Kelas : PBB2017
NIM : 17030204060
2. Sebutkan 3 macam obat saraf yang ada di pasaran secara umum dan jelaskan
bagaimana mekanisme kerja target obat!
Jawab:
a. Amfetamin
Amfetamin yaitu senyawa yang mempunyai efek simpatomimetik tak
langsung dengan aktivitas sentral maupun perifer. Mekanisme kerja
amfetamin pada susunan saraf dipengaruhi oleh pelepasan biogenik amine
yaitu dopamin, norepinefrin, atau serotonin atau pelepasan ketiganya dari
tempat penyimpanan pada persinap terletak pada akhiran saraf. Pada dopamin
didapati bahwa amfetamin menghambat re-uptake dopaminergik dan
sinapstosom di hipotalamus dan secara langsung melepaskan dopamin yang
baru disintesa. Pada norepinefrin, amfetamin memblok re uptake norepinefrin
dan juga menyebabkan pelepasan norepnefrin baru, penambahan atau
pengurangan karbon diantara cincin fenil dan nitogen melemahkan efek
amfetamin pada pelepasan re uptake norepinefrin. Sedangn pada serotonin,
derivat etamafetamin dengan elektron kuat yang menarik penggantian pada
cincin fenil akan mempengaruhi sistem serotoninergik. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa ketiga kerja reseptor biogenik tersebut saling
mempengaruhi satu sama lain.
b. Asam mefenamat
Asam mefenamat merupakan derivat asam fenamat. Asam mefenamat
biasa digunakan untuk mengobati nyeri pada pada gigi. Mekanisme kerja
asam mefenamat yakni dengan menghambat kerja enzim siklooksigenase
(COX) yang merupakan suatu enzim yang berfungsi dalam proses sintesis
prostaglandin. Asam mefenamat menghambat kerja enzim dengan cara
mengikat reseptor prostaglandin COX-1 dan COX-2 sehingga menghambat
sintesis prostaglandin. Prostaglandin terbentuk saat terjadinya luka dan
menjadi penyebab rasa sakit maupun peradangan, selain itu prostaglandin
berperan sebagai mediator utama peradangan, oleh karena dihambat maka
nyeri akan berkurang atau hilang.
c. Ketorolak
Ketorolak adalah obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) kimia yang
berkaitan dengan indometasindan tolmetin. Trometamin ketorolak adalah
campuran rasemat [-] S- dan dan [+] R- enansiomer bentuk, dengan S-bentuk
yang memiliki aktivitas analgesi. Efek antiinflamasi terjadi karena
penghambatan dari kedua cylooxygenase-1 (COX-1) dan cylooxygenase-2
(COX-2) yang menyebabkan penghambatan sintesis prostaglandin dan
tromboksan dari asam arakidonat. Analgesia dihasilkan melalui aksi perifer
dimana blokade nyeri hasil impuls dari penurunan aktivitas prostaglandin.
Namun, penghambatan sintesis atau tindakan zat lain yang peka reseptor nyeri
terhadap stimulasi mekanik atau kimia juga dapat menyebabkan efek
analgesik. Dalam hal aplikasi mata dari ketorolak, administrasi okular
ketorolak mengurangi prostaglandin E2 di tingkat humor aqueous, sekunder
terhadap penghambatan biosintesis prostaglandin.