Anda di halaman 1dari 10

Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Yogyakarta, November 2018

Penyusun

i
Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................................................. i


BAB 1 ................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3. Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB 2 ................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
2.1. Perkembangan Sarjana Teknik di Indonesia ................................................. 3
2.2 Mewujudkan Proses Industri yang Berkelanjutan dalam Teknik Kimia ... 5
BAB 3 ................................................................................................................................. 7
PENUTUP.......................................................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 7
Daftar Pustaka .................................................................................................................... 8

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teknik Kimia merupakan program studi yang mempelajari teknologi peran
cangan pabrik. Pabrik yang dirancang dapat berupa pabrik kimia,
bioproses, makanan, dan masih banyak yang lainnya. Hampir seluruh pabrik yang
ada di dunia dirancang oleh sarjana Teknik Kimia. Perancangan pabrik yang
dimaksud disini adalah merancang proses-proses yang terjadi dalam pabrik,
seperti perancangan reaksi dalam reaktor untuk menghasilkan produk yang
diharapkan, sistem penggunaan sumber daya yang ada di pabrik, pengendalian
proses, dan lain sebagainya.
Bukan hanya perancangan pabrik, di sini juga akan mempelajari
bagaimana membuat proses kimia atau biologis yang terjadi baik dalam pabrik
maupun luar pabrik menjadi lebih cepat dan efisien agar sesuai dengan yang
diharapkan. Contoh sederhana yang sering ditemui dalam kehidupan kita sehari-
hari adalah proses fermentasi, seperti pembuatan yoghurt, roti, keju, kecap dan
lainnya. Contoh lainnya adalah pemurnian minyak bumi dan gas alam, proses
produksi bensin, solar, biofuel.
Mulai tahun 2003, program studi Teknik Kimia membuka jalur studi baru,
sehingga menjadikan program studi Teknik Kimia terdiri atas tiga jalur studi baru,
yaitu TKU (Teknologi Kimia Umum), BP (Bioproses), dan TP (Teknologi
Pangan). Program studi Teknik Kimia membutuhkan kemampuan dasar berupa
pengetahuan fisika, kimia, matematika dan biologi (khusus untuk jalur studi
bioproses dan teknologi pangan).
Saat ini, kebutuhan dunia akan industri akan terus meningkat, sehingga
kemampuan seorang sarjana Teknik Kimia untuk menangani masalah industri
sangatlah luas. Adanya isu industrialisasi yang bersih membuat tantangan baru
bagi seorang sarjana Teknik Kimia, tetapi hal itu justru makin memperluas
cakupan bidang Teknik Kimia karena pada program studi Teknik Kimia juga
dipelajari materi tentang mewujudkan pembangunan berkelanjutan (sustainable
development).
Seorang sarjana Teknik Kimia pada prakteknya akan diminta untuk
merancang proses pabrik yang baru ataupun memperbaiki proses yang telah ada.
Pada awalnya, sarjana Teknik Kimia memulai pekerjaan dengan perancangan
neraca massa yang terjadi dalam proses suatu pabrik. Pada tahap ini, dapat dicari
kapasitas produksi, berapa bahan baku yang dibutuhkan, hingga akhirnya berapa
jumlah produksi barang yang dihasilkan. Dalam perancangan proses industri,
sudah tentu harus diperhatikan faktor-faktor lainnya, seperti keandalan proses
produksi, apakah terlalu mahal atau sudah cukup murah, juga faktor keamanan
pabrik, agar tidak terjadi kecelakaan dalam pabrik, seperti ledakan dan
sebagainya. Pada tahap selanjutnya, dilakukan perancangan (bio)reaktor,
perancangan sistem perpipaan, penentuan sistem penggunaan sumber daya dan

1
pengendalian proses. Jika proses produksi menghasilkan limbah, seorang sarjana
Teknik Kimia harus merancang sistem pengolahan limbah agar tidak merugikan
lingkungan. Selain itu, seorang sarjana Teknik Kimia kuga dapat ditugaskan untuk
melakukan peningkatan kapasitas produksi pabrik, misalnya dari 500 ton/tahun
menjadi 1000 ton/tahun.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana peran sarjana Teknik dalam pembangunan Indonesia?
2. Bagaimana peran sarjana Teknik Kimia(proses industri) dalam pembangunan
yang berkelanjutan?

1.3. Tujuan
1. Agar dapat memahami pembangunan yang berkelanjutan.
2. Agar mengetahui apa-apa saja peran dari sarjana Teknik Kimia dalam
pembangunan yang berkelanjutan Indonesia pada bidang Industri.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Perkembangan Sarjana Teknik di Indonesia


Negara Indonesia adalah negara yang besar. Negara yang di huni oleh lebih
dari dua juta penduduk. Negara besar ini tidak hanya di huni oleh penduduk yang
berprofesi sebagai petani, nelayan,karyawan, dokter, ataupun profesi profesi
lainnya. Ada juga para engineer engineer yang mengisi kehidupan di negara besar
ini. Pembanguna yang dilaksanakan di Indonesia juga tidak lepas dari peran para
engineer dalam berkarya. Pembangunan-pembangunan di Indonesia di
pengangaruhi oleh para engineer. Faktanya kursi kursi politik sendiri tidak hanya
di isi oleh para politisi saja. Namun, banyak juga para engineer yang mampu
mengisinya dan mampu berkarya di dalamnya. Para engineer yang dikenal dengan
sistem pemikiran yang tersistem dan runtut, diperlukan juga dalam membangun
Indonesia. Membangun berdasarkan keadaan yang sudah ada, mengubah menjadi
suatu yang baru, ataupun membuat sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Belajar
dengan melihat keadaan bangsa jepang pada zaman dahulu dan zaman sekarang.
Sekitar akhir abad ke-20 Pangeran Matshuhito dari Jepang mengirim
orang-orang muda untuk belajar teknologi di Eropa dan Amerika Serikat . Setelah
selesai studi di luar negeri mereka kembali ke Jepang dan membangun Jepang .
Jepang perlahan-lahan mendapat up akan negara maju di bidang teknologi dan
industri , dan akhirnya perekonomian Jepang tumbuh. Cara pemikiran mereka
tidak kolot. Jepang mau menerina cara pemikiran negara lain demi mendapatkan
ilmunya, akan tetapi Jepang sendiri tidak mau mengiggalkan bedaya mereka yang
menjadi identitas mereka. Coba kita bandingkan dengan keadaan Indonesia saat
ini. Seharusnya para insinyur di Indonesia telah mampu membuat perubahan
seperti apa yang terjadi di Jepang . Peningkatan iklim politik sejak kemerdekaan
tampaknya kurang dimanfaatkan dengan baik . Jadi apa yang menyebabkan
insinyur kurang berhasil dalam membangun bangsa . Ada beberapa penyebabnya-
penyebabnya adalah kurangnya kepercayaan yang di berikan pemerintah kepada
para engineer Indonesia. Misalnya, untuk membuat suatu mesin penghancur
kertas yang mampu di buat oleh anak bangsa sendiri, pemerintah harus
menyerahkan tugas tersebut kepada negara asing. Padahal para negineer Indonesia
tidak kalah pintar dengan engineer negara asing. Mereka mampu membuat benda
benda tersebut ataupun bahkan menjalankan sebuah proyek dengan dana bahkan
dengan biaya yang relatif lebih murah . Penyebab lainnya adalah kurangnya
apresiasi dari pemerintah untuk Pekerjaan. Para lulusan teknik yang bekerja di
instansi pemerintah yang kurang sejahtera dalam hidup. Gaji yang diberikan
kurang dari cukup sehingga lulusan teknik lebih memilih untuk bekerja di pihak
swasta dan asing . Hal ini sangat jelas terlihat dalam negara kita ini. Tidak sedikit
engineer yang lebih memilih untuk bekerja di negara asing dan tidak mau kembali
ke negara Indonesia, sebab mereka merasa nyaman bekerja di tempat tersebut, dan

3
bahkan mereka merasa lebih dihargai di negara asing di bandingkan di negaranya
sendiri.
Insinyur memiliki tempat penting dalam budaya juga. Bangsa dan dunia
membutuhkan insinyur terlatih yang dapat antarmuka dengan segmen lain dari
masyarakat. " Kita perlu membantu orang-orang muda berpikir lebih jernih
tentang apa yang kita lakukan dan mengapa hal itu penting , " kata Chuck Vest ,
presiden dari National Academy of Engineering dan presiden emeritus dari
Massachusetts Institute of Technology , selama National Academy Grand
Engineering Maret 2009 tantangan Summit di Durham , NC." Ketika kami
meminta orang-orang muda mengapa mereka tidak masuk ke teknik, mereka
berkata," Aku ingin untuk membantu membuat hal-hal yang lebih baik . " Jadi kita
melakukan pekerjaan yang menyedihkan menjelaskan apa yang kita lakukan ."
Kita semua tentang mengubah mimpi menjadi kenyataan , kami adalah pemecah
masalah yang kreatif , " katanya . Komponen utama adalah keharusan . " Yang
kita butuhkan adalah inovasi dan tindakan dari industri , media , dan pemerintah ,
" kata Vest . Memang benar peran yang mampu di ambil para engineer adalah
dengan membuat inovasi dan tindakan dari industri media. Sebab melihat
perkembangan zama sendiri, yang palin jelas berpengaru dampaknya adalah hal
hal tersebut. Para engineer juga adalah para pemecah masalah yang sangat solutif
dan kreatif. Tantangan baru yang sangat jelas terliha saat ini, yaitu keberlanjutan
dan lingkungan hidup , peran rekayasa dalam meningkatkan kedokteran dan
pelayanan kesehatan , meningkatkan keamanan dengan mengurangi kerentanan
manusia dari ancaman buatan manusia dan alam , dan meningkatkan kemampuan
manusia untuk sukacita. Tantangan itu sendiri berkisar dari membuat energi surya
ekonomis , menyediakan energi dari fusi , mengembangkan metode penyerapan
karbon , dan menyediakan air bersih di seluruh dunia untuk memajukan
informatika kesehatan , obat-obatan teknik yang lebih baik , dan mencegah kimia
dan senjata biologis dan teror nuklir . Tantangan lainnya adalah meningkatkan
virtual reality , memajukan pembelajaran pribadi , dan rekayasa alat-alat
penemuan ilmiah. Dan tantangan tidak berhenti pada ilmu pengetahuan dan
teknologi; pengusaha berbagi pengetahuan mereka tentang bagaimana menjual
ide-ide besar untuk bisnis dan pembuat kebijakan , memperkuat gagasan bahwa
rekayasa tidak hanya untuk hermetis techno - Geeks , tapi pilihan karir yang
mencakup semua untuk inovatif , berpikiran bisnis , pemikir kreatif yang sangat
antusias untuk mengambil tantangan untuk mengubah dunia mereka tinggal di
lebih baik. Tapi kunci untuk memenuhi tantangan terletak pada orang-orang.
Tidak peduli seberapa berbeda semua kemajuan ini, mereka memiliki satu elemen
kunci yang sama - manusia - elemen jantung dan otak sistem energi kita. Itulah
yang menjadi peran para engineer masa ini. Target kita seharusnya adalah
keamanan energi kemampuan untuk memiliki energi yang kita butuhkan untuk
mendukung pembangunan ekonomi demi kemajuan pembangunan bangsa. Dan
peran ini di pegang dengan erat oleh para engineer.

4
2.2 Mewujudkan Proses Industri yang Berkelanjutan dalam Teknik Kimia
Pembangunan berkelanjutan atau dalam bahasa Inggris sering disebut
sustainable development merupakan proses pembangunan yang berprinsip untuk
memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan kebutuhan generasi yang
akan datang(Brutland Report dalam sidang PBB tahun 1987). Tiga hal utama yang
menjadi kriteria keberlanjutan (sustainablility) adalah ekonomi, lingkungan, dan
sosial. Oleh Prof. Hansen, konsep ini dijelaskan melalui Sustainablity Triangle.
Dalam konsep Sustainability Triangle, tiga hal utama penopang sustainability,
yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial masing-masing memiliki tiga aspek juga.
Konsep keberlanjutan yang dalam konteks ekonomi secara eksplisit harus
terwujud dalam kesejahteraan (prosperity), eko-efisien, dan pertanggungjawaban
sosial. Dalam konteks lingkungan, konsep keberlanjutan harus mendukung
ekologi, mengangkat yang “di bawah”, serta mendukung kapitalisme alamiah
(natural capitalism). Terakhir, dalam konteks sosial, keberlanjutan berarti
mewujudkan keadilan (equity), kapitalisme pemegang kepentingan (stakeholder
capitalism), serta pertumbuhan yang cerdas (smart growth). Untuk memperkaya
pemahaman mengenai urgensi pembangunan berkelanjutan, Prof. Hansen
mengangkat pula isu-isu lingkungan mutakhir, seperti pemanasan global dan
perubahan iklim yang menyertainya serta kerusakan lingkungan akibat polusi dan
emisi kegiatan antropogenik. Secara khusus, beliau mengangkat mengenai imej
industri kimia yang buruk. Bahkan, 79-90 persen limbah B3 Amerika Serikat
berasal dari hasil manufaktur kimia. Sisanya, juga sebagian besar berasal dari
proses penyulingan minyak. Menurut Pan-european survey (CEFIC), 12 Juli 2004,
rating positif industri kimia berada di urutan keenam, dengan nilai persentase
hanya 48 persen. Ini hanya sedikit lebih baik dari industri minyak (45 persen) dan
industri nuklir (35 persen). Seharusnya, pembangunan berkelanjutan menjadi
motivator tambahan untuk kemajuan dunia bisnis. Prof. Hansen lalu memberikan
contoh mengenai industri bir di Afrika Selatan. Yang patut dipuji dari industri bir
di Afrika Selatan adalah sikap mereka yang telah mengimplementasikan proses
berkelanjutan dalam industri mereka. Hasilnya mengagumkan: secara ekonomi,
ongkos produksi mereka sangat rendah. Penggunaan air baku mereka dapat
ditekan menjadi sangat rendah; 3 liter air untuk 1 liter bir. Di banyak industri yang
telah mengimplementasikan proses industri yang berkelanjutan, efisiensi mereka
meningkat dan industri-industri itu memperoleh imej positif (green image). Proses
industri yang berkelanjutan menjadi market differentiator bagi mereka dan pemicu
untuk terus berinovasi.
Dasar implementasi proses industri yang berkelanjutan adalah arus siklus
hidup (life cycle) proses yang juga berkelanjutan, yaitu siklus yang tertutup.
Dalam usaha mengimplementasikan desain proses yang berkelanjutan perlu
dilalui beberapa langkah, yaitu perumusan masalah, sintesis, analisis, dan
evaluasi. Hal utama yang perlu dipegang dalam mendesain proses yang

5
berkelanjutan adalah tiga pilar dasar konsep pembangunan berkelanjutan, yaitu
ekonomi, lingkungan, dan sosial. Ini sekaligus menjadi batasan dalam usaha
merumuskan masalah dalam pendesainan proses yang berkelanjutan. Prof. Hansen
memberikan poin-poin penting yang dilakukan untuk tiap-tiap langkah menuju
proses yang berkelanjutan. Dalam merumuskan masalah, perlu definisikan
kebutuhan utama, tujuan desain, dan batasan-batasan yang ada. Kata kunci dalam
proses sintesis adalah ‘draw’ dan ‘invent’. Dalam tahapan ini, brainstorming
dalam tim sangat penting. Perlu diingat untuk selalu berpikir dalam fungsi (think
in functions). Sebagai dasar, diperlukan referensi prinsip-prinsip green-
engineering dan green-chemistry. Perumusan hasil diskusi dapat menggunakan
diagram blok. Dalam proses analisa, penting untuk melihat dampak proses
terhadap ekonomi, lingkungan, dan dunia sosial. Pada tahap ini pula dilakukan
perhitungan keseimbangan energi dan masa serta aliran atom (life cycle atom
flows). Pelibatan para stakeholder diperlukan dalam tahap evaluasi. Stakeholder
harus diberikan presentasi mengenai konsep proses yang telah didesain dan
mereka boleh memberikan komentar dan pertanyaan. Terakhir, Prof. Hansen
memberikan beberapa slide yang berisi analisis mahasiswanya terhadap problem
(soal) yang Prof. Hansen berikan kepada mereka. Tantangannya adalah membuat
proses itu menjadi proses yang berkelanjutan. Contohny seperti menawarkan
solusi bagaimana memenuhi kebutuhan Logam Wolfram dunia dengan cara yang
ramah lingkungan. Yaitu dengan menggunakan sel bakteri E Coli dan ragi bir
untuk mengekstraksi logam wolfram dari limbah elektronik.
Logam Wolfram merupakan logam langka dan berharga yang memiliki
keunggulan tahan terhadap abrasi. Sayangnya, banyak logam wolfram yang
berada di limbah elektronik dan tidak dapat diekstrak, misalnya limbah ponsel,
gadjet dan lainnya.
Dalam penelitiannya, permukaan bakteri E Coli yang telah mati digunakan
sebagai penyerap bagi logam wolfram. Dengan penambahan asam klorida,
permukaan bakteri E Coli akan mempunyai daya tarik tinggi terhadap logam
wolfram sehingga permukaan bakteri E Coli dapat menarik logam wolfram
tersebut. "Namun, apabila menggunakan bakteri E Coli dananya tidak efisien,
maka kami anjurkan untuk beralih menggunakan asam amino sebagai zat
pengekstrak, sehingga dapat meningkatkan penyerapan logam wolfram itu.

6
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi pembangunan yang dilakukan di Indonesia ini tidak lepas dari peran
para engineer. Karena faktanya pejabat pemerintahan sendiri pun tidak hanya di
isi oleh para politisi saja, tetapi ada juga para engineer yang mampu mengisinya
dan mampu berkarya di dalamnya. Engineer sangat diperlukan dalam membangun
Indonesia yaitu dengan membangun berdasarkan keadaan yang sudah ada,
mengubah menjadi suatu yang baru, ataupun membuat sesuatu yang tidak ada
menjadi ada. Para engineer juga sebagai pemecah masalah yang sangat solutif
dan kreatif.
Pembangunan yang berkelanjutan sangat berkaitan dengan sustainable
enterprise. Tiga hal utama yang menjadi kriteria berkelanjutan (sustainability)
adalah ekonomi, lingkungan, dan sosial. Pembangunan berkelanjutan ini dapat
menjadi motivator tambahan dalam dunia bisnis, yaitu dengan
mengimplementasikan proses berkelanjutan dalam proses industri. Karena
dengan begitu maka akan mendapatkan hasil yang mengagumkan seperti ongkos
produksi akan sangat rendah dan akan meningkatkan efisiensi industri. dasar
implementasi proses industri yang berkelanjutan adalah arus siklus hidup proses
yang juga berkelanjutan, yaiu siklus tertutup. Dalam usaha mengimplementasikan
proses yang berkelanjutan perlu melalui beberapa langkah , yaitu perumusan
masalah, sintesis, dan evaluasi. dan ada hal utama yang perlu diperhaikan dalam
menimplementasikan proses yang berkelanjutan ini, yaitu tiga pilar dasar konsep
pembangunan berkelanjutan, yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial.

7
Daftar Pustaka

Dilansir dari https://www.its.ac.id/news/2016/11/03/seminar-internasional-


tekkim-its-bahas-pembangunan-berkelanjutan/ pada tanggal 27 November.
Dilansir dari https://www.itb.ac.id/news/read/529/home/kuliah-tamu-dept-teknik-
kimia-mewujudkan-proses-industri-yang-berkelanjutan-2 pada tanggal 27
November.
Dilansir dari https://www.itb.ac.id/news/read/527/home/kuliah-tamu-dept-teknik-
kimia-mewujudkan-proses-industri-yang-berkelanjutan-1 pada tanggal 28
November.
Dilansir
https://www.kompasiana.com/advenfirman/54f826d5a333112a608b4cb2/peran-
engineer-terhadap-pembangunan-indonesia-pjtdviihmmt pada tanggal 28
November

Anda mungkin juga menyukai