Anda di halaman 1dari 35

24/03/2019

KONSEP DASAR RISIKO

Slide Title

1. Bambang Rianto Rustam. 2017. “Manajemen Risiko: Prinsip, Tahapan Proses Manajemen risiko :
Penerapan, dan Penelitian. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
2. Danang Sunyoto dan Wika Harisa. 2017. “Manajemen Risiko dan
Asuransi: Tinjauan Teoretis dan Implementasinya. CAPS.
Yogyakarta.

1
24/03/2019

PENDAHULUAN

• Sesungguhnya kehidupan manusia selalu bergelut dengan


ketidakpastian yang berkepanjangan dan terjadi terus-menerus dimana
hal tersebut lazim dikenal sebagai suatu risiko.

• Manusia akan selalu menghadapi risiko, karena memang sesungguhnya


manusia itu pada hakekatnya merupakan suatu objek tumpuan dari
risiko itu sendiri.

• Sehingga risiko itu memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupannya.


Dan disamping itu tidak ada seorang pun yang bebas dari suatu risiko.

1. Konsep Dasar risiko

• Kalau kita berbicara masalah risiko yang mendasarkan pada situasi


ketidakpastian, seharusnya kita harus mengetahui uraian-uraian atau konsep
dasar dari risiko itu sendiri. Karena risiko mempunyai arti atau makna yang
berbeda-beda tergantung dari setiap sudut pandang masing-masing.
• Dengan demikian perlu kiranya kita melihat dan memahami dahulu Konsep
Dasar risiko.

Berikut ini konsep dasar dari suatu risiko : …….

2
24/03/2019

Definisi dan Klasifikasi risiko

A. Menurut Sr. Diacon dan RL. Carter


Lebih jelas Sr. Diacon dan RL. Carter mengatakan : “risiko itu
ada setiap kali orang tidak menguasai dengan sempurna,
atau mengetahui lebih dulu mengenai masa depan.”

Contoh Kasus :
• risiko dalam mengendarai Kendaraan Bermotor

“Tidak ada seorang pengendara motor yang dapat menjamin bahwa ia


akan selalu selamat dalam perjalanan bahkan bisa mengalami kecelakaan
yang dapat merugikan si pengendara motor tersebut.”

• Arti dan pengertian risiko sebenarnya tidak dapat segera terjawab,


dengan mengingat luasnya ruang lingkup serta banyaknya segi-segi
yang mempengaruhinya.
• Disamping itu juga karena banyaknya pendapat dari para sarjana yang
memberikan pengertian dan batasnya sesuai sudut pandang dan titik
berat dari mana seorang itu melihat dan mengamatinya.

3
24/03/2019

B. Menurut Robert I. Mahr dan Emerson Cammack

• Dalam bukunya yang berjudul : “Principle of insurance” beliau


mengatakan bahwa : “risiko adalah sebagai suatu konsep dengan
beberapa arti, yang pemakaiannya tergantung kepada hubungan-
hubungan apa dan disiplin ilmu dari mana orang memandangnya.”
Selanjutnya juga dinyatakan bahwa pengertian risiko apabila
dipergunakan secara longgar, akan berarti : “mengalami kemalangan
atau kebahagiaan”

Contoh Kasus :
• Seorang ahli matematika mendefinisikan bahwa “risiko merupakan suatu
tingkat penyebaran dari nilai-nilai dalam suatu pembagian sekeliling, suatu
kedudukan secara seimbang, makin besar tingkat penyebaran makin besar
pula risikonya.”

• Keterkaitan antara matematika dan ketidakpastian, akan menimbulkan suatu


teori risiko yang mempunyai peranan sangat penting dalam segala aspek.
• Teori risiko merupakan suatu teori dari matematika yang memberikan prediksi
untuk mengatasi kemungkinan yang dapat terjadi.

4
24/03/2019

• Tujuan teori risiko adalah untuk memberikan suatu analisis


matematika mengenai keadaan perubahan yang terjadi
secara acak (seimbang) dalam suatu usaha asuransi dan
untuk membahas berbagai macam cara untuk memberikan
proteksi terhadap pengaruh yang tidak menguntungkan.

C. Menurut Gunarto

Dalam kaitannya dengan asuransi, menurut Gunarto (1984) : risiko


dapat dibedakan dalam beberapa arti dan intinya kemungkinan
terjadinya kerugian, yaitu :
• risiko dalam arti benda yang menjadi objek bahaya
• risiko dalam arti orang yang menjadi sasaran pertanggungan
• risiko dalam arti bahaya

5
24/03/2019

• Oleh karena itu, pengertian risiko diberi batasan


sebagai kemungkinan terjadi suatu keuntungan yang
semula diharapkan karena suatu kejadian di luar
kuasa manusia, kesalahan sendiri atau perbuatan
manusia.

D. Menurut Deninberg

• Menurut Deninberg yang dikutip oleh Robert E.Koeton, dalam bukunya “Risk is
an psychological phenomenon hat is meaning full only in terrors uf human
reaction and exsperimental”
• “(Ketidakpastian adalah sebagai suatu keadaan yang belum pasti terjadi, dan
yang merupakan suatu keadaan yang dihadapi oleh manusia dalam setiap
kegiatannya)”

• risiko secara umum dapat diberikan batasan : “risiko adalah suatu


ketidakpastian di masa yang datang tentang kerugian”

6
24/03/2019

E. Menurut S.S. Huebner, CS


• Menurut S.S. Huebner, CS mengatakan : “Risk it traditionally reffered
to as the law material on insurance.”
“(risiko itu secara tradisional disebut sebagai materi hukum
asuransi)”
• risiko adalah ketidaktentuan atau uncertainty yang mungkin
melahirkan kerugian (loss).
• Unsur ketidaktentuan ini bisa mendatangkan kerugian dalam asuransi.

Ketidaktentuan ini bisa kita bagi atas 3 hal :

1. Ketidaktentuan ekonomi (economic uncertainty),


yaitu kejadian yang timbul sebagai akibat dari perubahan sikap
konsumen (misal : perubahan selera/minat, perubahan harga,
teknologi atau mendapatkan penemuan baru yang akan terjadi
perubahan sikap konsumen itu sendiri)

7
24/03/2019

2. Ketidaktentuan yang disebabkan oleh alam (uncertainty of


nature),
misalkan : terjadi kebakaran, badai, banjir, topan dan lainnya.

3. Ketidaktentuan yang disebabkan oleh perilaku manusia (human


(uncertainty), seperti : terjadi peperangan, pencurian,
perampokan
dan pembunuhan.

F. Menurut Ferdinand Silalahi dan Frans Wijono

Dalam bukunya : “Manajemen risiko dan Asuransi” berpendapat :


“Setiap orang, rumah tangga, perusahaan dan bagian-bagian dari organisasi
lain, dalam setiap kegiatannya mengandung risiko, karena apa yang akan terjadi
diwaktu yang akan datang tidak dapat diketahui secara pasti (the future is
unknown).

• risiko adalah kemungkinan penyimpangan yang tak diharapkan. Kemungkinan


itu adalah berupa terjadinya hal yang tidak diinginkan atau tidak terjadinya hal
yang diinginkan. Kejadian yang demikian disebut dengan kerugian (loss).

8
24/03/2019

• Loss berarti menurunnya atau hilangnya nilai. Disini terkandung arti bahwa
kerugian itu harus dapat diukur dalam satuan uang (misalnya rupiah).

Pada umumnya masyarakat mengartikan risiko memiliki perbedaan, berikut


beberapa pandangan masyarakat tentang definisi risiko :
• risiko diartikan sebagai suatu bahaya, dapat disimpulkan bahwa misalkan :
Kalau naik kendaraan ngebut, risikonya besar. Maksudnya : “Ngebut itu
bahayanya besar”

• risiko diartikan sebagai suatu objek, bila seorang akan mengasuransikan, maka
akan ditanya : “risiko apa yang akan diasuransikan ?” Sehingga risiko disini
ditafsirkan sebagai objek, yaitu objek apakah yang akan diasuransikan.
• risiko diartikan sebagai suatu kerugian. Misalkan : Kalau naik sepeda motor
ngebut, maka kalau terjadi kecelakaan risikonya akan besar. risiko disini
diartikan sebagai kerugian
• risiko diartikan sebagai suatu kemungkinan, misalnya kalau seseorang ikut
ujian, maka risikonya lulus atau tidak lulus

9
24/03/2019

G. Menurut Jeff Woodward

• Jeff Woodward dalam bukunya : “Insurance Principle”


disebutkan bahwa : didalam indutri asuransi, risiko itu diartikan
sangat khusus dan sangat sederhana.

• Secara operasional, risiko diartikan sebagai uncertainty of


financial loss atau kerugian yang tidak pasti. Jadi risiko memiliki 2
unsur, yaitu : ketidakpastian (uncertainty) dan kerugian (loss).

• Oleh karena itu, apapun yang dapat menyebabkan


timbulnya kerugian itu disebut sebagai risiko.

Sedangkan risiko itu sendiri diklasifikasikan atau


dibedakan menjadi 3 macam (Soeisno DjojoSoedarso,
2003), yaitu :

10
24/03/2019

Menurut sifatnya, risiko dapat dibedakan menjadi :

• risiko yang tidak disengaja (risiko murni), misalnya risiko


kebakaran, bencana alam, pencurian, penggelapan dan lainnya.
• risiko yang disengaja (risiko spekulatif), merupakan risiko yang
sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar terjadinya
ketidakpastian memberikan keuntungan kepadanya, misalnya :
risiko hutang-piutang, perjudian, perdagangan berjangka
(hedging) dan sebagainya.

• risiko Fundamental, yaitu risiko yang penyebabnya tidak


bisa dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita
risiko tidak hanya satu atau beberapa orang saja, tetapi
sebagian besar orang seperti : banjir, angina topan, dan
sebagainya.
• risiko Khusus, adalah risiko yang bersumber pada peristiwa
yang mandiri dan umumnya mudah diketahui
penyebabnya, seperti : kapal kandas, pesawat jatuh,
tabrakan mobil, tabrakan motor dan sebagainya.

11
24/03/2019

• risiko Dinamis yaitu risiko yang timbul karena


perkembangan dan kemajuan (dinamika) masyarakat di
bidang ekonomi, ilmu dan teknologi, seperti : risiko
keusangan, risiko penerbangan ruang angkasa. Lawannya
risiko dinamis adalah risiko statis, seperti : risiko hari tua,
risiko kematian dan lainnya.

Menurut Dapat tidaknya risiko tersebut dialihkan kepada pihak


lain
• risiko yang dapat dialihkan kepada pihak lain, dengan
mempertanggungjawabkan suatu objek yang akan terkena
risiko kepada perusahaan asuransi, dengan membayar
sejumlah premi asuransi, sehingga semua kerugian menjadi
tanggungan (pindah) pihak ke perusahaan asuransi.
• risiko yang tidak dapat dialihkan kepada pihak lain (tidak
dapat diasuransikan), umumnya meliputi : semua jenis
risiko spekulatif.

12
24/03/2019

Menurut Sumber atau penyebab timbulnya :

• risiko Intern, merupakan risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu
sendiri, seperti : kerusakan aktiva karena ulah karyawannya,
kecelakaan kerja, kesalahan manajemen dan sebagainya.
• risiko Ektern, merupakan risiko yang berasal dari luar perusahaan,
seperti : risiko pencurian, penipuan, persaingan, fluktuasi harga,
perubahan kebijakan pemerintah dan lainnya.

Konsep risiko yang lain.

Menurut Herman Darmawi (2004) pada umumnya orang sering mempersamakan


pengertian risiko, perils (bencana, musibah) dan hazard (bahaya).

Sebenarnya ketiga hal tersebut berbeda, yaitu :


• Perils (bencana, musibah) adalah suatu peristiwa yang dapat menimbulkan
suatu kerugian. Bencana yang umum adalah kebakaran, angina topan, ledakan,
tabrakan, mati muda, penyakit, kecerobohan dan ketidakjujuran.

13
24/03/2019

• Bencana yang dapat menimpa harta dan penghasilan haruslah dipelajari oleh
pengelola risiko sehingga perlindungan yang tepat dapat diatur untuk
mengendalikannya.

Atau secara klasifikasi wujud kejadian (becanda, musibah) menurut sumbernya


sbb :
• Alam (nature) : bencana alam (arc of God), seperti : petir, gempa bumi, angina
topan, letusan gunung api
• Manusia (human) : Kelalaian, kejahatan (pencurian, perampokan dan
penganiayaan)
• Peralatan atau harta benda yang dimiliki, dipergunakan, disimpan, disewa,
misalnya : kecelakaan mobil, korsleting listrik, kompor meledak dan sebagainya

• Hazard (bahaya), secara definitif adalah sebagai keadaan


yang menimbulkan atau meningkatkan terjadinya chance of
loss dari suatu bencana tertentu. Comtohnya :
kecerobohan, pemeliharaan rumah tangga yang buruk,
jalan raya yang rusak/jelek, mesin yang tidak terpelihara
dan pekerjaan yang berbahaya adalah digolongkan hazard.

14
24/03/2019

Hazard dapat diklasifikasikan dalam 3 bentuk, yaitu :


• Physical Hazards
• Morale Hazards
• Legal Hazards

Sumber-sumber risiko

Kita mengetahui sumber-sumber risiko adalah sangat penting. Hal ini


berkaitan dengan penentuan tindakan-tindakan selanjutnya dalam
menghadapi risiko yang terjadi atau kemungkinan risiko yang terjadi.
Ada 3 sumber risiko, yaitu :
• risiko Sosial
• risiko Fisik
• risiko Ekonomi

15
24/03/2019

Metode Penanganan risiko

Adanya risiko tersebut, mempunyai dampak pada setiap orang.


Dampaknya bisa berupa ketakutan atas kerugian yang akan diderita. Hal
itu membuat orang akan berusaha melakukan sesuatu yang terbaik guna
menangani semua risiko tersebut.
• Karena risiko selalu ada, maka kiata selalu harus berupaya agar
kerugian yang timbul tidak terlalu besar sehingga tidak sangat
mempengaruhi kehidupan kita.

Pada dasarnya ada cara atau metode untuk menangani risiko tersebut. Jeff
Woodward berpendapat bahwa, metode-metodenya sbb :

• Risk Avoidance (Penghindaran risiko)


• Risk Reduction (Penurunan risiko)
• Risk Retention (Menahan risiko)
• Risk Sharing (Membagi risiko)
• Risk Transfer (Mengalihkan risiko)

16
24/03/2019

Pengelolaan risiko

Menurut Ferdinand Silalahi (1997), pengelolaan risiko pada


pokoknya merupakan proses yang mengandung tahapan sbb :
• Pengenalan risiko yang dihadapi
• Banyak risiko mudah dikenali atau diidentifikasi. Namun berbagai
risiko memerlukan perhatian. Seorang pengelola risiko harus
mulai dengan membuat inventarisasi risiko yang dihadapi.
• Pengukuran frekuensi dan kehebatan risiko yang dihadapi.
• Pengendalian risiko yang dihadapi

Teknik pengelolaan risiko, dapa dilakukan dengan cara :

• Mencegah kerugian
• Penyisihan cadangan untuk menampung kerugian yang
mungkin terjadi
• Pembuatan anggaran belanja untuk perbaikan kerusakan
rutin
• Pengalihan risiko kepada perusahaan asuransi mandiri

17
24/03/2019

Menghindari risiko

Salah satu cara mengendalikan suatu risiko murni adalah menghindari


harga, orang atau kegiatan dari exposure terhadap risiko dengan jalan :
• Menolak, memiliki, menerima atau melaksanakan kegiatan itu
walaupun hanya untuk sementara
• Menyerahkan kembali risiko yang terlanjur diterima, atau segera
menghentikan kegiatan begitu diketahui mengandung risiko.

Proses Manajemen risiko.

• Setiap usaha atau bisnis pasti mengandung risiko. risiko


dapat terjadi setiap saat dan disetiap kejadian dimanapun.
• Pada perkembangan terkini, bisa kita saksikan bahwa
situasi lingkungan eksternal dan internal perusahaan telah
mengalami perkembangan yang pesat yang nantinya akan
diikuti oleh semakin kompleksnya risiko bagi kegiatan
usaha sebuah perusahaan yang digelutinya.

18
24/03/2019

• Semakin kompleksnya risiko yang dihadapi perusahaan tentunya akan


meningkatkan kebutuhan praktek tata kelola yang baik (good
governance) serta fungsi dari identifikasi, pengukuran, pemantauan
bahkan pengendalian risiko.
• Tujuan peningkatan fungsi-fungsi diatas dimaksudkan agar aktivitas
usaha yang dilakukan perusahaan tidak menimbulkan kerugian yang
melebihi kemampuan perusahaan yang pada akhirnya dapat
mengganggu kelangsungan usaha perusahaan itu sendiri.

Menurut Sadgrove (2005), terdapat 4 tahapan dalam


manajemen risiko :
• Sadar akan risiko (risk awareness)
• Menilai (asses)
• Menangani (treat)
• Memonitor

19
24/03/2019

Awal dari proses manajemen risiko adalah pimpinan korporasi harus


memiliki kesadaran akan risiko dan memahami sepenuhnya bahwa risiko
tersebut harus dikelola dengan baik. Setelah itu baru melakukan penilaian
risiko yang harus dikelolanya.
Penilaian risiko harus disesuaikan dengan sifat dan karakteristik risiko itu
sendiri.
berikut contohnya……..

Contoh :
• risiko kebakaran gedung dapat menggunakan audit fisik dalam
penilaiannya
• risiko bisnis bisa menggunakan riset dan analisis yang lebih detail
risiko-risiko yang pernah terjadi dimasa lalu perlu dicatat dan
diarsipkan secara baik agar manajemen dapat mengetahui penyebab
terjadinya risiko yang dimaksud, apakah disebabkan praktek kerja
yang buruk, kelalaian manajemen atau sebab lainnya.

20
24/03/2019

• Banyak teknik yang dapat digunakan untuk menilai suatu risiko, namun
yang paling umum adalah audit dan pengukuran.
• Pengukuran termasuk dalam tahap penilaian dan memungkinkan
pemimpin korporasi melakukan analisis dan membuat keputusan setelah
mendapatkan fakta yang ada.
• Setelah final dilakukan penilaian , dilanjutkan dengan menentukan
prioritas langkah sehingga korporasi dapat melakuan indentifikasi hazard
mana yang bisa memberikan risiko besar.

• Langkah selanjutnya adalah bagaimana memperlakukan


risiko yang akan dihadapi. Apakah akan dihindari (avoid),
diminimalisasi (minimize), ditransfer (transfer), disebarkan
(spread) atau diterima (accept).

• risiko dapat dihindari apabila dampak terjadinya risiko


tersebut terlalu besar bagi korporasi.

21
24/03/2019

• risiko dapat diminimalkan apabila terjadinya risiko bisa


dikurangi dengan meningkatkan kontrol ataupun dengan cara
lainnya.
• risiko dapat ditransfer untuk tujuan diversifikasi risiko.

Praktek yang sering dilakukan adalah dengan melakukan


pengalihdayaan, hedging dan asuransi.

• Langkah terakhir adalah melakukan monitor disertai


dengan melakukan audit perbaikan guna memastikan
bahwa prosedur operasional diikuti dengan baik.
• Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK, 2016), proses
manajemen risiko adalah mengidentifikasi, mengukur,
memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari
seluruh kegiatan usaha.

22
24/03/2019

• Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat 5 pilihan mengelola


risiko, yaitu : menghindari risiko (avoid), menerima risiko (accept),
meminimalisasi risiko (minimize), mentranfer risiko (transfer), ke asuransi
misalnya dan menyebar (spread).
• Seluruh tahapan pelaksanaan proses manajemen risiko dibawah ini wajib
didukung oleh sistem informasi manajemen risiko yang tepat dan
laporan yang akurat dan informatif mengenai kondisi keuangan
perusahaan, kinerja aktivitas fungsional dan eksposure risiko perusahaan.

Berikut Proses Manajemen risiko :

1. Identifikasi risiko
• Idealnya seluruh perusahaan harus melakukan
identifikasi risiko secara berkala.
• Perusahaan wajib memiliki metode atau sistem untuk
melakukan identifikasi risiko pada seluruh produk
dan aktivitas bisnis perusahaan.

23
24/03/2019

• Proses identifikasi risiko perusahaan dilakukan dengan


menganalisis seluruh sumber risiko yang paling kurang
dilakukan terhadap risiko dari produk dan aktivitas
perusahaan serta memastikan bahwa risiko dari produk
dan aktivitas baru telah melalui proses manajemen risiko
yang layak sebelum diperkenalkan atau dijalankan

Pengukuran risiko

• Peter Drucker, seorang Guru Manajemen, menyebutkan bahwa


pengukuran adalah elemen dasar keempat dari pekerjaan seorang
manajer.
• Saking pentingnya pengurukuran risiko. Hubbard (2009)
mengatakan bahwa masalah terbesar dari manajemen risiko adalah
hampir tidak ada metode yang teruji dengan bukti yang dapat
diverifikasi dan digunakan dalam pengujian dan mitigasi risiko,
khususnya untuk softer methods.

24
24/03/2019

Sistem pengukuran risiko perusahaan digunakan untuk mengukur


eksposur risiko perusahaan sebagai acuan untuk melakukan pengendalian.
Sistem pengukuran risiko tersebut paling tidak harus dapat mengukur :
• Sensivitas produk/aktivitas terhadap perusahaan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, baik dalam kondisi normal maupun tidak normal.
• Kecenderungan perubahan faktor-faktor dimaksud berdasarkan
fluktuasi yang terjadi di masa lalu dan korelasinya.

• Faktor risiko secara individu


• Eksposur risiko secara keseluruhan maupun per-risiko dengan
mempertimbangan keterkaitan antar-risiko.
• Seluruh risiko yang melekat pada seluruh transaksi serta produk
perusahaan, termasuk produk dan aktivitas baru dan dapat
diintegrasikan ke dalam sistem informasi manajemen
perusahaan.

25
24/03/2019

• Metode pengukuran risiko dapat dilakukan secata kuantitatif maupun kualitatif.


Metode seperti ini harus dipahami treasury manager, chief dealer, komite
manajemen risiko, satuan kerja manajemen risiko, dan direktur bidang terkait.
• Khususnya bagi perusahaan yang bergerak dibidang keuangan yang berada di
bawah supervisi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bila menggunakan metode
alternatif dengan model internal dalam pengukuran risiko kredit, risiko pasar
dan risiko operasional harus memenuhi persyaratan penggunaan model
internal yang diwajibkan supervisor yaitu OJK.

• Apabila perusahaan melakukan back-testing terhadap model internal


seperti : credit scoring tools, value at Risk dan stress testing untuk
eksposur yang mengandung risiko tertentu, perusahaan harus
mengunakan data historis atau serangkaian parameter dan asumsi
yang disusun oleh perusahaan sendiri atau asumsi yang diminta oleh
supervisor.
• Dalam rangka mengatasi kelemahan yang dapat timbul atas
penggunaan model pengukuran risiko tertentu, perusahaan harus
melakukan validasi model tersebut yang dilakukan oleh pihak internal
yang independen terhadap satuan kerja yang mengaplikasikan model
tersebut.

26
24/03/2019

• Apabila diperlukan, validasi tersebut dilakukan atau dilengkapi dengan


hasil tinjauan yang dilakukan pihak eksternal yang memiliki kompetensi
dan keahlian teknis dalam pengembangan model pengukuran risiko.
• Validasi model merupakan suatu proses evaluasi terhadap logika internal
suatu model tertentu, dengan cara verifikasi keakuratan matematis dengan
membandingkan prediksi model dengan peristiwa setelah tanggal posisi
tertentu (subsequent events) serta membandingkan model satu dengan
model lain yang ada, baik internal maupun eksternal apabila tersedia.

• Validasi juga harus dilakukan terhadap model baru,


baik itu dikembangkan sendiri oleh perusahaan
atau yang dibeli dari vendor. Model yang
digunakan perusahaan harus dievaluasi secara
berkala maupun sewaktu-waktu, terutama ketika
terjadi perubahan kondisi pasar yang sangat
signifikan.

27
24/03/2019

Proses pengukuran risiko harus memuat beberapa proses, yaitu :

• Proses Validasi • Persyaratan evaluasi


• Frekuensi validasi terhadap asumsi yang
• Persyaratan dokumentasi digunakan sebelum suatu
data model diaplikasikan oleh
• Informasi perusahaan.

• Pengukuran risiko harus dievaluasi dan disempurnakan secara berkala atau


sewaktu-waktu untuk mengetahui kesesuaian asumsi, akurasi, kewajaran dan
integritas data serta prosedur yang digunakan untuk mengukur risiko.
• Stress testing dapat digunakan untuk melengkapi sistem pengukuran risiko
dengan cara mengestimasi potensi kerugian perusahaan pada kondisi pasar
yang tidak normal dengan menggunakan skenario tertentu guna melihat
sensivitas kinerja perusahaan terhadap perubahan factor risiko dan
mengidentifikasi pengaruh yang berdampak signifikan terhadap portofolio
perusahaan.

28
24/03/2019

• Perusahaan perlu melakukan stress testing secara berkala


dan meninjau hasil stress testing tersebut serta mengambil
langkah yang tepat apabila perkiraan kondisi yang akan
terjadi melebihi tingkat toleransi yang dapat diterima.
• Hasil tersebut digunakan sebagai masukan pada saat
penetapan atau perubahan kebijakan dan limit.

Pemantauan risiko

• Perusahaan harus memiliki sistem dan prosedur pemantauan


yang mencakup pemantauan terhadap besarnya eksposur risiko,
toleransi risiko, kepatuhan limit internal, dan hasil stress testing
ataupun konsistensi pelaksanaan dengan kebijakan dan prosedur
yang ditetapkan.
• Pemantauan dapat dilakukan baik oleh unit pelaksana maupun
oleh satuan kerja manajemen risiko.

29
24/03/2019

• Hasil pemantauan disajikan dalam bentuk laporan berkala yang


disampaikan kepada manajemen dalam rangka mitigasi risiko
dan tindakan yang diperlukan. Evaluasi terhadap eksposur risiko
dilakukan dengan cara pemantauan dan pelaporan risiko yang
bersifat material atau yang berdampak kepada kondisi
permodalan perusahaan, antara lain didasarkan atas penilaian
potensi risiko dengan menggunakan historical trend.

• Perusahaan harus menyiapkan suatu sistem


cadangan dan prosedur yang efektif untuk mencegah
terjadinya gangguan dalam proses pemantauan risiko
dan melakukan pengecekan serta penilaian kembali
secara berkala terhadap sistem cadangan tersebut.

30
24/03/2019

Pengendalian risiko

• Perusahaan harus memiliki sistem pengendalian risiko yang memadai


dengan mengacu pada kebijakan prosedur yang telah ditetapkan.
• Proses pengendalian risiko yang diterapkan perusahaan harus
disesuaikan dengan eksposur risiko maupun tingkat risiko yang akan
diambil dan toleransi risiko.
• Langkah-langkap pengedalian dapat dilakukan dengan metode mitigasi
risiko, antara lain lindung nilai dan penambahan modal untuk
menyerap potensi kerugian.

Rangkuman Materi :

• Proses manajemen risiko terdiri atas tahapan mengidentifikasi,


mengukur, memantau dan mengendalikan risiko

• Identifikasi risiko adalah analisa terhadap karakteristik risiko


yang melekat pada perusahaan dan risiko dari produk dan
kegiatan usaha. Proses identifikasi risiko dapat didasarkan pada
pengalaman kerugian yang pernah terjadi.

31
24/03/2019

• Pengukuran risiko adalah evaluasi secara berkala yang harus dilakukan


perusahaan terhadap kesesuaian asumsi, sumber data dan prosedur
yang digunakan untuk mengukur risiko dan penyempurnaan terhadap
sistem pengukuran risiko dalam hal terdapat perubahan kegiatan
usaha, produk, transaksi dan faktor risiko yang bersifat material. Untuk
memperkirakan risiko perusahaan dapat menggunakan berbagai
pendekatan, baik kualitatif maupun kuantitatif, disesuaikan dengan
tujuan usaha, kompleksitas usaha dan kemampuan perusahaan.

• Pemantauan risiko adalah evaluasi terhadap eksposur risiko dan


penyempurnaan proses pelaporan dalam hal terdapat perubahan
kegiatan usaha, produk, transaksi, faktor risiko, teknologi informasi dan
sistem informasi manajemen risiko yang bersifat material.
• Evaluasi terhadap eksposur risiko dilakukan dengan cara pemantauan
dan pelaporan risiko yang bersifat material atau yang berdampak
kepada kondisi permodalan perusahaan, antara lain didasarkan atas
penilaian potensi risiko dengan menggunakan historical trend.

32
24/03/2019

• Perusahaan wajib melaksanakan proses pengendalian


risiko untuk mengelola risiko tertentu yang dapat
membahayakan kelangsungan usaha. Pengendalian risiko
dapat dilakukan antara lain dengan cara : lindung nilai,
metode mitigasi risiko dan penambahan modal untuk
menyerap potensi kerugian

Pertanyaan Diskusi :

Buat 4 kelompok Diskusi dan Bahas Pertanyaan dibawah ini :

• Jelaskan apa yang dimaksud dengan proses manajemen risiko

• Jelaskan apa yang dimaksud dengan identifikasi risiko

• Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengukuran risiko

• Jelaskan apa yang dimaksud dengan pemantauan risiko

33
24/03/2019

Diskusi Kasus :

Aurora Hospital merupakan rumah AURORA

sakit yang beralokasi di Yogyakarta


yang terkenal sebagai kota pelajar.

Rumah sakit ini memiliki gedung yang sangat megah dan


didukung oleh peralatan kesehatan yang lengkap dan
canggih.

AUROR
A

• Namun dalam prakteknya, ternyata sering terjadi masalah kekurangan


bahan medis, risiko masalah pegawai yang tugas belajar tinggi dan
terganggunya sistem komputerisasi sering mengalami kerusakan. Pegawai
yang tidak disiplin banyak, dan kelengkapan dokter spesialis masih
kurang. Sedangkan di sisi administrasi keuangan, risiko yang sering terjadi
adalah kesalahan penagihan ke pasien, rata-rata terjadi 30 kali kejadian
dalam sebulan.

34
24/03/2019

• risiko uang palsu juga sering terjadi meskipun jumlahnya hanya


Rp. 10.000.000 / bulan. Belum ada SOP keamanan pengawasan
pasien pulang. Banyak pasien yang tidak mampu berobat ke
rumah sakit tersebut namun sering terjadi keterlambatan klaim
BPJS Kesehatan. Pada Instalasi Gawat Darurat (IGD) sering terjadi
pelecehan dokter oleh pasien dan keluarga pasien.

AUROR
A

• Hal tersebut diperburuk dengan tidak adanya petugas


keamanan 24 jam di IGD. Sering juga terjadi kesalahan
pengambilan obat karena human error. Alat elektromedik juga
sering rusak.
• Jika anda sebagai CEO Aurora Hospital, coba lakukan
identifikasi risiko dan pengendalian risiko yang dapat dilakukan
disertai dengan skala prioritas.

35

Anda mungkin juga menyukai