Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian keanekaragaman makhluk hidup


Keanekaragaman Hayati adalah keseluruhan variasi berupa bentuk, penampilan,
jumlah, dan sifat yang dapat ditemukan pada makhluk hidup. Setiap makhluk hidup
memiliki ciri dan tempat hidup yang berbeda. Melalui pengamatan, kita dapat
membedakan jenis-jenis makhluk hidup. Pembedaan makhluk hidup tanpa dibuat
berdasarkan bentuk, ukuran, warna, tempat hidup, tingkah laku, cara berkembang biak,
dan jenis makanan.
Menurut para ahli, keanekaragaman makhluk hidup seperti yang kita lihat
sekarang ini terbentuk dari proses evolusi. Ketika bumi baru saja terbentuk, yang terjadi
adalah proses evolusi yang lebih besar, yang kemudian memunculkan sel pertama
(ancestor cell). Setelah dalam waktu yang cukup lama dalam sejarah evolusi, dari sel
pertama ini kemudian memunculkan organisme multiseluler pada awal era Paleozoikum.
Proses evolusi makhluk hidup berlanjut seiring dengan perubahan iklim dan pergeseran
benua. Pada akhirnya sebagai hasil proses evolusi, bermunculanlah beranekaragam
makhluk hidup. Zaman keemasan Reptilia, Tumbuhan Berbunga, dan Mammalia terjadi
pada akhir era Mesozoikum (Mesozoic) dan awal era Senozoikum (cenozoic).
Walaupun Charles Robert Darwin mencetuskan evolusi sebagai suatu teori yang
menyebabkan makhluk hidup berubah dan menjadi beraneka ragam melalui proses
seleksi alam dalam waktu yang sangat lama, namun ia belum mengetahui tentang DNA
dan mekanisme pewarisannya. Namun demikian diketahui bahwa variasi yang ada pada
individu bersifat genetis. Kemudian diketahui bahwa sumber terjadinya variasi adalah
mutasi, yaitu perubahan susunan kimiawi DNA yang berlangsung sedikit demi sedikit
dan memakan waktu lama. Mutasi memodifikasi DNA dan menyebabkan terjadinya
spesies baru (spesiasi). Jadi mekanisme evolusi adalah akumulasi perubahan secara
bertahap dalam kurun waktu lama, sampai suatu kelompok organisme cukup nyata
berbeda dari kelompok asalnya sehingga dapat disebut sebuah spesies baru. Hal tersebut
dapat terjadi bila ada penghalang fisik yang memisahkan suatu populasi induknya (yang
akan menghasilkan spesiasi alopatrik), atau gene pools mereka menjadi terpisah akibat
adanya variasi lingkungan (yang akan menghasilkan spesiasi parapatrik). Pola evolusi
dikenal dengan evolusi divergen (bila dua atau lebih spesies berevolusi dari sebuah
leluhur yang sama), dan evolusi konvergen (bila evolusi organisme yang berasal dari
leluhur yang berbeda, beradaptasi pada lingkungan hidup yang sama).
Keanekaragaman makhluk hidup menunjukkan totalitas variasi gen, jenis dan
ekosistem yang dijumpai di suatu daerah. Keanekaragaman makhluk hidup menyatakan
terdapatnya berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat lain yang
terlihat pada tingkat yang berdeda-beda. Keanekaragaman makhluk hidup meliputi
berbagai macam aspek seperti ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, dan tingkah laku
makhluk hidup yang selanjutnya akan menyusun suatu ekosistem tertentu.
Keanekaragaman makhluk hidup tidak hanya terjadi antar jenis tetapi juga di dalam satu
jenis. Keanekaragaman antar jenis misalnya antara bawang merah dengan bawang putih,
sedangkan keanekaragaman dalam satu jenis misalnya antara varietas padi, padi Jawa,
padi Cianjur dan lain-lain.
Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya keanekaragaman makhluk hidup
adalah : Mutasi adalah peristiwa perubahan yang disebabkan oleh faktor internal seperti
materi genetik atau faktor lingkungan, seperti radiasi dan suhu. Rekombinasi adalah
proses atau peristiwa yang berakibat terbentuknya kombinasi gen baru pada kromosom.
Individu baru dari reproduksi seksual akan memiliki faktor keturunan dari kedua
induknya.

2.2 Klasifikasi makhluk hidup


Klasifikasi adalah mengelompokkan obyek-obyek atau informasi yang didasarkan
pada persamaannya. Tumbuhan telak diklasifikasikan atau dikelompokkan menjadi
tumbuhan yang bisa dimakan dan tumbuhan beracun didasarkan pada pengaruhnya
terhadap manusia.
Aristoteles adalah filsuf Yunani (384-322SM), mengembangkan metode
klasifikasi yang pertama. Sisitem ini mengelompokkan semua makhlk hidup yang dikenal
saat itu menjadi dua kelompok besar, yaitu tumbuhan dan hewan. Pengamatan Aristoteles
memunculkan kebingungan oleh ilmuan lain,sebab sistem Aristoteles tidak dapat
diterapkan.
Perkembangan sistem klasifikasi berikutnya berkembang mengikuti sistem
Linnaeus (ahli botani Swedia). Linnaeus telah mengembangkan sistem klasifikasi yang
masih digunakan sampai saat ini.berbeda dengan sistem Aristoteles, linnaeus memilih
ciri-ciri fisik yang tampak sebagai dasar klasifikasi pada kekerabatan organisme. Sebagai
contoh, dia mendasarkan klasifikasi tumbuhan bunga pada jumlah dan kesamaan struktus
reproduksinya. Dalam sistem kalsifikasi makhluk hidup dikelompokkan atau dimasukkan
dalam seri atau serangkaian kategori yang disebut taksa. Tiap tingkat taksa lebih besar
dari tingkat taksa di bawahnya.

1. Kingdom
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi. Semula makhluk hidup di
dunia ini hanya dikelompokkan menjadi dua kingdom, yaitu plantae dan animalia.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan saat ini makhluk hidup
dikelompokkan menjadi enam kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae,
Animalia, dan Virus.
2. Divisi atau Filum
Setiap kingdom dapat dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih
kecil. Kelompok ini pada tumbuhan disebut dengan Divisi, sedangkan pada hewan
disebut Filum.
1) Divisi Kingdom plantae
a. Thallophyta
b. Bryophyta
c. Pteridophyta
d. Spermatophyta
2) Filum Kingdom Animalia
a. Hewan berpori (Porifera)
b. Hewan berongga (Coelenterata)
c. Cacing pipih (Platyhelminthes)
d. Cacing gilig (Nemathelminthes)
e. Cacing gelang (Annelida)
f. Hewan Lunak (Moluska)
g. Hewan berbuku-buku (Arthropoda)
h. Hewan berkulit duri (Echinodermata)
i. Hewan bertulang belakang (Chordata)
3. Kelas
Setiap divisi atau filum dapat dipecah lagi menjadi kelompok yang lebih kecil
yang dikenal kelas. Dasar pengelompokannya menggunakan sifat atau ciri yang masih
umum. Misalnya, divisi spermatophyta dibedakan lagi menjadi beberapa kelas
berdasarkan keping bijinya, menjadi kelas monokotil dan kelas dikotil.
4. Ordo
Setiap kelas dapat dipecah menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil yang
disebut ordo. Dasar pengelompokannya adalah sifat atau ciri khusus dari ciri yang
digunakan sebagai dasar pengelompokan tingkat kelas. Misalnya, kelas monokotil
dapat dibedakan menjadi beberapa ordo, di antaranya :
1) Rumput-rumputan (Poales)
2) Rumput teki (Cyperates)
3) Jahe-jahean (Zingiberales)
4) Bakung-bakungan (Liliales)
5) Pandan-pandanan (Pandanales)
5. Famili
Berdasarkan sifan dan ciri yang lebih khusus, setiap ordo dapat dibedakan lagi
menjadi beberapa famili. Misalnya, ordo liliales dapat dibedakan menjadi famili lili-
lilian (Liliaceae), dan amarilis (Amaryllidaceae).
6. Genus
Setiap famili dapat dibedakan lagi menjadi kelompok yang lebih kecil yaitu
dikenal dengan Genus. Anggota-anggota genus mempunyai persamaan ciri yang lebih
banyak bila dibandingkan tingkatan takson di atasnya. Misalnya, famili liliceae terbagi
menjadi, genus lili (Lilium), lidah buaya (Aloe), dan bawang-bawangan (Allium).
7. Species
Spesies merupakan tingkatan takson terendah dalam klasifikasi. Setiap genus dapat
memiliki beberapa species. Misalnya, genus allium mempunyai dua spesies, yaitu Allium
cepa (Bawang merah) dan Allium sativum (Bawang putih).
Contoh Pengklasifikasian dalam tingkatan taksonomi :

Klasifikasi Didasarkan Pada Struktur


Begitu evolusi dikenal para ahli taksonomi mulai menggunakan dua jalan
pembuktian utama untuk klasifikasi fakta-fakta fosil dan struktur homolog. Fosil
seringkali menyediakan petunjuk yang membantu ilmuan menentukan kekerabatan antar
organisme. Cukup banyak alasan dalam sistem klasifikasi Linnaeus tetap bertahan yang
menggunakan ide struktur homolog tanpa menyadari penggunaan struktur sebagai
dasarnya. Linnaeus menggelompokkan organisme didasarkan pada keterkaitan evolusi.
Meskipun demikian fosil dan struktur homolog kadang-kadang tidak dapat membuktikan
suatu informasi dengan tepat atau lengkap. Demikian juga adanya persamaan struktur
yang memunculkan ketidaktepatan taksonomi. Dengan berjalannya waktu, perlu
digunakan jalur pembuktian yang lain.

Klasifikasi Didasarkan Sifat Biokimia dan Perkembangannya


Ketika pengamatan baru dalam ilmu pengetahuan alam menjadi lebih tepat,
seperti halnya mikroskop, ahli taksonomi telah menggunakan informasi itu untuk
mengidentifikasi kekerabatan antara organisme. Sebagai contoh, embriologi
perbandingan telah memperlihatkan bahwa sebagian besar kelompok vetrebrata,
termasuk manusia memiliki kekerabatan kelompok yang cukup dekat termasuk intang
lautdan kerabatnya. Kesimpulan seperti itu akan sulit diperoleh hanya berdasarkan
struktur vase dewasanya. Akhirnya perbandingan biokimia meyakinkan hubungan
kekerabatan tersebut dari hewan seperti kepiting “kaki kuda”. Berdasarkan namanya
diperkirakan hewan ini ergolong kepiting. Akhirnya dengan mempelajari cairan tubuh
hewan tersebut, tampak memiliki banyak peramaan dengan cairan tubuh laba-laba,
sehingga pengelompokannya dimasukkan dalam kelompok laba-laba.

Klasifikasi Tiga Kindom


Pada tahun 1866 seorang ahli dari Jerman bernama Ernst
Haekel mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi tiga kingdom.
1. Kingdom Monera
Kingdom Monera terdiri atas bakteri dan ganggang biru. Kingdom monera ini berciri
inti sel tidak berselubung (prokariot) dan tubuh bersifat uniseluler atau multiselulerb
2. Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Kingdom tumbuhan terdiri atas bakteri, ganggang, jamur, tumbuhan lumut,
tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
3. Kingdom Animalia (Hewan)
Kingdom hewan terdiri atas Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca,
Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.

Klasifikasi Lima Kingdom


Berikut ini adalah ciri-ciri umum organisme yang masuk ke dalam klasifikasi 5 kingdom.
1. MONERA
Monera adalah mahkluk hidup yang tidak membran inti (organisme
prokariot). Meskipun tidak memiliki membran inti, organisme ini memiliki bahan
inti. Bahan inti itu berupa asam inti atau DNA (deoxyribo nucleic acid atau asam
deoksiribonukleat). Kelompok Monera ini terdiri dari Eubacteria (selama ini kita
mengenalnya sebagai bakteri) dan Archaebacteria (bakteri yang hidup pada habitat
ekstrim).
2. PROTISTA
Protista adalah kingdom mahkluk hidup yang terdiri dari satu sel atau banyak
sel yang memiliki membran inti (organisme eukariot). Protista dikelompokan secara
seerhana seperti protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga), dan
protista mirip jamur.
3. FUNGI (JAMUR)
Fungi atau jamur merupakan kingdom mahkluk hidup yang tidak memiliki
kloroplas. Tubuh jamur ada yang terdiri dari satu sel, berbentuk benang, atau
tersusun dari kumpulan benang. Dinding selnya terdiri dari zat kitin. Oleh karena itu
jamur tidak dapat dikelompokkan dalam dunia hewan atau tumbuhan. Kelompok ini
terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air
(Oomycota).
4. PLANTAE (TUMBUHAN)
Plantae atau kingdom tumbuhan adalah mahkluk hidup bersel banyak yang
mempunyai kloroplas. Di dalam kloroplas terkandung klorofil. Oleh karena memiliki
klorofil, maka tumbuhan dapat melakukan fotosintesis. Sel tumbuhan termasuk
eukariot (memiliki membran inti) dan dinding selnya tersusun dari selulosa.
Tumbuhan umumnya memiliki akar, batang, dan daun, kecuali beberapa jenis
tumbuhan yang memiliki akar semu (rizoid), seperti pada briophyta (tumbuhan
lumut). Perkembangbiakan tumbuhan terjadi secara kawin maupun tak kawin.
Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta),
tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae).
5. ANIMALIA
Animalia adalah kingdom hewan. Sel-selnya mempunyai membran inti
(eukariot) dan tidak memiliki kloroplas. Selain itu sel hewan tidak memiliki dinding
sel. Berbeda dengan tumbuhan, hewan dapat bergerak aktif dan memiliki sitem saraf.
Pembagian hewan berdasarkan :
a) Makanannya :
 Herbivore Adalah golongan hewan pemakan tumbuhan hijau. Memiliki gigi
geraham depan (dens premolare) dan geraham belakang (dens molare) yang
kuat dan banyak. Memiliki gigi seri (dens incisivus) yang tajam. Tidak
mempunyai gigi taring (dens caninus). Memiliki enzim selulase. Contoh :
Hewan Mammalia yang hidup di padang rumput.
 Carnivore Adalah golongan hewan pemakan daging. Memiliki gigi taring
(dens caninus) yang tajam. Memiliki kuku yang tajam Memiliki sisi rahang
dan ujung gigi geraham yang saling bertemu. Ex : Singa, Harimau, Kucing,
Buaya dll.
 Omnivore Adalah golongan gewan pemakan daging dan tumbuhan hijau
(pamakan segala). Memiliki sifat perpaduan antara herbivore dan carnivore.
Ex : Musang, Beruang, Ayam, Tikus dll.
 Insectivore Adalah golongan hewan pemakan serangga. Ex : Cecak,
Kadal,Bunglon, Kelelawar dll.
b) Ada tidaknya tulang belakang :

Invertebrata yaitu golongan hewan yang tidak mempunyai tulang


belakang. Dibagi menjadi 9 phyllum/filum yaitu :

a. Porifera (hewan berpori), contoh : Spongia sp/hewan spon.


b. Coelenterata (hewan berongga), contoh : Hydra viridis, Aurelia aurita
(ubur-ubur).
c. Platyhelminthes (cacing pipih), contoh : Planaria maculate, Tania
saginat (cacing pita) pada manusia dan sapi.
d. Nemathelminthes (cacing gilig), contoh : Ascaris lumbricoides,
Acylostoma duodenale/cacing tambang pada usus duabelas jari
manusia.
e. Annelida (cacing gelang), contoh : Hirudo medicinalis/lintah,
Lumbricus terrestris (cacing tanah).
f. Mollusca (hewan bertubuh lunak), contoh : Achatina fulica/siput,
Octopus sp (gurita).
g. Arthropoda (hewan berbuku-buku), dibagi menjadi 4 kelas yaitu : a)
Insect (serangga), contoh : Hetaerina america/capung, b) Crustacea
(udang-udangan), contoh : Ceonobita clypeatus (kelomang) c)
Arachnida (laba-laba), contoh : Eurypelma californica (laba-laba) d)
Myriapoda (lipan), contoh : Scolopendra subspinipes/kelabang (lipan)
h. Echinodermata (hewan berkulit duri), dibagi menjadi 5 kelas yaitu : a)
Asteriodea (bintang laut), contoh : Dermaterias imbricate
dan Asterias vulgaris (bintang laut) b) Echinoidea (landak laut),
contoh : Diadema antillarum (landak laut), Echinos esculentus (bulu
babi berbulu pendek) c) Holothuroidea (teripang), contoh : Holothuria
scabra (teripang), Curcuma planci (mentimun laut). d) Crinoidea
(lilia laut), contoh : Lamprometra palmata (lilia laut),
i. Vertebrata yaitu golongan hewan yang mempunyai ruas-ruas
tulang belakang. dibagi menjadi 5 kelas yaitu :
1) Pisces (ikan), contoh : Osteoglossum bicirhosum (ikan Arwana).
2) Amphibia (katak), contoh : Rana sp
3) Reptilia (hewan melata/merayap), contoh : ular, kadal, bunglon
4) Aves (unggas), contoh : Aquila achrysaeto (rajawali)
5) Mammalia (hewan memiliki kelenjar mammae), contoh :
sapi,kambing, Orang Utan

2.3 Penyebaran makhluk hidup


1. Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan
tropis merupakan sekumpulan dari
berbagai jenis pepohonan dan
berbagai macam tanaman yang
membentuk sebuah bioma hutan
dengan suhu yang hangat, lembab, dan
curah hujan yang sangat tinggi. Hutan
hujan tropis terletak pada garis
khatulistiwa yaitu antara 23,5 derajat
LU sampai 23,5 derajat LS. Namun
berdasarkan beberapa pengamatan dan
penelitian, hutan hujan tropis berkonsentrasi pada koordinat 10 derajat LU sampai
10 derajat LS. Dengan melihat posisi berdasarkan pada garis lintang, maka hutan
hujan tropis hanya berada di wilayah Asia Tenggara khususnya di wilayah
Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Kemudian wilayah Afrika khususnya di
negara kongo dan sekitarnya. Serta pada wilayah lembah sungau amazon yang
meliputi beberapa negara seperti Brazil, Kolombia, Venezuela, dan Bolivia.
Karena wilayah khatulistiwa sangat mendukung bagi pertumbuhan dan
perkembangkan berbagai jenis makhluk hidup maka sumber daya hayati yang
berada di dalam hutan ini sangatlah banyak dan melimpah.

2. Hutan Meranggas Iklim Sedang

Hutan ini memiliki ciri daun


lebar, hijau pada musim panas,
rontok selama musim dingin, dan
tajuknya rapat. Tumbuhan
utamanya, antara lain pohon
berangan, pohon bek, basswood,
dan terna berbunga. Satwanya
meliput tikus, bajing kelabu, bajing,
rubah, rakun, oposum, cerurut ekor
pendek, tikus kaki putih, rusa ekor
putih, rubah merah, beruang hitam,
dan burung pecikrak.
Persebaran hutan peluruh terutama di bagian timur Amerika Serikat, yaitu dari sabuk
iklim sedang ke utara menuju danau-danau besar dan bagian paling utara Teluk St.
Lawrence dan ke barat melampaui Sungai Mississippi. Kemudian, di daerah bagian
barat Eropa yang meluas ke timur ke Pegunungan Ural, dan terdapat juga di bagian
utara Jepang dan di bagian daratan Asia. Adapun di belahan bumi selatan tersebar di
bagian-bagian daerah Patagonia. Chili Selatan, dan Tierra del Fuego.

3. Taiga

Taiga adalah hutan yang tersusun


atas satu spesies seperti konifer, pinus,
dan sejenisnya.Semak dan tumbuhan
basah sedikit sekali, sedangkan hewannya
antara lain moose, beruang hitam,
beruang, rubah, serigala, ajag, dan burung-
burung yang bermigrasi ke selatan pada
musim gugur. Taiga banyak ditemukan di
belahan bumi utara, misalnya di wilayah
negara Rusia dan Kanada. Bioma Taiga
merupakan bioma terluas dari bioma-bioma lain yang ada di bumi. Ciri-ciri taiga yaitu
mempunyai musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang panas dan
sangat singkat yaitu berlangsung selama 1-3 bulan. Kemudian selama musim dingin, air
tanah berubah menjadi es dan mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah. Jenis
tumbuhan yang hidup sangat sedikit, biasanya hanya terdiri dari dua atau tiga jenis
tumbuhan.
Pohon-pohon di daerah taiga mempunyai daun yang terbentuk seperti jarum dan
mempunyai zat lilin dibagian luarnya sehingga tahan terhadap kekeringan. Contoh jenis-
jenis tumbuhan konifer tersebut adalah alder, birch, jumper, dan spruce. Kondisi tersebut
menyebabkan hanya sedikit hewan yang dapat hidup di daerah taiga.

4. Tundra

Tundra adalah suatu area bioma di


mana pertumbuhan pohon terhambat
dengan rendahnya suhu lingkungan sekitar
karena itu disebut daerah tanpa pohon.
Terdapat di wilayah bumi sebelah utara dan
terdapat dipuncak gunung yang tinggi.
Iklim kutub dengan musim dingin yang
panjang serta gelap dan musim panas yang
panjang dan terang terus menerus serta
memiliki curah hujan yang rendah.
Pada area ini, mayoritas tumbuhan yang hidup biasanya berupa lumut atau
vegetasi perintis, rerumputan, tumbuhan biji semusim, dan tumbuhan kayu yang
pendek. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya sekitar 4 bulan.
Bioma tundra merupakan bioma yang terdapat di daerah lingkar kutub utara dan
sebagian kecil di selatan. Di Kutub Utara, bioma ini terdapat di sekitar lingkar Artik,
termasuk Greenland. Sementara di Kutub Selatan terdapat di Antartika dan pulau-
pulau kecil disekitarnya. Tundra di Arktik sangat luas, mencapai 20% permukaan
tanah Bumi. Contoh fauna di bioma tundra misalnya muscox (bison kutub), reinder
(rusa kutub), pinguin, singa laut, rubah, kelinci salju, beruang kutub, dan walrus.

5. Padang Rumput

Padang rumput adalah dataran


tanpa pohon (kecuali yang berada di
dekat sungai atau danau) yang
umumnya ditumbuhi rumput
pendek.Padang rumput menjadi istilah
di kehutanan yang tidak asing meski
terdapat berbagai macam kata yang
berkaitan dengan hutan. Padang
rumput sendiri terletak di daerah yang
memiliki musim kering yang panjang
dan musim penghujan yang pendek.
Hal ini dapat dilihat di kawasan Indonesia seperti Pulau Sumba, Nusa Tenggara
imur. !iasanya padang rumput terletak di daerah yang memiliki ketinggian sekitar
diatas permukaan laut..Padang rumput ini terjadi secara alami disebabkan adanya
cuaca yang mempengaruhi rendahnya curah hujan. curah hujan yang rendah
mengakibatkan tumbuhan kesulitan untuk menyerap air, sehingga tumbuhan yang
dapat bertahan ialah rumput. Seperti diketahui bahwa rumput dapat hidup dan
beradaptasi dalam keadaan tanah yang kering. oleh karena itu tumbuhan rumput
lebih banyak tumbuh dibandingkan dengan tumbuhan yang lain.Padang rumput
membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang, seperti
Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia.Sabana
merupakan padang rumput yang dipenuhi beberapa jenis pohon yang menyebar,
biasanya terletak di wilayah tropis dan subtropics. Habitat darat dikenal istilah !ioma
yaitu daerah habitat yang meliputi skala yang luas atau bisa juga diartikan kumpulan
species (terutama tumbuhan) yang mendiami tempat tertentu di bumi yang dicirikan
oleh vegetasi tertentu yang dominan dan langsung terlihat jelas di tempat tersebut.
oleh karena itu biasanya bioma diberi nama berdasarkan tumbuhan yang dominan di
daerah tersebut salah satunya adalah padang rumput.Padang rumput terdiri atas
steppa dan prairi. Steppa merupakan suatu wilayah yang ditumbuhi rumput rumputan
pendek. Istilah steppa digunakan untuk menyebutkan padang rumput di Eurasia.
adapun padang rumput tinggi di Amerika Utara dinamakan prairi yang didominasi
oleh jenis padang rumput Indian -rasses. di Argentina disebut pampa dan di Hongaria
disebut puszta. Ciri-ciri padang rumput curah hujan antara 12 - 50 cm/tahun, di
beberapa daerah padang rumput curah hujannya dapat mencapai 100 cm/tahun
6. Padang Pasir

Dalam istilah geografi, gurun,


padang gurun atau padang pasir adalah
suatu daerah yang menerima curah
hujan yang sedikit - kurang dari 250
mm per tahun. Gurun dianggap
memiliki kemampuan kecil untuk
mendukung kehidupan. Jika
dibandingkan dengan wilayah yang
lebih basah hal ini mungkin benar,
walaupun jika diamati secara saksama,
gurun sering kali memiliki kehidupan
yang biasanya tersembunyi (khususnya pada siang hari) untuk mempertahankan
cairan tubuh. Kurang lebih sepertiga wilayah bumi adalah berbentuk gurun.

Bentang gurun memiliki beberapa ciri umum. Gurun sebagian besar terdiri dari
permukaan batu karang. Bukit pasir yang disebut erg dan permukaan berbatu
merupakan bagian pembentuk lain dari gurun.

Gurun kadang memiliki kandungan cadangan mineral berharga yang terbentuk di


lingkungan kering (bahasa Inggris: 'arid') atau terpapar oleh erosi. Keringnya wilayah
gurun menjadikannya tempat yang ideal untuk pengawetan benda-benda peninggalan
sejarah serta fosil. Air tanah di gurun cenderung asin karena larutan garam dalam
tanah tidak cenderung berpindah baik karena pencucian oleh air maupun drainase

Persebaran bioma gurun banyak terdapat di wilayah benua Afrika Utara (Sahara) ,
Amerika Utara (Great Basin), Austalia (Gibson), Asia (Takla Makan), dan Indonesia
(Parangtritis).

Lingkungan biotik:
•flora: tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan lingkungan yang kering (xerofit)
seperti kaktus, pohon korma, dan zaitun
•fauna: hewan besar yang mampu menyimpa air seperti unta, sedangkan hewan kecil
hanya aktif pada pagi dan malam hari di mana pada siang harinya bersembunyi di
lubang-lubang seperti ular, tikus, kadal, dan serangga

Anda mungkin juga menyukai