Anda di halaman 1dari 8

KEKERASAN PADA ANAK

Disusun Oleh:

Fahri Dwi Pranata(180901085)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR RANIRY

BANDA ACEH

2019/2020
A. Latar Belakang
Di Indonesia salah satu masalah besar yang marak diperbincangkan adalah tindak kriminal
terhadap anak. Mulai dari kekerasan, pembunuhan, penganiayaan dan bentuk tindakan kriminal
lainnya yang berpengaruh negatif bagi kejiwaan anak. Seharusnya seorang anak diberi pendidikan
yang tinggi, serta didukung dengan kasih sayang keluarga agar jiwanya tidak terganggu.hal ini
terjadi karena Banyak orangtua menganggap kekerasan pada anak adalah hal yang wajar. Mereka
beranggapan kekerasan adalah bagian dari mendisiplinkan anak. Mereka lupa bahwa orangtua
adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam mengupayakan kesejahteraan, perlindungan,
peningkatan kelangsungan hidup, dan mengoptimalkan tumbuh kembang anaknya. Keluarga
adalah tempat pertama kali anak belajar mengenal aturan yang berlaku di lingkungan keluarga dan
masyarakat. Kekerasan terhadap anak dapat diartikan sebagai perilaku yang sengaja maupun tidak
sengaja yang ditujukan untuk mencederai atau merusak anak, baik berupa serangan fisik maupun
mental.Namun, pada penerapan pengasuhan yang dilakukan orang tua, Garbarino , et al (dalam
Noh& Talaat, 2012) menjelaskan bahwa kekerasan verbal yaitu sebuah penyerangan pada
perkembangan diri dan kempetensi sosial anak serta sebuah bentuk prilaku psikis yang merusak.
Selain itu, menurut Grady (dalam Noh&Talaat , 2012) kekerasan verbal diartikan sebagai kata-
kata yang menyerang atau melukai seseorang, kata-kata yang membuat seseorang percaya pada
pernyataan tidak benar atau kata-kata bohong yang diucapkan seseorang. Kekerasan verbal dapat
menyebabkan ketidakstabilan suasana psikologi bagi penerimanya, seperti takut,kecewa, rendah
diri, minder, patah hati, frustasi, tertekan, malu, benci, dendam, dan sebagainya. Dampak
psikologis hanya dirasakan oleh korbannya, sedangkan pelakunya merasa lega bahkan nikmat
karena beban emosinya sudah diungkapkan. Kekerasan verbal terjadi dalam stiap rumah tangga
misalnya antara orang tua terhadap anak, anak kepada orang tua, kakak kepada adik atau
sebaliknya, dan juga anggota keluarga yang lain.
B. Rumusan Masalah
A. Yang menjadi permasalahannya adalah?
B. Apa akibatnya bila kekerasan verbal terhadap anak terus terjadi?

C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan peneilitiannya adalah:
1. Untuk mengetahui atau memperoleh kebenaran tentang seberapa pentingnya pengaruh
kekerasan verbal orang tua terhadap mental anak.
2. Untuk mengetahui apa akibatnya bila kekerasan verbal terhadap anak terus terjadi.

D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari penelitian pengaruh kekerasan verbal terhadap anak adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat teoritis
Untuk menambah pengetahuan betapa pentingnya mengetahui tentang kekerasan verbal
terhadap anak yang dapat berakibat pada proses perkembangan mental anak, serta
menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penelitian mengenai kekersan verbal
terhadap anak.

2. Manfaat praktis
Untuk mengelola emosi, berkomunikasi verbal dengan cara yang santun, lembut,
memeluk atau mencium anak, membias, memanggil anak dengan sebutan-sebutan yang
indah dan positif.
E. LITERATUR REVIEW
Penelitian dari pembahasan yang saya kemukakan pasti memiliki persamaan dengan
penelitian-penelitian dari ahli sebelumnya. Walaupun memiliki judul yang sama dengan penelitian
yang dikemukakan oleh ahli-ahli sebelumnya, namun memiliki beberapa perbedaan didalamnya.
Jadi, disini ada beberapa perbedaan antara pembahasan dari penelitian saya dengan pembahasan
penelitian dari ahli sebelumnya. Saya mengemukakan bahwa fenomena kekerasan verbal terjadi
karena seseorang di bentuk dan dibesarkan dalam kondisi bahwa kekerasan secara verbal itu adalah
sesuatu yang biasa. Jika seseorang dibesarkan dengan orang tua yang cukup keras kepada anak-
anaknya itu bisa menjadi salah satu pemicu anak melakukan kekerasan ketika sudah dewasa kelak.
Namun ada penelitian yang dikeluarkan oleh Richard (1999), dia menyatakan bahwa kekerasan
itu terjadi karena kenakalan anak, terutama ketika anak memasuki usia 3 tahun, pada usia ini anak
dianggap sangat kritis untuk perkembangan emosi dan psikologis sehingga orang tua tidak
segan-segan untuk melakukan kekerasan verbal seperti membentak dan mengabaikan anak.
Kemudian saya mengeluarkan pendapat bahwa solusi atas kekerasan verbal orang tua
terhadap anak adalah dengan cara orang tua berusaha untuk dapat mengelola emosi dengan baik
dan memanggil anak dengan sebutan yang indah dan positif. Sedangkan menurut penelitian yang
dikemukakan oleh Richard untuk mengatasi kekerasan terhadap anak adalah dengan cara
mengontrol emosi agar tidak mudah membentak, dan berkomunikasi dengan cara yang lembut.
F.Metodologi
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan cara observasi dan
wawancara klien. Metodelogi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Pendekatan ini mengarah pada latar hidup dari individu tersebut secara hilostik (utuh). Jadi, dalam
hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi
perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan.
Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara
holistik, dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
G. Pembahasan
Kekerasan terhadap anak adalah segalah tindakan baik yang disengaja maupun tidak
disengaja yang dapat merusak anak baik berupa serangan fisik, mental sosial, ekonomi maupun
seksual yang melanggar hak asasi manusia, bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma
dalam masyarakat. Karakteristik anak usia 3 sampai 6 tahun adalah suka meniru. Hal ini sesuai
dengan teori Santrock yang menjelaskan didalam bukunya bahwa kemampuan anak pada usia 3
sampai 4 tahun dalam memperhatikan stimulus meningkat secara dramatis. Anak pada usia ini
lebih memperhatikan sesuatu yang mencolok dan kemudian akan menirunya.
Faktor yang kedua adalah dari dalam diri orang tua tersebut. Salah satu penyebab mereka
melakukan kekerasan verbal pada anak yaitu karakter orang tua tersebut. Orang tua yang memiliki
karakter keras sehingga dengan mudah melakukan kekerasan verbal pada anak. Karakter orang tua
seperti itu adalah bentuk dari orang tua sebelumnya, cara mendidik dan membimbing anak sangat
mempengaruhi pembentukan karakter. Anak yang mendapatkan perilaku kejam dari orang tuanya
akan
Ada juga pengetian kekerasan terhadap beberapa ahli yaitu:
Menurut Sutanto, kekerasan anak adalah perlakuan orang dewasa atau anak yang lebih tua dengan
menggunakan kekuasaan/otoritasnya terhadap anak yang tak berdaya yang seharusnya menjadi
tanggung jawab dari orangtua atau pengasuh yang berakibat penderitaan, kesengsaraan,
cacat/kematian.
Menurut WHO (2004 dalam Lidya, 2009) kekerasan terhadap anak adalah suatu tindakan
penganiayaan atau perlakuan salah pada anak dalam bentuk menyakiti fisik, emosional, seksual,
melalaikan pengasuhan dan eksploitasi untuk kepentingan komersial yang secara nyata atau pun
tidak dapat membahayakan kesehatan, kelangsungan hidup, martabat atau perkembangannya,
tindakan kekerasan diperoleh dari orang yang bertanggung jawab, dipercaya atau berkuasa dalam
perlindungan anak tersebut.
H.Kesimpulan
Kekerasan terhadap anak adalah segalah tindakan baik yang disengaja maupun tidak
disengaja yang dapat merusak anak baik berupa serangan fisik, mental sosial, ekonomi maupun
seksual yang melanggar hak asasi manusia, bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma
dalam masyarakat. Beberapa faktor memicu kekerasan terhadap anak Menurut Komnas
Perlindungan Anak pemicu kekerasan terhadap anak yang terjadi diantaranya: struktur keluarga,
pewarisan kekerasan dari generasi ke generasi, stress sosial dan isolasi sosial, serta keterlibatan
masyarakat bawah. Bentuk- bentuk kekerasan terhadap anak yaitu: kekerasan fisik, kekerasan
emosional, kekerasan verbal, kekerasan seksual, dan kekerasan secara sosial. Adapun cara yang
dapat dilakukan untuk menanggulangi kekerasan terhadap anak yaitu: pendidikan dan pengetahuan
orang tua yang cukup, keluarga yang hangat dan demokratis, adanya komunikasi yang efektif, dan
mengintegrasikan isu mengenai hak anak kedalam peraturan perundang- undangan.
Daftar Pustaka
Abu, Huraerah. 2006. Kekerasan Terhadap Anak Jakarta : Nuansa,Emmy.
Soekresno. 2007. Mengenali Dan Mencegah Terjadinya TindakKekerasan Terhadap Anak.
Chaer, Abdul (2002). Psikolinguistik: Kajian Teoritik. Jakarta: Rineka Cipta.
Santrock, John. W (Eds). (2011). Masa Perkembangan Anak. Jakarta: Salemba Humanika.
Shocib, M. (2000). Pola Asuh Orang Tua. Jakarta: Rineka Cipta.
Soetjiningsih. (2002). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai