Bahan Informasi PDF
Bahan Informasi PDF
VISI :
MENJADI RUMAH SAKIT KOMUNITAS DAN RUJUKAN BAGI INSTANSI KESEHATAN DI
WILAYAH SEKITARNYA DENGAN STANDAR NASIONAL.
MISI :
1. MENINGKATKAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SECARA BERKESINAMBUNGAN.
2. MEMBERIKAN PELAYANAN YANG BERMUTU SESUAI DENGAN STANDAR NASIONAL.
3. MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN.
4. PENINGKATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN.
MOTTO :
“SERVE WITH HEART”
(HUMANISM, EMPATHY, AFFECTION, RESPECT, TRUST)
1. Siapa yang memberikan Semua pemberian informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga
edukasi kepada pasien diberikan oleh petugas yang berkompeten dan dikoordinasi oleh Panitia
& keluarga? PKRS.
2. Bagaimana prosedur
pemberian informasi
SPO Pemberian informasi atau edukasi
atau edukasi kepada
pasien & keluarga?
4. Apa bukti edukasi telah ▪ Ada bahan materi yang diberikan kepada pasien dan atau keluarga
diberikan kepada
▪ Ada dokumen pemberian edukasi berupa formulir pemberian edukasi
pasien? yang ditandatangani oleh pemberi edukasi dan penerima edukasi.
1. Apa yang Anda ketahui Ada 6 sasaran keselamatan pasien di rumah sakit :
tentang sasaran
(Acuan : PERMENKES NO 11 TAHUN 2017)
keselamatan pasien di
rumah sakit? ▪ Ketepatan Identifikasi Pasien
▪ Peningkatan komunikasi yang efektif;
▪ Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;
▪ Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi;
▪ Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan; dan
▪ Pengurangan risiko pasien jatuh.
2. Bagaimana prosedur di ▪ Setiap pasien Hemodialisa, One Day Care, Endoscopy, dan Rawat Inap
rumah sakit dalam rawat inap dipasangkan gelang identitas pasien.
mengidentifikasi pasien?
▪ Ada 2 identitas yaitu menggunakan NAMA LENGKAP dan TANGGAL LAHIR
yang disesuaikan dengan tanda pengenal resmi.
▪ Pengecualian prosedur identifikasi dapat dilakukan pada kondisi
kegawatdaruratan pasien di IGD, ICU dan kamar operasi dengan tetap
memperhatikan data pada gelang identitas pasien.
5. Bagaimana prosedur
pemasangan gelang SPO Pemasangan gelang identifikasi pasien
identifikasi?
7. Apa saja yang termasuk Obat- obatan yang termasuk dalam high alert medication adalah :
obat-obat high alert
1. Elektrolit pekat : KCl, MgSO4, Natrium Bikarbonat, NaCl 0,3%
medication di rumah sakit?
2. NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirip) / LASA (Look Alike Sound Alike)
yaitu obat-obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip.
Pengelolaan high alert medication:
▪ Penyimpanan di lokasi khusus dengan akses terbatas dan diberi penandaan
yang jelas berupa stiker berwarna merah bertuliskan “High Alert”
▪ NaCl 0,3% dan KCl tidak boleh disimpan di ruang perawatan kecuali di Unit
Perawatan Intensif (ICU) dan IGD.
▪ Ruang perawatan yang boleh menyimpan elektrolit pekat harus memastikan
bahwa elektrolit pekat disimpan di lokasi dengan akses terbatas bagi petugas
yang diberi wewenang.
▪ Obat diberi penandaan yang jelas berupa stiker berwarna merah bertuliskan
“High Alert” dan stiker kuning bertuliskan “LASA”
8. Bagaimana prosedur ▪ Orang yang bertanggung jawab untuk membuat tanda pada pasien adalah
penandaan lokasi yang Operator / orang yang akan melakukan tindakan.
akan dioperasi di RS ini?
▪ Operator yang membuat tanda itu harus hadir pada operasi tersebut.
▪ Penandaan titik yang akan dioperasi adalah sebelum pasien dipindahkan ke
ruang di mana operasi akan dilakukan. Pasien ikut dilibatkan, terjaga dan
sadar; sebaiknya dilakukan sebelum pemberian obat pre-medikasi.
▪ Tanda berupa “√” di titik yang akan dioperasi.
▪ Tanda itu harus dibuat dengan pena atau spidol permanen berwarna hitam
dan jika memungkinkan, harus terlihat sampai di kamar bedah.
▪ Lokasi untuk semua prosedur yang melibatkan sayatan, tusukan perkutan,
atau penyisipan instrumen harus ditandai.
▪ Semua penandaan harus dilakukan bersamaan saat pengecekkan hasil
pencitraan pasien diagnosis misalnya sinar-X, scan, pencitraan elektronik
atau hasil test lainnya dan pastikan dengan catatan medis pasien dan gelang
identitas pasien.
▪ Lokasi operasi ditandai pada semua kasus termasuk sisi (laterality), struktur
multipel (jari tangan, jari kaki, lesi) atau multiple level (tulang belakang).
Beberapa prosedur yang tidak memerlukan penandaan:
▪ kasus organ tunggal (misalnya operasi jantung, operasi caesar)
▪ kasus intervensi seperti kateter jantung
▪ kasus yang melibatkan gigi
▪ prosedur yang melibatkan bayi prematur di mana penandaan akan
menyebabkan tato permanen
Proses check list ini merupakan standar operasi yang meliputi pembacaan dan
pengisian formulir sign in yang dilakukan sebelum pasien dianestesi, time
Tahukah Anda bagaimana
out yang dilakukan di ruang operasi sesaat sebelum incisi dan sign out
prosedur check list
setelah operasi selesai (dapat dilakukan di recovery room). Proses sign in,
keselamatan operasi?
time out dan sign out ini dipandu oleh perawat sirkuler dan diikuti oleh
operator, dokter anestesi, perawat.
9. Bagaimanakah standar Semua petugas di rumah sakit termasuk dokter melakukan kebersihan tangan
prosedur cuci tangan yang pada 5 MOMEN yang telah ditentukan, yakni:
benar di rumah sakit?
▪ Sebelum kontak dengan pasien
▪ Sesudah kontak dengan pasien
▪ Sebelum tindakan asepsis
▪ Sesudah terkena cairan tubuh pasien
▪ Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
Rumah Sakit menggunakan 6 LANGKAH cuci tangan
Ada 2 cara cuci tangan yaitu :
1. HANDWASH – dengan air mengalir
waktunya : 40 – 60 detik
2. HANDRUB – dengan gel berbasis alkohol
waktunya : 20 – 30 detik
10. Bagaimanakah cara mengkaji pasien risiko jatuh ?
Penilaian risiko jatuh dilakukan saat pengkajian awal dengan menggunakan metode pengkajian risiko jatuh
yang telah ditetapkan oleh RS Meilia. Penilaian risiko jatuh pada pasien anak menggunakan scoring HUMPTY
DUMPTY, pada pasien dewasa menggunakan scoring MORSE, pada geriatri menggunakan SYDNEY scoring,
dan pada pasien Rawat Jalan dan IGD menggunakan GET UP AND GO TEST.
Berapakah Batasan usia yang ditentukan dalam mengkaji risiko jatuh ?
Anak – anak : 0 – 13 tahun
Dewasa : > 13 – 65 tahun
Geriatri : > 65 tahun
SKALA RISIKO JATUH HUMPTY DUMPTY UNTUK PEDIATRI
I. PENGKAJIAN
PENILAIAN/
NO YA TIDAK
PENGKAJIAN
Cara berjalan pasien
a (salah satu atau lebih)
1. Tidak seimbang /
sempoyongan / limbung)
2. Jalan dengan
menggunakan alat bantu
(kruk, tripot, kursi
roda, orang lain)
Menopang saat akan
duduk : tampak
b memegang
pinggiran kursi / meja /
benda lain sebagai
penopang saat akan
duduk
II. HASIL
NO HASIL PENILAIAN / PENGKAJIAN
1 TIDAK BERISIKO Tidak ditemukan a & b
2 RISIKO RENDAH Ditemukan salah satu dari a atau b
3 RISIKO TINGGI Ditemukan a & b
III. TINDAKAN
TTD & NAMA
NO HASIL KAJIAN TINDAKAN YA TIDAK
PETUGAS
1 TIDAK BERISIKO Tidak ada tindakan
2 RISIKO RENDAH Edukasi
Pasang gelang
3
RISIKO TINGGI kuning
Edukasi
PENGKAJIAN & INTERVENSI RISIKO JATUH PADA PASIEN GERIATRI (ONTARIO MODIFIED
STRATIFY-SIDNEY SCORING)
TANGGAL / JAM
N KETERANGAN
PARAMETER SKRINING JAWABAN
O NILAI
Risiko tinggi = ≥ 45
Risiko sedang = 25 – 44
Risiko rendah = 0 - 24
Pengkajian tersebut dilakukan oleh perawat dan kemudian dapat dijadikan dasar pemberian rekomendasi
kepada dokter untuk tatalaksana lebih lanjut.
Perawat memasang gelang risiko berwarna KUNING atau stiker kuning (fall risk) di gelang identitas pasien
dan mengedukasi pasien dan atau keluarga maksud pemasangan gelang tersebut.
SPO Pengkajian dan pencegahan pasien risiko jatuh
Pengkajian ulang dilakukan oleh perawat secara berkala sesuai hasil penilaian risiko jatuh pasien (sedang
atau tinggi) dan jika terjadi perubahan kondisi pasien atau pengobatan.
11. Apa yang dilakukan jika Dilakukan tatalaksana pasien jatuh dan membuat laporan insiden
ada pasien yang jatuh? keselamatan pasien dan dilaporkan sesuai alur.
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)
1. PROSEDUR EVAKUASI
1. Tetap tenang, jangan panik, jangan berlari, ikuti petunjuk arah evakuasi
atau dari petugas evakuasi
2. Jangan mencoba mengambil barang yang tertinggal
3. Lepaskan sepatu hak tinggi
4. Gunakan tangga darurat terdekat menuju jalur evakuasi
5. Jangan gunakan lift, lift tidak bekerja sewaktu alarm berbunyi
6. Jalan merangkak menuju tangga darurat, bila lorong dipenuhi asap
7. Tutup hidung dan mulut dengan saputangan atau tissue yang telah
dibasahi air guna menghindari dari kemungkinan menghirup zat-zat
beracun.
8. Keluar menuju tempat berhimpun di halaman rumah sakit atau tempat
lapang yang bebas dari bencana.
Teknik Evakuasi
2. Bagaimana prosedur penggunaan APAR?
Prosedur penggunaan APAR:
▪ Pecahkan kaca box APAR
▪ Ambil APAR
▪ Selanjutnya ingat “CARRA”
▪ Cabut Pin Pengaman
▪ Arahkan Nozle ke pangkal Api
▪ Remas Katup/Handle APAR
▪ RAtakan ke kiri dank e kanan
Jarak APAR dengan titik api : 2 meter
3. Bila listrik terganggu dan padam maka dalam 15 detik (jeda waktu) terhitung sejak waktu pemadaman
listrik, genset akan berfungsi dan listrik akan berfungsi kembali. Untuk beberapa lokasi seperti ICU, IMC
OK, Laboratorium ( alat-alat laboratorium), IGD, NICU bila terjadi gangguan aliran listrik maka akan
diback up dengan UPS sehingga tidak terdapat jeda waktu.
4. Bila air terganggu maka cadangan air di bak penampungan akan dapat memenuhi kebutuhan air selama
28 hari dengan catatan tidak terjadi kontaminasi di bak penampungan. Selama proses penggunaan
cadangan air di bak penampung tersebut maka kebutuhan air akan dikirim oleh perusahaan air rekanan
dengan estimasi waktu pengiriman 2 jam.
Perlu diketahui bahwa sumber air RS Meilia berasal dari Air Tanah.
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP)
1. Apakah definisi ▪ Insiden meliputi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC),
insiden Kejadian Tidak Cedera (KTC) , Kejadian Potensial Cedera (KPC) dan Kejadian Sentinel.
keselamatan ▪ Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang
pasien ? serius; biasanya dipakai untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat
diterima seperti: operasi pada bagian tubuh yang salah.
▪ Kejadian sentinel :
o Kematian tidak terduga dan tidak terkait dengan perjalanan alamiah atau kondisi
yang mendasari penyakitnya . Contoh bunuh diri
o Kehilangan fungsi utama (major) secara permanen yang tidak terkait dengan
perjalanan alamiah penyakit pasien atau kondisi yang mendasari penyakitnya
o Salah lokasi, salah prosedur, salah pasien operasi
o Penculikan bayi atau bayi yang dipulangkan bersama orang yang bukan orang
tuanya.
▪ Pelaporan insiden tidak boleh lebih dari 2 x 24 jam ke Tim PMKP.
2. Bagaimana
alur pelaporan
insiden?
PROGRAM NASIONAL
1. Apa yang Anda ketahui Rumah sakit melaksanakan program PONEK (Pelayanan Obstetri
tentang PONEK RS? Neonatal Emergensi Komprehensif) untuk menurunkan angka
kematian bayi dan meningkatkan kesehatan ibu.
Rumah sakit membentuk Tim/Panitia PONEK untuk menjalankan
program PONEK RS.
2. Apa yang Anda ketahui Rumah sakit melaksanakan penanggulangan TB sesuai dengan
tentang TB-DOTS RS? pedoman strategi DOTS (Direct Observe Treatment Shortcourse)
Rumah sakit membentuk Tim/Panitia TB DOTS untuk menjalankan
program TB DOTS RS.
3. Apa yang anda ketahui RS Meilia melayani pasien cek darah untuk screening HIV apabila hasil
tentang layanan HIV di (+). Pasien akan dirujuk ke RSKO. Jadi RS Meilia hanya sebatas untuk
Program Nasional RS deteksi dan screening saja.
Meilia?
4. Apa itu layanan PPRA? Program Pengendalian Resistensi Antimikroba adalah aktivitas yang
ditujukan untuk mencegah dan / atau menurunkan adanya kejadian
mikroba resisten di rumah sakit.
5. Apa itu layanan Geriatri? Layanan geriatric adalah layanan yang memberikan kepada pasien usia
lanjut > 60 thn dan memiliki > 1 penyakit kronis dengan menkaji semua
aspek kesehatan berupa pencegahan, diagnosis dan rehabilitasi.
Layanan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kualitas
layanan.
Poli Geriatri :
- Dr. Henry Simon S, SpPD → Rabu jam 09.00 s/d 10.00
- Dr. Redy Ferana H, SpPD → Rabu jam 13.00 s/d 18.00
Layanan Geriatri juga memiliki layanan home care.
PELAYANAN dan ASUHAN PASIEN (PAP)
Apa yang dimaksud ▪ Suatu kata sandi yang digunakan untuk menyatakan bahwa ada
Code Blue? Dalam kondisi gawat daruratmedis di lingkungan rumah sakit (RS).
kondisi apa code blue ▪ Kondisi gawat darurat medis yang terjadi dapat berupa henti nafas,
diaktifkan
henti jantung, atau nafas gasping/ tersengal – sengal/ mengalami
Bagaimana gangguan jalan nafas.
mengaktifkan Code Blue SPO Code Blue,
1. Prosedur :
SPO Mengaktifkan
a. Petugas pertama
Code Blue
1) “Petugas pertama” adalah orang yang pertama kali
menemukan klien yang tidak sadar, segera menilai
keadaan lingkungan sekitar klien apakah aman untuk
klien maupun untuk penolong (Danger).
2) Cek kesadaran klien dengan memanggil nama /
panggilan
(Bapak, Ibu, dll) sambil menggoyangkan bahu (Respons).
3) Jika klien tidak ada respon, petugas segera menekan
bell emergency (bila ada) atau minta bantuan kepada
orang lain (petugas ke dua) dengan berteriak “CODE
BLUE KAMAR.....” agar orang kedua mengaktifkan
“CODE BLUE”.
4) Lakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD) sesuai SPO
Resusitasi Jantung Paru (RJP).
5) Jika tim code blue sudah datang, petugas pertama tetap
membantu tim code blue dengan menjadi petugas
dokumentasi yang mencatat semua tindakan dan
pengobatan yang diberikan pada form code blue, serta
memfasilitasi semua kebutuhan tim code blue (bila yang
bersangkutan petugas medis).
b. Petugas kedua dan NOD
1) Adalah petugas yang mengaktifkan code blue dengan
menelpon ke ext. 5555 dan menyebutkan :
• ”CODE BLUE”
• Lokasi code blue : unit/lantai _____ kamar/ruang
______
• Nama petugas yang melaporkan
Contoh : CODE BLUE Lantai III A– kamar 3301 – dari Sr.
Mini
2) Memastikan bahwa code blue sudah diaktifkan, dengan
mendengarkan suara “paging” . Bila dalam waktu < 30
detik suara paging tidak terdengar, segera menelpon
ICU,IMC atau IGD untuk minta bantuan code blue.
3) NOD Menghubungi ruang Intensif untuk memastikan
ketersediaan tempat dan alat penunjang kehidupan.
4) NOD Memastikan informed consent rawat ICU / IMC /
NICU dan penggunanaan alat invasif /
penunjang kehidupan, telah dilengkapi (setelah dokter
selaku PJ Tim code blue menjelaskan ke keluarga
pasien).
5) NOD Menginformasikan keluarga pasien untuk
konfirmasi ke pendaftaran.
6) Mempersiapkan perpindahan pasien untuk perawatan
selanjutnya (sesuai SPO pasien pindah ruangan).
c. Petugas Operator
1) Menerima laporan code blue, mendokumentasikan
laporan code blue pada Log book dan konfirmasi ulang
area code blue
2) Mengaktifkan code blue melalui ”paging” dengan
mengucapkan: ” CODE BLUE, di unit / lantai .....
kamar / ruang .....”, diulang 3 kali
d. Tim code blue
1) Adalah tim yang merespon panggilan code blue, setelah
mendengar paging code blue, Tim code blue segera
menuju area kejadian dan melakukan Advance Cardiac
Life Support (ACLS).
2) Tim code blue menilai kondisi pasien dan
merekomendasikan penanganan selanjutnya.
3) PJ tim code blue berkewajiban untuk menjelaskan kondisi
klien dan rencana tindak lanjut kepada keluarga
klien.
e. Petugas Security (di area kejadian code blue dan di
lantai 1 & 3)
Mensterilkan akses menuju lokasi code blue dan evakuasi
pasien selanjutnya.
Bagai mana langkah Apabila ditemukan orang tidak sadarkan diri
langkah BHD ▪ Ingat 3A (aman diri, aman lingkungan, aman pasien)
▪ Cek respon pasien dengan menepuk bahu pasien/ rangsang nyeri,
apabila tidak ada respon, maka
▪ Minta bantuan” berteriak minta tolong” ada orang/ pasien tidak
sadar di…. ( lokasi kejadian)
▪ Cek Nadi carotis ( < 10 detik)
▪ Jika tidak teraba nadi lakukan compresi / pijat jantung luar
▪ Lakukan dengan perbandingan 30:2 ( 30 kompresi : 2 kali bantuan
nafas, “ jika tidak ada alat bantu nafas maka sebaiknya lakukan
kompresi saja sampai bantuan datang
▪ Setiap 5 siklus periksa ulang nadi
▪ Jika nadi belum teraba lanjutkan kompresi
▪ Jika nadi sudah teraba, cek nafas,
▪ Jika nafas blm ada beri bantuan nafas setiap 10 – 12 x permenit
▪ Jika nadi dan nafas sudah ada dan adekuat berikan posisi miring
mantab
2. Bagaimana prosedur Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara mengurangi risiko
penyimpanan, penyajian kontaminasi dan pembusukan.
dan pendistribusian Makanan didistribusi secara tepat waktu dan memenuhi permintaan.
makanan kepada
pasien? SPO Penyimpanan, Penyajian dan Pendistribusian Makanan
3. Bagaimana prosedur Rumah sakit memahami kebutuhan pasien yang unik pada akhir
penanganan pasien- kehidupan dengan menyediakan ruangan khusus bagi pasien tahap
pasien dalam tahap terminal.
terminal? SPO Pelayanan Pasien Terminal
4. Bagaimana prosedur restraint adalah suatu metode / cara pembatasan / restriksi yang
penanganan pasien disengaja terhadap gerakan / perilaku seseorang.
restraint? Macam - macam :
1. Nonfarmakologi
2. Farmakologi
SPO Penggunaan restraint
HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)
c. Bagi pasien dibawah umur 21 tahun dan tidak mempunyai orang tua
atau orang tuanya berhalangan hadir, persetujuan (Informed Consent)
atau Penolakan Tindakan medis diberikan oleh mereka menurut hak
sebagai berikut :
1) Ayah/Ibu Adopsi
2) Saudara – saudara Kandung
3) Induk Semang
f. Bagi Pasien dewasa yang telah menikah/ orang tua, persetujuan atau
penolakan tindakan medik diberikan pleh mereka menurut urutan hal
tersebut.
1) Suami/ Istri
2) Ayah/ Ibu Kandung
3) Anak- anak Kandung
4) Saudara – saudara Kandung
4. Bagaimana pasien Pelayanan kerohanian terdiri dari pelayanan kerohanian rutin dan
mendapatkan informasi atas permintaan. Pasien yang membutuhkan pelayanan kerohanian
pelayanan kerohanian di akan mengisi formulir permintaan pelayanan kerohanian. Kemudian
RS? perawat akan menghubung petugas terkait sesuai daftar yang ada.
SPO Pelayanan Kerohanian
7. Bagaimana prosedur
melindungi barang milik SPO Perlindungan Barang Milik Pasien
pasien?
8. Apa yang dilakukan RS Rumah sakit menghormati keinginan dan pilihan pasien untuk
jika pasien menolak/ menolak pelayanan resusitasi.
memberhentikan Keputusan untuk tidak melakukan RJP harus dicatat di rekam medis
tindakan (resusitasi) pasien dan di formulir Do Not Resuscitate (DNR). Formulir DNR
atau pengobatan yang harus diisi dengan lengkap dan disimpan di rekam medis pasien.
diberikan?
1. Asesmen pasien terdiri dari 3 proses utama dengan metode IAR (informasi, Analisis, Rencana )
a. I : data fisik, psikologis, social, kultural, spiritual, dan riwayat kesehatan pasien, (S dan O )
b. A: analisis informasi dan data,hasil laboratorium, dan radiologi, (A)
c. R : rencana pelayanan untuk memenuhi semua kebutuhan pasien yang telah di identifikasi, (P)