Anda di halaman 1dari 2

24 agustus 2019

Kenyamanan itu jebakan...

Mungkin benar adanya, ya kau hanya nyaman saja denganku sedangkan aku sudah terlanjur mencintaimu
sehingga saat dia datang kembali kamu lebih memilih bersama dia yang kau cintai dibandingkan aku, ya
bukankah itu keputusan yang tepat, mungkin jika aku diposisimu juga pasti aku melakukan hal yang sama,
kamu sudah mengenalnya lama bahkan sangat lama 7 tahun ya, kamu pasti pernah bahagia bareng, sedih
bareng dan berjuang bareng, ya kan? Kamu pasti sangat mengenal dirinya dan dirinya pun pasti sangat
mengenalmu, yahh... bersamanya adalah keputusan terbaik yang kamu buat, kamu pasti lebih bahagia
dengannya karena kalian berdua sudah mengahadapi banyak hal bersama.

Sepertinya percuma aku bertanya-tanya atau bahkan memikirkan dirimu atau mengapa kamu
meninggalkanku atau mengapa kamu memperlakukanku seperti itu, daripada aku mencari alasannya
bukankah lebih baik jika aku hanya memaafkan dirimu dan diriku sendiri atas apa yang telah terjadi, pada
akhirnya ya aku memang harus menerima bahwa kita memang tidak berjodoh, bahwa memang jodoh dia
adalah mantannya yang kembali, kamu harus bisa belajar menerima yu...

Memang benar kata ito, jika kita dalam sebuah hubungan kita harus mengeluarkan yang benar-benar
buruk tentang diri kita, kita harus merasakan benar2 bertengkar agar kita bisa lebih tau mengenai pribadi
masing-masing, agar kita tau saat masalah besar dihadapi apa dan bagaimana kita harus
menyelesaikannya bersama, karena pastinya setelah menikah akan lebih banyak masalah, jika kita bisa
melewati yang pertama maka untuk yang berikutnya pun bisa kita lewati, lebih baik gagal sebelum
menikah dibandingkan dengan nikah dan gagal, bukankah begitu? Gue akan ingat ini to, nasehat dari lo...

Lebih baik tidak dilanjutkan bila tidak bisa menyelesaikan masalah yang ada, jadi saat kamu dalam
hubungan yu jangan selalu mengalah, jadilah diri sendiri sehingga kamu bisa tau bagaimana nantinya
dalam menghadapi masalah dan walaupun jika kamu memang tidak berjodoh dengannya, kamu tidak
akan hancur parah karena kamu tidak kehilangan dirimu sendiri.

Seberapa menyakitkannya perasaan itu yu, seberapa kesepiannya dirimu sekarang, seberapa sedihnya
dirimu tanpanya kamu harus bisa menahannya karena dengan menahannya kamu bisa jadi lebih kuat, dan
juga jadikan perasaan yang menyakitkan itu sebagai pelajaran dan keberanian untuk menjalani kehidupan
selanjutnya sehingga kamu bisa bertumbuh, naik level dan jadi pribadi yang lebih baik lagi, ingatlah dalam
hidup ini semua manusia selalu punya masalah, selalu punya rasa tidak bahagianya tapi semuanya
tergantung dari bagaimana sikap kita sendiri dalam menghadapi masalah itu, kamu harus tau selalu ada
pilihan dalam hidup ini, apakah masalah itu akan menguatkanmu atau menghancurkan dirimu

Ambil semua hikmah nya dari apa yang telah terjadi, belajarlah agar kejadian ini tidak terulang lagi,
maafkanlah dirimu, tidak apa-apa kalo kamu masih sedih, kalo kamu belum bisa menerima orang laen
dulu, sembuhkan lah dulu dirimu, pulihkan dulu hatimu agar nantinya bila kamu memulai hubungan baru
pun kamu tidak menyakiti perasaan orang laen karena masih ada luka dihatimu. Percayalah yu semua
yang terjadi adalah yang terbaik, bersabarlah yu...pasrahkan dan serahkan semuanya pada yang diatas,
kamu pasti bisa melewati ini...ingatlah yu kamu hanya kehilangan orang yang tidak mencintaimu, tidak
apa-apa, kamu boleh sedih tapi kamu harus bisa bangkit lagi, jangan terlalu bersedih, jangan terlalu
memikirkan orang yang tidak memedulikanmu,
Bahkan ketika kamu benar-benar dalam kesulitan dan bersedih, dia tidak menengok sedikit pun, dia tidak
memperdulikanmu, dia malah menjauhimu, dia malah mendiamkanmu, dan lebih menjaga perasaan
wanita lain, tidak seharusnya kamu menangis begitu banyak untuknya yu...air mata itu tidak pantas kamu
berikan untuk dia, bahkan sebenarnya dia yang menyebabkan kamu mengalami hal itu, kupikir itu cinta
ternyata salah dia hanya kesepian dan kebetulan ada aku, ya dia memang sejahat itu, padahal aku tahu
persis dia sejahat itu, tapi nyatanya perasaanku padanya masih sama, masih tetap mencintai
dirinya...bukankah aku memang benar-benar bodoh, hhehehe...

Ya bukan dia orangnya, bukan dia orang yang tepat itu, karena jika dia orang yang tepat, dia ga akan
pernah pergi bahkan disaat tersulit pun dia akan tetap ada, ya kan? Kamu bilang kita ini adalah rasa yang
tepat tapi diwaktu yang salah, menurutku salah, bukan waktu yang salah tapi memang kamu adalah orang
yang salah karena kamu bahkan pergi disaat aku sangat membutuhkanmu...

Ya sebenarnya aku sangat terluka, aku tidak bahagia melihat kau kembali dengannya, aku iri dengan dia
yang lebih kau pilih, ya tapi perasaan itu seakan hilang saat melihat kau begitu bahagia dengannya,
terkadang aku kesal melihat diriku, bahkan bahagia mu jadi lebih penting dibandingkan bahagia ku,
bahkan atas semua yang terjadi aku lebih bahagia melihat kamu bahagia dengannya dibandingkan kamu
sedih saat tidak bersamanya, ya lagi-lagi aku mengorbankan perasaanku sendiri. Mungkin benar cinta
memang tak harus memiliki, saat kau mencintai kamu harus siap untuk melepaskan.

Ya pada akhirnya kita memang tidak berjodoh, kalo soal jodoh aku bisa apa, hanya diatas lah yang tau,
aku cuma bisa melihat dan menerimanya, seberapa menyakitkannya itu, seberapa sedihnya itu...

Sekarang dia sudah bahagia dengan pilihannya, saatnya kamu juga mencari kebahagiaanmu yu, jangan
terlalu memikirkan tentang dia, jangan terlalu berusaha untuk melupakan dia dan move on karena
semakin kamu berusaha untuk menghilangkan dia dari pikiranmu sebenarnya kamu akan lebih
memikirkannya, tak apa pelan-pelan belajar mengikhlaskan, pelan-pelan melangkah asal kamu tidak
ditempat yang sama. Semangat ayu....percayalah semua sudah baik adanya, percayalah kepada ALLAH,
berprasangka baiklah selalu, patah hati tidak selalu musibah, cobalah belajar dan ambil hikmahnya, oke
yuuu...kamu pasti bisa kog, ikhlaskan dia ya yu, gpp ayu, its okay, its not him,, karena jodoh akan datang
disaat yang tepat dan segala sesuatu akan selalu dimudahkan...mulai sekarang lebih pedulikan dirimu ya
yu, lebih sayang sama diri kamu sendiri ya,,

Anda mungkin juga menyukai