Anda di halaman 1dari 3

Nuklir Dalam Perspektif Realisme Optimistis Sebagai Kekuatan Baru

Bangsa Indonesia

Intan Wijayanti

(170910101013)

HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS JEMBER

2019

Nuklir ditengah masyarakat Indonesia atau bahkan Internasional lebih


dikenal dengan penggunaannya sebagai bom sehingga keberadaannyapun diatur
dalam hukum Internasional mengingat sejarah kelam dalam Perang Dunia II
dimana Hisroshima dan Nagasaki dijatuhi bom nuklir oleh Amerika Serikat
dengan menggunakan dua jenis bom yang berbeda, yaitu Little Boy dan Fat Man.
Peristiwa tersebut menyebabkan dua kota besar di Jepang itu mengalami
kelumpuhan secara total. Selain itu, terjadinya bencana yang berkaitan dengan
nuklir seperti di Chernobyl (Ukraina) dan Fukushima (Jepang) menimbulkan
sentimentil tersendiri di kalangan masyarakat Internasional. Jika dilihat sedikit ke
belakang, Chernobyl dari awal pembuatannya sudah mengalami kegagalan dan
peristiwa itu terjadi saat hari libur ketika ada salah seorang pegawainya yang
melakukan eksperimen di bagian tegangan rendah yang kemudian menyebabkan
ledakan tersebut. Untuk Fukushima sendiri ia telah berhasil dalam proses control
namun ketika bencana tsunami terjadi dimana menghanyutkan reaktor pendingin
(cooling) maka menyebabkan peluruhan atom tidak sempurna sehingga timbul
ledakan juga. Sebab meskipun atom sudah berada pada tahap peluruhan, atom
tidak bisa mendinginkan diri sendiri. Atom nuklir sendiri ditemukan oleh ilmuwan
Jerman sekitar tahun 1939. Secara fisika, percampuran yang terjadi antara
Uranium (U-92) dan neutron (n) dengan kekuatan netral agar mampu menembus
atom U-92 itu terjadi secara tidak sempurna, sehingga perkembangan di dalam
atom tersebut terjadi secara tidak sempurna atau lebih cepat sehingga tekanan
yang diberikan sangat kuat. Hal inilah yang menyebabkan dua kota di Jepang
luluh lantak dalam sekejap karena tekanan yang dihasilkan tadi memberikan daya
ledak dan radiasi yang kuat.

Penulis akan menggunakan realisme optimistis dalam memandang nuklir


sebagai kekuatan baru yang dimiliki Indonesia. Dengan menggunakan perspektif
realisme optimistis yang lebih melihat pada apa yang akan dicapai dibandingkan
dengan ancaman yang terjadi sebab dia percaya bahwa menjalin hubungan atau
aliansi dengan lawan mampu meredam adanya konflik dan menciptakan
perdamaian yang berkelanjutan. Disini sudah menunjukkan bahwa tidak akan ada
masalah jika menggunakan tenaga nuklir sebab penggunaan yang bijak juga akan
menghasilkan sesuatu yang baik. Seiring berkembangnya waktu, banyak ilmuwan
yang mulai mengembangkan nuklir untuk kelangsungan hidup manusia. Untuk
Indonesia sendiri, memiliki BATAN (Batan Tenaga Nuklir Nasional) yang
didalamnya tidak hanya berkelut dengan kepentingan penciptaan reaktor nuklir,
melainkan juga melakukan penelitian terkait penggunaan nuklir dalam bidang
kesehatan hingga pertanian. Adanya sentimentil terhadap nuklir juga harus
menjadi bagian dari pekerjaan BATAN bahwasanya nuklir tidak berbahaya seperti
itu. Pengembangan teknologi dan inovasi ini sangat menarik jika diterapkan di
Indonesia yang menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menghasilkan
uranium dalam jumlah besar.

Selain itu, uranium bisa menjadi alternatif pengganti fossil fuels yang
membuat Indonesia sangat bergantung terhadapnya padahal jika melihat
kebutuhan di masa yang akan datang, fossil fuels tidak akan bisa lagi memenuhi.
Perumpaan jika $7-8 cent/kWh menggunakan fossil fuels menghasilkan energi
listrik sebesar 4-20 eV, sedangkan $10-15 cent/kWh menggunakan nuklir mampu
menghasilkan energi listrik sebesar 200.000.000 eV. Dengan penghitungan ini
sangat jelas bahwa kekuatan daya yang dihasilkan lebih banyak dari nuklir
sehingga waktu penggunaannyapun lebih panjang nuklir dan ini merupakan
alternatif yang harus dilakukan oleh Indonesia. Untuk mengantisipasi bencana
nuklir, maka penggunaan reaktor panas tidak boleh lebih dari 1.600oC dan
menyediakan pendingin dalam proses peluruhannya serta memberikan
perlindungan untuk gedung PLTN supaya jika terjadi kecelakaan radiasi nuklir
tidak akan keluar dari ruangan tersebut (tahap contain).

Disisi lain, tidak semua jenis nuklir berkaitan dengan bom atau hal-hal
yang membawa radiasi, ada beberapa jenis yang berdasarkan angka dalam kode
fisikanya dia berfungsi sebagai bahan untuk keperluan medis seperti radiologi.
Dalam kehidupan sehari-haripun sering kita temui baterai lithium yang berasal
dari hasil reaksi fusi nuklir. Dalam bidang pertanian, nuklir bisa mempercepat
masa panen dengan hasil yang sangat baik sehingga bisa menghemat pengeluaran
petani dalam melakukan perawatan. Untuk bidang militer, BATAN sudah mampu
menciptakan cat antiradar yang mulai digunakan oleh beberapa kapal milik
marinir. Hal ini berfungsi agar pergerakan kapal tidak mampu dibaca radar atau
satelit milik asing. Tentu saja penemuan ini juga berkaitan dengan studi keamanan
dan strategi nasional dari suatu negara guna meningkatkan kemampuan dan
kekuatan militernya untuk melindungi negara. Untuk itu, keberadaan uranium di
Indonesia sangat penting untuk keberlangsungan kehidupan bangsa Indonesia
karena manfaatnya yang banyak dan mampu menjadi pengganti fossil fuels.

Anda mungkin juga menyukai