Peristiwa Sumpah Pemuda
Peristiwa Sumpah Pemuda
Kelas :
Pokok persoalan yang dibahas dalam kongres tersebut adalah cara mendapatkan
bentuk persatuan di antara pemuda-pemudi Indonesia yang sudah lama dicita-citakan.
Kongres Pemuda II membahas beberapa hal, khususnya mengenai “Persatuan dan
Kebangsaan Indonesia” oleh Muh. Yamin, “Pendidikan” oleh Nn. Purnomowulan, Darwono
dan S. Mangunsarkoro, “Kepanduan” oleh Ramelan, dan Mr. Suaryo.
Rapat pada Minggu malam Senin tersebut menghasilkan tiga keputusan yang
hingga kini disebut dengan "Sumpah Pemuda":
Pertama:
Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah
Indonesia. [Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah
Indonesia].
Kedoea:
Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.
[Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia].
Ketiga:
Dalam peristiwa kongres pemuda itulah lagu kebangsaan "Indonesia Raya" ciptaan
W.R. Soepratman diperdengarkan dan dipublikasikan pertama kalinya pada suratkabar Sin
Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan.
Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda, namun para pemuda
tetap terus menyanyikannya.