PENDAHULUAN
1
BAB II
KONSEP TEORI
2
direncanakan untuk membantu para tenaga keperawatan dan staf lainnya
dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.
Supervisor harus mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja
yang nyaman. Ini tidak hanya meliputi lingkungan fisik, tetapi juga suasana
kerja diantara para tenaga keperawatan dan tenaga lainnya. Juga meliputi
jumlah persediaan dan kelayakan peralatan agar memudahkan pelaksanaan
tugas. Lingkungan yang sehat bila dapat memberikan rasa bebas dan
keinginan untuk bekerja lebih baik. Supervisor juga mengusahakan semangat
kebersamaan dengan lebih menekankan “kita” daripada “saya”.
Pada suatu saat supervisor akan memerlukan bantuan dalam
mengambil keputusan melalui pengamalan dalam tugas untuk menemukan
metoda yang lebih baik guna melaksankan pendelegasian tugas dalam
kelompok kerja, tentu memerlukan dukungan dari anggota kelompok.
Walaupun supervisor memperhatikan kondisi dan hasil kerja, tetapi perhatian
utama ialah manusianya, untuk itu harus mengenal tiap individu dan mampu
merangsang agar tiap pelaksana mau meningkatkan diri. Salah satu tujuan
utama dari supervisi adalah orientasi, latihan dan bimbingan individu,
berdasarkan kebutuhan individu dan mengarah pada pemanfaatan
kemampuan dan pengembangan ketrampilan yang baru.
Dalam pelaksanaan supervisi, supervisor membuat suatu keputusan
tentang suatu pekerjaan yang akan dilaksanakan, kemudian siapa yang akan
melaksanakan. Untuk itu supervisor perlu memberikan penjelasan dalam
bentuk arahan kepada para pelaksana.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
kegiatan supervisi adalah kegiatan-kegiatan yang terencana seorang
manajer melalui aktifitas bimbingan, pengarahan, observasi, motivasi
dan evaluasi pada stafnya dalam melaksanakan kegiatan atau tugas
sehari-hari (Arwani, 2006).
3
jawab kepada perawat yang ditujukan untuk perkembangan para
perawat dan staf lainnya dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan
kegiatan supervisi semacam ini merupakan dorongan
bimbingan dan kesempatan bagi pertumbuhan dan perkembangan
keahlian dan kecakapan para perawat (Suyanto, 2008).
Supervisi terhadap kinerja perawat pelaksana dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan dapat dilakukan dengan
memberikan bimbingan, pengarahan, observasi dan pemberian
motivasi serta evaluasi terhadap pendokumentasian tiap- tiap tahap
proses keperawatan. Kelengkapan dan kesesuaian dengan standar
merupakan variabel yang harus disupervisi (wiyana, 2008).
1. Pelaksana Supervisi Keperawatan
4
3. Kepala bidang keperawatan
5
Tanggung jawab utama seorang supervisor adalah mencapai
hasil sebaik mungkin dengan mengkoordinasikan system kerjanya.
Para supervisor mengkoordinasikan pekerjaan karyawan dengan
mengarahkan, melancarkan, membimbingan, memotivasi, dan
mengendalikan (Dharma, 2003). Seorang keperawatan dalam
menjalankan tugasnya sehari-hari harus memiliki kemampuan dalam
(Suyanto, 2008):
a. Memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas, sehingga dapat
dimengerti oleh staf dan pelaksana keperawatan.
b. Memberikan saran, nasehat dan bantuan kepada staf dan
pelaksanan keperawatan.
c. Memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat kerja
kepada staf dan pelaksanan keperawatan.
6
4. Memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan.
2.4 Manfaat supervise
1. Dalam keperawatan fungsi supervisi adalah untuk mengatur dan
mengorganisir proses pemberian pelayanan keperawatan yang
menyangkut pelaksanaan kebijakan pelayanan keperawatan tentang
standar asuhan yang telah disepakati.
2. Fungsi utama supervisi modern adalah menilai dalam memperbaiki
factor-factor yang mempengaruhi proses pemberian pelayanan asuhan
keperawatan.
3. Fungsi utama supervisi dalam keperawatan adalah mengkoordinasikan,
menstimuli, dan mendorong ke arah peningkatan kualitas asuhan
keperawatan.
4.Fungsi supervisi adalah membantu
2.5 Pelaksanaan Supervisi Keperawatan
1. Tehnik Supervisi keperawatan
Supervisi keperawatan merupakan suatu proses pemberian
sumber- sumber yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaiakan
tugas dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan supervisi memungkinkan seorang manajer keperawatan
dapat menemukan berbagai kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaan asuahan keperawatan di ruang yang bersangkutan
melalui analisis secara komprehensif bersama-sama dengan anggota
perawat secara efektif dan efesien. Melalui kegiatan supervisi
seharusnya kualitas dan mutu pelayanan keperawatan menjadi
fokus dan menjadi tujuan utama, bukan malah menyibukkan diri
mencari kesalahan atau penyimpangan (Arwani, 2006).
Teknik supervisi dibedakan menjadi dua, supervisi langsung
dan tak langsung.
a. Teknik Supervisi Secara Langsung
Supervisi yang dilakukan langsung pada kegiatan yang
sedang dilaksanakan. Pada waktu supervisi diharapkan
7
supervisor terlibat dalam kegiatan agar pengarahan dan
pemberian petunjuk tidak dirasakan sebagai perintah Bittel,
1987 (dalam Wiyana, 2008).
Cara memberikan supervisi efektif adalah :
1) Pengarahan harus lengkap dan mudah dipahami
8
yang mendokumentasikan.
3) Supervisor menilai setiap dokumentasi sesuai standar
dengan asuhan keperawatan pakai yaitu menggunakan
form A Depkes 2005.
4) Supervisor menjelaskan, mengarahkan dan membimbing
perawat yang disupervisi komponen pendokumentasian
mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kepada perawat
yang sedang menjalankan pencacatan dokumentasi
asuhan keperawatan sesuai form A dari Depkes.
5) Mencatat hasil supervisi dan menyimpan dalam dokumen
supervisi.
9
5) Memberikan catatan pada lembar dokumentasi yang tidak
lengkap atau sesuai standar.
2.6 Prinsip Supervisi Keperawatan
10
5) Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan
rencana yang spesifik,
b. Pelaksanaan supervisi.
11
harus ditingkatkan pada masing-masing tahap, 5) Memberikan
bimbingan / arahan pendokumentasian asuhan keperawatan, 6)
Mencatat hasil supervisi.
c. Evaluasi
12
c. Model klinis
Supervisi model klinis bertujuan untuk membantu perawat
pelaksana dalam mengembangkan profesionalisme sehingga
penampilan dan kinerjanya dalam pemberian asuahn keperawatan
meningkat. Supervisi dilakukan secara sistematis melalui
pengamatan pelayanan keperawatan yang diberikan oleh seorang
perawat selanjutnya dibandingkan dengan standar keperawatan.
d. Model artistic
1. Pra-supervisi
2. Pelaksanaan Supervisi
13
- Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada
- Supervisor melakukan tanya jawab dengan perawat
3. Pasca-Supervisi - 3F
a. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F-Fair)
b. Supervisor memberikan Feedback dan klarifikasi.
c. Supervisor memberikan reinforcement dan follow up
perbaikan.
Supervisi
Kepala seksi perawatan
Supervisi
Kepala ruang
Menetapkan kegiatan dan
tujuan serta instrumen /
alat ukur
Kepala Tim Kepala Tim
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
15
3.2 Kritik dan Saran
16