diberikan.
BAB IX
PENUTUP

ruang kesehatan anak, konseling dan imunisasi menyelenggarakan Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS) mempunyai peran yang sangat penting dalam menurunkan angka kesakitan dan
kematian bayi. Demikian pedoman penyelenggaraan pelayanan Kesehatan Anak, Konseling dan
Imunisasi ini dibuat sebagai acuan pelayanan bagi petugas di puskesmas Lenek. Mudah - mudahan
dengan adanya pedoman pelayanan ini, dapat lebih memudahkan semua pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan internal maupun eksternal.

Anda mungkin juga menyukai