TINJAUAN PUSTAKA
status kesadaran yang terjadi pada periode waktu tertentu, terjadi secara
merupakan suatu keadaan relatif tanpa sadar yang penuh kenangan tanpa
menyatakan fase kegiatan otak dan badanlah yang berbeda ( Wartonah dan
Tarwoto 2010)
dibangunkan oleh stimulus atau sensoris yang sesuai (Guyton 1986) . Dapat
dikatakan sebagai keadaan tidak disadarkan diri yang relatif, bukan hanya
berulang dengan ciri adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang
Tidur sebagai salah satu kebutuhan dasar yang bersifat universal, yang
dikatakan universal oleh karena pada umumnya semua individu manapun
dia berada membutuhkan tidur dan tidak pernah ada individu yang selama
hidupnya tidak tidur, hal ini mengindikasikan bahwa tidur memiliki peranan
menekan pusat otak agar dapat tidur dan bangun. Salah satu aktivitas tidur
mesensefalon dan bagian atas pons. Selain itu, recticular activiting system
rangsangan emosi dan proses piker. Dalam keadaan sadar, neuron dalam
dari sel khusus yang berada dipons dan batang otak tengah, yaitu bulbar
yang diterima dipusat otak dan sistem limbik. Demikian, sistem pada batang
otak yang mengatur siklus atau perubahan dalam tidur adalah RAS dan BSR
( Hidayat & Musrifatul 2015). Tidur diatur oleh tiga proses yaitu :
dkk 2007).
1. Mekanisme hemeotasis
2. Irama sikardian
Potter & Perry 2010). Irama sirkadian diatur oleh hipotalamus dan
dikelenjar pineal saat waktu gelap, saat siang hari pineal tidak aktif
tetapi jika matahari sudah terbit dan mulai gelap, pineal mulai
3. Irama ultradian
biologis yang kurang dari 24 jam. Siklus ultradian pada tahap tidur
terdapat dua tahapan yaitu rapid eye movement (REM) dan tidur non
Pola tidur yang dimiliki setiap orang seperti halnya jam dimana tubuuh
waktu tidur, ini akan bekerja dengan fungsi tubuh lainnya untuk membantu
fungsi tubuh yang berkaitan dengan waktu terjaga/bangun. Hal ini juga
tersebut dapat didukung oleh cahaya lampu atau matahari disiang hari,
kebiasaan waktu makan dan aktivitas yang dilakukan seperti biasanya dalam
yang teratur lebih menunjukkan tidur yang berkualitas dan perfoma yang
lebih baik pada orang yang memiliki pola tidur-bangun yang berubah-ubah (
gangguuan pola tidur. Gangguan pola tidur sebagai kondisi ketika individu
tingkat aktivitas yang berbeda otak, otot dan mata yang berhubungan
yang normal meliputi dua fase pergerakan mata yang tidak cepat (tidur non
rapid eye movement, NREM) dan pergerakan mata yang cepat (tidur rapid
disebut tidur gelombang rendah dan seseorang suulit terbangun. Tidur REM
merupakan fase pada akhir tiap siklus tidur atau berusaha mengelimasi
1. Tahap I
Tahap I merupakan tahap transisi antara bangun dan tidur dengan ciri
2. Tahap II
3. Tahap III
Tahap III merupakan tahapan tidur dengan ciri denyur nadi dan
4. Tahap IV
Perry 2007). Energi tinggi yang digunakan selama beraktivitas disiang hari
energy. Menurut NIDS 2005 berpendapat bahwa aktivitas pada bagian otak
Pada saat orang tidur, secara umum terjadi proses regenerasi sel, perbaikan
tersebut hanya dapat terjadi pada saat tidur. Apa yang terjadi sepanjang
orang tidur tidak dapat digantikan dengan cara lainnya, apalagi digantikan
perkembangan.
perkembangan
Table 2.1 Sumber: buku ajar kebutuhan dasar manusia (hidayat dan
musrifatull 2015)
1. Penyakit
2. Lingkungan
3. Nutrisi
5. Kecemasan
Pada keadaan cemas seseroang akan meniingkatkann saraf simpatis,
6. Obat-obatan
2005)
7. Stress psikologis
Harry,2009)
8. Alcohol
latensi tidur, serta aspek subjektif seperti tidur dalam dan istirahat ( Khasa &
psikologis antara lain: merasa tidak enak badan, malas, daya ingat menurun
dan bingung ( Khasana & Hidayat 2012). Memperoleh kuallitas tidur yang
dipengaruhi oleh adanya suatu gangguan pada kondisi tubuh yang kurng
akan mempengaruhi kondisi kualitas dan kuantitas tidur yang baik bagi
bahwa kualitas tidur pasien yang menjalani perawatan dirumah sakit lebih
buruk dibandingkan dengan individu yang sehat. Tidur yang kurang dapat
Alat untuk menilai distribusi tidur pasien, biasa juga digunakan pada pasien
SDSC.
1. Psikologis
menjadi tegang dan sering kali mengarah frustasi apabila tidak tidur,
2. Fisiologis
Ketidaknyamanan fisik oleh akibat penyakit (misalnya : sulit
kronik seperti enfisema dengan nafas pendek dan sering kali tidak
dapat tidur tanpa dua atau tiga bantal untuk meninggikan kepala
3. Lingkungan
pada kemampuan untuk tertidur dan tetap tertidur, dirumah sakit dan
yang rapat dengan apsien, suara dari pasien yang bingung dan sakit
kualitas tidur atau insomnia dan dapat digunakan dengan seseorang yang
(Edinger, Jack D 2008). Kualitas tidur pada anak yang dirawat diumah sakit
Table 2.3 Penilaian Kualitas Tidur Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)
90% dan prsentase 10% mengalami kualitas tidur baik bagi anak usia
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya seperti perasaan takut saat proses
rewel dan susah untuk tidur, dalam keadaan ini sangat berpengaruh pada
tidur yang baik yang dapat memberikan kesempatan untuk tidur dengan
dalam sleep hygiene adalah cara yang mudah dan sederhana namun efektif
dari jadwal tidur bangun, lingkungan, diet dan kebiasaan tidur yang dapat
jam tidur, kebiasaan jam bangun, dan aktivitas latihan sebelum tidur
( Mastin D, 2006).
2. Lingkungan
matras dan guling yang tidak nyaman, selimut yang terlalu tebal atau
terlalu tipis), kamar tidur yang tidak nyaman (terlalu terang, suhu
di malam hari dan merasa bangun dalam keadaan segar. Lampu yang
3. Diet
setiap hari, batasi waktu ditempat tidur, hindari tidur sekejap di siang
yang duduk di sekolah dasar dari kelas 1 sampai 6 dan perkembangan sesuai
jenis kelamin yang sama (Narendra dkk 2008). Usia sekolah dimuali dari
perkembangan dan hubungan anak dengan orang lain. Anak akan mulai
bergabung dengan teman sebaya saat hubungan dekata pertama dari luar
yang lebih besar terhadap aspek fisik dan emonsional (Wong, 2008).
berat badan terjadi sangat lambat akan tetapi pasti jika dibandingkan dengan
anak usia 6 tahun adalah sekitar 116cm dan berat badannya 21 kg, rata-rata
tinggi anak usia sekolah 12 tahun adalah sekitar 150cm dan berat badannya
yaitu waktu tenang antara fase odipus fase anak-anak oleh freud. Selama
waktu ini, anak-anak membina hubungan dengan teman sebaya sesama jenis
sekiar 6 tahun hingga masa puber. Selama periode ini anak akan menekan
social dan intelektual. Aktivitas ini mengarahkan anak kedalam bidang yang
anak sekarang dapat menalar secara logis mengenai kejadian konkrert dan
dilakukan anak. Anak usia sekolah yang lebih besar lebih mampu menilai
Anak-anak pada usia ini berpikir dalam batasan yang sangat konkret
tetapi merupakan pelajar yang baik dan memiliki kemauan besar untuk
mempelajari Tuhan. Mereka sangat tertarik dengan konsep neraka dan surga
anak takut akan masuk neraka Karenna kesalahan dan perilaku. Mereka
merasa nyaman dengan berdoa atau melakukan ritual agama lainnya dan
jika aktifitas ini merupakan bagian sehari-hari anak. Hal ini dapat membantu
sekolah adalah kelompok teman sebaya. Anak usia sekolah senang dengan
memerlukan orang tua sebagai orang dewasa, bukan berarti sebagai teman.
Anak-anak memerlukan yang stabul dan aman yang disediakan oleh orang
dewasa yang telah matang, sebagai tempat anak dapat berpaling selama ada
kepercayaan diri dan perasaan bahagia secara umum. Anak usia sekolah
memiliki persepsi yang cukup akurat dan positif tentang keadaan fsik diri
yang penting bagi anak. Merupakan hal penyinng bahwa anak mengetahui
fungsi tubuhnya dan orang dewasa mengoreksi pemahaman anak yang salah
tugas yang dapat dilakaukan sampai selesai. Anak usia sekolah tidak
dari anak itu sendiri dan dari lingkkungan sosialnya ( Wong 2008).
Anak yang sakit dan dirawat dirumah sakit meupakan krisis yang
utama pada anak, ketika anak dirawat dirumah sakit, anak dengan
anak dalam mengatasi masalah yang bersifat menekan. Anak yang dirawat
2014).
dibagi dua menjadi distress psikoloigi dan distress fisik. Distress psikologi
fisik seperti kesulitan tidur dan imobilitas anak dalam melakukan sesuatu
(Wong 2009).
traumatik dan stress ketidakpastian bagi anak dan keluarga baik itu prosedur
sebelum dan sesudah rencana efektif ataupu dalam situasi darurat yang
masuk, selama hospitalisasi dan setelah pulang, selain itu efek hospitalisasi
berbagai hal yang sudah familiar untuk mereka yang akan mengakibatkan
stresso akibat hospitalisasi ini dapat ditinjau dari usia atau tingkat