Anda di halaman 1dari 3

Deksametason merupakan obat antiinflamasi yang memiliki fungsi mengurangi atau menekan

proses peradangan yang terjadi pada tubuh.

FARMAKOLOGI

 Dexamethason (deksametason) adalah obat antiinflamasi dan antialergi yang sangat


kuat. Sebagai perbandingan Dexamethasone 0,75 mg setara dengan obat sebagai
berikut : cortisone 25 mg, hydrocortisone 20 mg, prednisone 5 mg, dan prednisolone 5
mg.
 Deksametason tidak mempunyai aktivitas mineral kortikosteroid dari cortisone atau
hydrocortisone, sehingga pengobatan untuk kekurangan adrenocortical tidak berguna

Indikasi

Deksametason Obat deksametason dapat digunakan untuk mengobati penyakit – penyakit


berikut ini:
 Penyakit inflamasi akut
 Penyakit inflamasi pada kulit
 Penyakit inflamasi pada mata
 Penyakit rematik sendi
 Penyakit asma bronkhial
 Penyakit sistemik lupus eritematosus
 Penyakit keganasan sistem limfatik
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini. Deksametason tidak boleh digunakan pada
penderita dengan beberapa kondisi berikut :
 Memiliki penyakit tuberkulosis paru aktif (TBC)
 Memiliki penyakit infeksi yang sifatnya akut (sedang berlangsung dan berat)
 Memiliki penyakit infeksi jamur, misalnya panu, kurap, keputihan akibat jamur dan
sebagainya
 Memiliki penyakit herpes mata (herpes occular)
 Memiliki penyakit tukak lambung (ulkus peptikum)
 Sedang mengalami osteoporosis atau pengeroposan rulang
 Sedang mengalami psikosis maupun psikoneurosis berat
 Sedang mendapatkan vaksin hidup Ibu hamil atau berencan untuk hamil.
Dosis Dexamethasone
Adapun dosis obat dexametason yang umum digunakan dan dianjurkan yaitu:
 Dosis dewasa pada pengobatan menggunakan deksametason oral adalah 0,5 mg
sampai dengan 10 mg per hari
 Dosis dewasa pada pengobatan menggunakan deksametason parenteral adalah 1 ml
sampai 8 ml per hari
 Dosis anak – anak yang dianjurkan adalah 0,08 mg sampai dengan 0,3 mg/Kg berat
bedan/hari yang dibagi dalam 3 atau 4 dosis pemberian.
Efek Samping Dexamethasone
Obat deksametason sering menimbulkan efek samping sebagai berikut:
 Gangguan pada saluran pencernaan seperti sakit perut dan mual
 Infeksi jamur oportunis
 Kebingungan dan gangguan tidur
 Peningkatan berat badan
 Kelemahan pada otot tubuh
 Menstruasi tidak lancar
 Pengeroposan tulang atau osteoporosis
 Gangguan pada pertumbuhan
Informasi Keamanan Obat
 Dexamethasone harus secara hati – hati digunakan pada penderita yang dekat dengan
orang yang terinfeksi bakteri, virus dan jamur, karena kerentanan untuk terinfeksi.
 Obat deksametason harus secara hati – hati digunakan pada penderita gangguan ginjal
dan hipertensi, osteoporosis, miastenia gravis, dan tukak lambung.
 Harus diwaspadai dan diawasi dengan ketat pada penderita diabetes melitus, karena
berpotensi meningkatkan kadar gula dalam darah.
 Obat Dexamethasone harus secara hati – hati diberikan pada wanita yang hamil,
wanita yang sedang berencana untuk hamil, dan wanita yang sedang menyusui.
 Pengobatan harus ditingkatkan secara bertahap dan juga diturunkan secara bertahap
apabila dipakai untuk jangka panjang. Jangan menghentikan obat ini tanpa petunjuk
dokter.

interaksi obat

Berikut adalah interaksi deksametason (dexamethasone) dengan obat-obat lain :

 Aminoglutethimide : menurunkan kadar deksametason, melalui induksi enzim mikrosomal


sehingga mengurangi efek farmakologis deksametason (dexamethasone).
 Agen Kalium-depleting : jika diberikan bersamaan dengan obat-obat kalium-depleting agen
(misalnya, amfoterisin B, diuretik), pengamatan ketat harus dilakukan terhadap
kemungkinan terjadinya hipokalemia
 Antibiotika makrolida : menurunkan klirens deksametason (dexamethasone) sehingga
meningkatkan kadar/efek farmakologisnya.
 Antidiabetik : kortikosteroid dapat meningkatkan konsentrasi glukosa darah, oleh karena itu
penyesuaian dosis obat anti diabetes mungkin diperlukan.
 Isoniazid : Konsentrasi serum isoniazid mungkin akan menurun jika diberikan bersamaan
dengan deksametason (dexamethasone).
 Cholestyramine dan efedrin : Cholestyramine meningkatkan klirens kortikosteroid sehingga
menurunkan kadar/efek farmakologisnya.
 Vaksin hidup : deksametason (dexamethasone) menurunkan sistem imun tubuh sehingga
meningkatkan resiko terjadinya infeksi. Penggunaan vaksin hidup pada pasien yang
menggunakan deksametason (dexamethasone) sebaiknya dihindari.
 Anti jamur azole seperti ketoconazole (misal merk Mycoral) : mengurangi metabolisme
kortikosteroid sehingga dapat meningkatkan kadar dan efek farmakologisnya.
 NSAID : aspirin atau NSAID lainnya (asam mefenamat, ibuprofen, ketoprofen
dll)meningkatkan resiko efek samping perdarahan pada saluran pencernaan.

Merk Dagang
Corsona Dexa-M Licodexon

Anda mungkin juga menyukai