Oleh
1. Putri Armalia (A1C217024)
2. Lufita (A1C217027)
3. Nurul Solikhah (A1C217051)
4. Ayu Novita (A1C217084)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiran-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan Inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan Proposal Penelitian dengan judul: “Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Materi Program Linear melalui
Model Project Based Learning (PjBL) ditinjau dari Angket Self Disclosure
pada Siswa Kelas XI MIPA 5 SMA Negeri 1 Muaro Jambi.”
Adapun proposal ini dibuat dengan tujuan dan pemanfaatannya ini telah
kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan proposal ini. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Novferma, S.Pd., M.Pd. selaku dosen Pengampu Mata Kuliah
Penelitian Tindakan Kelas.
2. Bapak Drs. Wardi Syafmen, M.Si. selaku dosen Pengampu Mata Kuliah
Penelitian Tindakan Kelas.
3. Bapak Hendri Yunaldi, S.Pd. selaku Guru di SMA Negeri 1 Muaro Jambi.
4. Teman-teman kelas R-003 Pendidikan Matematika angkatan 2017.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun dari segi lainnya. Oleh
karena itu, kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca sehingga kami dapat
memperbaiki karya tulis yang akan datang. Semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Masalah Penelitian
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pembelajaran
2.1.2 Model Pembelajaran
BAB I
PENDAHULUAN
Belajar merupakan hal yang sangat mendasar yang tidak bisa lepas dari
kehidupan semua orang.Seiring dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan
yang meningkat, pemerintah berupaya untuk meningkatkan kualitas produk dunia
pendidikan. Hal yang harus dilakukan oleh dunia pendidikan tentunya harus
mempersiapkan sumber daya manusia kreatif, mampu memecahkan persoalan-
persoalan yang aktual dalam kehidupan dan mampu menghasilkan teknologi baru
yang merupakan perbaikan dari sebelumnya (Kristianti., Subiki dan Handayani,
2016: 122).
Matematika mempunyai peranan penting dalam menentukan masa depan.
Seperti diungkapkan National Council of Teachers of Mathematics (NCTM)
bahwa dalam perubahan dunia, orang yang memahami dan dapat menguasai
matematika akan mempunyai peluang dan pilihan untuk membentuk masa depan
mereka secara signifikan. Kompetensi matematika membuka kesempatan untuk
masa depan yang produktif. Sebaliknya, kurangnya kompetensi dalam matematika
akan menutup kesempatan-kesempatan itu. (NCTM, 2000: 5). Oleh karena itu,
penguasaan matematika merupakan suatu keharusan. “The need to understand
and be able to use mathematics in everyday life and in the workplace has never
been greater and will continue to increase.” (NCTM, 2000: 4). Konsekuensinya
pembelajaran matematika di sekolah sudah seharusnya mampu mendorong,
mendukung dan memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa agar
dapat memahami dan menguasai matematika secara mendalam.
Salah satu model pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa untuk
terlibat secara aktif dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
matematis adalah model pembelajaran pembelajaran berbasis proyek. Menurut
Fogarty (1997: 78) “project is authentic learning, it involves tangible, visible, and
personally tailored projects for students. In addition, project-based learning
provides inviting and productive learning experiences.”. Proyek dalam model
pembelajaran berbasis proyek, menurut Thomas (2000:1) adalah tugas yang
kompleks, berdasarkan pertanyaan yang menantang atau masalah, yang dirancang
oleh peserta didik, yang melibatkan pemecahan masalah, pembuatan keputusan,
atau aktivitas investigasi; memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja
secara otonom dan menghasilkan produk nyata. Sementara itu, Patton (2012: 13)
menyatakan bahwa pembelajaran berbasis proyek mengacu pada kegiatan siswa
dalam merancang, merencanakan, dan melaksanakan proyek yang menghasilkan
output berupa produk, publikasi, atau presentasi. Pembelajaran berbasis proyek
dan metode penilaian berbasis proyek merupakan pendekatan konstruktivis yang
cocok untuk memecahkan masalah kompleks dengan cara yang kreatif,
kolaboratif, dan mandiri, peserta didik diberi stimulus untuk menemukan solusi
yang inovatif dan original, untuk membuat keputusan yang efisien dan mencapai
tujuan kelompok. (Muresan, 2014: 304) Berdasarkan beberapa pendapat mengenai
model pembelajaran berbasis proyek di atas, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang memfasilitasi
siswa untuk mengkonstruksi pemahamannya sendiri terhadap suatu konsep
sekaligus merencanakan proyek untuk menghasilkan produk yang dapat
menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan nyata.
Berdasarkan hasil observasi singkat yang dilakukan pada siswa kelas XI
MIPA 5 SMA Negeri 1 Muaro Jambi diperoleh dari hasil uji instrument kognitif
dan psikomotor materi Program Linear, sebagian siswa tidak mampu menjawab
dengan benar dan tidak dapat menyelesaikannya dengan kreatifitas mereka
sehingga perlu dilakukan upaya peningkatan kemampuan berpikir kreatif
matematis melalui model Pembelajaran Berbasis Proyek.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola atau suatu
desain yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan
yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau
perkembangan pada diri siswa dalam proses digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial (Trianto,
2011:5). Model pembelajaran merupakan kerangka dasar pembelajaran yang dapat
diisi oleh beragam muatan mata pelajaran sesuai dengan karakterisitik kerangka
dasarnya (Majid, 2014:13).
Menurut Adin Nadia (2015: 37-41) Adapun materi program linear baik
kelas XII menggunakan KTSP dan kelas XI menggunakan kurikulum 2013 yaitu :
a) Gambarkan garis ax + by = c
gambar. garis ax + by = c
b) Lakukan uji titik, yaitu mengambil sembarang titik (x, y) yang ada di
luar garis ax + by = c, kemudian substitusikan ke pertidaksamaan ax +
by ≤ c
c) Jika pertidaksamaan itu bernilai benar, maka DPnya adalah daerah yang
memuat titik tersebut dengan batas garis ax + by = c
d) Jika pertidaksamaan itu bernilai salah, maka HPnya adalah daerah yang
tidak memuat titik tersebut dengan batas garis ax + by = c
1) Persamaan garis lurus yang memotong sumbu koordinat di titik (0, a) dan
(b, 0) adalah : ax + by = ab.
2) Persamaan garis lurus yang melalui dua titik, yaitu A(x1, y1) dan B(x2, y2)
ditentukan oleh :
𝑦 − 𝑦1 𝑥 − 𝑥1
=
𝑦2 − 𝑦1 𝑥2 − 𝑥1
Contoh :
Suatu tempat parkir luasnya 200 m2. Untuk memarkir sebuah mobil
rata-rata diperlukan tempat seluas 10 m2 dan untuk bus rata-rata 20 m2.
Tempat parkir itu tidak dapat menampung lebih dari 12 mobil dan bus.
Bila di tempat parkir itu akan diparkir x mobil dan y bus, buatlah model
matematikanya !
Jawab :
BAB III
METODE PENELITIAN
Prosedur penelitian tindakan kelas ini secara garis besar dapat dilihat dalam tabel
3.2 berikut ini :
1. Merencanakan
observasi yang akan
dilaksanakan
2. Menentukan pokok
PERENCANAAN bahasan
3. Menyiapkan angket
instrumen kognitif,
psikomotorik, dan
afektif
1. Melakukan
permohonan izin
observasi ke ketua
SIKLUS I
prodi
2. Melaporkan
permohonan izin ke
akademik fkip
TINDAKAN 3. Melakukan
permohonan izin ke
sekolah
4. Melakukan
kesepakatan jadwal
observasi dengan jam
pelajaran kelas yang
bersangkutan
1. Melakukan observasi
dengan menggunakan
PENGAMATAN angket instrumen
kognitif, afektif, dan
psikomotorik
1. Membahas hasil
observasi
2. Melakukan evaluasi
tindakan yang telah
dilakukan meliputi
afektifitas waktu
yang telah
dilaksanakan
REFLEKSI 3. Melakukan evaluasi
dengan dosen
pengampu
4. Memperbaiki laporan
observasi yang telah
dilakukan yang
belum tercapai
sasaran
5. Evaluasi tindakan
Indikator kinerja yang ingin diperoleh dalam tindakan kelas ini adalah
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis materi program linear pada
kelas XI MIPA 5 SMA Negeri 1 Muaro Jambi setelah menerapkan model Project
Based Learning (PjBL). Sebagai ukuran keberhasilan pelaksanaan penelitian
tindakan kelas ini nilainya mencapai KKM yaitu 65 dan persentase ketuntasan
siswa mencapai lebih dari 80% jika hasil belum memuaskan akan dilakukan siklus
II begitu seterusnya. Siklus akan berhenti jika hasil siswa sudah memenuhi KKM
dan presentase ketuntasan yaitu 80%.
Data yang didapat dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu skor
hasil belajar siswa pada kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II. Data tersebut
diolah dengan menggunakan teknik analisis ketuntasan dan teknik analisis
komparatif. Setelah data didapat langkah selanjutnya adalah mengolah data
tersebut dan menganalisis data hasil belajar siswa.
a. Anggota Peneliti 1
Nama : Putri Armalia
NIM : A1C217024
Prodi : Pendidikan Matematika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Perguruan Tinggi : Universitas Jambi
Semester : 5 (Lima)
b. Anggota Peneliti 2
Nama : Lufita
NIM : A1C217027
Prodi : Pendidikan Matematika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Perguruan Tinggi : Universitas Jambi
Semester : 5 (Lima)
c. Anggota Peneliti 3
Nama : Nurul Solikhah
NIM : A1C217051
Prodi : Pendidikan Matematika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Perguruan Tinggi : Universitas Jambi
Semester : 5 (Lima)
d. Anggota Peneliti 4
Nama : Ayu Novita
NIM : A1C217084
Prodi : Pendidikan Matematika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Perguruan Tinggi : Universitas Jambi
Semester : 5 (Lima)
3.9 Anggaran Biaya
Adapun anggaran penelitian disajikan dalam tabel 3.5 berikut ini:
Tabel 3.5 Anggaran Biaya Penelitian
No. Kegiatan Biaya
1. Print Instrumen Kognitif Rp 15.000,00
2. Print Instrumen Psikomotor Rp 5.000,00
3. Print Instrumen Angket Self Disclosure Rp 4.000,00
4. Fc Soal Kognitif, Psikomotor dan Angket Rp 114.000,00
5. Jilid Rp 3.000,00
6. Transportasi Rp 40.000,00
Total Rp 181.000,00