Anda di halaman 1dari 10

Manajemen Tenaga Pendidik

A. Pengertian profesi guru

Pembahasaan mengenai guru tidak terlepas dari suatu tugas dan kewajiban yang
melekat padanya. Tugas dan kewajiban ini berbeda dengan “pekerjaan” yang
kebanyakan dipahami masyarakat secara umum, hal ini karena “pekerjaan guru”
merupakan pekerjaan yang menuntut syarat dan kriteria tertentu yang disebut
profesi. Kata profesi berasal dari bahasa yunani “propbaino” yang berarti
menyatakan secara publik, dan dalam bahasa latin disebut “ profession” yang
digunakan untuk menunjukkan pernyataan publik yang dibuat oleh seseorang
yang bermaksud menduduki jabatan publik.

Secara tradisional, profesi mengandung arti prestise, kehormatan, status sosial,


dan otonomi lebih besar yang diberikan masyarakat kepadanya. Hal ini terwujud
dalam ketenangan para anggota profesi dalam mengatur diri mereka, menentkan
standar mereka sendiri, mengatur bagaimana dan apa syarat untuk bergabung di
dalamnya, serta mengatur standar perilaku para anggotanya. Ketentuan-ketentuan
dan standar ini dibakukan dalam satu kode etik profesional yang dibuat oleh
asosiasi atau organisasi profesi. Rees (1955) dalam segala (2008) mengatakan
bahwa profesi dapat diedakan atas lima tipe, yaitu:

1. Profesi yang established (permanen) atau yang mapan diperoleh dengan


studi spesialisasi, misalnya dokter.
2. Profesi baru dapat diperoleh dengan studi atau disiplin baru melalui studi
tambahan, misalnya kimiawan, dan ilmu sosial.
3. Semi profesi diperoleh melalui pendidikan sebagai dasar untuk teknisi
praktis, misalnya guru dan pekerja sosial.
4. Akan menjadi profesi sama dengan praktisi moderen dalam bisnis tetapi
berbeda dengan status profesi, misalnya personal direktur, direktur sales,
engineering.
5. Profesi pinggiran dasar untuk keterampilan teknisi, misalnya teknisi,
mekanik.

Profesi guru masih dihadapkan kepada banyak permasalahan, karena profesi guru
merupakan suatu profesi yang sedang tumbuh, semua permasalahannya masih
relevan untuk dibicarakan, salah satu diantaranya profesi harus melalui
pendidikan tinggi keguruan. Hal ini sejalan dengan UU No. 14 tahun 2005 pasal 8
menyatakan guru wajib memiliki kualfikasi akademik, kompetensi, sertifikasi
pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan yang menunjang
tercapainya tujuan pendidikan nasional. Kemudian pasal 9 menyatakan kualifikasi
akademik sebagimana dimaksud pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi
program sarjana atau program diploma empat. Oleh karena guru merupakan
jabatan profesi, maka guru juga harus memenuhi syarat profesi yang dikemukakan
dalam bukunya planning for teaching, Richey (2008) menyatakan bahwa suatu
profesi mempersyaratkan anggotanya:

1. Memiliki komitmen untuk menjunjung tinggi martabat kemanusiaan lebih


penting daripada sendiri.
2. Menjalani suatu persiapan profesional dalam jangka waktu tertentu guna
mempelajari dan memperoleh pengetahuan khusus tentang konsep dan
prinsip dari profesi itu, sehingga statusnya ditingkatkan.
3. Selalu menambah pengetahuan jabatan agar terus bertumbuh dalam jabatan.
4. Memiliki kode etik jabatan.
5. Memiliki gaya ataupun keaktifan intelektual untuk mampu menjawab
masalah-masalah yang dihadapi dalam setiap perbuatan.
6. Ingin selalu belajar lebih dalam mengenai suatu bidang keahlian.
7. Jabatannya dipandang ebagi suatu karier hidup ( a life carrer), menjadi
anggota dari suatu organisasi.

Selain dari syarat-syarat tersebut, terdapat pula ciri-ciri profesi yang dikemukakan
Chandler adalah sebagai berikut:

1. Lebih meningakatkan layanan kemanusiaan melebihi kepentingan pribadi.


2. Masyarakat mengakui bahwa profesi itu status yang tinggi.
3. Praktik profesi itu didasarkan pada suatu penguasaan pengtahuan yang
khusus.
4. Profesi itu ditantang untuk memiliki keaktifan intelektual.
5. Hak untuk memiiki standar kualifikasi profesional ditetapkan dan dijamin
oleh kelompo organisasi profesi.

Pendidikan di sekolah tidak terlepas dari sosok seorang guru yang berperan
sebagai informasi, inspirator, korektor, organisator, fasilitator, inisiator,
pembimbing, demonstrator, pengelola kelas, mediator, motivator, supervisior, dan
evaluator di kelas. Hamalik (2004) menyatakan bahwa guru adalah jabatan
profesional yang memerlukan berbagai keahlian khusus. Berdasarkan hasil
Lokakarya Pembinaan Kurikulum Pendidikan Guru UPI Bandung menyatakan
bahwa guru sebagi suatu profesi, maka harus memenuhi kriteria profesional
sebagai berikut:

1. Fisik
a. Sehat jasmani dan rohani.
b. Tidak mempunyai cacat tubuh yang bisa menimbulkan ejekan
cemoohan atau rasa kasihan dari anak didik.
2. Mental/Keperibadian
a. Berkeperibadian/berjiwa pancasila.
b. Mampu menghayati GBHN.
c. Mencintai bangsa dan sesama manusia dan rasa kasih sayang kepada
anak didik.
d. Berbudi perketi yang luhur.
e. Berjiwa kreatif, dapat memenfaatkan rasa pendidikan yang ada secara
maksimal.
f. Mampu menyuburkan sikap demokratis dan penuh tanggung jawab
yang besar akan tugasnya.
g. Mampu mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab yang besar
akan tugasnya.
h. Mampu mengembangkan kecerdasan yang tinggi.
i. Menunjukkan rasa cinta kepada profesinya.
j. Ketaatan akan disiplin.
k. Memiliki sense of humor.
3. Keilmiahan/pengetahuan
a. Memahami ilmu yang dapat melandasi pembentukan pribadi.
b. Memahami ilmu pendidikan dan keguruan dan mampu menerapkannya
dalam tugasnya sebagai pendidik.
c. Memahami, menguasai serta mencintai ilmu pengetahuan yang akan
diajarkan.
d. Memiliki pengetahuan yang cukup tentang bidang-bidang yang lain.
e. Senang membaca buku-buku ilmiah.
f. Mampu memecahkan persoalan secara sistematis, terutama yang
berhubungan dengan studi.
g. Memahami prinsip-prinsip kegiatan belajar mengajar.
4. Keterampilan
a. Mampu menyusun bahan pelajaran atas dasar pendekatan struktural,
interdispliner, fungsional, behavior, dan teknologi.
b. Mampu menyusun garis besar program pengajaran.
c. Mampu memecahkn dan melaksanakan teknik-teknik mengajar yang
baik dalam mencapai tujuan pendidikan.
d. Mampu merencanakan dan melaksanakan evaluasi pendidikan.
e. Memahmi dan mampu melaksanakan kegiatan dan pendidikan luar
sekolah.

Dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang guru


dan dosen dikemukakan bahwa; profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus
yang dilaksankan berdasarkan prinsip sebagi berikut:
1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme.
2. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketakwaan, dan ahlak mulia.
3. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan yang sesuai
dengan tugas.
4. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.
5. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan.
6. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja.
7. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat.
8. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan.
9. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-
hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.

Berdasarkan hal diatas, seorang guru harus benar-benar memahami dalam hal
menjalankan profesinya sehingga seorang guru mendapatkan pengakuan yang
baik oleh masyarkat. Oleh karena itu, menurut usman (2009), mengingat tugas
dan tanggung jawab guru yang begitu kompleksnya, maka profesi ini memerlukan
persyaratan khusus antara lain adalah sebagai berikut:

1. Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu


pengetahuan yang mendalam.
2. Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan
profesinya.
3. Menuntut adanya tingkat pendidikan keguruan yang memadai.

B. Standar kompetensi dan kualifikasi guru

Kompetensi guru sangat penting alam hubungan dengan kegiatan dan hasil belajar
siswa. Proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan hanya ditentukan oleh
sekolah, pola, struktur, dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar
ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing mereka. Guru
yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif,
menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga belajar para
siswa berada pada tingkat optimal.Istilah kompetensi guru mempunyai banyak
makna, broke dan stone mengemukakan bahwa kompetensi gurun sebagai (
kompetensi guru merupakan gambaran kualitatif tentang hakikat perilaku guru
yang penuh arti) . sedangkan dalam undang-undang Repubik Indonesia nomor 14
tahun 2005 tentang guru dan doen, dijelaskan bahwa: ‘ kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimilik, dihayati,
dan dikuasai oleh guru atau dosen. Pada permendiknas nomor 16 tahun 2007 pasal
1 yang menyatakan bahwa: “ guru harus memnuhi standar kualifikasi akademik
dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional”. Standar kualifikasi akademik
yang dimaksud adalah sebagai berikut:Sedangkan standar kompetensi akademik
yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Kompetensi akademik
a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual.
b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik.
c. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang
diampu.
d. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
e. Memanfaatkan teknologi dan informasi.
f. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun.
g. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
h. Menfaatkan hasil evaluasi.
2. Kompetensi keperibadian
a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan
nasional indonesia.
b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berahlak mulia, dan
teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif,
dan berwibawa.
d. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab, rasa bangga menjadi guru
dan percaya diri.
e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
3. Kompetensi sosial
a. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama,ras, kondisi fisik, latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi.
b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun.
c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI.
d. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi.
4. Kompetensi profesional
a. Menguasai materi struktur, konsep, dan pola keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu.
b. Mengusai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
yang diampu.
c. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
Di samping standar kualifikasi dan standar kompetensi di atas, guru juga
perlumemiliki standar mental, moral, sosial, spiritual, intelektual, fisik dan pesikis
seperti yang telah dikemukakan oleh Mulyasa (2008:28).Dalam menjalankan
kewenangan profesinya, guru dituntut memiliki keanekaragaman kecakapan yang
bersifat psikologis, yang meliputi: kompetensi kognitif, kompetensi afektif, dan
kompetensi psikomotor.Di samping itu, ada satu macam kompetensi yang
diperlukan guru yang kompetensi kepribadian. Namun demikian, kompetensi
kepribadian ini tidak diuraikan karena kandungan elemen implisit sudah
terkandung dalam ketiga kompetensi di atas.

1. Kompetensi kognitif guru


Kompetensi kognitif merupakan kompetensi utama yang wajib dimiliki
oleh setiap calon guru dan guru profesional.
a. Ilmu pengetahuan kependidikan
b. Ilmu pengetahuan materi bidah studi
2. Kompetensi afektif guru

Kompetensi afektif ranah guru bersifat tertutup dan abstrak sehingga amat
sukar untuk diidentifikasi.

a. Self-concept dan self-esteem


b. Self-efficacy dan contextual efficacy
c. Self-acceptance dan others-acceptence
3. Kompetensi psikomotor guru
Kometisi psikomotor guru melipti segala keterampilan atau kecakapaan
yang bersifat jasmani yang elaksanannya berhbungan dengan tugasnya
selaku pengajar.
a. Kecakpan fisik umum, yaitu bentuk gerakan dan tindakan jasmani
guru sepeti, duduk, berjalan, dan sbagainya yang tidak berhubungan
langsung dngn aktivitas belajar
b. Kecakapan fisik khusus, meliputi keterampian ekspresi verbal(
ekspresi lsan) dan nonverbal(pernyataan tindakan) yang
direfleksikan guru ketika mengelola proses belajar mengarjar.
C. Deskripsi Tugas Guru

Sebagaimana yang telah dipparkan oleh unang-undang yang mengatakan bahwa


guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, meniai dan mengevaluasi pada pendidikan
usia didni jalur formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
MANAJEMEN TENAGA KEPENDIDIKAN

a. Pengertian manajemen tenaga kependidikan

Manajemen tenga kependidikan merupakan kegiatanyang mencakup penetapan


norma, standar prosedur, pengangkatan, pembinaan, pelaksaan,keejahteraa
danpemberentian tenaga pedidiksekolah agar dapat melaksakan tugas dan fugsiny
dalam mencapai tujuan sekolah. Menurut Undang-undan no 20tahun 2003tentang
system pendidikan nasional pasal 1 ayat 5 dan 6 yang dimaksud dengan tenaga
kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
umtukmenunjang penyelenggaraan kependidikan. Manajemen tenaga
kependidikan atau manajemen personalia pendidian bertujuan untuk mendaya
gunakan tenaa keependidikan secara efektif dan esien untuk mencapai hasil yang
optimal.

Tenaga kependidikan bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih,


meneliti, mengembangkn, mengelolah, dan memberikan pelayanan teknis dalam
bidang pendidikan. Tedapat beberappa dimensi kegiatan manajemen tenaga
kependidikan atau kepegawaian, antara lain:

1. Recruitment atau penempatan, mulai dari pengumuman peneriman


pegawai, pendaftaran, pengetesan, pengumuman diterimanya
pegawaisampai dengan daftar ulang.
2. Placement atau penempatan, yaitu proses penanganan pegawai baru yang
sudah melaksanakan pendaftaran ulang untuk diberi tahupaa bagian
seksimana mereka ditempatkan.
3. Development atau pengenbangan, dimaksudkan untuk peningkatan mutu
pegawai baik dilakukan dengan melalui pendidikan mau kesempatan-
kesempatan lai seperti penataan, diskusi ilmiah, lokakarya, menjadi
organisasi profesionaldan lain sebagainya. Menaur kennaikan gaji
dapatdikategorikan ebagai pemberian kesejahteraann dan sebagai
pengembangan pegawai.
4. Pengawasaan da evalasi, merupakan aspek terakhir dalam penanganan
pegawai

Lembaga pendidikan merupakan organisasi pelaksaan pendidikan dan pengelola


penyelenggara pendidikan. Tenaga kependidikan adallah tenaga-tenaga personel
yang berkecimpung dalam lembaga atau organisasi pendidikan yang memeilki
wawsan pendidikan (memahamifalsafah dan ilmu pendidikan), dan melakuka
kegiata pelaksanaan pedidikan (mikro atau makro) atau penyelenggara pendidikan
(hartati suukirman, 2000:8)
b. Tugas tenaga kependidikan

Pasal 39 ayat(1) undang –undang system pendidikan nasional no.20 tahun 2003
menjelasakan bahwa tugas tenaga kependidikan itu adalah melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanaan teknis
untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

c. Pengangkatan dan penempatan tenaga kependidikan

Pengangatan dan penempatan tenaga kependidikanyang buka tenaga pendidik


pada sa tuan kependidikan yang diselenggarakan oleh pemrintah yang dilakukan
oleh mentri, mentri lain atau pemimpin lembaga pemerintahan non departemen
dengan memerhatikan keseimbangan antara penempatan dan kebutuhan serta
ketentuan peraturan perundang-undng yang berlaku bagi pegawai negri.

Prinsip dasar pengangkatan dn pennempatan tenaga kependidikan hars seuai tugas


dengan kemampun yang dimilk pegawai tersebut. Menurut hadri naawi dan
sukirman (2000) langkah pengorganisasian dalam kegiatan penempatan harus
dilakukan dengan memepertimbangkan minat, bkat, kemampuan, dan berat ringan
tugs yang dipikul bagi setiap personel. Untuk dapat dangkat sebagai tenaga
pendidik, calon tenaga pendidikyang bersngkutan selain memeliki kualfkasi
sebagai tenaga pengajar harus pula memenuhi persyaratan beriut:

1. Sehat jasmani dan rohani yang menyatakan dengan tanda bukti dari yang
berwewenang yang meliputi, tidak menderita penyakt menahun (kronis)
atau yan menular, tidak memiliki ccacat tubuh yag dapat menghambat
pelaksanaan tugas sebagai tenaga pendidik , tidak menderita kelainan
mental.
2. Berkepribadian yang meliputi, beriman dan bertakwa kepada tuhan yang
maha esa, dan berkepribadian pancasila

Kegagalan dalam pengangkatn dan penematan tenaga kependidikan akan


menyebabkan berbagai hal seperti tidak tercpainya sasaran program penddikan,
tidak adanya suasana kerja yang harmonis, pelaksanan kerja yang efesien,
penyimpangan prosedur kerja penyalahgunaan tanggung awab, dan lain
sebagainya.

d. Pemberhentian tenaga kependidikan

Merupakan proses yang membuateorang tenag kependidikan tidak dapat lagi


melaksanakan tugas pekerjaan dn fungsi jabatannyabaik untuk sementara waktu
maupun untu selamanya. Pemberentian seorang pegawai dapat karena
pelanggaran disiplin, pengduran diri, pengurangan tenaga atau pensiunan. Aturan
tentang pemberentian pegawai harus jelas karena menyangkut nasib seseorang,
terutama tentang pemberintian karena pelanggaran disiplin dan pengurangan
karena dpat memicu ketidak puasan seseorang yang dikenai tindakan ini. Untuk
pemberintian karena pengunduran diri harus dilihat apakah pegawai yang
besangkutan memiliki ikatan atau perjanjian tertentu dengan sekola atau tidak.
Sedangkan pemberentian karena memasuki usia pensiuan sebaiknya didahului
oleh program persiapan pensiunan.

Pemberhentiaan dengan hormat tenaga kependidikn atas dasar:

1. Permohonan sendiri
2. Meninggal dunia
3. Mencapai batas usia pension, dilakukan oleh penyelenggara satuan
pendidikan yang bersangutan

Sedangkan pemberentian tidak dengan hormat tenaga kependidikan dilakukan atas


dasar

1. Hokum jabatan
2. Akibat pidana penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang telah
mempuyai kekuatan hokum tetap, dilakkan oleh penyelenggara satuan
pendidik yang bersangkutan.

Selain itu, dalam pemberentian tenaga kependidikan dapat dilkukan karena sebab
lain diantaranya sebagai berikut:

1. Pemberhentian atas permitaan sendiri


2. Pemberhentian karena mencapai batas usia pesiun
3. Pemberhentian karena adanya penyederhanaan organisasi
4. Pemberhentian karena melakukan pelanggaran
5. Pemberhentian karena tidak cakap jasmani dan rohani
6. Pemberhentian karena meninggalkan tugas
7. Pemberhentian karena meninggal duna atau hilang

Anda mungkin juga menyukai